Disusun Oleh :
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas sebagai pengganti
UAS mata kuliah Dasar Seni dan Desain dari Ibu Dr. Netty Juliana S.Sn, M.Ds serta
mendapatkan nilai yang terbaik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Netty Juliana S.Sn, M.Ds selaku dosen
mata kuliah Dasar Seni dan Desain yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pada bidang yang saya tekuni. Adapun isi bahasan dalam makalah ini
ialah mengenai pembuatan motif gabungan antara Korea Selatan dan Sumatera Utara yang
diaplikasikan pada busana kasual.
Saya juga sadar bahwa sekiranya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan berbagai kritik dan saran dari pembaca agar dapat membantu
penyempurnaan dari makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
PETA KONSEP...............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................6
A. Latar Belakang......................................................................................................................6
B. Tujuan...................................................................................................................................6
Motif tarok-tarok dari karo ini berupa bentuk gambar bunga yang merupakan dari
tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan sulur labu yang menjalar menunjukkan kesuburan dan
kemakmuran yang memberikan kebahagian.
Motif Tarok-Tarok
Kedua motif tersebut akan digabung sehingga membentuk suatu motif baru. Warna yang
dipakai adalah warna hitam sebagai lambang kekuatan dan warna biru merupakan simbol dari
empat hal, yakni kepercayaan, loyalitas, tanggung jawab, kepercayaan, dan keamanan.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ciri khas menurut KBBI memiliki 6 arti, yaitu jati diri, ciri-ciri, identitas, tanda-
tanda, khas, dan gambaran. Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang
umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian.
Setiap negara memiliki motif daerahnya masing-masing. Dan setiap motif dari daerah
tersebut memiliki ciri khasnya. Seperti di Indonesia yang memiliki motif batik, namun di
setiap daerahnya memiliki corak-coraknya tersendiri yang menjadi ciri khas dari daerah
tersebut.
Dalam makalah ini penulis akan membuat suatu motif baru yang merupakan
gabungan antara motif daerah dari Indonesia dan Korea Selatan.
B. Tujuan
Memenuhi tugas pengganti UAS mata kuliah Dasar Seni dan Desain.
Mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam mendesain motif.
BAB II RUMUSAN MASALAH
1. Motif yang digunakan dalam busana kasual
2. Teknik yang digunakan dalam pengaplikasian pada busana kasual
BAB III METODOLOGI
A. Mencari Makna Motif dan Sejarahnya
Motif yang digunakan dalam busana kasual adalah motif dari daerah Batak Kar, yaitu
motif tarok-tarok. Motif tarok-tarok dari karo ini berupa bentuk gambar bunga yang
merupakan dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan sulur labu yang menjalar menunjukkan
kesuburan dan kemakmuran yang memberikan kebahagian. Kebahagian itu didapatkan dari
hasil pengolahan pertanian yang akan mendatangkan rejeki yang baik pada etnik Karo. Hal
inilah yang melatarbelakangi etnik Karo membentuk retret taruk taruk yang mereka yakini
bahwa pertanian memberikan rejeki yang baik jika diolah dengan baik. Retret ini dibentuk
dengan teknik tatah dan diberi warna sesuai dengan gambar sulur labu yang menjalar.
Motif Tarok-Tarok
Motif yang digunakan dalam busana kasual adalah motif yang ada pada ornamen
norigae. Norigae adalah hiasan yang ada pada hanbok, yaitu busana tradisional korea.
Motif yang digunakan adalah motif kelelawar. Motif kelelawar dari korea ini biasanya
dibuat dalam bentuk simpul. Motif ini melambangkan keberuntungan dan banyak
digunakan sebagai lambang umur panjang, kekayaan, kesehatan, kebaikan dan kematian.
Kelelawar juga menyimbolkan kesuburan dan kepercayaan karena kelelawar sering
berkerumunan di langit malam dalam jumlah besar.
Motif tersebut akan diaplikasikan pada busana. Berikut adalah sketsa dari pengaplikasian
motif pada busana.
Berikut gambar dari pengaplikasian motif pada busana. Motif ini dimodifikasikan sedikit
dengan jenis tusuk sulam lainnya. Meskipun sedikit berbeda dengan motif desain awal, namun
bentuk dasar masih sama. Jenis tusuk yang dipakai adalah tusuk rantai, tusuk simpul, tusuk tikam
jejak, dan tusuk penuh.