Anda di halaman 1dari 2

Review Artikel

T Heru Nurgiansah. (2022) T Heru Nurgiansah. Jurnal Basiedu, 6 (4) 2022. 7310 – 316, doi:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3481

Artikel ini memaparkan apasaja yang menjadi faktor penyebab peserta didik memiliki
perilaku arogan, amoral danintoleran. Sebagai solusi penulis menawarkan pembentuk karakter
religious melalui pendidikanPancasila di kalangan peserta didik. Hasil gagasan ini menunjukan
tawaran solusi implementasi, bahwa Pendidikan Pancasila berhasil membentuk karakter religius
peserta didik. Pendidikan Pancasila memiliki peranan penting dalam menyelesaikan
segala persoalan khususnya dalam pendidikan karakter. Peneliti berharap agar penelitian
berikutnya bisa mendeskripsikan karakter religius sebagai formula untuk menyatukan
masyarakat Indonesia yang multicultural.

Pada bagian pendahuluan, penulis memaparkan bagaimana perkembangan zaman yang


dinamis mempengaruhi kalangan peserta didik. Globalisasi memberika dampak positif dan
negative bagi peserta didik. Sehingga dibutuhkan Pendidikan religious melalui Pendidikan
Pancasila. Untuk mengontrol perilaku peserta didik tidak hanya dengan kegiatan
keagamaan saja, tapi juga menjadi tugas bersama semua pihak. Karakter terdiri dari nilai-
nilai tindakan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat sehingga menjadi sebuah
kebiasaan yang melekat pada masing-masing individu. Karakter terdiri dari nilai-nilai
tindakan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat sehingga menjadi sebuah
kebiasaan yang melekat pada masing-masing individu.

Penulis memaparkan artikel ilmiah ini dimulai dari eratnya hubungan pedidikan
Pancasila dengan Pendidikan nilai dan moral sehingga Pendidikan ini sangat penting. Kemudian
memaparkan salah satu nilai yang terdapat pada Pancasila yaitu nilai ketuhanan yang menjadi hal
pokok pembahasan penanaman nilai religious. Karakter religius juga menekankan pada sikap
toleransi terhadap perbedaan agama. Penulis menjelaskan bahwa Nilai ketuhanan menempati
urutan teratas dalam hierarki pancasila karena menyangkut hubungan manusia dengan sang
pencipta. Nilai ketuhanan menjadi sumber dari karakter religius. Kemudian penulis
memaparkan hasil implementasi perilaku siswa terkait Pendidikan Pancasila di kehidupan sehari-
hari. Terakhir penulis memeparkan kelemahan penelitian dimana terdapat kurangnya
pengawasan guru terhadap peserta didik ketika kegiatan pembelajaran di sekolah selesai
dilaksanakan.

Secara keseluruhan, artikel ilmiah ini sudah disusun dengan baik. Artikel ini ditulis
dengan Bahasa ilmiah namun tetap mudah dipahami oleh pembaca. Namun penulis tidak
menyajikan solusi dari kekurangan penelitian. Hal ini menyebabkan pembaca menjadi menerka
secara pribadi tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, karena bukan artikel dari
hasil penelitian membuat artikel ini kurang aplikatif untuk direduplikasi. Sample dan populasi
penelitian kurang luas sehingga hasil penelitian tidak terlalu kuat.

Anda mungkin juga menyukai