Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, yang banyak digunakan sebagai

bumbu masakan pedas di negara Eropa, dan sebagai bahan utama pembuatan rokok

kretek khas Indonesia. Salah satu pemanfaatan cengkeh adalah diambil minyaknya.

Minyak cengkeh termasuk salah satu jenis minyak atsiri yang terdapat di Indonesia dan

merupakan komoditas ekspor. Tahun 2000 kebutuhan minyak cengkeh dunia mencapai

2.080 Ton dan Indonesia merupakan Negara terbesar dalam supply pemenuhan

kebutuhan minyak cengkeh dunia terbesar 1.317 Ton atau 60% dari kebutuhan minyak

cengkeh dunia. (Lutfi dkk,2013).

Cengkeh memiliki mutu berdasarkan tempat penanaman dengan sinar matahari

mencapai 8 jam per hari dan tingkat hujan yang merata. Syarat Mutu cengkeh

berdasarkan SNI 01-3392-1994 digolongkan menjadi 3 jenis yaitu mutu I, II dan III.

Dengan karakteristik ukuran, warna dan bau. Golongan I memiliki ukuran rata, warna

coklat kehitaman mengkilat dan berbau tidak apek. Golongan II memiliki ukuran rata,

warna coklat dan bau tidak apek. Golongan III memiliki ukuran tidak rata, warna coklat

dan bau tidak apek. (Setiawan, 2019).

Tingginya kerusakan dan cemaran yang disebabkan oleh cara-cara penanganan yang

kurang baik menyebabkan harga cengkeh di pasaran menjadi turun, bahkan ketika

1
2

sudah ada standar mutu yang ditetapkan, cengkeh tersebut tidak diterima oleh industri

minyak khsusnya untuk minyak atsiri atau sebagai bahan baku lainnya. Kerusakan

terbanyak pada warna dan ukuran akibat kurangnya proses sortasi basah, pengeraman

serta pengeringan pada cengkeh.

Klasifikasi mutu manual, dilakukan berdasarkan pengamatan visual secara

langsung. Kelemahan klasifikasi ini membutuhkan waktu yang relatif lama, dan

dengan mutu yang tidak konsisten karena keterbatasan visual manusia yaitu, tingkat

kelelahan dan adanya perbedaan persepsi mutu dari masing-masing petani cengkeh.

Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu sistem klasifikasi mutu cengkeh

menggunakan transformasi ruang warna HSV dan metode Backpropagation. Data

penelitian ini menggunakan citra gambar dari cengkeh yang disegmentasi untuk

memisahkan antara objek dan background-nya, kemudian diekstrak ciri warnanya, dan

dihitung nilai dari kadar warna RGB (red,green,blue). Hasil yang didapatkan yaitu nilai

dari kadar warna RGB, yang akan digunakan untuk menghitung nilai HSV citra. Citra

hasil segmentasi kemudian dikonversi ke ruang warna HSV (Hue, Saturation, Value).

Transformasi ruang warna HSV untuk mempermudah pendeteksian citra sampel yang

digunakan, dan Backpropagation berfungsi sebagai pengklasifikasian.

Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah pengklasifikasian

mutu cengkeh dengan citra digital dan backpropagation untuk mempermudah petani

memisahkan kualitas cengkeh yang baik berdasarkan ukuran dan warna cengkeh secara
3

objektif dan hasil yang lebih baik sehingga hasil penilaian akan menjadi sama rata dan

petani cengkeh akan lebih cepat dalam proses klasifikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka muncul rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana proses klasifikasi mutu cengkeh dengan menggunakan jaringan syaraf

tiruan backpropagation;

2. Bagaimana mengetahui tingkat akurasi sistem dalam menentukan klasifikasi

golongan I, II dan III pada cengkeh dengan metode Backpropagation.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem yang dapat digunakan

untuk pengklasifikasian mutu cengkeh menggunakan jaringan syaraf tiruan

backpropagation. Mengetahui tingkat akurasi sistem dalam menentukan klasifikasi

mutu cengkeh yang dibagi kedalam 3 golongan yaitu golongan I, golongan II, dan

golongan III dengan jaringan syaraf tiruan backpropagation.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah memudahkan petani dalam pengklasifikasian

mutu cengkeh secara otomatis dan lebih cepat dengan penentuan secara objektif

berdasarkan ukuran dan warna cengkeh. Penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil
4

yang lebih baik sehingga penilaian akan menjadi sama rata dengan sistem yang

dirancang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian lain terkait

klasifikasi.

1.5 Batasan Masalah

1. Menggunakan data citra cengkeh kering;

2. Cengkeh yang digunakan berasal dari Lampung Selatan, Wonosobo, Megelang,

Maluku, dan Jombang;

3. Metode untuk citra warna yang digunakan yaitu HSV dan metode

Backpropagation;

4. Tidak mengacu pada varietas cengkeh tertentu.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

batasan masalah, manfaat penelitian, serta Sistemmatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang menjelaskan mengenai konsep dasar

sistem meliputi teori dari topik pembahasan skripsi ini yang menunjang dalam

pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan permasalahannya.

Menjelaskan konsep dasar sistem, metode pengembangan sistem,


5

karakteristik, klasifikasi dan penjelasan penunjang lainnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan kerangka penelitian, menguraikan langkah-langkah yang

dilakukan dalam penyelesaian penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil pembahasan dan analisa hasil dari klasifikasi mutu

cengkeh.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi pengembangan penelitian

selanjutnya.
6

Anda mungkin juga menyukai