Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Presentasi
Kelompok 3
Anggota Kelompok
-Al Zalfah Ulhaq Putri Rahman(02)
-Aulia Qoni Haqqi(04)
-Desta Prasetya(09)
-Dyah Ayu Ambarwati(10)
-Muhammad Radhitya Maulana Azzura(21)
-Salma Rahmawati Aqila(33)
MAKNA TARI
Tari dapat dikaji secara luas, artinya dalam melihat
seni tari tidak hanya sekedar melihat gerak tubuh
dan mendengarkan alunan musik saja, melainkan tari
perlu dilihat secara lebih utuh dan lengkap
berdasarkan pendekatan tekstual dan kontekstual
MAKNA TARI BERDASARKAN
KAJIAN TEKSTUAL

Makna Tari 2
1 Berdasarkan Penari
Makna Tari
Berdasarkan Gerak
Sebagai Objek

Makna Tari
3 Berdasarkan Tata
Artistik
MAKNA TARI BERDASARKAN
PENARI SEBAGAI OBJEK
Penari sebagai pelaku tari merupakan objek
yang bisa diamati secara tekstual. Makna tari
berdasarkan kajian tekstual dapat diamati
dalam beberapa kategori, antara lain penari
berdasarkan jenis kelamin, penari berdasarkan
usia, penari berdasarkan jumlah penari dalam
pertunjukan atau ciri-ciri dan kriteria khusus
fisik penari.
MAKNA TARI
BERDASARKAN GERAK
Gerak terdiri atas ruang, tenaga dan waktu. Tari dengan gerak,
tempo lambat, dan ruang yang sempit memiliki makna yang umumnya
menceritakan tentang kesedihan, sedangkan gerak dengan tempo
cepat, tenaga yang kuat, serta ruang yang lebar mengandung
makna kebebasan. Mengamati elemen gerak tari merupakan bagian
paling utama dalam menganalisis makna tari berdasarkan kajian
tekstual, karena melalui gerak kita dapat melihat rangkaian isi
cerita yang disampaikan, baik melalui gerak murni maupun maknawi.
MAKNA TARI
BERDASARKAN TATA
ARTISTIK
Apa itu artistik seni tari?
Tata artistik sendiri merupakan penampakan visual
yang dibuat oleh tim ahli dalam teater, tv, film, tari,
dan musik tujuannya untuk membantu
mengomunikasikan pertunjukan tersebut kepada
penonton. Dalam makalah ini akan dibahas tata
artistik yang meliputi stage manager, tata rias,
kostum, cahaya, dekorasi, dan scenery.
MAKNA TARI
BERDASARKAN KAJIAN
KONTEKSTUAL
Kajian makna tari secara kontekstual merupakan pengkajian tari yang terfokus pada
kaitan tari dengan sosial dan budaya masyarakat pendukung tari tersebut. Kajian tari
secara kontekstual erat kaitannya dengan fungsi tari dan nilai-nilai yang berhubungan
dengan fungsinya bagi masyarakat, Sediawati (1981) mengungkapkan bahwa fungsi dari
seni dapat diklasifikasikan ke dalam tujuh hal, yaitu pemanggilan kekuatan gaib,
penjemputan roh-roh pelindung untuk hadir di tempat pemujaan, memanggil roh-roh
baik untuk mengusir roh-roh jahat, peringatan pada nenek moyang dengan menirukan
kegagahan maupun kesigapan, pelengkap upacara sehubungan dengan peringatan
tingkat hidup seseorang, pelengkap upacara sehubungan dengan saat-saat tertentu dan
perputaran waktu, dan perwujudan dari dorongan untuk mengungkapkan keindahan
semata.
Makna tari secara kontekstual dapat dilakukan dengan cara melihat nilai-nilai yang
berkaitan dengan fungsi tari berikut.
1. Nilai yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, pada umumnya terdapat
pada tari-tarian yang memiliki fungsi sebagai upacara. Tari memiliki makna yang
secara tidak langsung sebagai doa yang dapat menyampaikan harapan-harapan
sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan dalam hidup.
2. Nilai yang mengatur hubungan manusia dengan alam, terdapat pada tari yang
berfungsi sebagai ritual maupun hiburan, nilai-nilai tersebut berisi pesan untuk
menjaga kebersihan, melestarikan alam, flora dan fauna. Pada tari tradisional, nilai-
nilai yang mengatur hubungan manusia dengan alam terdapat pada tarian yang
tumbuh di masyarakat agraris, peladang, maupun pesisir.
3. Nilai yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, contohnya nilai
kesopanan, nilai tanggung jawab dan nilai-nilai toleransi keberagaman. Nilai-nilai ini
biasanya terdapat pada tari-tarian pergaulan, maupun tarian yang berfungsi sebagai
media pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai