Lampiran : 1 (satu)
Perihal : Ajakan berpartisipasi sebagai Peserta
Tantangan Literasi Nusantara (TALENTA) 2023 - 2024
Dengan hormat,
GLN GAREULIS Jabar lahir sebagai pokja literasi dibawah binaan DISPUSIPDA Jawa Barat dengan
memfokuskan kegiatan yang mengintegrasikan gerakan literasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Menindaklanjuti pelibatan GLN GAREULIS Jabar dalam upaya meningkatkan Kompetensi Literasi dan
Numerasi oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat melalui Program
TPLD, sebagaimana tercantum pada surat nomor 2132/C7.2/PP.00.08/2022. Kami memandang perlu
menggagas sebuah program yang bisa dijalankan secara massif, terstruktur dan berkesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut kami mengajak sekolah Bapak/Ibu/Saudara untuk berpartisipasi dalam kegiatan
lomba literasi se-Nusantara dengan tajuk TALENTA (Tantangan Literasi Nusantara) 2023 – 2024 pada:
Informasi lebih lanjut tentang program TALENTA dapat menghubungi saudara Khususiatul Ubudiah (HP:
081280706500), saudara Tia Mutiawati (Hp: 0858-6060-5043), atau saudara Windy Andriyanti (0813-
2052-8446). Adapun Juklak dan junik tentang Program TALENTA, kami lampirkan.
Demikian ajakan ini kami sampaikan. Semoga Bapak/Ibu dapat mengirimkan tim, baik secara
lembaga/kelompok maupun secara perseorangan dari sekolah yang Bapak/Ibu pimpin, untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ini. Terima kasih atas partisipasinya.
Ketua Dewan Pembina GLN Gareulis Jabar Ketua Umum GLN Gareulis Jabar
KERANGKA ACUAN
PROGRAM TALENTA (TANTANGAN LITERASI NUSANTARA) 2023 – 2024
GLN GAREULIS JABAR
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala
Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.
4. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
5. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
8. Permendikbud no 30 tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada penyelenggaraan Pendidikan.
9. SK 115/PUS.05.06.03/KEP-DISPUSIPDA/2021 Tentang Pembentukan Pokja Literasi GLN
GAREULIS JABAR .
10. SK KEMENHUMKAM No. AHU-0006566.AH.01.07 Tahun 2022 Tentang Pengesahan
Pendirian Perkumpulan Gerakan Literasi Nasional GAREULIS.
B. Latar Belakang
1. Program Prioritas ke-4 dalam arah kebijakan dan strategi Prioritas Nasional Revolusi Mental dan
Pemajuan Kebudayaan yaitu Peningkatan Budaya Literasi, lnovasi dan Kreativitas.
2. Literasi yang saat ini tidak hanya dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis, namun
perlu dipahami sebagai kemampuan berbahasa (menyimak, membaca, memirsa, menulis, dan
berbicara) yang dipadukan dengan kemampuan berpikir (mengakses, mengeksplorasi,
mengidentifikasi, memproses, memperhitungkan, mempertanyakan, memahami,
mengintrepretasi, dan mengevaluasi) sehingga seseorang memiliki kemampuan untuk
menggunakan, mengekspresikan, menciptakan dan mengkomunikasikan pengetahuan yang
diperolehnya.
3. Beberapa indikator baik tingkat nasional maupun tingkat global yang menunjukkan masih
rendahnya budaya literasi di Indonesia, diantaranya :
a. Nilai Programme for international Student Asesment (PISA) Indonesia tahun 2018 menempati
posisi ke 80 dari 85 negara.
b. Ideks Pembangunan Literasi Masyarakat Indonesia tahun 2021 sebesar 13,0
c. Tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia tahun 2021 sebesar 59,52
d. Tingkat kegemaran membaca masyarakat Jawa Barat tahun 2021 sebesar 70,10
4. Untuk mempercepat capaian indicator-indikator tersebut, diperlukan sinergitas dan kolaborasi
lintas pemangku kepentingan, terutama terkait tentang:
a. Peningkatan infrastruktur dan akses literasi keluarga, sekolah dan masyarakat.
b. Peningkatan sumber-sumber literasi baik cetak maupun digital di keluarga, sekolah dan
masyarakat, serta
c. Peningkatan kemampuan literasi keluarga, sekolah dan masyarakat.
2
5. Adanya permasalahan-permasalahan lain yang berpengaruh terhadap rendahnya
implementasi literasi baik di sekolah, keluarga dan masyarakat, seperti :
a. Implementasi Permendikbud No 23 Tahun 2015 di sekolah dengan 15 menit membaca
masih belum maksimal.
b. Permasalahan-permasalahan social akibat kurangnya pemahaman terhadap gerakan
literasi nasional, rendahnya budaya baca, dan karakter literat.
c. Kurangnya kepedulian masyarakat untuk ikut andil dan peduli sebagai penggerak
literasi yang akan menjadi motivator, fasilitator, eksekutor, dan monitoring terhadap
kegiatan literasi.
d. Kurang adanya keharmonisan antar Lembaga terkait dalam mengimplementasikan
Gerakan literasi nasional.
e. Masih rendahnya apresiasi, pendokumentasian, dan publikasi hasil karya kegiatan/
pegiat literasi.
6. Berdasarkan hal tersebut GLN Gareulis Jabar Menyusun sebuah program bernama
TALENTA (Tantangan Literasi Nusantara).
7. Selanjutnya perlu disusun juklak dan juknis pelaksanaan Program TALENTA agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
C. Tujuan
1. Meningkatkan minat baca masyarakat.
2. Meningkatkan kreatifitas & Inovasi dalam berliterasi.
3. Membantu pemerataan pemahaman dan implementasi literasi dan numerasi.
4. Wadah pengembangan kompetensi literasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5. Sarana apresiasi hasil karya literasi nusantara.
6. Sarana pengembangan media & publikasi hasil karya literasi.
7. Alternatif kegiatan literasi yang terpadu antara kegiatan literasi di keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
8. Pengembangan penelitian literasi, peningkatan AKM, dan Raport Pendidikan.
9. Memunculkan bibit-bibit penggerak literasi yang mau berpartisipasi terhadap peningkatan
indeks literasi di daerahnya.
10. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
11. Wadah silaturahim penggerak literasi se-Indonesia
4
3. Setiap peserta tantangan literasi yang berhasil menyelesaikan 10 jenis tantangan akan
mendapatkan medali lolos tantangan.
4. Untuk Provinsi Jawa Barat akan memberikan penghargaan kepada pemenang di tingkat
Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
5. Pemenang tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota akan mendapatkan piagam
penghargaan, medali, piala/trophy, dan dana pembinaan dengan total puluhan juta
rupiah.
6. Pemberian penghargaan kepada pemenang akan diselenggarakan pada acara Gareulis
Award 2024. Untuk pelaksanaannya akan disampaikan kemudian.
7. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.