ABSTRAK
AGNIMAYA JANGGALA:
METAFORA WEDANG UWUH DALAM BUSANA CASSUAL ETNIK
“Agnimaya Janggala” adalah judul koleksi busana Tugas Akhir bertemakan Diversity of Indonesia yang
terinspirasi dari minuman tradisional wedang uwuh memadukan look cassual dengan sentuhan etnik. Koleksi ini
merupakan jenis busana ready to wear, ready to wear deluxe dan semi couture. Penciptaan koleksi Agnimaya
Janggala menggunakan delapan tahapan yang bertajuk “Frangipani”, Tahapan – tahapan rahasia dari Seni
FashionArt. Ide pemantik ini diimplementasikan melalui gaya ungkap metafora yang akan diuraikan pada teori
semiotika dan keyword berupa kayu secang, rempah-rempah, daun gugur, sederhana, dan sustainable. Keyword
tersebut kemudian diolah sedemikian rupa dan diaplikasikan pada koleksi busana dengan teori estetika
mencakup prinsip desain dan elemen desain yang tampak dari desain busana, detail dan pemilihan bahan
sehingga terbentuk nilai keindahan dalam koleksi busana ini. Adapun warna yang dipilih merupakan warna –
warna yang berkaitan dengan konsep wedang uwuh yaitu merah, coklat dan olive. Melalui perpaduan material
utama, yaitu Katun, Katun Toyobo, Satin dan Organza. Proses pengerjaan koleksi Tugas Akhir Agnimaya
Janggala terdapat kain tenun Lurik sebagai sentuhan etnik dan pengaplikasian teknik rumbai, drapery, serta
manipulasi tekstil dibeberapa bagian – bagian pada busana.
Kata Kunci: Fashion, Wedang Uwuh, Kayu Secang, Frangipani
ABSTRACT
AGNIMAYA JANGGALA:
METAFORA OF WEDANG UWUH ON CASSUAL ETNIK FASHION LOOK
"Agnimaya Janggala" is the title of fashion collection for the Final Assignment theme Diversity of Indonesia
which is inspired by the tradition of traditional drink from Yogyakarta with combinations of cassual look and
etnic. This collection is a type of ready to wear, ready to wear deluxe and haute couture fashion. The creation of
the Agnimaya Janggala collection uses eight stages entitled "Frangipani", The Secret Steps of Art. This idea is
implemented through a metaphorical style which will be elaborated by the theory of semiotics and following
keywords of Sappan Wood, Herbs and Spices, Leaf Fall, Simple, Sustainable . These keywords are then
processed in such a way and then applied to the fashion collection with aesthetic theory includes design
principle and design element which appear from fashion designs, details and materials selection thus forming
the value of beauty in this fashion collection. The chosen colors are the colors which are related to the concept
of wedang uwuh namely maroon, brown, olive which will be combined with main materials namely cotton,
catton toyobu, organza, satin fabric. By the process of working the Final Assignment collection of Agnimaya
Janggala there is Lurik woven fabric as an ethnic touch and the application of tassel, drapery, and textile
manipulation techniques in several parts of the clothing.
1
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
2
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
3
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
mempertimbangkan
Rempah- Menurut Kamus Besar dampak lingkungan,
rempah Bahasa Indonesia oleh sosial dan ekonomi pada
Departemen Pendidikan keseluruhan proses daur
Nasional, rempah-rempah hidup produk. (Nadira
merupakan berbagai hasil Dewanto,2020) Dalam
jenis tanaman yang karya menerapkan produk
beraroma yang digunakan dengan konsep sutainable
untuk memberikan bau fashion dari pemilihan
dan rasa khusus pada bahan yang ramah
makanan. Berbagai jenis lingkungan dan
rempah-rempah yang perancangan desain yang
terkandung dalam timeless atau tak lekang
wedang uwuh oleh waktu.
diaplikasikan dalam
karya melalui penerapan 3. Analyzing Art Fashion Element
detail warna dan Pembuatan moodboard (papan konsep).
manipulating fabric. Moodboard fashion berisi kumpulan
Sederhana Menurut Kamus Besar gambar-gambar yaitu; gambar ide
Bahasa Indonesia, kata pemantik, desain busana, aksesori, dan
sederhana memiliki arti color chart. Moodboard dapat
tidak berlebihan. menggambarkan ide yang ingin diwujudkan
Keyword ini oleh seorang designer (Suciati dalam
menggambarkan Pramatiwi, 2018)
karakteristik ide pemantik
yang merupakan
minuman tradisional yang
sederhana namun
bermanfaat.
Pengaplikasian keyword
sederhana dalam karya
terlihat dari style yang
casual.
4
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
5
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
6
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
7
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
Gambar 6. Design Ready to wear Deluxe a). tampak Gambar 7. Design Semi Couture a). tampak depan, b).
depan, b). tampak belakang. Sumber: Bintang, 2021 tampak belakang. Sumber: Bintang, 2021
8
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
jual yang dapat dijangkau oleh pembeli lengan merupakan metafora dari keyword
(Poespo, 2009). Dengan jabaran penerapan Kayu Secang sebagai pewarna merah pada
kata kunci dengan gaya ungkap metafora. minuman Wedang Uwuh. Pemilihan warna
Pemilihan warna merah merupakan metafora coklat dengan detail manipulation textile
dari keyword Kayu Secang sebagai pewarna cross stitch tali sulam dan warna olive pada
merah pada minuman Wedang Uwuh. apron, merupakan metafora dari keyword
Dengan Tehnik Fringes Tassel dengan hasil Rempah-rempah bahan dari minuman
menjuntai kebawah dan terpisah dari kain tradisional wedang uwuh sebelum proses
utama merupakan metafora dari keyword penyeduhan. Teknik Fringes Tassel dengan
Daun Gugur. Pemilihan warna coklat pada hasil menjuntai kebawah dan terpisah dari
detail bahan karya, merupakan metafora dari kain utama, serta teknik drapping yang
keyword Rempah-rempah bahan dari bergelombang merupakan metafora dari
minuman tradisional wedang uwuh sebelum keyword Daun Gugur dalam prosesnya.
proses penyeduhan. Motif kain Lurik Pemilihan motif kain Lurik merupakan
merupakan metafora dari keywords metafora dari keywords Sustainable Fashion
Sustainable Fashion dimana kain Lurik dimana kain Lurik adalah Kain tenun khas
adalah Kain tenun khas daerah Jawa yang daerah Jawa yang memiliki ciri khas motif
memiliki ciri khas motif garis-garis. Kain garis-garis. Kain tenun dengan motif lurik
tenun dengan motif lurik merupakan warisan merupakan warisan budaya Indonesia yang
budaya Indonesia yang penggunaannya tidak penggunaannya tidak lekang oleh waktu.
lekang oleh waktu. Didukung dengan Style Pemilihan Style Casual Etnik merupakan
Casual Etnik merupakan metafora dari metafora dari keyword Sederhana. Dimana
keyword Sederhana. Dimana style casual style casual identik style simple dan santai
identik style simple dan santai dengan dengan celana diberi sentuhan etnik dari
sentuhan etnik dari motif lurik yang motif lurik yang menggambarkan
menggambarkan kesederhanaan. kesederhanaan.
9
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
waktu lebih lama sehingga karya busana Gambar 10. Wujud Karya Semi Couture
semi haute couture ini tidak dapat di Sumber: Bintang, 2021
produksi secara masal. Dengan jabaran
penerapan kata kunci dengan gaya ungkap SIMPULAN
metafora. Pemilihan warna merah pada Berdasarkan uraian diatas dapat
bagian badan merupakan metafora dari ditarik kesimpulan sebagai berikut, ide
keyword Kayu Secang sebagai pewarna
merah pada minuman Wedang Uwuh dan pembuatan karya tugas akhir dengan tema
dengan penerapan tehnik smock besar Diversity of Indonesia, maka
menggambarkan serutan kayu secang.
Pemilihan warna coklat dengan detail diangkatlah salah satu kuliner tradisional
manipulation textile cross stitch tali sulam Indonesia yaitu minuman tradisional daerah
pada corset dan lengan merupakan
metafora dari keyword Rempah-rempah Yogyakarta Wedang Uwuh. Minuman
bahan dari minuman tradisional wedang tradisional ini memiliki manfaat bagi
uwuh sebelum proses penyeduhan. Tehnik
Fringes Tassel dengan hasil menjuntai kesehatan terutama sebagai antioksidan dan
kebawah dan terpisah dari kain utama, serta menjaga daya tahan tubuh. Wedang Uwuh
tehnik drapping yang bergelombang, dan
bagian ekor yang menjuntai jatuh merupakan racikan rempah-rempah yang
merupakan metafora dari keyword Daun memiliki banyak khasiat seperti kayu secang,
Gugur dalam prosesnya. Pemilihan motif
kain Lurik merupakan metafora dari jahe, cengkeh, daun cengkeh kering, kayu
keywords Sustainable Fashion dimana kain manis, dan daun pala kering. Dari ide
Lurik adalah Kain tenun khas daerah Jawa
yang memiliki ciri khas motif garis-garis. tersebut, maka dibuatlah tiga karya busana
Kain tenun dengan motif lurik merupakan bertema wedang uwuh dari segi morfologi
warisan budaya Indonesia yang
penggunaannya tidak lekang oleh waktu. dan warna yang dipadukan dengan gaya
Pemilihan Style Casual Etnik merupakan busana casual serta penggunaan kain dengan
metafora dari keyword Sederhana. Dimana
style casual identik style simple dan santai motif tradisional khas jawa lurik.
meski pada desain semi couture tetap Dalam mewujudkan koleksi busana
mempertahankan karakteristik dari casual.
Pemilihan atasan dengan detail yang simple ready to wear, ready to wear deluxe dan
dengan rok serta ekor menggunakan kain semi couture, penulis melakukan research
dalam satu warna tanpa detail. Penggunaan
Celana tetap diberi sentuhan etnik dari and sourcing yang menghasilkan beberapa
motif lurik yang menggambarkan kata kunci dari konsep wedang uwuh yaitu
kesederhanaan.
kayu secang sebagai warna merah dan tehnik
smoke, rempah-rempah sebagai sumber
warna coklat dan olive serta detail tehnik
cross stitch benang sulam, daun gugur
sebagai detail rumbai dan tehnik drapping,
sederhana sebagai look keseluruhan, dan
sustainable fashion sebagai pemilihan
10
Vol. I, No. 2, Agustus 2021 Bhumidevi : Journal of Fashion Design
penggunaan kain etnik tradisional tenun lurik Soekarno dan Lanawati Basuki. 2004.
khas Jawa. Proses penciptaan busana Panduan Membuat Desain Ilustrasi
menggunakan delapan tahap Frangipani Busana Tingkat Dasar, Terampil, dan
metode pengerjaan busana yaitu design brief Mahir. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
dengan output berupa mind mapping, Sugiarto, dkk. 2000. Pengantar Bisnis.
research and sourcing dengan output berupa Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
mood board dan story board, design Utama.
development yang berisi sketsa ketiga busana Kun Sila Ananda, 2013 “Wedang uwuh
lengkap dengan gambar kerja, kemudian minuman tradisional.”
proses pengerjaan busana pada tahap http://www.merdeka.com/2013.
prototype, sample, and construction. Hingga Diakses 22 Maret 2021
tahap final collection yaitu tahapan untuk Ebdi, Sadjiman S. 2009. Nirmana; Elemen-
menyempurnakan koleksi busana. Dalam elemen seni dan desain (edisi ke-2).
karya busana Tugas Akhir ini, penulis juga Yogyakarta; Jalasutra.
menggunakan strategi promosi, pemasaran, Cora, Ratna. 2016. Wacana Fesyen Global
penjualan, dan branding yang bernama dan Pakaian di Kosmopolitan Kuta.
BIANG serta menerapkan sistem produksi Disertasi. Universitas Udayana.
dan bisnis model kanvas. Denpasar.
Alvonco, Jhonson. 2014. Sistem Komunikasi
DAFTAR RUJUKAN Model Umum dan Horenso Untuk
Nama : Agung Anik Yudani Sukses dalam Bisnis Organisasi dan
Umur : 28 Tahun
Kehidupan. Jakarta: PT Elex Media
Alamat : Yogyakarta
Pekerjaan: Mahasiswa Komputindo
Dewobroto, Wisnu Sakti. 2012, Penggunaan
Budiman, Kris. 2004. Semiotik Visual.
Business Model Canvas Sebagai
Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.
Dasar Untuk Menciptakan Alternatif
Strategi Bisnis Dan Kelayakan
Usaha. Jurnal Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Trisakti, Jakarta.
Padmaningrum, R. T. (2012). Karakter Ekstrak
Zat Warna Kayu Secang (Caesalpinia).
Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA,.
11