Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rawa bukan sekedar genangan lumpur atau tanah kotor. Di rawa ada

tumbuhan dan binatang mengagumkan. Rawa menyediakan makanan, air dan

perlindungan bagi tumbuhan dan binatang. Ukuran rawa ada yang besar dan kecil.

Suhu di rawa biasanya panas dan dingin.

Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung

didalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami

di lahan yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut, dan

ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem (Peraturan Pemerintah

Nomor 73 Tahun 2013 tentang Rawa). Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah

tersebut, rawa dikuasai oleh negara dan hal ini mengandung makna Negara

menjamin hak setiap orang dalam pemanfaatan rawa sebagai sumber daya air dan

lahan bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Rawa dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu rawa pasang surut dan rawa lebak.

Rawa pasang surut merupakan rawat yang terletak di tepi pantai atau dekat

pantai, di muara sungai atau dekat muara sungai, dan tergenangi air yang

dipengaruhi pasang surut air laut, sedangkan rawa lebak merupakan rawa yang

terletak jauh dari pantai dan tergenangi air akibat luapan air sungai dan/atau air

hujan yang menggenang secara periodik atau menerus. Rawa dapat terbentuk jika

hujan turun terus – menerus dan airnya tidak dapat mengalir ke mana – mana.

Salju yang mencair atau sungai yang meluap juga dapat menciptakan rawa.

1
Pemanfaatan rawa perlu di maksimalkan dengan pembangunan sarana untuk

mendukung aktivitas manusia, seperti pembagunan bangunan air untuk

memanfaaatkan air rawa yang melimpah umtuk aktivitas pertanian.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Rawa?

2. Apa saja karakteristik dan ciri-ciri dari rawa?

3. Bagaimana proses terbentuknya rawa?

4. Apa saja manfaat dari rawa?

5. Apa fungsi dari rawa?

C. TUJUAN MASALAH

1. Dapat mengetahui definisi rawa.

2. Mengetahui karakteristik dan cirri-ciri dari rawa.

3. Dapat mengetahui proses terbentuknya rawa.

4. Dapat mengetahui manfaat dari rawa.

5. Dapat mengetahui fungsi dari rawa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI RAWA

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus

atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus

secara fisika, kimiawi dan biologis. Definisi yang lain dari rawa adalah semua

macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan

mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk

daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan

tanah pasang surut. Rawa-rawa, yang penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis

untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup.

Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu

berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan

alasan itu, rawa- rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya,

lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga

kelestariannya. Rawa adalah dataran rendah yang tergenang air. Rawa biasanya

terdapat pada sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar, yang merupakan

tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa merupakan daerah genangan air

dan biasanya kualitas airnya bersifat asam (PH < 7). Rawa bisa terjadi akibat adanya

topografi suatu daerah yang relatif rendah dan biasanya terpengaruh terhadap muka

air laut.

3
Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena letaknya yang

relatif rendah. Rawa biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang batangnya

lunak atau rumput-rumputan. Ada dua jenis rawa, yaitu rawa di daerah pedalaman

yang berisi air tawar dan rawa yang disebabkan oleh pasang naik dan pasang turun

yang berisi air asin. Rawa-rawa banyak terdapat di Pantai Sumatra bagian timur dan

Pantai Kalimantan bagian selatan

Definisi rawa secara yuridis terdapat di dalam Peraturan Pemerintah No. 27

Tahun 1991 tentang Rawa. Menurut PP Rawa No. 27/1991, Rawa adalah lahan

genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat

drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri khusus secara fisik, kimia

dan biologis. PP Rawa No. 27 tahun 1991 adalah turunan dari UU No. 11 Tahun

1974 tentang Pengairan yang telah digantikan dengan UU No. 7 Tahun 2004

tentang Sumber Daya Air.

Oleh karena itu saat ini sedang disusun PP Rawa yang baru, yang saat ini

masih dalam pembahasan internal Direktorat Rawa dan Pantai, Ditjen Sumber Daya

Air, Departemen PU. Menurut Rancangan PP Rawa yang baru, draft versi Mei

2009, Rawa adalah sumber daya air berupa genangan air terus menerus atau

musiman yang terbentuk secara alamiah di atas lahan yang pada umumnya

mempunyai kondisi topografi relatif datar dan cekung, tanahnya berupa mineral

mentah/ tanah organik/gambut, mempunyai derajat keasaman air yang tinggi, atau

terdapat flora dan fauna yang spesifik.

4
Rawa adalah kawasan yang terletak di zona peralihan antara daratan yang

kering secara permanen dan perairan yang berair secara permanen. (Maltby, 1991).

Rawa dapat disebut sebagai rawa, jika tiga kondisi yang harus terpenuhi:

▪ Tanah dapat mendukung tumbuhan hidrofita (tanaman yang hidup

dalam lingkungan air).

▪ Wil ayah yang didominasi oleh lahan basah / cukup basah untuk periode

yang agak panjang.

▪ Wilayah yang terdiri dari media bukan tanah seperti pasir, kerikil dan

batu yang jenuh dengan air.

B. KARAKTERISTIK DAN CIRI – CIRI RAWA

1. Karakteristik Rawa

a) Relatif lebih dalam dari danau

b) warna air cenderung keruh dan kadang-kadang merah hingga kecoklatan

c) airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan

d) Beberapa dapat diolah menjadi lahan pertanian

e) tanaman air menutupi sebagian besar rawa

f) dasar rawa biasanya berupa tanah gambut.

g) airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan

h) Airnya tidak dapat di minum.

i) Terdiri atas sebagian besar bahan organik

j) Rawa yang berada di tepian pantai banyak ditumbuhi pohon bakau,

sedangkan

5
k) rawa yang berada di pedalaman banyak ditumbuhi oleh pohon palem atau

nipah.

l) Ketika air laut pasang, permukaan rawa akan tergenang banyak air,

sementara ketika air surut permukaannya akan tergenang sedikit air.

2. Ciri-ciri Rawa

a. Ciri Fisik, pada umumnya kondisi tanahnya cekung dengan topografi relative

datar.

b. Ciri kimiawi, ada umumnya derajat keasaman airnya rendah, tanahnya bersifat

anorganik. Air yang ada di rawa-rawa biasanya berwarna sehingga tidak layak

dimanfaatkan secara langsung sebelum diolah untuk keperluan domestik dan

industri. Penyebab warnanya adalah pelapukan (dekomposisi) zat organik seperti

daun, kayu, binatang mati dan lain-lain. Asam humat yang berasal dari dekomposisi

lignin inilah penyebab warna air, selain besi dalam wujud ferric humat. Secara

umum dapat dikatakan, penyebab warna air ialah kation Ca, Mg, Fe, Mn. Oksida

besi ini menyebabkan air berwarna kemerahan, oksida mangan menyebabkan air

berwarna coklat kehitaman.

c. Ciri Biologis, pada umumnya terdapat ikan-ikan rawa, tumbuhan rawa, dan hutan

rawa.

6
C. PROSES TERBENTUKNYA RAWA

Rawa biasanya terbentuk melalui beberapa tahapan. Awalnya, topografi

dataran rendah atau cekungan alami memungkinkan air untuk mengumpul. Curah

hujan yang tinggi dan pola drainase yang buruk menyebabkan air tergenang di

daerah tersebut. Seiring berjalannya waktu, air tergenang ini menciptakan kondisi

lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan tanaman rawa khas seperti lumut,

pakis dan semak-semak rawa. Akumulasi material organik dari tumbuhan yang mati

juga berkontribusi pada pembentukan lapisan tanah rawa yang kaya akan bahan

organik. Dengan demikian, rawa berkembang menjadi ekosistem unik dan penting

secara eologis.

D. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS RAWA

1. Rawa berdasarkan proses terbentuknya, rawa dibagi menjadi:

a. Rawa Pantai

Merupakan rawa yang terbentuk karena adanya pasang surut air laut. Rawa ini

biasanya terletak di pinggir pantai. Biasanya pada jenis rawa ini ditumbuhi oleh

banyak pohon bakau. Rawa jenis ini dapat dimanfaatkan untuk wilayah persawahan

pasang surut oleh penduduk dan pemerintah. Contoh rawa pantai dapat ditemukan

di teluk Bone Sulawesi Selatan.

Gambar Rawa Pantai

7
b. Rawa Sungai

Rawa sungai merupakan rawa yang terbentuk karena bagian sisi sungai

yang lebih rendah dari permukaan sungai sehingga sedikit demi sedikit permukaan

yangn lebih rendah akan diisi oleh air ketika sungai itu meluap. Rawa sungai banyak

di temukan di Kalimantan dan Sumatera.

Gambar Rawa Sungai

c. Rawa Abadi (Cekungan)

Rawa abadi atau rawa cekungan merupakan rawa yang terbentuk karena

adanya cekungan pada permukaan bumi. Cekungan tersebut terbentuk karena

pengaruh dari tenaga endogen. Biasanya rawa ini selalu di isi oleh air sehingga

disebut rawa abadi. Contohnya adalah Rawa Pening di Jawa Tengah.

Gambar Rawa Abadi (Cekungan)

8
d. Rawa Danau

Rawa danau merupakan rawa yang terjadi karena pengaruh aktivitas danau.

Ketika musim hujan, biasanya air yang menggenangi danau akan meluap, nah air

inilah yang menjadi air pada rawa. Tetapi pada musim kemarau air danau akan surut

sehingga rawa juga biasanya kering. Contohnya adalah rawa yang airnya terbentuk

dari Danau Tempe di Sulawesi Selatan.

Gambar Rawa Danau

e. Rawa Payau

Rawa payau merupakan rawa yang terdapat di muara sungai dan

keadaannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Air dari rawa payau berasal dari

luapan air sungai yang tergabung dengan air pasang surut laut. Rawa jenis ini

banyak ditumbuhi rerumputan dan pohon yang tahan air seperti kayu ulin, bakau,

dan lainnya. Rawa jenis ini banyak ditemukan di Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah.

9
Gambar Rawa Danau

1. Berdasarkan Rasa Airnya

❖ Rawa Air Asin, merupakan rawa yang airnya berasal dari laut.

Gambar Rawa Air Asin

❖ Rawa Air Payau, merupakan rawa yang airnya terbentuk dari pencampuran air

asin (dari laut) dan air tawar (dari sungai).

Gambar Rawa Air Payau

10
❖ Rawa Air Tawar, merupakan rawa dengan rasa air yang tawar karena airnya

berasal dari sungai, hujan, air tanah, atau danau.

Gambar Rawa Air Tawar

2. Berdasarkan Kondisi Air dan Tumbuhan yang Hidup

a. Swamp, merupakan lahan basah yang selalu digenangi air dengan jenis tumbuhan

yang hidup di sekitarnya berupa lumut, semak-semak, dan beberapa pohon kecil.

Gambar Rawa Swamp

11
b. Marsh, juga merupakan lahan basah yang selalu digenangi air, tetapi jenis

tumbuhan dominan di daerah ini adalah lumut, rerumputan dan alang-alang.

Gambar Rawa Marsh

c. Bog adalah lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan di

dalam tanahnya bersifat jenuh air. Genangan air dangkal hanya terlihat di beberapa

tempat.

Gambar Rawa Bog

d. Pasang Surut, Merupakan rawa yang airnya berasal dari proses pasang surut air

laut, tumbuhan yang hidup di tempat ini biasanya adalah tumbuhan bakau.

12
3. Berdasarkan Letaknya

a. Rawa Dataran Rendah, merupakan rawa yang terbentuk di daerah dataran rendah

dengan permukaan datar atau cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah,

air sungai, air laut, atau air danau. Biasanya kaya akan mineral.

Gambar Rawa Dataran Rendah

b. Rawa Dataran Tinggi, adalah rawa yang terletak pada daerah permukaan tinggi

dan memiliki permukaan cekung. Sumber airnya biasa berasal dari hujan.

Gambar Rawa Dataran Tinggi

13
c. Rawa Peralihan, adalah rawa yang sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai

lahan pertanian.

Gambar Rawa Peralihan

E. MANFAAT RAWA

Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut:

1) rawa yang dikeringkan dapat digunakan sebagai lahan pertanian

2) penghasil pohon bakau yang dapat melindungi daratan dari abrasi

3) sebagai lokasi permukiman dengan model rumah bertiang

4) sebagian rawa dapat menghasilkan ikan.

5) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan

biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan

dinding dan lain-lain,

6) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,

7) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan

8) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.

9) Rawa di tepi sungai dapat ditanami padi.

14
10. Rawa dengan hutan mangrove (bakau, api-api dan sebagainya) dapat

menghasilkan kayu untuk berbagai keperluan manusia dan dapat mencegah

terjadinya erosi.

11. Rawa pantai dengan nipah dan rumbia dapat dimanfaatkan manusia sebagai

bahan pembuatan atap.

12. Daerah rawa dapat juga dijadikan tempat pemukiman dengan rumah-rumah

bertiang tinggi, dengan perahu sebagai alat angkutannya.

F. FUNGSI RAWA

Secara alami, daerah rawa ternyata memiliki fungsi, anatara lain:

❖ Sumber daya alam, merupakan habitat (sumber kehidupan) karena terdapat

udara (produsen O2 terbesar sepanjang tahun), air dana makanan.

❖ Mencrgah terjadinya banjir, saat curah hujan tinggi, hutan rawa akan berperan

sebagai penyimpan air sehingga air hujan tidak seluruhnya mengalir hingga

banjir pun bisa dicegah.

❖ Rawa yang terdapat pergantian ai r tawar dapat untuk areal sawah.

❖ Sumber makanan hewani maupun nabati, hutan rawa memiliki keaneka

ragaman hayati yang sangat melimpah. Jenis-jenis flora yang dapat dijumpai

pada hutan rawa antara lain yaitu ramin, kayu putih, sagu, rotan, pandan, palem-

paleman, dan lin-lain. Jenis faunanya antara lain yaitu harimau, buaya, rusa,

babi hutan, badak, gajah, dan berbagai jenis ikan.

❖ Sumber energi, rawa dapat dimanfatkan untuk pembangkit listrik tenaga air

(PLTA), walaupun daya yang dihasilkan terlalu besar.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus

atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri

khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.

b) Karakteristik Rawa adalah relatif lebih dalam dari danau, warna air

cenderung keruh dan kadang-kadang merah hingga kecoklatan, airnya

bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan, Beberapa dapat diolah

menjadi lahan pertanian.

c) Ciri-ciri Rawa ada 3 yaitu, ciri fisik, ciri bilogis, dan ciri kimia.

d) Rawa biasanya terbentuk melalui beberapa tahapan. Awalnya, topografi

dataran rendah atau cekungan alami memungkinkan air untuk mengumpul.

e) Macam-macam rawa yaitu, rawa abadi, rawa sungai, rawa pantai, rawa payau

dan rawa danau.

f) Manfaat rawa yaitu, rawa yang dikeringkan dapat digunakan sebagai lahan

pertanian, penghasil pohon bakau yang dapat melindungi daratan dari abrasi,

sebagai lokasi permukiman dengan model rumah bertiang, sebagian rawa

dapat menghasilkan ikan.

g) Fungsi rawa, Sumber daya alam, merupakan habitat (sumber kehidupan)

karena terdapat udara (produsen O2 terbesar sepanjang tahun), air dana

makanan, mencrgah terjadinya banjir, saat curah hujan tinggi, hutan rawa

akan berperan sebagai penyimpan air sehingga air hujan tidak seluruhnya

mengalir hingga banjir pun bisa dicegah.

16
B. Saran
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RAWA”. Kami
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun bagi pembaca agar
penulis dapat memperbaikinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun kami sebagai penulis. Amin

17
DAFTAR PUSTAKA

Maltby. 1991. Penuntun Praktikum Budidaya Periran Rawa. Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan.

Pemerintah RI. Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2013 tentang Rawa,

Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai