Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 MATAKULIAH PEMBELAJARAN DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM

Nama : Anit Puji Rahayu


NIM : 52232243

Petunjuk Tugas:
 Jawaban tugas diketik langsung pada kolom atau titik-titik yang disediakan di tiap pertanyaan, lalu di print.
Atau dapat pula ditulis tangan di lembar A4.
 Jawaban tugas ditulis dalam bentuk poin yang singkat dan jelas, dengan bahasa sendiri. Apabila ada
kemiripan bahasa antara jawaban tugas mahasiswa, maka hasil tugas tidak akan dinilai.
 Tugas dikumpulkan kepada pengawas UTS, sesaat sebelum UTS MK PPLAB dimulai.

Tugas:
1. Jelaskan makna dan berilah satu contoh dari simbol tanda bahaya berikut!
Contoh bahan/alat/lokasi yang
Simbol Makna Simbol
memepunyai simbol tersebut
Simbol biohazard memiliki arti bahwa Adapun contohnya adalah Darah
zat atau bahan kimia tersebut berasal manusia dan produk darah,Kotoran
dari organisme maupun bahan-bahan hewan,Cairan tubuh manusia
yang berasal dari organisme dan dapat Limbah mikrobiologi, Limbah
membahayakan manusia. patologis, Limbah benda tajam.dan
simbol ini biasanya terletak di
laboratorium
Simbol flammable atau Simbol yang Adapun contoh nya yaitu :
berbentuk api ini digunakan untuk Bensin,Kertas,Alkohol,Cat,Solvent
memberitahukan bahwa bahan atau dan methanol, biasanya symbol ini
zat kimia yang terkandung dapat bisa ditemukan di labolatorium
dengan mudah terbakar. bahkan di sekitar pom.

simbol korosif atau corrosive. Adapun contoh nya adalah


Simbol ini digunakan untuk  Asam klorida
memberitahukan  Asam sulfat
bahwa bahan kimia dapat merusak  Asam nitrat
besi menjadi karan dan melukai  Serta Formalin
Biasanya symbol ini ada pada
tangan. Umumnya, simbol ini
labolatorium.
digunakan pada bahan kimia yang
mengandung asam dan basa yang
tinggi.
Simbol Peringatan Suhu Rendah Adapaun contoh nya seperti
Simbol peringatan suhu rendah nitrogen cair Dan biasanya symbol
memperingatkan staf tentang suhu ini dapat kita temukan di
rendah atau bahaya kriogenik di labolatorium.
laboratorium. Temperatur semacam itu
biasanya jauh lebih rendah daripada
titik beku dan dapat ditemukan di area
penyimpanan dingin laboratorium atau
tempat penyimpanan bahan kimia
seperti nitrogen cair.

2. Tuliskan syarat pemadaman api menggunakan kain basah seperti pada gambar berikut!

Kain yang akan digunakan untuk memadamkan api harus dibasahi terlebih dahulu. Setelah basah,
pegang bagian ujung dan putar tangan hingga kain penutupi bagian jari hingga lengan. Kain yang
basah itu diangkat setinggi wajah, namun tidak menutupi pandangan.
Pemadaman dengan cara ini harus dekat dengan sumber api. Teknik mendekatnya dengan cara
berjalan menyamping dan bagian kain terus menghadap ke sumber api. Pemadaman juga harus
memperhatikan arah angin dan tidak melawan arus angin.
Setelah berada di titik api, kain basah tadi langsung dijatuhkan atau dilempar ke sumber api.
Meletakkan kain juga harus secara perlahan. Angin dari embusan kain saat dijatuhkan bisa memicu
api membesar sebelum padam.
Teknik pemadaman ini hanya untuk kebakaran skala kecil, Jika kain sudah diletakkan di sumber
api jangan langsung diangkat. Tunggu hingga asap mengepul dan kalau masih ada api lagi ditutup
lagi dengan kain,Posisikan kain juga untuk perlindungan. Karena tidak tahu apakah sudah benar-
benar padam.
Pemadaman ini juga bisa menggunakan kain goni. Kalau ga ada bisa menggunakan handuk, sarung,
karpet atau kain lain yang tidak berongga
3. Tulislah langkah penanganan luka akibat ketumpahan asam kuat hingga kondisi tangan seperti gambar
berikut!

o langkah 1
Jauhkan dari sumber panas Segera menjauh dari sumber panas untuk menghentikan
pembakaran yang lebih intens,lalu lepaskan pakaian atau benda apapun yang ada di area
kulit terbakar,tapi jangan pindahkan apapun yang sudah menempel pada kulit yang terbakar
tersebut
o langkah 2
Dinginkan luka bakar dengan air dingin atau air suam-suam kuku selama 20 hingga 30
menit. Bisa juga mengoleskan losion yang mengandung lidah buaya atau pelembab. Ini
membantu mencegah pengeringan dan memberikan kelegaan.jangan gunakan es, air es, atau
krim atau zat berminyak apa pun seperti mentega
o langkah 3
Menjaga kehangatan pastikan orang yang terkena tumpahan zat kuat tersebut tetap merasa
hangat, bisa juka dengan menggunakan selimut akantetapi jangan sampai memgenai luka
tersebut
o langkah 4
Perban luka bakar
Tutup luka bakar dengan perban kasa steril (bukan kapas halus). Bungkus dengan longgar
untuk menghindari tekanan pada kulit yang terbakar. Perban menjaga udara dari area
tersebut, mengurangi rasa sakit dan melindungi kulit yang melepuh, berikan obat penghilang
rasa sakit karena luka bakar akan terasa sangat menyakitkan.
o langkah 5
Jangan pecahkan lepuh Lepuh berisi cairan yang sebenarnya melindungi tubuh dari infeksi.
Jika lepuh pecah, bersihkan area tersebut dengan air (sabun lembut opsional). Kemudian
oleskan salep antibiotik. Namun jika muncul ruam, hentikan penggunaan salep tersebu

4. Jelaskan cara guru mengevakuasi siswa dari ruang laboratorium biologi saat terjadi gempa bumi!
Hal yang harus dilakukan adalah pastikan Identifikasi area di lab yag dapat dijadikan tempat
berlindung. Pertimbangkan 2-3 tempat aman yang dapat dijangkau dengan mudah dan cepat
dengan kriteria sebagai berikut:
 Jauh dari material dan benda berbahaya
 Jauh dari benda atau jendela yang mudah pecah
 Jauh dari bangku yang dapat bergerak atau bergeser saat terjadi gempa
 Tabung gas tertutup dengan aman
 Benda berat diletakkan di lantai
 Peralatan beroda terkunci dengan aman
Selama gempa terjadi terapkan prosedur berkutut,lindungi dan pegang. Prosedur ini memerlukan
teknik penyesuaian berdasarkan dimana kita berada saat gempa bumi terjadi dan kedekatan kita
terhadap potensi bahaya.

 Jika kita berada di area berbahaya, berlutut ke bawah agar tidak terhimpit oleh benda-
benda berbahaya. Kemudian dengan cepat pindah ke lokasi yang aman yang telah
ditentukan sebelumnya misalnya di depan ruangan yang jauh dari jendela.
 Ketika gempa bumi terjadi,lindungi kepala kita selalu dimana pun kita berada. Lalu,
selalu berpegangangan pada benda yang stabil di ruangan sehingga kita tidak
terguncang saat gempa bumi terjadi.
Meskipun gempa bumi telah berakhir, potensi munculnya gempa susulan akan tetap ada. Oleh
karena itu kita memerlukan tindakan antisipasi untuk meghadapi jika gempa bumi susulan terjadi.
Berikut tindakan antisipasi yang dapat dilakukan untuk mengahadapi kemungkinan terjadinya
gempa susulan:

 Segera matikan gas dan katup lainnya serta amankan material berbahaya.
 Jika terdapat bahan berbahaya yang tumpah di ruangan selama terjadinya gempa bumi
segera evakuasi bahan tersebut dengan hati-hati.
 Segera keluar dari gedung untuk menghindari terjebak di dalam gedung ketika gempa
susulan terjadi.
 Jangan masuk kembali ke dalam gedung sampai penilaian kerusakan selesai dilakukan
oleh Manajemen Fasilitas gedung tersebut.
 Ketika telah keluar dari gedung masuklah ke area lapangan melalui rute yang aman.
 Laporkan kepada pihak yang berwenang jika terdapat korban gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai