Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TREN MODE ADIBUSANA

BUSANA EROPA ,TRADISIONAL DAN TEMPAT OBSERVASI

Dosen Pengampu :

DR. YULIARMA, M. DS

VINA OKTAVIANI M.PD

Oleh :

MELDA YANI 19075030

ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BUSANA MODEL TRADISIONAL KARYA DIDIET MAULANA

KEBAYA ROMANSA
KEBAYA LILY
PUSPA WARNI

KEBAYA ROMANSA
SEPASANG ANGSA
BUSANA MODEL ERPOA KARTA BARLI ASMARA
BUSANA TRADISIONAL KARYA BERRY MIRSHA

ANALISIS MODE
1. KARYA DIDIET MAULANA
a) KEBAYA ROMANSA PUSPA WARNA
Sebuah konsep desain untuk resepsi @alialaksono dan
@evandrasubagyo . Menghadirkan inspirasi taman bunga yang
bersinar di malam purnama. Sebuah konsep pernikahan yang unik,
karena ini pertama kali aku menghadirkan kebaya brokat hitam
dengan lebih dari 50 jenis kombinasi aplikasi kristal payet dalam
ribuan taburan. Kebaya kutubaru menyentuh lantai, dengan angkin
dan kain prada emas. Berpadu dengan beskap inspirasi klasik
dengan kemeja unik di dalamnya. Desain selop unik, yg klasik
namun tetap elegan disiapkan untuk Alia. Alia memilih konsep
unik untuk backdrop dengan ideation candi di Jawa dan juga
pemilihan bunga, yang kami rangkum dalam aplikasi kebaya Alia.
b) KEBAYA LILY
Tia memakai kebaya yang saya namakan Kebaya Lily. Bunga
kesukaan Tia. Menyiratkan dalam setiap elemen yang saya buat
untuk kebaya ini adalah kesukaan sang mempelai wanita. Pastinya
saya interview Tia di awal..sukanya apa, mau dream weddingnya
seperti apa. Sebuah kolaborasi.Untuk Ali, berani mencoba sebuah
tampilan baru, dengan jas terbuka dengan bordir perak dan motif
geometris dari ragam hias Indonesia dan beberapa pattern
geometris Timur Tengah. Peci hadir sebagai bentuk tutup kepala
Nusantara. Motif batik tulis Tia dan Ali adalah SidoMukti, makna
dari motif Sido Mukti adalah agar mempelai pengantin mencapai
kemakmuran dalam kehidupan berumahtangga kelak. Serta
mempelai memiliki masa depan yang baik.
c) KEBAYA ROMANSA SEPASANG ANGSA
Angsa hanya akan menikah sekali dalam seumur hidup. Apabila
sudah menemukan satu pasangan, mereka sama sekali tidak akan
berpaling. Tak heran apabila angsa ini jadi simbol dari kesetiaan
dan cinta abadi.

Ini adalah request Dinda dan Armand, sebuah konsep cinta abadi
yang terlihat dalam desain busana maupun bordiran angsa pada
bagian belakang busana mereka. Dua angsa yang berpadu penuh
romansa. Dan terlihat juga inisial mereka pada slide terakhir..
A&A

Konsep kebaya klasik Sunda kami coba kemas menjadi sesuatu


yang edgy dan unik. Cocok dengan karakter Dinda. Dan Armand
yang sangat simple kami buatkan desain beskap Sunda yang
mudah dipakai, nyaman, dengan bahan yang tidak mudah berkerut
sehingga tetap bisa terlihat elegan walau acara cukup panjang hari
itu.

Cinta mereka tumbuh dari hubungan persahabatan hampir 15


tahun, dan aku melukiskan keabadian cinta mereka dalam konsep
Romansa Sepasang Angsa.

2. KARYA BARLI ASMARA


a) Desainer Barli Asmara membawa elemen sensualitas, romantisme,
keanggunan, dan detail melalui balutan busana yang terinspirasi
dari era Renaissance, era yang popular dengan figur dan seni yang
dramatis. Era Renaissance atau abad ke-16 merupakan abad baru
bagi sejarah Eropa. Abad tersebut merupakan transisi dari era
kegelapan menuju era modern. Mode dengan gaya Eropa klasik
pada abad ke-16 terlihat tampak sebagai baju yang besar atau
bervolume dan tidak minimalis. Kala itu, kalangan atas di Benua
Biru sangat memperhatikan kehormatan dari penambilan mereka,
yakni melalui busana yang tertutup dan anggun. Model gaun
bertumbuk sangat tren di kalangan perempuan Eropa, dan akses
tersebut membuat pemakai gaun tampak lebih anggun dan klasik.
Lapisan kain rok semakin tebal dengan membentuk siluet pas
pinggang degan motif yang dimodifikasi.
Barli membawa elemen klasik seperti potongan gaun dengan renda
yang dihiasi dengan motif-motif, ilusi pakaian yang disertai lipatan
berlekuk. Kemudian koleksi dihiasi dengan pola jahitan bergaya
quasi-ergonomics yang mengelilingi gaun horse hair transparan.
Barli menceritakan, era Renaissance adalah periode yang terkenal
dalam hal memainkan bentuk tubuh, baik dalam volume dan
kepadatan seorang wanita. Siluet tren busana era 1920-an sampai
dengan 1950-an dihadirkan melalui potongan busana ini, dengan
varian mulai A-line hingga putri duyung. Melalui busana tersebut,
Barli kembali menampilkan koleksi busana glamor dengan tajuk
„Dazzling‟ yang belum lama ini dipamerkan di Indonesia Fashion
Week 2018.
Barli membawa elemen klasik seperti potongan gaun dengan renda
yang dihiasi dengan motif-motif, ilusi pakaian yang disertai lipatan
berlekuk. Kemudian koleksi dihiasi dengan pola jahitan bergaya
quasi-ergonomics yang mengelilingi gaun horse hair transparan.
Barli menceritakan, era Renaissance adalah periode yang terkenal
dalam hal memainkan bentuk tubuh, baik dalam volume dan
kepadatan seorang wanita. Siluet tren busana era 1920-an sampai
dengan 1950-an dihadirkan melalui potongan busana ini, dengan
varian mulai A-line hingga putri duyung. Melalui busana tersebut,
Barli kembali menampilkan koleksi busana glamor dengan tajuk
„Dazzling‟ yang belum lama ini dipamerkan di Indonesia Fashion
Week 2018.
Selain itu, beberapa model terlihat unik mengenakan legging putih
dengan sepasang sapatu hak tinggi warna silver. Sepatu dengan
bagian depan tertutup ini terinspirasi dari gaya era Rocco klasik.
Melalui gaya tersebut kesan yang ingin ditampilkan adalah
berkelip (glitter), kilau (shimmer), dan gemerlap (bling). “Intinya
saya ingin membuat gaun-gaun saya terlihat berkilau, dan
memunculkan efek bling-bling yang modern,” tutupnya.
3. KARYA BERRY MIRSHA

Anda mungkin juga menyukai