Lahan rawa merupakan salah satu ekosistem yang sangat potensial untuk
pengembangan pertanian. Luas lahan ini, diperkirakan sekitar 33,4 juta ha, yang
terdiri atas lahan pasang surut sekitar 20 juta ha dan rawa lebak 13 juta ha. Namun
demikian, ekosistem rawa, secara alami bersifat rapuh (fragile) oleh sebab itu
dalam memanfaatkan lahan rawa dengan produktivitas optimal dan berkelanjutan,
diperlukan teknologi pengelolaan lahan yang tepat dan terpadu. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, melalui berbagai lembaga penelitian dan kegiatan,
terutama yang dikoordinasikan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian telah mengidentifikasi karakteristik lahan rawa
tersebut secara komprehensif dan menemukan berbagai inovasi teknologi untuk
mengatasi masalah yang ada, sehingga pemanfaatannya optimal untuk
kesejahteraan masyarakat. Teknologi pengelolaan tanah, tata air mikro, ameliorasi
tanah dan pemupukan, serta penggunaan varietas yang adaptif merupakan
beberapa hasil penelitian yang telah terbukti sangat beperan dalam meningkatkan
produktivitas lahan rawa. Untuk menyebarluaskan hasil yang telah diperoleh,
supaya dapat dimanfaatkan masyarakat luas, maka hasil itu kami rangkum di
dalam terbitan ini. Buku Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa ini memuat
informasi tentang lahan rawa di Indonesia secara komprehensif mulai dari lahan
rawa secara umum, rawa pasang surut, dan rawa lebak, sampai teknologi
pengelolaan lahan sulfat masam dan gambut, pemanfaatan lahan rawa lebak,
sumberdaya hayati pertanian, konservasi dan rehabilitasi lahan rawa, dan usaha
agribisnis di lahan rawa pasang surut. Sehingga, diharapkan bisa digunakan
sebagai acuan bagi berbagai usaha praktis, di dalam pengelolaan maupun
penelitian lanjutan, untuk menemukan teknologi pemanfaatan lahan rawa yang
lebih efektif dan efisien. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
bagi terbitnya buku ini, saya sampaikan terima kasih.
Halaman
I.1 PENGERTIAN
Zona I:
Zona II:
Zona III
c. Pengaruh penggenangan
a. Sifat-sifat penciri/diagnostic
a. Tipologi lahan
Reklamasi lahan rawa pasang surut selalu diawali
dengan pembuatan saluran-saluran primer, sekunder, dan
tersier, yang dimaksudkan untuk mendrainase atau
mengeringkan seluruh kawasan reklamasi agar tahapan
pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat tercapai. Bagian
yang rendah yang selalu tergenang pasang harian,
umumnya telah disawahkan.
a. Tanah mineral
Lahan potensial-l
Lahan potensial-2
Lahan salin
b. Tanah gambut
Gambut-dangkal
Gambut-sedang
Gambut-dalam
Gambut-sangat dalam