Anda di halaman 1dari 66

E-BUSINESS

REKSA SETIAWAN S.Pd.MM


DEFINISI E-BUSINESS
Istilah E-Business muncul setelah adanya fenomena mengenai E-
Commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi komputer, baik dalam perangkat keras komputer
(hardware) maupun perangkat lunak komputer (software), serta
kemajuan dari teknologi internet itu sendiri. IBM (www.ibm.com)
merupakan perusahaan yang pertama kali mencetuskan istilah
tentang E-Business sebagai sebuah hal yang bukan hanya
mencakup hal-hal yang di lakukan di dalam E-Commerce.
Definisi-definisi berikut ini menjelaskan tentang apa yang di maksud
dengan E-business :

1.Menurut IBM sendiri, E-business merupakan bentuk transformasi


(perubahan) dari Key Business Process (proses-proses kunci dari
suatu bisnis) kedalam pemanfaatan teknologi internet. Key Business
Process meliputi segala proses kunci dari suatu bisnis berupa riset
produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan
atau pemasaran riset pasar, pengembangan produk dan jasa,
penjualan atau pemasaran (Marketing). Produksi (Manufacturing), dan
lain-lain.
2. Definisi lain menyatakan bahwa E-Business merupakan bentuk transformasi
dari proses-proses di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer
Value (bisnis pelayanan berbasiskan kepada kepuasan konsumen), dengan
memanfaatkan teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi
komputer, paradigma komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia
baru.

3. E-Business merupakan hal di mana E-Commerce termasuk di dalamnya,


terkait dengan proses-proses eksternal yang di lakukannya, namun juga
memuat proses-proses internal berupa pengembangan produk, inventori
manajemen resiko (Risk Manajemen), manajemen sumber daya (Resource
Management), dan lain-lain
7 ELEMEN PADA E-BUSINESS
1. COMPETITIVE STRATEGY (STRATEGI BERSAING)
2. BUSINESS STRATEGY (STRATEGI BISNIS)
3. VALUE CHAIN (RANTAI NILAI)
4. EMPLOYESS (KARYAWAN)
5. CUSTOMER (PELANGGAN)
6. MARKET SEGMENT (BAGIAN PASAR)
7. BUSINESS UNIT (KESATUAN BISNIS)
COMPETITIVE STRATEGY
Elemen utama di dalam E-Business adalah
Competetitive Strategy, di perlukan di dalam E-
Business sebagai sebuah strategi yang di lakukan agar
bisnis bersaing dengan sehat dan memenangkan
persaingan tersebut dngan para kompetitor bisnis
serupa lainnya. Berkaitan dengan pemanfaatan
Teknologi Informasi, maka proses pengambilan ke
putusan dengan memanfaatkan Data Mining
merupakan salah satu strategi jitu yang di lakukan di
dalam nya.
Competitive Strategy ini juga di lakukan dengan cara mengikuti langkah-
langkah yang di lakukan oleh kompetitor serupa di dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi di dalam menjalankan bisnisnya. Misalkan dengan
pemanfaatan sarana dan aplikasi berbasis Website dan Mobile
Application, penyediaan layanan ERP (Enterprise Resourcce Planning)
dan SOA (Service Oriented Architecture), layanan keamanan informasi
dan transaksi, dan lain-lain. Investasi ini di lakukan dengan baik untuk
memperoleh manfaat nyata yang di sebut dengan IT Value (nilai
pemanfaatan Teknologi Informasi di dalam suatu usaha atau
organisasi), dengan tetap memperhatikan adanya resiko yang muncul
sebagai dampak dari pemanfaatan Teknologi Informasi tersebut (IT Risk
Management).
BUSINESS STRATEGY
Elemen kedua yamg ada di dalam E-Business adalah
Business Strategy. Business Strategy di perlukan di dalam
E-Business sebagai strategi yang di lakukan agar bisnis
dapat berjalan dengan sukses, Termasuk juga di dalam
nya berupa pemanfaatan media dan teknologi internet
untuk bisnis tersebut. Misalkan saja pemasaran produk
secara online (melalui internet) dan offline (melalui media
cetak dan dari mulut ke mulut).
Sebagaimana strategi bisnis yang di jalankan pada
pemasaran konvesional secara langsung (offline), maka
pada pemasaran global dan online berbasiskan E-Business
ini, strategi bisnis tetap di perlukan dan di jalankan dengan
baik. Dengan melihat kebiasaan (Behaviour) dari para
konsumen, maka dapat ditentukan salah satu strategi
bisnis di dalam menjalankan E-Business, Misalkan apabila
tren pengguna internet saat ini adalah memanfaatkan
layanan Social Media (media sosial) dan jejaring sosial
(Social Network), maka sedapat mungkin kedua hal ini
dapat di manfaatkan sebagai salah satu media di dalam
melakukan periklanan dan publikasi atau sosialisasi ke
pengguna internet umum.
Hal lainnya adalah trend penggunaan perangkat mobile
beserta aplikasi mobile di dalam nya. Maka perlu di
perhatikan strategi bisnis (Business Strategy) selanjutnya
di dalam E-Business. Misalkan dengan membuat layanan
berbasis mobile (Mobile Application) pada platform Android
(memanfaatkan Android Market) serta bisnis aplikasi dan
layanan berbasis Over The Top (OTT).
OVER THE TOP adalah Layanan dengan konten berupa
data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui
jaringan internet. Bisa dikatakan juga layanan OTT adalah
“menumpang” karena sifatnya yang beroperasi di atas
jaringan internet milik sebuah operator telekomunikasi.
Beberapa contoh perusahaan yang beroperasi di layanan
OTT adalah Facebook, Twitter, Youtube, Viber, dan lain-
lain. Perusahaan-perusahaan layanan OTT seperti
Whatsapp dan lainnya umumnya tidak memiliki bentuk
kerjasama resmi dengan para penyelenggara
telekomunikasi.
VALUE CHAIN
Elemen ketiga di dalam E-Business adalah Value Chain
(rantai nilai). Value Chain dedefinisikan oleh penemunya
(Michael Porter) sebagai sebuah rantai urutan aktifitas dan
proses yang terdapat di dalam suatu organisasi (baik
instansi pemerintahan, industri perusahaan, lembaga) yang
bermanfaat untuk membuat sebuah desain produk beserta
dengan proses produksi, pemasaran, pengiriman, dan
dukungan teknis di dalam nya terhadap konsumen.
Berdasarkan penjelasan dari Porter di atas mengenai
definis dari value chain, maka dapat di ketahui peran
penting dari sebuah value chain di dalam bisnis, termasuk
juga di dalam E-Business. Peran dari Value Chain antara
lain adalah untuk memudahkan di dalam proses produksi
barang dan jasa, proses pemasaran dan distribusi barang
dan jasa, proses penjualan atau pemasaran, proses desain
produksi suatu barang dan jasa, proses pengembangan
dan penelitian (riset) produk, serta membantu di dalam
memberikan layanan dan dukungan teknis kepada
konsumen.
Di dalam Value Chain sendiri terdapat 2 bagian utama,yang
meliputi aktivitas utama (Primary Activities) dan aktivitas
pendukung (Support Activities). Kedua bagian ini memiliki
lagi sub-sub bagian di dalam nya, yaitu :
1.Primary Activities, yaitu aktivitas-aktifitas utama di dalam
jalannya sebuah bisnis dan kegiatan pada suatu organisasi
atau perusahaan. Primary Activities terdiri atas 5 bagian
berupa :

•Inbound Logistic (logistik masuk) : memuat semua


aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan bahan baku.
• Outbound Logistic (logistik keluar) : memuat semua
aktifitas yang berhubungan dengan proses distribusi
produk yang di hasilkan ke konsumen.
• Operations (Operasional) : memuat semua aktifitas
yang berhubungan dengan proses produksi.
• Marketing and Sales : memuat semua aktifitas yang
berhubungan dengan proses pemasaran dan penjualan
produk.
• Service (layanan) : memuat semua aktivitas yang
berhubungan dengan layanan-layanan yang di berikan
kepada konsumen dan bagaimana konsumen dapat
mengetahui lebih lanjut mengenai produk bersangkutan
(misalkan melaui iklan).
2. Support Activities, yaitu aktifitas tambahan yang
mendukung jalannya aktifitas utama di atas (Core
Activities). Di dalam Support Activities terdapat 4 bagian
berupa :
• Procurement : memuat segala aktifitas terkait
dengan pembelian, baik pembelian bahan baku,
pembelian stok barang, dan lainnya.
• Technology Development : memuat segala aktifitas
terkait dengan pengembangan teknologi yang di
gunakan oleh perusahaan atau organisasi
bersangkutan di dalam proses produksi hingga
pemasaran.
• Human Resource Management : memuat segala
aktifitas terkait dengan pengelohan Sumber Daya
Manusia (SDM).

• Firm Infrastructures : memuat segala aktifitas terkait


dengan infrastruktur pendukung suatu organisasi atau
perusahaan, berupa audit, akuntansi, keuangan,
perencanaan dan lainnya.
EMPLOYESS
Employess mengacu kepada aset penting di dalam bisnis
anda berupa para tenaga kerja (karyawan, tenaga ahli,
teknisi) yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
bisnis dan E-Business anda berbasiskan internet dan
komputer. Peningkatan kemampuan para tenaga kerja
anda ini juga dapat di lakukan melalui adanya pelatihan
dan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kemampuan
yang meningkat pada para tenaga kerja anda akan
menjamin bisnis berjalan lebih baik lagi.
CUSTOMER
Customer adalah salah satu pelaku di dalam kegiatan
transaksi dan bisnis, baik pada dunia fisik maupun secara
digital dalam bentuk E-Commerce dan E-Business.
Customer harus dapat di puaskan melalui keamanan dan
kenyamanan layanan yang anda berikan di dalam bisnis
anda. Hal ini akan menimbulkan Trust (kepercayaan) yang
berujung kepada peningkatan pendapatan bisnis anda.
Di dalam E-Business, dengan menggunakan beragam
Teknologi Informasi, komputer, dan internet, maka segala
bentuk layanan keamanan dan kenyamanan untuk para
Customer dapat diwujudkan dengan baik. Misalkan
kemudahan untuk melakukan pembayaran secara
elektronik memanfaatkan kartu kredit, E-payment, rekening
bersama, layanan Paypal, dan sebagainya. Demikian juga,
proses produksi pada E-Business dan penyerapan produk
hasil industri pada E-Business dapat di pantau dengan
mudah secara online dan Real Time, jika dibandingkan
bisnis konvensional tanpa melibatkan internet.
MARKET SEGMENT
Market Segment atau bagian (segmen) dari pasaran
produk dan jasa bisnis anda, merupakan wujud dari respon
terhadap adanya Competitive Strategy antara bisnis anda
dengan bisnis kompetitor-kompetitor anda (terutama
dengan model bisnis yang sama). Penentuan Market
Segment penting untuk di lakukan, agar bisnis anda
(termasuk juga E-Business) dapat berjalan dengan baik.
Misalkan saja bentuk Market Segment untuk E-Business
anda adalah konsumen usia remaja dan dewasa yang
melek terhadap Teknologi Informasi. Produk yang anda
bisniskan adalah makanan dan minuman. Maka, dengan
adanya penentuan Market Segmen ini, anda bisa
menentukan strategi-strategi apa saja yang akan anda
jalankan. Sebagai contoh :
1.Menyediakan layanan berbasis SMS Gateway untuk
pemesanan makanan, pembayaran, dan konfirmasi.
Termasuk juga testimon terhadap makanan dan minuman
yang anda jual pada bisnis tersebut.
2. Penyediaan sistem informasi atau website beserta
dengan portal komunitas dari konsumen anda. Di dalam
nya selain di sajikan informasi (dan informasi terkini)
mengenai produk-produk makanan dan minuman pada
bisnis anda, juga di sajikan forum untuk diskusi pada
konsumen mengenai produk anda, maupun penyediaan
event setiap bulan secara online.
3. Poin nomor dua di atas juga bermanfaat untuk
melakukan strategi marketing secara online.
BUSINESS UNIT
Business Unit atau unit-unit bisnis yang anda jalankan,
merupakan bagian dari E-Business yang anda jalankan,
dengan memanfaatkan adanya Value Chain (dan proses
bisnis di dalam nya), employess, serta Business Strategy.
Bisnis seutuhnya yang di jalankan melalui E-business,
hendaknya memiliki unit-unit bisnis di dalamnya. Hal ini
akan memudahkan di dalam pengelolaan dan proses-
proses di dalam nya.
Ke-7 elemen pada E-Business tersebut apabila di
ilustrasikan beserta dengan hubungannya satu sama
lain, dapat di sajikan melaui gambar berikut ini :
PERSAMAAN ANTARA E-COMMERCE & E-BUSINESS
 Kesamaan pertama antara E-Commerce dan E-
Business adalah keduanya sama-sama memiliki proses
didalamnya.
Terdapat 6 buah proses yang sama pada E-Commerce
dan E-business, yaitu:
1. Proses pemilihan dan penggunaan infrastruktur
Teknologi Informasi, baik server, topologi jaringan,
paradigma jaringa, dan lain-lain.
2. Proses pemilihan dan penggunaan teknologi dan media
penyimpanan berupa database, misalkan memilih
menggunakan Oracle, MySQL, MariaDB, PostGre SQL,
dan lain-lain.
3. Proses pemilihan dan penggunaan aplikasi-aplikasi
untuk keperluan server, agar dapat memberikan
layanan secara online dan mobile. Misalkan
menggunakan engine Open Source LAMP (Linux,
Apache, MySQL, PHPMyAdmin), XAMPP Linux, Nginx,
dan lain-lain.
4. Proses pengamanan sistem dengan memanfaatkan
sejumlah perangkat lunak komputer (software),
perangkat keras komputer (hardware), dan jaringan
komputer. Misalkan dengan menggunakan SSL (Secure
Socket Layer), Honeypot, Firewall, Cloud Computing
Security, dan lain-lain.
5. Proses manajemen sistem (System Management), baik
untuk manajemen pengguna, manajemen fitur di dalam
layanan dan aplikasi, manajemen database, dan
sebagainya.

6. Proses untuk mewujudkan sistem yang legal, di mana


sistem yang legal meliputi legalitas dari lisensi
perangkat lunak yang di gunakan dan legalitas akses ke
dalam sistem.
 Kesamaan kedua antara E-Commerce dan E-Business
adalah Value Chain yang di jelaskan oleh Porter pada
tahun 1985 mengenai Value Chain itu sendiri. Yaitu :
Primary Activity dan Support Activity.
 Kesamaan ketiga adalah dalam hal interaksi dengan
konsumen dan pelanggan. Melalui sistem, aplikasi, dan
layanan yang disertakan. Misalkan di dalam menangani
keluhan pembeli, di dalam mempelajari selera konsumen
dari hasil jajak pendapat (survey) yang di adakan, hasil
testimoni yang di berikan oleh konsumen dan pelanggan
terhadap produk barang dan jasa yang anda sajikan
pada bisnis anda.
Interaksi ini bukan saja melibatkan konsumen dan pelaku
bisnis E-Commerce E-Business dalam hal transaksi
elektronik yang terjadi, tapi juga interaksi lain. Misalkan
berupa diskusi, layanan purna jual, layanan konsumen,
saran dan usulan, dan sebagainya. Interaksi ini umumnya
di lakukan melalui media yang diberikan oleh pelaku E-
Commerce dan E-Business. Antara lain dengan
menggunakan Teleconference, Forum, Yahoo Messenger,
telepon, pesan singkat (SMS), social Media dan Social
Network, dan lain-lain.
 Kesamaan ke empat antara E-Commerce dan E-
Business adalah adanya kesamaan berupa interaksi
serta komunikasi dengan rekan bisnis dan supplier. Para
pelaku bisnis online berbasiskan E-Commerce maupun
E-Business, sama-sama memerlukan adanya kedekatan
interaksi dan komunikasi dengan sesama pebisnis
lainnya, di dalam membentuk kesatuan usaha bersama,
penentuan harga yang relatif sama, berbagi
pengetahuan dan informasi, dan lain-lain. Selain itu,
diperlukan juga interaksi dan komunikasi yang baik
dengan para pemasok (Supplier) barang atau produk
yang akan di jual pada toko online.
Hal ini penting agar terdapat jaminan stok barang yang
tersedia di gudang toko, apabila konsumen
memerlukannya dan permintaan banyak. Demikian juga
sebaliknya, dengan adanya pemasok ini, proses distribusi
produk (terutama jika dihasilkan sendiri melalui E-
Business) akan mudah di sebarkan ke konsumen, baik
secara online maupun fisik. Supplier adalah salah satu
rekan bisnis yang penting di dalam E-Commerce maupun
E-Business.
PERBEDAAN ANTARA E-COMMERCE & E-BUSINESS
Perbedaan E-Commerce dan E-Business

o Proses Eksternal dan Proses Internal


o Cakupan Proses Eksternal dan Proses Internal
o Kompleksitas Strategi
o Jumlah Integrasi di dalamnya.
 Perbedaan utama antara E-Commerce dan E-Business
adalah perbedaan antara proses yang terjadi di luaran
(proses eksternal) dengan proses yang terjadi di dalam
(proses internal). Proses eksternal atau proses yang
terjadi di luaran, merupakan satu atau beberapa buah
proses yang melibatkan semua entitas di luar
perusahaan. Misalkan dengan penyedia bahan baku,
supplier, hingga konsumen akhir.
Proses Internal atau proses yang terjadi di dalam,
merupakan satu atau beberapa buah proses yang
melibatkan semua entitas di dalam perusahaan tersebut.
Misalkan untuk proses produksi yang di lakukan oleh divisi
produksi, proses pemasaran yang dilakukan oleh divisi
pemasaran, proses penyediaan bahan baku dan Supply
Chain, dan sebagainya.
Pada E-Commerce, semua proses yang ada di dalam nya
mengacu kepada proses eksternal. Yaitu bagaimana agar
produk dapat di sampaikan kepada konsumen dan terjadi
peningkatan pembelian oleh konsumen terhadap produk
yang ditawarkan tersebut. E-Commerce tidak banyak
(bahkan tidak ada) mengacu kepada proses internal.
Misalkan mengenai Supply Chain, biaya produksi, Supplier,
ketersediaan bahan baku, dan sebagainya. Singkat kata,
E-Commerce lebih menekankan kepada bagaimana untuk
dapat memasarkan produk, terlepas apakah produk
tersebut hasil produksi sendiri maupun mengambil dari
perusahaan lainnya (Supplier ataupun Affiliate).
Sedangkan E-Business bukan saja hanya mengacu
kepada semua proses eksternal yang terdapat pada E-
Commerce (yaitu penjualan produk), tapi juga meliputi
semua proses internal pada suatu bisnis, yang tidak
terdapat pada E-Commerce. Misalkan ketersediaan bahan
baku, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi,
hubungan dengan antara Supplier, invetory, dan
sebagainya.
 Perbedaan kedua antara E-Commerce dan E-Business adalah
adanya perbedaan cakupan proses eksternal dengan proses
internal. Adapun cakupan proses-proses eksternal yang di kelola
oleh E-Commerce meliputi 7 proses, yaitu :
1. Proses penjualan (Sales).
2. Proses pemasaran (Marketing).
3. Proses pemesanan produk secara online (order).
4. Proses pengiriman barang pesanan ke konsumen (Delivery
Order).
5. Proses layanan kepada konsumen (Customer Service).
6. Proses pembayaran (Purchasing).
7. Proses suplai barang dan jasa (Supplies).
Sedangkan pada E-Business, cakupan proses meliputi ke-
tujuh proses eksternal di atas di tambah dengan cakupan
proses internal berupa produksi, inventori, pengembangan
produk, manajemen sumber daya, manajemen resiko, dan
lain-lain.
 Perbedaan ketiga antara E-Commerce dan E-Business adalah
perbedaan kompleksitas strategi. Apabila di perbandingkan, akan
terdapat perbedaan antara E-Business dan E-Commerce dilihat dari
sudut pandang kompleksitas strategi di dalam nya. Strategi bisnis
(Business Strategy), strategi pemasaran, dan strategi persaingan
(Competitive Strategy) pada E-Business jauh lebih luas, lebih
kompleks, dan lebih besar di bandingkan strategi bisnis (Business
Strategy), strategi pemasaran, dan strategi persaingan (Competitive
Strategy) pada E-Commerce. Mengapa bisa demikian ?
Hal ini disebabkan oleh karena pada E-Business, cakupan
kegiatan jauh lebih luas dibandingkan dengan E-
Commerce. Kembali kepada definisi awal mengenai E-
Business dan E-Commerce, dapat di ketahui bahwa di
dalam sebuah E-Business pasti terdapat elemen E-
Commerce. Pada E-business bukan saja mencakup proses
transaksi online sebagaimana hal nya pada E-Commerce,
tapi juga proses produk, distribusi, stok barang, Supply
Chain, dan lain-lain. Untuk dapat menjalankan
fungsionalitasnya tersebut, maka pada E-Business tentu
akan di perlukan kompleksitas strategi yang jauh lebih luas
di bandingkan dengan E-Commerce.
 Perbedaan keempat antara E-Commerce dan E-
Business adalah pada jumlah integrasi yang terdapat di
dalamnya. E-Commerce menyajikan tiga buah integrasi
di dalamnya. Ketiga integrasi tersebut meliputi :

1. Integrasi secara vertikal untuk aplikasi berbasis web


pada E-Commerce.
2. Integrasi Core Business untuk ruang pemasaran
pada aplikasi E-Commerce dan ruang untuk
komunikasi dengan pembeli secara online.
3. Integrasi teknologi untuk penanganan pembayaran
secara elektronik.
Sedangkan pada E-Business terdapat empat integrasi
tersebut meliputi :
1.Integrasi vertikal untuk Front office halaman website E-
Commerce dan Back End System dari E-Commerce.
2.Integrasi horizontal untuk pemanfaatan CRM (Customer
Relationship Management)dan ERP (Enterprise Resource
Planning).
3.Integrasi kanan untuk hubungan antara anda (pemilik
perusahaan atau bisnis) dengan konsumen dan rekan
bisnis.
4.Integrasi kiri untuk pemanfaatan teknologi terbaru
penunjang bisnis anda.
MANFAAT & KELEMAHAN E-BUSINESS
Tindak Kejahatan Pada Transaksi di
Dunia Digital
Berbagai bentuk usaha dan layanan di internet, termasuk
juga dalam hal ini E-Commerce dan E-business, juga tidak
luput dari adanya ancaman keamanan dan tindakan
kejahatan yang di lakukan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Terdapat sejumlah kejahatan yang di
lakukan di dunia digital (internet) terkait dengan transaksi
online yang terjadi di dalamnya (Digital Transaction Crime).
Misalkan saja penipuan dan pencurian kartu kredit online
(Credit Card crime and Fraud).
Yang dilakukan oleh sejumlah CRACKER dengan
membobol keamanan layanan kartu kredit, untuk
kemudian menyalah gunakan di dalam transaksi online
serta melakukan pemalsuan kartu kredit. Tindakan-
tindakan ini sangat merugikan banyak pihak, mulai dari
para pemilik kartu kredit hingga penyedia layanan kartu
kredit dan para penjual di toko online.
PayPal (www.Paypal.com) sebagai salah satu penyedia
layanan transaksi online, membagi tata cara penanganan
terhadap penipuan didalam transaksi online ke dalam 3
level utama, yaitu :
1.Transaction Level (level Transaksi) : merupakan sistem
di mana di dalamnya terdapat seperangkat Rule (aturan)
dan statistik, untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi
adanya penyalah gunaan akun PayPal oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab maupun proses pencurian data
dan informasi di dalam nya.
Semua kegiatan yang mencurigakan ditandai (Mark) dalam
hal ini di lakukan oleh PayPal untuk menjaga agar
transaksi yang terjadi bersifat bersih, aman, dan tidak
merugikan pihak manapun.
2. Account Level (level akun) : dilakukan pemantauan
untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap akun
pengguna. Aktifitas-aktifitas yang mencurigakan di
tandai untuk kemudian di analisa lebih jauh, sehingga
dapat diketahui apakah proses yang terjadi murni
sebuah kegiatan biasa ataukah sebuah upaya di dalam
melakukan penipuan pada transaksi online.
Misalkan apabila transaksi yang terjadi meminta
pengiriman barang ke Indonesia, namun rekening yang di
gunakan beserta dengan akun pemiliknya berasal dari
Amerika Serikat, maka proses ini akan di coba untuk di
tandai dan teliti lebih lanjut. Hal ini akan membuktikan
apakah konsumen memang benar-benar melakukan
transaksi yang bersih (misalkan berpindah domilisi)
ataukah memang terjadi penipuan transaksi online dan
penyalah gunaan akun rekening atau kartu kredit orang
lain.
3. Network Level (level jaringan), di lakukan pemantauan untuk
jaringan koneksi yang di lakukan antar akun satu dengan akun
lainnya pada PayPal. PayPal melakukan hal ini untuk mencegah
adanya kerja sama antar pelaku di dalam proses penipuan
transaksi elektronik yang di lakukan secara bekelompok. Ada
kalanya pemantauan di lakukan ke sejumlah akun yang di curigai
melakukan tindakan kejahatan secara berkomplot ataupun yang
melakukannya dengan menjual akun-akun curian ke orang lain
melalui jaringan internet.
Perlindungan Hukum Terhadap
Transaksi Bisnis Digital
Dengan adanya kasus-kasus kejahatan pada transaksi
digital yang terjadi pada E-Commerce, maka dilakukanlah
perlindungan hukum terhadap transaksi digital.
Perlindungan hukum tersebut di berikan dalambentuk
Undang-Undang digital disetiap negara dunia, termasuk
juga di Indonesia. Di Indonesia sendiri, undangundangyang
mengatur tentang perlindungan hukum pada transaksi
elektronik dan transaksi bisnis digital adalah UUT ITE
(Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik).
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) ini mengatur dua hal utama di dalam kegiatan internet
masyarakat Indonesia. Pertama, UU ITE memberikan
jaminan keamanan hukum bagi para pelaku bisnis online
(penjual dan pembeli) sehingga proses transaksi dapat
berjalan dengan aman dan nyaman. Bagian kedua
mengatur tentang hal-hal apa saja yang boleh di lakukan di
internet dan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan
pada jaringan internet. Terkait dengan perlindungan hukum
dari pemerintah Indonesia terhadap transaksi digital
melalui UU ITE ini, di atur pada pasal 5, 6, 11, 12, 13, 14,
15, dan 16.
KESIMPULAN
1. Di era teknologi kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan membawa
perusahaan harus merevolusi bisnisnya. Penggunaan media internet
secara optimal menjadi faktor penting dalam kesukesan e-business dan e-
commerce.

2. Kemajuan e-business juga mempengaruhi teknologi informasi itu sendiri


karena dalam perkembangan e-business teknologi informasi memiliki fungsi
sebagai penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.
3. Secara sederhana e-business adalah penggunaan internet untuk
berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier.
Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih
efisien.

4. Internet, intranet, extranet, dan web merupakan interconnecting


individual, tim, unit bisnis, dan partner bisnis dalam hubungan bisnis
yang tertutup dalam mempromosikan komunikasi, kolaborasi dan
pembuatan keputusan yang diperlukan dalam pasar global.
5. E-business juga merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses
bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan
baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis
melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi. Dengan adanya e-business kita mempunyai peluang
dimana kita bisa mengembangkan skill atau kemampuan yang kita miliki
dengan modal yang kita punya, seperti membuka travel biro perjalanan
keluar negri, dan sebagainya. Adapun peluang lain seperti menyediakan
informasi atau Berita yang kita ambil dari sebuah kejadian-kejadian yang
dapat kita buat dalam suatu objek seperti koran ataupun majalah yang
banyak di gemari oleh kaum remaja, serta kalangan orang kantoran di
mana mereka ingin mengetahui informasi yang telah terjadi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai