Anda di halaman 1dari 19

Stakeholder Relation

Mapping & Development Plan


PT. Austindo Nusantara Jaya Agri - Binanga

Government Relation Department


10/10/2016

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan as a part of KPI 2016 – External Affairs Department
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT. Austindo Nusantara Jaya Agri sudah berdiri sejak tahun 2000 yang saat itu berada di Kabupaten
Tapanuli Selatan dengan areal konsesi HGU seluas 9.411,95 HA. Namun sejak 2007, terjadi pemekaran
wilayah sehingga konsensi perusahaan berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Padang Lawas dan
Kabupaten Padang Lawas Utara. Akibat pemekaran wilayah tentunya berdampak terhadap perubahan
situasi social, ekonomi dan kemasyarakatan atau stakeholder pada umumnya.

Desa di Kec Simangambat


Desa di Kec Huristak 1. Simangambat Jae
2. Sionggoton
1. Tobing Jae
3. Simangambat Julu
2. Galabonang
4. Aek Raru
3. Tobing Julu
5. Paran Padang
4. Tobing Tinggi
6. Jabi-jabi
5. Pulo Bariang
7. Langkimat
6. Tor Sihoda-hoda
8. Mandasip
7. Pasir Pinang
9. Huta Baru
8. Ramba
10. Huta Pasir
11. Janji Matogu
12. Gunung Manaon

Gambar 1 : Peta Konsesi HGU PT. ANJ Agri

Menjalin komunikasi dengan para stakeholder merupakan hal yang penting karena kesalahan dalam
mengelola komunikasi dengan para stakeholders dapat berakibat fatal bagi perusahaan. Dampak yang
mungkin terjadi adalah para stakeholder sangat mungkin bereaksi cepat menanggapi apa yang terjadi,
bahkan bukan tidak mungkin reaksi negative yang ditimbulkan. Dampak ini bisa bertambah dengan
terbukanya sumber informasi saat ini melalui media massa dan media sosial, memungkinkan para
stakeholder dapat mengakses dengan cepat informasi yang sedang berkembang terhadap perusahaan.

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 1 / 19


Mengingat krusialnya peran stakeholder tersebut, maka perlu disusun perencanaan yang tepat dalam
menyampaikan pesan atau pun mengantisipasi berkembangnya issue negatif yang berpotensi
menjatuhkan reputasi perusahaan atau organisasi. Langkah yang dapat dilakukan salah satunya melalui
stakeholder management yang disusun dalam stakeholder development plan agar arus informasi yang
sampai dapat terakomodir dengan baik.

Namun dalam penyusunan stakeholder development plan tersebut perlu diidentifikasi terlebih dahulu
siapa dan bagaimana karakteristik stakeholder melalui pemetaan stakeholder yang biasa dikenal dengan
stakeholder mapping. Pemetaan dan analisa stakeholder merupakan cara untuk memperoleh pemahaman
mengenai siapa saja para stakeholder yang terlibat dalam aktivitas komunikasi perusahaan atau
organisasi. Dengan pemahaman melalui pemetaan tersebut akan diketahui peran dan kontribusi potensial
mereka yang menjadi dasar dari keberhasilan dalam komunikasi. Pemetaan stakeholder diawali dengan
mengidentifikasi siapa saja pihak yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap perusahaan,
berikutnya ialah mengembangkan pemahaman secara komprehensif tentang stakeholder agar kita
mengetahui bagaimana respon mereka sehingga kita bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat
untuk menyampaikan pesan secara baik kepada stakeholder terkait.

Setelah kita melakukan analisis dengan menggunakan metode stakeholder mapping ini, selanjutnya
disusunlah perencanaan untuk menentukan strategi dengan melibatkan para stakeholders yang disebut
stakeholder development plan. Jika para stakeholders merespon positif terhadap kegiatan kita, hal ini
tentu akan menghasilkan dampak positif bagi perusahaan/organisasi kita.

A. Maksud dan Tujuan

Stakeholder mapping dibuat untuk mendapatkan gambaran tentang stakeholder terkait dengan
keberadaan perusahan dengan tujuan kegiatan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi para pihak (stakeholder) terkait dengan operasional perusahaan,


2. Memetakan posisi stakeholder berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya dalam operasional
perusahaan,

Hasil stakeholder mapping selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan stakeholder development plan
yang bertujuan sebagai berikut :

1) Mempersiapkan perencanaan kebijakan pola interaksi strategis dengan para stakeholder,


2) Mendapatkan respon yang positif atas operasional perusahaan,

B. Ruang Lingkup Kegiatan

Sesuai geografis Kebun Binanga, maka kegiatan stakeholder mapping melingkupi wilayah yang
berada 11 desa di Kecamatan Simangambat - Kabupaten Padang Lawas Utara dan 8 desa di
Kecamatan Huristak – Kabupaten Padang Lawas.

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 2 / 19


DEFINIS DAN ISTILAH

Dalam kondisi apapun perusahaan/organisasi, menjalin komunikasi dengan para stakeholder memegang
peranan yang sangat penting. Kesalahan dalam mengelola komunikasi dengan mereka akan berakibat
buruk pada perusahaan/organisasi. Demikian juga jika suatu krisis terjadi pada suatu perusahaan/
organisasi. Apalagi dengan terbukanya informasi melalui berbagai media mainstream maupun new
media, memungkinkan stakeholder dengan cepat memperoleh informasi. Jika komunikasi tidak dikelola
dengan baik, para stakeholder yang terkena dampak sangat mungkin bereaksi cepat sebagai hasil dari
apa yang terjadi.

1. Stakeholder

Beberapa definisi stakeholder :


a. Individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap keputusan serta aktivitas organisasi”
(ISO 26000 SR)
b. Kelompok yang dapat mempengaruhi dan/atau terpengaruh oleh aktivitas, produk atau layanan,
serta kinerja organisasi (standard pengelolaan stakeholder AA1000 SES)
c. Kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian
tujuan tertentu (Edward Freeman 1984),
d. Individu atau organisasi baik profit maupun non profit yang memiliki kepentingan dengan
perusahaan sehingga dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan
(Estaswara 2010:2).

Secara umum stakeholder dapat diklasifikasikan atas 2 jenis :

1) Stakeholder Internal, terdiri dari :


a) Karyawan (Karyawan Tetap, Pekerja Kontrak, Tanggungan),
b) Pemilik Perusahaan (Pemegang Saham, Investor dll)

2) Stakeholder Eksternal, terdiri dari :


a) Pemerintah (Pemda, DPRD, TNI/Polri, Kejaksaan dll),
b) Masyarakat (Tokoh Adat, Tokoh Agama, warga Sekitar dll),
c) Organisasi Massa (LSM, Organisasi Kepemudaan, Asosiasi, dll)
d) Media (wartawan media cetak/elektronik, dll)
e) Supplier (Kontraktor, Supplier, Agen TBS dll)
f) Costumer (Pembeli CPO/Kernel/Cangkang, dll)

Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu, maka stakeholder
dapat dibagi atas beberapa bagian sebagai berikut (sumber : Wikipedia) :

1) Stakeholder Utama (Primer) : merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara
langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu
utama dalam proses pengambilan keputusan.

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 3 / 19


a) Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni masyarakat
yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak (kehilangan tanah
dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari proyek ini. Tokoh masyarakat : Anggota
masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili
aspirasi masyarakat
b) Pihak Manajer publik : lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan
implementasi suatu keputusan.

2) Stakeholder Pendukung (Sekunder) : stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara
langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan
keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan
keputusan legal pemerintah.

a) Lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab
langsung.
b) Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung
dalam pengambilan keputusan.
c) Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai
dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki “concern” (termasuk organisasi
massa yang terkait).
d) Perguruan Tinggi: Kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan
keputusan pemerintah.
e) Pengusaha (Badan usaha) yang terkait.

3) Stakeholder Kunci : merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal
pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya,
legisltif, dan instansi. Misalnya, stekholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level
daerah kabupaten.

a) Pemerintah Kabupaten
b) DPRD Kabupaten
c) Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.

2. Stakeholder Mapping

Stakeholder mapping adalah proses kolaboratif dari penelitian, perdebatan dan diskusi yang menarik
dari bermacam pandangan untuk menentukan daftar kunci stakeholder di seluruh lintas stakeholder.
Dapat juga dimaknai proses penggambaran para stakeholder yang sistematik serta melibatkan
pengumpulan data dan informasi mengenai stakeholder termasuk di dalamnya profile dan issue-issue
yang melibatkan stakeholder tersebut.

Stakeholder Mapping dapat dibagi atas 4 phase berikut :

1) Identifikasi : membuat daftar stakeholder yang berisi identifikasi secara individual atau
kelompok/group/organisasi yang relevan terkait dengan operasional perusahaan pada masa kini atau

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 4 / 19


masa depan daftarkan, organisasi dan orang-orang. Daftar ini akan merubah sesuai perkembangan
lingkungan sekitar dan stakeholder sendiri akan membuat keputusan atau merubah opininya.
2) Analisa : memahami perspective dan kepentingan para stakeholder dgn menilai : kontribusi,
legitimasi, kesediaan utk terlibat, pengaruh, kebutuhan utk terlibat,
3) Mapping : visualisasikan hubungan stakeholder kunci dengan tujuan perusahaan dan hubungan
dengan stakeholder lainnya.
4) Prioritas : peringkat relevansi stakeholder dan identifikasi isu-isu, Urutkan stakeholder berdasar
hubungan, terutama denga issue-issue terkait perusahaan

Proses Stakeholder Mapping sama pentingnya dengan Hasil, dan kualitas proses sangat tergantung
seberapa dalam pengetahuan orang-orang yang berpartisipasi.

Gambar : Proses Stakehoder Mapping

a) Identifikasi

Langkah pertama dalam analisis stakeholder kita adalah untuk bertukar pikiran yang
stakeholder kita. Sebagai bagian dari ini, memikirkan semua orang yang terpengaruh oleh pekerjaan
kita, yang memiliki pengaruh atau kekuasaan di atasnya, atau memiliki kepentingan dalam
kesimpulannya sukses atau gagal. Dalam membangun setiap peta stakeholder dengan
mengembangkan daftar katagori dari orang, organisasi, lembaga atau pihak lainnya yang memiliki
bekepentingan terhadap organisasi atau tujuan kita . Setelah daftar adalah cukup lengkap itu
kemudian memungkinkan untuk menetapkan prioritas dalam beberapa cara, kemudian
menerjemahkan stakeholder ‘prioritas tertinggi’ ke tabel atau gambar.

Pada saat mengidentifikasi stakeholder, hendaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan


berikut ini:

1. Siapa saja penerima manfaat yang potensial perusahaan?

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 5 / 19


2. Siapa saja yang mungkin menerima dampak buruk dari perusahaan?
3. Apakah kelompok-kelompok yang rentan telah diidentifikasi ? Siapa saja ?
4. Apakah kelompok-kelompok pendukung dan kelompok-kelompok lawan juga telah
diidentifikasi ? Siapa saja ?
5. Apa saja hubungan-hubungan yang terjadi di antara stakeholder tersebut ?

b) Analisa
Secara umum praktek pemetaan stakeholder di awali dengan mengidentifikasi siapa saja orang atau
pihak yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap organisasi atau proyek yang diusulkan.
Langkah berikutnya bekerja di luar kekuasaan mereka, pengaruh dan kepentingan, sehingga kita tahu
kepada siapa harus fokus. Langkah terakhir mengembangkan pemahaman secara komprehensif
tentang stakeholder yang paling penting agar kita tahu bagaimana mereka akan merespon, dan
sehingga kita bisa mengetahui bagaimana untuk memenangkan dukungan mereka – kita dapat
merekam analisis ini pada peta stakeholder. Setelah kita melakukan analisis dengan menggunakan
alat bantu ini masukkanlah dalam perencanaan untuk menentukan strategi pelibatan mereka dan
menentukan cara yang paling tepat bagaimana kita akan berkomunikasi dengan masing-
masing stakeholder yang telah teridentifikasi.

c) Mapping
Lakukan pemetaan secara mendalam terhadap stakeholder tentang kekuatan/kepentingan dalam
sebuah geradi atau kisi-kisi seperti pada gambar, dan mengklasifikasikan para stakeholder dengan
peran dan kontribusi mereka atas tujuan organisasi serta ketertarikan pada pekerjaan yang Kita
lakukan. Lakukan pengujian dengan meletakkan masing-masingstakeholder berdasakan pengaruh
dan kekuatan. Misalnya, atasan Kita cenderung memiliki kekuatan yang tinggi dan pengaruh dan
harapan yang tinggi terhadap pekerjaan Kita. Keluarga Kita juga mungkin memiliki harapan yang
tinggi, tetapi tidak mungkin memiliki kekuatan atas pekerjaan Kita.

Meet Their Need Key Players


I n f l u e n c e / P o w e r

Kelompok ini membutuhkan Hubungan kerja yang dekat


inisiatif khusus untuk dan baik harus terbangun
melindungi kepentingan dengan stakeholder ini
mereka

Least Important Show Consideration

Mungkin kadang ingin Kelompok ini mungkin


dilibatkan, tapi relative sumber resiko, perlu
dalam prioritas yang pemantauan dan penanganan
rendah yang cermat

I n t e r e s t

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 6 / 19


d) Prioritas

Pada tahapan ini kita telah memiliki daftar panjang organisasi/lembaga atau orang-orang yang
dipengaruhi oleh organisasi atau pekerjaan Kita. Beberapa mungkin memiliki kekuatan baik untuk
menghambat atau mendorong kinerja organiasasi. Beberapa mungkin tertarik dengan apa yang
direncanakan atau dilaksanakan oleh organisasi atau apa yang Kita lakukan, sebagian lainnya
mungkin tidak peduli.

3. Stakeholder Development Plan

Stakeholder development plan dapat diartikan sebagai proses perencanaan kebijakan pola interaksi
strategis untuk mengembangkan dan melibatkan para stakeholder agar mendapatkan respon yang positif
atas kegiatan perusahaan. Stakeholder development plan dapat disusun bila sudah dilakukan stakeholder
mapping sebelumnya, selain itu proses ini dilakukan suatu organisasi untuk melibatkan orang-orang
yang mungkin akan terpengaruh oleh keputusan yang dibuat atau dapat mempengaruhi pelaksanaan
keputusan-keputusan tersebut. Salain itu stakeholder development plan dapat juga dijadikan sebagai alat
pendukung organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dengan meng-intepretasikan dan mempengaruhi
pihak lingkungan internal dan eksternal, dengan menciptakan hubungan yang kuat
antar stakeholder sesuai dengan objective & ekspektasi yang disetujui oleh masing-masing stakeholder.

Low High
Engagement Engagement

Ignone Monitor Inform Advocate Consult Engage Collaborate


Komunikasi Beri perhatian Buat pesan Menggalang Meminta Berinisiatif Pengembangan
tidak terhadap kepada dukungan untu umpan balik atau kesempatan
langsung atau kegiatan stakeholder upaya atau atau berpartisipasi yang jelas untuk
pesan kepada stakeholder penting, posisi tertentu masukan dalam dialog 2 bekerja dengan
stakeholder atau dialog kadang untuk agar ada yang jelas arah terfokus tujuan yang
tertentu juga termasuk memberi keseimbangan terhadap pada saling sama antara
pengetahuan kekuasaan sebuah belajar dan perusahaan dan
atau pengaruh proyek atau solusi stakehoder
rencana

Gambar : Stakeholder Development Plan

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 7 / 19


Beberapa bentuk pengembangan stakeholder dapat dilaksanakan dengan cara berikut ini :

1. Partnership : Bersama akuntabilitas dan tanggung jawab. Dua arah keterlibatan belajar bersama,
pengambilan keputusan dan tindakan,
2. Participation: Bersama akuntabilitas dan tanggung jawab. Dua arah keterlibatan belajar bersama,
pengambilan keputusan dan tindakan.
3. Consultation : Terlibat, tapi tidak bertanggung jawab dan tidak selalu mampu mempengaruhi luar
batas konsultasi. Terbatas dua arah keterlibatan: organisasi mengajukan pertanyaan
4. Push communications : Satu-cara keterlibatan. Organisasi dapat menyiarkan informasi kepada semua
pemangku kepentingan atau menargetkan kelompok pemangku kepentingan tertentu menggunakan
berbagai saluran mis email, surat, webcast, podcast, video, leaflet..
5. Pull communications : keterlibatan satu arah. Informasi dibuat tersedia, dan pemangku kepentingan
memilih apakah untuk terlibat dengan itu misalnya web-halaman, atau konstruksi hoardings.

Prinsip dasar dalam pengembangan Stakeholder :


 Komunikasi : memastikan pesan yang dimasud sudah dipahami dan tercapai respon yang
diinginkan,
 Kosultasikan, sejak awal dan sering : untuk mendapatkan informasi dan ide-ide yang berguna,
beri pertanyaan,
 Ingat, mereka juga manusia : upayakan dengan kesadaran atas perasaan manusia,
 Rencanakan : investasi waktu dan perencanaan yang matang terhadap hal tersebut, akan
mendapatkan hasil yang memuaskan,
 Hubungan : upayakan untuk menumbuhkan kepercayaan dengan para
 Sederhana tapi tidak mudah. Tunjukkan kepedulianmu. Berimpati, dengarkan para ,
 Mengelola resiko : Stakeholder dapat diperlakukan sebagai resiko dan peluang yang memiliki
probalitas dan dampak,
 Kompromi : kompromikan prioritas pemisahan atas lintas sekumpulan Stakeholder,
 Pahami apa yang menjadi keberhasilan, jelajahi nilai proyek kepada Stakeholder,
 Ambil tanggung jawab. Penanganan proyek menjadi kunci keberhasilan proyek.

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 8 / 19


PELAKASANAAN DAN HASIL

Kegiatan stakeholder mapping untuk Kebun Binanga sudah dilaksanakan dan didiskusikan oleh Team
External Affairs bersama GM-Operation dan GM-External Affair sejak Juli 2016 hingga Oktober 2016
dengan hasil sebagai berikut :

A. Pada proses Identifikasi, kriteria stakeholder berdasar jaringan komunikasi yang telah dibangun
selama ini dibagi atas 8 jenis masing-masing :

1) Pemkab Paluta  7 orang,


2) Pemkab Palas  9 orang
3) Kepolisian/TNI  6 orang,
4) DPRD Paluta/Palas  8 orang,
5) Kades Simangambat  12 orang,
6) Kades Huristak  8 orang,
7) NGO/LSM  10 orang,
8) Media/Wartawan  4 orang,
9) Tokoh Masyarakat/Lainnya  12 orang,
10) Supplier TBS  5 orang,
TOTAL  81 orang

Supplier TBS Stakeholder Register Pemkab Paluta


6% 9%

Tokoh
Masyarakat & Pemkab Palas
Lain 11%
15%

Kepolisian/TNI
Tokoh 7%
Masyarakat
& Lain
15% DPRD
Paluta/Palas
10%
NGO/LSM
12%
Kades
Kades Huristak Simangambat
10% 15%

Gambar : Stakeholder Register Binanga

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 9 / 19


B. Pada proses Analisa, setelah ditentukan Expectation, Interest dan Influence on Project Outcome
sebagai pendukung informasi dari masing-masing stakeholder selanjutnya penilaian stakeholder
dibagi atas 5 kriteria yaitu :

1) Kontribusi (Contribution) : apakah stakeholder memiliki informasi atau kemampuan yang dapat
membantu perusahaan dalam mengatasi issue
2) Legitimasi (Legitimacy) : bagaimana keabsahan stakeholder untuk dilibatkan,
3) Kesediaan untuk terlibat (Willingness to engage) : bagaimana kemauan/kesediaan stakeholder
untuk terlibat,
4) Pengaruh (Influence) ; berapa besar pengaruh stakeholder di lingkungannya,
5) Kebutuhan untuk terlibat (Necessity of involvement) : apakah stakeholder dapat membatalkan
atau menghentikan operasional perusahaan jika tidak dilibatkan.

Bobot penilian masing-masing criteria diatur menjadi 3 yaitu : 1=Rendah, 3=Sedang, 5=Tinggi.

High
Low
Engagement
Engagement

Low Impact Little Impact Some Impact High Impact


Disdukcapil 1. DPRD Paluta 9. Bupati Paluta 21. Kapolres Tapsel
2. Dinas Pendidikan 10. Kodim 0212 TS 22. Dishutbun Paluta
3. Danramil Padang Bolak 11. Disnakertrans 23. KLH Paluta
4. Kades Sim Jae 12. Camat Simangambat 24. BPPT-PM
5. Kades Aek Raru 13. Polsek Padang Bolak
6. Kades Jabi-jabi 14. Kades Sim Julu
7. Kades Paran Padang 15. Kades Langkimat
8. Kades Huta Baru 16. Kades Janji Matogu
17. Kades Mandasip
18. Kades Huta Pasir
19. Kades Sionggoton
20. Kades Gunung Manaon Sim

Gambar : Hasil Analisa Stakeholder – Paluta

Low Impact Little Impact Some Impact High Impact

- 1. DPRD Palas 1. Kapolsek Barteng


2. Disnakertrans Palas 2. BPPTPM Palas
3. Danramil Binanga 3. BLH Palas
4. Kades Gala Bonang 4. Camat Huristak
5. Kades Tobing Julu 5. Kades Tobing Jae
6. Kades Tobing Tinggi 6. Kades Ramba 1. Bupati Palas
7. Kades Pulo Bariang 7. Kades Pasir Pinang 2. Kapolres Tapsel
8. Mahlim Siregar 8. Kades Gonting Julu 3. Dishutbun Palas
9. Baginda Bosar Siregar 9. Kades Sihoda-hoda
10. Hafrino N Harahap 10. Kodim 0212 TS
11. Alamsyah Hasibuna 11. Panggana Siregar
12. Nimrod Sitorus 12. M Yunan Harahap
13. Sapnawati 13. Kajul Harahap

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 10 / 19


14. Muhammad Yusuf 14. Tongku Gumanti Harahap
15. Amran Pikal Siregar 15. Ridoan Ritonga
16. Tongku Solah Hrp 16. Abdul Karim Siregar
17. Irsan Harahap 17. Asrian Harahap
18. Sutan Guru Hasibuan
19. Siti Khoiriyah
Gambar : Hasil Analisa Stakeholder – Palas

Low Impact Little Impact Some Impact High Impact


1. KNPI 1. PWI
2. Pemuda Pancasila 2. Harian Analisas
3. AMPI 3. Sumatera Tenggara Pos
4. LPPNRI 4. Harian Realitas
5. SBSI Lomeneik 5. Mauliddar Siregar (Media
6. SPSI Simangambat Julu Online)
7. SPSI Langkimat 6. IPK
Gambar : Hasil Analisa Stakeholder – Media & NGO

C. Pada proses Mapping, hasil identifikasi selanjutnya dibuat chart hubungan antara para stakeholder
serta perannya terhadap perusahaan aktivitas operasional, dibagi atas 3 kelompok besar: Pendukung
dengan warna “biru”, Netral dengan warna“putih”, Kritikus dengan warna“merah” dan hasil
identifikasi terhadap 82 stakehoder dengan hasil sebagai berikut :

 Biru sebanyak 58 orang,


 Putih sebanyak 21 orang
 Merah sebanyak 3 orang

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 11 / 19


Hasil mapping dari para stakeholder dapat digambarkan pada chart berikut :

D. Pada proses Prioritizing/Prioritas, seluruh informasi terkait stakeholder yang telah dianalisa dalam
bentuk bobot nilai dengan mempertimbangkan banyak aspek, baik melalui diskusi, wawancara
maupun berdasar pengalaman dari anggota team selanjutnya dibuat urutan berdasar total bobot dari 5
kriterian penilaian sebagaimana penjelasan item B.

Hasil Prioritas dari seluruh kriteria dengan 3 orang bobot nilai tertinggi sebagai berikut :
1) Roni Samtana Tarigan - Kapolres Tapanuli Selatan,
2) Maralobi Siregar, S.Sos, MM - Kepala BPPT dan Penanaman Modal Kab. Paluta,
3) Zakir Daulay - Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Paluta,

Hasil Prioritas dengan 3 orang bobot nilai tertinggi untuk masing-masing kriteria sebagai berikut :

1. Pemkab Paluta (Eksekutif) :


a. Maralobi Siregar, S.Sos, MM, Kepala BPPT dan Penanaman Modal
b. Zakir Daulay, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
c. Maradoli Siregar, Kepala Kantor Lingkungan Hidup

2. Pemkab Palas (Eksekutif) :


a. Ali Sutan Harahap, Bupati Padang Lawas
b. Ahmad Zarnawi Pasaribu, Wakil Bupati Palas
c. Thamrin Harahap, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 12 / 19


3. DPRD Paluta/Palas (Legislatif) :
a. Panggana Siregar, Anggota DPRD Partai Demokrat Paluta
b. Hafrino Nagasakti Harahap, Anggota DPRD Partai PKB Paluta,
c. Alamsyah Hasibuan, Anggota DPRD Partai Gerindra Paluta,

4. Kepolisian/TNI :
a. Roni Samtana Tarigan, Kapolres Tapsel
b. Sahnur Siregar, Kapolsek Padang Bolak
c. Asmon Bufitra, Kapolsek Barumen Tengah

5. Pemerintahan Desa di Kec. Simangambat :


a. Humala Pontas Harahap, Kepala Desa Langkimat
b. Kaharuddin Nasution, Kepala Desa Mandasip
c. Barumun Hasibuan, Kepala Desa Simangambat Julu

6. Pemerintahan Desa di Kec. Huristak :


a. Harjona Harahap, Kepala Desa Tobing Jae
b. Goloman Rambe, Kepala Desa Tor Sihoda-hoda
c. Syamsuddin Siregar, Kepala Desa Pasir Pinang

7. Tokoh Masyarakat/Tokoh Adat lainnya :


a. Kahlil Ajunan Harahap, Tokoh Masyarakat Simangambat,
b. Asrian Harahap, Tokoh/Pengusaha Lokal Desa Tobing Jae,
c. Tongku Gumanti Harahap, Tokoh Masyarakat Desa Tobing Jae,
8. NGO/LSM & Organisasi Massa lainnya :
a. Erando Mustuapari Harahap, Ketua DPD IPK Paluta
b. Ali Mester Harahap, Ketua SPSI Desa Langkimat
c. Raja Dorlan Dalimunthe, Ketua SPSI Desa Simangambat

9. Media/Wartawan  6 orang,
a. Hairul Iman Hasibuan, Ketua PWI Tabagsel/Wartawan Analisa
b. Manaon Lubis, Pemred Sumatera Tenggara Pos
c. Tohong Harahap, Wartawan Analisa Paluta

10. Supplier/Kontraktor :
a. SJ / Akan, Supplier TBS Simangambat
b. H Sati Rambe/HSR, Supplier TBS Simangambat
c. Siti Aman Siregar/STR, Supplier TBS Simangambat

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 13 / 19


E. Strategic Development Stakeholder Plan

a. Kabupaten Padang Lawas Utara

1) High Impact
No Stakeholder Action Plan PIC
Komunikasi rutin efektif, sinergi dan koordinasi, pelaporan dan
GM EA, Manager EA, Government
1. Kapolres Tapanuli Selatan partisipasi dalam kegiatan yang diinisiasi Polres. Prioritas
Relation Officer
Kapolres terciptanya situasi aman & tidak ada gejolak sosial.
Komunikasi rutin dan koordinasi yang efektif, pemenuhan
GM EA, Manager EA, Government
2. Dishutbun Paluta perizinan, penyelesaian areal dalam kawasan serta pelaporan
Relation Officer
Kegiatan Usaha Perkebunan berkala

Pemenuhan perizinan dan regulasi yang berlaku, partisipasi dan


3. BPPT-PM Paluta Manager EA
kontribusi dalam pembangunan daerah

Komuniakasi dan koordinasi yang baik, pemenuhan regulasi


Manager EA, Sustainability
4. KLH Paluta terkait dengan pengelolaan lingkungan, monitoring dan
Manager, Sustainablility Officer
pelaporan berkala

2) Some Impact
No Stakeholder Action Plan PIC
Bupati Padang Lawas
1 Komunikasi dan koordinasi berkala GM EA, EA Manager
Utara
Security Advisor, GM EA EA
2 Komandan Kodim 0212/TS Komunikasi berkala
Manager, Security Provider
3 Disnakertrans Paluta Komunikasi berkala, laporan ketenagakerjaan berkala EA Manager, HR Assitant Manager

4
Camat Simangambat Komunikasi berkala, program community engagement EA Manager, CID

5 Kapolsek Padang Bolak Komunikasi dan koordinasi berkala EA Manager, Security Provider
Membangun dan membina hubungan baik , Community
6 Kades Simangambat Julu Engagement Program, penyiraman jalan rutin pada saat EA Manager, CID, CWT
kemarau
Membangun dan membina hubungan baik , Community
7 Kades Langkimat Engagement Program, Pendekatan ke tokoh masyakat CID, EA Manager
berpengaruh
Membangun dan membina hubungan baik , Community
8 Kades Janji Matogu CID, EA Manager
Engagement Program
Membangun dan membina hubungan baik , Community
9 Kades Mandasip CID, EA Manager
Engagement Program
10 Kades Huta Pasir Membangun dan membina hubungan baik , Community CID, EA Manager

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 14 / 19


Engagement Program
Membangun dan membina hubungan baik , Community
11 Kades Sionggoton CID, EA Manager
Engagement Program
Kades Gunung Manaon Membangun dan membina hubungan baik , Community
12 CID, EA Manager
Sim Engagement Program
13 Panggana Siregar Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager
14 Kajul Harahap Membangun hubungan agar terbina komunikasi yang baik CID, EA Manager
15 M Yunan Harahap Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager

3) Little Impact
No Stakeholder Action Plan PIC
1 DPRD Kab. Paluta Komunikasi kondisional EA Manager
2 Dinas Pendidikan Komunikasi kondisional EA Manager, Kepala Sekolah, CID
3 Danramil Padang Bolak Komunikasi kondisional EA Manager, Security Provider
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
4 Kades Simangambat Jae CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
5 Kades Jabi-jabi CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
6 Kades Paran Padang CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
7 Kades Aek Raru CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
8 Kades Huta Baru CID, EA Manager
engagement

9 Hafrino Nagasakti Hrp Komunikasi Kondisional, monitoring EA Manager

10 Alamsyah Hasibuan Komunikasi Kondisional, monitoring EA Manager


11 Nimrod Sitorus Komunikasi Kondisional, monitoring EA Manager
12 Sapnawati Komunikasi Kondisional, monitoring EA Manager
13 Mahlim Siregar Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager
14 Baginda Bosar Siregar Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager

15 Muhammad Yusuf Komunikasi terkait program Community di Bidang Kesehatan CID

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 15 / 19


b. Kabupaten Padang Lawas

1) High Impact
No Stakeholder Action Plan PIC
Komunikasi yang efektif dan sinergi dalam fungsi koordinasi,
pelaporan dan keterlibatan dan partisipasi dalam kegiatan yang
GM EA, Manager EA, Government
1 Kapolres Tapanuli Selatan diinisiasi Polres.
Relation Officer
Prioritas Kapolres adalah terciptanya situasi aman tentram dan
tidak ada gejolak sosial.
Bupati Padang Lawas Komunikasi dan fungsi koordinasi yang efektif, daya dukung GM EA, Manager EA, Government
2
perusahaan dalam program pemerintah Kabupaten Palas Relation Officer
Dishutbun Palas Komuniakasi dan koordinasi yang baik, pelaporan berkala. Manager EA, Government Relation
3
Officer

2) Some Impact

No Stakeholder Action Plan PIC


Security Advisor, GM EA, EA
1 Komandan Kodim 0212/TS Komunikasi dan koordinasi berkala
Manager, Provider Security
2. DPRD Kab. Palas Komunikasi berkala EA Manager
3. BPPTPM Palas Komunikasi berkala, pemenuhan perizinan EA Manager
4. BLH Palas Komunikasi melalui pelaporan terkait lingkungan berkala EA Manager, Sustaiability Officer
5. Asst-1 Palas Komunikasi dan koordinasi berkala EA Manager
6. Kabag Tapem Palas Komunikasi dan koordinasi berkala EA Manager
EA Manager, CID Manager, CID
7. Camat Huristak Komunikasi dan koordinasi berkala
Officer
Komunikasi dan koordinasi berkala, pelaporan segera atas
8. Polsek Barumun Tengah EA Manager, Provider Security
kondisi situasi terkait keamanan.
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
9. Kades Tobing Jae CID, EA Manager
Engagement Program
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
10. Kades Pulo Bariang CID, EA Manager
Engagement Program
Membangun dan membina hubungan baik , Community
11. Kades Ramba CID, EA Manager
Engagement Program
Membangun dan membina hubungan baik , Community
12. Kades Pasir Pinang CID, EA Manager
Engagement Program
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
13. Kades Gonting Julu CID, EA Manager
Engagement Program
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
14. Kades Sihoda hoda CID, EA Manager
Engagement Program

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 16 / 19


15. Asrian Harahap Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager
Membina hubungan baik yang telah terbina, perkuat komunikasi
16. Tongku Gumanti Harahap untuk menghindari permasalahan sosial yang mungkin timbul CID, EA Manager
dalam upaya penyelesaian areal 522.
17. Abdul Karim Siregar Membina hubungan baik yang telah terbina CID, EA Manager
Membina hubungan baik yang telah terbina, , perkuat
18. Ridoan Ritonga Siregar komunikasi untuk menghindari permasalahan sosial yang CID, EA Manager
mungkin timbul dalam upaya penyelesaian areal 522.

3) Little Impact

No Stakeholder Action Plan PIC


Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
1 Kades Galaboang CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
2 Kades Tobing Julu CID, EA Manager
engagement
Membina hubungan baik yang telah terbina, Community
3. Kades Tobing Tinggi CID, EA Manager
engagement
4. DPRD Kab. Palas Komunikasi kondisional CID, EA Manager
Membina hubungan baik yang telah terbina, Pelaporan berkala
5. Disnakertrans Palas CID, EA Manager
terkait ketenaga kerjaan
Membina hubungan baik yang telah terbina, komunikasi
6. Danramil Binanga CID, EA Manager
kondisional
7. Amran Pikal Siregar Komunikasi kondisional, monitoring EA Manager
8. Tongku Solah Harahap Komunikasi kondisional, monitoring EA Manager
9.. Irsan Harahap Komunikasi kondisional, monitoring EA Manager
10. Sutan Guru Hasibuan Komunikasi kondisional, monitoring EA Manager
11. Dr. Siti Khoiriyah Komunikasi terkait program Community di Bidang Kesehatan CID

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 17 / 19


c. Media/NGO/Organisasi Massa

1) Some Impact

No Stakeholder Action Plan PIC


Bangun kembali komunikasi, sinergi pemberitaan bangun
1. PWI CID, Corporate Communication
corporate Image
Maintaining Komunikasi, sinergi dalam pemberitaan bangun
2. Harian Analias CID, Corporate Communication
corporate Image
Maintaining Komunikasi, sinergi dalam pemberitaan bangun
3. Harian Realitas CID, Corporate Communication
corporate Image
Maintaining Komunikasi, sinergi dalam pemberitaan bangun
4. Sumatera Tenggara Pos CID, Corporate Communication
corporate Image
Mauliddar Siregar (Media Maintaining Komunikasi, sinergi dalam pemberitaan bangun
5. CID, Corporate Communication
Online) corporate Image

2) Little Impact

No Stakeholder Action Plan PIC


1. KNPI Komunikasi kondisional, monitoring CID
2. LPPNRI Komunikasi kondisional, monitoring CID
3. IPK Komunikasi kondisional, monitoring CID
4. Pemuda Pancasila Komunikasi kondisional, monitoring CID
5. AMPI Komunikasi kondisional, monitoring CID
6. SBSI Lomeneik Komunikasi kondisional, monitoring HR Officer, CID

Demikian laporan ini dibuat untuk mendapatkan gambaran stakeholder yang ada di Kebun Binanga.
Mohon masukan dan saran untuk meningkatkan kualitas laporan ini.

Terima kasih.

Disusun oleh, Direview oleh,


Tri Hidayat (EA-ANJA) Sucipto Maridjan (EA Director)
Nurwachid A Jaelani (EA-Manager) H. Suardy (GM-Binanga)
Darwin Lubis (EA-Officer)

Stakeholder Relation Mapping & Development Plan by Tri Hidayat Hal 18 / 19

Anda mungkin juga menyukai