Anda di halaman 1dari 21

PRESIDEN PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA R EPUEJLIK INDONESIA


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
-2-
Dengan Persetujuan Bersama
NOMOR 28 TAHUN 2014
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TENTANG dan
HAK CIPIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menetapkan : UNDANG.UNDANG TENTANG HAK CIPTA.


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I
Menimbang : bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual di
bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang KETENTUAN UMUM
mempunyai piranan strategis dalam mendukung
p.-batgr..rt an bangsa dan memajukan kesejahteraan
Pasal I
Lmu- iebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun i945; Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
b. bahwa perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul
dan saJtra, sudah demikian pesat sehingga memerlukan secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah
peningkatan pelindungan dan jaminan kepastian hukum suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
tagi lencipta, pe*egat g Hak Cipta, dan pemilik Hak mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
Terkait; peraturan perundang-undan gan.
c. bahwa Indonesia telah menjadi anggota berbagai 2. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang
perjanjian internasional di bidang hak cipta dan hak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan
ierkaii sehingga diperlukan implementasi lebih lanjut suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.
dalam sistem hukum nasional agar para pencipta dan 3. Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu
kreator nasional mampu berkomPetist secara pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas
internasional; inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
d. bahwa Undang-Undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak keterampilan, alau keahlian yang diekspresikan dalam
cipta sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum bentuk nyata.
dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti dengan 4. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik
Undarrg-Undang yang baru; Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut
pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
membentuk Undang-Undang tentang Hak Cipta' 5. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta
yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan,
produser fonogram, atau lembaga Penyiaran.
Mengingat Pasal 5 ayat (1), Pasal 2O, Pasal 28 C ayat (1), dan Pasal 33
Undang-Undang Dasar Ncgara Republik Indonesia Tahun 6. Pelaku Pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang
1945; yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
Dengan ... menampilkan dan memprrrtunjukkan suatu Ciptaan.
7. Produser...

PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA
-J-

7. Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum


yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung
jawab untuk melaksanakan perekaman suara atau
perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun
perekaman suara atau bunyi lain.
8. Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara Penyiaran,
baik lembaga Penyiaran publik, lembaga Penyiaran
swasta, lembaga Penyiaran komunitas maupun lembaga
Penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan
tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
9. Program Komputer adalah seperangkat instruksi yang
diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode, skema, atau
dalam bentuk apapun yang ditujukan agarkomputer
bekerja melakukan fungsi tertentu atau untuk mencapai
hasi.l tertentu.
10. Potret adalah karya fotografi dengan objek manusia.
11. Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran,
suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun baik
elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan
cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca,
didengar, atau dilihat orang lain.
t2. Penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara
menggandakan satu salinan Ciptaan dan/atau fonogram
atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara
permanen atau sementara.
13. Fiksasi adalah perekaman suara yang dapat didengar,
perekaman gambar atau keduanya, yang dapat dilihat,
didengar, digandakan, atau dikomunikasikan melalui
perangkat apapun.
14. Fonogram adalah Fiksasi suara pertunjukan atau suara
lainnya, atau representasi suara, yang tidak termasuk
bentuk Fiksasi yang tergabung dalam sinematografi atau
Ciptaan audiovisual lainnya.
15. Penyiaran adalah pentransmisian suatu Ciptaan atau
produk Hak Terkait tanpa kabel sehingga dapat diterima
oleh semua orang di lokasi yang jauh dari tempat
transmisi berasal.

16. Komunikasi...
q,D
PRESIDEN PRESIDEN
R EPTJRL IK INDONES IA REPIJBL IK INOONES IA
-4- -5-
16. Komunikasi kepada pubiik yang selanjutnya disebut 26. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
Komunikasi adalah pentransmisian suatu Ciptaan, pemerintahan di bidang hukum.
pertunjukan, atau Fonogram melalui kabel atau media 27. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
Iainnya selain Penyiaran sehingga dapat diterima oleh
publik, termasuk penyediaan suatu Ciptaan, 28. Hari adalah Hari kerja.
pertunjukan, atau Fonogram agar dapat diakses publik
dari tempat dan waktu yang dipilihnya. Pasal 2
17. Pendistribusian adalah penjualan, pengedaran, dan/atau Undang-Undang ini berlaku terhadap:
penyebaran Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait.
a. semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara,
18. Kuasa adalah konsultan kekayaan intelektual, atau orang penduduk, dan badan hukum Indonesia;
yang mendapat kuasa dari Pencipta, Pemegang Hak b. semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga
Cipta, atau pemilik Hak Terkait, negara Indonesia, bukan penduduk Indonesia, dan bukan
19. Permohonan adaiah permohonan pencatatan Ciptaan badan hukum Indonesia yang untuk pertama kali
oleh pemohon kepada Menteri. dilakukan Pengumuman di Indonesia;
20. Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang c. semua Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dan
Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait kepada pihak lain pengguna Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait bukan
untuk melaksanakan hak ekonomi atas Ciptaannya atau warga negara Indonesia, bukan penduduk Indonesia, dan
produk Hak Terkait dengan syarat tertentu. bukan badan hukum Indonesia dengan ketentuan:
21. Royalti adalah imbalan atas pemanfaatan Hak Ekonomi 1 . negaranya mempunyai perjanj ian bilateral dengan
suatu Ciptaan atau Produk Hak Terkait yang diterima negara Republik Indonesia mengenai pelindungan Hak
oleh pencipta atau pemilik hak terkait. Cipta dan Hak Terkait; atau
Lembaga Manajemen Kolektif adalah institusi yang 2. negaranya dan negara Republik Indonesia merupakan
berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh pihak atau peserta dalam perjanjian multilateral yang
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak sama mengenai pelindungan Hak Cipta dan Hak
Terkait guna mengelola hak ekonominya dalam bentuk Terkait.
menghimpun dan mendistribusikan royalti.
Pasal 3
23. Pembajakan adalah Penggandaan Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait secara tidak sah dan pendistribusian Undang-Undang ini mengatur:
barang hasil penggandaan dimaksud secara luas untuk a. Hak Cipta; dan
memperoleh keuntungan ekonomi. b. Hak Terkait.
24. Penggunaan Secara Komersial adalah pemanfaatan
Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dengan tujuan BAB II
untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai HAK CIPTA
sumber atau berbayar.
25. Ganti rugi adalah pembayaran sejumlah uang yang Bagian Kesatu
dibebankan kepada pelaku pelanggaran hak ekonomi Umum
Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan/atau pemilik Hak
Terkait berdasarkan putusan pengadilan perkara perdata
atau pidana yang berkekuatan hukum tetap atas Pasal 4
kerugian yang diderita Pencipta, Pemegang Hak Cipta Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
dan/atau pemilik Hak Terkait. merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak
26. Menteri ... ekonomi.
Bagian ...

PRESIDEN PRESIOEN
R EP UBL IK INDONES IA R EPUBLIK INOONESIA
-6- -7 -

Bagian Kedua a. metode atau sistem yang dapat mengidentifikasi


Hak Moral
originalitas substansi Ciptaan dan Penciptanya; dan
b. kode informasi dan kode akses.
Pasal 5 (2) Informasi elektronik Hak Cipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 huruf b meliputi informasi tentang:
(1) Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
a. suatu Ciptaan, yang muncul dan melekat secara
merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri
Pencipta untuk:
elektronik dalam hubungan dengan kegiatan
Pengumuman Ciptaan;
a. tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan b.nama pencipta, aliasnya atau nama samarannya;
namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian
Ciptaannya untuk umum; c.Pencipta sebagai Pemegang Hak Cipta;
d.masa dan kondisi penggunaan Ciptaan;
b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
e.nomor; dan
c. mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam f.kode informasi.
masyarakat;
(3) Informasi manajemen Hak Cipta sebagaimana dimaksud
d. mengubah judul dan anak judul Ciptaan; dan pada ayat ( 1) dan informasi elektronik Hak Cipta
e. mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi sebagaimana dimaksud pada ayal 12\ yang dimiliki
Ciptaan, mutilasi Ciptaan, modifikasi Ciptaan, atau hal Pencipta dilarang dihilangkan, diubah, atau dirusak.
yang bersifat merugikan kehormatan diri atau
reputasinya.
Bagian Ketiga
(2) Hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dapat dialihkan selama Pencipta masih hidup, tetapi Hak Ekonomi
pelaksanaan hak tersebut dapat dialihkan dengan wasiat
atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan Paragraf 1
perundang-undangan setelah Pencipta meninggal dunia.
Hak Ekonomi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
(3) Dalam hal terjadi pengalihan pelaksanaan hak moral
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penerima dapat
melepaskan atau menolak pelaksanaan haknya dengan Pasal 8
syarat pelepasan atau penolakan pelaksanaan hak Hak ekonomi merupakan hak eksklusif Pencipta atau
tersebut dinyatakan secara tertulis. Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi
atas Ciptaan.
Pasal 6
Pasal 9
Untuk melindungi hak moral sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1), Pencipta dapat memiliki: (1) Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana
a. informasi manajemen Hak Cipta; dan/atau dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk
b. informasi elektronik Hak Cipta. meiakukan:
a. penerbitan Ciptaan;
b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya;
Pasal 7 c. penerjemahan Ciptaan;
(1) Informasi manajemen Hak Cipta sebagaimana dimaksud d. pengadaplasian, pengaransemenan, atau
dalam Pasal 6 huruf a meliputi informasi tentang: pentransformasian Ciptaan;
a. metode ... e. Pendistribusian ...
PRESIDEN 1IRESIDEN
R EPTJBL IK INDONES IA RSFi,LIL iK IN DONE S lA
-8- -9-

e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; (21 Penggunaan Secara Komersial, Penggandaan,


f. pertunjukanCiptaan; Pengumuman, Pendistribusian, dan/atau Komunikasi
Pengumuman Ciptaan; Potret sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang memuat
C. Potret 2 (dua) orang atau lebih, wajib meminta persetujuan
h. Komunikasi Ciptaan; dan dari orang yang ada dalam Potret atau ahli warisnya.
i. penyewaan Ciptaan.
(2',) Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi Pasal 13
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mendapatkan
izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi Potret
seorang atau beberapa orang Pelaku Pertunjukan dalam suatu
(3) Setiap Orang yang tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak pertunjukan umum tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak
Cipta dilarang melakukan Penggandaan dan/atau Cipta, kecuali dinyatakan lain atau diberi persetujuan oleh
Penggunaan Secara Komersial Ciptaan. Pelaku Pertunjukan atau pemegang hak atas pertunjukan
tersebut sebelum atau pada saat pertunjukan berlangsung.
Pasal 10
Pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan Pasal 14
penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Untuk kepentingan keamanan, kepentingan umum, dan/atau
Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang keperluan proses peradilan pidana, instansi yang berwenang
dikelolanya. dapat melakukan Pengumuman, Pendistribusian, atau
Komunikasi Potret tanpa harus mendapatkan persetujuan
Pasal 11 dari seorang atau beberapa orang yang ada dalam Potret.
(1) Hak ekonomi untuk melakukan Pendistribusian Ciptaan
atau salinannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Pasal 15
ayat (1) huruf e tidak berlaku terhadap Ciptaan atau (1) Kecuali diperjanjikan lain, pemilik dan/atau pemegang
salinannya yang telah dijual atau yang telah dialihkan Ciptaan fotografi, lukisan, gambar, karya arsitektur,
kepemilikan Ciptaan kepada siapapun. patung, atau karya seni lain berhak melakukan
(21 Hak ekonomi untuk menyewakan Ciptaan atau salinannya Perrgumuman Ciptaan dalam suatu pameran umum atau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i Penggandaan dalam suatu katalog yang diproduksi untuk
tidak berlaku terhadap Program Komputer dalam hal keperluan pameran tanpa persetujuan Pencipta.
Program Komputer tersebut bukan merupakan objek (2) Ketentuan Pengumuman Ciptaan sebagaimana dimaksud
esensial dari penyewaan. pada ayat (1) berlaku juga terhadap Potret sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12.
Paragraf 2
Hak Ekonomi atas Potret
Paragraf 3
Pasal 12 Pengalihan Hak Ekonomi
(1) Setiap Orang dilarang melakukan Penggunaan Secara
Komersial, Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, Pasal 16
dan/atau Komunikasi atas Potret yang dibuatnya guna
kepentingan reklame atau periklanan secara komersial (1) Hak Cipta merupakan benda bergerak tidak berwmjud.
tanpa persetujuan tertulis dari orang yang dipotret atau
ahli warisnya.
(2) Hak ...
l2l Penggunaan...

q,D
FRESIDEN PRESIDEN
R EPUBLIK INDONESIA R EP UBLIK INDONESIA
- 10- - 11-
t2l Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruh (2t Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
maupun sebagian karena: berlaku jika hak tersebut diperoleh secara melawan
a. pewarisan; hukum.
b. hibah;
c. wakaf; BAB III
d. wasiat; HAK TERKAIT
e. perjanjian tertulis; atau
f. sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundan g-undangan. Bagian Kesatu
(3) Hak Cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia. Umum
(4) Ketentuan mengenai Hak Cipta sebagai objek jaminan
fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan Pasal 20
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b
merupakan hak eksklusif yang meliputi:
Pasal 17 a. hak moral Peiaku Pertunjukan;
(1) Hak ekonomi atas suatu Ciptaan tetap berada di tangan b. hak ekonomi Pelaku Pertunjukan;
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta selama Pencipta atau c. hak ekonomi Produser Fonogram; dan
Peme gang Hak Cipta tidak mengalihkan seluruh hak
ekonomi dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta tersebut
d. hak ekonomi Lembaga Penyiaran.
kepada penerima pengalihan hak atas Ciptaan.
t2l Hak ekonomi yang dialihkan Pencipta atau Pemegang Hak Bagian Kedua
Cipta untuk seluruh atau sebagian tidak dapat dialihkan Hak Moral Pelaku Pertunjukan
untuk kedua kalinya oleh Pencipta atau Pemegang Hak
Cipta yang sama.
Pasal 2 i
Pasal 18 Hak moral Pelaku Pertunjukan merupakan hak yang melekat
Ciptaan buku, dan/atau semua hasil karya tulis lainnya, lagu pada Pelaku Pertunjukan yang tidak dapat dihilangkan atau
dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang dialihkan tidak dapat dihapus dengan alasan apapun walaupun hak
dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas ekonominya telah dialihkan.
waktu, Hak Ciptanya beralih kembali kepada Pencipta pada
saat perjanjian tersebut mencapai jangka waktu 25 (dua
puluh lima) tahun. Pasal 22
Hak moral Pelaku Pertunjukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 meliputi hak untuk:
Pasal 19
a. namanya dicantumkan sebagai Pelaku Pertunjukan,
(1) Hak Cipta yang dimiliki Pencipta yang belum, telah, atau kecuali disetujui sebaliknya; dan
tidak dilakukan Pengumurnan, Pendistribusian, atanl b. tidak dilakukannya distorsi Ciptaan, mutilasi Ciptaan,
Komunikasi setelah Penciptanya meninggal dunia menjadi
milik ahli waris atau miiik penerima wasiat. modilikasi Ciptaan, atau hal-hal yang bersifat merugikan
kehormatan diri atau reputasinya kecuali disetujui
sebaliknya.
(2) Ketentuan ...
Bagian...
$-,D
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
_t2_ _13_

Bagian Ketiga Paragraf 2


Hak Ekonomi Hak Ekonomi Produser Fonogram

Paragraf 1 Pasal 24
Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan (1) Produser Fonogram memiliki hak ekonomi.
t2) Hak ekonomi Produser Fonogram sebagaimana dimaksud
Pasal 23
pada ayat (1) meliputi hak melaksanakan sendiri,
memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk
(1) Pelaku Pertunjukan memiliki hak ekonomi. melakukan:
(2) Hak ekonomi Pelaku Pertunjukan sebagaimana dimaksud a. Penggandaan atas Fonogram dengan cara atau bentuk
pada ayat ( 1) meliputi hak melaksanakan sendiri, apapun;
memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk
melakukan: b. Pendistribusian atas Ponogram asli atau salinannya;
a. Penyiaran atau Komunikasi atas pertunjukan Pelaku c. penyewaan kepada publik atas salinan Fonogram; dan
Pertunjukan; d.penyediaan atas Fonogram dengan atau tanpa kabel
b. Fiksasi dari pertunjukannya yang belum dihksasi; yang dapat diakses publik.
c. Penggandaan atas Fiksasi pertunjukannya dengan cara (3) Pendistribusian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
atau bentuk apapun; huruf b, tidak berlaku terhadap salinan Fiksasi atas
d. Pendistribusian atas Fiksasi pertunjukan atau pertunjukan yang telah dijual atau yang telah dialihkan
salinannya; kepemilikannya oleh Produser Fonogram kepada pihak
e. penyewaan atas Fiksasi pertunjukan atau saiinannya lain.
kepada publik; dan (41 Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi Produser
f. penyediaan atas Fiksasi pertunjukan yang dapat Fonogram sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
diakses publik. mendapatkan izin dari Produser Fonogram.
(3) Penyiaran atau Komunikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 huruf a tidak berlaku terhadap: Paragraf 3
a. hasil Fiksasi pertunjukan yang telah diberi izin oleh Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran
Pelaku Pertunjukan; atau
b. Penyiaran atau Komunikasi kembali yang telah diberi
izin oleh Lembaga Penyiaran yang pertama kali Pasal 25
mendapatkan izin pertunjukan.
(1) Lembaga Penyiaran mempunyai hak ekonomi.
(4) Pendistribusian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(2) Hak ekonomi Lembaga Penyiaran sebagaimana dimaksud
huruf d tidak berlaku terhadap karya pertunjukan yang pada ayat ( 1) meliputi hak melaksanakan sendiri,
telah difiksasi, dijual atau dialihkan.
memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk
(5) Setiap Orang dapat melakukan Penggunaan Secara melakukan:
Komersial Ciptaan dalam suatu pertunjukan tanpa a. Penyiaran ulang siaran;
meminta izin terlebih dahulu kepada Pencipta dengan b. Komunikasi siaran;
membayar imbalan kepada Pencipta melalui Lembaga
Manajemen Kolektif. c. Fiksasi siaran; dan/atau
d. Penggandaan Fiksasi siaran.
Paragraf .. .
(s) Setiap...

saQ

$.*
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA R EF UBL IK INDONES IA
-t4- _15_

(s) Setiap Orang dilarang melakukan penyebaran tanpa izin (3) Hak untuk menerima imbalan yang wajar sebagaimana
dengan tujuan komersial atas konten karya siaran dinraksud pada ayat (2) berlaku selama 50 (lima puluh)
Lembaga Penyiaran. tahun sejak tanggal Pengumuman.

Paragraf 4 Pasal 28
Pembatasan Peiindungan Kecuali diperjanjikan lain, Produser Fonogram harus
membayar Pelaku Pertunjukan sebesar 1/2 (satu per dua) dari
pendapatannya.
Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24,
dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap: Paragraf 6

a.penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Penga.lihan Hak Ekonomi


Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang
ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi pasal 29
aktual;
Pengalihan hak ekonomi atas Ciptaan sebagaimana dimaksud
b. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya dalam Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 19 berlaku secara
untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan; mutatis mutandis terhadap pengalihan hak ekonomi atas
c. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya produk Hak Terkait.
untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan
Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai
bahan ajar; dan Pasal 30
d. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan Karya Pelaku Pertunjukan berupa lagu dan/atau musik yang
pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan dialihkan dan/atau dijual hak ekonominya, kepemilikan hak
suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat ekonominya beralih kembali kepada Pelaku pertunjukan
digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser setelah jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun.
Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.

BAB IV
Paragraf 5 PENCIPTA
Pemberian Imbalan yang Wajar atas Penggunaan Fonogram
Pasal 31
Pasal 27
Kecuali terbukti sebaliknya, yang dianggap sebagai pencipta,
(1) Fonogram yang tersedia untuk diakses publik dengan atau yaitu Orang yang namanya:
tanpa kabel harus dianggap sebagai Fonogram yang telah
dilakukan Pengumuman untuk kepentingan komersial. a. disebut dalam Ciptaan;
(2) Pengguna harus membayar imbalan yang wajar kepada b. dinyatakan sebagai Pencipta pada suatu Ciptaan;
Pelaku Pertunjukan dan Produser Fonogram jika c. disebutkan dalam surat pencatatan Ciptaan; dan/atau
Fonogram telah dilakukan Pengumuman secara komersial d. tercantum dalam daftar umum Ciptaan sebagai pencipta.
atau Penggandaan Fonogram tersebut digunakan secara
langsung untuk keperluan Penyiaran dan/atau
Komunikasi.
Pasal 32 ...
(3) Hak ...
gL)
-frq,4@
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK IND ONES IA R EPUBL IK INDONESIA
-16- -17-
Pasal 32 Pasal 37
Kecuali terbukti sebaliknya, Orang yang melakukan ceramah Kecuali terbukti sebaliknya, dalam hal badan hukum
yang tidak menggunakan bahan tertulis dan tidak ada melakukan Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi
pemberitahuan siapa Pencipta ceramah tersebut dianggap atas Ciptaan yang berasal dari badan hukum tersebut, dengan
sebagai Pencipta. tanpa menyebut seseorang sebagai Pencipta, yang dianggap
sebagai Pencipta yaitu badan hukum.

Pasal 33
(1) Dalam ha1 Ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri BAB V
yang diciptakan oleh 2 (dua) Orang atau lebih, yang EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DAN CIPTAAN YANG DILiNDUNGI
dianggap sebagai Pencipta yaitu Orang yang memimpin
dan mengawasi penyelesaian seluruh Ciptaan.
Bagian Kesatu
(2t Dalam hal Orang yang memimpin dan mengawasi
penyelesaian seluruh Ciptaan sebagaimana dimaksud Ekspresi Budaya Tradisional dan Hak Cipta atas Ciptaan yang Penciptanya
pada ayat (1) tidak ada, yang dianggap sebagai Pencipta Tidak Diketahui
yaitu Orang yang menghimpun Ciptaan dengan tidak
mengurangi Hak Cipta masing-masing atas bagian
Ciptaannya. Pasal 38
(1) Hak Cipta atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh
Negara.
Pasal 34
(2) Negara wajib menginventarisasi, menjaga, dan memelihara
Dalam hal Ciptaan dirancang oleh seseorang dan diwujudkan ekspresi budaya tradisional sebagaimana dimaksud pada
serta dikerjakan oleh Orang lain di bawah pimpinan dan ayat (1).
pengawasan Orang yang merancang, yang dianggap Pencipta
yaitu Orang yang merancang Ciptaan. (3) Penggunaan ekspresi budaya tradisional sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) harus memperhatikan nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat pengembannya.
Pasal 35
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang
(1) Kecuali diperjanjikan lain Pemegang Hak Cipta atas oleh Negara atas ekspresi budaya tradisional sebagaimana
Clptaan yang dibuat oleh Pencipta dalam hubungan dinas, dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
yang dianggap sebagai Pencipta yaitu instansi pemerintah. Pemerintah.
(2\ Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan secara komersial, Pencipta dan/atau Pemegang
Hak Terkait mendapatkan imbalan dalam bentuk Royalti. Pasal 39
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian Royalti untuk (1) Dalam ha1 Ciptaan tidak diketahui Penciptanya dan
penggunaan secara komersial sebagaimana dimaksud Ciptaan tersebut belum dilakukan Pengumuman, Hak
pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Cipta atas Ciptaan tersebut dipegang oleh Negara untuk
kepentingan Pencipta.
(2t Dalam hal Ciptaan telah dilakukan Pengumuman tetapi
Pasal 36 tidak diketahui Penciptanya, atau hanya tertera nama
Kecuali diperjanjikan lain, Pencipta dan Pemegang Hak Cipta aliasnya atau samaran Penciptanya, Hak Cipta atas
atas Ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja atau Ciptaan tersebut dipegang oleh prhak yang melakukan
berdasarkan pesanan yaitu pihak yang membuat Ciptaan. Pengumuman untuk kepentingan Pencipta.
Pasal 37 ... (3) Dalam ...

PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA R EPIJBLIK INDONESIA
-18- -19-
(3) Dalam hal Ciptaan telah diterbitkan tetapi tidak diketahui o. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau
Pencipta dan pihak yang melakukan Pengumuman, Hak modihkasi ekspresi budaya tradisional;
Cipta atas Ciptaan tersebut dipegang oleh Negara untuk p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang
kepentingan Pencipta. dapat dibaca dengan Program Komputer maupun
(41 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), media lainnya;
dan ayat (3) tidak berlaku jika Pencipta dan/atau pihak q. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama
yang melakukan Pengumuman dapat membuktikan kompilasi tersebut merupakan karya yang asli;
kepemilikan atas Ciptaan tersebut. r. permainan video; dan
(s) Kepentingan Pencipta sebagaimana dimaksud pada ayat s. Program Komputer.
(1) dan ayat (3) dilaksanakan oleh Mente ri. (2) Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf n
dilindungi sebagai Ciptaan tersendiri dengan tidak
mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli.
Bagian Kedua
(3) Pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan
Ciptaan yang Dilindungi ayat (21, termasuk pelindungan terhadap Ciptaan yang
tidak atau belum dilakukan Pengumuman tetapi sudah
Pasal 40
diwujudkan dalam bentuk nyata yang memungkinkan
Penggandaan Ciptaan tersebut.
(1) Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri atas:
Bagian Ketiga
a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya: Hasil Karya yang Tidak Dilindungi Hak Cipta
b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan Pasal 41
dan ilmu pengetahuan; Hasil karya yang tidak dilindungi Hak Cipta meliputi:
d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;
a. hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata;
e. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan,
dan pantomim; b. setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip,
f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan,
temuan atau data walaupun telah diungkapkan,
gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau dinyatakan, digambarkan, dijelaskan, atau digabungkan
dalam sebuah Ciptaan; dan
kolase;
6' karya seni terapan; c. alat, benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk
menyelesaikan masalah teknis atau yang bentuknya
h karya arsitektur;
hanya ditujukan untuk kebutuhan fungsional.
i. peta;
j. karya seni batik atau seni motif lain;
k karya fotografi; Pasal 42
l. Potret; Tidak ada Hak Cipta atas hasil karya berupa:
m. karya sinematograh; a. hasil rapat terbuka lembaga negara;
n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, b. peraturan perundang-undangan;
adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah;
hasil transformasi; d. putusan pengadilan atau penetapan hakim; dan
e. kitab suci atau simbol keagamaan.
o. terjemahan ... BAB VI ...
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUELIK INDONESIA R EPUBLIK INDONESIA
_20_ -2t-
BAB VI a. pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan
PEMBATASAN HAK CIPTA
suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan
yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta;
Pasal 43 b. keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan,
Perbuatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta legislatif, dan peradilan;
meliputi: c. ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan
a. Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau ilmu pengetahuan; atau
Penggandaan lambang negara dan lagu kebangsaan d. pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut
menurut sifatnya yang asli; bayaran dengan ketentuan tidak me rugikan
b. Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau kepentingan yang wajar dari Pencipta.
Penggandaan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh atau (2) Fasilitasi akses atas suatu Clptaan untuk penyandang
atas nama pemerintah, kecuali dinyatakan dilindungi oleh tuna netra, penyandang kerusakan penglihatan atau
peraturan perundang-undangan, pernyataan pada Ciptaan keterbatasan dalam membaca, danf atau pengguna huruf
tersebut, atau ketika terhadap Ciptaan tersebut dilakukan braille, buku audio, atau sarana lainnya, tidak dianggap
Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau sebagai pelanggaran Hak Cipta jika sumbernya disebutkan
Penggandaan; atau dicantumkan secara Iengkap, kecuali bersifat
c. pengambilan berita aktual, baik seluruhnya maupun komersial.
sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat (3) Dalam ha1 Ciptaan berupa karya arsitektur, pengubahan
kabar atau sumber sejenis lainnya dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) tidak dianggap
sumbernya harus disebutkan secara lengkap; atau sebagai pelanggaran Hak Cipta jika dilakukan
d. pembuatan dan penyebarluasan konten Hak Cipta melalui berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis.
media teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitasi akses terhadap
tidak komersial dan / atau menguntungkan Pencipta atau Ciptaan bagi penyandang tuna netra, penyandang
pihak terkait, atau Pencipta tersebut menyatakan tidak kerusakan penglihatan dan keterbatasan dalam membaca
keberatan atas pembuatan dan penyebarluasan tersebut. dan menggunakan huruf braille, buku audio, atau sarana
e. Penggandaan, Pengumuman, dan/atau Pendistribusian lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
Potret Presiden, Wakil Presiden, mantan Presiden, mantan dengan Peraturan Pemerintah.
Wakil Presiden, Pahlawan Nasional, pimpinan lembaga
negara, pimpinan kementerian / lembaga pemerintah non
kementerian, dan/atau kepala daerah dengan Pasal 45
memperhatikan martabat dan kewajaran sesuai dengan (1) Penggandaan sebanyak 1 (satu) salinan atau adaptasi
ketentuan peraturan perundang-undangan. Program Komputer yang dilakukan oleh pengguna yang
sah dapat d ilakukan tanpa izin Pencipta atau Pemegang
Hak Cipta jika salinan tersebut digunakan untuk:
Pasal 44
a. penelitian dan pengembangan Program Komputer
(1) Penggunaan, pengambilan, Penggandaan, dan/atau tersebut; dan
pengubahan suatu C;ptaan dan/atau produk Hak Terkait
secara seluruh a[au sebagian yang substansial tidak b. arsip atau cadangan atas Program Komputer yang
dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta jika sumbernya diperoleh secara sah untuk mencegah kehilangan,
disebutkan atau dicantumkan secara lengkap untuk kerusakan, atau tidak dapat dioperasikan.
keperluan: (2) Apabila ...
a. Pendidikan ...

PRESIOEN PRESIDEN
R EF UBL IK INDONESIA R EPUBLIK INOONES IA
-22- -23-
(3) Apabila penggunaan Program Komputer telah berakhir, 3. tidak ada Lisensi yang ditawarkan oleh Lembaga
salinan atau adaptasi Program Komputer tersebut harus Manajemen Kolektif kepada perpustakaan atau
dimusnahkan. lembaga arsip sehubungan dengan bagian yang
digandakan.
Pasal 46 b. pembuatan salinan dilakukan untuk pemeliharaan,
penggantian salinan yang diperlukan, atau penggantian
(1) Penggandaan untuk kepentingan pribadi atas Ciptaan salinan dalam hal saiinan hilang, rusak, atau musnah dari
yang telah dilakukan Pengumuman hanya dapat dibuat koleksi permanen di perpustakan atau lembaga arsip lain
sebanyak 1 (satu) salinan dan dapat dilakukan tanpa izin dengan syarat:
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.
1 . perpustakan atau lembaga arsip tidak mungkin
(2) Penggandaan untuk kepentingan pribadi sebagaimana memperoleh salinan dalam kondisi wajar; atau
dimaksud pada ayat (1) tidak mencakup: 2. pembuatan salinan tersebut dilakukan secara terpisah
a. karya arsitektur dalam bentuk bangunan atau atau jika dilakukan secara berulang, pembuatan
konstruksi lain; salinan tersebut harus merupakan kejadian yang tidak
saling berhubungan.
b. seluruh atau bagian yang substansial dari suatu buku
atau notasi musik; c. pembuatan salinan dimaksudkan unluk Komunikasi atau
pertukaran informasi antarperpustakaan, antarlembaga
c. seluruh atau bagian substansial dari database dalam arsip, serta antara perpustakaan dan lembaga arsip.
bentuk digital;
d. Program Komputer, kecuali sebagaimana dimaksud
Pasal 48
dalam Pasal 45 ayat (1); dan
Penggandaan, Penyiaran, atau Komunikasi atas Ciptaan
e. Penggandaan untuk kepentingan pribadi yang untuk tujuan informasi yang menyebutkan sumber dan nama
pelaksanaannya bertentangan dengan kepentingan Pencipta secara lengkap tidak dianggap pelanggaran Hak
yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.
Cipta dengan ketentuan Ciptaan berupa:
a. artikel dalam berbagai bidang yang sudah dilakukan
Pasal 47 Pengumuman baik dalam media cetak maupun media
Setiap perpustakaan atau lembaga arsip yang tidak bertujuan elektronik kecuali yang salinannya disediakan oleh
komersial dapat membuat 1 (satu) salinan Ciptaan atau Pencipta, atau berhubungan dengan Penyiaran atau
bagian Ciptaan tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Komunikasi atas suatu Ciptaan;
dengan cara: b. laporan peristiwa aktual atau kutipan singkat dari Ciptaan
a. Penggandaan tulisan secara reprografi yang telah yang dilihat atau didengar dalam situasi tertentu; dan
dilakukan Pengumuman, diringkas, atau dirangkum c. karya ilmiah, pidato, ceramah, atau Ciptaan sejenis yang
untuk memenuhi permintaan seseorang dengan syarat: disampaikan kepada publik.
1 . perpustakaan atau lembaga arsip menjamin bahwa
salinan tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan Pasal 49
pendidikan atau penelitian;
(1) Penggandaan sementara atas Ciptaan tidak dianggap
2. Penggandaan tersebut dilakukan secara terpisah dan pelanggaran Hak Cipta jika Penggandaan tersebut
jika dilakukan secara berulang, Penggandaan tersebut memenuhi ketentuan:
harus merupakan kejadian yang tidak saling a. pada saat dilaksanakan transmisi digital atau
berhubungan; dan
pembuatan Ciptaan secara digital dalam media
3. tidak... penyimpanan;
b. dilaksanakan...
f,,D
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK INDONES IA R EP IJBL IK INDONESIA
-24- -25-
b. dilaksanakan oleh setiap Orang atas izin Pencipta BAB VII
untuk mentransmisi Ciptaan; dan SARANA KONTROL TEKNOLOGI
c. menggunakan alat yang dilengkapi mekanisme
penghapusan salinan secara otomatis yang tidak
memungkinkan Ciptaan tersebut ditampilkan kembali. Pasal 52
(2\ Setiap Lembaga Penyiaran dapat membuat rekaman Setiap Orang dilarang merusak, memusnahkan,
sementara tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol
untuk tujuan aktivitasnya dengan alat dan fasilitasnya teknologi yang digunakan sebagai pelindung Ciptaan atau
sendiri. produk Hak Terkait serta pengaman Hak Cipta atau Hak
Terkait, kecuali untuk kepentingan pertahanan dan
(3) Lembaga Penyiaran wajib memusnahkan rekaman keamanan negara, serta sebab lain sesuai dengan ketentuan
sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam peraturan perundang-undangan, atau diperjanjikan lain.
waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak pembuatan atau
dalam waktu yang lebih lama dengan persetujuan
Pencipta. Pasal 53
(4) Lembaga Penyiaran dapat membuat I (satu) salinan (1) Ciptaan atau produk Hak Terkait yang menggunakan
rekaman sementara yang mempunyai karakteristik sarana produksi dan/atau penyimpanan data berbasis
tertentu untuk kepentingan arsip resmi. teknologi informasi dan/atau teknologi tinggi, wajib
memenuhi aturan perizinan dan persyaratan produksi
Pasal 50 yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

Setiap Orang dilarang melakukan Pengumuman, (2t Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana produksi
Pendistribusian, atau Komunikasi Ciptaan yang bertentangan dan/atau penyimpanan data berbasis teknologi informasi
dengan moral, agama, kesusilaan, ketertiban umum, atau dan/atau teknologi tinggi sebagaimana dimaksud pada
pertahanan dan keamanan negara. ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 51 BAB VIII


(1) Pemerintah dapat menyelenggarakan Pengumuman, KONTEN HAK CIPIA DAN HAK TERKAIT DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN
Pendistribusian, atau Komunikasi atas suatu Ciptaan KOMUNIKASI
melalui radio, televisi dan / atau sarana lain untuk
kepentingan nasional tanpa izin dari Pemegang Hak Cipta,
dengan ketentuan wajib memberikan imbalan kepada Pasal 54
Pemegang Hak Cipta. Untuk mencegah pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait
(2) Lembaga Penyiaran yang melakukan Pengumuman, melalui sarana berbasis teknologi informasi, Pemerintah
Pendistribusian, atau Komunikasi atas Ciptaan berwenang melakukan:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak a. pengawasan terhadap pembuatan dan penyebarluasan
mendokumentasikan Ciptaan hanya untuk Lembaga konten pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait;
Penyiaran tersebut dengan ketentuan untuk Penyiaran
selanjutnya, Lembaga Penyiaran tersebut harus b. kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik
rnendapatkan izin Pemegang Hak Cipta. dalam maupun luar negeri dalam pencegahan pembuatan
dan penyebarluasan konten pelanggaran Hak Cipta dan
Hak Terkait; dan

BAB VII ..,


c. pengawasan...

PRESIDEN PRESIDEN
R EPUEIL IK INDONESIA R EPUBL IK INDONESIA
_26- -27 -
c. pengawasan terhadap tindakan perekaman dengan BAB IX
menggunakan media apapun terhadap Ciptaan dan MASA BERLAKU HAK CIPTA DAN HAK TERKAIT
produk Hak Terkait di tempat pertunjukan.
Bagian Kesatu
Pasal 55 Masa Berlaku Hak Cipta
(1) Setiap Orang yang mengetahui pelanggaran Hak Cipta Paragraf I
Hak Terkait melalui sistem elektronik untuk
dan / atau
Masa Berlaku Hak Moral
Penggunaan Secara Komersial dapat melaporkan kepada
Menteri.
Pasa.l 57
(2) Menteri memverifikasi laporan sebagaimana dimaksud (1) Hak moral Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
pada ayat ( 1).
ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf e berlaku tanpa batas
(3) Dalam ha1 ditemukan bukti yang cukup berdasarkan hasil waktu.
verifikasi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (21 Hak moral Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
atas permintaan pelapor Menteri merekomendasikan ayat ( 1) huruf c dan huruf d berlaku selama
kepada menteri yang menyelenggarakan urusan berlangsungnya jangka waktu Hak Cipta atas Ciptaan
pemerintahan di bidang telekomunikasi dan informatika yang bersangkutan.
untuk menutup sebagian atau seluruh konten yang
melanggar Hak Cipta dalam sistem e lektronik atau
menjadikan layanan sistem elektronik tidak dapat diakses. Paragraf 2
(4) Dalam hal penutupan situs internet sebagaimana Masa Berlaku Hak Ekonomi
dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara keseluruhan,
dalam waktu paling lama 14 (empat belas) Hari setelah Pasal 58
penutupan Menteri wajib meminta penetapan pengadilan. (l) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan:
a. buku, pamflet, dan semua hasrl karya tulis lainnya;
Pasal 56 b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
(1) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
c. aiat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan;
bidang telekomunikasi dan informatika berdasarkan
rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
(3) dapat menutup konten, dan/atau hak akses pengguna e. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan,
yang melanggar Hak Cipta dan/atau Hak terkait dalam dan pantomim;
sistem elektronik dan menjadikan layanan sistem f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan,
elektronik tidak dapat diakses. gambar, ukiran, kaligrali, seni pahat, patung, atau
(2) Ketentuan lebih Ianjut tentang pelaksanaan penutupan kolase;
konten dan/atau hak akses pengguna yang melanggar g. karya arsitektur;
Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam sistem elektronik h. peta; dan
atau menjadikan layanan sistem elektronik sebagaimana i. karya seni batik atau seni motif lain,
dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan oleh peraturan berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung
bersama Menteri dan menteri yang tugas dan tanggung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal
jawabnya di bidang komunikasi dan informatika.
dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun
berikutnya.
BAB IX,.. (2) Dalam ...
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUE'T.IK IND ONES IA R EPUBLIK INDONESIA
-28- -29_
(2t Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2t Hak Cipta atas Ciptaan yang Penciptanya tidak diketahui
dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih, pelindungan Hak yang dipegang oleh negara sebagaimana dimaksud Pasal
Cipta berlaku selama hidup Pencipta yang meninggal dunia 39 ayat (1) dan ayat (3) berlaku selama 50 (lima puluh)
paling akhir dan berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali dilakukan
sesudahnya, terhitung mulai tanggal I Januari tahun Pengumuman.
berikutnya. (3) Hak Cipta atas Ciptaan yang dilaksanakan oleh pihak
(3) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana yang melakukan Pengumuman sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1) dan ayaL (21 yang dimiliki atau dalam Pasal 39 ayat (2) berlaku selama 50 (lima puluh)
dipegang oleh badan hukum berlaku selama 50 (lima tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali dilakukan
puluh) tahun sejak pertama kali dilakukan Pengumuman. Pengumuman.

Pasal 61
Pasal 59
(r) Masa berlaku pelindungan Hak Cipta atas Clptaan yang
(1) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan: dilakukan Pengumuman bagian per bagian dihitung sejak
a. karya fotograh; tanggal Pengumuman bagian yang terakhir.
b. Potret; (21 Dalam menentukan masa berlaku pelindungan Hak Cipta

c. karya sinematografi; atas Ciptaan yang terdiri atas 2 (dua) jilid atau lebih yang
dilakukan Pengumuman secara berkala dan tidak
d. permainan video; bersamaan waktunya, setiap jilid Ciptaan dianggap
e. Program Komputer; sebagai Ciptaan tersendiri.
f. perwajahan karya tulis;
g. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, Bagian Kedua
adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari Masa Berlaku Hak Terkait
hasil transformasi;
h. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi atau Paragraf I
modifikasi ekspresi budaya tradisional; Masa Berlaku Hak Moral Pelaku Pertunjukan
i. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang
dapat dibaca dengan Program Komputer atau media Pasal 62
lainnya; dan Masa berlaku hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal
j. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama 57 berlaku secara mutatis mutandis terhadap hak moral
kompilasi tersebut merupakan karya yang asli, Peiaku Pertunjukan.
berlaku selama 50 (1ima puluh) tahun sejak pertama kali
dilakukan Pengumuman. Paragraf 2
{2) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan berupa karya seni Masa Berlaku Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, dan
terapan berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun sejak Lembaga Penyiaran
pertama kali dilakukan Pengumuman.

Pasal 60 Pasal 63
(1) Hak Cipta atas ekspresi budaya tradisional yang dipegang (1) Pelindungan hak ekonomi bagi:
oleh negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat
(1) berlaku tanpa batas waktu. a. Pelaku Pertunjukan, berlaku selama 50 (lima puluh)
tahun sejak pertunjukannya difi ksasi dalam Fonogram
atau audiovisual;
(2) Hak ...
b. Produser ...

$,,D
PRESIDE N PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA REPUFI. iK IND ONE S IA
-30- -31 -
b. Produser Fonogram, berlaku selama 50 (lima puluh) (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tahun sejak Fonogramnya diliksasi; dan dilakukan secara elektronik dan/atau non elektronik
dengan:
c. Lembaga Penyiaran, berlaku selama 20 (dua puluh)
tahun sejak karya siarannya pertama kali disiarkan. menyertakan contoh Ciptaan, produk Hak Terkait,
atau penggantinya;
(2) Masa berlaku pelindungan hak ekonomi sebagaimana b. melampirkan surat pernyataan kepemilikan Ciptaan
dimaksud pada ayat (1) terhitung mulai tanggal 1 Januari dan Hak Terkait; dan
tahun be rikutnya.
c. membayar biaya.

BAB X
Pasal 67
PENCATATAN CIPIAAN DAN PRODUK HAK TERKAIT
(1) Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66 ayat (1) diajukan oleh:
Bagian Kesatu a. beberapa orang yang secara bersama-sama berhak
Umum atas suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait,
Permohonan dilampiri keterangan tertulis yang
membuktikan hak tersebut; atau
Pasal 64
b. badan hukum, Permohonan dilampiri salinan resmi
(1) Menteri menyelenggarakan pencatatan dan Penghapusan akta pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh
Ciptaan dan produk Hak Terkait. pejabat berwenang.
(2\ Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait sebagaimana (2t Dalam hal Permohonan diajukan oleh beberapa orang,
dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan syarat untuk nama pemohon harus dituliskan semua dengan
mendapatkan Hak Cipta dan Hak Terkait. menetapkan satu alamat pemohon yang terpilih.
(3) Dalam hal Permohonan diajukan oleh pemohon yang
Pasal 65 berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Permohonan wajib dilakukan melalui konsultan
Pencatatan Ciptaan tidak dapat dilakukan terhadap seni lukis kekayaan intelektual yang terdaftar sebagai Kuasa.
yang berupa logo atau tanda pembeda yang digunakan
sebagai merek dalam perdagangan barang/jasa atau
digunakan sebagai lambang organisasi, badan usaha, atau Pasal 68
badan hukum. (r) Menteri melakukan pemeriksaan terhadap Permohonan yang
telah memenuhi persyaratan sebagaimarra dima-ksud dalam
Bagian Kedua Pasal 66 dan Pasal 67.

Tata Cara Pencatatan (2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk mengetahui Ciptaan atau produk Hak
Terkait yang dimohonkan tersebut secara esensial sama
Pasal 66 atau tidak sama dengan Ciptaan yang tercatat dalam
daftar umum Ciptaan atau objek kekayaan intelektual
(1) Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait diajukan lainnya.
dengan Permohonan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak (3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
Terkait, atau Kuasanya kepada Menteri. digunakan sebagai bahan pertimbangan Menteri untuk
menerima atau menolak Permohonan.
(2) Permohonan... (4) Menteri...
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBLIK INDONES IA R EPUEILIK INOONESIA
-32- -33-
(4) Menteri memberikan keputusan menerima atau menolak Pasal72
permohonan dalam waktu paling lama 9 (sembilan) bulan Pencatatan Ciptaan atau produk Hak Terkait dalam daftar
terhitung sejak tanggal diterimanya Permohonan yang umum Ciptaan bukan merupakan pengesahan atas isi, arti,
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam maksud, atau bentuk dari Ciptaan atau produk Hak Terkait
Pasal 66 dan Pasal 67. yang dicatat.

Pasal 69 Pasal 73
(1) Dalam hal Menteri menerima Permohonan sebagaimana Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan Ciptaan
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (4), Menteri menerbitkan dan produk Hak Terkait diatur dengan Peraturan Pemerintah.
surat pencatatan Ciptaan dan mencatat dalam daftar
umum Ciptaan. Bagian Ketiga
(2t Daftar umum Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat Hapusnya Kekuatan Hukum Pencatatan Ciptaan dan Produk Hak Terkait
(1) memuat:
a. nama Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, atau nama Pasal 74
pemilik produk Hak Terkait ;
(1) Kekuatan hukum pencatatan Ciptaan dan produk Hak
b. tanggal penerimaan surat Permohonan; Terkait hapus karena:
c. tanggal lengkapnya persyaratan sebagaimana a. permintaan orang atau badan hukum yang namanya
dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67; dan tercatat sebagai Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau
d. nomor pencatatan Ciptaan atau produk Hak Terkait. pemilik Hak Terkait;
(3) Daftar umum Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat b. lampaunya waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasa1
(2) dapat dilihat oleh setiap Orang tanpa dikenai biaya. 58, Pasal 59, Pasal 60 ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal
61;
(4\ Kecuali terbukti sebaliknya, surat pencatatan Ciptaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bukti c. putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
awal kepemilikan suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait. hukum tetap mengenai pembatalan pencatatan
Ciptaan atau produk Hak Terkait; atau

Pasal 70
d.
melanggar norma agama, norma susila, ketertiban
umum, pertahanan dan keamanan negara, atau
Dalam hal Menteri menolak Permohonan sebagaimana peraturan perundang-undangan yang penghapusannya
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (4), Menteri memberitahukan dilakukan oleh Menteri.
penolakan tersebut secara tertulis kepada pemohon disertai (2) Penghapusan pencatatan Ciptaan atas permintaan orang
alasan. atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait
Pasal 7 I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf a dikenai
biaya.
(1) Terhadap Ciptaan atau produk Hak Terkait yang tercatat
dalam daftar umum Ciptaan sebagaimana dimaksud
dalarn Pasal 69 ayat (1) dapat diterbitkan petikan resmi. Pasal 75

(2t Setiap Orang dapat memperoleh pettkan resmi Ketentuan lebih lanjut mengenai hapusnya kekuatan hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan dikenai pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait sebagaimana
biaya. dimaksud dalam Pasal 74 diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 72 ... Bagian ...

PRESIDEN
r,o R EPUBL IK IND ONE SIA
".ouJ'I['],?5!'.
-34- -35-
Bagian Keempat Pasal 79
Pengalihan Hak atas pencatatan Ciptaan dan Produk Hak Terkait Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan nama dan/atau
alamat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 76
(1) Pengalihan Hak atas pencatatan Ciptaan dan produk Hak BAB XI
Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
dapat diiakukan jika seluruh Hak Cipta atas Ciptaan LISENSI DAN LISENSI WAJIB
tercatat dialihkan haknya kepada penerima hak.
(2\ Pengalihan Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (i) Bagian Kesatu
dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis dari Lisensi
kedua belah pihak atau dari penerima hak kepada
Menteri.
Pasal 80
(3) Pengalihan Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dicatat dalam daftar umum Ciptaan dengan dikenai biaya (1) Kecuali dipedanjikan lain, pemegang Hak Cipta atau pemilik
Hak Terkait berhak memberikan Lisensi kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian tertulis untuk me.laksanakan
Pasal 77 perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1),
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalihan hak atas Pasal 23 ayat (21, Pasal 24 ayat (2), dan Pasal 25 ayat (21.
pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait sebagaimana (21 Perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksud dalam Pasal 76 diatur dengan Peraturan berlaku selama jangka waktu tertentu dan tidak melebihi
Pemerintah. masa berlaku Hak Cipta dan Hak Terkait.
(3) Kecuali diperjanjikan lain, pelaksanaan perbuatan
Bagian Kelima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai kewajiban
Perubahan Nama dan/atau Alamat penerima Lisensi untuk memberikan Royalti kepada
Pemegang Hak Cipta atau pemilik Hak Terkait selama
angka waktu Lisensi.
j
Pasal 78
(41 Penentuan besaran Royalti sebagaimana dimaksud pada
(1) Perubahan nama dan/atau alamat orang atau badan ayat (3) dan tata cara pemberian Royalti dilakukan
hukum yang namanya tercatat dalam daftar umum berdasarkan perjanjian Lisensi antara Pemegang Hak
Ciptaan sebagai Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau Cipta atau pemilik Hak Terkait dan penerima Lisensi.
pemilik produk Hak Terkait dilakukan dengan mengajukan
Permohonan tertulis dari Pencipta, Pemegang Hak Cipta, (s) Besaran Royalti dalam perjanjian Lisensi harus ditetapkan
atau pemilik produk Hak Terkait yang menjadi pemilik berdasarkan kelaziman praktik yang berlaku dan
nama dan alamat tersebut kepada Menteri. memenuhi unsur keadilan.
(2) Perubahan nama dan/atau alamat orang atau badan
hukum yang namanya tercatat dalam daftar umum Pasal 8 1
Ciptaan sebagai Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau Kecuali diperjanjikan lain, Pemegang Hak Cipta atau pemilik
pernilik produk Hak Terkait dicatat dalam daftar trmttm
Ciptaan dengan dikenai biaya. Hak Terkait dapat melaksanakan sendiri atau memberikan
Lisensi kepada pihak ketiga untuk melaksanakan perbuatan
Pasal 79 ... sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 23 ayat
(2), Pasal 24 ayat (2), dan Pasal 25 ayat (21.
Pasal 82 ...
PRESIDEN
R EPUBL IK INDONESIA
PRESIDEN a1
R EPL]EL IK IN D ONES IA
-36-
Pasal 86
Pasal 82 (l) Terhadap permohonan lisensi wajib sebagaimana
(1) Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 85, Menteri dapat:
mengakibatkan kerugian perekonomian Indonesia. a. mewajibkan Pemegang Hak Cipta untuk melaksanakan
(2t Isi perjanjian Lisensi dilarang bertentangan dengan sendiri penerjemahan dan/atau Penggandaan Ciptaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. di wilayah negara Republik Indonesia dalam waktu
yang ditentukan;
(3) Perjanjian Lisensi dilarang menjadi sarana untuk
menghilangkan atau mengambil alih seluruh hak Pencipta b. mewajibkan Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan
atas Ciptaannya. untuk memberikan izin kepada pihak lain untuk
melaksanakan penerjemahan dan/atau Penggandaan
Pasal 83 Ciptaan di wilayah negara Republik Indonesia dalam
waktu yang ditentukan dalam ha1 Pemegang Hak Cipta
(1) Perjanjian Lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam yang bersangkutan tidak melaksanakan sendiri; atau
daftar umum perjanjian Lisensi Hak Cipta dengan dikenai
biaya. c. menunjuk pihak lain untuk melakukan penerjemahan
dan/atau Penggandaan Ciptaan dalam hal Pemegang
(21 Perjanjian Lisensi yang tidak memenuhi ketentuan Hak Cipta tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 tidak dapat dicatat dimaksud dalam huruf b.
dalam daftar umum perjanjian Lisensi.
(2t Kewajiban melaksanakan penerjemahan sebagaimana
(3) Jika perjanjian Lisensi tidak dicatat dalam daftar umum dimaksud pada ayat (l) dilaksanakan setelah lewat jangka
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian Lisensi waktu 3 (tiga) tahun sejak Ciptaan di bidang ilmu
tersebut tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak pengetahuan dan sastra dilakukan Pengumuman selama
ketiga. karya tersebut belum pernah diterjemahkan ke dalam
(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan bahasa Indonesia.
perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) (3) Kewajiban melakukan Penggandaan sebagaimana
diatur dengan Peraturan Pemerintah. dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah lewat jangka
waktu:
Bagian Kedua a. 3 (tiga) tahun sejak buku di bidang matematika dan
Lisensi Wajib ilmu pengetahuan alam dilakukan Pengumuman dan
buku tersebut belum pernah dilakukan Penggandaan
Pasal 84 di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Lisensi wajib merupalian Lisensi untuk melaksanakan b.3 (tiga) tahun sejak buku di bidang ilmu sosial
penerjemahan dan/ atau Penggandaan Ciptaan dalam bidang dilakukan Pengumuman dan buku tersebut belum
ilmu pengetahuan dan sastra yang diberikan berdasarkan pernah dilakukan Penggandaan di wilayah Negara
keputusan Menteri atas dasar permohonan untuk Kesatuan Republik Indonesia; dan
kepentingan pendidikan dan/atau ilmu pengetahuan serta c. 3 (tiga) tahun sejak buku di bidang seni dan sastra
kegiatan penelitian dan pengembangan. dilakukan Pengumuman dan buku tersebut belum
pernah dilakukan Penggandaan di wilayah Negara
Pasal 85 Kesatuan Republik Indonesia.
Setiap Orang dapat mengajukan permohonan lisensi wajib (4) Penerjemahan atau Penggandaan sebagaimana dimaksud
terhadap Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra pada ayat (1) hanya digunakan di wilayah Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 untuk kepentingan Kesatuan Republik Indonesia.
pendidikan, ilmu pengetahuan, serta kegiatan penelitian dan
pengembangan kepada Menteri.
Pasal 86 ...
(5) Pelaksanaan...

PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK IN D ONES IA R EPUBL IK IND ONES IA
-38- -39-
(s) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat c. memiliki pemberi kuasa sebagai anggota paling sedikit
(1) huruf b dan huruf c disertai imbalan yang wajar. 2OO (dua ratus) orang Pencipta untuk Lembaga
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai lisensi wajib diatur Manajemen Kolektif bidang lagu dan/atau musik yang
dengan Peraturan Pemerintah. mewakili kepentingan pencipta dan paling sedikit 50
(lima puluh) orang untuk Lembaga Manajemen Kolektif
yang mewakili pemilik Hak Terkait dan/atau objek Hak
BAB XII Cipta lainnya;
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF d. bertujuan untuk menarik, menghimpun, dan
mendistri busikan Royalti; dan
Pasal 87 e.mampu menarik, menghimpun, dan mendistribusikan
Royalti kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau
(1) Untuk mendapatkan hak ekonomi setiap Pencipta, pemilik Hak Terkait.
Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait menjadi anggota
Lembaga Manajemen Kolektif agar dapat menarik imbalan (s) Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin
yang wajar dari pengguna yang memanfaatkan Hak Cipta operasional dari Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat
dan Hak Terkait dalam bentuk Iayanan publik yang bersifat (1) dilarang menarik, menghimpun, dan mendistribusikan
komersial. Royalti.
(2\ Pengguna Hak Cipta dan Hak Terkait yang memanfaatkan
Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membayar Pasal 89
Royalti kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau (1) Untuk pengelolaan Royalti Hak Cipta bidang lagu
pemilik Hak Terkait, melalui Lembaga Manajemen Kolektif. dan/atau musik dibentuk 2 (dua) Lembaga Manajemen
(3) Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat Kolektif nasional yang masing-masing merepresentasikan
perjanjian dengan Lembaga Manajemen Kolektif yang keterwakilan sebagai berikut:
berisi kewajiban untuk membayar Royalti atas Hak Cipta a. kepentingan Pencipta; dan
dan Hak Terkait yang digunakan.
b. kepentingan pemilik Hak Terkait.
(4) Tidak dianggap sebagai pelanggaran Undang-Undang ini,
pemanfaatan Ciptaan dan/ atau produk Hak Terkait secara (2t Kedua Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana
komersial oleh pengguna sepanjang pengguna telah dimaksud pada ayat (1) memiliki kewenangan untuk
melakukan dan memenuhi kewajiban sesuai perjanjian menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti dari
dengan Lembaga Manajemen Kolektif. Pengguna yang bersifat komersial.
(s) Untuk melakukan penghimpunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kedua Lembaga Manajemen Kolektif wajib
Pasal 88 melakukan koordinasi dan menetapkan besaran Royalti
(1) Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana dimaksud yang menjadi hak masing-masing Lembaga Manajemen
dalam Pasal 87 ayat (1) wajib mengajukan Permohonan Kolektif dimaksud sesuai dengan kelaziman dalam praktik
izin operasional kepada Menteri. berdasarkan keadilan.
(2) lzin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) (4) Ketentuan mengenai pedoman penetapan besaran Royalti
harus meme nuhi syarat: ditetapkan oleh Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana
a. berbentuk badan hukum Indonesia yang bersifat dimaksud pada ayat (1) dan disahkan oleh Menteri.
nirlaba;
b. mendapat kuasa dari Pencipta, Pemegang Hak Cipta,
atau pemi.lik Hak Terkait untuk menarik,
menghimpun, dan mendistribusikan Royalti;
c. memiliki... Pasal 90 ...
PRESIDEN PRESIDEN
REPI-IBLIK INDONESIA REPIJBL IK IN DONES IA
-40- -4t-
Pasal 90 BAB XIII
Dalam melaksanakan pengelolaan hak Pencipta dan pemilik BIAYA
Hak Terkait Lembaga Manajemen Kolektif wajib melaksanakan
audit keuangan dan audit kinerja yang dilaksanakan oleh
akuntan publik paling sedikit I (satu) tahun sekali dan Pasal 94
diumumkan hasilnya kepada masyarakat melalui I (satu) Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) huruf
media cetak nasional dan 1 (satu) media elektronik. c, Pasal 7l ayat (2), Pasal 74 ayat (2), Pasal 76 ayat (3), Pasal
78 ayat (2), dan Pasal 83 ayat (1) merupakan penerimaan
negara bukan pajak yang dipungut sesuai dengan ketentuan
Pasal 9 1
peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara
(1) Lembaga Manajemen Kolektif hanya dapat menggunakan bukan pajak.
dana operasional paling banyak 2Oo/o (dua puluh persen)
dari jumlah keseluruhan Royalti yang dikumpuikan setiap
tahunnya. BAB XIV
(21 Pada 5 (lima) tahun pertama sejak berdirinya Lembaga PENYELESAIAN SENGKETA
Manajemen Kolektif berdasarkan Undang-Undang ini,
Lembaga Manajemen Kolektif dapat menggunakan dana
operasional paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Bagian Kesatu
jumlah keseluruhan Royalti yang dikumpulkan setiap Umum
tahunnya.

Pasal 95
Pasal 92
(1) Penyelesaian sengketa Hak Cipta dapat dilakukan melalui
(1) Menteri melaksanakan evaluasi terhadap Lembaga alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase, atau
Manajemen Kolektif, paling sedikit 1 (satu) kali dalam pengadilan.
setahun.
(21 Pengadilan yang berwenang sebagaimana dimaksud ayat
(2) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pengadilan Niaga.
(1) menunjukkan Lembaga Manajemen Kolektif tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (s) Pengadilan lainnya selain Pengadilan Niaga sebagaimana
88, Pasal 89 ayat (3), Pasal 90, atau Pasal 91, Menteri dimaksud ayat (2) tidak berwenang menangani
mencabut izin operasional Lembaga Manajemen Kolektif. penyelesaian sengketa Hak Cipta.
(4) Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam
bentuk Pembajakan, sepanjang para pihak yang
Pasal 93 bersengketa diketahui keberadaannya dan/atau berada di
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
penerbitan izin operasional, serta evaluasi mengenai Lembaga menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui
Manajemen Kolektif diatur dengan Peraturan Mente ri. mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana.

Pasal 96
(1) Pencipta, pemegang Hak Cipta dan / atau pemegang Hak
Terkait atau ahli warisnya yang mengalami kerugian hak
ekonomi berhak memperoleh Ganti Rugi.
BAB XIII ..,
(2) Ganti ...

PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL.iK INDONESIA R EPUBLIK INDONESIA
_42_ _43-
(2\ Ganti Rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan (3) Gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan dicantumkan sekaligus dalam amar putusan dapat berupa permintaan untuk menye rahkan seluruh
pengadilan tentang perkara tindak pidana Hak Cipta atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari
dan/atau Hak Terkait. penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah, pertunjukan
(3) Pembayaran Ganti Rugi kepada Pencipta, Pemegang Hak atau pameran karya yang merupakan hasil pelanggaran
Cipta dan/atau pemilik Hak Terkait dibayarkan paling Hak Cipta atau produk Hak Terkait .

lama 6 (enam) bulan setelah putusan pengadilan yang (4) Selain gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ),
berkekuatan hukum tetap. Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemiiik Hak Terkait
dapat memohon putusan provisi atau putusan sela kepada
Pengadilan Niaga untuk:
Pasal 97
(1) Dalam hal Ciptaan telah dicatat menurut ketentuan Pasa1
a. meminta penyitaan Ciptaan yang dilakukan
Pengumuman atau Penggandaan, dan/atau alat
69 ayat (1), pihak lain yang berkepentingan dapat Penggandaan yang digunakan untuk menghasilkan
mengajukan gugatan pembatalan pencatatan Ciptaan Ciptaan hasil pelanggaran Hak Cipta dan produk Hak
dalam daftar umum Ciptaan melalui Pengadilan Niaga. Terkait; dan / atau
(2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan b. menghentikan kegiatan Pengumuman, pendistribusian,
kepada Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta terdaftar. Komunikasi, dan/atau Penggandaan Ciptaan yang
merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta dan produk
Hak Terkait.
Pasal 98
(1) Pengalihan Hak Cipta atas seluruh Ciptaan kepada pihak
iain tidak mengurangi hak Pencipta atau ahli warisnya Bagian Kedua
untuk menggugat setiap Orang yang dengan sengaja dan Tata Cara Gugatan
tanpa hak dan tanpa persetujuan Pencipta yang melanggar
hak moral Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1). Pasal 100
(21 Pengalihan hak ekonomi Pelaku Pertunjukan kepada pihak (1) Gugatan atas pelanggaran Hak Cipta diajukan kepada
lain tidak mengurangi hak Pelaku Pertunjukan atau ahli ketua Pengadilan Niaga.
warisnya untuk menggugat setiap Orang yang dengan
(2t Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh
sengaja dan tanpa hak dan tanpa persetujuan Pelaku
Pertunjukan yang melanggar hak moral Pelaku panitera Pengadilan Niaga dalam register perkara
Pertunjukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22. pengadilan pada tanggal gugatan tersebut didaftarkan.
(3) Panitera Pengadilan Niaga memberikan tanda terima yang
telah ditandatangani pada tanggal yang sama dengan
Pasal 99 tanggal pendaftaran.
(1) Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait (4) Panitera Pengadilan Niaga menyampaikan permohonan
berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan gugatan kepada ketua Pengadilan Niaga dalam waktu
Niaga atas pelanggaran Hak Cipta atau produk Hak paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak tanggal gugatan
Terkait. didaftarkan.
(s) Dalam waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak
gugatan didaftarkan, Pengadilan Niaga menetapkan Hari
sidang.

(2) Gugatan
(6) Pemberitahuan ...
q,D
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBI-IK INDONESIA R EPUBL IK IN D ONES IA
-44- _45_
(6) Pemberitahuan dan pemanggilan para pihak dilakukan (s) Panitera Pengad'ilan Niaga wajib menyampaikan
oleh juru sita dalam waktu paling lama 7 (tujuh) Hari permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
terhitung sejak gugatan didaftarkan. kepada termohon kasasi paling lama 7 (tujuh) Hari
terhitung sejak permohonan kasasi didaftarkan.
Pasal 101
(1) Putusan atas gugatan harus diucapkan paling lama 90 Pasal 103
(sembilan puluh) Hari sejak gugatan didaftarkan. (1) Pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi
(2t Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat kepada panitera Pengadilan Niaga daiam waktu paling
(1) tidak dapat dipenuhi, atas persetujuan Ketua lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak tanggal
Mahkamah Agung jangka waktu tersebut dapat permohonan kasasi didaftarkan.
diperpanjang selama 30 (tiga puluh) Hari. (2t Panitera Pengadilan Niaga wajib mengirimkan memori
(3) Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) harus kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. termohon kasasi dalam waktu paling lama 7 (tujuh) Hari
(4) Putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud pada terhitung sejak panitera Pengadilan Niaga menerima
memori kasasi.
ayat (3) harus disampaikan oleh juru sita kepada para
pihak paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak (s) Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi
putusan diucapkan. kepada panitera Pengadilan Niaga dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak termohon
kasasi menerima me mori kasasi.
Bagian Ketiga
(4) Panitera Pengadilan Niaga wajib menyampaikan kontra
Upaya Hukum memori kasasi kepada pemohon kasasi dalam waktu
paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak panitera
Pasal 102 Pengadilan Niaga menerima kontra memori kasasi.
( 1) Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimana (s) Panitera Pengadilan Niaga wajib mengirimkan berkas
dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) hanya dapat diajukan perkara kasasi kepada Mahkamah Agung dalam waktu
kasasi. paiing lama I4 (empat belas) Hari terhitung sejak jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(2t Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak
tanggal putusan Pengadilan Niaga diucapkan dalam Pasal 104
sidang terbuka atau diberitahukan kepada para pihak.
(1) Dalam waktu paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 Mahkamah Agung menerima permohonan kasasi,
didaftarkan pada Pengadilan Niaga yang telah memutus Mahkamah Agung menetapkan Hari sidang.
gugatan tersebut dengan membayar biaya yang
besarannya ditetapkan oleh pengadilan. (2) Putusan kasasi harus diucapkan paling lama 90 (sembilan
puluh) Hari terhitung sejak tanggal permohonan kasasi
(4) Panitera Pengadilan Niaga mendaftarkan permohonan diterima oleh Mahkamah Agung.
kasasi pada tanggal permohonan diajukan dan (3) Panitera Mahkamah Agung wajib menyampaikan salinan
rnernberikan tanda terirna yang telah ditandatanganinya
kepada pemohon kasasi pada tanggal yang sama dengan putusan kasasi kepada panitera Pengadilan Niaga paling
tanggal pendaftaran. lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak putusan kasasi
diucapkan.

(5) Panitera ...


(4) Juru...

{iD
PRESIOEN PRESIDEN
R EPUBLIK INDONESIA R EPUEILIK INDONESIA
-46- -47-
(4) Juru sita Pengadilan Niaga wajib menyampaikan salinan b. melampirkan petunjuk awal terjadinya pelanggaran
putusan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Hak Cipta atau Hak Terkait;
kepada pemohon kasasi dan termohon kasasi dalam c. melampirkan keterangan yang jelas mengenai barang
waktu paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak panitera dan/atau dokumen yang diminta, dicari, dikumpulkan,
Pengadilan Niaga menerima putusan kasasi. atau diamankan untuk keperluan pembuktian;
d. melampirkan pernyataan adanya kekhawatiran bahwa
Pasal 105 pihak yang diduga melakukan pelanggaran Hak Cipta
Hak untuk mengajukan gugatan keperdataan atas atau Hak Terkait akan menghilangkan barang bukti;
dan
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait tidak
mengurangi Hak Pencipta dan/atau pemilik Hak Terkait e. membayar jaminan yang besaran jumlahnya sebanding
untuk menuntut secara pidana. dengan nilai barang yang akan dikenai penetapan
sementara.

BAB XV
(2) Permohonan penetapan semen tara pengadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
PENETAPAN SEMENTARA PENGADILAN ketua Pengadilan Niaga di wilayah hukum tempat
ditemukannya barang yang diduga merupakan hasil
Pasal 106 pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait.
Atas permintaan pihak yang merasa dirugikan karena
pelaksanaan Hak Cipta atau Hak Terkait, Pengadilan Niaga Pasal 108
dapat mengeluarkan penetapan sementara untuk:
(1) Jika permohonan penetapan sementara telah memenuhi
a. mencegah masuknya barang yang diduga hasil persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107,
pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait ke jalur panitera Pengadilan Niaga mencatat permohonan dan
perdagangan; wajib menyerahkan permohonan penetapan sementara
b. menarik dari peredaran dan menyita serta menyimpan dalam waktu paling lama 1x24 (satu kali dua puluh
sebagai alat bukti yang berkaitan dengan pelanggaran Hak empat) jam kepada ketua Pengadilan Niaga.
Cipta atau Hak Terkait tersebut; (2) Dalam waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak
c. mengamankan barang bukti dan mencegah tanggal diterimanya permohonan penetapan sementara
penghilangannya oleh pelanggar; dan/atau sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), ketua Pengadilan
Niaga menunjuk hakim Pengadilan Niaga untuk
d. menghentikan pelanggaran guna mencegah kerugian yang memeriksa permohonan penetapan sementara.
lebih besar.
(3) Dalam waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak
tanggal penunjukkan sebagaimana dimaksud pada ayat
Pasal 107 (2lr, hakim Pengadilan Niaga memutuskan untuk
mengabulkan atau menolak permohonan penetapan
(1) Permohonan penetapan sementara diajukan secara sementara.
tertulis oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak
Terkait, atau Kuasanya kepada Pengadilan Niaga dengan (4) Dalam hal permohonan penetapan sementara dikabulkan,
memenuhi persyaratan: hakim Pengadilan Niaga mengeluarkan penetapan
sementara pengadilan.
a. melampirkan bukti kepemilikan Hak Cipta atau Hak
Terkait;
b. melampirkan ... (5) Penetapan...
$).)
-ilay4,{
PRESIDEN PRESIDEN
R EPUBL IK IN D ONES IA Plr .':!- iK lNlD ONES lA
_48- _49_

(s) Penetapan sementara pengadilan sebagaimana dimaksud BAB XVI


pada ayat (4) diberitahukan kepada pihak yang dikenai
PENYIDIKAN
tindakan penetapan sementara pengadilan dalam waktu
paling lama 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam.
(6) Dalam hal permohonan penetapan sementara ditolak, Pasal 110
hakim Pengadilan Niaga memberitahukan penolakan ( 1) Selain penyidik pejabat Kepolisian Negara Republik
tersebut kepada pemohon penetapan sementara dengan lndonesia, Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
disertai alasan. lingkungan kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum diberi wewenang khusus
sebagai penyidik sebagaimana dimaksud da.lam Undang-
Pasal 109 Undang yang mengatur mengenai hukum acara pidana
(1) Dalam hal Pengadilan Niaga mengeluarkan penetapan untuk melakukan penyidikan tindak pidana Hak Cipta
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat dan Hak Terkait.
(a), Pengadilan Niaga memanggil pihak yang dikenai (2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
penetapan sementara dalam waktu paling lama 7 (tujuh) meiakukan:
Hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya penetapan
sementara untuk dimintai keterangan. a. pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan
berkenaan dengan tindak pidana di bidang Hak Cipta
(21 Pihak yang dikenai penetapan sementara dapat dan Hak Terkait;
menyampaikan keterangan dan bukti mengenai Hak Cipta
dalam waktu paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak b. pemeriksaan terhadap pihak atau badan hukum yang
tanggal diterimanya panggilan sebagaimana dimaksud diduga melakukan tindak pidana di bidang Hak Cipta
pada ayat ( 1) . dan Hak Terkait;
(3) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung c. permintaan keterangan dan barang bukti dari pihak
sejak tanggal dikeluarkannya penetapan sementara, hakim atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana
Pengadilan Niaga memutuskan untuk menguatkan atau di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;
membatalkan penetapan sementara pengadilan. d. pemeriksaan atas pembukuan, pencatatan, dan
(4) Dalam hal penetapan sementara pengadilan dikuatkan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di
maka: bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;
a. uang jaminan yang telah dibayarkan harus e. di tempat yang
penggeledahan dan pemeriksaan
dikembalikan kepada pemohon penetapan; diduga terdapat barang bukti, pembukuan,
pencatatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan
b. pemohon penetapan dapat mengajukan gugatan ganti tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;
rugi atas pelanggaran Hak Cipta; dan/atau
c. pemohon dapat melaporkan pelanggaran Hak Cipta f. penyitaan dan/atau penghentian peredaran atas izin
pengadilan terhadap bahan dan barang hasil
kepada pejabat penyidik Kepolisian Negara Republik pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara
Indonesia atau pejabat penyidik pegawai negeri sipil. tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait
(5) Dalam hal penetapan sementara pengadilan dibatalkan, sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
uang jaminan yang telah dibayarkan wajib diserahkan Pidana;
kepada pihak yang dikenai penetapan sementara sebagai
ganti rugi akibat penetapan sementara tersebut. g. permintaan keterangan ahli dalam melaksanakan
tugas penyidikan tindak pidana di bidang Hak Cipta
dan Hak Terkait;

BAB XVI .,, h. permintaan ...

PRESIDEN PRESIDEN
REPll,Jl. r( IND ONES lA REPL 'LIK IN DONE S IA
-50- -51 -

h. permintaan bantuan kepada instansi terkait untuk BAB XVII


melakukan penangkapan, penahanan, penetapan KETENTUAN PIDANA
daftar pencarian orang, pencegahan dan penangkalan
terhadap pelaku tindak pidana di bidang Hak Cipta
dan Hak Terkait; dan Pasal 112
i. penghentian penyidikan jika tidak terdapat cukup Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan
bukti adanya tindak pidana di bidang Hak Cipta dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan/atau pasal
Hak Terkait. 52 untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan
(3) Dalam melakukan penyidikan, penyidik pejabat pegawai pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau pidana
negeri sipil dapat meminta bantuan penyidik pejabat denda paling banyak Rp300.O0O.O0O,O0 (tiga ratus juta
Kepolisian Negara Republik Indonesia. rupiah).
(4) Penyidik pejabat pegawai negeri sipil memberitahukan
dimulainya penyidikan kepada penuntut umum dan Pasal 113
penyidik pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
(s) Hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh penyidik pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
pejabat pegawai negeri sipil disampaikan kepada penuntut Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
umum melalui penyidik pejabat Kepolisian Negara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
Republik Indonesia. (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
(6) Dalam hal melakukan tindakan sebagaimana diatur pada Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
ayat 2 (dua) huruf e dan huruf f Penyidik Pegawai Negeri (21 Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Sipil meminta bantuan penyidik pejabat Kepolisian Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
Negara Republik Indonesia. pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
Pasal 111 dan/atau pidana denda paling banyak Rp5O0.OOO.000,O0
(1) Pembuktian yang dilakukan dalam proses pemeriksaan di (lima ratus juta rupiah).
tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
pengadilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
ketentuan peraturan perundang-undangan. dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau
(2t Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik diakui huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
sebagai alat bukti sesuai dengan ketentuan peraturan dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
perundang-undangan. dan/ atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk
pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama
1O (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rpa.O00.000.000,00 (empat miliar rupiah).

BAB XVII ... Pasal 114 ...


PRESIOEN PRESIDEN
R EPURLIK INDONESIA REPIJgt-IK INDONESIA
-52- -53-
Pasal 114 (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk
segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama
membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
pelanggaran Hak Cipta dan/ atau Hak Terkait di tempat Rpa.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 117
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
Pasal 115 dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf c untuk
Setiap Orang yang tanpa persetujuan dari orang yang dipotret Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
atau ahli warisnya melakukan Penggunaan Secara Komersial, penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana
Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau denda paling banyak Rp100.OO0.O00 ( seratus juta
Komunikasi atas Potret sebagaimana dimaksud dalam Pasal rupiah).
12 untuk kepentingan reklame atau periklanan untuk (2\ Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
Penggunaan Secara Komersial baik dalam media elektonik melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
maupun non elektronik, dipidana dengan pidana denda paling dimaksud dalam pasal 24 ay at (2) huruf a, huruf b,
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). dan/atau huruf d untuk Penggunaan Secara Komersial,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
Pasal 116
tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan (3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud pada ayat (21 yang dilakukan dalam bentuk
Pasal 23 ayat (21 huruf e untuk Penggunaan Secara Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling Iama
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
(satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rpa.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak meiakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118
Pasal 23 ayat (21 huruf a, huruf b, dan/atau huruf f, (1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta c, dan/atau huruf d untuk Penggunaan Secara Komersial,
rupiah). dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan tahun dan/atau pidana denda paling banyak
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Rp 1.OO0.O00.000,00 (satu miliar rupiah).
Pasal 23 ayat (2) huruf c, dan/atau huruf d untuk (2t Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf d yang dilakukan
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana dengan maksud Pembajakan dipidana dengan pidana
denda paling banyak Rp1.0OO.000.000,00 (satu miliar penjara paling lama 10 (sepuiuh) tahun dan/atau pidana
rupiah). denda paling banyak Rp4.0O0.000.0O0,0O (empat miliar
(4) Setiap ... rupiah).
Pasal 119 ...

FTRESIDEN PRESIDEN
FF IT ' J', i, I( INDOI,]ESIA R EF I.Ii:] L IK IND ONES IA
-54- -55-
e. penghimpunan dan Pendistribusian Royalti yang
Pasal 119 dilakukan oleh organisasi profesi atau lembaga sejenis
dengan sebutan apapun yang telah ada sebelum Undang-
Setiap Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin Undang ini berlaku tetap dapat dilakukan sampai dengan
operasional dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal terbentuknya Lembaga Manajemen Kolektif sesuai dengan
88 ayat (3) dan melakukan kegiatan penarikan Royalti ketentuan Undang-Undang ini;
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.0O0,OO f. organisasi profesi atau lembaga sejenis dengan sebutan
(satu miliar rupiah). apapun sebagaimana dimaksud dalam huruf e, berlaku
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Pasal
88, dan Pasal 89 terhitung sejak berlakunya Undang-
Pasal 120 Undang ini;
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang organisasi profesi atau lembaga sejenis dengan sebutan
ini merupakan delik aduan. apapun yang telah ada yang tugas dan fungsinya
menghimpun, mengelola, dan/atau mendistribusikan
Royalti sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib
menyesuaikan dan berubah menjadi Lembaga Manajamen
Kolektif dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun
BAB XVIII
sejak berlakunya Undang-Undang ini.
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 122
Pasal 121 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, perjanjian atas
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku: Ciptaan buku dan/ atau hasil karya tulis lainnya serta lagu
Permohonan pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang dialihkan
yang masih dalam proses, diselesaikan berdasarkan dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas
ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2OO2 tentang waktu yang telah dibuat sebelum berlakunya Undang-Undang
Hak Cipta;
ini dikembalikan kepada Pencipta dengan ketentuan sebagai
berikut:
b. surat pendaftaran Ciptaan yang dengan Undang-Undang
ini disebut surat pencatatan Ciptaan yang telah a. Perjanjian jual putus yang pada saat diberlakukannya
dikeluarkan sebelum Undang-Undang ini, masih tetap Undang-Undang ini telah mencapai jangka waktu 25 (dua
berlaku sampai dengan masa pelindungannya berakhir;
puluh lima) tahun dikembalikan Hak Ciptanya kepada
Pencipta 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang-Undang
c. perikatan jual beli terhadap hak ekonomi atas Ciptaan ini;
berupa lagu dan / atau musik yang dilakukan sebelum b. Perjanjian jual putus yang pada saat diberlakukannya
Undang-Undang ini berlaku tetap berlaku sampai dengan
jangka waktu perikatan berakhir; Undang-Undang ini belum mencapai jangka waktu 25 (dua
puluh lima) tahun dikembalikan Hak Ciptanya kepada
d. perkara Hak Cipta yang sedang dalam proses, tetap Pencipta setelah mencapai 25 (dua puluh lima) tahun
diproses berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun sejak ditanda tanganinya perjanjian jual putus dimaksud
2002 tentang Hak Cipta; ditambah 2 (dua) tahun.

e. penghimpunan... BAB XIX ...


R
m PRESIDEN
t-,rtlLll. i( lN D ONES lA R
PRESIDEN
EPIJFSLIK INOONESIA
-56- -57-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
BAB XIX pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
KETENTUAN PENUTUP

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 16 Oktober 2014
Pasal 123 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan ttd
pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 42201, dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Diundangkan di Jakarta
Undang-Undang ini. pada tanggal 16 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Pasal 124 ttd
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara AMIR SYAMSUDIN
Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4220) dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 266

Pasal 125 Salinan sesuai dengan aslinya


Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus ditetapkan KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini REPUBLIK INDONESIA
diundangkan.
puti Perundang-undangan
g Perekonomian,

Pasal 126
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Silvanna Djaman

Agar .. .

PRESIOEN PRESIDEN
R EPUBL IK IND ONES IA R E f-- r.lIl :'}(2 tN D O N E S tA
PENJELASAN
ATAS Dengan memperhatikan hal tersebut maka perlu mengganti Undang-
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Undang Hak Cipta dengan yang baru, yang secara garis besar mengatur
tentang:
NOMOR 28 TAHUN 20I4
a. Pelindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu lebih panjang seialan
TENTANG dengan penerapan aturan di berbagai negara sehingga .jangka waktu
HAK CIPTA pelindungan Hak Cipta di bidang tertentu diberlakukan selama hidup
pencipta ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah pencipta meninggal
dunia.
b. Pelindungan yang le bih baik terhadap hak ekonomi para pencipta
dan / atau Pemilik Hak Terkait, termasuk membatasi pengalihan hak
I. UMUM ekonomi dalam bentuk jual putus (sold Jlatl.
Hak Cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang c. Penvelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase
memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup atau pengadilan, serta penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana.
ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary\ yang di dalamnya
mencakup pula program komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang d. Pengelola tempat perdagangan bertanggung .jawab atas tempat
penlualan dan/atau pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di
menjadi salah satu andalan Indonesia dan berbagai negara dan pusat tempat perbelanjaan yang dikelolanya.
berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi mengharuskan
adanya pembaruan Undang-Undang Hak Cipta, mengingat Hak Cipta e. Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan objek
menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional. Dengan Undang- jaminan fidusia.
Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan f. Menteri diberi kewenangan untuk menghapus Ciptaan yang sudah
ekonomi kreatif ini maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta dan Hak
dicatatkan, apabila Ciptaan tersebut melanggar norma agama, norma
Terkait bagi perekonomian negara dapat iebih optimal. susila, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan negara, serta
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi salah ketentuan peraturan perundang-undangan.
satu variabel dalam Undang-Undang tentang Hak Cipta ini, mengingat g. Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait menjadi anggota
teknologi informasi dan komunikasi di satu sisi memiliki peran strategis Lembaga Manajemen Kolektif agar dapat menarik imbalan atau Royatti.
dalam pengembangan Hak Cipta, tetapi di sisi lain juga menjadi alat untuk
pelanggaran hukum di bidang ini. Pengaturan yang proporsional sangat h. Pencipta dan/atau pemilik Hak Terkait mendapat imbalan Royalti
diperlukan, agar fungsi positif dapat dioptimalkan dan dampak negatifnya untuk Ciptaan atau produk Hak Terkait yang dibuat dalam hubungan
dapat diminimalkan. dinas dan digunakan secara komersial.
Langkah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Pemerintah i. Lembaga Manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun dan
mengganti Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta mengelola hak ekonomi Pencipta dan pemilik Hak Terkait wajib
dengan Undang-Undang ini adalah upaya sungguh-sungguh dari negara mengajukan permohonan izin operasional kepada Menteri.
untuk melindungi hak ekonomi dan hak moral Pencipta dan pemilik Hak j. Penggunaan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam sarana multimedia
Terkait sebagai unsur penting dalam pembangunan kreativitas nasional. untuk merespon perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Teringkarinya hak ekonomi dan hak moral dapat mengikis motivasi para
Pencipta dan pemilik Hak Terkait untuk berkreasi. Hilangnya motivasi Di tingkat Internasional, Indonesia telah ikut serta menjadi anggota dalam
seperti ini akan berdampak luas pada runtuhnya kreativitas makro bangsa Agre,ement Establishing the world rrade organization fpersetujuan
Indonesia. Bercermin kepada negara-negara maju tampak bahwa Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang mencakup Trade
pelindungan yang memadai terhadap Hak Cipta telah berhasil membawa Relat,ed Aspects of Intellectual Property Rights (persetujuan tentang
pertr.rrnbuhan ekonorni kreatif secara signifikan dan mernberikan Aspek-Aspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual) yang selanjutnya
kontribusi nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan ral<yat. disebut TRIPs, melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun |gg4.

Dengan ... Selain


i.D
PRESIDEN PFESIDEN
REPUALTX3INDONESTa jK INDCNESIA
R E:r L. .r!.
-4-
Selain itu, Indonesia telah meratifrkasi Beme Conuention for the Protection of Huruf d
Artistic and Literary Works (Konvensi Bern tentang Pelindungan Karya Seni Cukup jelas.
dan Sastra) melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan World
Intellectual Propertg Organization Copyight Treatg (Perjanjian Hak Cipta Huruf e
WIPO) yang selanjutnya disebut WCT, melalui Keputusan Presiden Nomor Yang dimaksud dengan "distorsi Ciptaan" adalah
19 Tahun 1997, serta World Intellectual Property Organization Performances tindakan pemutarbalikan suatu fakta atau identitas
and Phonograms Treatg (Perjanjian Karya-Karya Pertunjukan dan Karya- Ciptaan.
Karya Fonogram WIPO) yang selanjutnya disebut WPPT, melalui Keputusan
Presiden Nomor 74 Tahun 2OO4. Yang dimaksud dengan 'mutiiasi Ciptaan" adalah proses
atau tindakan menghilangkan sebagian Ciptaan.
Penggantian Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
dengan Undang-Undang ini dilakukan dengan mengutamakan kepentingan Yang dimaksud dengan "modifikasi Ciptaan" adalah
nasional dan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan Pencipta, pengubahan atas Ciptaan.
Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait, dengan masyarakat serta
memperhatikan ketentuan dalam perjanjian internasional di bidang Hak Ayat (21

Cipta dan Hak Terkait. Cukup jelas.

Ayat (3)
II. PASAL DEMI PASAL Cukup jelas.

Pasal 1 Pasal 6
Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 2 Pasal 7
Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 3 Pasal 8
Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 4 Pasal 9
Yang dimaksud dengan "hak eksklusif' adalah hak yang hanya Ayat (1)
diperuntukkan bagi Pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang Huruf a
dapat memanfaatkan hak tersebut tanpa izin Pencipta. Pemegang Cukup jelas.
Hak Cipta yang bukan Pencipta hanya memiliki sebagian dari hak
eksklusif berupa hak e konomi. Huruf b
Termasuk perbuatan Penggandaan diantaranya
Pasal 5
perekaman menggunakan kamera video (comcorder) di
Ayat (1) dalam gedung bioskop dan tempat pertunjukan langsung
(liue performancel.
Huruf a
Cukup jelas. Huruf c
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas. Huruf d
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas. Huruf e
Cukup jelas.
Huruf d
Huruf f .

q,D
PRESIDEN PRESIDEN
REPUBLtK5tNDONEStA R E tr'.j i] L.IK IND ONES IA
-6-
Huruf f Pasal 14
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan "instansi yang berwenang" dalam ketentuan
Huruf g ini antara lain kementerian yang menyelenggarakan urusan
Cukup jelas. pemerintahan di bidang komunikasi dan informasi, Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, atau aparat penegak hukum
Huruf h lainnya.
Cukup je1as.
Huruf i Pasai 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan "pemilik" dalam ketentuan ini adalah
orang yang menguasai secara sah Ciptaan, antara lain kolektor
Ayat (2)
Cukup jelas.
atau Pemegang Hak Cipta.
Ayat (21
Ayat (3) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal l6
Pasal 10 Ayat (1)
Cukup jelas. Cukup je1as.
Ayat (2)
Pasal 11 Yang dimaksud dengan "dapat beralih atau dialihkan" hanya
Ayat (1) hak ekonomi, sedangkan hak moral tetap melekat pada diri
Cukup jelas. Pencipta. Pengalihan Hak Cipta harus dilakukan secara jelas
dan tertulis baik dengan atau tanpa akta notaris.
Ayat (21
Yang dimaksud dengan "objek esensial" adalah perangkat lunak Huruf a
komputer yang menjadi objek utama perjanjian penyewaan. Cukup jelas.
Huruf b
Pasal 12 Cukup jelas.
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "kepentingan reklame atau periklanan" Huruf c
adalah pemuatan potret antara lain pada iklan, banner, Cukup jelas.
billboard, kalender, dan pamflet yang digunakan secara Huruf d
komersial. Cukup jelas.

Ayat (2\
Huruf e
Cukup jelas.
Cukup je las.
Huruf f
Pasal 13 Yang dimaksud dengan "sebab lain yang dibenarkan
Yang dimaksud dengan 'kecuali dinyatakan lain atau diberi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan"
persetujuan oleh Pelaku Pertunjukan atau pemegang hak atas antara lain, pengalihan yang disebabkan oleh putusan
pertunjukan" misalnya, seorang penyanyi dalam suatu pertunjukan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
musik dapat berkeberatan jika dipotret untuk dipublikasikan, merger, akuisisi, atau pembubaran perusahaan atau
didistribusikan, atau dikomunikasikan kepada publik oleh orang lain badan hukum dimana terjadi penggabungan atau
untuk penggunaan secara komersial. pemisahan aset perusahaan.
Ayat (3)
Pasal 14
Cukup jelas.

Ayat (4)
q,D
FRESIDEN PT?ESIOEN
RENL]i]I-.IK IN D ONES IA R IF'I,.IE! L IK, INOONESIA
-7 -

Ayat (s)
Ayat (a) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (4)
Pasal 17 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (5)
Pasal l8 Yang dimaksud dengan 'imbalan kepada Pencipta' adalah
Yang dimaksud dengan "hasil karya tulis lainnya" antara Iain naskah Royalti yang nilainya ditetapkan secara standar oleh Lembaga
kumpulan puisi, kamus umum, dan Harian umum surat kabar. Manajemen Kolektif.
Yang dimaksud dengan "jua1 putus" adalah perjanjian yang Pasal 24
mengharuskan Pencipta menyerahkan Ciptaannya melalui Ayat (1)
pembayaran lunas oleh pihak pembeli sehingga hak ekonomi atas Cukup jelas.
Ciptaan tersebut beralih seluruhnya kepada pembeli tanpa batas
waktu, atau dalam praktik dikenal dengan istilah soldlat. Ayat (21
Huruf a
Pasal 19 yang dimaksud dengan cara atau bentuk apapun antara
Cukup jelas. lain meliputi: perubahan rekaman dari format hsik
(compact disc/ uideo compact disc/ digital uideo disc)
Pasal 20 menjadi format digital (Mpeg-l Lager 3 Audio (Mp3),
Cukup jelas. Waueform Audio Fonnat (WAV), Mpeg-l Layer 4 Audio
(lr[p4), atau perubahan dari buku menjadi buku audio.
Pasal 2 1
Cukup jelas. Huruf b
Cukup jelas.
Pasal 22
Huruf a Huruf c
Cukup jelas. Cukup jelas.
Huruf b Huruf d
Yang dimaksud dengan "distorsi Ciptaan" adalah tindakan Cukup jelas.
pemutarbalikan suatu fakta atau identitas karya Pelaku
Pertunjukan. Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "mutilasi Ciptaan" adalah proses atau Cukup jelas.
tindakan menghilangkan sebagian karya Pelaku Pertunjukan.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan "modifikasi Ciptaan" adalah Cukup jeias.
pengubahan atas karya Pelaku Pertunjukan.
Pasal 25
Pasal 23
Ayat (1)
Ayat (1) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (2)
Ayat (2) Cukup jelas.
Cukup jelas.

Ayat (3) Ayat (3)

PRESIDEN PRESIDEN
R E P -F.lL.t r(g TNDONE SIA R['['r]Bi-l( lN D ONES lA
-10-
Ayat (3) Pasal 35
Yang dimaksud dengan "penyebarluasan" adalah pemanfaatan Ayat (1)
karya siaran yang dilakukan baik yang bersumber dari Yang dimaksud dengan "hubungan dinas" adalah hubungan
Lembaga Penyiaran publik, swasta, maupun berlangganan, kepegawaian antara aparatur negara dengan instansinya.
untuk Penggunaan Secara Komersial.
Ayat (21
Pasal 26 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pasal 27 Cukup jelas.
Ayat (1)
Cukup jelas. Pasal 36
Yang dimaksud dengan "hubungan kerja atau berdasarkan pesanan"
Ayat (21 adalah Ciptaan yang dibuat atas dasar hubungan kerja di lembaga
Cukup jelas. swasta atau atas dasar pesanan pihak 1ain.

Ayat (3) Pasal 37


Yang dimaksud dengan "imbalan yang waj a/' adalah imbalan Cukup jelas.
yang ditentukan sesuai dengan norma umum yang ditetapkan
oleh Lembaga Manajemen Kolektif. Pasal 38
Ayat (1)
Pasal 28 Yang dimaksud dengan "ekspresi budaya tradisional"
Cukup jelas. mencakup salah satu atau kombinasi bentuk ekspresi sebagai
berikut:
Pasal 29
Cukup jelas. a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang
berbentuk prosa maupun puisi, dalam berbagai tema dan
Pasal 30 kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya sastra
Cukup jelas. ataupun narasi informatif;
b. musik, mencakup antara lain, vokal, instrumental, atau
Pasal 3 1 kombinasinya;
Cukup jelas.
c. gerak, mencakup antara lain, tarian;
Pasal 32 d. teater, mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan
Cukup jelas. sandiwara rakyat;
e. seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga
Pasal 33 dimensi yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti
Cukup jelas. kulit, kayu, bambu, logam, batu, keramik, kertas, tekstil,
dan lain-1ain atau kombinasinya; dan
Pasal 34
Yang dimaksud dengan 'di bawah pimpinan dan pengawasan" adalah f. upacara adat.
yang dilakukan dengan bimbingan, pengarahan, ataupun koreksi
dari Orang yang memiliki rancangan tersebut. Ayat (2)
Cukup jelas.

Ayat (3)
Pasal 35
PRESIDEN PRESIDEN
Rt rK INDONESIA
F rl:l'-. REt'II.]EILIK IND ONES IA
- 11- -12-
Ayat (3) Huruf c
Yang dimaksud dengan "nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Yang dimaksud dengan "a1at peraga" adalah Ciptaan yang
pengembannya" adalah adat istiadat, norma hukum adat, norma berbentuk 2 (dua) ataupun 3 (tiga) dimensi yang berkaitan
kebiasaan, norma sosial, dan norma-norrna luhur lain yang dengan geografi, topografi, arsitektur, biologi, atau ilmu
dijunjr:ng tinggi oleh masyarakat tempat asal, yang memelihara, pengetahuan lain.
mengembangkan, dan melestarikan ekspresi budaya tradisional.
Huruf d
Ayat (4\ Yang dimaksud dengan "lagu atau musik dengan atau
Cukup jelas. tanpa teks" diartikan sebagai satu kesatuan karya cipta
yang bersifat utuh.
Pasal 39
Ayat (1) Huruf e
Ketentuan ini dimaksudkan untuk menegaskan status Hak Cukup jelas.
Cipta dalam hal suatu karya yang Penciptanya tidak diketahui
dan belum diterbitkan, misainya, dalam hal karya tulis yang Huruf f
belum diterbitkan dalam bentuk buku atau karya musik yang Yang dimaksud dengan "gambar" antara lain, motif,
belum direkam. diagram, sketsa, logo, unsur-unsur warna dan bentuk
huruf indah.
Ayat (2) Yang dimaksud dengan "kolase" adalah komposisi artistik
Cukup jelas. yang dibuat dari berbagai bahan, misainya kain, kertas,
atau ka,'u yang ditempelkan pada permukaan sketsa atau
Ayat (3) media karya.
Cukup jelas.
Huruf g
Ayat (4) Yang dimaksud dengan "karya seni terapan" adalah karya
Cukup jelas. seni rupa yang dibuat dengan menerapkan seni pada
suatu produk sehingga memiliki kesan estetis dalam
Ayat (5) memenuhi kebutuhan praktis, antara lain penggunaan
Cukup jelas. gambar, motif, atau ornamen pada suatu produk.
Pasal 40 Huruf h
Ayat (1) Yang dimaksud dengan 'karya arsitektur" antara lain
Huruf a wujud fisik bangunan, penataan letak bangun.r,, gambai
Yang dimaksud dengan "perwajahan karya tulis" adalah rancangan bangunan, gambar teknis bangunan, dan
karya cipta yang lazim dikenal dengan "tgpholographical model atau maket bangunan.
arrangement", yaitu aspek seni pada susunan dan bentuk
penuiisan karya tulis. Hal ini mencakup antara lain Huruf i
format, hiasan, komposisi warna dan susunan atau tata Yang dimaksud dengan "peta" adalah suatu gambaran dari
letak huruf indah yang secara keseluruhan menampilkan unsur alam dan/atau buatan manusia yang berada di atas
wujud yang khas. ataupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertentu, baik
Huruf b melalui media digital maupun non digital
Cukup jelas.

Huruf c Huruf j

$).)
-ilc>.€
PRESIDEN PPESIDEN
REPI,JT-Ji.. iK IN D ONES IA Rfrjliiil."rKlN DONES lA
-13- -74-
Huruf j Yang dimaksud dengan "adaptasi" adalah
Yang dimaksud dengan "karya seni batik" adalah motif mengalihwujudkan suatu Ciptaan menjadi bentuk lain.
batik kontemporer yang bersifat inovatif, masa kini, dan Sebagai contoh dari buku menjadi film.
bukan tradisional. Karya tersebut dilindungi karena Yang dimaksud dengan "karya lain dari hasil transformasi"
mempunyai nilai seni, baik dalam kaitannya dengan adalah merubah format Ciptaan menjadi format bentuk
gambar, corak, maupun komposisi warna.
lain. Sebagai contoh musik pop menjadi musik dangdut.
Yang dimaksud dengan "karya seni motif lain" adalah
motif yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang Huruf o
terdapat di berbagai daerah, seperti seni songket, motif Cukup jelas.
tenun ikat, motif tapis, motif u1os, dan seni motif lain yang
bersifat kontemporer, inovatif, dan terus dikembangkan. Huruf p
Cukup jelas.
Huruf k
Yang dimaksud dengan "karya fotografi" meliputi semua Huruf q
foto yang dihasilkan de ngan menggunakan kamera. Cukup jelas.

Huruf I Huruf r
Cukup jelas. Cukup jelas.

Huruf m Huruf s
Yang dimaksud dengan "karya sinematografi' adalah Cukup jelas.
Ciptaan yang berupa gambar bergerak (mouing imagesl
antara lain irlm dokumenter, film iklan, reportase atau lilm Ayat (21
cerita yang dibuat dengan skenario, dan film kartun. Cukup jelas.
Karya sinematografi dapat dibuat dalam pita seluloid, pita
video, piringan video, cakram optikdan/atau media lain Ayat (3)
yang memungkinkan untuk dipertunjukkan di bioskop, Cukup jelas.
layar lebar, televisi, atau media lainnya. Sinematografi
merupakan salah satu contoh bentuk audiovisual. Pasal 4 1
Huruf a
Huruf n Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan "bunga rampai" meliputi Ciptaan
dalam bentuk buku yang berisi kompilasi karya tulis Huruf b
pilihan, himpunan lagu pilihan, dan komposisi berbagai Cukup jelas.
karya tari pilihan yang direkam dalam kaset, cakram
optik, atau media lain. Huruf c
Yang dimaksud dengan "basis data" adalah kompilasi data Yang dimaksud dengan "kebutuhan fungsional" adalah
dalam bentuk apapun yang dapat dibaca oleh komputer kebutuhan manusia terhadap suatu alat, benda, atau produk
atau kompilasi dalam bentuk lain, yang karena alasan tertentu yang berdasarkan bentuknya memiliki kegunaan dan
pemilihan atau pengaturan atas isi data itu merupakan fungsi tertentu.
kreasi intelektual. Pelindungan terhadap basis data
diberikan dengan tidak mengurangi hak para Pencipta Pasal 42
atas Ciptaan yang dimasukan dalam basis data tersebut. Cukup jelas.

Yang Pasal 43
i,D
PRESIDEN PRESIDEN
R EPIJ5rLIlr. INDONESIA R E P L -r r- I-1oNES I A
_15- JNID

Pasal 43 Ayat (2)


Huruf a Yang dimaksud dengan "fasilitasi akses atas suatu Ciptaan"
Cukup jelas. adalah pemberian fasilitas untuk melakukan penggunaan,
pengambilan, Penggandaan, pengubahan format, Pengumuman,
Huruf b Pendistribusian, dan/ atau Komunikasi suatu Ciptaan secara
Yang dimaksud dengan 'Pengumuman, Pendistribusian, seluruh atau sebagian yang substansial.
Komunikasi, dan/atau Penggandaan segala sesuatu yang Ayat (3)
dilaksanakan oieh atau atas nama pemerintah" misalnya, Yang dimaksud dengan 'berdasarkan pertimbangan
Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau pelaksanaan teknis", misalnya, perubahan luas tanah yang tidak
Penggandaan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh atau atas
nama pemerintah terhadap hasil riset yang dilakukan dengan
mencukupi, letak posisi tidak simetris, komposisi material
bahan yang berbeda, dan perubahan bentuk arsitektur karena
biaya negara.
faktor alam.
Huruf c Ayat (4)
Yang dimaksud dengan "berita aktual" adalah berita yang Cukup jelas.
diumumkan atau dikomunikasikan kepada publik dalam waktu
Pasal 45
3x24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak pertama kali Ayat (1)
dikomunikasikan kepada publik.
Seorang pengguna (bukan Pemegang Hak Cipta) Program
Huruf d Komputer dapat membuat I (satu) salinan atau adaptasi atas
Cukup jelas. Program Komputer yang dimilikinya secara sah, untuk
penelitian dan pengembangan Program Komputer tersebut atau
Huruf e
untuk dijadikan cadangan yang hanya digunakan sendiri.
Cukup jelas.
Pembuatan salinan cadangan tersebut tidak dianggap
pelanggaran Hak Cipta.
Pasal 44 Ayat (2)
Ayat (1) Pemusnahan salinan atau adaptasi Program Komputer
Yang dimaksud dengan "sebagian yang substansial" adalah dimaksudkan untuk menghindari pemanfaatan oleh pihak lain
bagian yang paling penting dan khas yang menjadi ciri dari dengan tanpa hak.
Ciptaan.
Pasal 46
Huruf a Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan "kepentingan yang wajar dari
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta" adalah Pasal 47
kepentingan yang didasarkan pada keseimbangan Cukup jelas.
dalam menikmati manfaat ekonomi atas suatu Pasal 48
Ciptaan.
Cukup jelas.
Huruf b
Pasal 49
Cukup jelas.
Ayat (1)
Huruf c Yang dimaksud dengan "Penggandaan sementara" adalah
Cukup jelas. penambahan jumlah suatu Ciptaan secara tidak perrnanen yang
dilakukan dengan media digital, misalnya perbanyakan lagu
Huruf d atau musik, buku, gambar, dan karya lain dengan media
Cukup jelas. komputer baik melalui jaringan intranet maupun internet yang
kemudian disimpan secara temporer dalam tempat penyimpanan
Ayat (2) digital.
Ayat(2| . ..

PRESIDEN PRESIDEN
R EFI BL]K INDONESIA R Ef] Ui' I.IK INOONESIA
_18_

Ayat (2) Pasal 55


Cukup jelas. Ayat (l)
Yang dimaksud dengan "Penggunaan Secara Komersial" dalam
Ayat (3) media teknologi informasi dan komunikasi mencakup
Cukup jelas. penggunaan komersial secara langsung (berbayar) maupun
Ayat (a) penyediaan layanan konten gratis yang memperoleh
Yang dimaksud dengan "karakteristik tertentu" adalah rekaman keuntungan ekonomi dari pihak lain yang mengambil manfaat
yang berisi film dokumenter, sejarah, untuk kepentingan negara, dari penggunaan Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dimaksud.
atau telah lewat masa pelindungan hukumnya.
Ayat (2)
Pasal 50 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pasal 5 1 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 52
Ayat (a)
Yang dimaksud dengan 'sarana kontrol teknologi" adalah setiap Cukup jelas.
teknologi, perangkat, atau komponen yang dirancang untuk mencegah
Pasal 56
atau membatasi tindakan yang tidak diizinkan oleh Pencipta, Ayat (1)
Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait, dan/atau yang dilarang
Yang dimaksud dengan "menutup konten dan/atau hak akses
oleh peraturan perundang-undangan.
pengguna" adalah mencakup 2 (dua) hal yang meliputi pertama
Pasal 53 pemblokiran konten atau situs penyedia jasa layanan konten
Ayat (l) dan kedua berupa pemblokiran akses pengguna terhadap situs
Yang dimaksud dengan "sarana produksi dan/atau tertentu melalui pemblokiran intemet protocol address atau
penyimpanan data berbasis teknologi informasi dan/ atau sej enisnya.
teknologi tinggi" antara lain cakram optik, server, komputasi
awan (cloud), kode rahasia, password, barcode, seial number, Ayat (2)
teknologi dekripsi (descryption), dan enkripsi (encryption) yang Cukup jelas.
digunakan untuk melindungi Ciptaan.
Pasal 57
Ayat 12\ Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 58
Pasal 54 Cukup jelas.
Huruf a
Yang dimaksud dengan "konten" adalah isi dari hasil Ciptaan Pasal 59
yang tersedia dalam media apapun. Cukup jelas.
Bentuk penyebarluasan konten antara iain mengunggah
Pasal 60
(upload) konten melalui media internet.
Cukup jelas.
Huruf b Pasal 6 I
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Huruf c Pasal 62
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 55 Pasal 63...
PRESIDEN PRESIDEN
REPLE;I-iK INDONESIA REP!JI]I-IK INOONESIA
-19- -20-
Pasal 63 Huruf b
Ayat (1) Yang dimaksud dengan "surat pernyataan kepemilikan"
Cukup jelas. adalah pernyataan kepemilikan Hak Cipta atau produk Hak
Terkait yang menyatakan bahwa Ciptaan atau produk Hak
Ayat (2) Terkait tersebut benar milik Pencipta, Pemegang Hak Cipta
Yang dimaksud dengan "masa berlaku pelindungan hak atau pemilik Hak Terkait.
ekonomi terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya"
adalah ketetapan yang diatur di dalam persetujuan IRIPs Huruf c
(TRIPS Agreementi Pasal 14 ayat (5). Cukup jelas.
Contoh jika suatu karya difiksasi tanggal 30 Oktober 2014
sejak saat itu langsung mendapatkan pelindungan hukum dan Pasal 67
jangka waktu 50 tahun dihitung sejak 1 Januari 2015. Cukup jelas.

Pasal 64 Pasal 68
Ayat (1) Ayat (1)
Cukup jelas. Cukup jelas.

Ayat (2) Ayat (2)


Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan merupakan Yang dimaksud dengan "objek kekayaan intelektual lainnya"
suatu keharusan bagi Pencipta, Pemegang Hak Cipta atau adalah daftar umum yang terdapat pada daftar umum merek,
pemilik Hak Terkait. Pelindungan suatu Ciptaan dimulai sejak daftar umum desain industri, dan daftar umum paten.
Ciptaan itu ada atau teru,ujud dan bukan karena pencatatan.
Hal ini berarti suatu Ciptaan baik yang tercatat maupun tidak Ayat (3)
tercatat tetap dilindungi. Cukup jelas.

Pasal 65 Ayat (a)


Cukup jelas. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum
kepada pemohon.
Pasal 66
Ayat (1) Pasal 69
Cukup jelas. Cukup jelas.

Ayat (2) Pasal 70


Huruf a Cukup jelas.
Pengganti Ciptaan atau pengganti produk Hak Terkait
adalah contoh Ciptaan atau produk Hak Terkait yang Pasal 7 1
dilampirkan karena Ciptaan atau produk Hak Terkait Cukup je1as.
tersebut secara teknis tidak mungkin untuk dilampirkan
dalam Permohonan, misalnya, patung yang berukuran Pasal 72
besar diganti dengan miniatur atau fotonya. Menteri tidak bertanggung jawab atas isi, arti, maksud, atau bentuk
dari Ciptaan atau produk Hak Terkait yang terdaftar.
Pasal 73
Cukup jelas.
Huruf b
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75

tITiL:;IDEN PRESIOEN
RI ll,;.t ( tNDONE.StA Rt_ FUr:it- [( tNooNEStA
-2t-
Ayat (2)
Pasal 75 Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-
Cukup jelas. undangan" antara lain Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
dan Undang-Undang yang mengatur mengenai larangan praktek
Pasal 76 monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Ketentuan ini
Cukup jelas. dimaksudkan untuk melindungi Pencipta, Pemegang Hak Cipta,
atau pemilik Hak Terkait.
Pasal 77
Cukup jelas. Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 78 Pasal 83
Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 79 Pasal 84
Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 80 Pasal 85
Ayat (1) Cukup jelas.
Cukup je1as.
Pasal 86
Ayat (2) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 87
Ayat (3) Ayat (1)
Cukup jelas. Cukup jelas.

Ayat (4) Ayat (2)


Cukup jelas. Cukup jelas.

Ayat (s) Ayat (3)


Penghitungan dan pengenaan besaran Royalti perlu Cukup jelas.
memperhatikan elemen yang merupakan dasar penghitungan
besaran Royalti, misalnya jumlah kursi, jumlah kamar, luas Ayat (4)
ruangan, jumlah eksemplar yang disalin, sesuai dengan Yang dimaksud dengan "pemanfaatan Ciptaan dan/atau
kebiasaan / praktik yang lazim dilakukan. produk Hak Terkait" meliputi Penggandaan untuk kepentingan
pengguna secara wajar dan Pengumuman.
Pasal 81 Contoh penggandaan lagu dan/atau musik secara digital untuk
Cukup jelas. kepentingan karaoke/rumah bernyanyi, atau penyediaan lagu
dan/atau musik pada alat-alat transportasi.
Pasal 82
Ayat (1) Pasal 88
Cr-rkup jelas. Cukup jelas.

Pasal 89
Ayat (2)
q.D
-,RESIDEN
#pPRESIOEN
R i,F', Ui..rK INO ONES tA o.o',o.11;looNESrA
_ .)2 _

Pasal 89 Ayat (3)


Ayat (l) Cukup jelas.
huruf a Ayat (4)
Cukup jelas.
Cukup je1as.
huruf b Pasal 96
Yang dimaksud "pemilik Hak Terkait dibidang lagu Cukup jelas.
dan/atau musik" adalah Pelaku Pertunjukan dan
Produser Fonogram. Pasal 97
Cukup jelas.
Ayat (21
Cukup jelas.
Pasal 98
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 99
Ayat (a)
Cukup jelas.
Cukup jelas. Pasal 100
Cukup jelas.
Pasal 90
Cukup jelas.
Pasal 101
Pasal 91
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 102
Pasal 92
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "hanya dapat diajukan kasasi" adalah
Cukup jelas.
tidak ada upaya hukum banding.
Pasal 93 Ayat (2)
Cukup je1as. Cukup jelas.
Ayat (3)
Pasal 94
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (a)
Pasal 95 Cukup jelas.
Ayat (1) Ayat (s)
Bentuk sengketa terkait dengan Hak Cipta antara lain, sengketa Cukup jelas.
berupa perbuatan melawan hukum, perjanjian Lisensi, sengketa
mengenai tarif dalam penarikan imbalan atau Royalti. Pasal 103
Yang dimaksud dengan 'alternatif penyelesaian sengketa" adalah Cukup jelas.
proses penyelesaian sengketa melalui mediasi, negosiasi, atau
konsiliasi. Pasal 1O4
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas. Pasal 105
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pasal 106 . .

PRESIDEN
{#TlRESIDEN
REFUEi IK INDONESIA R EFI.ItriLIK INDONESIA
- o< - -26-
Pasal 106 Pasal 116
Huruf a Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 117
Huruf b Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 118
Huruf c Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 1 19
Huruf d Cukup jelas.
Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencegah kerugian yang
lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar, sehingga hakim Pasal 120
Pengadilan Niaga diberi kewenangan untuk menerbitkan Cukup jelas.
penetapan sementara guna mencegah berlanjutnya
pelanggaran dan masuknya barang yang diduga melanggar Hak Pasal 121
Cipta dan Hak Terkait ke jalur perdagangan termasuk tindakan Cukup jelas.
eksportasi dan importasi.
Pasal 122
Pasal 107 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 123
Pasal 108 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 724
Pasal 109 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 125
Pasal 110 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 126
Pasal 111 Cukup jelas.
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK iNDONESIA NOMOR 5599
Pasal 112
Cukup jelas.

Pasal 113
Cukup jelas.

Pasal 114
Cukup jelas.

Pasal 115
Cukup jelas.

Pasal 116

Anda mungkin juga menyukai