Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Ornamen Tradisi
Nusantara Dosen Pengampu : Drs.Kusmadi , M.Sn
Oleh
Muhammad Hivan Rakhel
NIM:231471035
Program Studi Kriya
Fakultas Seni Rupa Dan Desain
Institut Seni Indonesia Surakarta
Source by: https://pin.it/2KaFUI7bf Diunduh pada 10 Maret 2024 Nama asal motif Motif Ragam Hias Mataram Nama bagian bagiannya Bagian-bagian dari motif tersebut adalah sebagai berikut 1. Daun pokok Berbentuk cekung(krawingan) ,bagian muka dan atas berbentuk ulir atau polos dan ada pula daun yang melengkup. 2. Daun-daun motif mataram ini sifatnya menyerupai daun alam 3. Benangan mempunyai bentuk benangan timbul dan cawen melingkar menuju ulir muka. 4. Trubusan mempunyai bentuk sehelai daun kagok,bengkok tumbuh dibagian muka benangan dan berhenti dibawah ulir. 5. Pecahan ialah suatu pecahan yang bentuknya menyobek sehelai daun memakai irama berbelok-belok,sehingga menambah baiknya masing - masing daun. Struktur pola Struktur pola motif mataram ini memiliki bentuk daun pokok cekung atau krawingan ,daun daun motif mataram menyerupai daun alam yang hidupnya bergerombol di motif ini juga terdapat benangan yang timbul dan trubusan bengkok di bagian muka benangan serta pecahanyng bnetuknya menyobek sehelai daun memakai irama berbelok. Pendapat pribadi Menurut saya pribadi motif ini sangat unik terbilang dari bentuk daun yang bergerombol yang menurut saya bermakna kesatuan struktur motifnya yang teratur dan simetris seringkali menunjukan harmoni dan keteraturan. Source by : https://pin.it/5fEAPGaX3 Diunduh pada 10 Maret 2024 Nama asal motif Motif Ragam Hias Bali Nama Bagian- bagiannya Nama bagian-bagian dari motif bali sebagai berikut 1. Daun pokok sehelai daun yang tumbuh di Tengah-tengah daun yang lain dan tertutup oleh angkup.batas dan garis pokok berimpitan dengan ulir muka dan masuk pada angkupnya. 2. Angkup: Sehelai daun yang menutup daun pokok dari pangkal hingga sampai pada ujungnya dan pada ujung daun berulir. 3. Benangan: Berbentuk cekung melingkar di bagian muka ulir dan tidak berimpitan dengan garis-garis yang lain dan ujungnya berulir. 4. Sunggar: Sehelai daun yang tumbuh membalik di muka berbentuk krawingan, yang pokoknya tumbuh dari ulir bagian benang. 5. Endong: Sehelai daun yang selalu tumbuh di belakang (punggung) daun pokok, yang berbentuk cempalukan berulir atau daun punggel. 6. Trubusan: (daun semi) sehelai daun tambahan yang tumbuh di bagian ujung atau atas daun pokok, menambah indahnya daun itu. 7. Simbar: Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuh pada daun besar atau daun pokok di bagian bawah berdampingan tangkai angkup. 8. Pecahan: Suatu cawenan yang memisahkan daun pokok, terletak ditengah-tengah daun itu, menambah baiknya dari suatu motif Bali. Struktur pola Motif ini memiliki struktur pola yang sangat kompleks karena motif bali dikenal dengan kekayaan dan kerumitanya pola motif bali ialah campuran cekung dan cembung serta daun yang besar dan tanggung sehingga dapat dimengerti bahwa ini motif bali. Pendapat pribadi Seperti yang tertera diatas motif bali dikenal kekayaan dan kerumitanya serta motif bali juga gampang dikenali karena terdapatnya sunggar yang hanya tedapat di motif bali(bentuknya seperti daun patran dan cekung). Source by : https://pin.it/3ZrnhV9nX Diunduh pada 10 Maret 2024 Nama asal motif Motif Ragam Hias Surakarta Nama bagian-bagiannya Nama bagian-bagian dari Motif Surakarta sebagai berikut 1. Daun Pokok : dasar motif Surakarta mirip motif campuran antara ragam hias Jepara dan Pekalongan yang berbentuk cembung dan cekung serta runcing dan bulat. 2. Angkup : digubah dari daun pakis yang berbentuk sesuai dengan angkup ragam hias Bali. 3. Benangan dan pecahan : membentuk garis yang pada ujung melingkar. 4. Bunga,biasanya motif Surakarta menggunakan bunga Padma atau Lotus Struktur pola Struktur polannya menhubungkan berbagai elemen dalam motif,detail untuk memprindah motif berupa titik,garis,bentuk geometris lainya Pada umumnya penduduk Surakarta gemar akan gerak irama yang bebas namun tetap memenuhi syarat komposisi Seolah-olah ada keseragaman hidup masyarakat Surakarta dengan aliran Bengawan Solo. Pendapat pribadi Menurut saya yang saya suka dari motif Surakarta yaitu isen isen atau isianya yang menggunakan bentuk geometris.Motif Ragam hias Surakarta mengambil gubahan patrari dan ukel pakis yang sedang menjalar dengan bebas, berbentuk cembung dan cekung, yang dilengkapi dengan buah dan bunga. Source by : https://pin.it/moMumwdRy Diunduh pada 11 Maret 2024 Nama asal motif Motif Ragam hias Jepara Nama bagian-bagiaannya Nama bagian-bagian dari Motif Jepara sebagai berikut 1. Daun Pokok: Dari motif ini garis besarnya berbentuk prisma segi tiga yang melingkar-lingkar dan dari penghabisan lingkaran berpecah-pecah menjadi beberapa helai daun, menuju kelingkaran gagang atau pokok dan bercawenan seirama dengan ragam tersebut. 2. Buah: Ialah di bagian sudut pertemuan lingkaran, berbentuk bulatan kecil-kecil bersusun seperti buah wuni. 3. Pecahan: Ialah cawenan yang berbentuk sinar dari sehelai daun; 4. Lemahan: Ialah dasar, dalam prakteknya tidak begitu dalam ada juga yang di krawang atau tembus. Struktur pola Struktur pola yang terdapat pada Motif Jepara memiliki pola yang khas dan kompleks ,mencerminkan kekayaan budaya dan kerajinan local Masyarakat jepara. Pendapat pribadi Menurut saya pada motif jepara sering menggunakan buah sebagai elemen utama atau pelengkap,menurut saya elemen tersebut memiliki kesan yang menarik daya Tarik tersendiri selain itu motif jepara juga memiliki ciri khas yang terdapat pada pecahannya. Source by : https://pin.it/4iTsOXurb Diunduh pada 11 Maret 2024 Nama asal motif Motif Ragam Hias Majahpahit Nama bagian-bagiannya Nama bagian-bagian dari Motif Majahpahit 1. Daun Pokok: Campuran cekung dan cembung, memang daun ini merupakan campuran yang sesuai untuk menambah baiknya motif tersebut. 2. Angkup: Ragam ini mempunyai dua angkup, yang berbentuk cembung dan cekung memakai ulir menelungkup pada sehelai daun pokok. 3. Jambul: Ragam ini mempunyai jambul susun dan jambul satu. Ini suatu tanda untuk daun-daun pokok atau daun lainnya. Jambul yang satu untuk daun yang tanggung. Adapun daun kecil tidak memerlukan jambul. Jambul ini diletakkan di muka bagian atas ulir pada penghabisan ulir angkup. 4. Trubusan: (daun semi) ialah sehelai daun yang terletak di atas angkup atau daun besar berebentuk bulat atau cekung (krawing), baik daun tanggung maupun daun kecil. 5. Benangan: Sama dengan motif Padjajaran, hanya bedanya jika motif Majapahit mempunyai benangan rangkap. Benangan rangkap ini dipakai pada daun yang besar dan benangan satu pada daun yang tanggung. 6. Simbar: Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuh pada daun besar atau pokok daun pada bagian bawah, berdampingan dengan tangkai angkup. 7. Pecahan: Sama dengan pada motif Padjajaran Struktur pola Ragam Hias Majapahit berbentuk bulatan dan krawingan (cekung) dan terdiri dari ujung ukel dan daun-daun waru maupun pakis. Dalam raga mini patran (daun) diwujudkan krawing (cekung). Pendapat pribadi Yang paling mencolok menurut saya pada motif Majahpahit ini ialah adaanya jambul yang menjadikan ciri khas pada motif tersebut.selain itu angkup di motif majahpahit juga berbeda dengan angkup yang lainnya,angkup majapahit berbentuk krawing yang diakhiri dengan bentuk ulir kecil.