Anda di halaman 1dari 1

ALLAHU ARRAQIB Maka sangat bagus apa yang ditulis oleh Jalaludin Rumi:

QS. AN-NISA’: 1 Sesungguhnya Allah mendeskripsikan diri Nya Dzat yang Maha Melihat untuk
memperingatkanmu tentang kejahatan, Dia mendeskripsikan diri Nya sebagai Dzat
Artinya: Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah
yang Maha Mendengar untuk mengingatkanmu untuk tidak mengatakan hal-hal yang
menciptakan kamu dari diri yang satu. Dan darinya diciptakan istrinya. Dan dari
buruk. Dan Dia mendeskripsikan diri-Nya sebagai Dzat yang Maha Mengetahui untuk
keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
memberi tahu kamu bahwa Dia mengetahui kamu dan karena itu menyuruh kamu
bertaqwalah kepada Allah yang dengan ( mempergunakan ) nama-Nya kamu saling
untuk waspada terhadap pikiran dan pertimabangan yang sesat.
meminta satu sama lain. Dan ( peliharalah ) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian. Meneladani asma Allah Ar-Raqib : QS. Al-Hadid : 4
Sya’ir : Imam Ahmad bin Hambal dalam Tafsir Ibnu Katsir Seorang hamba yang sudah merasakan dan menghayati dengan sungguh-sungguh
asma Allah Ar-Raqib maka akan merasakan muraqabatullah yaitu terkonsentrasinya
Apabila engakau merasa sendirian pada suatu saat, janganlah engkau katakana,”Aku
pikiran, dengan segenap kekuatan jiwa dan pemeriksaan yang dengannya sang hamba
sendirian.” Akan tetapi katakana, “Aku ada yang mengawasi.” Dan janganlah engkau
akan mengawasi dirinya dengan cermat sebagai akibat hadirnya rasa dipandang dan
mengira bahwa Allah dapat lengah walau sesaat, dan jangan pula engkau mengira
diawasi oleh Yang Maha Kuasa.
bahwa apa yang engkau sembunyikan itu tersembunyi bagi-Nya.
Beberapa ikhtiar agar dapat memiliki hati yang muraqabatullahi
Untaian sya’ir di atas menggambarkan bahwa Allah itu Arraqib.
1. Perbanyak dzikir dengan mengucap Allah melihatku, Allah mengawasiku
Asal kata : ra qa ba artinya : tampil tegak lurus untuk mengawasi dan memelihara
2. Mulailah mengawasi diri agar diri kita selalu sesuai dengan yang Allah ridhoi :
sesuatu.
a. Awasi suasana hati kita : niat kita dalam setiap amal. Sebelum beramal
Berdasar akar katanya mengandung makna bahwa Allah mengawasi hambanya dalam selagi beramal dan sesudah beramal.
rangka memelihara bukan untuk mencari-cari kesalahan hamba Nya akan tetapi agar b. Panca indra kita : lisan kita, telinga kita, mata kita,
hambanya tidak terjerumus kepada kesesatan atau kehancuran. Berbeda dengan para c. Perut dan anggauta badan yang lain.
intel dan agen rahasia. d. Pikiran kita

Boleh jadi kita ingin berbuat maksiat akan tetapi karena kasih sayang Allah kita Mutiara kisah : Imam Ibnu Hamid Al-Warraq pada perjalanan musim hajji th 402 H.
digagalkan. Seperti seorang niat korupsi, tetapi kemudian dimutasi tempat kerjanya.
Dalam keadaan kehabisan bekal hampir sakarat : “Dari mana air ini diperoleh dan
Mau pergi maksiat, dompetnya hilang sehingga tidak jadi pergi. Dan lain sebagainya.
bagaimana cara mendapatkannya “ Dalam keadaan seperti ini kamu masih bertanya
Merugilah orang yang tertimpa istijraj dari Allah, ia dapat mudah melakukan segala
masalah itu ? “Justru inilah waktunya saat bertemu kepada Allah saya memerlukan
keinginannya akan tetapi setelah itu dicampakkan ke lembah kehinaan.
jawaban dari mana dia berasal.”

Anda mungkin juga menyukai