SELATAN
Disusun Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
diselesaikan.
Ekkologi Lahan Basah , yaitu Ir. Suhaili Asmawi, MS Dr. Ir. Hj. Herliwati, MSi.
Ir. H. A. Murjani, MS, Dr. Slamat, S.Pi. M.Si, Deddy Dharmadji, S.Pi, Msi., yang
ini. Penulis memohon maaf atas kekurangan makalah tersebut. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik lagi dalam menyusun
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu
lahan gambut, rawa, dan air yang terbentuk secara alami atau buatan dan
memiliki sifat sementara atau permanan, tidak mengalir (diam) atau mengalir
dengan sifat payau, asin atau tawar, serta mencakup wilayah air marin yang
ketika surut tidak lebih dari enam meter. Konvensi Ramsar membagi lahan
berair berdasarkan ciri fisik dan biologi menjadi 9 kategori buatan dan 30
dan marin yang memiliki sejumlah tampakan sama. Konvensi Ramsar 1971
menakrifkan lahan basah yang penting secara internal sebagai berikut (Dugan,
1990): Lahan basah adalah wilayah rawa, lahan gambut, dan air, baik alami
maupun buatan, bersifat tetap atau sementara, berair ladung (stagnant, static)
atau mengalir yang bersifat tawar, payau, atau asin, mencakup wilayah air
marin yang di dalamnya pada waktu surut tidak lebih daripada enam meter.
lahan basah di tepian sungai alalak tersebut. kekayaan alam yang biasa
(sejenis pakis berdaun kecil ), pay (sejenis pakis berdaun lebar), nipah, pohon
kelapa dengan segala hasilnya, talas keladi beserta tunasnya (sulur dalam
bahasa Banjar), supan-supan (puteri malu) dan batang teratai. Beberapa jenis
tanaman tersebut biasa diolah sebagai sayur yang disantap bersama nasi.
dan menangkap ikan seperti Haruan atau lundu. masyarakat sekitar biasanya
menjual nya dengan harga berkisar tujuh ribu rupiah per kilogram. Ikan
haruan bisa digoreng, di masak habang (bumbu cabe merah), pepes, panggang
dan sebagainya. Sedangkan ikan lundu hanya biasa digoreng dan masak
kuning. Ikan haruan hidup liar di sekitar rawa, sedangkan lundu di sungai-
sungai sekitar hutan rawa dan mangrove yang jauh dari pemukiman penduduk.
Hasil usaha penjualan ikan, yang seringkali diolah menjadi ikan siap masak
anak.
Masyarakat telah memanfaatkan kekayaan alam lahan basah sejak
lama semenjak puluhan tahun dan turun temurun. Kekayaan alam lahan basah
Nipah, Talas, Sulur, Umbut, Tapu ) dan ikan ( Haruan, Lundu), namun produk
kekayaan lahan basah menjadi sumber pendapatan keluarga, dan dari hasil
usaha tersebut kebutuhan hidup dapat tertopang dan terpenuhi baik kebutuhan
memasarkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kategori lahan dapat disebut sebagai lahan basah ditentukan oleh bermacam-
Kawasan Rawa
Rawa adalah daerah yang hampir selalu tergenang air sepanjang tahun.
Ketinggian air di daerah ini dapat bervariasi, mulai dari sangat dangkal
hingga cukup dalam. Umumnya rawa-rawa tergenang air sebagai dampak
dari sistem drainase yang mengalami hambatan. Termasuk di dalamnya
yaitu area rawa gambut yang banyak dijumpai di sekitar pulau jawa,
terutama di daerah sekitar pantai.
Kawasan Payau
Lahan payau merupakan lahan yang luas seperti lapangan dan tergenang
air sepanjang waktu. Banyak orang yang menyebut area ini sebagai rawa
dangkal karena genangan airnya tidak begitu dalam dan dapat dilalui.
Umumnya genangan air di area ini meliputi air tawar, payau maupun air
asin.
Kawasan Gambut
Lahan gambut adalah lahan tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa
tumbuhan dengan kondisi setengah membusuk. Lahan ini memiliki
kandungan organik yang cukup tinggi, sehingga karakter tanahnya subur
dan cocok untuk perkebunan.
Kawasan Riparian
Riparian adalah kawasan peralihan antara daratan dengan sungai. Wilayah
ini masuk kedalam wilayah dengan karakteristik yang khas karena berupa
paduan antara daratan dan perairan. Wialayah riparian mempunyai posisi
penting dalam ekologi, pengelolaan lingkungan dan rekayasa sipil.
Lahan Basah Buatan
Lahan basah buatan adalah wilayah hasil rancangan manusia yang tersusun
atas air, tanaman, dan hewan. Kawasan ini mirip dengan rawa alami yang
dapat dimanfaatkan manusia. Umumnya dirancang untuk pemurnian air
tercemar dengan mengoptimalkan proses, biologi, fisika dan kimia yang
saling terintegrasi.
Lahan Basah Mineral
Lahan basah mineral terdiri dari Marsh, yaitu suatu ekosistem yang
mempunyai kandungan mineral kurang baik dan sebagian besar ditumbuhi
rerumputan. Ekosistem ini biasanya ditemukan di pinggiran sungai,
terutama di wilayah yang mengalami pembentukan delta. Tumbuhan di
kawasan ini dapat menurunkan laju air dan meningkatkan nutrisi akibat
sedimentasi sehingga terbentuklah Marsh. Jenis lainnya
adalah Swamp (rawa), yakni jenis lahan dengan drainasi buruk dan minim
kandungan mineral dalam tanah. Kawasan ini didomiansi oleh semak dan
tumbuhan kayu. Lahan rawa dapat ditemukan diseluruh dunia pada daerah
dataran rendah sekitar sungai. Rawa dapat terbentuk dari Marsh yang
mengisi bagian cekung kawasan.
Lahan Basah Organik
Lahan basah organik tersusun atas Bog, yaitu ekosistem dengan
karakteristik drainase yang buruk, basah dan sebagian besar tersusun dari
tumbuhan bunga dan lumut. Kandungan air wilayah ini cukup asam dan
berasal dari air hujan. Jenis lainnya adalah Fen, yaitu ekosistem kawasan
basah yang cirinya didominasi oleh rumput dan alang-alang dengan tekstur
tanah lunak. Airnya memiliki tingkat pH basa yang berasal dari aliran air
diatas tanah.
Namun Menurut Konvensi Ramsar memilahkan lahan basah
berdasarkan ciri biologi dan fisik dasar menjadi 30 kategori lahan basah
alami dan 9 kategori lahan basah buatan. Ketigapuluh kategori lahan basah
estuari, pantai terbuka, dataran banjir, rawa air tawar, danau, lahan
tepian sungai alalak termasuk lahan basah Riparian karena letaknya antara
daratan dan sungai yaitu tepian sungai. Dan jika menurut Dugan (1990)
Banyak masalah yang dihadapi lahan basah saat ini, yaitu berkaitan
liar, penangkapan ikan yang berlebihan. dan lain sebagainya. Alih funhgsi
bijaksana.
BAB III
KESIMPULAN
nipah, tapu, talas, sulur, talas keladi, Umbut, Purun, dan berupa binatang
seperti ikan Haruan dan Lundu. Kekayaan lahan basah selama ini
ATAN_KEKAYAAN_ALAM_LAHAN_BASAH_UNTUK_PENINGKATAN_
PENDAPATAN_KELUARGA_STUDI_PADA_MASYARAKAT_TEPIAN_S
UNGAI_ALALAK_KALIMANTAN_SELATAN/link/59be1eb10f7e9b48a29
77f04/download
https://rimbakita.com/lahan-basah/
http://www.soil.blog.ugm.ac.id/files/2006/11/1997-Lahan-
basah.pdf
http://repository.lppm.unila.ac.id/4352/1/biologi%20konservasi
%20gabung.pdf
http://abrur14.blogspot.com/2014/03/definisi-manfaat-dan-
masalah-yang.html