Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 6, No. 4, April 2022, hlm. 1524-1530 http://j-ptiik.ub.ac.id

Klasifikasi Minyak Nabati Menggunakan Sensor Warna dan Sensor


Cahaya dengan Metode K Nearest Neighbor (KNN) berbasis Arduino
Nur Aini Afifah Isbindra1, Hurriyatul Fitriyah2, Dahnial Syauqy3

Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1isbindra99@gmail.com, 2hfitriyah@ub.ac.id, 3dahnial87@ub.ac.id

Abstrak
Minyak nabati merupakan produk perasan dari tumbuh-tumbuhan dan sering kali digunakan sebagai
bahan utama dalam mengolah panganan. Masing-masing tumbuhan yang digunakan sebagai sumber
diperahnya minyak ini menghasilkan minyak nabati yang berbeda dalam hal kandungan gizi. Minyak
yang memiliki manfaat kesehatan yang tinggi untuk tubuh biasanya dijual dengan harga yang tinggi
pula di pasaran. Kemiripan karakteristik minyak dari segi fisiknya membuat sebagian produsen dengan
sengaja menjual minyak nabati yang tidak sesuai dengan sumber tumbuhan aslinya. Untuk
meminimalisir kejadian tersebut, pada penelitian ini dibuat sebuah sistem untuk membedakan minyak
nabati berdasarkan tumbuhannya secara langsung dan cepat. Parameter RGB serta kekeruhan digunakan
sebagai fitur dalam klasifikasi. Data RGB diakusisi oleh sensor warna TCS34725, sedangkan data
kekeruhan akan didapatkan oleh sensor cahaya LDR. Metode pengklasifikasiannya sendiri
menggunakan algoritma K-NN(K-Nearest Neighbour). Metode K-NN menggunakan data latih sebagai
training sistem klasifikasi untuk dihitung jaraknya dengan data uji yang merupakan data baru yang
dimasukkan ke dalam sistem. Kemudian hasil perhitungan jarak akan diurutkan dari yang terdekat dan
hasilnya akan ditentukan berdasarkan kelas terbanyak yang terpilih dalam voting sebanyak K.
Berdasarkan uji akurasi terhadap metode klasifikasi, didapatkan keakurasian sebesar 87,5% untuk K=3
dan K=5. Lalu kecepatan rata-rata komputasi dari pengklasifikasiannya adalah 103,6 ms.
Kata kunci: Minyak Nabati, Sensor TCS34725, Arduino Uno, K-Nearest Neighbour
Abstract
Vegetable oil is one of a product from plants and is often used as the main ingredient in food processing.
Each plant that is used as a source of this oil produces different vegetable oils in terms of nutritional
content. Oils that have high health benefits for the body are usually sold at high prices in the market.
The similarity of the characteristics of the oil in terms of its physical make some producers deliberately
sell vegetable oil that is not in accordance with the original plant source. To minimize this incident, in
this study a system was created to distinguish vegetable oils based on plants directly and quickly. RGB
parameters as well as turbidity are used as features in the classification. RGB data is acquired by the
TCS34725 color sensor, while the turbidity data will be obtained by the LDR light sensor. The
classification method itself uses the K-NN (K-Nearest Neighbor) algorithm. The K-NN method uses
training data as a classification system training to calculate the distance from the test data which is the
new data that is entered into the system. Then the results of the distance calculation will be sorted from
the closest and the results will be determined based on the most selected class in the voting as many as
K. Based on the accuracy test of the classification method, an accuracy of 87.5% was obtained from
K=3 and K=5. Then the average computational speed of the classification is 103.6 ms.
Keywords: Vegetable Oil, Sensor TCS34725, Arduino Uno, K-Nearest Neighbour

sebagai bahan bakar, minyak nabati


1. PENDAHULUAN dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk
Minyak nabati merupakan salah satu bentuk mengolah pangan juga. Berbagai macam minyak
produk dari memanfaatkan tumbuh-tumbuhan nabati untuk olahan makanan telah beredar di
yang diperas. (Fatimah, 2014).Tidak hanya pasaran, misalnya seperti minyak kelapa,

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1524
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1525

minyak sawit, minyak kanola, dan minyak zaitun karoten dalam minyak dan warna kehijauan
(Tazi, 2016). akibat adanya pigmen klorofil (Suparno, 2013).
Minyak nabati cocok digunakan sebagai Selain itu minyak yang telah diproses biasanya
bahan olahan makanan karena memiliki berbagai memiliki cloud point atau titik kabut. Titik kabut
macam gizi yang terkandung di dalamnya. yang dimiliki oleh masing-masing jenis minyak
Namun terdapat aturan pemanasan pada tiap cenderung berbeda karena wax yang terkandung
masing-masing minyak nabati agar gizi yang ada berbeda pula intensitas ppmnya (Gunstone,
di dalam minyak tidak lantas hilang atau 2011). Pengamatan konvensional dengan
teroksidasi (Marlina, 2017). Karena memiliki melihat langsung lewat mata masih dinilai
manfaat yang tinggi terhadap kesehatan, minyak kurang efektif karena masing-masing minyak
nabati yang biasanya dijual di pasaran memiliki nabati memiliki warna pigmen yang mirip antara
harga yang tinggi pula. Minyak kelapa satu dan yang lainnya sehingga hanya para ahli
mengandung vitamin A, D, E, dan K yang saja yang dapat menentukan serta biasanya uji di
berkhasiat untuk metabolisme tubuh serta laboratorium akan memakan waktu yang lama.
kandungan asam lemak yang tinggi (Putri, Banyak sumber telah melakukan
2019). Minyak zaitun kaya akan kandungan pengklasifikasian terhadap minyak, baik dari
vitamin E, senyawa fenol, dan estrogen nabati segi mutu maupun jenisnya. Salah satunya
yang sangat penting untuk kesehatan dan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh
bermanfaat pula sebagai penyembuh luka (Orey, (Putri, 2018) yang menggunakan metode
2008). Minyak jagung dalam pengonsumsiannya klasifikasi K-NN (K-Nearest Neighbor) untuk
dapat bermanfaat untuk menurunkan kolesterol memenuhi fungsi sistem pengklasifikasian
dan serangan jantung koroner karena kaya akan kualitas minyak yang telah digunakan beberapa
asam linoleat dan asam linolenat (Dwiputra, kali untuk menggoreng. Penelitian ini
2015). Minyak kanola pun memiliki manfaat menggunakan kamera dari raspberry pi untuk
untuk kesehatan jantung karena memiliki mendapatkan nilai warna RGB serta sensor
kandungan minyak tak jenuh tunggal dan ganda cahaya LDR untuk mengetahui nilai kekeruhan
(Nainggolan, 2015). dari minyak. Akurasi yang ditunjukkan dari
Terkadang terdapat beberapa produsen sistem pengklasifikasian mencapai angka
yang sengaja memanfaatkan kemiripan fisik dari sebesar hingga 73,33%..
minyak dengan menjual minyak nabati tidak Oleh karena itu berdasarkan kebutuhan
sesuai dengan sumber tumbuhan aslinya. yang telah dikumpulkan, dibuat sebuah sistem
Minyak kanola dan minyak zaitun merupakan yang dapat mengidentifikasi minyak nabati dari
minyak nabati yang kerap dipalsukan (Tazi, segi warna RGB dan kekeruhan menggunakan
2016). Terlebih praktik penipuan tersebut dapat metode klasifikasi K-NN. Warna RGB akan
sering terjadi dengan masih banyaknya diakusisi oleh sensor warna TCS34725,
pedagang yang menjual minyak secara eceran sedangkan kekeruhan dari minyak akan
tanpa menyertakan keterangan minyak tersebut diidentifikasi oleh sensor cahaya LDR.
diperoleh dari tumbuhan mana. Salah satunya
yang terjadi di wilayah Kramat Jati, Jakarta 2. METODE PENELITIAN
Timur dan Srengseng, Jakarta Barat pada tahun Penelitian dilakukan dengan melakukan
2015, di mana terdapat praktik penjualan minyak studi literatur terlebih dahulu untuk
zaitun yang ternyata isi dari produknya bukan mengumpulkan acuan agar penelitian dapat
merupakan minyak zaitun (Liputan6, 2015). dipertanggungjawabkan. Kemudian dilakukan
Padahal masing-masing minyak nabati memiliki analisis kebutuhan sistem untuk mengetahui
cara pengolahan yang berbeda untuk komponen apa saja yang dibutuhkan untuk
menghindari masakan menjadi berbau membangun sistem klasifikasi minyak nabati.
menyengat. Gizi dalam minyak nabati tertentu Setelah diketahui bahwa dibutuhkan komponen
akan berubah menjadi tidak baik bagi tubuh jika seperti sensor warna dan sensor cahaya untuk
melewati suhu pemanasan yang disarankan mendapatkan data dari sample serta penampil
akibat teroksidasi (Marlina, 2017). berupa LCD, sistem dirancang dan
Pada dasarnya, minyak atau lemak diimplementasikan ke dalam bentuk alat yang
murni berwarna bening. Namun seringkali utuh. Terakhir dilakukan pengujian terhadap
dijumpai pigmen pada minyak yang bisa jadi sistem untuk mendapatkan hasil keakurasian
terbawa dari bahan mentahnya. Contohnya serta kesimpulan.
warna kekuningan atau oranye akibat pigmen

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1526

Sistem dibuat di dalam satu kotak dengan


dua tingkatan di dalam kotak serta menyisakan
satu ruangan gelap yang akan digunakan sebagai
ruang diletakkannya sample. Pada tingkat
pertama akan dipasang sensor LDR untuk
mendeteksi kekeruhan dari minyak, lalu pada
tingkat kedua akan ditempatkan mikrokontroler
bersama sensor warna TCS34725 untuk
mengakusisi data RGB dari bagian permukaan
atas minyak. Kemudian bagian atas kotak akan
dilubangi untuk LCD yang berfungsi sebagai
media penampil dari hasil klasifikasi yang telah
diproses di dalam mikrokontroler. Untuk
menggunakan sistem, diperlukan daya yang
memerlukan kabel USB untuk dihubungkan ke
mikrokontroler.

Gambar 3 Prototype Sistem

3.1 Perancangan Perangkat Keras


Sebuah alat butuh dikoneksikan antar satu
sama lain agar dapat dikendalikan oleh
mikrokontroler untuk mengambil data dari
minyak nabati serta menjalankan fungsi
pengklasifikasian di dalamnya. Pada Gambar 3
ditunjukkan bagaimana sensor serta LCD
Gambar 1 Flowchart Metode Penelitian disambungkan dengan pin pada mikrokontroler.

3. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
Dalam merancang sebuah sistem, diperlukan
alur dari rancangan yang akan menggerakkan
sistem agar dapat terpenuhi kebutuhan untuk
mengklasifikasi minyak nabati. Paada Gambar 1
digambarkan alur bekerja dari sistem serta
komponennya.
Gambar 4 Perancangan Perangkat Keras

Dalam perancangan untuk perangkat keras


ini digunakan komponen LCD, sensor, dan
mikrokontroler Arduino Uno yang saling
disambungkan melalui kabel yang ditancapkan
Gambar 2 Blok Diagram Sistem
pada tiap pin yang dibutuhkan untuk saling
berkomunikasi dalam menjalankan fungsinya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1527

masing-masing. dibutuhkan perancangan perangkat lunak untuk


menggerakkan bagaimana alur komunikasi akan
Sensor warna TCS34725 adalah sensor yang
berjalan dan menentukan proses apa saja yang
akan mendeteksi warna RGB dari minyak nabati
harus dieksekusi pada waktu tertentu agar sistem
dan mengirimkan data nilainya ke
dapat berfungsi dengan semestinya sesuai tujuan
mikrokontroler. Sensor ini akan mengeluarkan
yang telah ditetapkan.
cahaya yang akan melalui minyak yang di bawah
pot samplenya terdapat sensor cahaya LDR.
Besarnya cahaya yang diterima akan
3.2.1 Perancangan Program Utama
menentukan seberapa keruh minyak yang sedang
dideteksi. Semakin sedikit cahaya yang Pada perancangan program utama, pin yang
mengenai sensor, maka nilainya akan semakin digunakan pada tiap komponen baik yang
besar. Sebaliknya, semakin terang cahaya yang digunakan untuk pengakusisi data maupun yang
mengenai sensor, maka nilainya akan semakin berfungsi sebagai penampil yang disambungkan
turun. dengan mikrokontroler akan diinisialisasi pada
program. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan
Penampil hasil yang digunakan pada sistem
untuk mengatur alur komunikasi agar setiap
klasifikasi adalah LCD 16x2 yang dipasangi
komponen dapat menjalankan fungsinya dengan
modul I2C. Modul ini berfungsi sebagai
baik saat sistem akan digunakan untuk
converter komunikasi serial dua arah yang
klasifikasi.
digunakan untuk komunikasi dua arah. Selain itu
modul yang dilengkapi dengan variable resistor Berdasarkan diagram alir yang telah disusun
ini juga difungsikan sebagai pengatur kontras pada Gambar 4, ketika pot sample yang berisi
pada LED backlight agar bisa didapatkan minyak nabati dimasukkan ke dalam sistem,
tampilan yang diinginkan untuk muncul pada maka sensor warna dan sensor cahaya akan
layar LCD. memulai fungsinya untuk mendapatkan data
nilai warna dan kekeruhan dari minyak.
Terdapat total empat macam data yang
Kemudian setelah mendapatkan data baru,
diperoleh dari dua buah sensor yang dipasang
klasifikasi dengan menggunakan metode K-NN
pada sistem. Data nilai warna merah, hijau, dan
akan dilakukan untuk menentukan hasil yang
biru didapatkan dari sensor warna TCS34725
akan ditampilkan pada LCD.
yang sudah dikalibrasi agar mendapatkan warna
dengan intensitas 8 bit. Lalu satu data kekeruhan
didapatkan dari sensor cahaya LDR yang juga
dikalibrasi agar menampilkan intensitas
kekeruhan dalam bentuk rentang nilai nol hingga
seratus persen.

Tabel 1 Koneksi Pin

Pin Pin Sensor Pin Sensor


Pin LCD
Arduino Warna Cahaya
16x2 I2C
Uno TCS34725 LDR
VCC VCC VCC VCC
GND GND GND GND
A2 A0
A4 SCL
A5 SDA
SCL SCL
SDA SDA

3.2 Perancangan Perangkat Lunak


Setelah menyambungkan keseluruhan
komponen yang dibutuhkan oleh perangkat
keras dengan menggunakan kabel, selanjutnya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1528

Gambar 5 Diagram Alir Program Utama

3.2.2 Perancangan Program K-NN


Pada diagram alir perhitungan
menggunakan klasifikasi K-NN, langkah
pertama yang dilakukan dalam perancangan
untuk program K-NN ialah menginisialisasi
variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan
serta melakukan kalibrasi terhadap data mentah
warna RGB yang didapatkan dari sensor warna
Gambar 6 Diagram Alir Klasifikasi K-NN
serta data nilai resistansi dari sensor cahaya
LDR. Data mentah warna yang memiliki Jumlah total dari data latih yang digunakan
intensitas 16 bit dikalibrasi sehingga hanya dalam penelitian ini adalah 16. Kesemua data itu
menampilkan hingga intensitas 8 bit saja, merupakan hasil pendeteksian pada empat
sedangkan data resistansi akan dikalibrasi macam minyak nabati yang terbagi menjadi
sehingga menampilkan intensitas kekeruhan kelas minyak zaitun, kelapa, jagung, dan kanola.
dalam bentuk persen. Langkah selanjutnya yang Jadi, diambil sejumlah empat data latih dari
harus diambil yaitu memasukkan data latih dan masing-masing minyak tersebut untuk menjadi
data uji ke dalam proses perhitungan jarak. Jarak training dari klasifikasi K-NN. Daftar minyak
yang telah didapatkan hasilnya akan diurutkan serta nilainya dapat dilihat pada Tabel 2.
nilainya dari yang paling dekat atau paling kecil
hingga ke yang paling besar. Hasil dari
klasifikasi akan ditampilkan berdasarkan jumlah
kelas terbanyak yang divoting paling dekat
nilainya dengan nilai dari data uji. Diagram alir
dari perancangan K-NN dapat dilihat pada
Gambar 5.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1529

Tabel 2 Data Latih Intensitas kekeruhan dinaikkan dengan


Kelas R G B Kekeruhan(%) menambah satu tetes lebih dari tetesan yang
96 126 67 8 sebelumnya dicampur pada air. Pengujian
153 220 121 5 tersebut dilakukan berulang sebanyak 11 kali
Zaitun
98 129 69 8
161 226 125 5
dan dicatat pada Tabel 4. Hasil akurasi yang
155 231 141 3 ditunjukkan adalah 96,9827%.
Kelapa 133 190 114 3
152 223 142 4 Tabel 4 Akurasi Sensor Cahaya
149 215 137 3
143 195 107 5 Pengujian(%) Kalibrasi(%) Akurasi(%)
Jagung
148 204 112 4 0 0 100
136 189 101 4 24 23 95,6522
142 200 107 4 38 41 95,122
141 204 120 3 52 50 96
Kanola 58 56 96,4286
145 214 125 3
142 206 118 4 65 64 98,4375
72 69 95,6522
76 75 98,667
81 81 100
4. PENGUJIAN DAN ANALISIS 86 87 98,8506
Rata-rata Akurasi 96,9827
Pengujian pada komponen sensor, metode
klasifikasi, dan waktu komputasi dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keakurasian 4.3. Pengujian Akurasi Klasifikasi K-NN
dari masing-masing komponen dan mengetahui
apakah kesemuanya sudah difungsikan dengan Pengujian dilakukan dengan menggunakan
benar sesuai dengan kebutuhannya. 8 data uji yang terdiri dari data uji minyak zaitun,
kelapa, jagung, dan kanola. Tiap data uji akan
4.1. Pengujian Sensor Warna TCS34725 dihitung jaraknya dengan 16 data latih yang telah
dimasukkan ke dalam sistem klasifikasi.
Pengujian terhadap sensor warna dilakukan Kemudian hasil perhitungan akan diurutkan dari
dengan membandingkan warna merah, hijau, yang jarak nilainya terdekat hingga terjauh dan
dan biru yang terdeteksi oleh sensor warna dilakukan voting untuk menentukan hasil
dengan gambar minyak nabati yang diperoleh klasifikasi. Untuk menentukan nilai akurasi
langsung dari memotreng menggunakan kamera dengan voting K = 3 dan K = 5, dilakukan
dan dideteksi warna merah, hijau, dan birunya perhitungan sebagai berikut.
menggunakan foreground tool pada Photoshop.
Setelah itu dihitung nilai error dengan membagi Akurasi K = 3:
selisih perbandingan dengan nilai warna hasil 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
tangkapan kamera dan dikalikan seratus. Hasil 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
akurasi adalah seratus dikurangi nilai error. 7
Berikut hasil akurasi dari masing-masing RGB 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100%
8
diperlihatkan oleh Tabel 3. 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 87,5%
Tabel 3 Akurasi Sensor Warna
Akurasi K = 5:
Fitur Rata-rata Akurasi(%) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100%
R 87,935 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
G 70,5075 7
B 85,3375 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100%
8
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 87,5%
4.2. Pengujian Sensor Cahaya LDR
Pengujian dilakukan menggunakan air 4.4. Pengujian Waktu Komputasi K-NN
bening dan air yang sangat keruh. Nilai keluaran Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
dari sensor cahaya dikalibrasi menjadi 0% saat seberapa cepat waktu komputasi dari klasifikasi
ditempatkan air bening di dalam pot sample dan K-NN. Setiap data yang telah diperoleh dari
menjadi 100% saat ditempatkan air yang sangat sensor akan dimasukkan ke dalam parameter
keruh di dalam pot sample. Kekeruhan fungsi klasifikasi K-NN pada program di
ditentukan dengan air yang ditetesi pewarna.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1530

arduino. Selisih waktu dari dimulai dan Fatimah, Warni. (2014). Pemanfaatan Minyak
selesainya fungsi klasifikasi akan diperlihatkan Jelantah dan Ampas Segar Kelapa Sawit
setelah hasil klasifikasi ditampilkan. Tujuan dari pada Pembuatan Biodiesel melalui Proses
pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai Transesterifikasi In Situ. Politeknik
kecepatan dari proses metode K-NN dalam Negeri Sriwijaya.
mengklasifikasi minyak nabati. Dari setiap data
Gunstone, F. (2011). Vegetable Oils in Food
yang dimasukkan ke dalam sistem, akan dilihat
Technology: Composition, Properties and
masing-masing berapa waktu yang dibutuhkan
Uses. Germany: Wiley.
dalam mengklasifikasikannya. Dari sepuluh kali
menggunakan sistem, didapatkan rata-rata Liputan6. (2015). Polisi Terus Kembangkan
kecepatan komputasi 103,6 ms. Kasus Air Zamzam dan Minyak Zaitun
Palsu.
5. KESIMPULAN https://www.liputan6.com/news/read/220
7125/polisi-terus-kembangkan-kasus-air-
Setelah mengetahui hasil dari proses
zamzam-dan-minyak-zaitun-palsu
perancangan hingga pengujian, maka dapat
ditarik kesimpulan atas kinerja beserta akurasi Marlina, L., Ramdan, I. (2017). Identifikasi
yang telah ditunjukkan oleh tiap komponen serta Kadar Asam Lemak Bebas pada Berbagai
proses klasifikasi yang sudah dijalankan. Jenis Minyak Goreng Nabati. 11(1), 53-
Pengujian dilakukan menggunakan empat 59.
macam minyak nabati, yaitu minyak zaitun,
Milanez, K., Pontes, M. (2014). Classification of
minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak
Edible Vegetable Oil using Digital Image
kanola. Keempat subjek itu dimasukkan ke
and Pattern Recognition Techniques, 113,
dalam ruang pengujian di dalam sistem, di mana
10-16.
sensor warna dipasang pada bagian atas dan
sensor cahaya dipasang pada bagian bawah. Nainggolan, R. (2015). Penentuan Kualitas
Dari pengujian sensor warna TCS34725 Minyak Kanola (Canola Oil). Repositori
yang digunakan untuk membaca nilai warna Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-
merah, hijau, dan biru pada minyak nabati, USU).
didapatkan akurasi R = 87,935%, G = Putri, L., Utaminingrum, F., & Tibyani, T.
70,5075%, dan B = 85,3375%. Sedangkan (2018). Klasifikasi Minyak Goreng
pada sensor cahaya LDR yang digunakan Berdasarkan Frekuensi Penggorengan
untuk memperoleh data nilai kekeruhan dari Menggunakan Metode K-Nearest
minyak nabati, diperoleh nilai akurasi Neighbor Berbasis Raspberry Pi. Jurnal
sebesar 96,9827%. Pengembangan Teknologi Informasi Dan
Sistem dengan klasifikasi menggunakan Ilmu Komputer, 3(2), 1208-1214.
metode K-NN teruji dapat berfungsi dengan baik Putri, T. (2019). Keampuhan Air dan Minyak
saat digunakan untuk menentukan hasil dari data Kelapa bagi Kesehatan. Yogyakarta:
uji. Pengujian yang dilakukan dengan Laksana.
menggunakan sejumlah 16 data latih dan 8 data
uji menghasilkan tingkat akurasi dari voting K= Suparno, O., Kartika, I. A., & Muslich. (2013).
3 dan K = 5 sebesar 87,5%. Sains dan Teknologi Proses Produksi
Rata-rata waktu komputasi yang Minyak atau Lemak dan Kulit Samoa
dibutuhkan oleh sistem untuk melakukan (Chamois Leather). PT Penerbit IPB
klasifikasi terhadap data yang dimasukkan ke Press.
dalam sistem adalah 103,6 ms dari seluruh data Tazi, I., Suyono. (2016). Otentikasi dan
yang digunakan dalam pengujian waktu Klasifikasi Berbagai Minyak Nabati dan
komputasi. Hewani Berbasis Penginderaan Hidung
Elektronik menggunakan Metode Linear
6. DAFTAR PUSTAKA Discriminant Analysis (LDA).
Dwiputra, Denny dkk. (2015). Minyak Jagung
Alternatif Pengganti Minyak yang Sehat.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 4(2),
5-6.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai