DEFINISI E-BUSINESS Istilah E-Business muncul setelah adanya fenomena mengenai E- Commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer, baik dalam perangkat keras komputer (hardware) maupun perangkat lunak komputer (software), serta kemajuan dari teknologi internet itu sendiri. IBM (www.ibm.com) merupakan perusahaan yang pertama kali mencetuskan istilah tentang E-Business sebagai sebuah hal yang bukan hanya mencakup hal-hal yang di lakukan di dalam E-Commerce. Definisi-definisi berikut ini menjelaskan tentang apa yang di maksud dengan E-business :
1.Menurut IBM sendiri, E-business merupakan bentuk transformasi
(perubahan) dari Key Business Process (proses-proses kunci dari suatu bisnis) kedalam pemanfaatan teknologi internet. Key Business Process meliputi segala proses kunci dari suatu bisnis berupa riset produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan atau pemasaran riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan atau pemasaran (Marketing). Produksi (Manufacturing), dan lain-lain. 2. Definisi lain menyatakan bahwa E-Business merupakan bentuk transformasi dari proses-proses di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer Value (bisnis pelayanan berbasiskan kepada kepuasan konsumen), dengan memanfaatkan teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi komputer, paradigma komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia baru.
3. E-Business merupakan hal di mana E-Commerce termasuk di dalamnya,
terkait dengan proses-proses eksternal yang di lakukannya, namun juga memuat proses-proses internal berupa pengembangan produk, inventori manajemen resiko (Risk Manajemen), manajemen sumber daya (Resource Management), dan lain-lain 7 ELEMEN PADA E-BUSINESS 1. COMPETITIVE STRATEGY (STRATEGI BERSAING) 2. BUSINESS STRATEGY (STRATEGI BISNIS) 3. VALUE CHAIN (RANTAI NILAI) 4. EMPLOYESS (KARYAWAN) 5. CUSTOMER (PELANGGAN) 6. MARKET SEGMENT (BAGIAN PASAR) 7. BUSINESS UNIT (KESATUAN BISNIS) COMPETITIVE STRATEGY Elemen utama di dalam E-Business adalah Competetitive Strategy, di perlukan di dalam E- Business sebagai sebuah strategi yang di lakukan agar bisnis bersaing dengan sehat dan memenangkan persaingan tersebut dngan para kompetitor bisnis serupa lainnya. Berkaitan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi, maka proses pengambilan ke putusan dengan memanfaatkan Data Mining merupakan salah satu strategi jitu yang di lakukan di dalam nya. Competitive Strategy ini juga di lakukan dengan cara mengikuti langkah- langkah yang di lakukan oleh kompetitor serupa di dalam pemanfaatan Teknologi Informasi di dalam menjalankan bisnisnya. Misalkan dengan pemanfaatan sarana dan aplikasi berbasis Website dan Mobile Application, penyediaan layanan ERP (Enterprise Resourcce Planning) dan SOA (Service Oriented Architecture), layanan keamanan informasi dan transaksi, dan lain-lain. Investasi ini di lakukan dengan baik untuk memperoleh manfaat nyata yang di sebut dengan IT Value (nilai pemanfaatan Teknologi Informasi di dalam suatu usaha atau organisasi), dengan tetap memperhatikan adanya resiko yang muncul sebagai dampak dari pemanfaatan Teknologi Informasi tersebut (IT Risk Management). BUSINESS STRATEGY Elemen kedua yamg ada di dalam E-Business adalah Business Strategy. Business Strategy di perlukan di dalam E-Business sebagai strategi yang di lakukan agar bisnis dapat berjalan dengan sukses, Termasuk juga di dalam nya berupa pemanfaatan media dan teknologi internet untuk bisnis tersebut. Misalkan saja pemasaran produk secara online (melalui internet) dan offline (melalui media cetak dan dari mulut ke mulut). Sebagaimana strategi bisnis yang di jalankan pada pemasaran konvesional secara langsung (offline), maka pada pemasaran global dan online berbasiskan E-Business ini, strategi bisnis tetap di perlukan dan di jalankan dengan baik. Dengan melihat kebiasaan (Behaviour) dari para konsumen, maka dapat ditentukan salah satu strategi bisnis di dalam menjalankan E-Business, Misalkan apabila tren pengguna internet saat ini adalah memanfaatkan layanan Social Media (media sosial) dan jejaring sosial (Social Network), maka sedapat mungkin kedua hal ini dapat di manfaatkan sebagai salah satu media di dalam melakukan periklanan dan publikasi atau sosialisasi ke pengguna internet umum. Hal lainnya adalah trend penggunaan perangkat mobile beserta aplikasi mobile di dalam nya. Maka perlu di perhatikan strategi bisnis (Business Strategy) selanjutnya di dalam E-Business. Misalkan dengan membuat layanan berbasis mobile (Mobile Application) pada platform Android (memanfaatkan Android Market) serta bisnis aplikasi dan layanan berbasis Over The Top (OTT). OVER THE TOP adalah Layanan dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet. Bisa dikatakan juga layanan OTT adalah “menumpang” karena sifatnya yang beroperasi di atas jaringan internet milik sebuah operator telekomunikasi. Beberapa contoh perusahaan yang beroperasi di layanan OTT adalah Facebook, Twitter, Youtube, Viber, dan lain- lain. Perusahaan-perusahaan layanan OTT seperti Whatsapp dan lainnya umumnya tidak memiliki bentuk kerjasama resmi dengan para penyelenggara telekomunikasi. VALUE CHAIN Elemen ketiga di dalam E-Business adalah Value Chain (rantai nilai). Value Chain dedefinisikan oleh penemunya (Michael Porter) sebagai sebuah rantai urutan aktifitas dan proses yang terdapat di dalam suatu organisasi (baik instansi pemerintahan, industri perusahaan, lembaga) yang bermanfaat untuk membuat sebuah desain produk beserta dengan proses produksi, pemasaran, pengiriman, dan dukungan teknis di dalam nya terhadap konsumen. Berdasarkan penjelasan dari Porter di atas mengenai definis dari value chain, maka dapat di ketahui peran penting dari sebuah value chain di dalam bisnis, termasuk juga di dalam E-Business. Peran dari Value Chain antara lain adalah untuk memudahkan di dalam proses produksi barang dan jasa, proses pemasaran dan distribusi barang dan jasa, proses penjualan atau pemasaran, proses desain produksi suatu barang dan jasa, proses pengembangan dan penelitian (riset) produk, serta membantu di dalam memberikan layanan dan dukungan teknis kepada konsumen. Di dalam Value Chain sendiri terdapat 2 bagian utama,yang meliputi aktivitas utama (Primary Activities) dan aktivitas pendukung (Support Activities). Kedua bagian ini memiliki lagi sub-sub bagian di dalam nya, yaitu : 1.Primary Activities, yaitu aktivitas-aktifitas utama di dalam jalannya sebuah bisnis dan kegiatan pada suatu organisasi atau perusahaan. Primary Activities terdiri atas 5 bagian berupa :
•Inbound Logistic (logistik masuk) : memuat semua
aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan bahan baku. • Outbound Logistic (logistik keluar) : memuat semua aktifitas yang berhubungan dengan proses distribusi produk yang di hasilkan ke konsumen. • Operations (Operasional) : memuat semua aktifitas yang berhubungan dengan proses produksi. • Marketing and Sales : memuat semua aktifitas yang berhubungan dengan proses pemasaran dan penjualan produk. • Service (layanan) : memuat semua aktivitas yang berhubungan dengan layanan-layanan yang di berikan kepada konsumen dan bagaimana konsumen dapat mengetahui lebih lanjut mengenai produk bersangkutan (misalkan melaui iklan). 2. Support Activities, yaitu aktifitas tambahan yang mendukung jalannya aktifitas utama di atas (Core Activities). Di dalam Support Activities terdapat 4 bagian berupa : • Procurement : memuat segala aktifitas terkait dengan pembelian, baik pembelian bahan baku, pembelian stok barang, dan lainnya. • Technology Development : memuat segala aktifitas terkait dengan pengembangan teknologi yang di gunakan oleh perusahaan atau organisasi bersangkutan di dalam proses produksi hingga pemasaran. • Human Resource Management : memuat segala aktifitas terkait dengan pengelohan Sumber Daya Manusia (SDM).
• Firm Infrastructures : memuat segala aktifitas terkait
dengan infrastruktur pendukung suatu organisasi atau perusahaan, berupa audit, akuntansi, keuangan, perencanaan dan lainnya. EMPLOYESS Employess mengacu kepada aset penting di dalam bisnis anda berupa para tenaga kerja (karyawan, tenaga ahli, teknisi) yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan bisnis dan E-Business anda berbasiskan internet dan komputer. Peningkatan kemampuan para tenaga kerja anda ini juga dapat di lakukan melalui adanya pelatihan dan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kemampuan yang meningkat pada para tenaga kerja anda akan menjamin bisnis berjalan lebih baik lagi. CUSTOMER Customer adalah salah satu pelaku di dalam kegiatan transaksi dan bisnis, baik pada dunia fisik maupun secara digital dalam bentuk E-Commerce dan E-Business. Customer harus dapat di puaskan melalui keamanan dan kenyamanan layanan yang anda berikan di dalam bisnis anda. Hal ini akan menimbulkan Trust (kepercayaan) yang berujung kepada peningkatan pendapatan bisnis anda. Di dalam E-Business, dengan menggunakan beragam Teknologi Informasi, komputer, dan internet, maka segala bentuk layanan keamanan dan kenyamanan untuk para Customer dapat diwujudkan dengan baik. Misalkan kemudahan untuk melakukan pembayaran secara elektronik memanfaatkan kartu kredit, E-payment, rekening bersama, layanan Paypal, dan sebagainya. Demikian juga, proses produksi pada E-Business dan penyerapan produk hasil industri pada E-Business dapat di pantau dengan mudah secara online dan Real Time, jika dibandingkan bisnis konvensional tanpa melibatkan internet. MARKET SEGMENT Market Segment atau bagian (segmen) dari pasaran produk dan jasa bisnis anda, merupakan wujud dari respon terhadap adanya Competitive Strategy antara bisnis anda dengan bisnis kompetitor-kompetitor anda (terutama dengan model bisnis yang sama). Penentuan Market Segment penting untuk di lakukan, agar bisnis anda (termasuk juga E-Business) dapat berjalan dengan baik. Misalkan saja bentuk Market Segment untuk E-Business anda adalah konsumen usia remaja dan dewasa yang melek terhadap Teknologi Informasi. Produk yang anda bisniskan adalah makanan dan minuman. Maka, dengan adanya penentuan Market Segmen ini, anda bisa menentukan strategi-strategi apa saja yang akan anda jalankan. Sebagai contoh : 1.Menyediakan layanan berbasis SMS Gateway untuk pemesanan makanan, pembayaran, dan konfirmasi. Termasuk juga testimon terhadap makanan dan minuman yang anda jual pada bisnis tersebut. 2. Penyediaan sistem informasi atau website beserta dengan portal komunitas dari konsumen anda. Di dalam nya selain di sajikan informasi (dan informasi terkini) mengenai produk-produk makanan dan minuman pada bisnis anda, juga di sajikan forum untuk diskusi pada konsumen mengenai produk anda, maupun penyediaan event setiap bulan secara online. 3. Poin nomor dua di atas juga bermanfaat untuk melakukan strategi marketing secara online. BUSINESS UNIT Business Unit atau unit-unit bisnis yang anda jalankan, merupakan bagian dari E-Business yang anda jalankan, dengan memanfaatkan adanya Value Chain (dan proses bisnis di dalam nya), employess, serta Business Strategy. Bisnis seutuhnya yang di jalankan melalui E-business, hendaknya memiliki unit-unit bisnis di dalamnya. Hal ini akan memudahkan di dalam pengelolaan dan proses- proses di dalam nya. Ke-7 elemen pada E-Business tersebut apabila di ilustrasikan beserta dengan hubungannya satu sama lain, dapat di sajikan melaui gambar berikut ini : PERSAMAAN ANTARA E-COMMERCE & E-BUSINESS Kesamaan pertama antara E-Commerce dan E- Business adalah keduanya sama-sama memiliki proses didalamnya. Terdapat 6 buah proses yang sama pada E-Commerce dan E-business, yaitu: 1. Proses pemilihan dan penggunaan infrastruktur Teknologi Informasi, baik server, topologi jaringan, paradigma jaringa, dan lain-lain. 2. Proses pemilihan dan penggunaan teknologi dan media penyimpanan berupa database, misalkan memilih menggunakan Oracle, MySQL, MariaDB, PostGre SQL, dan lain-lain. 3. Proses pemilihan dan penggunaan aplikasi-aplikasi untuk keperluan server, agar dapat memberikan layanan secara online dan mobile. Misalkan menggunakan engine Open Source LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHPMyAdmin), XAMPP Linux, Nginx, dan lain-lain. 4. Proses pengamanan sistem dengan memanfaatkan sejumlah perangkat lunak komputer (software), perangkat keras komputer (hardware), dan jaringan komputer. Misalkan dengan menggunakan SSL (Secure Socket Layer), Honeypot, Firewall, Cloud Computing Security, dan lain-lain. 5. Proses manajemen sistem (System Management), baik untuk manajemen pengguna, manajemen fitur di dalam layanan dan aplikasi, manajemen database, dan sebagainya.
6. Proses untuk mewujudkan sistem yang legal, di mana
sistem yang legal meliputi legalitas dari lisensi perangkat lunak yang di gunakan dan legalitas akses ke dalam sistem. Kesamaan kedua antara E-Commerce dan E-Business adalah Value Chain yang di jelaskan oleh Porter pada tahun 1985 mengenai Value Chain itu sendiri. Yaitu : Primary Activity dan Support Activity. Kesamaan ketiga adalah dalam hal interaksi dengan konsumen dan pelanggan. Melalui sistem, aplikasi, dan layanan yang disertakan. Misalkan di dalam menangani keluhan pembeli, di dalam mempelajari selera konsumen dari hasil jajak pendapat (survey) yang di adakan, hasil testimoni yang di berikan oleh konsumen dan pelanggan terhadap produk barang dan jasa yang anda sajikan pada bisnis anda. Interaksi ini bukan saja melibatkan konsumen dan pelaku bisnis E-Commerce E-Business dalam hal transaksi elektronik yang terjadi, tapi juga interaksi lain. Misalkan berupa diskusi, layanan purna jual, layanan konsumen, saran dan usulan, dan sebagainya. Interaksi ini umumnya di lakukan melalui media yang diberikan oleh pelaku E- Commerce dan E-Business. Antara lain dengan menggunakan Teleconference, Forum, Yahoo Messenger, telepon, pesan singkat (SMS), social Media dan Social Network, dan lain-lain. Kesamaan ke empat antara E-Commerce dan E- Business adalah adanya kesamaan berupa interaksi serta komunikasi dengan rekan bisnis dan supplier. Para pelaku bisnis online berbasiskan E-Commerce maupun E-Business, sama-sama memerlukan adanya kedekatan interaksi dan komunikasi dengan sesama pebisnis lainnya, di dalam membentuk kesatuan usaha bersama, penentuan harga yang relatif sama, berbagi pengetahuan dan informasi, dan lain-lain. Selain itu, diperlukan juga interaksi dan komunikasi yang baik dengan para pemasok (Supplier) barang atau produk yang akan di jual pada toko online. Hal ini penting agar terdapat jaminan stok barang yang tersedia di gudang toko, apabila konsumen memerlukannya dan permintaan banyak. Demikian juga sebaliknya, dengan adanya pemasok ini, proses distribusi produk (terutama jika dihasilkan sendiri melalui E- Business) akan mudah di sebarkan ke konsumen, baik secara online maupun fisik. Supplier adalah salah satu rekan bisnis yang penting di dalam E-Commerce maupun E-Business. PERBEDAAN ANTARA E-COMMERCE & E-BUSINESS Perbedaan E-Commerce dan E-Business
o Proses Eksternal dan Proses Internal
o Cakupan Proses Eksternal dan Proses Internal o Kompleksitas Strategi o Jumlah Integrasi di dalamnya. Perbedaan utama antara E-Commerce dan E-Business adalah perbedaan antara proses yang terjadi di luaran (proses eksternal) dengan proses yang terjadi di dalam (proses internal). Proses eksternal atau proses yang terjadi di luaran, merupakan satu atau beberapa buah proses yang melibatkan semua entitas di luar perusahaan. Misalkan dengan penyedia bahan baku, supplier, hingga konsumen akhir. Proses Internal atau proses yang terjadi di dalam, merupakan satu atau beberapa buah proses yang melibatkan semua entitas di dalam perusahaan tersebut. Misalkan untuk proses produksi yang di lakukan oleh divisi produksi, proses pemasaran yang dilakukan oleh divisi pemasaran, proses penyediaan bahan baku dan Supply Chain, dan sebagainya. Pada E-Commerce, semua proses yang ada di dalam nya mengacu kepada proses eksternal. Yaitu bagaimana agar produk dapat di sampaikan kepada konsumen dan terjadi peningkatan pembelian oleh konsumen terhadap produk yang ditawarkan tersebut. E-Commerce tidak banyak (bahkan tidak ada) mengacu kepada proses internal. Misalkan mengenai Supply Chain, biaya produksi, Supplier, ketersediaan bahan baku, dan sebagainya. Singkat kata, E-Commerce lebih menekankan kepada bagaimana untuk dapat memasarkan produk, terlepas apakah produk tersebut hasil produksi sendiri maupun mengambil dari perusahaan lainnya (Supplier ataupun Affiliate). Sedangkan E-Business bukan saja hanya mengacu kepada semua proses eksternal yang terdapat pada E- Commerce (yaitu penjualan produk), tapi juga meliputi semua proses internal pada suatu bisnis, yang tidak terdapat pada E-Commerce. Misalkan ketersediaan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, hubungan dengan antara Supplier, invetory, dan sebagainya. Perbedaan kedua antara E-Commerce dan E-Business adalah adanya perbedaan cakupan proses eksternal dengan proses internal. Adapun cakupan proses-proses eksternal yang di kelola oleh E-Commerce meliputi 7 proses, yaitu : 1. Proses penjualan (Sales). 2. Proses pemasaran (Marketing). 3. Proses pemesanan produk secara online (order). 4. Proses pengiriman barang pesanan ke konsumen (Delivery Order). 5. Proses layanan kepada konsumen (Customer Service). 6. Proses pembayaran (Purchasing). 7. Proses suplai barang dan jasa (Supplies). Sedangkan pada E-Business, cakupan proses meliputi ke- tujuh proses eksternal di atas di tambah dengan cakupan proses internal berupa produksi, inventori, pengembangan produk, manajemen sumber daya, manajemen resiko, dan lain-lain. Perbedaan ketiga antara E-Commerce dan E-Business adalah perbedaan kompleksitas strategi. Apabila di perbandingkan, akan terdapat perbedaan antara E-Business dan E-Commerce dilihat dari sudut pandang kompleksitas strategi di dalam nya. Strategi bisnis (Business Strategy), strategi pemasaran, dan strategi persaingan (Competitive Strategy) pada E-Business jauh lebih luas, lebih kompleks, dan lebih besar di bandingkan strategi bisnis (Business Strategy), strategi pemasaran, dan strategi persaingan (Competitive Strategy) pada E-Commerce. Mengapa bisa demikian ? Hal ini disebabkan oleh karena pada E-Business, cakupan kegiatan jauh lebih luas dibandingkan dengan E- Commerce. Kembali kepada definisi awal mengenai E- Business dan E-Commerce, dapat di ketahui bahwa di dalam sebuah E-Business pasti terdapat elemen E- Commerce. Pada E-business bukan saja mencakup proses transaksi online sebagaimana hal nya pada E-Commerce, tapi juga proses produk, distribusi, stok barang, Supply Chain, dan lain-lain. Untuk dapat menjalankan fungsionalitasnya tersebut, maka pada E-Business tentu akan di perlukan kompleksitas strategi yang jauh lebih luas di bandingkan dengan E-Commerce. Perbedaan keempat antara E-Commerce dan E- Business adalah pada jumlah integrasi yang terdapat di dalamnya. E-Commerce menyajikan tiga buah integrasi di dalamnya. Ketiga integrasi tersebut meliputi :
1. Integrasi secara vertikal untuk aplikasi berbasis web
pada E-Commerce. 2. Integrasi Core Business untuk ruang pemasaran pada aplikasi E-Commerce dan ruang untuk komunikasi dengan pembeli secara online. 3. Integrasi teknologi untuk penanganan pembayaran secara elektronik. Sedangkan pada E-Business terdapat empat integrasi tersebut meliputi : 1.Integrasi vertikal untuk Front office halaman website E- Commerce dan Back End System dari E-Commerce. 2.Integrasi horizontal untuk pemanfaatan CRM (Customer Relationship Management)dan ERP (Enterprise Resource Planning). 3.Integrasi kanan untuk hubungan antara anda (pemilik perusahaan atau bisnis) dengan konsumen dan rekan bisnis. 4.Integrasi kiri untuk pemanfaatan teknologi terbaru penunjang bisnis anda. MANFAAT & KELEMAHAN E-BUSINESS Tindak Kejahatan Pada Transaksi di Dunia Digital Berbagai bentuk usaha dan layanan di internet, termasuk juga dalam hal ini E-Commerce dan E-business, juga tidak luput dari adanya ancaman keamanan dan tindakan kejahatan yang di lakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Terdapat sejumlah kejahatan yang di lakukan di dunia digital (internet) terkait dengan transaksi online yang terjadi di dalamnya (Digital Transaction Crime). Misalkan saja penipuan dan pencurian kartu kredit online (Credit Card crime and Fraud). Yang dilakukan oleh sejumlah CRACKER dengan membobol keamanan layanan kartu kredit, untuk kemudian menyalah gunakan di dalam transaksi online serta melakukan pemalsuan kartu kredit. Tindakan- tindakan ini sangat merugikan banyak pihak, mulai dari para pemilik kartu kredit hingga penyedia layanan kartu kredit dan para penjual di toko online. PayPal (www.Paypal.com) sebagai salah satu penyedia layanan transaksi online, membagi tata cara penanganan terhadap penipuan didalam transaksi online ke dalam 3 level utama, yaitu : 1.Transaction Level (level Transaksi) : merupakan sistem di mana di dalamnya terdapat seperangkat Rule (aturan) dan statistik, untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi adanya penyalah gunaan akun PayPal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maupun proses pencurian data dan informasi di dalam nya. Semua kegiatan yang mencurigakan ditandai (Mark) dalam hal ini di lakukan oleh PayPal untuk menjaga agar transaksi yang terjadi bersifat bersih, aman, dan tidak merugikan pihak manapun. 2. Account Level (level akun) : dilakukan pemantauan untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap akun pengguna. Aktifitas-aktifitas yang mencurigakan di tandai untuk kemudian di analisa lebih jauh, sehingga dapat diketahui apakah proses yang terjadi murni sebuah kegiatan biasa ataukah sebuah upaya di dalam melakukan penipuan pada transaksi online. Misalkan apabila transaksi yang terjadi meminta pengiriman barang ke Indonesia, namun rekening yang di gunakan beserta dengan akun pemiliknya berasal dari Amerika Serikat, maka proses ini akan di coba untuk di tandai dan teliti lebih lanjut. Hal ini akan membuktikan apakah konsumen memang benar-benar melakukan transaksi yang bersih (misalkan berpindah domilisi) ataukah memang terjadi penipuan transaksi online dan penyalah gunaan akun rekening atau kartu kredit orang lain. 3. Network Level (level jaringan), di lakukan pemantauan untuk jaringan koneksi yang di lakukan antar akun satu dengan akun lainnya pada PayPal. PayPal melakukan hal ini untuk mencegah adanya kerja sama antar pelaku di dalam proses penipuan transaksi elektronik yang di lakukan secara bekelompok. Ada kalanya pemantauan di lakukan ke sejumlah akun yang di curigai melakukan tindakan kejahatan secara berkomplot ataupun yang melakukannya dengan menjual akun-akun curian ke orang lain melalui jaringan internet. Perlindungan Hukum Terhadap Transaksi Bisnis Digital Dengan adanya kasus-kasus kejahatan pada transaksi digital yang terjadi pada E-Commerce, maka dilakukanlah perlindungan hukum terhadap transaksi digital. Perlindungan hukum tersebut di berikan dalambentuk Undang-Undang digital disetiap negara dunia, termasuk juga di Indonesia. Di Indonesia sendiri, undangundangyang mengatur tentang perlindungan hukum pada transaksi elektronik dan transaksi bisnis digital adalah UUT ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) ini mengatur dua hal utama di dalam kegiatan internet masyarakat Indonesia. Pertama, UU ITE memberikan jaminan keamanan hukum bagi para pelaku bisnis online (penjual dan pembeli) sehingga proses transaksi dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Bagian kedua mengatur tentang hal-hal apa saja yang boleh di lakukan di internet dan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan pada jaringan internet. Terkait dengan perlindungan hukum dari pemerintah Indonesia terhadap transaksi digital melalui UU ITE ini, di atur pada pasal 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. KESIMPULAN 1. Di era teknologi kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan membawa perusahaan harus merevolusi bisnisnya. Penggunaan media internet secara optimal menjadi faktor penting dalam kesukesan e-business dan e- commerce.
2. Kemajuan e-business juga mempengaruhi teknologi informasi itu sendiri
karena dalam perkembangan e-business teknologi informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru. 3. Secara sederhana e-business adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien.
4. Internet, intranet, extranet, dan web merupakan interconnecting
individual, tim, unit bisnis, dan partner bisnis dalam hubungan bisnis yang tertutup dalam mempromosikan komunikasi, kolaborasi dan pembuatan keputusan yang diperlukan dalam pasar global. 5. E-business juga merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Dengan adanya e-business kita mempunyai peluang dimana kita bisa mengembangkan skill atau kemampuan yang kita miliki dengan modal yang kita punya, seperti membuka travel biro perjalanan keluar negri, dan sebagainya. Adapun peluang lain seperti menyediakan informasi atau Berita yang kita ambil dari sebuah kejadian-kejadian yang dapat kita buat dalam suatu objek seperti koran ataupun majalah yang banyak di gemari oleh kaum remaja, serta kalangan orang kantoran di mana mereka ingin mengetahui informasi yang telah terjadi saat ini.