Anda di halaman 1dari 19

Intervensi Komunitas

OOPP (Objevtive Oriented Project


Planning)
WUS (Wanita Usia Subur)
Assessment Remaja Putri
Pengambilan data pada kelompok sasaran wanita usia subur dilakukan dengan memberikan
kuesioner pre-test untuk mengetahui masalah gizi khususnya anemia pada wanita usia subur
di lingkungan SMPN 21 Surabaya, yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Kebonsari.
Adapun karakteristik sasaran Wanita Usia Subur yang menjadi responden pada intervensi
yang akan di lakukan yaitu merupakan wanita usia subur dengan usia 14 – 49 tahun.
Assessment Wanita Usia Subur
DATA DASAR CUT OFF SINTESA DATA
IDENTITAS RESPONDEN
Usia : Sebagian besar responden
12 Tahun: 24% berusia 13 tahun dan
13 Tahun: 56% berasal dari kelas 8
14 Tahun: 20%

Kelas:
Kelas 7: 44%
Kelas 8: 56%
ANTROPOMETRI
IMT Kurus: Tidak terdapat masalah
Sangat Kurus : 16% Kekurangan berat badan
Kurus : 24% tingkat berat : < 17,0
Normal: 52% Kekurangan berat badan
Gemuk : 4% tingkat ringan :17,0 - 18,4
Sangat Gemuk : 4% Normal : 18,5 -25,00
Gemuk:
Kelebihan berat badan
tingkat ringan: 25,1 - 27,0
Kelebihan berat badan
tingkat berat: > 27,0

(Kemenkes,2019)
PENGETAHUAN
Apakah kamu tahu apa itu Sebanyak 40% siswi masih
anemia? belum mengetahui
a. Kurangnya kadar Hb pengertian anemia
dalam darah (48%)
b. Darah Rendah (38%)
c. Kurang Darah (12%)
Apa saja penyebab Anemia? Sebanyak 84% remaja putri
a. Penyakit seperti mengetahui penyebab
cacingang , malaria anemia
dan TBC (16%)
b. Menstruasi (50%)
c. Kurangnya Konsumsi
makanan yang
mengandung zat
besi(34%)
Menurut kamu bagaimana Semua remaja putri
mengetahui anemia? mengetahui bagaimana cara
a. Periksa darah untuk mengetahui anemia
mengetahui kadar
Hb(76%)
b. Melihat ciri-ciri fisik
(24%)
c. Tidak tahu (0%)
Menurut kamu apa saja Semua remaja putri
sumber Zat besi yang berasal mengetahui sumber zat besi
dari makanan? yang berasal dari makanan
a. Daging (52%)
b. Ikan (12%)
c. Hati (24%)
d. Bayam (12%)
Menurut kamu gejala apa saja Sebanyak 92% remaja putri
yang ditimbulkan oleh mengetahui gejala yang
anemia? ditimbulkan oleh anemiaa
a. Pusing (40%)
b. 5L (Lemah, letih,
Lesu, Lelah, lalai)
(52%)
c. Tidak Tahu (8%)
Menurut kamu apa dampak Sebanyak 72% remaja putri
anemia terhadap prestasi bahwa anemia berdampak
belajar? menurunkan prestasi belajar
a. Tidak Pengaruh (24%)
b. Menurun (72%)
c. Meningkat (4%)
Menurut kamu apakah anemia Sebanyak 84% remaja putri
dapat dicegah? menjawab anemia dapat
a. Ya (84%) dicegah
b. Tidak (16%)
Menurut kamu bagaimana Sebanyak 74% remaja putih
caranya untuk mencegah mengetahui bagaimana cara
anemia? mencegah anemia
a. Makan sayur dan buah
yang banyak
mengandung vitamin
C (12%)
b. Minum Tablet Tambah
Darah (TTD) (52%)
c. Tidak Tahu (36%)
Menurut kamu apakah anemia Sebanyak 96% remaja putri
dapat diobati? menjawab anemia dapat
a. Ya (96%) diobati
b. Tidak
c. Tidak Tahu (4%)
Menurut kamu bagaimana Sebanyak 96% remaja putri
cara mengobati anemia? mengetahui bagaimana cara
a. Meningkatkan mengobati anemia
Konsumsi makanan
yang mengandung zat
besi (40%)
b. Menambah pemasukan
zat besi dengan minum
tablet besi (38%)
c. Istirahat yang cukup
(18%)
d. Tidak tahu (4%)
KEBIASAAN MAKAN
Apakah kamu sarapan di Hanya 28% remaja putri
rumah sebelum berangkat yang selalu sarapan
sekolah? sebelum berangkat sekolah
a. Selalu (28%)
b. Seminggu sekali (0%)
c. ≥2x/minggu (44%)
d. Tidak Pernah (28%)
Apakah alasan kamu tidak Sebanyak 72% remaja putri
suka sarapan? tidak suka alasan beragam
a. Sarapan (28%) denga 20% tidak suka
b. Tidak suka makan makan pagi, 24% Terburu-
pagi (20%) buru berangkat sekolah, 24
c. Terburu-buru % merasa mual jika makan
berangkat sekolah pagi, dan 4% karena malas
(24%)
d. Merasa mual jika
makan pagi (24%)
e. Malas (4%)
Apakah kamu sering Hanya 4% remaja putri
mengonsumsi sayuran? yang selalu mengonsumsi
a. Selalu (4%) sayuran
b. Seminggu sekali (0%)
c. ≥2x/minggu (84%)
d. Tidak Pernah (4%)
Apakah kamu sering Sebanyak 16% remaja putri
mengonsumsi daging merah? tidak pernah mengonsumsi
a. Selalu (0%) daging merah
b. Seminggu sekali
(32%)
c. ≥2x/minggu (52%)
d. Tidak Pernah (16%)
Apakah kamu sering Sebanyak 56% remaja putri
mengonsumsi teh? mengonsumsi teh
a. Selalu (28%) ≥2x/minggu
b. Seminggu sekali(12%)
c. ≥2x/minggu (56%)
d. Tidak Pernah (4%)
Apakah kamu sering Sebanyak 12% remaja putri
mengonsumsi kopi? mengonsumsi kopi setiap
a. Selalu (12%) hari
b. Seminggu sekali
(20%)
c. ≥2x/minggu (24%)
d. Tidak Pernah (44%)
MENSTRUASI
Apakah kamu sudah Tidak terdapat masalah
menstruasi?
a. Sudah (92%)
b. Belum (8%)
Kapan mulai menstruasi Sebanyak 36% remaja putri
pertama? memulai menstruasi pada
a. 9 tahun (4%) usia 10 tahun
b. 10 tahun (36%)
c. 11 Tahun (28%)
d. 12 tahun (20%)
e. 13 tahun (4%)
Apakah menstruasimu teratur Sebanyak 88% remaja putri
atau tidak? mengalami menstruasi yang
a. Sebulan sekali (88%) teratur 1 bulan sekali
b. 2 bulan sekali (8%)
c. 3 bulan sekali (4)
Berapa hari biasanya kamu Sebanyak 44% remaja
menstruasi? mengalami menstruasi
a. 5 hari (4%) selama 7 hari
b. 6 hari (4%)
c. 7 hari (44%)
d. 8 hari (3%)
e. 10 hari (8%)
Apakah kamu rutin meminum Sebanyak 76% remaja putri
tablet tambah darah? tidak rutin mengonsumsi
a. Ya (16%) tablet tambah darah
b. Tidak (76%)
Dari mana kamu mendapatkan Sebanyak 72% remaja putri
tablet tambah darah? mendapat tablet TTD dari
a. Membeli di apotek Puskesmas
(20%)
b. Program TTD
Puskesmas (72%)
c. Lainnya…
Problem Tree Pengetahuan Anemia Remaja Putri

Anemia Remaja Putri

Remaja Mengalami Kebiasaan Remaja mengetahui pengertian


Menstruasi (92%) sarapan (28%) anemia (28%)

Rendahnya Konsumsi Tablet Rendahnya Konsumsi Rendahnya Konsumsi Pengetahuan makanan Sumber
Tambah Darah pada Remaja (76%) Daging Merah (16%) Sayuran (4%) makanan tinggi zat besi (52%)

Tingginya Konsumsi Teh (56%)


Objective tree Anemia Remaja Putri

Menurunkan Prevalensi Anemia


Remaja Putri

Meningkatkan Pengetahuan
Meningkatkan Pola Asuh Orang Tua
Pola Makan mengenai anemia pada remaja
konsumsi tablet
tambah darah

Meningkatkan Asupan gizi pada Meningkatkan Pengetahuan


remaja mengenai anemia pada remaja
dengan bantuan peran sekolah

Meningkatkan Asupan Meningkatkan Kebiasaan


makanan tinggi zat besi Sarapan Pagi

Pemanfaatan layanan Kesehatan Meningkatkan sosialisasi dan


Kerjasama antara Sekolah dan campaign mengenai anemia
(Pemberian Tablet Tambah
Puskesmas setempat pada remaja
Darah)
Person Category Characteristic Interest, Potential Implications for the
Motivies,Attitude (Strength/Weakness) project
Remaja Putri Penerima Manfaat - Fase awal - Tertarik pada hal Positif: - Penerima program
mengalami baru atau trend mulai - Remaja memiliki - Penerima informasi
menstruasi dari fashion, dan keinginan tahuan yang intervensi
- Suka memilih dalam makanan tinggi
hal makanan - Memiliki - Aktif dalam
- Memiliki sifat yang keingintahuan yang berkomunikasi
labil tinggi - Aktif dalam
- Lebih sering berkegiatan
bersosialisasi Negatif:
dengan teman - Emosi yang masih
sebaya labil
- Suka pilih-pilih
makanan
Orang Tua Remaja Pelaku - Pengambil - Peduli Kesehatan Positif: - Pelaku pemberian
Putri keputusan remaja putri - Sayang pada remaja interevnsi kepada
- Memberi kasih - Tidak ingin remaja - Berani bertanggung remaja
sayang kepada anak sakit jawab - Penyedia dana
- Penyedia kebutuhan - Ingin memenuhi - Sumber informasi untuk remaja
remaja kebutuhan gizi - Sumber dana - Penyedia
- Bertanggung jawab remaja Negatif: kebutuhan remaja
- Sibuk
- Protektif berlebihan
- Memanjakan remaja
Pihak Sekolah Pelaku - Penyedia layanan - Pedulli Kesehatan Positif: - Pelaku pemberian
edukasi remaja murid remaja putri - Peduli dan sayang intervensi kepada
- Bertanggung jawab - Memberikan ilmu kepada murid remaja remaja putri
- Memberi kasih dan informasi putri - Penyedia screening
saying kepada - Bertanggung jawab Kesehatan
murid - Sumber ilmu dan bekerjasama
- Memberi arahan dan informasi dengan puskesmas
masukan kepada Negatif: setempat
murid - Tidak mencakup - Penyedia Tablet
keseluruhan murid Tambah Darah
- Waktu hanya terbatas yang diberikan
saat hanya sekolah oleh Puskesmas
saja Setempat
Intervensi dan Monev
Alternative Analysis Remaja Putri
Goal: Menurunkan Prevalensi Anemia Remaja Putri
Kriteria Menurunkan prevalensi Meningkatkan asupan gizi Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan asupan
anemia remaja putri pada remaja Putri mengenai anemia pada pemberian Tablet Tambah
remaja putri Darah pada remaja putri
Output - Meningkatkan kebiasaan - Meningkatkan - Meningkatkan pola hidup - Menurunkan prevalensi
remaja putri keberagaman makanan yang sehat remaja putri anemia pada remaja
mengonsumsi tablet pada remaja putri - Meningkatkan informasi putri
tambah darah - Meningkatkan pola asuh mengenai anemia
- Meningkatkan orang tua kepada remaja - Meningkatkan konsumsi
pengetahuan remaja putri putri makanan tinggi zat besi
terkait makanan yang - Meningkatkan kebiasaan
kaya kandungan zat besi sarapan sebelum
- Meningkatkan upaya berangkat sekolah
orang tua dalam
menyajikan makanan
tinggi zat besi
- Meningkatkan peran
sekolah dalam
memberikan tablet
tambah darah
SDM 3 3 3 3

Dana 4 3 3 3

Waktu 3 3 3 3

Sarana dan 4 4 4 4
Prasarana
Dukungan 4 3 3 3
Kebijakan
Dukungan 3 3 3 3
Masyarakat
Keberlangsungan 2 3 3 3

Total 23 22 22 22
Projec Planning Matrix (PPM) Remaja Putri

Summary of Objective/Activities Objective Veriable Indicators Means of Verrification Important Assumption

Goal: Prevalensi Anemia pada Remaja Pengukuran biokimia Kadar Hb


Menurunkan prevalensi Anemia Putri dalam darah dan pengisian
pada remaja putri kuesioner
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan Kuesioner
Meningkatkan asupan makanan remaja putri
tinggi zat besi dan TTD
Hasil dan Luaran: 1. Peningkatan pengetahuan Kuesioner 1. Remaja putri mampu
1. Meningkatkan mengenai pengertian mengikuti penyuluhan
pengetahuan mengenai anemia (28%) dari awal hingga akhir
makanan Tinggi Zat Besi 2. Peningkatan Asupan 2. Remaja putri menerima
2. Meningkatkan Asupan sayuran (4%) dan memahami materi
Makanan tinggi zat besi 3. Peningkatan Asupan penyuluhan
3. Mengurangi konsumsi teh Daging merah (16%) 3. Remaja putri dapat
dan kopi 4. Penurunan konsumsi teh menyebutkan bahan
4. Meningkatkan konsumsi (56%) makanan tinggi zat besi
tablet tambah darah 5. Peningkatan Konsumsi 4. Remaja Putri mengenai
tablet tambah darah pengertian anemia,
(76%) dampak, serta gejala
Kegiatan: Dana Kegiatan: Positif:
1. Penyuluhan mengenai Rp. 50.000 - Remaja putri antusias
Anemia pada remaja putri dalam mengikuti
2. Penyuluhan mengenai Sarana dan Prasarana penyuluhan
pola makan dan - Ruang UKS - Remaja putri menyimak
mengenalkan sumber - Lembar Kuesioner dan kondusif saat
makanan kaya akan zat - Leaflet dilaksanan penyuluhan
besi - ATK Negatif:
3. Mengajak untuk - Beberapa siswa masih
mengonsumsi makanan malu bertanya
mulai dari sayuran,
daging, serta mengurangi
konsumsi teh dan kopi
Pelaksanaan Program
Latar Belakang
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia
yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja banyak terdapat di negara
berkembang, Indonesia termasuk dalam negara berkembang. Kejadian anemia
merupakan masalah yang paling banyak ditemukan pada remaja, remaja putri
merupakan salah satu kelompok yang rentan menderita anemia Remaja putri
memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan
dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi
setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan
asupan zat besi yang lebih banyak. Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi
juga menjadi penyebab anemia pada remaja (Herwendar, 2020).

Remaja putri biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga


banyak yang membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap
makanan. Bila asupan makanan kurang maka cadangan besi banyak yang
berkurang. Keadaan seperti ini dapat mempercepat terjadinya anemia. Anemia
dapat menyebabkan cepat lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi
belajar rendah, kebugaranya akan menurun dan dapat menurunkan produktivitas
kerja dan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
Prevalensi anemia yang tinggi dikalangan remaja jika tidak ditangani dengan baik
akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian
ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah. Melihat dampak
anemia yang sangat besar dalam menurunkan kualitas sumber daya manusia,
maka sebaiknya penanggulangan anemia perlu dilakukan sejak dini sebelum
remaja putri menjadi ibu hamil, agar kondisi fisik remaja putri tersebut telah siap
menjadi ibu yang sehat dan melahirkan generasi penerus yang juga sehat
(Apriyanti, 2019)

Menurut teori UNICEF masalah kesehatan dipengaruhi oleh penyebab yang


mendasar, penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab yang
mendasar dipengaruhi oleh lembaga formal dan non formal yang terwujud dalam
bentuk pendidikan atau pengetahuan. Selanjutnya penyebab tidak langsung yang
dipengaruhi oleh ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, pola asuh dan
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Penyebab yang terakhir yaitu
penyebab langsung dipengaruhi oleh konsumsi makan dan penyakit infeksi
(Adanyana, 2021).

Tujuan

- Meningkatkan pengetahuan mengenai anemia pada remaja putri


- Meningkatkan asupan bahan makanan tinggi zat besi
- Mengurangi konsumsi teh dan kopi
- Meningkatkan konsumsi tablet tambah darah

Asumsi Positif dan Negatif

a. Asumsi Positif
- Remaja mampu mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
- Remaja putri mampu mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
- Remaja putri menerima dan memahami materi penyuluhan
- Remaja putri dapat menyebutkan bahan makanan tinggi zat besi
- Remaja Putri mengenai pengertian anemia, dampak, serta gejala
b. Asumsi Negatif
- Beberapa siswa masih malu bertanya

Metode / Strategi Pendekatan

a. Metodologi Pendekatan

Metode yang digunakan yaitu dilakukan dengan pemberian penyuluhan


materi tentang gizi seimbang pada balita dengan media berupa leaflet.
Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan pre-test kepada para peserta.
Penyuluhan dilanjutkan dengan menjelaskan pengertian anemia, dampak,
gejala, dan bagaimana cara mengatasi anemia. Memberikan penjelasan
serta ajakan untuk menambah asupan zat besi melalui sumber-sumber
makanan. Setelah dilakukan penyuluhan dilakukan post test seminggu
setelahnya, diharapkan terdapat perubahan kebiasaan makan terhadap
remaja putri.

b. Strategie Pendekatan
Kegiatan intervensi gizi pada sasaran remaja putri akan dilaksanan dengan
program Jinora (Kesehatan Jiwa dan Raga) oleh Puskesmas Kebonsari.

Teknis Pelaksanaan

a. Intervensi penyuluhan
Hari : Rabu
Tanggal : 1 November 2023
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Ruang UKS SMPN 21 Surabaya
Kegiatan :
- Pemberian soal pre test
- Memaparkan materi penyuluhan anemia remaja putri
- Sesi tanya jawab

Hasil dan Pembahasan

Berikut hasil dan pencapaian program intervensi yang dilaksanakan di


SMPN 21 Surabaya wilayah kerja Puskesmas Kebonsari:

a. Remaja Putri menghadiri kegiatan penyuluhan di SMPN 21 Surabaya


berjumlah 25 siswi
b. Pencapaian program dapat dilihat dari keaktifan para murid dalam
bertanya dan sharing mengenai permasalahan terkait anemia. Dilihat dari
hasil pre dan post test pengetahuan siswi mengalami peningkatan setelah
dilakukannya penyuluhan

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi tingkat pengetahuan remaja putri yang dilakukan


kepada 25 siswi didapatkan hasil sebagai berikut

Pre-Test Pengetahuan Post test Pengetahuan 92%


72%

16%
12%
8%

Kurang Cukup Baik 0%


Kurang Cukup Baik
Berdasarkan grafik diatas didapatkan pengetahuan siswi sebelum
penyuluhan yaitu masih terdapat 12% yang memiliki pengetahuan kurang,
16% pengetahuan cukup, dan 72% pengetahuan baik. Setelah dilakukan
penyuluhan pengetahuan siswa meningkat menjadi 92% pengetahuan baik
dan 8% masih pengetahuan cukup. Pengetahuan yang cukup bisa
disebabkan materi yang disampaikan lupa karena post test dilakukan 7 hari
setelah pre test.

Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
1. Penyuluhan terkait anemia pada remaja putri, makanan tinggi zat besi
serta konsumsi tablet tambah darah dapat meningkatkan pengetahuan,
dan memberikan informasi kepada remaja putri dengan kenaikan
persentase menjadi 92%
2. Responden antusias dalam mengikuti penyuluhan yang dibuktikan
dengan keaktifan siswi saat sesi tanya jawab dan sharing
3. Banyak informasi yang baru diketahui beberapa siswi mengenai
anemia, gejala, dampak serta makanan tinggi zat besi
b. Saran
Pemberian penyuluhan ini bisa dilakukan di tiap lingkungan sekolah
dengan target sasaran remaja putri untuk mencegah anemia, dan
mempersiapkan pada usia dewasa nantinya.
Anemia Remaja Putri

Asupan Fe Rendah Diet yang keliru Menstruasi/kehilangan


darah banyak

Pola Makan Pola Hidup Pemanfaatan layanan


Ketersediaan pangan
Kesehatan (Pemberian
dan daya beli
Tablet Tambah Darah)

Status Gizi
Aktivitas Fisik
Pilihan makanan remaja putri
dan kepercayaan
Kemampuan
mengakses Kemauan mencari
Program Bantuan layanan Upaya kesehatan
Pengetahuan remaja putri kesehatan
remaja putri tentang gizi dan
kesehatan

Berbagai sumber
Informasi yang informasi tentang gizi
diterima remaja putri dan Kesehatan yang
ada

Tingkat pendidikan Tingkat ekonomi


Matriks Variabel dan Indikator

Anda mungkin juga menyukai