Anda di halaman 1dari 1

Nama : kirana iswara danti

NIM : 190252609245
Mata Kuliah : Perancangan Tata Rias dan Busana

Menganalisis artikel tata rias dan busana :

1. Judul : Analisis Tata Rias dan Busana Sebagai Penanda Ruang dan Waktu dalam
Trilogi Back To The Future.
Penulis : Bernadeta Lillyana Konsis Optiani
Analisis :
Penataan rias dan busana merupakan salah satu elemen yang memberikan tanda
visual pertama terhadap naratif. Penataan rias dan busana pada trilogi Back to The
Future berperan dalam menandakan perbedaan ruang dan waktu, terlebih lagi karena
trilogi ini menggunakan aktor dan aktris yang sama untuk cerita dengan periode
waktu yang jauh tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penanda
ruang dan waktu dalam rias dan busana yang digunakan dalam trilogy ini. Selain itu
juga mencari tahu bagaimana itu dapat menandakan perbedaan ruang dan waktu.
Penelitian ini dikaji secara deskriptif kualitatif menggunakan teori penanda Saussure
dan referensi sejarah mode busana Amerika. Penanda ruang dan waktu pada tahun
1885 ditandai dengan penggunaan warna kain dominasi coklat dan bahan alami. Pada
tahun 1955, ditandai dengan dominasi kain motif print dan jaket. Pada tahun 1985,
ditandai dengan dominasi warna mencolok dan berbagai model pakaian. Sementara,
pada tahun 2015 didominasi dengan kemunculan invosi busana yang tidak lazim dan
warna-warna tersier

2. Judul : Makna dan Filosofi Rias dan Busana Pengantin Putri Sekar Salekso Kota
Magelang Jawa Tengah
Penulis : Sherli Marselina Bita
Analisis :
Tata rias Pengantin Putri Sekar Salekso merupakan tata rias yang baru dan belum
banyak dikenal oleh masyarakat.Pengantin Putri Sekar Salekso memiliki warna yang
sangat dominan yaitu warna ungu hal ini terlihat dari gradasi warna tata rias wajah,
dan busana yang dikenakan pengantin baik pengantin wanita dan pria. Temu gelang
merupakan motif yang banyak digunakan terlihat dari sanggul, pinggiran busana
pengantin, kain jarit yang digunakan, serta aksesoris yang digunakan pengantin.
Makna dan filosofi temu gelang dua lingkaran yang saling bertemu memiliki makna
bahwa cinta yang telah dibina oleh kedua mempelai tidak akan pernah ada putusnya.
Motif bunga dan bunga mengandung filosofi tentang kesucian dan budi pekerti yang
rupawan. Motif elang nukik mempunyai makna bahwa saat kita berada diatas jangan
pernah segan untuk melihat kebawah, dan siap menolong, membantu yang dibawah
dan bentuk paruh elang dapat menjadi simbol kekuatan, ketangguhan. Citak berbentuk
paku dan godeg yang menjadi simbol kekuatan. Tata rias wajah yang menggunakan
warna bernunsa ungu, menggunakan paes didahi serta menggunakan sanggul temu
gelang. Busana pengantin terdiri dari kebaya panjang dengan kerah kutu baru
berbentuk segitiga, beskap dengan dalaman krah sanghai, dan kain glang ceplok poh
kantil dengan seret temu gelang. Makna dan filosofi secara keseluruhan bahwa
pengantin sudah mengampil keputusan dengan bertekat bulat untuk memulai rumah
tangga dengan cinta yang tak akan pernah ada putusnya.

Anda mungkin juga menyukai