Anda di halaman 1dari 2

3.

4 Analisis Data ISOLASI KERING

Data yang diperoleh kemudian dianalisis indeks keragaman (H’), indeks kemerataan
(E), dan indeks kekayaan jenis (R) pada masing-masing stasiun. Ketiga indeks tersebut
dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

1) Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’)


H’ = −∑ (Pi∈Pi)
Keterangan:
n
Pi =
N
H’ : Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener
n : Jumlah masing-masing spesies
N : Jumlah total spesies dalam sampel
(Ludwig dan Reynolds, 1998 dalam Junaidah, 2001)

2) Indeks kemerataan Evennes (E)

Setelah memperoleh indeks keanekaragaman Shanon-Wiener, selanjutnya


menghitung nilai indeks kemerataan (Evennes) dengan rumus :
'
H
E=
¿.S
Keterangan:
E : Indeks kemerataan evenness
H’ : Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener
S : Jumlah spesies (n1, n2, n3, …..)
(Ludwig dan Reynolds, 1998 dalam Junaidah, 2001)

3) Indeks kekayaan Margalef (R)

Selanjutnya, dihitung nilai kekayaan dengan menggunakan rumus indeks Margalef


:
S−1
R=
¿. N
Keterangan:
R : Richness
S : Jumlah spesies (n1, n2, n3, …..)
N : Total individu dalam pengambilan sampel
(Ludwig dan Reynolds, 1998 dalam Junaidah, 2001)

3.4 Analisis Data PITFALL


Data yang diperoleh kemudian dianalisis indeks keragaman (H’), indeks
kemerataan (E), dan indeks kekayaan jenis (R) pada masing-masing stasiun. Ketiga
indeks tersebut dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

1) Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’)


H’ = −∑ (Pi∈Pi)
Keterangan :
n
Pi =
N
H’ : Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener
n : Jumlah masing-masing spesies
N : Jumlah total spesies dalam sampel
(Ludwig dan Reynolda, 1998 dalam Junaidah, 2001)

2) Indeks kemerataan Evennes (E)


Setelah memperoleh indeks keanekaragaman Shanon-Wiener, selanjutnya
menghitung nilai indeks kemerataan (Evennes) dengan rumus :
'
H
E=
¿.S
Keterangan :
E : Indeks kemerataan evenness
H’ : Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener
S : Jumlah spesies (n1, n2, n3, …..)
(Ludwig dan Reynolda, 1998 dalam Junaidah, 2001)

Anda mungkin juga menyukai