Dienaputra) 149
Naskah Diterima: 6 Juni 2018 Naskah Direvisi: 27 November 2018 Naskah Disetujui: 27 Maret 2019
DOI: 10.30959/patanjala.v11i1.399
Abstrak
Akulturasi budaya Jepang dan Sunda dalam bingkai tata rias Sunda Siger membuktikan
bahwa tata rias tradisional dapat dikemas modern dalam balutan teknik Igari Look. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data didapatkan dari
wawancara dengan make-up artist yang menggunakan teknik make-up Igari Look dalam tata rias
Sunda Siger dan aktif mengunggah hasil tata riasnya dalam sebuah portofolio di Instagram.
Akulturasi kebudayaan Sunda dan Jepang dalam tata rias Sunda Siger merupakan bukti bahwa
masyarakat Sunda terbuka dengan situasi multikultural. Keberadaan Igari Look dalam bingkai
tata rias Sunda Siger pada hakikatnya bukan bertujuan untuk memarjinalkan makna filosofis dan
historis dalam setiap unsur tata rias Sunda Siger, namun proses inovasi dari make-up artist ini
perlu dimaknai sebagai sumbangsih untuk menghidupkan kembali tata rias tradisional agar lebih
diminati oleh kaum muda.
Kata kunci: akulturasi, Jepang-Sunda, tata rias, Igari Look, Sunda Siger.
Abstract
Acculturation of Japanese and Sundanese culture in frame Sunda Siger cosmetology proves
that traditional cosmetology can be filled with modern dressing in the Igari Look technique. This
study uses qualitative methods using descriptive. Data collection was obtained from interviews
with make-up artists who used the Igari Look make-up technique in the Sunda Siger makeup and
actively uploaded the makeup results in a portfolio on Instagram. Acculturation of Sundanese and
Japanese culture in Sundanese Siger makeup is proof that Sundanese society is open with
multiculturalism. The existence of Igari Look in the Sunda Siger makeup frame in essence is not an
agreement to marginalize philosophical and historical meanings in any Sundanese Siger makeup,
the innovation process of this make-up artist needs to be interpreted as cleft of young people.
Keywords: acculturation, Japanese-Sundanese, cosmetology, Igari Look, Sunda Siger.
A. PENDAHULUAN menjadikan peran tata rias pengantin
Sudah seyogyanya setiap pengantin perempuan dinilai sebagai bagian penting
selalu menginginkan dirinya tampil dalam sebuah perhelatan pernikahan. Tata
maksimal di pernikahannya. Terlebih bagi rias berfungsi sebagai “kekuatan untuk
pengantin perempuan pasti menginginkan merubah wajah lebih berseri dan tampak
dirinya terlihat berbeda dan lebih cantik istimewa dengan tetap memperhatikan
dari hari biasanya. Hal itulah yang
150 Patanjala Vol. 11 No. 1 Maret 2019: 149 - 164
riasnya dengan sebutan blush-on demam make-up yang sering dipadukan dengan
manja yang diadopsi dari Igari Look. tata rias Sunda Siger. Dalam kerangka
Nadia Sabrina (@nanathnadia) dinilai budaya, hal tersebut dapat digolongkan
berhasil membawa kesan soft dan pada akulturasi antara tata rias Sunda Siger
flawless dalam tata rias Sunda dengan dan Igari Look dari Jepang. “Akulturasi
teknik Igari Look. merupakan wahana atau area dua
Adanya akulturasi antara kebudayaan bertemu, di mana masing-
kebudayaan Sunda dan Jepang dalam masing dapat menerima nilai bawaannya”
dunia tata rias ini membuktikan bahwa tata (Sachari, 2007: 30).
rias tradisional dapat dikemas secara Koentjaraningrat (1990: 253-254)
modern, apabila ada kemauan untuk menjelaskan akulturasi sebagai proses
melakukan inovasi agar menambah nilai sosial yang timbul apabila sekelompok
estetika dari hasil tata rias. Kini Igari manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
Look banyak diadopsi oleh make-up artist dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan
lainnya untuk mendapatkan tampilan asing sehingga unsur-unsur asing itu
pengantin perempuan Sunda Siger yang lambat laun diterima dan diolah ke dalam
terkesan anggun dan segar. kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan
Igari Look merupakan gaya make-up hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
Jepang yang memfokuskan penggunaan Dalam tingkatan tertentu akulturasi akan
warna merah muda dan merah untuk menimbulkan dua komponen pilihan
mewarnai bagian wajah dengan blush-on. yaitu, melindungi kebudayaan dan
Igari Look adalah tren tata rias yang mempelajari kebudayaan. Kedua
diciptakan oleh seniman asal Jepang komponen tersebut jarang dilakukan
bernama Shinobi Igari2. Igari Look bersamaan secara sempurna, namun perlu
memberikan kesan merona pada bawah dilakukan proses seleksi untuk
mata hingga pipi. Igari Look ini memutuskan bagian mana yang akan
didapatkan dengan membubuhkan blush- dipertahankan dan bagian mana yang akan
on dengan penggabungan warna pink dan diubah.
orange pada pipi sampai ke atas mendekati Tata rias Siger Sunda yang
ujung mata. keberadaannya dipengaruhi oleh budaya,
legenda dan mitos, serta kondisi-historis
masyarakat Pasundan telah berbaur dengan
Igari Look yang notabenenya adalah tren
pengaplikasian blush-on yang pertama kali
dipopulerkan di Jepang. Hal tersebut
dimaknai positif bagi para make-up artist
lain yang turut serta menyemarakan tren
Igari Look dalam tata rias Sunda Siger.
Dari pemaparan di atas, peneliti
melihat adanya suatu akulturasi budaya
Gambar 1.
antara tata rias Sunda Siger yang pada
Contoh pengaplikasian Igari Look awalnya digunakan sebagai penanda
Sumber : www. cewekbanget.grid.id identitas budaya Sunda, dengan Igari Look
yang merupakan tren pengaplikasian
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat blush-on yang pertama kali dipopulerkan
ini Igari Look telah menjadi suatu teknik di Jepang. Penelitian ini akan
mengungkapkan bentuk akulturasi tata rias
2
http://cewekbanget.grid.id/Fashion-And- Sunda Siger yang mendapat pengaruh
Beauty/Tutorial-Igari-Makeup-Riasan-Cute- Igari Look ?
Yang-Hits-Banget-Di-Jepang diakses pada 2
Mei 2018 pukul 9:14 WIB.
152 Patanjala Vol. 11 No. 1 Maret 2019: 149 - 164
“sistem kesenian yang merupakan sarana Dalam konteks ini, akulturasi dalam
yang digunakan untuk mengekspresikan tata rias Sunda Siger yang merupakan
diri pada keindahan” (Syarbaini dan bagian dari budaya Sunda yang berbaur
Rusdiyanta, 2008: 103). dengan Igari Look yang merupakan teknik
Tata rias Sunda Siger merupakan dalam tata rias modern dari negeri Jepang,
bagian dari kebudayaan Sunda yang yang biasa digunakan para aktris drama
berkaitan dengan konstruksi kecantikan ataupun para girl band Jepang. Sampainya
khas Sunda. tren Igari Look dalam kebudayaan Sunda
“Dalam sebuah tata rias pengantin membuktikan bahwa “Jepang memiliki
tradisional biasanya dibentuk atas budaya populer yang sangat kuat isi
dasar budaya, legenda dan mitos dibandingkan dengan budaya populer
yang berlaku di daerah tersebut, serta Indonesia yang mengambil bagian dari
kondisi-historis masyarakat, berbagai negara lewat media-media
mengingat pada dasarnya tata rias mereka (drama, musik dan buku)”
pengantin merupakan wujud (Safariani, 2017: 11).
kebudayaan yang berdasar pada ide, Kekuatan Jepang dalam
gagasan dan filosofi yang menyebarkan budaya populernya hingga
diwujudkan dalam hasil karya dapat berakulturasi dengan kebudayaan
manusia” (Ningtyas dan Faidah, Sunda menggambarkan bahwa Jepang
2013: 39). adalah negara maju yang sangat militan
Adapun kecantikan khas Sunda menurut3 untuk mengekspor budayanya. Penyebaran
Konsep Kageulisan Mojang Sunda” yaitu” budaya tersebut merupakan bagian dari
1. Rambut hideung meles, galing soft power diplomacy, yaitu diplomasi
muntang, ombak banyu (rambut melalui budaya yang merupakan
hitam berkilau, keriting dan aktualisasi dari penggunaan instrumen
bergelombang) budaya dalam kegiatan diplomasi.
2. Pameunteunna ngadaun sereuh Jika dilihat dari sejarahnya, Jepang
(bentuk wajahnya seperti daun sirih) memang selalu ingin tampil maksimal
3. Taar teja mentrangan (kening terang dalam mengembangkan kemampuan dan
bersinar) kekuatan negaranya untuk mengekspor
4. Halis ngajeler paeh (alis seperti ikan segala jenis teknologi dan budaya
jeler mati) populernya. “Keadaan inilah kiranya yang
5. Soca cureuleuk, bulu soca carentik mendorong dan membudayakan kreativitas
(mata berbinar, bulu mata lentik) orang Jepang, termasuk kreativitas
6. Damis ngagula sapasi sapertos menciptakan segala macam perlengkapan
katumbiri (pipi setengah gula seperti hidup yang lebih dari sekadar kebutuhan
pelangi) tetapi lebih pada kenyamanan, sehingga
7. Pangambung uwung-uwungan kreativitas berproduksi selalu
8. Gado ngendog sapotong/sapasi berkembang” (Sartini, 1999: 2).
(dagu seperti telur separuh/setengah) Produk-produk budaya ini menonjol
9. Lambey jeruk sapasi (bibir setengah dengan dua sifat, yakni bersifat Jepang dan
jeruk) diterima secara universal di antara kaum
10. Waos gula gumantung (gigi muda, di mana Kementrian Luar Negeri
bergelantung gula) Jepang bekerjasama dengan sektor swasta
melalui jalur diplomasi dan Japan
Foundation, bersama-sama
mempromosikan produk-produk budaya
3
Disampaikan oleh Prof. Dr. Endang Caturwati untuk meningkatkan citra dan minat
dalam Pengantar Saresehan Budaya , “Upacara terhadap Jepang” (Priendarningtyas, 2012:
Adat Mapag Panganten Sunda Perubahan Nilai 5). Aktivitas produksi yang dilakukan
dan Makna” , 27 September 2018
154 Patanjala Vol. 11 No. 1 Maret 2019: 149 - 164
Jepang tidak selalu berkutat dalam dunia tata rias Korea Selatam yang sedang
teknologi dan manufaktur. Jepang booming di kalangan beauty enthusiast di
dianggap produktif dalam memroduksi dan Indonesia. Korea Selatan dapat dikatakan
mendistribusikan budaya populernya ke sebagai kiblat tren tata rias di wilayah
seluruh dunia, salah satunya adalah Igari Asia. Namun yang perlu diketahui bahwa
Look yang dibawa melalui budaya idol dan tren penggunaan blush-on di bawah mata
drama Jepang. “ yang kini menjadi tren di Korea Selatan
Kemudahan dalam mengakses (kini perempuan Indonesia juga kerap
budaya populer Jepang di Indonesia menggunakan teknik tersebut) merupakan
disebabkan karena Jepang berhasil teknik tata rias dari Jepang.
membangun budaya popular dan Jepang dan Korea Selatan memiliki
menyebarkannya sampai ke Indonesia, kemiripan gaya tata rias karena sama-sama
salah satunya dengan kebijakan menonjolkan sisi natural dan menjauhi
pemerintahan Jepang "untuk meningkatkan kesan berat. Dalam setiap tampilannya,
kesan positif Jepang melalui promosi Igari Look yang merupak tren tata rias dari
kebudayaan, pariwisata, perdagangan Jepang kini menjadi tenik tata rias yang
maupun kuliner” (Kusumah,2017:21) juga booming di daerah Korea Selatan.
Akulturasi antara Igari Look dan tata rias Banyak orang yang salah kaprah dan
Sunda Siger dipahami sebagai konsekuensi menilai teknik penggunaan blush-on di
masuknya budaya populer Jepang melalui bawah mata sampai area pipi adalah teknik
perkembangan informasi dan teknologi. tata rias Orang Korea Selatan, padahal
Pengaruh budaya popular tersebut Jepang sudah lebih dulu menciptakannya.
menghasilkan inovasi dalam sebuah tata Pengaruh Jepang dalam tren tata rias
rias, yang pada hakikatnya tetap ingin di Indonesia, tidak terlepas dari banyaknya
menonjolkan sisi kecantikan khas hiburan, seperti musik serta drama Jepang
perempuan Sunda. Dalam konteks ini yang masuk ke Indonesia. Drama-drama
akulturasi dinilai sebagai hasil inovasi tersebut menyuguhkan tampilan wajah
yang membuat suatu tata rias tradisional para aktris yang lembab, bersinar, sehat
digemari, dengan ditambahkannya nuansa dan natural dengan penggunaan warna-
modern dan kreatif. warna tata rias yang cenderung mengarah
Akulturasi antara kebudayaan pada warna-warna seperti pink dan orange.
Jepang dan Sunda yang terlihat pada tata Secara tidak sadar, ketika penonton
rias Sunda Siger tersebut merupakan bukti menyaksikan hiburan dari Jepang,
bahwa masyarakat Sunda merupakan penonton bukan hanya mengonsumsi cerita
masyarakat yang terbuka dengan situasi dari drama yang ditampilkan, namun turut
multikultural. Tata rias Sunda Siger serta mengonsumsi budaya dari Jepang.
merupakan tata rias pengantin yang Nadia Sabrina @nanathnadia sebagai
bersifat sakral dapat dieksplorasi dengan make-up artist yang mengadopsi Igari
penggunaan teknik Igari Look yang biasa Look dalam signature (ciri khas) tata
digunakan para aktris drama ataupun para riasnya mengakui bahwa dirinya
girl band cenderung santai, fun dan terinspirasi dari drama Korea yang
natural. Dalam hal ini terjadi perubahan menampilkan aktris dengan tampilan yang
bahwa tata rias Sunda Siger yang terkesan natural dengan teknik blush-on Igari Look,
kaku, berat dan sarat akan warna yang yang mana sebetulnya Igari Look
mencolok, kini telah memasuki era tata diciptakan di negeri Jepang.
rias yang mengutamakan sisi flawless dan Melalui menonton drama, ternyata
soft. dapat membangkitkan semangat inovasi
Masuknya era tata rias flawless dan yang diaplikasikan sebagai keterampilan
soft dalam tata rias Sunda Siger, tidak bisa merias pengantin. Hal ini dapat diapresiasi
dipisahkan dengan adanya pengaruh tren untuk menjadi upaya dalam
Akulturasi Budaya Sunda…(Fauziah Ismi Desiana dan Reiza D. Dienaputra) 155
mempertahankan budaya daerah, agar tata secara subjektif, maupun secara objektif”
rias tradisional tetap lestari dan hidup. Di (Sachari, 2007: 30). Oleh karena itu
sisi lain, menjadi tanggung jawab sang diperlukan tahap seleksi dalam sebuah
make-up artist untuk bisa menyesuaikan akulturasi, di mana dalam tahap seleksi
diri dengan perkembangan tata rias. inilah kebudayaan yang datang dipilih
Dalam konteks ini, setiap make-up artist dengan pertimbangan yang matang.
dituntut untuk selalu berinovasi. Inovasi Begitupun dalam akulturasi budaya
dapat dimaknai sebagai upaya Jepang dan Sunda melalui Igari Look
mengembangkan keterampilan tata rias dalam bingkai tata rias Sunda Siger,
untuk mendapatkan tampilan atau teknik perubahan dalam tata rias tidak bersifat
yang baru dengan tujuan menambah nilai mayor, titik perubahan yang paling
estetika dalam kreasi tata rias. dominan adalah dengan memindahkan titik
Pada hakikatnya, kreativitas dan berat kemerahan yang tadinya di tulang
inovasi yang ditampilkan dalam tata rias pipi menjadi di bawah mata untuk tampilan
komersial merupakan sebuah pengantin yang lebih segar.
pengembangan dari tata rias yang sesuai Dapat dikatakan bahwa Igari Look
pakem, mengingat inovasi dan signature dalam tata rias Sunda Siger merupakan
(ciri khas) merupakan salah satu upaya hasil rekonstruksi budaya baru yang hadir
untuk menaikan “unique selling point” atas bantuan dan tuntutan teknologi.
seorang make-up artist agar dapat terus Bentuk rekonstruksi selalu berkonsentrasi
berkembang sesuai keinginan pasar dan pada kondisi sosial dan budaya melalui
trend tata rias (Wawancara dengan sains, teknologi dan industri atas sesuatu
Eviyawati 10 Mei 2018). hal yang lebih cocok untuk kondisi dan
Dalam hal ini, setiap ada kebutuhan manusia, dalam konteks ini
penggabungan budaya baru dalam konteks Igari Look dinilai sejalan dengan apa yang
tata rias, maka akan selalu polemik dibutuhkan pengantin wanita Sunda Siger
“melanggar pakem”. Pada dasarnya setiap di masa kini yang mengutamkan sisi
jenis tata rias pengantin tradisonal sudah flawless dan soft dalam sebuah tampilan
memiliki pakem yang telah dibakukan. tata rias.
“tata rias pakem atau asli adalah Dalam tata rias Sunda Siger, Igari
cara yang digunakan pemuka adat Look memiliki titik berat pada penggunaan
(sesepuh kita), sementara tata rias blush-on di bawah mata. Ada perbedaan
modifikasi adalah merupakan cara pendapat dalam menyikapi penggunaan
yang meningkatkan pengetahuan Igari Look dalam tata rias Sunda Siger.
perias dalam merias tanpa Make-up artist generasi milenial (kelahiran
menghilangkan unsur aslinya 1980-1997) menganggap bahwa tata rias
(Puspita Martha International Sunda Siger dinilai tidak melanggar pakem
Beauty School, 2010: 10) tata rias Sunda karena make-up artist
Tugas penting bagi para make-up hanya memindahkan titik berat kemerahan
artist yang menangani tata rias Sunda yang tadinya di tulang pipi menjadi di
Siger adalah tetap melakukan inovasi. bawah mata untuk tampilan pengantin
Namun demikian, tidak serta merta yang lebih segar (Wawancara dengan
menghilangkan unsur tradisional dalam Muthia pada 13 April 2018).
tata rias Sunda Siger. Akulturasi bukan Namun, di sisi lain, make-up artist
merupakan penggabungan dua budaya senior menganggap bahwa Igari Look
yang serta merta dilakukan tanpa sebuah dalam tata rias Sunda Siger tidaklah sesuai
kompromi karena dikhawatirkan justru pakem tata rias Sunda Siger yang telah
akan merusak budaya tradisonal, perlu dibakukan, mengingat pakem adalah hal
dilakukan seleksi dalam “menyaring donor yang tidak bisa diubah. Dalam konteks ini
budaya sesuai dengan kebutuhan, baik berkarya dalam tata rias komersial, nyaris
156 Patanjala Vol. 11 No. 1 Maret 2019: 149 - 164
tidak ada yang benar-benar sesuai pakem, terbebas dari hal-hal yang sifatnya
semua make-up artist bebas berekspresi diperdagangkan , menjadi hubungan yang
dan berinovasi dalam tata rias. sifatnya komersil” (Ajidarma, 2016: 154).
Tata rias Sunda Siger seolah ditumpangi
dalam sebuah kepentingan industri tata rias
yang melunturkan identitas budaya Sunda
itu sendiri , guna melancarkan persaingan
bisnis make-up artist yang dalam hal ini
akan sekuat daya untuk berlomba
menciptakan dan melanggengkan
signature (ciri khas) tata rias yang
dimilikinya untuk menciptakan identitas
pribadi dengan naiknya pengikut di
Instagram sehingga akan menaikan
reputasi sang make-up artist.
Gambar 2 Adorno dan Horkheimer (1979: 123)
Penggunaan teknik blush-on Igari mengatakan bahwa media telah memiliki
Look pada tata rias Sunda Siger kemampuan untuk menghasilkan industri
Sumber: Instagram @nanathnadia
budaya yaitu budaya yang sudah
mengalami komodifikasi karena produk
Tata rias sesuai pakem menurut yang dihasilkan tidak otentik, dimana
Eviyanti, pada saat ini digunakan hanya kebudayaan yang diproduksi secara
diaplikasikan pada uji kompetensi yang otonom atau murni tidak dihasilkan oleh
diujikan pada warga belajar di sebuah rakyat atau masyarakat yang memilikinya ,
Lembaga Pelatihan Kerja yang mengambil akan tetapi ada campur tangan industri
keahlian tata rias Sunda Siger (Wawancara dengan segala sistem pasar dan
dengan Eviyawati, 10 Mei 2018). Adapun produksinya. Benda budaya yang dipenuhi
materi yang diujikan adalah “konsep dasar dengan nilai-nilai tinggi otentik dan
tata rias pengantin, macam-macam jenis kebenaran telah mengalami pergeseran
gaya riasan, teknik tata rias, teknik makna.
pemasangan aksesori rambut, prosesi Polemik “pakem” dalam
pernikahan adat Sunda ” (Nurhasan, 2014: pengaplikasian Igari Look dalam tata rias
2), sementara tata rias komersial adalah Sunda Siger pada hakikatnya adalah hal
sebuah tata rias modifikasi yang saat ini yang biasa terjadi, mengingat selalu ada
digunakan untuk pernikahan. Dari konsep perbedaan pendapat apabila budaya
tersebut sudah jelas bahwa penggunaan tradisional dikaitkan dengan budaya
tata rias untuk pengantin tergolong pada modern. Dalam konteks ini pakem di
tata rias komersial yang di dalamnya dalam tata rias Sunda Siger dihadapkan
terdapat proses kreatif dari kreator tata rias dengan tuntutan industri tata rias yang
(make-up artist) dimana ide kreatif menuntut para make-up artist pada suatu
tersebut pada akhirnya akan menjadi “nilai kepentingan ekonomi. Para make-up artist
jual” pada tata rias dan mendatangkan mau tidak mau harus sigap membaca tren
pundi-pundi uang sebagai sebuah mata tata rias yang disukai oleh para calon
pencaharian. pengantin agar tata rias yang
Igari Look dalam tata rias Sunda dikreasikannya tetap laku di pasaran.
Siger dapat dimaknai sebagai kreativitas, Sebuah akulturasi budaya tata rias
namun di sisi lain Igari Look juga dapat akan membawa kita pada perdebatan
diartika sebagai suatu komodifikasi mengenai idealisme dalam
budaya. “Komodifikasi merupakan bentuk mempertahankan budaya asli dan
transformasi dari hubungan yang awalnya kebutuhan ekonomi yang mengharuskan
Akulturasi Budaya Sunda…(Fauziah Ismi Desiana dan Reiza D. Dienaputra) 157
Setiap pelaku industri baik itu perusahaan Sunda, yang menempatkan suami pada
kosmetik dan para make-up artist posisi paling tinggi dalam sebuah
berlomba-lomba menciptakan tren dan kehidupan rumah tangga.
signature (ciri khas) dalam tata rias, Identitas dijadikan sebagai tanda
termasuk salah satunya dengan pengenal, memiliki makna pada budaya
menghidupkan tata rias tradisional dengan yang diciptakan oleh masyarakat tersebut,
sentuhan modern. Industri tata rias sehingga bisa dibedakan antara satu
Indonesia di tahun 2018 mengalami kebudayaan dengan kebudayaan lainnya.
kenaikan pertumbuhan 20% atau empat “Kalau kita ingin mengetahui dan
kali lipat dari pertumbuhan ekonomi menetapkan identitas budaya maka
nasional pada tahun 2017, hal itu kita tidak sekadar menentukan
membuktikan bahwa Indonesia adalah karakteristik atau ciri-ciri fisik atau
pangsa pasar yang baik untuk sebuah bilogis semata-mata, tapi mengkaji
industri tata rias4. identitas kebudayaan sekelompok
Keberadaan Igari Look dalam manusia melalui tatanan berpikir
bingkai tata rias Sunda Siger pada (cara berpikir, orientasi berpikir) ,
hakikatnya bukan bertujuan untuk perasaan (cara merasa dan orientasi
memarjinalkan makna filosofis dan historis perasaan) dan cara bertindak
dalam setiap unsur tata riasnya. Dalam (motivasi tindakan atau orientasi
setiap akulturasi yang melibatkan proses tindakan)” (Liliweri, 2007:72).
inovasi make-up artist ini merupakan
Dalam hal ini, masyarakat Sunda
sumbangsih mereka untuk menghidupkan
memiliki karakter siger tengah yang
kembali tata rias tradisional agar para
bermakna bahwa hidup harus
perempuan Sunda memiliki kebanggan
mengutamakan kontrol keseimbangan
pada saat merias ataupun dirias dengan tata
terlebih dalam sebuah kehidupan
rias Sunda Siger. Dengan demikian, tata
pernikahan, agar hidup tetap dalam
rias tradisional Sunda Siger akan tetap
kewajaran (tidak terlalu kiri, tidak terlalu
berdiri sebagai tren yang selalu dipilih para
kanan, namun berada di tengah). Pada
perempuan Sunda di hari pernikahannya.
dasarnya karakter melekat pada suatu
Di samping itu, ada motif profit ekonomi
kebudayaan akan membentuk juga karakter
bagi para make-up artist untuk turut serta
individu. Tata rias Sunda Siger dalam hal
mencari peruntungan dalam dunia tata rias.
ini, merupakan suatu karakter budaya
Namun yang perlu digaris bawahi
Sunda yang dimiliki masyarakat Sunda,
adalah motif orientasi profit atau
yang berisi harapan guna mendapat
keuntungan dalam konteks ini tidak serta
kehidupan pernikahan yang harmonis.
merta merusak budaya dari tata rias Sunda
Bentuk-bentuk yang terdapat pada
itu sendiri, mengingat tata rias Sunda Siger
tata rias Siger Sunda adalah bentuk
yang mengalami proses akulturasi dengan
ekspresi dan penyampaian suatu nilai
Igari Look tetap mempertahankan sisi
budaya. Meskipun terdapat proses
identitas perempuan Sunda. Dalam konteks
akulturasi yang terpengaruh Igari Look,
ini penggunaan Siger di kepala pengantin
namun pada hakikatnya tidak mengubah
perempuan sebagai kehormatan,
hal-hal krusial yang menjadi identitas
meletakkan kearifan, serta sikap bijak
budaya Sunda. Adapun pengaruh Igari
sebagai hal pokok yang perlu dijunjung
Look dalam tata rias Sunda Siger
tinggi sebagai bakti istri kepada suami. Hal
dijelaskan sebagai berikut:
tersebut merepresentasikan budaya
patriarki yang tumbuh dalam budaya
4
http://www.kemenperin.go.id/artikel/18957/In
dustri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20 diakses
pada 29 Mei 2018 pada pukul 10.10 WIB
Akulturasi Budaya Sunda…(Fauziah Ismi Desiana dan Reiza D. Dienaputra) 159
on. Penggunaan lipstick merah dengan ombre (lipstick gradasi) memberikan kesan
tekstur creamy yang merupakan pakem muda dan cerah pada tampilan wajah, di
tata rias Sunda Siger pun sudah mulai samping itu penggunaan lipstick ombre
terganti dan dimodifikasi. memberikan kesan bibir lebih bervolume.
Pada awalnya penggunaan warna Pakem tata rias Sunda Siger
merah sebagai warna lipstick sesuai pakem menggunakan bedak yang bersemu kuning
karena pada zaman dahulu hanya ada sirih atau zaman dahulu dikenal dengan wedak
untuk memerahkan bibir, maka dari itu bangkuang pada wajah pengantin.
pengantin dianjurkan ”mengunyah sirih “Kulit muka yang dibedaki dengan
agar pada hari pernikahannya bibir piranti kecantikan yang dianggap
menjadi merah. Selain mengunyah sirih, berasal dari Sanghiang Sri , besar
mempelai perempua menggunakan buah kemungkinan dengan tujuan agar
galinggam sebagai pemerah bibir. Minyak sang pengantin dapat
pale digunakan untuk mengilatkan bibir“ memancarkan paras muka
(Giadi, 2010). Adanya budaya mengunyah Sanghiang Sri itu sendiri”
sirih merupakan cikal bakal penggunaan (Departemen Pendidikan dan
lipstick merah sebagai warna pakem dalam Kebudayaan, 1986: 90).
tata rias Sunda Siger. Penggunaan bedak berwarna kuning
Namun demikian, saat ini banyak tersebut sudah ditinggalkan karena
faktor yang memengaruhi pemilihan warna sekarang bedak dan foundation justru
lipstick bagi pengantin Sunda Siger yang mengikuti warna kulit pengantin
tidak hanya melulu menggunakan warna perempuan. Oleh karena warna kulit yang
merah. Misalnya warna lipstick cenderung coklat, kuling langsat, sawo
disesuaikan dengan warna kulit, bentuk matang dan putih tidak bisa dipukul rata
bibir, kesesuaian dengan warna kebaya, dengan menggunakan bedak dan
kesesuaian dengan konsep acara foundation berwarna kuning. Ditambah
pernikahan, ataupun justru pengantin dan dalam Igari Look justru tone warna kulit
make-up artist memiliki pilihan warna wajah menjadi bersemu warna pink dan
kesukaan tersendiri yang menjadikan dasar orange bukan bersemu kuning. Hal
pijakan pemilihan lipstick. tersebut disebabkan blush-on yang
Dari pemaparan di atas terlihat dibubuhkan terhitung luas cakupannya,
banyak faktor yang menjadi pertimbangan yaitu dari bawah mata sampai tulang pipi.
pemilihan warna lipstick yang bersifat Dari segi korektif, blush-on dengan
subjektif. Namun, pada dasarnya warna teknik Igari Look bisa menutupi kantong
lipstick dalam tata rias Sunda Siger dapat mata, kerutan mata dan lingkarang gelap di
dikelompokan dalam tiga kelompok besar bawah mata. Hal tersebut sejalan dengan
yaitu: (1) nude lipstick dengan sapuan prinsip tata rias “menonjolkan kelebihan
warna yang mengarah ke coklar, (2) dan menutupi kekurangan”. Penggunaan
natural lipstick yang mengusung dengan blush-on dengan teknik Igari Look cocok
sapuan warna yang mengarah ke pink, (3) untuk segala bentuk wajah, mengingat
bold lipstick dengan sapuan warna yang penggunaannya tidak dibubuhkan di bawah
mengarah ke merah. tulang pipi, melainkan berada di bawah
Saat ini ada tren lipstick terbaru mata. Hal ini dapat digunkan untuk
dalam tata rias pengantin yakni menutupi kekurangan di bawah mata,
penggunaan lipstick ombre (lipstick bukan untuk menonjolkan tulang pipi agar
gradasi), yaitu penggunaan dua warna terkesan naik, sehingga penonjolan tulang
sekaligus yaitu warna natural atau nude pipi diganti dengan teknik shading.
yang ditambahkan dengan warna bold di Penggunaan blush-on yang terlalu
bagian dalam bibir (Wawancara dengan pekat dan mencolok pada Igari Look yang
Eviyawati, 10 Mei 2018). Riasan lipstick diaplikasikan pada tata rias Sunda Siger
Akulturasi Budaya Sunda…(Fauziah Ismi Desiana dan Reiza D. Dienaputra) 161
pun tidak dianjurkan dalam keadaan yang Pembentukan alis pada dasarnya
terlalu pekat (Wawancara dengan Muthia, mengikuti bentuk wajah dari pengantin
13 April 2018). Penggunaan blush-on yang perempuan. Bentuk alis yang tidak sesuai
terlalu pekat disekitar mata dikhawatirkan akan membuat penampilan pada wajah
akan membuat wajah pengantin terlihat terlihat tampak kurang menarik, bisa jadi
seperti sakit mata, maka penggunaannya terkesan sedih apabila alis terlalu turun
harus tepat dan tidak berlebihan atau terkesan galak apabila alis terlalu
(Wawancara dengan Mya, 14 April 2018). naik. Disamping itu, pada Igari Look
Dari segi estetika, blush-on dengan teknik pembentukan alis biasanya mengikuti
Igari Look dinilai menambah kesan segar signature (ciri khas) dari make-up artist;
pada wajah pengantin. Di samping itu, ada yang membubuhkan alis dengan tebal
sapuan warna pink dan orange pada blush- dan lurus layaknya gaya alis Jepang dan
on dengan teknik Igari Look di bawah Korea, ada juga yang membubuhkan alis
mata juga seolah memberikan kesan alami, dengan kesan naik untuk memperkuat
karena letak kemerahan pada wajah secara karakter mata yang tegas.
natural terletak dibawah mata, bukan di
tulang pipi (Wawancara dengan Muthia c. Penataan Rambut dan Accessories
pada 13 April 2018). Kepala
Teknik Igari Look pun dapat Hiasan kepala berupa Siger
diaplikasikan dalam tata rias pernikahan menjadi ciri khas pengantin Sunda.
akad dan resepsi, disebabkan tampilan Sunda Siger mempunyai benang merah
blush-on Igari Look dapat dipadupadankan terhadap budaya Sunda yang sakral.
dengan berbagai warna lipstick. Biasanya Berdasarkan kamus Basa Sunda R. A.
dalam suasana akad, Igari Look dalam tata Danadibrata, Siger diartikan sebagai
rias Sunda Siger dipadukan dengan sapuan mahkota untuk perhiasan di kepala
lipstick warna nude dan natural untuk pengantin. Siger menjadi simbol untuk
kesan sakral dan tenang. Sementara dalam seseorang yang melaksanakan upacara
suasana resepsi biasanya blush-on Igari sakral, seperti pernikahan. Selain itu, dapat
Look dipadukan dengan lipstick yang lebih diartikan sebagai kehormatan, meletakkan
bold seperti merah, pink fuschia ataupun kearifan, serta sikap bijak sebagai hal
lipstick ombre (gradasi). pokok yang perlu dijunjung tinggi.
Penggunaan daun sirih di tengah- (Santoso: 2010). Siger terbuat dari logam
tengah dahi disebut diseureuhan. yang dipasang melingkar. Bagian
“Bunyi kata seureuh „sirih‟ dianggap depannya dipasang pada dahi dan bagian
berdekatan dengan bunyi kata belakangnya berada pada belakang kepala
reureuh „istirahat‟ . Karena itu Pada dasarnya bentuk-bentuk yang
diseureuhan diartikan terdapat pada atribut pengantin Sunda
pangreureuhan, maksudnya ialah Siger adalah bentuk ekspresi dan
seorang istri harus dapat menjadi penyampaian suatu pesan moral dan
pangreureuhan (peristirahatan), budaya. Ekspresi yang berarti
lebih jauh dapat ditafsirkan bahwa pengungkapan atau mengungkapkan,
seorang istri harus mampu proses menyatakan. Memperlihatkan atau
memberikan keteduhan pada suami menyatakan maksud, gagasan dan sebuah
dan anak-anaknya” (Wibisana dkk., perasaan. Rias pengantin dengan susunan
1984: 31). bunga berbentuk kupu-kupu pada gelung
Penggunaan daun sirih juga menjadi atau sanggul melambangkan kesetiaan
simbol penolak bala. Dalam tata rias yang
terpapar Igari Look, penggunaan daun sirih
ini tidak ditinggalkan.
162 Patanjala Vol. 11 No. 1 Maret 2019: 149 - 164
Santoso,Tien. 2010.
Tata Rias & Busana Pengantin Seluruh
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wibisana, dkk. 1986.
Arti Perlambang dan Fungsi Tata Rias
Pengantin dalam Menanamkan Nilai-
nilai Budaya Daerah Jawa Barat.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan
Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
Yusuf, Muri. 2017.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
& Penelitian Gabungan. Jakarta:
Penerbit Kencana.
3. Website
www.bridestory.com/id/blog/2017-indonesia-
wedding-trends-report-by-bridestory
diakses pada 27 Novermber 2017
www.bridestory.com/id/blog/14-mahkota-adat-
pernikahan-tradisional-indonesia diakses
pada 27 November 2017.
www.Business.bridestory.com diakses pada 7
November 2017.
www.cewekbanget.grid.id/Fashion-And-
Beauty/Tutorial-Igari-Makeup-Riasan-
Cute-Yang-Hits-Banget-Di-Jepang
diakses pada 2 Mei 2018.
www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-
Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20 diakses
pada 29 Mei 2018.
4. Sumber Lisan/Informan
Eviyawati (55 tahun). Instruktur senior Sanggar
Liza dan Marketing Manager PAC
Mazaya Cosmetic. 10 Mei 2018.
Mya (23 tahun). Make-up Artist.. 14 April
2018.
Salma, Muthia Khairunnisa (25 tahun). Make-
up Artist. 13 April 2018.