PENDAHULUAN
bumbu masakan pedas di negara Eropa, dan sebagai bahan utama pembuatan rokok
kretek khas Indonesia. Salah satu pemanfaatan cengkeh adalah diambil minyaknya.
Minyak cengkeh termasuk salah satu jenis minyak atsiri yang terdapat di Indonesia dan
merupakan komoditas ekspor. Tahun 2000 kebutuhan minyak cengkeh dunia mencapai
2.080 Ton dan Indonesia merupakan Negara terbesar dalam supply pemenuhan
kebutuhan minyak cengkeh dunia terbesar 1.317 Ton atau 60% dari kebutuhan minyak
mencapai 8 jam per hari dan tingkat hujan yang merata. Syarat Mutu cengkeh
berdasarkan SNI 01-3392-1994 digolongkan menjadi 3 jenis yaitu mutu I, II dan III.
Dengan karakteristik ukuran, warna dan bau. Golongan I memiliki ukuran rata, warna
coklat kehitaman mengkilat dan berbau tidak apek. Golongan II memiliki ukuran rata,
warna coklat dan bau tidak apek. Golongan III memiliki ukuran tidak rata, warna coklat
Tingginya kerusakan dan cemaran yang disebabkan oleh cara-cara penanganan yang
kurang baik menyebabkan harga cengkeh di pasaran menjadi turun, bahkan ketika
1
2
sudah ada standar mutu yang ditetapkan, cengkeh tersebut tidak diterima oleh industri
minyak khsusnya untuk minyak atsiri atau sebagai bahan baku lainnya. Kerusakan
terbanyak pada warna dan ukuran akibat kurangnya proses sortasi basah, pengeraman
langsung. Kelemahan klasifikasi ini membutuhkan waktu yang relatif lama, dan
dengan mutu yang tidak konsisten karena keterbatasan visual manusia yaitu, tingkat
kelelahan dan adanya perbedaan persepsi mutu dari masing-masing petani cengkeh.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu sistem klasifikasi mutu cengkeh
penelitian ini menggunakan citra gambar dari cengkeh yang disegmentasi untuk
memisahkan antara objek dan background-nya, kemudian diekstrak ciri warnanya, dan
dihitung nilai dari kadar warna RGB (red,green,blue). Hasil yang didapatkan yaitu nilai
dari kadar warna RGB, yang akan digunakan untuk menghitung nilai HSV citra. Citra
hasil segmentasi kemudian dikonversi ke ruang warna HSV (Hue, Saturation, Value).
Transformasi ruang warna HSV untuk mempermudah pendeteksian citra sampel yang
mutu cengkeh dengan citra digital dan backpropagation untuk mempermudah petani
memisahkan kualitas cengkeh yang baik berdasarkan ukuran dan warna cengkeh secara
3
objektif dan hasil yang lebih baik sehingga hasil penilaian akan menjadi sama rata dan
sebagai berikut.
tiruan backpropagation;
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem yang dapat digunakan
mutu cengkeh yang dibagi kedalam 3 golongan yaitu golongan I, golongan II, dan
1.4 Manfaat
mutu cengkeh secara otomatis dan lebih cepat dengan penentuan secara objektif
berdasarkan ukuran dan warna cengkeh. Penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil
4
yang lebih baik sehingga penilaian akan menjadi sama rata dengan sistem yang
dirancang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian lain terkait
klasifikasi.
3. Metode untuk citra warna yang digunakan yaitu HSV dan metode
Backpropagation;
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang menjelaskan mengenai konsep dasar
sistem meliputi teori dari topik pembahasan skripsi ini yang menunjang dalam
Bab ini berisi tentang hasil pembahasan dan analisa hasil dari klasifikasi mutu
cengkeh.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran yang dapat dijadikan
selanjutnya.
6