Anda di halaman 1dari 45

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.

Si

z.titin_unlam@yahoo.com

Pertemuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan ke 1 Definisi & Persebaran Pengertian Lahan & Tanah Tanah Gambut Pengertian Tanah Gambut Perseberan Tanah Gambut di Dunia & Indonesia. 2 Ekosistem Tanah Tanah Gambut merupakan bagian Gambut ekosisten rawa Fungsi ekosistem lahan gambut 3 Pembentukan Bahan Asal Gambut Gambut Klasifikasi Tanah Gambut berdasarkan tingkat dekomposisi 4 Sifat & Karakteristik Sifat Fisiko- Kimia Tanah Gambut Tanah Gambut Komposisi Kimia Bahan Gambut 5 Praktikum Lapangan Tinjauan Lapang Lahan Gambut dan Ekosistemnya

Bahan Bacaan
1. Fuchman, C.H. 1986. Peat and Water. Aspect of Water Retention and Dewatering in Peat. Elsevier Applied Science Publishers. London and New York 2. Andriesse, J.P. 1997. The Reclamation of Peatswamps an Peat in Indonesia. Editor Widiatmaka. Center for Wetland Studies. Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University. Bogor. 3. Sabiham, S. 2006. Pengelolaan Lahan Gambut Indonesia Berbasis Keunikan Ekosistem. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Pengelolaan Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 4. Barchia, M.F. 2006. Gambut, Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 5. Noor, M. 2010. Lahan Gambut, Pengembangan, Konservasi, dan Perubahan Iklim. Penyunting, Supiandi Sabiham. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
6. Browse other sources from the internet please !!!!

PERTEMUAN I DEFINISI & PERSEBARAN TANAH GAMBUT


Pengertian Lahan & Tanah Pengertian Tanah Gambut Perseberan Tanah Gambut di Dunia & Indonesia

LAHAN BASAH (Wetland)

LAHAN RAWA (swampland)

Lahan Pasang Surut dan Lebak


TANAH MINERAL TANAH GAMBUT

Sukar memberikan definisi yg tepat karena pandangan & kepentingan yg beraneka ragam thd tanah
1.

2.

3. 4. 5. 6. 7.

Tanah sebagai tempat berpijak Tanah sebagai hasil pelapukan batuan : tanah dipandang sebagai lapisan lapuk (regolit) Tanah sebagai campuran berbagai bahan Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman Tanah sebagai suatu sistem tiga fase : fase padat, cair dan gas Tanah sebagai tubuh yang tersusun rapi Tanah sebagai bagian dari lingkungan

1. 2. 3. 4.

Untuk mengetahui bagaimana menggunakan dan melestarikan tanah secara benar Untuk memahami bagaimana sifat-fisik tanah mempengaruhi berbagai penggunaan tanah Untuk memahami variabilitas tanah Untuk memahami bagaimana memodifikasi sifat tanah untuk memperbaiki kualitasnya untuk penggunaan tertentu

5.

Untuk memahami hubungan antara tanah dan lingkungan yang sehat

Pandangan tentang tanah sangat beragam


1. 2. 3. 4.

5.

6.

Kontraktor jalan/bangunan: tanah adalah bahan lunak tidak bermanfaat, sehingga harus dibuang Penambang: tanah adalah lapisan tidak berharga yang menutupi harta karun Ibu: tanah adalah bahan pengotor pakaian anak-anak, dan harus dihindari untuk bermain dengan tanah Petani: tanah merupakan bagian terpenting baginya karena tempat tumpuan hidupnya (tempat tumbuh tanaman) Pelestari lingkungan: tanah adalah bagian penting penyangga lingkungan, ekosistem., biodiversitas, habitat SARJANA KEDOKTERAN GIGI???

Tanah (Soil)
Dokuchaiev (1870); tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan bahan yang ada di bawahnya sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan oganisme, bahan induk dan relief selama waktu tertentu

Lahan (land)
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air, vegertasi serta benda2 yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan, termasuk juga hasil kegiatan manusia pada masa lalu dan masa sekarang seperti reklamasi laut, pembersihan vegetasi, & juga hasil yg merugikan seperti tanah yg tersalinisasi (FAO,1976)

Kelompok Tanah
Tanah Mineral
Terbentuk dari batu dan sedimen Kandungan bahan organik tidak lebih dari 5% Sebagian besar tanah terbentuk dari bahan mineral disebut tanah mineral

Tanah Organik (terbatas < 1% tanah dunia)


Terbentuk dari gambut (peat), tanah bergambut (muck, peaty soil) dan sisa tanaman, pada daerah rawa atau daerah sangat basah kandungan bahan organik tanah bisa lebih dari 30%

Tanah Mineral
Bahan tidak mantap melapisi batuan rocks Regolith Bagian dari regolith yang melapuk secara biokimia Tanah

LAHAN BASAH (Wetland)


Banyak definisi

Tidak kurang dari 50 definisi tentang lahan basah. Berbagai definisi itu mengemuka mengacu pada berbagai bentuk lahan basah yang beraneka, seperti rawa (swamp), paya (marshes), daerah rawa pasang surut (tidal swamp area), rawa pesisir, rawa pedalaman, lebak (non-tidal swamp), muara/kuala (estuary), dataran banjir (flood plain), daerah aliran sungai (watersheed), dll

Lahan basah di Asia terdiri dari bermacam-macam jenis, seperti habitat alami dan buatan (Scott 1989; Watkins & Parish 1999) termasuk: 1. Daerah inter-tidal dan muara, seperti danau, pesisir, batu karang yang berada di daerah terbuka, endapan lumpur dan pasir, danau air asin (di daerah yang bertemperatur rendah) dan hutan bakau (di daerah tropis dan sub-tropis); 2. Sungai dan rawa yang terbentuk dari genangan banjir, anak sungai dan danau; 3. Danau air tawar baik yang bersifat temporer maupun permanen 4. Hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar, serta 5. Gambut dan lumpur

Lahan basah adalah wilayah-wilayah rawa,

daratan rendah, gambut atau air, baik alami atau buatan, permanen atau temporer, dengan air tenang atau mengalir, tawar, payau atau asin, termasuk area laut dengan kedalaman air yang tidak melebihi 6 meter pada saat air surut.

Pasal 1.1: lahan basah adalah wilayah paya, rawa,

gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau temporer (sementara), dengan air yang mengalir atau diam, tawar, payau, atau asin, termasuk pula wilayah dengan air laut yang kedalamannya di saat pasang rendah (surut) tidak melebihi 6 meter. Pasal 2.1: Lahan basah dapat pula mencakup wilayah riparian (tepian sungai) dan pesisir yang berdekatan dengan suatu lahan basah, pulau-pulau, atau bagian laut yang dalamnya lebih dari 6 meter yang terlingkupi oleh lahan basah.

LAHAN RAWA
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged) air dangkal.

Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan berbagai istilah, seperti swamp, marsh, bog dan fen, masing-masing mempunyai arti yang berbeda.

LAHAN RAWA

Rawa yg terdapat di Jawa umumnya bersifat swamp atau marsh

Rawa yg terdapat di Sumatera, Kalimantan & Papua kebanyakan bersifat seperti bog

TANAH GAMBUT

Swamp
Swamp adalah istilah umum untuk rawa, digunakan untuk menyatakan wilayah lahan, atau area yang secara permanen selalu jenuh air, permukaan air tanahnya dangkal, atau tergenang air dangkal hampir sepanjang waktu dalam setahun. Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir (stagnant), dan bagian dasar tanah berupa lumpur. Dalam kondisi alami, swamp ditumbuhi oleh berbagai vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon-pohonan, dan di daerah tropika biasanya berupa hutan rawa atau hutan gambut.

Marsh
Marsh

adalah rawa yang genangan airnya bersifat tidak permanen, namun mengalami genangan banjir dari sungai atau air pasang dari laut secara periodik, dimana debu dan liat sebagai muatan sedimen sungai seringkali diendapkan. Tanahnya selalu jenuh air, dengan genangan relatif dangkal.

Marsh
Marsh biasanya ditumbuhi berbagai tumbuhan akuatik, atau hidrofitik, berupa reeds (tumbuhan air sejenis gelagah, buluh atau rumputan tinggi, seperti Phragmites sp.), sedges (sejenis rumput rawa berbatang padat, tidak berbuluh, seperti famili Cyperaceae), dan rushes (sejenis rumput rawa, seperti purun, atau mendong, dari famili Juncaceae, yang batangnya dapat dianyam menjadi tikar, topi, atau keranjang). Marsh dibedakan menjadi "rawa pantai" (coastal marsh, atau saltwater marsh), dan "rawa pedalaman" (inland marsh, atau fresh water marsh) (Soil Science Society of America /SSSA, 1984; Monkhouse dan Small, 1978).

Bog
Bog adalah rawa yang tergenang air dangkal, dimana permukaan tanahnya tertutup lapisan vegetasi yang melapuk, khususnya lumut spaghnum sebagai vegetasi dominan, yang menghasilkan lapisan gambut (bereaksi) masam.

Bog
blanket bog raised bog

rawa yang terbentuk . karena kondisi curah hujan tinggi, membentuk deposit gambut tersusun dari lumut spaghnum, menutupi tanah seperti selimut pada permukaan lahan yang relatif rata

akumulasi gambut masam yang tebal, disebut hochmoor", yang dapat mencapai ketebalan 5 meter, dan membentuk lapisan (gambut) berbentuk lensa pada suatu cekungan dangkal.

Fen
Fen adalah rawa yang tanahnya jenuh air, ditumbuhi rumputan rawa sejenis reeds, sedges, dan rushes, tetapi air tanahnya berreaksi alkalis, biasanya mengandung kapur (CaCO3), atau netral. Umumnya membentuk lapisan gambut subur yang ber-reaksi netral, yang disebut laagveen atau lowmoor.

ISTILAH GAMBUT

Digunakan untuk tanah-tanah yg sebagian besar bahan penyusunnya berupa bahan organik

Bidang Ilmu Tanah

Gambut dikenal dg sebutan Histosols atau peat

ISTILAH GAMBUT

Berasal dr suatu kecamatan di Kal-Sel : Kecamatan Gambut.

Awal th 1930 an lahan gambut dpt berhasil dg baik untuk usaha pertanian 1969 Gambut menjadi dikenal secara nasional melalui P4S (Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut)

ISTILAH GAMBUT
Gambut sebagai onggokan sisa tanaman yg tertimbun dalam masa dari ratusan sampai bahkan ribuan tahun Gambut adalah material atau bahan organik yg tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan atau jenuh air, bersifat tdk mampat & tdk atau hanya sebagian mengalami perombakan (decomposed)

Secara Harfiah

Menurut epistemologi

ISTILAH GAMBUT Gambut adalah bentuk hamparan daratan yg morfologi & sifatsifatnya sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik yg dikandungnya
Gambut adalah sumber dan rosot (sink) karbon sehingga dapat masuk sebagai sumber emisi gas rumah kaca (GRK) yg dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global

Konsep pedologi

Konsep ekologi

TANAH GAMBUT (Peat Soil)

Dalam sistem klasifikasi Taksonomi Tanah, tanah gambut disebut Histosols, dan didefinisikan secara kuantitatif atau terukur, mengikuti definisi ini,maka Histosols harus terdiri atas bahan tanah organik, yaitu: 1. kandungan C-organik minimal 12%, apabila tidak mengandung fraksi liat (0%);atau 2. kandungan C-organik minimal 18%, apabila mengandung fraksi liat 60% ataulebih; atau 3. jika kandungan fraksi liat antara 0-60%, maka kandungan C-organik adalah 12% + (% kandungan liat dikalikan 0,1).

TANAH GAMBUT (Peat Soil)

Batasan tanah gambut sebagai Histosols, adalah: 1. terdiri atas bahan tanah organik; dan 2. jenuh air, selama 1 bulan atau lebih setiap tahun, dan 3. ketebalannya minimal 60 cm, apabila tersusun dari bahan fibrik, atau jika bobot-isinya kurang dari 0,1 g/cm3; atau 4. ketebalannya minimal 40 cm, apabila tersusun dari bahan saprik, atau bahan hemik, atau jika terdiri atas bahan fibrik kandungan serat jaringan kurang dari bagian volume, dan bobot-isinya harus 0,1 g/cm3 atau lebih

TANAH GAMBUT (Peat Soil)

Kanapaty (1975) medefinisikan tanah gambut sebagai tanah organik, tebalnya minimal 1 m, luas minimal 1 Ha, & mengandung bahan mineral < 70%

TANAH GAMBUT (Peat Soil)

Wijaya Adhi (1988), karakteristik tanah gambut : Kandungan bahan organik tinggi (>85%) Mengandung C-organik 12-18% tergantung pd fraksi liat Ketebalan gambut > 40 cm jk BD (bulk density) > 0,1 g/cm3 atau gambut > 60 cm jika BD 0,1 g/cm3 .

TANAH GAMBUT (Peat Soil)


Wijaya Adhi (1988), karakteristik tanah gambut : Berdasarkan ketebalan gambut dibagi 4 : 1. Gambut dangkal (50 100 cm) 2. Gambut sedang (100 200 cm) 3. Gambut dalam (200 300 cm) 4. Gambut sangat dalam (> 300 cm) Berdasarkan kandungan seratnya, gambut dibedakan atas : 1. Fibrik : kadar seratnya 2/3 volume, dekomposisinya belum sempurna 2. Hemik : tingkat intermediet (proses dekomposisinya berada antara fibrik & saprik 3. Saprik : tingkat dekomposisinya paling sempurna & mengandung serat < 1/3 volume

ISTILAH LAIN TANAH GAMBUT


NEGARA ISTILAH GAMBUT

FINLANDIA
JERMAN IRLANDIA, RUSIA & AMERIKA KANADA SKANDINAVIA, INGGRIS

mire
moor bog musked muck

AMERIKA, INGGRIS
BELANDA

peat
veen

Transilvania

Frisia Timur, Jerman

PENYEBARAN LAHAN GAMBUT DI DUNIA


Lahan gambut di dunia meliputi luas sekitar 400 juta hektar (4,0 juta km2) yang tersebar pada 180 negara di dunia. Lebih dari sepertiga dari sumber daya lahan basah di dunia adalah lahan gambut Sekitar 44 49 juta hektar merupakan gambut tropika, diantaranya sekitar 8 (delapan) persen berada di Indonesia dan Malaysia.

USA

Meksiko Afrika India

Indonesia

Chilli Argentina

PENYEBARAN LAHAN GAMBUT DI DUNIA


NEGARA LUAS LAHAN GAMBUT ( juta ha) 170 150 40 20,96

Kanada Uni Sovyet Amerika Serikat Indonesia

PENYEBARAN LAHAN GAMBUT DI INDONESIA

LUAS LAHAN RAWA DI INDONESIA

LUAS LAHAN GAMBUT DI INDONESIA

LUAS LAHAN GAMBUT DI INDONESIA

Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapirapinya (QS. Al-Furqan :2)

Manusia yg paling ideal adalah manusia yg mencapai derajat ketinggian iman dan ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai