Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

SEJARAH SINGKAT R.A KARTINI


9/15/2023

NAMA : DAMAR YUSA PUTRA


kELAS : xii ipa
SEJARAH SINGKAT RA KARTINI, HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Tanggal 21 April ini diperingati setiap tahunnya, sebagai Hari Kartini. Keputusan tanggal 21
April sebagai Hari Kartini ini, dikeluarkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21
April.

Sejarah singkat RA Kartini

Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia merupakan
putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati
Jepara segera setelah Kartini lahir. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri
utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji
Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Kartini adalah anak ke-5 dari 11
bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan
tertua.

Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS).
Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Namun, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal
di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat
kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa
Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini
tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan
perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang
rendah.

Cita-citanya yang tinggi dituangkan dalam surat-suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang
Belanda di luar negeri, seperti Tuan EC Abendanon, Ny MCE Ovink-Soer, Zeehandelaar, Prof
Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol, dan Ny HG de Booij-Boissevain. Surat-surat Kartini
diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis
tot Licht. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armijn Pane pada
1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Raden Adjeng Kartini (21 April 1879 -17 September 1904) atau sebenarnya lebih tepat disebut
Raden Ayu Kartini[a] adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini
dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara.

Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan tanah air, Kartini
mengemukakan ide-ide pembaruan masyarakat yang melampaui zamannya melalui surat-
suratnya yang bersejarah.

Nama Jalan RA Kartini di Belanda

Utrecht: Di Utrecht Jalan R.A. Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu jalan utama,
berbentuk ‘U’ yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh
perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto.

Venlo: Di Venlo Belanda Selatan, R.A. Kartinistraat berbentuk ‘O’ di kawasan Hagerhof, di
sekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Wibaut.

Amsterdam: Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer, jalan
Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Di sekitarnya adalah nama-nama wanita dari seluruh
dunia yang punya kontribusi dalam sejarah : Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.
Haarlem: Di Haarlem jalan Kartini berdekatan dengan jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir dan
langsung tembus ke jalan Chris Soumokil presiden kedua Republik Maluku Selatan.

Anda mungkin juga menyukai