Anda di halaman 1dari 3

RANCANGAN TATA RIAS DAN TATA BUSANA

KELOMPOK 5
I. ORIENTASI
Tema tarian adalah langkah penting dalam menciptakan karya tari yang bermakna dan
menarik. Tema harus memiliki makna atau pesan yang ingin disampaikan. Tema ceria
tentu berbeda dengan tema kesedihan. Maka dari itu kelompok lima yang
beranggotakan:

1. Aldy Saputra
2. Arfan Wahyu Riyanto
3. Lulu Safwa Aulia
4. Muhamad Sultoni
5. Nicodemus Gerald L.T.
6. Regitha Cahyani W.P.
7. Syifa Revani H.

memilih tema mengenai perpaduan antara budaya dan alam yang kami beri nama
“Harmonized” . Tema ini menciptakan gambaran tentang bagaimana karakter perkasa
seperti Gatot Kaca dapat berpadu dengan keindahan dan kelemahan bunga dalam
sebuah tarian yang menggambarkan keseimbangan antara kekuatan dan keindahan.

II. PERALATAN
Gatot kaca dan bunga adalah salah dua contoh dari penggunaan tata rias karakter dan
fantasi yang membutuhkan:

 Face Painting
 Lipstik
 Foundation
 Bedak
 Pensil alis
 Blush On
Selain tata rias suatu tarian dapat dikatakan sesuai dengan tema yang dibawakan
diperlukan adanya tata busana. Busana dari tema kami akan membutuhkan alat-alat
seperti:

 Bunga
 Kardus
 Plastik
 Gunting
 Lem
 Daun Kering
 Kabel Ties Putih
 Lem Tembak
 Kertas Emas

III. MAKNA TEMA TARI

Suatu tarian memiliki beberapa macam jenis tata rias, yaitu:


1. Tata Rias Korektif, berguna untuk mempertegas wajah.
2. Tata Rias Karakter, digunakan untuk membentuk suatu karakter baru.
3. Tata Rias Fantasi, dipakai untuk memberikan kesan estetis pada wajah.

Dalam tema tarian kelompok lima kami mengambil tata rias fantasi bertemakan wujud
bunga yang menggambarkan kecantikan dari suatu tanaman dengan keelokan yang
dipancarkannya. Kami juga memilih untuk memperlihatkan tokoh Gatot Kaca dalam
tata rias karakter. Pemilihan tokoh Gatot Kaca didasarkan pada sifatnya sebagai ksatria
yang tangguh dan pemberani yang cocok dipadukan dengan kelembutan karakter bunga.

Pemilihan kami mengenai tata rias dan tata busana tentu memiliki makna pada setiap
bagian yang terdapat pada tubuh sang penari, seperti:

Tata Rias dan Busana Bunga:

1. Warna Alami: Tata rias busana yang mencerminkan tentang alam mengambil
inspirasi dari warna-warna alami seperti hijau (melambangkan tumbuh dan
kehidupan), cokelat (melambangkan bumi), dan biru (melambangkan air).
2. Motif Alam: Motif bunga, daun, ranting, dan elemen alam lainnya digunakan
dalam tata rias busana ini untuk menciptakan hubungan dengan alam.
3. Bahan Alami: Penggunaan bahan-bahan alami seperti kulit kayu, daun, dan
bahan-bahan organik lainnya dalam busana dan aksesori merupakan simbol tata
rias busana alam.
4. Batik dan motif etnik: Motif batik dan motif-motif etnik tradisional dapat
merujuk pada alam dan budaya yang sangat terkait dengan lingkungan alam
setempat.
5. Keanekaragaman hayati: Tata rias busana alam menekankan pentingnya
menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan alam.

Tata Rias dan Busana Gatot Kaca:

1. Warna: Warna merah digunakan dalam tata rias busana Gatot Kaca sebagai
simbol keberanian dan kekuatan.
2. Topeng: Gatot Kaca digambarkan dengan topeng wajah yang berperang atau
garang untuk mencerminkan sifatnya yang pemberani.
3. Kepala: Hiasan kepala yang menggambarkan kaca atau benda keras, mengacu
pada karakter Gatot Kaca yang memiliki tubuh keras dan tahan luka.
4. Aksesori: Aksesori seperti perisai dan tombak menjadi bagian dari tata rias
busana Gatot Kaca untuk mencerminkan karakter pejuangnya.
5. Tato atau lukisan tubuh: Gatot Kaca dapat digambarkan dengan lukisan tubuh
yang menunjukkan kekuatan dan keberaniannya.

Alasan kami memilih kedua tema tersebut karena perpaduan yang ditampilkan dari
tata rias dan busana ini akan memberikan sebuah gambaran bahwa seorang ksatria
juga membutuhkan kelembutan dan kasih sayang. Tidak hanya itu, kami juga
melihat dari sisi makna yang memberikan arti tersendiri pada setiap bagian tubuh
penari. Terakhir, kami mempertimbangkan proses pembuatannya yang sederhana
dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai