Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 BISNIS INTERNASIONAL

1. Jelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan konsep globalisasi. Diskusikan
dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Berikan contoh nyata untuk mendukung argumen Anda.
2. Jelaskan perbedaan teori keunggulan komparatif dan teori keunggulan mutlak dalam
konteks perdagangan internasional. Berikan contoh untuk mengilustrasikan penerapan
masing-masing teori. Diskusikan bagaimana faktor-faktor seperti inovasi teknologi
dapat mempengaruhi relevansi kedua teori ini dalam era globalisasi.
3. Jelaskan bagaimana perbedaan dalam sistem ekonomi, politik, hukum, dan budaya
antara negara-negara dapat memengaruhi bisnis internasional. Berikan contoh konkret
untuk mengilustrasikan dampak perbedaan-perbedaan tersebut dalam pengambilan
keputusan bisnis, pembuatan kebijakan, dan strategi pemasaran di pasar global.
LEMBAR JAWABAN
TUGAS 1

Nama : Fauziah Anggun Sari Maulidar


NIM : 044805676
Matakuliah : Bisnis Internasional (ADBI4432)
Prodi : S1 Akuntansi

1. Globalisasi merupakan proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang dan asset fisik)
serta tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi
ancaman pasar global. Globalisasi telah mengubah cara dunia menjalankan bisnis.
Meskipun masih dalam tahap awal, hal itu tidak dapat dihentikan. Tantangan yang dihadapi
bisnis dan individu adalah belajar bagaimana hidup dengannya, mengelolanya serta
mengambil manfaat yang ditawarkannya. Terdapat berbagai bentuk dalam globalisasi, yakni
globalisasi di bidang ilmu pengetahuan, komunikasi, transportasi, budaya, ekonomi, dan
lain sebagainya.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap ekonomi:
• Dampak Positif
- Memperluas pangsa pasar bagi produksi dalam negeri;
- Menambah devisa negara dari hari ke hari atau setiap waktunya;
- Negara dapat memenuhi kebutuhan hidup rakyat melalui perdagangan internasional
yang terbentuk antara negara satu dengan negara lainnya;
- Terjadi transfer teknologi dan negara maju.
Contoh dampak positif globalisasi terhadap ekonomi di Indonesia adalah meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi asing langsung, peningkatan perdagangan
internasional serta transfer teknologi.
• Dampak Negatif
- Pilihan barang yang beragam mendorong masyarakat cenderung konsumtif, sehingga
sulit untuk memajukan produk-produk kreatif yang dihasilkannya;
- Meningkatkan ketergantungan terhadap investasi asing;
- Perkembangan industri kecil yang lemah tidak mampu bersaing dengan industri besar
(dominasi produk asing semakin kuat).
Contoh dampak negatif globalisasi terhadap ekonomi di Indonesia adalah semakin
ditinggalkannya sektor perekonomian yang bersifat tradisional oleh masyarakat
Indonesia.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap budaya:
• Dampak Positif
- Masyarakat dapat mengenal berbagai unsur kebudayaan asing dengan sangat mudah;
- Kehidupan masyarakat semakin maju dan berkembang dalam menerima
keanekaragaman terutama dalam menerima multikulturalisme;
- Budaya lokal atau sifat kebudayaan yang berasal dari daerah-daerah mulai dikenal
dunia.
Contoh dampak positif globalisasi terhadap budaya adalah popularitas masakan
internasional seperti sushi dari Jepang, pizza dari Italia dan kebab dari Turki telah
merambah di berbagai negara di seluruh dunia. Hal ini memberikan kesempatan bagi
orang-orang untuk mencoba makanan baru dan menghargai keunikan budaya makanan
di negara lain.
• Dampak Negatif
- Culture shock yaitu masyarakat merasa gagap atau masyarakat merasa tidak siap
terhadap budaya baru yang muncul;
- Culture lag atau istilah sosialnya dikenal dengan ketimpangan budaya adalah suatu
kondisi dalam masyarakat yang menganggap bahwa suatu budaya lebih tinggi
daripada budaya lain sehingga kehilangan jati diri budaya aslinya;
- Etnosentrisme yaitu sikap yang memandang budayanya lebih baik daripada buaya
lain.
Contoh dampak negatif globalisasi terhadap budaya adalah banyak negara mengadopsi
budaya barat dan mengabaikan budaya lokal mereka sendiri, generasi muda lebih tertarik
pada tren global daripadi tradisi lokal.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap lingkungan:
• Dampak Positif
- Membawa perubahan dalam nilai dan sikap seseorang di mana sebelumnya irasional
menjadi lebih rasional;
- Membantu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga memudahkan
masyarakat dalam beraktivitas dan berpikir lebih maju dari sebelumnya;
- Dapat membantu industri untuk memproduksi alat-alat transportasi dan komunikasi
yang lebih canggih.
Contoh dampak positif globalisasi terhadap lingkungan adalah penggunaan energi
terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin, serta penggunaan kendaraan listrik.
• Dampak Negatif
- Terjadi kesenjangan sosial yang menimbulkan ketidakadilan, diskriminasi dan
perbedaan hak;
- Munculnya sikap individualisme yang berlebihan sehingga dapat merugikan orang
sekitar;
- Banyak Perusahaan menggunakan teknologi yang berdampak buruk pada
lingkungan, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan emisi kendaraan bermotor
yang telah menyebabkan kenaikan kadar polusi di atmosfer.
Contoh dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan adalah pencemaran udara akibat
asap kendaraan bermotor dan pabrik. Di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti
Jakarta dan Surabaya mengalami masalah polusi udara yang cukup serius akibat
banyaknya kendaraan bermotor dan pabrik di sekitar kota tersebut.

2. Dalam konteks perdagangan internasional, terdapat 2 teori utama yang menjelaskan


keuntungan perdagangan antar negara, yaitu teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan
komparatif. Keunggulan mutlak terjadi ketika suatu negara memproduksi barang atau jasa
yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Sebaliknya, keunggulan komparatif tercapai
ketika suatu negara mampu memproduksi barang atau jasa dengan biaya lebih rendah
dibandingkan negara lain.
Contohnya, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi kopi karena kondisi
iklimnya cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi, sementara Jepang memiliki keunggulan
mutlak dalam produksi teknologi tinggi seperti robotik dan elektronik karena memiliki
tenaga kerja terampil dan teknologi yang canggih.
Keunggulan komparatif juga dapat dijelaskan dengan contoh, Indonesia dapat memproduksi
kopi dengan biaya produksi lebih rendah dibandingkan Jepang karena memiliki sumber
daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang murah. Sebaliknya, Jepang mampu
memproduksi teknologi tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan
Indonesia karena memiliki teknologi canggih dan tenaga kerja terampil.
Dalam era globalisasi, faktor-faktor seperti inovasi teknologi dapat mempengaruhi relevansi
kedua teori ini. Inovasi teknologi dalam bidang tertentu, seperti pertanian bisa
meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang pada gilirannya bisa mengubah biaya
produksi suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, kedua teori ini perlu diperbarui secara
berkala untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti inovasi teknologi dalam
perdagangan internasional.

3. Sistem ekonomi, politik, hukum dan budaya yang berbeda antara negara-negara dapat
mempengaruhi bisnis internasional. Perbedaan-perbedaan ini dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan bisnis, pembuatan kebijakan, dan strategi pemasaran di pasar
global. Berikut adalah beberapa contoh konkret:
• Sistem Ekonomi: negara-negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda. Beberapa
negara menerapkan sistem ekonomi pasar bebas, sementara yang lain menerapkan sistem
ekonomi terencana. Perbedaan ini dapat mempengaruhi keputusan bisnis seperti
penetapan harga, produksi dan distribusi. Sebagai contoh, Perusahaan yang ingin
memasuki pasar di negara dengan sistem ekonomi terencana harus memperhatikan
regulasi pemerintah dan birokrasi yang lebih ketat dalam proses bisnis mereka.
• Sistem Politik: negara-negara memiliki sistem politik yang berbeda-beda. Beberapa
negara menerapkan sistem demokrasi, sementara yang lain menerapkan sistem otoriter.
Perbedaan ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah terhadap bisnis internasional.
Sebagai contoh, Perusahaan asing yang ingin berinvestasi di negara dengan sistem politik
otoriter harus memperhatikan risiko nasionalisasi atau ekspropriasinya oleh pemerintah.
• Sistem Hukum: negara-negara memiliki sistem hukum yang berbeda-beda. Beberapa
negara menerapkan sistem hukum umum, sementara yang lain menerapkan sistem
hukum syariah. Perbedaan ini dapat mempengaruhi perlindungan hukum bagi
Perusahaan asing di negara tersebut. Sebagai contoh, Perusahaan asing yang ingin
berinvestasi di negara dengan sistem hukum syariah harus memperhatikan peraturan dan
regulasi yang lebih ketat dalam hal kepemilikan saham dan pengelolaan keuangan.
• Sistem Budaya: negara-negara memiliki budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi strategi pemasaran Perusahaan di pasar global. Sebagai contoh, iklan atau
kampanye pemasaran yang sukses di satu negara tidak selalu berhasil di negara lain
karena perbedaan budaya.
Dalam pengambilan keputusan bisnis, pembuatan kebijakan dan strategi pemasaran di pasar
global, penting bagi Perusahaan untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini antar
negara. Perusahaan harus melakukan riset pasar dan mempelajari lingkungan bisnis lokal
sebelum membuat keputusan bisnis atau merancang strategi pemasaran.

Sumber Referensi:
BMP Bisnis Internasional (ADBI4432) Modul 1
BMP Bisnis Internasional (ADBI4432) Modul 2
BMP Bisnis Internasional (ADBI4432) Modul 4
6 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Serta Contohnya (dosensosiologi.com)
Perbedaan Keunggulan Mutlak dan Komparatif (kompas.com)
Perbedaan sistem politik, Ekonomi, Hukum, dan Budaya dalam Bisnis Internasional -
Kusnadi.Di (kusnadikarto.xyz)

Anda mungkin juga menyukai