Anda di halaman 1dari 17

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI

SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA


DAN KARAKTER

KELOMPOK 8
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Ni Gusti Ayu Putu Suryani, M.Si

10 / 2307511128 Kayla Cipta Nanda


12 / 2307511130 Ni Kadek Rahayu Purnamasari
25 / 2307511143 Putu Ayu Tia Kurnia Putri

PENDIDIKAN PANCASILA
SEMESTER GANJIL TAHUN 2023/2024
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat beliau
kami selaku tim penyusun dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ESENSI DAN
URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN
PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER” dengan tepat waktu. Tujuan penyusunan
paper ini adalah sebagai sarana pemenuhan tugas yang diberikan oleh ibu Dr. Dra. Ni Gusti
Ayu Putu Suryani, M.Si. selaku dosen pengampu Pendidikan Pancasila di kelas C5 Program
Studi Ekonomi.
Paper ini membahas tentang teori “Esensi Dan Urgensi Identitas Nasional Sebagai Salah
Satu Determinan Pembangunan Bangsa Dan Karakter” yang tentunya untuk menyusun paper
ini kami mengambil referensi dari berbagai sumber yang tersedia dari internet sehingga
bahasan dalam paper ini memiliki keakuratan yang tinggi. Dalam paper yang kami susun ini
juga terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian yang akan menjadi
pembelajaran penting untuk kita semua.

Pada akhirnya kami menyadari bahwa paper ini masihlah belum sempurna, bagai bumi
dan langit, diatas langit masih ada langit, oleh karena itu kami berharap kepada ibu Dr. Dra. Ni
Gusti Ayu Putu Suryani, M.Si. selaku dosen pengampu Pendidikan Pancasila agar dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kekurangan-kekurangan
tersebut dapat kami atasi.

Jimbaran, 18 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
2.1 Konsep dan Urgensi Identitas Nasional .............................................................................. 3
2.2 Alasan Diperlukan Identitas Nasional ................................................................................. 5
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia ...................... 6
2.4 Argument tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Naional Indonesia ...................... 10
2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia ............................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identitas umumnya berlaku pada entitas yang sifatnya personal atau pribadi. Sebagai
contoh, orang dikenali dari nama, alamat, jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Hal demikian
umum dikenal sebagai identitas diri. Identitas juga dapat berlaku bagi kelompok masyarakat
dan organisasi dari sekelompok orang. Sebuah bangsa sebagai bentuk persekutuan hidup dan
negara sebagai organisasi kekuasaan juga memiliki identitas yang berbeda dengan bangsa lain.
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas
nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain, dapat dibedakan dengan
bangsa lain.

Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa.


Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan
bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan. Secara historis, identitas
nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang
sedang dijajah oleh bangsa asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan
Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak
wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu munculah kesadaran untuk bangkit
membentuk sebuah bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi identitas nasional?
b) Apa alasan mengapa diperlukan identitas nasional?
c) Bagaimana sumber historis, sosiologi, politik tentang identitas nasional Bahasa
Indonesia?
d) Bagaimana membangun argument tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Naional
Indonesia?
e) Bagimana esensi dan urgensi Identitas Nasional Indonesia?

1
1.3. Tujuan
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi identitas nasional?
b) Untuk mengetahui alasan mengapa diperlukan identitas nasional?
c) Untuk mengetahui sumber historis, sosiologi, politik tentang identitas nasional Bahasa
Indonesia?
d) Untuk mengetahui bagaimana membangun argument tentang Dinamika dan Tantangan
Identitas Naional Indonesia?
e) Untuk mengetahui esensi dan urgensi Identitas Nasional Indonesia?

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Urgensi Identitas Nasional

a) Konsep Identitas Nasional

Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, yaitu “identitas” dan
“nasional”. Kata identitas berasal dari kata “identity” (Inggris), dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau
jati diri. Dengan demikian identitas merujuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh
seseorang, pribadi dan dapat pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam
beberapa bentuk identitas diri, misalnya dalam Kartu Tanda Penduduk, Id card, Kartu
Pelajar, dan lain sebagainya.

Kata nasional berasal dari kata “national” (Inggris), dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), nasional berarti bersifat kebangsaan atau berasal dari bangsa itu sendiri.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati
diri yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Apabila bangsa Indonesia memiliki
indentitas nasional maka bangsa lain akan dengan mudah mengenali dan mampu
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945, Bendera Merah Putih, Lagu


Kebangsaan, Ideologi Pancasila, semboyang Bhinneka Tunggal Ika, Lambang Negara,
Bentuk Negara, maupun Kebudayaan yang telah diterima oleh seluruh dunia merupakan
Identitas Nasional bagi negara maupun bangsa Indonesia secara politis. Secara historis
proses pembentukan Identitas Nasional itu sendiri umumnya membutuhkan waktu lama,
upaya keras dan perjuangan serta pengorbanan yang panajang diantara warga negara
hingga bangsa yang bersangkutan. Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk
dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara almiah melalui
perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif
pasca kemerdekaan. Dengan demikian Indentitas Nasional adalah simbol baik fisik
maupun non fisik yang dimiliki oleh suatu negara yang menjadikannya sebagai pembeda
negara satu dengan negara lainnya.

3
b) Urgensi Identitas Nasional
Pada dasarnya Identitas Nasional sangatlah penting karena menunjukkan
keberadaan dan eksistenti bangsa Indonesia, agar bangsa Indonesia dikenal bangsa lain.
Apabila kita telah dikenal oleh bangsa lain maka kita boleh melanjutkan perjuangan untuk
mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya. Selain itu Identitas Nasional bagi
setiap negara penting bagi kelangsungan hidup negara-negara tersebut. Demikian pula
bagi Bangsa Indonesia, kita perlu memiliki identitas agar mudah deknali oleh bangsa lain
untuk saling memenuhi kebutuhan atau kepentingan nasional Negara Indonesia. Selain itu
Identitas Nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. Dengan saling
mengenal identitas, maka akan saling tumbuh rasa saling hormat, saling pengertian, tidak
ada stratifikasi dalam kehidupan dalam kedudukan antar bangsa-negara.

Di Era Globalisasi seperti sekarang ini Identitas Nasional perlahan mulai luntur
sedikit demi sedikit. Nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah negara pun ikut memudar,
inilah yang menjadi dinamika kehidupan sekaligus tantangan terkait masalah Identitas
Nasional Indonesia. Sejumlah kasus dan peristiwa nayat terkait terkikisnya identitas
nasional diantaranya:

1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara


(rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan terhadap hukum, dan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar) .
2. Nilai-nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari (menyontek,
tidak disiplin, tidak jujur, dan lain sebagainya).
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih mencintai dan
menghargai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih menyukai produk luarnegri, dan lain
sebagainya).
4. Lebih senang menyanyikan lagu asing daripada mengapresiasi lagu nasional.
Kasus-kasus diatas dapat diberikan solusi agar kita tetap bisa mempertahankan
Identitas Nasional Indonesia, dimulai dari hal-hal kecil seperti mendorong semangat
generasi baru untuk mulai berkompetisi menciptakan produk-produk yang lebih unggul
dari pada sebelumnya agar Bangsa Indonesia bangga menggunakan produk dalam negri
(local), mendorong generasi baru untuk menciptakan prestasi yang tidak dapat dibuat oleh
bangsa lain. Selain itu juga diperlukan pendidikan karakter yaitu Pendidikan
Kewarganegaraan, agar semakin mengerti identitas bangsanya sendiri.

4
2.2 Alasan Diperlukan Identitas Nasional
Identitas nasional secara definisi adalah kumpulan dari nilai budaya yang
berkembang dan tumbuh sebagai bagian dalam aspek kehidupan suatu bangsa serta
menjadi ciri khas tersendiri yang membedakan dengan bangsa lain. Ada 4 Simbol
identitas nasional Indonesia yakni lambang negara Garuda Pancasila, Indonesia Raya
sebagai lagu kebangsaan, Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, dan
Bendera sang saka merah putih. Identitas nasional sebuah bangsa merupakan hal yang
dinamis dan sangat dibutuhkan dengan beberapa alasan tertentu. Berikut alasan perlunya
identitas nasional di Indonesia diantaranya seperti dalam penjelasan di bawah ini.

1. Keberagaman Suku Bangsa


Alasan terbesar pertama yang menjadikan identitas nasional Indonesia sangat
diperlukan adalah karena kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat
beragam dengan banyak suku bangsa di dalamnya. Setiap suku bangsa memiliki bahasa,
agama. kebudayaan tersendiri dan berbeda satu sama lain. Keberagaman yang sangat
tinggi tersebut menjadikannya ada identitas yang dapat berfungsi sebagai pemersatu dari
setiap penduduk suku bangsa sebagai warga negara Indonesia. Banyaknya suku bangsa
dapat menjadi tantangan dalam menentukan karakteristik identitas nasional.

2. Menjadikan Bangsa Indonesia memiliki Jati Diri


Alasan terbesar pertama yang menjadikan identitas nasional Indonesia sangat
diperlukan adalah karena kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat
beragam dengan banyak suku bangsa di dalamnya. Setiap suku bangsa memiliki bahasa,
agama. kebudayaan tersendiri dan berbeda satu sama lain. Keberagaman yang sangat
tinggi tersebut menjadikannya ada identitas yang dapat berfungsi sebagai pemersatu dari
setiap penduduk suku bangsa sebagai warga negara Indonesia. Banyaknya suku bangsa
dapat menjadi tantangan dalam menentukan karakteristik identitas nasional.

3. Tantangan Jaman dan Persaingan Dunia Internasional


Jati diri setiap bangsa haruslah dimiliki sebagai pembeda dari bangsa lainnya.
Jati diri yang khas dalam identitas nasional tersebut menjadi bagian dari pandangan hidup
yang harus diperhatikan dalam tujuannya mencapai cita cita dan tujuan sebuah negara
secara bersama sama. Negara yang kuat harus memiliki jati diri yang jelas dan berbeda
dengan negara lainnya serta harus dapat ditunjukan kepada dunia Internasional sebagai
salah satu tujuan identitas nasional.

5
4. Pentingnya Mempertahankan Eksistensi
Persaingan dunia internasional sekarang ini memang tidak menimbulkan perang
dengan mudahnya namun tetap saja menjadi ancaman bagi negara yang lemah untuk
dapat takluk dalam pelukan negara kuat dalam hal ekonomi, politik, hingga kebudayaan.
Sebagai salah satu peran peran identitas nasional agar negara Indonesia dapat
mempertahankan eksistensinya di dunia internasional dan tetap menjaga cita cita mulia
bersama maka identitas nasional tersebut sangatlah diperlukan.

5. Menumbuhkan Rasa Kebanggaan setiap Warga Negara


Sebagai negara dengan penduduk terbesar salah satunya di dunia, Indonesia
membutuhkan sebuah identitas nasional yang jelas agar warganya dapat bangga menjadi
bagian dari bangsa besar tersebut. Kebangaan akan sebauh negara akan menjadikan
setiap penduduknya memiliki andil yang besar dalam membantu mewujudkan cita cita
dari bangsa tersebut serta mendorong untuk tetap dapat menjaga keamanan dari berbagai
macam ancaman yang dapat beresiko muncul pada negara dengan jumlah penduduk yang
besar seperti Indonesia.

Itulah beberapa alasan perlunya identitas nasional di Indonesia yang seharusnya


menjadi bagian dalam setiap aktivitas kehidupan sehari hari warga negaranya. Melalui
identitas nasional yang jelas maka negara Indonesia yang sangat besar ini dapat bersatu
pada satu sama lain demi terwujudnya cita cita bersama serta menjadi salah satu hal yang
dapat membedakan Indonesia dengan negara lain di dunia ini sehingga dengan begitu
keunggulan Indonesia di Asean maupun lainnya dapat terlihat.

2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia

a) Sumber Historis
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia
ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah
oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa).
Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam
kondisi terjajah. Secara historis, pengalaman kongres telah banyak memberikan inspirasi
yang mengkristal akan kesadaran berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak
berdirinya organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Pada tahun 1920-1930-an
pertumbuhan partai politik di nusantara bagaikan tumbuhnya jamur di musim hujan.

6
Berdirinya sejumlah organisasi kemasyarakatan bergerak dalam berbagai bidang,
seperti bidang perdagangan, keagamaan hingga organisasi politik. Tumbuh dan
berkembangnya sejumlah organisasi kemasyarakatan mengarah pada kesadaran berbangsa.
Puncaknya para pemuda yang berasal dari organisasi kedaerahan berkumpul dalam Kongres
Pemuda ke2 di Jakarta dan mengumandangkan Sumpah Pemuda.

b) Sumber Sosiologis
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang
menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh
Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara
kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal.

Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia, maka secara sosiologis,


individu manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali dari atribut yang melekat
dalam dirinya. Atribut ini berbeda dari atribut individu manusia yang berasal dari
bangsa lain.

c) Sumber Politik
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi
penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: Bendera negara Sang
Merah Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara,
Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-
bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan baik dalam
UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus.

Menurut sumber legal-formal, empat identitas nasional pertama meliputi


bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Bendera negara Sang Merah Putih
Ketentuan Bendera negeri Sang Merah Putih diatur dalam UU No. 24
Tahun 2009 mulai pasal 4 sampai pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan

7
pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa
Sumpah Pemuda Tahun 1928.

Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa


Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta
disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah
Putih saat ini disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

2. Bahasa negara Bahasa Indonesia


Ketentuan Bahasa negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai pasal
25 sampai pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa
Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian
diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II tanggal
28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus sebagai jati diri dan identitas nasional Indonesia.

3. Lambang Negara Garuda Pancasila

Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam Undang-Undang No. 24


Tahun 2009 mulai Pasal 46 sampai Pasal 57. Garuda adalah burung khas
Indonesia yang dijadikan lambang negara. Di tengah-tengah perisai burung
Garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan khatulistiwa. Pada
perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai
berikut:

▪ Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian

tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;


dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai
bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
▪ Dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri

atas perisai;

8
▪ Dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian
kanan atas perisai; dan
▪ Dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan

kapas dan padi di bagian kanan atas perisai.

Dengan demikian, lambang negara Garuda Pancasila mengandung


makna simbol sila-sila Pancasila. Dengan kata lain, Lambang Negara yang
dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan dengan
Pancasila. Artinya, lambang negara tidak dapat dipisahkan dari dasar negara
Pancasila.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam Undang-Undang
No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64. Indonesia Raya sebagai
lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28
Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang
diperdengarkan pada setiap upacara kenegaraan.

5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada kondisi
masyarakat Indonesia yang sangat pluralis yang dinamakan oleh Herbert Feith
(1960), seorang Indonesianist yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai
mosaic society

Seperti halnya sebuah lukisan mozaic yang beraneka warna namun


karena tersusun dengan baik maka keanekaragaman tersebut dapat membentuk
keindahan sehingga dapat dinikmati oleh siapa pun yang melihatnya. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna juga bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang heterogen, tak ada negara atau bangsa lain yang menyamai
Indonesia dengan keanekaragamannya, namun tetap berkeinginan untuk
menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

9
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila memiliki sebutan atau fungsi dan kedudukan dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara, ideologi
nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, way of life, dan banyak lagi
fungsi Pancasila. Rakyat Indonesia menganggap bahwa Pancasila sangat
penting karena keberadaannya dapat menjadi perekat bangsa, pemersatu
bangsa, dan tentunya menjadi identitas nasional.

2.4 Argument tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Naional Indonesia


Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan
“nasional”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau
keadaan khusus seseorang atau jati diri. Sedangkan “nasional” berarti bersifat kebangsaan;
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Dalam konteks
pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-
ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsalain. Secara garis besar, identitas nasional Indonesia
mencakup semangat kebangsaan (nasionalisme) Indonesia, negara-bangsa Indonesia,
dasar negara Pancasila, Bahasa nasional, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia
Raya, semboyan negara 'BhinnekaTunggal Ika', bendera negara Sang Saka Merah Putih,
konstitusi negara UUD 1945, integrasi Wawasan Nusantara, serta tradisi dan kebudayaan
daerah yang telah diterima secara luas sebagai bagian integral budaya nasional setelah
melalui proses tertentu yang bisa disebut sebagai 'mengindonesia', yang berarti proses
untuk mewujudkan mimpi, imajinasi, dan cita-cita ideal bangsa Indonesia yang bersatu,
adil, makmur, berharkat, dan bermartabat baik ke dalam maupun ke kancah internasional.

Karena kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki
oleh setiap bangsa. Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-
ambing. Namun apabila kita melihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini,
identitas yang dimiliki bangsa kita seolah-olah telah terkikis dengan adanya pengaruh
yang timbul dari pihak luar. Budaya-budaya barat yang masuk ke negara kita ini, rasanya
begitu capat di serap oleh lapisan masyarakat. Masyarakat lebih mudah mengambil
budaya-budaya barat yang tidak sesuai dengan corak bangsa Indonesia. Namun
kenyataannya, hal itu sering kali di abaikan, dengan melihat kenyataan ini terlihat jelas

10
bahwa identitas nasional telah mulai terkikis dengan datangnya budaya-budaya barat yang
memang tidak sesuai.

Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan sikap


yang terbuka untuk menghormati keanekaragaman, mendorong demokrasi yang
partisipatif, memperkuat penegakan hukum, serta memajukan solidaritas terhadap mereka
yang lemah atau korban dimana negeri Indonesia adalah ruang publik sebagai tempat kita
hidup Bersama. Karena kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus
dimiliki oleh setiap bangsa, tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.
Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara
dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya pada era reformasi bagaikan berada dalam
tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh
karena itu perlu adanya pendukung dalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai
luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat.

Berikut ini merupakan dinamika kehidupan sekaligus menjadi tantangan terkait dengan
msalah idenititas nasional Indonesia:

1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara


(contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan membayar
pajak, kesantunan, kepedulian, dan lain- lain)

2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari
(perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin, tidak jujur,
malas, kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain-lain)

3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai
dan mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk
bangsa sendiri, dan lain-lain)

4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih
bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.

5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan


lebih mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu
nasional dan lagu daerah sendiri.

11
Memahami dan mengerti nilai-nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan
sekolah sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-
nilai pancasila. Kita perlu memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman
hidup bangsa sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya.
Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme perlu mendapat
perhatian. Bangsa Indonesia perlu mengupayakan strategi untuk mengalihkan kecintaan
terhadap bangsa asing agar dapat berubah menjadi kecintaan terhadap bangsa sendiri. Hal
tersebut perlu adanya upaya dari generasi baru untuk mendorong bangsa indonesia untuk
membuat prestasi yang tidak dapat dibuat oleh bangsalain. Mendorong masyarakat kita
untuk bangga menggunakan produk bangsa sendiri. Dan masih banyak contoh yang
lainnya.

2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa sebuah negara dapat


diibaratkan seorang individu manusia. Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia
adalah agar manusia saling mengenal. Agar individu manusia dapat mengenal atau dikenali
oleh individu manusia lainnya, manusia perlu memiliki ciri atau kata lainnya adalah
identitas.Identitas individu manusia dapat dikenali dari aspek fisik dan aspek psikis. Aspek
fisik dapat berupa jenis kelamin, bentuk fisik, nama, asal etnis, asal daerah, dan
sebagainya.

Aspek psikis dapat berupa watak baik seperti jujur, rajin, toleran, dermawan,
dan sebagainya; atau watak tidak baik, seperti pendendam, sadis, malas, suka berbohong,
dan sebagainya. Namun, secara naluriah atau umumnya manusia memiliki kebutuhan yang
sama, yakni kebutuhan yang bersifat fisik atau jasmaniah, seperti kebutuhan makan dan
minum untuk kelangsungan hidup dan kebutuhan psikis (rohaniah), seperti kebutuhan
akan penghargaan, penghormatan, pengakuan, dan lain-lain. Apabila disimpulkan,
individu manusia perlu dikenali dan mengenali orang lain adalah untuk memenuhi dan
menjaga kebutuhan hidupnya agar kehidupannya dapat berlangsung hingga akhirnya
dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa atau meninggal dunia. Demikianlah, pentingnya
identitas diri sebagai individu manusia.

12
Alasan mengapa identitas nasional itu penting bagi sebuah negara-bangsa karena :

1. Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh
bangsa lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa
sesuai dengan fitrahnya.
2. Kedua, identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan
hidup negara- bangsa tersebut. Tidak mungkin negara dapat hidup sendiri sehingga dapat
eksis. Setiap negara seperti halnya individu manusia tidak dapat hidup menyendiri. Setiap
negara memiliki keterbatasan sehingga memerlukan bantuan negara/bangsa lain.
Demikian pula bagi Indonesia, kita perlu memiliki identitas agar dikenal oleh bangsa lain
untuk saling memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, identitas nasional sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan atau kepentingan nasional negara-bangsa Indonesia. Negara
Indonesia berhasil melepaskan diri dari kekuasaan asing, lalu menyatakan
kemerdekaannya.
3. Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. Dengan
saling mengenal identitas, maka akan tumbuh rasa saling hormat, saling pengertian
(mutual understanding), tidak ada stratifikasi dalam kedudukan antarnegara-bangsa.
Dalam berhubungan antarnegara tercipta hubungan yang sederajat/sejajar, karena masing-
masing mengakui bahwa setiap negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara
lain. Istilah ini dalam hukum internasional dikenal dengan asas “Par imparem non habet
imperium”. Artinya negara berdaulat tidak dapat melaksanakan yurisdiksi terhadap negara
berdaulat lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Diana.2023. Makalah Esensi dan Urgensi Indetitas Nasional Sebagai Determian
Pembangunan Bangsa dan Karakter. Di akses pada 18 Oktober 2023 melalu
https://pendidikan.matamu.net/makalah-esensi-dan-urgensi-indetitas-nasional-sebagai-
determian-pembangunan-bangsa-dan-karakter/

Hermawanto, Irvan. Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional


Indonesia. Diakses pada 18 Oktober 2023 melalui
https://irvanhermawanto.blogspot.com/2018/02/sumber-historis-sosiologis-politik-
identitas.html

Zaini Muhammad Anggota IKAPI, Yayasan Penerbit. 2021. Pendidikan


Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Di akses pada 18 Oktober 2023 melalui 9.
Pendidikan Kewarganegaraan PT.pdf (unhasy.ac.id)

Antono, Agil. 2019. 5 Alasan Perlunya Identitas Nasional Di Indonesia Yang


Penting Untuk Diperhatikan . Di akses pada 18 Oktober 2023 melalui
https://guruppkn.com/alasan -perlunya-identitas-nasional-di-indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai