KUIS TEKNIK PENGAIRAN 16 (Daerah Rawa)

1. Kondisi hidrotopografi di lahan rawa pasang surut a. Drainase/ pembungan kelebihan air
kategori B memiliki ciri… b. Pencegahan Intrusi air asin
a. 4-5 kali pasang/14 hari siklus pasang perbani c. Pematangan tanah
purnama sepanjang tahun d. Pencucian kebasaan
b. 4-5 kali pasang/14 hari siklus pasang perbani- e. Transportasi/ navigasi
purnama saat musim hujan
Penyediaan air baku untuk kebutuhan domestik
c. sulit mempertahankan genangan air di lahan
d. tidak dipengaruhi oleh pasang surut 7. Tujuan utama dari irigasi rawa adalah ..
e. 1-2 kali pasang/14 hari siklus pasang perbani a. penyuplai air bersih
purnama b. drainase dan pengaturan muka air
Kategori B : Merupakan areal lahan rawa yang hanya dapat c. konservasi tanaman sekitar
terluapi air pasang di musim hujan. Permukaan lahan umumnya d. PLTA
masih lebih tinggi dari elevasi air pasang tinggi rata-rata di musim e. Perbaikan mutu air rawa
kemarau, namun masih lebih rendah jika dibandingkan elevasi air
Irigasi Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang
pasang tinggi rata-rata di musim hujan. Lahan dapat diluapi oleh
terjadi terus menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang
air pasang paling sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari siklus pasang
terhambat serta mempunyai ciri – ciri khusus secara fisik, kimiawi,
purnama hanya pada musim hujan saja. Lahan ini potensial
dan biologis, guna mengatur muka air.
ditanami padi sawah di musim hujan, sedangkan di musim
kemarau ditanami palawija.
8. Yang bukan termasuk klasifikasi satuan lahan utama di
2. Temperatur di daerah rawa pasang surut umumnya... rawa pasang surut adalah…
a. 25 - 30 °C a. tanah mineral dan tanah bergambut tanpa pirit
b. 24 - 32 °C b. tanah mineral dan tanah bergambut dengan pirit
c. 20 - 25 °C c. tanah gambut
d. 23 - 27 °C d. tanah lahan kering warna keputihan dan kesuburan
e. 30 - 35 °C rendah
e. tanah mineral murni
3. Pembangunan polder pada irigasi rawa lebak dengan
mempertimbangkan…. 9. Rawa Lebak peninjauan di Seluma Bengkulu
a. Air sungai lebih tinggi dari lahan rawa menggunakan sistem tata air…
b. Lahan rawa lebih tinggi dari muka air sungai a. tadah hujan
c. Muka air sungai dan lahan hampir sama tinggi b. suplesi air sungai
d. Lahan rawa letaknya jauh dari sumber air c. long storage kombinasi suplesi air sungai
e. Pengairan lahan rawa dipengaruhi hujan d. long storage
e. polder
4. Air payau yang terdapat di lahan rawa merupakan
akibat dari… 10. Lahan basah yang berbentuk dari timbunan materi
a. Aktivitas senyawa organik di dalam air rawa organik yang berasal dari sisa-sisa pohon rerumputan
b. Percampuran material basa dan asam lumut dan jasad hewan yang membusuk dalam
c. Percampuran air laut dan air asin genangan untuk waktu yang lama disebut…
d. Hasil limbah pabrik di sungai a. lahan mineral
e. Percampuran antara air laut dan air tawar b. tanah aluvial
c. lahan gambut
Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin).
d. tanah regosol
Jika kadar garam yang dikandung dalam satu liter air adalah
e. lahan rawa
antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini disebut air payau. Namun
jika lebih, disebut air asin.

5. Penggunaan pompa pada rawa lebak dikarenakan….

a. rawa lebak jauh letaknya dengan sungai
b. di dekat rawa lebak terdapat sungai dan ketinggian
lahan rawa lebak sama dengan muka air sungai
c. di dekat rawa terdapat sungai dan ketinggian
lahan lebih tinggi dari muka air sungai
d. sumber utama pengairan berasal dari hujan
e. di daerah rawa lebak dengan kondisi muka air
sungai hampir sama dengan ketinggian lahan rawa
lebak
Sistem tata air suplesi air sungai dengan pompa terdapat di
daerah rawa lebak dengan kondisi di dekat rawa terdapat sungai
dan ketinggian lahan lebih tinggi dari muka air sungai sehingga air
sungai harus dipompa agar dapat mengairi rawa lebak. Daerah
rawa lebak di Indonesia yang memakai sistem ini adalah Daerah
Rawa Bengawan Jero, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa
Timur. Di Daerah Rawa Bengawan Jero, suplesi air dari sungai
dilakukan dengan menggunakan pompa.

6. Berikut fungsi jaringan irigasi rawa, kecuali ...