Anda di halaman 1dari 2

Dalam membudidayakan ikan atau organisme  Pasar, yaitu tempat menerima atau menjual area yang paling ideal

area yang paling ideal untuk dijadikan


air lainnya dapat digunakan berbagai wadah hasil usaha. daerah perkolaman.
budidaya, seperti bak, kolam, tambak atau f. Daerah datar (kemiringannya lebih kecil
karamba. Pemilihan wadah yang akan Aspek Teknis 5%). Umumnya mempunyai permukaan
digunakan umumnya didasarkan pada jenis ikan 1. Topografi (Ketinggian Tempat) sungai yang tidak jauh berbeda dengan
yang akan dipelihara, lokasi budidaya serta Topografi adalah bentuk keseluruhan dari permukaan daratannya. Sehingga boleh
biaya yang dimiliki pengelola. permukaan tanah (datar, bergelombang atau dikatakan tidak cocok untuk dijadikan
curam). Apabila tanahnya terlalu miring, mengingat sukarnya tempat pembuangan
MEMILIH LOKASI KOLAM terpaksa harus membuat pematang yang lebar, air kolam.
Memilih lokasi budidaya ikan merupakan tinggi dan sangat kuat agar dapat menahan 2. Kondisi Tanah
langkah awal dalam usaha budidaya ikan. massa air besar yang dikumpulkan dibagian Tanah merupakan faktor mutlak dalam
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yang terendah. kegiatan budidaya , khususnya untuk kegiatan
dalam pemilihan lokasi adalah aspek sosial, Demikian pula sebaliknya apabila tanahnya pendederan dan pembesaran. Untuk membuat
ekonomi, budaya maupun aspek teknis. terlalu datar harus menggali tanah yang banyak, suatu unit usaha harus memperhatikan sifat – sifat
untuk memperoleh dasar kolam yang miring. Ada tanah. Faktor utama yang harus diperhatikan
Aspek Sosial Ekonomi dan Budidaya 6 tipe area menurut kemiringan tanah : adalah tanah pematang kolam harus kokoh
1. Mendapat dukungan dan persetujuan a. Lembah berbentuk V tajam adalah lembah sehingga dapat menahan massa air.
masyarakat, asalkan usaha yang akan yang dasarnya bebentuk V tajam, tidak a. Kedap air atau tidak mudah meloloskan air
dilakukan akan bermanfaat bagi memenuhi syarat untuk dibangun daerah (porous)
masyarakat. perkolaman. b. Subur, berlempung dan berhumus
2. Mendapat jaminan keamanan dari b. Lembah berbentuk V tidak begitu tajam, c. pH atau reaksi tanah netral sampai basa
masyarakat. agak lumayan bila akan dijadikan kolam d. memiliki stabilitas yang tinggi.
3. Sesuai dengan perencanaan pembangunan walaupun kita harus membangun kolam
daerah. yang relatif sempit. 3. Kuantitas dan Kualitas Air
4. Memiliki kekuatan hukum, yaitu mendapat izin c. Lembah berbentuk V membulat, akan lebih a. Sumber Air
lokasi usaha maupun izin usaha dari baik untuk dibangun kolam ke kolam Sumber air untuk kolam budidaya dapat
pemerintah setempat. dengan sistem seri hanya dalam lokasi ini berasal dari saluran irigasi teknis (buatan),
5. Mudah mendapatkan tenaga kerja. dapat dibangun kolam yang lebih luas. sungai, kali, atau sumber air lainnya.
6. Lokasi usaha dekat dengan : d. Lembah yang mendatar di salah satu b. Debit Air
 Tempat pengelola, agar mudah dalam lerengnya. Pada umumnya dilokasi seperti Menurut R. Rustami Djayadiredja
pengawasan ini akan terdapat sungai yang mengalir mengemukakan bahwa kebutuhan air untuk
 Jalan raya, agar mudah dalam didasar lereng yang lain. pemeliharaan ikan sebagai berikut :
pengangkutan dan pemasaran hasil usaha e. Lembah yang mendatar dipakai kedua
lokasi pembenihan (hatchery) lerengnya. Lokasi seperti ini merupakan
i. Derajat keasaman (pH) untuk budidaya FDR.001.CMS.BP.03.2018
 Kultur ekstensif memerlukan air 3
liter/ha, debit air cukup untuk menutupi adalah 5 – 9. Optimum 6,7 – 8,6.
j. Senyawa Beracun
PEMILIHAN LOKASI UNTUK
penguapan saja.
 Kultur semi ekstensif memerlukan 6 – 12 Salah satu senyawa beracun didalam air KOLAM BUDIDAYA IKAN
liter/detik/ha yang dapat ditingkatkan yang berbahaya bagi kehidupan adalah
menjadi 25 – 50 liter/detik/ha. amoniak. Ada dua jenis amoniak, yakni
 Kultur intensif memerlukan air 100 amoniak bukan ion (NH3) dan NH4
liter/detik/kolam dimana kuantitas ini (amonium). Gas yang berbau menyengat
sangat diperlukan terutama mengenai ini berasal dari proses metabolisme ikan
oksigen (O2¬). dan proses pembusukkan bahan organik
4. Kontinuitas yang dilakukan oleh bakteri. Batas
Air harus mencukupi atau tersedia sepanjang konsentrasi kandungan amoniak yang
tahun atau sepanjang musim pemeliharaan. Di dapat menyebabkan kematian adalah 0,1
musim kering sering terjadi bahaya yang timbul – 0,3 mg/liter air.
karena kekeringan dimana pada musim ini air k. Kekeruhan
sangat kurang. Untuk menjaga kontinuitas air Penyebab kekeruhan adalah partikel –
sehingga dapat terhindar dari bahaya partikel lumpur, bahan organik, sampah
kekeringan pada kompleks perkolaman itu harus atau plankton. Akibat kekeruhan, cahaya
ada sumur atau sumber yang lainnya. matahari yang masuk kedalam air akan
terhambat. Kekeruhan yang baik
5. Aspek Fisika, Kimia dan Biologi Air disebabkan oleh plakton tersedia cukup Oleh :
a. Warna hijau jernih, kecerahan 35 cm banyak. AAN SUPRIATNA, S.St.Pi
b. Alklainitas yang produktif 50 – 500 ppm
c. Phospat lebih kecil dari 0,002 ppm Sumber:
d. Cadmium (Cd) lebih kecil dari 0,002 ppm http://lalaukan.blogspot.co.id/2014/01/
e. Plumbum (Pb) lebih kecil dari 0,002 ppm pemilihan-lokasi-untuk-kolam-
f. Kandungan H2S toxio maksimum 1 ppm budidaya.html
g. Temperatur air optimal 25o – 300C
h. Kandungan oksigen dan Karbondioksida Info lebih lanjut :
Pada usaha intensif, kandungan oksigen Aan Supriatna, S.St.Pi
PENYULUH PERIKANAN
yang baik minimum 5 – 6 mg/liter air, Penyuluh Perikanan Kecamatan Rajadesa dan UPTD WILAYAH RANCAH
minimal 2 ppm. Sementara kandungan Rancah DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
karbondioksida sebaiknya tidak ada. Email : aansupriatna01@gmail.com
Blog : lalaukan.blogspot.co.id
KABUPATEN CIAMIS
2018

Anda mungkin juga menyukai