Anda di halaman 1dari 6

Tanggal Revisi :

SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK


– NAUTIKA/SEMESTER III

MODUL VI – SESI 6
NAVIGATIONAL TELEX (NAVTEX)

Gambar 6.1 NavtexReceiver


Sumber: https://rumahnavtech.com/receiver-navtex-furuno-nx700

6.1 Latar Belakang


Sebelum ditemukan dan diberlakukannya GMDSS, berita-berita tentang
keselamatan pelayaran, berita cuaca dan sebagainya sering sekali terlambat serta
kurang dapat diinformasikan kepada kapal-kapal dengan alasan kapal-kapal tidak
menerima berita tentang keselamatan pelayaran tersebut.
Pada saat itu tidak sampainya berita tersebut disebabkan kurang memadainya
peralatan yang ada diatas kapal, serta kurangnya perhatian para navigator dan operator
radio di kapal tentang adanya berita-berita yang berkaitan dengan keselamatan
pelayaran tersebut. Pada umumnya berita yang disampaikan berupa pancaran
telegraphy yang dapat diterima oleh operator radio yang mumpuni dan tidak semua
perwira di kapal memahaminya, atau melalui pancaran telephony dimana para
navigator sedang melaksanakan tugas navigasi sehingga kurang dapat diterima
dengan baik. Salah satu fungsi dari GMDSS adalah bahwa setiap kapal yang
memenuhi persyaratan GMDSS antara lain harus mampu memancarkan berita dan
menerima berita keselamatan pelayaranan.
Berkaitan dengan itu, pada SOLAS 1974 amandemen 1993 menyatakan bahwa
kapal-kapal yang memasuki daerah transmisi NAVTEX harus dilengkapi dengan
pesawat penerima NAVTEX.

6.2 Sistem NAVTEX, EGC, dan HF Telex


Navigational Telex atau lebih dikenal NAVTEX, adalah salah satu sub sistem
dalam GMDSS yang sangat penting. Sistem ini mampu memberikan informasi
tentang berita-berita keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar sampai
dengan jarak kurang lebih dalam radius 400 mil dari stasiun pemancar NAVTEX.
Selain itu, berita-berita keselamatan pelayaran (Maritime Safety Information =
MSI) dapat dipancarkan melalui sistem satelit INMARSAT yang jangkauannya
sangat luas, dengan cara menggunakan sistem yang disebut EGC (Enhance Group
Calls). Lebih dari itu, MSI juga dapat dipancarkan melalui Radio Telex (NBDP) pada
frequensi tinggi (HF).
Sistem NAVTEX secara internasional menggunakan frequensi 518 kHz. Dan
hanya menggunakan frekuensi tunggal. Beberapa stasiun pemancar NAVTEX
diperbolehkan memancarkan berita dalam bahasa nasional masing-masing. Namun
untuk berita dengan bahasa nasional tersebut harus menggunakan frequensi 490 kHz.,
atau 4209.5 kHz (HF). Jenis emisi NAVTEX adalah F1B (Phase Modulation),
Forward Error Correction (FEC)
Untuk menghindari adanya pancaran yang saling mengganggu antara stasiun satu
dengan yang lain, maka dalam sistem ini bagi stasiun-stasiun pemancar yang
berdekatan dilakukan pengurangan tenaga pemancaran (limited transmitting power)
dan pembagian waktu pancaran (frequency time sharing).
Koordinasi tentang waktu pancaran antara stasiun-stasiun khususnya dalam satu
Navarea ini menjadi sangat penting dalam sistem Navtex. Lebih rinci lagi diatur
bahwa setiap Navarea terdiri dari 24 stasiun yang dibagi dalam 4 kelompok, dimana
tiap kelompok terdiri dari 6 stasiun pemancar saja. Setiap kelompok memiliki waktu
1 jam untuk memancarkan, sehingga tiap stasiun masing-masing mendapat jatah
waktu memancarkan selama 10 menit setiap 4 jam. Navarea yang terdiri dari sedikit
stasiun pemancar Navtex tentunya tiap stasiun pemancar akan memiliki waktu pancar
yang lebih lama.
6.3 Pembagian Wilayah Navtex (NAVAREA)
Dalam sistem NAVTEX ini wilayah seluruh dunia dibagi dalam 21 'NAVAREA'
(pada tahun 2014). Setiap 'Navarea' memiliki stasiun-stasiun pemancar yang diberi
identitas dari huruf A sampai dengan huruf Z. Namun demikian tidak semua Navarea
memiliki 26 stasiun (dari A sampai Z). Sejauh ini Navarea yang memiliki stasiun
pemancar terbanyak adalah Navarea III dan Navarea XI yaitu masing-masing 18
stasiun pemancar.
Navarea XI memiliki stasiun pemancar 18 tempat termasuk Papua/Irian Jaya (A),
Ambon (B), Makassar/Ujung Pandang (D), dan Jakarta (E) sedangkan Navarea II
hanya 5 stasiun pemancar, dan Navarea X masih belum ada pemancar NAVTEX.
Koordinator Navarea XI adalah Jepang. Huruf dari pada identitas suatu stasiun
pemancar senantiasa terdapat pada 'preamble' dari pada berita yang dipancarkan oleh
stasiun tersebut.

Gambar 6.2 Navarea


Sumber: https://navarea.info/
6.4 Berita dan Pesawat Penerima NAVTEX
Berita-berita keselamatan maritim (Maritime Safety Information = MSI) yang
dipancarkan oleh sebuah stasiun pemancar NAVTEX dan akan diterima oleh pesawat
penerima di kapal secara otomatis yang selalu siap selama 24 jam dan berupa hasil
cetakan (printer) sehingga dapat dibaca berulang- ulang dan setiap saat oleh operator
di kapal / navigator.
Keistimewaan dan ke-unik-an dari sistem NAVTEX ini adalah bahwa pesawat
penerima di kapal dapat memilih berita-berita dari stasiun-stasiun yang dikehendaki
saja, jenis berita berita yang dikehendaki saja dan tidak akan mencetak ulang berita
yang sudah dicetak/diterima sebelumnya. Hal ini dikarenakan sistem ini didukung
oleh sistem kerja komputer yang berdasar pada:
a. Huruf dan angka tehnis yang terdapat pada 'preamble' sebagaimana disebut B1,
B2, B3, dan B4.
b. Berita dengan 'preamble' yang sama apakah sudah dicetak atau belum.
Jenis berita tertentu tidak dapat ditolak oleh pesawat penerima Navtex di kapal
walaupun tidak dikehendaki oleh operator. Berita-berita tersebut adalah:
a. Berita keamanan navigasi (Navigational warning) dengan kode A
b. Berita keamanan tentang meteorologi (Meteorological warning, dengan kode B),
c. Berita tentang pencarian dan penyelamatan (SAR) dengan kode D.
d. Berita keamanan cuaca sebagai tambahan dari berita "A" dengan kode L.
Secara otomatis berita-berita tersebut di atas akan dicetak dan hanya dicetak satu kali
saja walaupun dipancarkan berulang-ulang.
a. B1-adalah satu huruf besar yang menunjukkan kode teknik dari suatu stasiun
pemancar pada suatu Navarea (Misalnya Jakarta Radio = "E")
b. B2-adalah satu huruf besar yang menunjukkan kode teknik dari suatu jenis berita
sebagaimana daftar berikut ini:
A = Peringatan Navigasi (Navigational warning)
B = Peringatan tentang cuaca (Meteorologocal warning)
C = Laporan tentang adanya gunung es (Ice Report)
D = Informasi SAR (SAR information)
E = Perkiraan cuaca (Meteorological forecast)
F = berita layanan pandu laut (Pilot services messages)
G = berita tentang Decca (Decca Messages)
H = berita tentang Loran (Loran messages)
I = berita tentang Omega (Omega Messages)
J = berita tentang Satnav (Satnav messages)
K = berita tentang alat navigasi electronika lainnya
L = berita keamanan cuaca sebagai tambahan dari berita "A"
V, W, X, Y = layanan khusus, atau informasi lain yang berkaitan dengan
pancaran Navtex,misalnya tentang penggunaan Bahasa local.
Z = tidak ada berita.

B3 dan B4 adalah kode teknik berupa angka dari 01 sampai 99 yang menunjukkan
nomor berita dan akan kembali lagi dengan nomor 01 setelah nomor ke 99. Khusus
nomor kode "00" digunakan hanya untuk keperluan SAR. Nomor kode teknik ini
mempunyai keistimewaan bahwa walaupun stasiun pemancar tidak dipilih dalam
suatu pesawat penerima, tetapi apabila pesawat penerima tersebut berada dalam
jangkauan stasiun pemancar maka berita tersebut tetap dapat di terima dan di cetak.
Dengan kata lain berita type D (SAR Information) selalu menggunakan nomor seri
"00"
Contoh 'preamble'dari suatu berita NAVTEX (di Navarea XI):
ZCZC EB23 artinya:
ZCZC berita dimulai /awal berita
E = Stasiun pemancar (Jakarta Radio)
B = Berita cuaca
23 berita dengan nomor seri 23

Contoh-contoh berita yang dicetak dari pesawat penerima NAVTEX:


ZCZC GA20
WZ 1262
ORKNEY ISLANDS
LOTHER ROCK RACON 58-44N 02-49W
TEMPORARILY OFF AIR
NNNN

Berita di atas menerangkan adanya berita keamanan navigasi (A) dari stasiun pantai
Cullercoats Radio (G) dengan nomor seri 20
ZCZC PB68
NETHERLANDS COASTGUARD
GALE WARNING NR.55 280630Z OCT
DOVER THAMES-SOUTH 8
OTHER DISTRICTS - NO WARNING
NNNN
Berita di atas menerangkan adanya berita cuaca (B) dari stasiun radio Schevenengen
(P) dengan nomor seri 68

NAVTEX MESSAGE ========== EE24


200400 UTC DEC 1998
JKTRDO IWBFS
STORM WARNING NIHIL
SYNOPTIC WEATHER ANALYSIS : FROM: 0000UTC DEC 20th 1998
GENERAL SITUATION WEAK TO MODERATE,
SOUTHWEST TO NORTHWEST WIND.
INTERTROPICAL CONVERGENCE ZONE NIL
CONVERGENCE LINE PASSING OVER NIL
Berita di atas menerangkan bahwa adanya berita cuaca (weather forecast =E/huruf
kedua) dari Jakarta Radio (E/huruf pertama). Nomor seri berita tersebut adalah 24.

Anda mungkin juga menyukai