MEMAHAMI INDONESIA
NIM : 04850091
NAMA : Sukma Dewi
PRODI : Manajemen
UPBJJ : Jakarta
Pemahaman wawasan tentang nusantara– Setiap negara memiliki cita-cita tertulis dan tidak
tertulis. Cita-cita tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu bangsa
karena dapat membangkitkan semangat hidup dan menjadi pedoman dalam penentuan
tujuan nasional. Cita-cita bangsa Indonesia tercermin pada alinea kedua Pembukaan UUD
1945. Bangsa Indonesia sadar bahwa kemerdekaan bukanlah tujuan perjuangan bangsa
melainkan alat untuk menciptakan bangsa yang baru. , Indonesia adil dan makmur.
Berdasarkan cita-cita tersebut ditetapkanlah tujuan nasional Bangsa Indonesia yang
rumusannya tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, ada tiga faktor penentu yang harus
diperhatikan, yaitu faktor geografi, manusia, dan lingkungan.
Terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional tergantung pada pemanfaatan masyarakat
Indonesia terhadap lingkungan geografis, sejarah dan kondisi sosial budaya serta cara
masyarakat memandang diri dan lingkungannya. Visi nusantara inilah yang membentuk cara
pandang masyarakat Indonesia terhadap diri sendiri dan lingkungannya, serta menjadi salah
satu sarana pembentukan karakter bangsa
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
merupakan fenomena (gejala) sosial yang dinamis dan memiliki tiga unsur dasar, yaitu
wadah, isi, dan tata laku.
A. Wadah
Untuk mengulas konsep kontainer, kita juga harus mengkaji prinsip kepulauan, khususnya
kumpulan pulau dan lautan sebagai satu kesatuan wilayah. Artinya pulau-pulau dan laut
teritorial merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang batas-batasnya
ditentukan oleh zona maritim. Dalam lingkungan ini terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau
yang membentuk satu kesatuan wilayah.
1) Bentuk
Bentuk Keberadaan adalah wujud kepulauan Indonesia yang letak geografisnya unik, terletak
pada persimpangan dunia dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap tatanan
kehidupan dan hakikat kehidupan masyarakat. kehidupan. Pengaruh tersebut antara lain
perdagangan dalam beberapa aspek kehidupan sosial global, hubungan antar bangsa akan
berjalan lancar jika kepentingan nasional terpenuhi atau setidaknya tidak dirugikan, Pulau ini
mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia yang berlimpah
dan murah, sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri. Saya tidak memilikinya.
2) Struktur Dasar/Struktur Dasar Organisasi
Salah satu cara untuk mempelajari organisasi suatu negara adalah dengan mempelajari
Konstitusinya. Demikian pula bagi Indonesia, hal ini harus dituangkan dalam UUD 1945.
Aturan dasar organisasi yang disebutkan berkaitan dengan hal-hal berikut:
1. bentuk kedaulatan (Bab I Pasal 1) yang meliputi negara kesatuaan yang berbentuk
republik dan kedaulatan ada di tangan rakyat dan sepenuhnya dilaksanakan oleh
MPR.
2. kekuasaan pemerintah negara (Bab III Pasal 4-15) yang berkenaan dengan ketentuan
bahwa presiden memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.
3. sistem pemerintah negara (penjelasan UUD 1945) yang berkenaan dengan ketentuan
bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka, pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak
berdasarkan absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), kekuasaan tertinggi ada di
tangan MPR, presiden adalah penyelenggara pemerintah tertinggi di bawah MPR,
presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR, menteri negara adalah pembantu
presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, dan kekuasaan
kepala negara tidak terbatas.
4. sistem perwakilan (Bab VII Pasal 19) yang berkenaan dengan ketentuan bahwa
kedudukan DPR kuat, tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan anggota DPR
3) Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi
Agar tujuan nasional dapat tercapai dengan tertib dan mantap, diperlukan suatu tata
kelengkapan organisasi, yaitu aparatur negara harus mampu mendorong, menggerakkan dan
mengerahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan untuk
kepentingan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, kesadaran politik dan kesadaran bernegara juga sangat diperlukan dari
masyarakat. Organisasi negara harus mampu meningkatkan kesadaran politik dan kesadaran
bernegara di masyarakat, serta merespon aspirasi politik masyarakat, baik sebagai individu
maupun sebagai warga negara. pengorganisasian masyarakat untuk meningkatkan stabilitas
politik.
B. Isi
Aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” visi nusantara dapat dibedakan menjadi cita-cita,
prinsip/atribut dan ciri serta cara kerja deklarasi. Cita-cita yang terkandung dalam visi
nusantara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah “mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Cita-cita Visi
Nusantara bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah,
mencapai kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai kesatuan yang utuh dan
menyeluruh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Manunggal yaitu dinamisme yang serasi dan seimbang dalam segala aspek
kehidupan, sejalan dengan kesadaran “Bhinneka Tunggal Ika”. ".
2. Secara umum, khususnya cita-cita nasional untuk mencapai visi nusantara yang utuh
dan menyeluruh (lengkap dan menyeluruh) dalam segala aspek kehidupan sesuai
dengan makna partisipasi generasi muda “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.
”
3. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia mewujudkan visi nusantara yang
berpedoman pada Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa dan UUD 1945 yang
memberikan pedoman dalam mengawasi kehidupan bermasyarakat serta
menentukan hak dan kewajiban masyarakat
Kode Etik of Conduct merupakan bagian dari visi nusantara mengenai tingkah laku bangsa
Indonesia dalam mewujudkan cita-citanya untuk mentransformasikan Indonesia menjadi
satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh untuk mencapai tujuan nasional. Perilaku internal
berupa pengamalan falsafah Pancasila yang melahirkan sikap mental yang disesuaikan
dengan kondisi lingkungan seseorang dalam mewujudkan visi Indonesia.
Perilaku internal dibentuk oleh kondisi perkembangan kehidupan sebagai produk kebiasaan
yang mendarah daging. Perilaku eksternal sendiri digambarkan dalam suatu model perilaku
yang dapat dirinci menjadi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atau pemantauan.
Konsep wawasan Nusantara
Secara konseptual pengertian Visi Nusantara adalah visi nasional bangsa Indonesia.
Konstruksi visi nasional bangsa Indonesia – yang selanjutnya disebut dengan pengertian visi
nusantara – merupakan salah satu konsep politik penyelenggaraan negara berdasarkan
perspektif geopolitik bangsa. Cara pandang bangsa Indonesia didasarkan pada konteks
lingkungan hidup di mana ia hidup.
Menurut Basrie, hal inilah yang menjadikan visi Nusantara sebagai penerapan teori
geopolitik bagi bangsa Indonesia. Suwarsono menambahkan, visi Nusantara tidak
mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan perebutan kekuasaan karena mengandung
benih konflik dan ekspansionisme. Ajaran Wawasan Nusantara menegaskan bahwa ideologi
dijadikan landasan ideal dalam menentukan kebijakan nasional.
Konsep geopolitik Indonesia didasarkan pada visi kewilayahan dan kehidupan nasional.
Sebagai negara dengan wilayah yang luas dan beragam, Indonesia berpandangan bahwa
Indonesia mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek sosial, budaya, politik,
keamanan, dan ekonomi.
Melalui terwujudnya kesadaran dan kesepakatan terhadap pembangunan kekuatan nasional
dalam perspektif kepulauan, diharapkan akan tercipta sikap dan upaya kesatuan bangsa
Indonesia. Hal inilah yang menjamin visi nusantara terus didorong dan dikembangkan guna
mencapai tujuan nasional mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang muncul di beberapa aspek kehidupan.
Pemahaman dan implementasi visi Indonesia yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi
dan ranah publik akan sangat menentukan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Hal ini
memerlukan kesadaran masyarakat dan pengelola negara, yang mampu memikul kewajiban
dan tanggung jawab tersebut di tengah banyaknya persoalan yang menindas bangsa.
Kesadaran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita nasional, serta menyuarakan cita-cita
nenek moyang, dengan tetap menghargai keberagaman sebagai anugerah Tuhan dan aset
bangsa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka setiap gagasan untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia yang ideal memerlukan kesadaran, visi, dan implementasi Konsep Wawasan
Nusantara memberikan solusi untuk menyeimbangkan perspektif tersebut. Selain itu, visi
keindonesiaan juga dapat dijadikan sebagai sarana pembangunan jati diri bangsa untuk
mencapai integrasi nasional yang diidam-idamkan bangsa Indonesia.
Melalui terwujudnya kesadaran dan kesepakatan terhadap pembangunan kekuatan nasional
dalam perspektif kepulauan, diharapkan akan tercipta sikap dan upaya kesatuan bangsa
Indonesia. Hal inilah yang menjamin visi nusantara terus didorong dan dikembangkan guna
mencapai tujuan nasional mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang muncul di beberapa aspek kehidupan.
Pemahaman dan implementasi visi Indonesia yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi
dan ranah publik akan sangat menentukan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Hal ini
memerlukan kesadaran masyarakat dan pengelola negara, yang mampu memikul kewajiban
dan tanggung jawab tersebut di tengah banyaknya persoalan yang menindas bangsa.
Wawasan Nusantara dan Karakter Bangsa
Dalam upaya mencapai tujuan nasional, masih banyak masyarakat yang berbeda pandangan
atau persepsi. Untuk itulah pemerintah Indonesia merumuskan konsep visi nasional yang
utuh dan menyeluruh dalam bentuk visi nusantara. Tinjauan ini akan memberikan gambaran
serupa kepada mahasiswa tentang visi masa depan negara Indonesia untuk menciptakan
solidaritas dan persatuan guna menciptakan integrasi nasional.
Secara teoritis, integrasi dapat diartikan sebagai adanya rasa keterikatan terhadap suatu
lembaga dalam suatu wilayah yang memenuhi harapan damai masyarakatnya. Secara
etimologis, integrasi berasal dari kata mengintegrasikan yang berarti memberi tempat pada
salah satu unsur untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
integrasi adalah menjadikan unsur-unsur tersebut menjadi satu kesatuan.
Integrasi artinya menyatukan seluruh bagian menjadi satu kesatuan dan masing-masing
bagian diberi kedudukan sehingga membentuk satu kesatuan yang harmonis dalam kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Integrasi
nasional adalah keinginan untuk mengatasi perbedaan suku, ras dan agama. Keberagaman
tersebut menjadi kekayaan bangsa Indonesia apabila dengan ikhlas bersedia menerima dan
menghargai dirinya dalam kerangka NKRI.
Menurut Sartono Kartodirdjo, integrasi nasional timbul dari integrasi teritorial dan
merupakan integrasi geopolitik yang dibentuk oleh transportasi, navigasi dan perdagangan,
sehingga tercipta komunikasi ekonomi dan sosial, politik dan budaya yang semakin dalam
dan luas jangkauannya. Saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia diperkuat dengan
adanya sistem pemerintahan terpusat melalui sistem pendidikan, militer, dan media.
Tidak benar jika kebijakan kebudayaan dalam konteks integrasi nasional tidak dikenal dalam
peta politik nusantara. Memang, pemerintah kolonial Hindia Belanda ketika memperkuat
kekuasaannya di kepulauan ini, sebelumnya menempatkan semua posisi di wilayah yang
paling rentan kepada para ahli yang memahami masyarakat dan budaya setempat, untuk
menyelesaikan permasalahan politik dan sosial tanpa menimbulkan konflik. .
pemberontakan bersenjata, dan menghancurkannya akan memakan biaya yang sangat besar.
Masyarakat Indonesia sangat heterogen dan plural. Oleh karena itu, untuk integrasi sosial
dan budaya, unsur-unsur perlu memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman tujuan bersama
dalam interaksi antar unsur. Dalam hubungan tersebut ideologi nasional, nilai-nilai
kebangsaan, dan kebudayaan nasional mempunyai fungsi yang strategis. Nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dapat menggantikan nilai-nilai tradisional dan primordial yang tidak
relevan dengan masyarakat baru.
Dengan demikian, nilai nasionalisme memiliki nilai ganda, yaitu selain meningkatkan
integrasi nasional, juga berfungsi menanggulangi dampak kapitalisme dan globalisasi serta
dapat mengatasi segala hambatan ikatan primordial. Primordialisme dan etnosentrisme
memang tidak bisa dihapus begitu saja, namun perlu dikembangkan menjadi identitas
nasional.
PEMBAHASAN
Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep yang mengacu pada pandangan nasional
Indonesia terhadap negara dan sekitarnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
geografi, dan budaya. Konsep Wawasan Nusantara mempunyai tiga unsur dasar:
wadah (wadah), isi (isi) dan tata laku (perilaku). Pentingnya Wawasan Nusantara terletak
pada perannya sebagai sarana pemahaman Indonesia dan jati diri bangsa.Dengan
memahami Wawasan Nusantara, masyarakat dapat lebih memahami sejarah, geografi, dan
budaya Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu mengembangkan potensi negara.
Beberapa manfaat Wawasan Nusantara antara lain:
Kesimpulan:
Rekomendasi:
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-wawasan-nusantara/
Buku Ekonomi
Buku Soekarno
Buku Sosiologi
Buku Ideologi Pancasila
Buku Sejarah Indonesia