T R A N S A K S I A N TA R
PERUSAHAAN AFILIASI
PERSEDIAAN
LABA ANTAR PERUSAHAAN AFILIASI
• LK konsolidasi memandang perusahaan afiliasi yang tergabung di
dalamnya sebagai SATU entitas pelaporan
• Jika terjadi transaksi antar perusahaan afiliasi akan dipandang sebagai
perpindahan tempat dari satu afiliasi ke afiliasi yang lain dan di
laporkan dalam LK Konsolidasi tanpa memandang asal usul
afiliasinya, walaupun secara hukum, perusahaan afiliasi merupakan
entitas terpisah.
• Sesuai PSAK 7/2010, mensyaratkan transaksi antar pihak berelasi
diberlakukan/setara dengan transaksi yang wajar (menerapkan
prinsip arms length transactions)
• Sehingga, mengenakan laba atas transaksi antar afiliasi dinilai
tidak wajar bagi penyusunan LK Konsolidasi, karena setara
dengan memberi laba pada dirinya sendiri sebagai satu entitas
pelaporan
• Laba antar perusahaan afiliasi akan selalu melekat sepanjang
telah terjadi perpindahan asset antar perusahaan afiliasi.
• Laba yang berasal dari transaksi antar perusahaan afiliasian,
tertanam dalam persediaan, asset tetap yang tidak memiliki
umur ekonomis, dan asset tetap yang memiliki umur
ekonomis, dan hutang piutang
TRANSFER PERSEDIAAN (BARANG DAGANGAN)
• Persediaan merupakan asset lancar yang normalnya akan terjual
dalam satu periode akuntansi atau selambat-lambatnya tahun
berikutnya
• Atas persediaan (barang dagangan) yang berasal dari transaksi antar
perusahaan afiliasi dan mengandung laba, maka untuk kepentingan
penyusunan LK Konsolidasi:
1. Atas persediaan akhir, perlu dibuat jurnal koreksi yang
menghilangkan laba pada persediaan yang belum terjual.
2. Atas persediaan awal, perlu dibuat jurnal koreksi untuk
merealisasikan laba atas persediaan yang telah terjual (asumsi
aliran biaya FIFO
• Pada bagian ini, jelaskan dengan menggunakan pemahaman
anda, apa yang dimaksud dengan persediaan akhir dan
persediaan awal (berasal dari transaksi antar perusahaan
afiliasi)
• Jika transaksi persediaan antar perusahaan afiliasian tidak
dipungut sejumlah laba (oleh afiliasi penjual), masih perlukah
eliminasi? Mengapa?
• Jika transaksi persediaan antar perusahaan afiliasian
dipungut sejumlah laba, mengapa harus dilakukan eliminasi
laba atas persediaan akhir dan persediaan awal
• Lazimkah transfer persediaan antar perusahaan afiliasi di
dunia bisnis? Berikan contoh yang anda tahu didukung oleh
sumber.
RAGAM KONDISI PERSEDIA AN YANG BERASAL DARI
TRANSFER PERSEDIA AN
Kas/Piutang Usaha (D) dan Penjualan (K) Pembelian (D) dan Kas/Hutang Usaha (K)
(Transaksi penjualan persediaan) (Transaksi pembelian persediaan)
Eliminasi: Penjualan (D) dan Pembelian (K)
Hutang Usaha (D) dan Piutang Usaha (K)
2. Sistem pencatatan perpetual
Afiliasi Penjualan Afiliasi Pembeli
Kas/Piutang Usaha (D) dan Penjualan (K) Persediaan (D) dan Kas/Hutang Usaha (K)
HPP (cost of goods sold) (D) dan Persediaan (K)
(Transaksi Penjualan Persediaan) (Transaksi Pembelian Persediaan)
Eliminasi:
Penjualan $ 1,200.000 (D) dan Pembelian $ 1.200.000 (K)
• Jika persediaan yang berasal dari transfer antar afiliasi belum juga laku terjual
hingga tahun ke-2 dst., maka persediaan itu menjadi persediaan akhir di setiap
akhir tahun. Untuk itu, bagi kepentingan penyusunan LK Konsolidasi, jurnal
eliminasi yang harus dibuat adalah:
• Eliminasi Downstream
Saldo Laba (PT Induk) awal Rp xxx -
Persediaan akhir - Rp xxx
• Keterangan:
Saldo laba dikredit karena dari kepentingan Konsolidasi, afiliasi penjual yaitu PT
Induk saat transaksi di tahun terjadinya transfer persediaan antar afiliasi (tahun
penjualan persediaan) sudah mengakui laba dari hasil penjualan terlalu awal/dini,
padahal persediaan di afiliasi pembeli (PT Anak) belum terjual ke non afiliasi.
Akibat pengakuan laba dari penjualan terlalu awal, maka laba operasi PT. Induk
juga akan diakui terlalu tinggi, sehingga saldo laba.nya juga akan meningkat. Tahun
tahun sesudah pengakuan laba atas penjualan yang tidak disertai dengan penjualan
persediaan ke entitas non afiliasi, akan dianggap terlalu tinggi bagi kepentingan
Konsolidasi.
Persediaan akhir yang dilaporkan oleh PT Anak, akan dikredit sebesar laba
penjualan karena persediaan akhir tersebut harus dilaporkan di LK Konsolidasi
bersama-sama persediaan akhir lainnya. Nilai persediaan akhir yang berasal dari
transfer entitas afiliasi, dinilai menggunakan harga jual, sedangkan persediaan akhir
yang bukan berasal dari transfer antar entitas afiliasi dinilai menggunakan harga
pokok. Agar bisa digabungkan dalam LK Konsolidasi, maka persediaan akhir yang
berasal dari transfer entitas afiliasi harus dikurangkan dari (unrealized gain) laba.
• Eliminasi Upstream
Saldo Laba (PT Induk) awal Rp xxx -
KNP Rp xxx -
Persediaan akhir - Rp xxx
• Keterangan:
Berkurangnya saldo laba (PT Induk) dan KNP, karena saat terjadinya transaksi
transfer persediaan, ke-dua pihak tersebut telah menikmati laba operasi PT Anak
dalam bentuk penghasilan dari PT Anak dan bagian laba KNP. Di dalam laba
operasi PT Anak tersebut, sudah dilaporkan penjualan persediaan yang dilakukan
afiliasi penjual (PT Anak) dan telah dibagikan ke Induk dan KNP. Sehingga, untuk
kepentingan Konsolidasi hingga tahun-tahun sesudah transfer persediaan,
sepanjang persediaan itu belum laku terjual ke entitas non afiliasi, akan dianggap
terlalu tinggi.
Lanjutan
Persediaan akhir di kredit sebesar selisih penjualan dan HPP (unrealized gain)
yang nilainya berasal dari periode terjadinya transfer penjualan persediaan.
Tujuannya adalah untuk meng-harga pokok-an persediaan akhir yang di laporan
L/R individu PT.Induk. Selama persediaan itu belum terjual ke entitas non afiliasi,
maka LK Konsolidasi di tahun setelah transfer persediaan antar entitas afiliasi
akan selalu meng-kredit-an persediaan akhir yang berasal dari transfer persediaan
antar entitas afiliasi (saja).
Contoh 4
4 April 20X1, Afiliasi Penjual menjual persediaan ke Afiliasi Pembeli senilai $ 1.200.000. Persediaan
itu dibeli tgl 20 Jan 20X1 senilai $ 800.000. Oleh afiliasi pembeli hingga akhir 20X1, persediaan
dari afiliasi penjual belum terjual seluruhnya ke entitas non afiliasi. Di tahun 20X2, Afiliasi
pembeli belum menjual sebagian atau seluruh dari persediaan tersebut. Untuk kepentingan
konsolidasi, maka bagaimanakah jurnal eliminasi yang dibuat oleh PT.Induk (sistem perpetual) jika
proporsi kepemilikan PT Induk sebesar 75%
Afiliasi Penjual
20 Jan 20X1 Persediaan $ 800,000 (D) dan Kas $ 800,000 (K)
4 April 20X1 Kas $ 1,200,000 (D) dan Penjualan $ 1,200,000 (K)
HPP $ 800,000 (D) dan Persediaan $ 800,000 (K)
Afiliasi Pembeli
4 April 20X1 Persediaan $ 1,200,000 (D) dan Kas $ 1,200,000 (K)
• Eliminasi Downstream
Saldo Laba (PT Induk) awal $ 400.000 -
Persediaan akhir - $ 400,000
• Eliminasi Upstream:
Saldo Laba (PT Induk) awal $ 300.000 -
KNP $ 100.000 -
Persediaan akhir - $ 400.000
TRANSFER PERSEDIA AN ANTAR AFILIASI ANAK
• Transfer persediaan antar afiliasi (sebesar harga jual) anak (jika afiliasi anak yang
dikuasai PT Induk lebih dari 1), maka eliminasi laba dilakukan serupa dengan
transaksi Upstream/Hilir/Arus ke atas
• Yang perlu mendapat perhatian adalah munculnya KNP lebih dari 1 yang berasal
dari masing-masing PT Anak (jika kepemilikan tidak penuh)
• Eliminasi persediaan atas transaksi antar afiliasi PT.Anak, ragamnya serupa
dengan slide
• Ragam akuntansi transfer persediaan antar entitas afiliasi, secara garis besar
meliputi 4 hal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
• Modifikasi ragam transaksi persediaan antar afiliasi adalah pada berapa persen
persediaan tersebut terjual, aliran biaya yang digunakan, system pencatatan yang
digunakan, dan banyak PT Anak yang dibawah pengendalian PT Induk.
• Saat melakukan eliminasi, fokuslah pada laba yang muncul dari transaksi antar
afiliasi.nya (harga jualnya, harga pokok.nya) BUKAN transaksi antar afiliasi dan
non afiliasi
• Jika entitas anak yang dikuasai PT Induk lebih dari 1, maka selain focus pada laba
antar afiliasi, fokuslah pada proporsi penguasaan ekuitas PT Induk di masing-
masing PT. Anak
• Eliminasi yang anda kenal di pembahasan bab sebelumnya tetap dilakukan
• Penugasan:
Soal 5-5 Buku Dwi Martani