ABSTRAK
Topik ini menjadi menarik dilakukan pengkajian setidak-tidaknya karena Beberapa
perkembangan hukum sistem penerbitan surat izin usaha pedangangan di Indonesia mengikuti
pasang surut perkembangan kebijakan pemerintah pusat mengenai pemerintahan di daerah.
Dalam dua dekade pemerintah yaitu pada masa pemerintah orde lama dan orde baru
penyelenggaraan pemerintahan bersifat sentralistik. Satuan-satuan pemerintahan teritorial
tingkat lebih rendah sama sekali tidak mandiri dan tidak memiliki keleluasaan mengatur dan
mengurus urusan rumah tangga pemerintahannya. Dalam sistem pemerintahan demikian,
instrumen izin usaha perdagangan sebagai rugulasi pemerintahan yang dapat dijadikan sebagai
sumber pendapatan asli daerah diatur sedemikian rupa, sehingga dimonopoli oleh pemerintah
pusat. Hampir semua perizinan sektor perdagangan dikuasai oleh pemerintah pusat. Instrumen
perizinan usaha perdagangan mestinya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah tetapi
karena dikelolah secara sentralistik akibatnya sektor izin usaha perdagangan kurang memberi
konstribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah.
B. Prinsip otonomi yang nyata dan Beberapa jenis izin usaha yang
bertanggung jawab Dalam dikeluarkan oleh pemerintah yang
Penyelenggaraan Perizinan Pada menyangkut izin usaha perdagangan, yaitu:
Daerah Otonom 1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Penyelenggara pemerintahan daerah Merupakan surat izin yang diberikan oleh
adalah pemerintah daerah (Gubernur,Bupati, menteri atau pejabat yang ditunjuk
Walikota) dan DPRD. Dalam penyelenggaraan kepada pengusaha untuk melaksanakan
pemerintahanya, pemerintah daerah kegiatan usaha dibidang perdagangan
menggunakan asas otonomi sekaligus asas dan jasa. Surat izin usaha perdagangan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan, karena (SIUP) diberikan kepada para pengusaha,
negara Indonesia adalah negara kesatuan baik perseorangan, firma, CV, PT,
maka, mengenai penyelenggaraan perizinan di koperasi, maupun BUMN sesuai
daerah-daerah dalam segala usaha dan Peraturan Menteri perdangangan
kegiatanya harus tetap dalam rangka ikatan Republik Indonesia Nomor 46/M-
negara kesatuan RI. DAG/PER/9/2009.
Sejalan dengan asas penyelenggaraan Kewajiban pemegang SIUP yaitu
pemerintahan tersebut, prinsip otonomi daerah melaporkan kepada kepala kantor wilayah
menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya Departemen Perdagangan dan Industri atau
dalam arti daerah diberikan kewenangan kantor Departemen Perdagangan yang
mengurus dan mengatur semua urusan menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak
pemerintahan di luar yang menjadi urusan melakukan lagi kegiatan perdagangan atau
pemerintah yang ditetapkan dalam Undang- menutup perusahaan disertai dengan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pembelian SIUP.
Pemerintahan Daerah. Daerah memiliki 2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) Setiap
kewenangan membuat kebijakan daerah untuk perusahaan perdagangan yang ada perlu
memberi pelayanan perizinan, peningkatan dan harus mengurus SITU, demi
peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan keamanan dan kelancaran usahanya.
masyarakat yang bertujuan pada peningkatan SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kota
kesejahteraan rakyat. atau Kabupaten sepanjang ketentuan-
Selain itu, penyelenggaraan otonomi ketentuan Undang-Undang Gangguan
daerah juga harus menjamin keserasian mewajibkannya.
hubungan antara daerah dengan daerah Dalam menjalankan perusahaan,
lainnya, artinya mampu membangun pengusaha yang bersangkutan wajib menaati
kerjasama antar-daerah untuk meningkatkan syarat-syarat antara lain:
kesejahteraan bersama dan mencegah a. Keamanan
ketimpangan antar-daerah. Hal yang tidak b. Kesehatan
kalah pentingnya bahwa otonomi daerah juga c. Ketertiban
harus mampu menjamin hubungan yang serasi d. Syarat-syarat lain (mengutamakan
antar-daerah dengan pemerintah, artinya harus tenaga kerja dari sekitarnya dan
mampu memelihara dan menjaga keutuhan menjaga keindahan lingkungan, serta
wilayah negara dan tetap tegaknya Negara penghijauan).
Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka 2. TINJAUAN HUKUM
mewujudkan tujuan negara6. KEWENANGAN PENERBITAN
C. Jenis-jenis Izin Usaha pedagangan IZIN USAHA PERDAGANGAN DI
KOTA PALU
A. Kewenangan Penerbitan Surat Izin
Usaha Perdagangan di Kota Palu.
6
Ibid. Hlm 11
3
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 5, Volume 3, Tahun 2015
Setiap tindakan hukum pemerintah, baik pemerintahan dapat diketahui bahwa mula dari
dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun administrasi negara tertinggi (Presiden)
fungsi pelayanan, harus didasarkan pada sampai dengan penyelenggara administrasi
wewenang yang diberikan oleh peraturan negara terendah (lurah) berwenang
perundang-undangan yang berlaku. “Om memberikan izin. Ini berarti terdapat beragam
positief recht ten kunnen vasstellen en aneka administrasi negara (termasuk
handhaven is een bevoeghdheid noodzakelijk. instansinya) pemberian izin, yang didasarkan
Zonder bevoegheid kunnen geenjuridisch pada jabatan yang dijabatnya baik ditingkat
concrete besluiten genomen worden.7 (untuk pusat maupun daerah.8
dapat melaksanakan dan menegakkan Beragamnya organ pemerintahan Kota
ketentuan hukum positif perlu wewenang. Palu yang berwenang memberikan Surat Izin
Tanpa wewenang tidak dapat dibuat keputusan Usaha Perdagangan dapat menyebabkan
juridis yang bersifat konkret. tujuan dari kegiatan yang membutuhkan izin
Pembuatan dan penerbitan Surat Izin tertentu menjadi terhambat, bahkan mencapai
Usaha Perdagangan merupakan tindakan sasaran yang hendak dicapai. Artinya campur
hukum pemerintahan. sebagai tindakan tangan pemerintah Kota Palu dalam bentuk
hukum, maka harus ada wewenang yang regulasi perizinan dapat menimbulkan
diberikan oleh peraturan perundang-undangan kejenuhan bagi pelaku kegiatan yang
atau harus berdasarkan pada asas legalitas. membutuhkan Surat Izin Usaha Perdagangan,
Tanpa dasar wewenang tindakan hukum itu apalagi bagi kegiatan usaha yang
menjadi tidak sah. Oleh karena itu dalam hal menghendaki kecepatan pelayanan dan
membuat dan menerbitkan Surat Izin Usaha menuntut efisiensi. Menurut Soehardjo, pada
Perdagangan haruslah didasarkan pada tingkat tertentu regulasi ini menimbulkan
wewenang yang diberikan oleh peraturan kejenuhan dan timbul gagasan yang
perundang-undangan yang berlaku karena mendorong untuk menyederhanakan
tanpa adanya dasar wewenang tersebut pengaturan, prosedur dan birokrasi.
ketetapan Surat Izin Usaha Perdagangan Keputusan-keputusan pejabat sering
menjadi tidak sah. membutuhkan waktu lama, misalnya
Pada umumnya wewenang pemerintah pengetahuan Surat Izin Usaha Perdagangan
Kota Palu untuk mengeluarkan Surat Izin memakan waktu berbulan-bulan, sementara
Usaha Perdagangan itu ditentukan secara tegas dunia usaha perlu berjalan cepat, dan terlalu
dalam peraturan perundang-undangan yang banyaknya mata rantai dalam proses perizinan
menjadi dasar dari perizinan tersebut akan banyak membuang waktu dan biaya.9 Oleh
tetapi, dalam penerapannya, menurut Marcus karena itu, biasanya dalam perizinan
Lukman, kewenangan pemerintah dalam dilakukan deregulasi, yang mengandung arti
bidang izin itu bersifat diskresionare power peniadaan berbagai peraturan perundang-
atau berupa kewenangan bebas, dalam arti undangan yang dipandang berlebihan. Karena
kepada pemerintah diberi kewenangan untuk peraturan perundang-undangan yang
mempertimbangkan atas dasar inisiatif sendiri dipandang berlebihan itu pada umumnya
hal-hal yang berkaitan dengan izin. berkenaan dengan campur tangan pemerintah
Organ pemerintahan Kota Palu adalah atau negara, deregulasi itu pada dasarnya
organ yang menjalankan urusan pemerintahan bermakna mengurangi campur tangan
baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah.
Menurut Sjachan Basah, dari penelusuran 8
Sjachran Basah, Perizinan sebagai instrument
berbagai ketentuan penyelenggaraan pengendali lingkungan, pada seminar hukum
lingkungan, diselengarakan oleh KLH bekerjasama
dengan Lagal Mandate Compliance end enforcement
7
F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek, op.cit., hlm Program dari BAPEDAL, 1-2 Mei 1996, Jakarta, hlm.3.
9
26. Soehardjo., op.cit., hlm.25.
4
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 5, Volume 3, Tahun 2015
pemerintah atau negara dalam kegiatan termasuk tanah dan bangunan tempat
kemasyarakatan tertentu terutama dibidang usaha.
ekonomi sehingga deregulasi itu pada 2. SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh
ujungnya bermakna debirokratisasi.10 perusahaan perdagangan dengan modal
Meskipun deregulasi dan debirokratisasi ini dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya
dimungkinkan dalam bidang perizinan dan di atas Rp200 juta sampai dengan
hampir selalu dipraktekan dalam kegiatan Rp500 juta, tidak termasuk tanah dan
pemerintahan, namun dalan suatu negara bangunan tempat usaha.
hukum tentu saja harus ada batas-batas atau 3. SIUP Besar, wajib dimiliki oleh
rambu-rambu yang ditentukan oleh hukum. perusahaan perdagangan dengan modal
B. Pengaturan Penerbitan Izin Usaha dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya
Perdangan di atas Rp500 juta tidak termasuk
Perizinan usaha diperlukan untuk tanah dan bangunan tempat usaha.
mendukung operasional usaha, baik usaha SIUP berlaku selama perusahaan
perseorangan, Usaha Kecil dan Menengah perdagangan menjalankan kegiatan usaha.
(UKM) maupun usaha berskala besar. Di Menteri memiliki kewenangan pengaturan
Indonesia, pendirian usaha diatur dalam SIUP. Menteri menyerahkan kewenangan
Undang-Undang, yaitu melalui Peraturan penerbitan SIUP kepada Gubernur Sulawesi
Daerah dan Peraturan dari Departermen tengah dan Bupati/Wali Kota .Bupati/Wali
Perdagangan serta Departemen atau instansi Kota melimpahkan kewenangan penerbitan
yang terkait dengan bidang usaha yang SIUP kepada Kepala Dinas yang bertanggung
dijalankan. Perusahaan Perdagangan adalah jawab di bidang perdagangan atau pejabat
setiap bentuk usaha yang menjalankan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan usaha di sektor perdagangan yang Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat sesuai
bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja Peraturan Menteri perdangangan Republik
dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009.
Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh SIUP dilarang digunakan untuk
keuntungan dan atau laba. melakukan kegiatan:
Surat Izin Usaha Perdagangan yang a. usaha perdagangan yang tidak sesuai
selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin dengan kelembagaan dan/atau kegiatan
untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha usaha, sebagaimana yang tercantum di
perdagangan. Pejabat Penerbit SIUP adalah dalam SIUP;
Kepala Dinas yang bertanggung jawab di b. usaha yang mengaku kegiatan
bidang perdagangan di wilayah kerjanya atau perdagangan, untuk menghimpun dana
pejabat yang bertanggung jawab dalam dari masyarakat dengan menawarkan
pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu janji keuntungan yang tidak wajar
atau pejabat lain yang ditetapkan berdasarkan (money game); atau
peraturan ini. Setiap perusahaan yang c. usaha perdagangan lainnya yang telah
melakukan usaha perdagangan wajib memiliki diatur melalui ketentuan peraturan
SIUP, SIUP sebagaimana dimaksud terdiri perundang-undangan tersendiri
dari: Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan
1. SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh SIUP paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung
perusahaan perdagangan dengan modal sejak diterimanya SP-SIUP dan dokumen
dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya persyaratan secara lengkap dan benar, dengan
sampai dengan Rp200 juta, tidak menggunakan Formulir sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III sesuai
Peraturan Menteri perdangangan Republik
10
Ibid. hlm.33.
5
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 5, Volume 3, Tahun 2015
8
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 5, Volume 3, Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Sjachran Basah, Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Administrasi, pada Penataran Hukum
administrasi dan lingkungan di Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1995.
Ateng Syafruddin, Perizinan untuk Berbagai Kegiatan. Surabaya. 1993.
N.M. Splet dan J.B.M.J Ten Berge, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh M.
Philipus M. Hadjon, Yuridika Surabaya 1995.
Manan, Bagir. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum
UII: Yogyakarta, 2002.
Soehardjo, Pengurusan Perizinan dan dokumen, Visimedia, 2008.
B. Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
9
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 5, Volume 3, Tahun 2015
BIODATA PENULIS
Nama : WIJAYA
Tempat tanggal lahir : Palu , 11 Januari 1991
Alamat rumah : Jl. Labu No.24
Alamat E-mail : jaya.to69@yahoo.co.id
No.tlp : 0852 5032 3032
10