Anda di halaman 1dari 15

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.

2 Agustus 2016 | Page 164

PERANCANGAN DESAIN BATIK

KASEPUHAN CIPTAGELAR
Dian Anggraeni

Mahasiswa, Universitas Telkom, Bandung

ABSTRACT

In this research, the process of designing the ornaments on Kasepuhan Ciptagelar, by

designing a motive that represents Kasepuhan Ciptagelar terms of textiles in the form of

batik cloth that can be enjoyed by many. To made Kasepuhan Ciptagelar motive is not

easy, because the motive must be made in accordance with the existing situation in

Kasepuhan Ciptagelar. These research raise the culture Kasepuhan Ciptagelar in the

terms of decoration that exist in the area, then used in the form of batik fabric sheets.

Kasepuhan Ciptagelar not yet have a specific moyive because there has not been focussed

on the direction. Manufacture of batik Kasepuhan Ciptagelar done by icluding the forms

of diversity that exist in the area. Such as bamboo, rice, booths and buildings leuit.

Keywords: Kasepuhan Ciptagelar, Batik Banten

PENDAHULUAN
Budaya merupakan identitas suatu bangsa yang kaya akan budaya dan

bangsa, ciri khas dan keunikan suatu keseniannya. Dengan berbagai

budaya bangsa merupakan daya tarik kebudayaan di Indonesia mampu

tersendiri yang muncul dari budaya dikenal oleh masyarakat internasional.

tersebut. Bangsa Indonesia merupakan Setiap daerah di Indonesia memiliki


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 165

budaya dan ragam hias yang berbeda, kawasan Banten masih memakai tradisi

ditemukan kemiripan antara satu dari nenek moyang mereka.

budaya dengan budaya lain dikarenakan Salah satu kampung adat yang termasuk

terjadinya akulturasi secara perlahan. dalam Banten yaitu Kasepuhan

Seiring perkembangan peradaban, juga Ciptagelar yang berada diwilayah

pemikiran dan perkembangan arus kampung Sukamulya Desa Sirnaresmi,

informasi yang semakin cepat,sehingga kecamatan Cisolok kabupaten

mengakibatkan akulturasi sebuah Sukabumi. Sebagian masyarakat yang

kebudayaan antar bangsa semakin tinggal di perkotaan masih banyak yang

mudah diterima. belum mengetahui tentang Kasepuhan

Bangsa Indonesia merupakan bangsa Ciptagelar, disebabkan jarak lokasi yang

yang heterogen atau majemuk, terdiri masih jauh dari pusat kota. Ciri khas

dari berbagai etnik dengan aneka ragam Kasepuhan Ciptagelar terkenal dari segi

hias nusantara. Kekayaan ragam hias arsitektur berupa bangunan tradisional

nusantara adalah kekayaan bangsa yaitu leuit. Bangunan leuit bentuknya

Indonesia dari segi seni dan budaya. seperti rumah berukuran kecil yang di

Kekayaan ragam hias nusantara dapat dalamnya berisi hasil panen padi yang

ditemui di berbagai karya seni dan sudah tersimpan dari puluhan tahun

budaya Indonesia salah satunya adalah yang lalu sampai sekarang. Bangunan-

pulau Jawa yang di kenal dengan adat bangunan rumah maupun leuit di

istiadat, ragam hias serta tradisi yang Kasepuhan Ciptagelar tidak terdapat

masih dipegang kuat oleh ukiran ornamen khusus serta ciri khas

masyarakatnya termasuk Jawa Barat. Di motif pada kain tradisional yang

Jawa Barat khususnya Banten mencirikhaskan Kasepuhan Ciptagelar.

merupakan salah satu wilayah yang Alasan mereka tidak memiliki motif kain

masih kuat dengan tradisi adatnya. disebabkan mereka belum terfokuskan

Beberapa kampung adat yang berada di untuk membuat motif batik tersendiri.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 166

Berdasarkan analisa lapangan di pendekatan desain yaitu kriya tekstil

Kasepuhan Ciptagelar penulis melihat dengan membuat sebuah motif pada

potensi untuk memperkenalkan kain untuk mempresentasikan tentang

Kasepuhan Ciptagelar melalui Kasepuhan Ciptagelar.

METODE PENELITIAN Ciptagelar. Dalam perancangan

Metode yang digunakan pada penelitian lembaran tekstil teknik yang digunakan

ini adalah metode kuantitatif melalui adalah batik cap dan tulis dengan

pendekatan Ikonografi yang merupakan segmentasi pasar masyarakat umum

ilmu yang mempelajari mengenai ikon yang bertempat tinggal di kota

(symbol) yang terdapat pada budaya khususnya wanita untuk usia 20 – 50

tersebut. Pengumpulan data didapat tahun keatas.

dari berbagai sumber melalui observasi

langsung, wawancara dengan dua nara STUDI PUSTAKA

sumber juru bicara Kasepuhan Ragam Hias

Ciptagelar, serta ditunjang oleh berbagai Sejak zaman dahulu masing-masing

buku referensi pendukung. suku di Indonesia telah lama mengenal

ornamen atau ragam hias dalam

BATASAN MASALAH kebudayaan sebagai lambang atau

Batasan masalah yang diangkat adalah simbol yang memiliki makna dalam

merancang lembaran kain dengan motif setiap kebudayaan suku tersebut.

Kasepuhan Ciptagelar yang Penempatan ornamen atau ragam hias

diperuntukkan sebagai cenderamat tersebut sangatlah beragam seperti pada

dengan memasukan ciri khas bangunan rumah, pakaian adat, peralatan dapur,

Leuit dan tanaman padi yang merupakan alat musik dan lain sebagainya. Dalam

salah satu ciri khas dari Kasepuhan Kamus Besar Bahasa Indonesia
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 167

(KBBI,2005:804) menyimpulkan bahwa Dari beberapa pendapat diatas dapat

defenisi ornamen adalah “hiasan dalam disimpulkan bahwa ragam hias sudah

arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, berkembang sejak zaman prasejarah

perhiasan dan sebagainya”. yang menjadi sebuah karya kerajinan

Dalam buku Ornamen Nusantara atau seni yang dapat ditemukan pada

menjelaskan bahwa Ornamen motif di setiap daerah yang memiliki

merupakan penerapan hiasan pada bentuk dasar hiasan yang khas yang

suatu produk. Bentuk-bentukhiasan dibuat untuk menghias benda pakai

yang menjadi ornamen tersebut fungsi ataupun yang lainnya dengan tujuan

utamanya adalah untukmemperindah memperindah atau menambah nilai

benda produk atau barang yang dihias. keindahan benda tersebut.

Benda produk tadimungkin sudah


Jenis-Jenis Ragam Hias
indah, tetapi setelah ditambahkan
Berdasarkan jenisnya ragam hias
ornamen padanya diharapkan
merupakan karya seni rupa yang
menjadikannya semakin indah (Sunaryo,
diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna,
2009:3).
dekoratif, dan geometris. Berdasarkan
Dalam buku Seni Ornament Indonesia
uraian diatas, ornamen dibagi menjadi
menyatakan pengertian ragam hias
beberapa jenis berdasarkan motif
adalah komponen produk seni yang
hiasnya, antara lain:
ditambahkan atau sengajadibuat untuk
1. Ragam hias flora
tujuan sebagai hiasan. Disamping itu
Ragam hias flora sebagai sumber objek
tugasnya yang emplisitmenyangkut
motif yang hampir dijumpai di seluruh
segi-segi kemudahan, untuk menambah
pulau di Indonesia. Ragam hias dengan
indahnya barangsehingga lebih bagus
motif flora mudah dijumpai pada barang-
dan lebih menarik, baik dari segi spiritual
barang seni, seperti batik, ukiran, kain
maupunmaterial finansialnya (S.P

Gustami, 1980:4).
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 168

sulam, kain tenun, bordir dan lain

sebagainya.

Gambar 2 Ragam Hias Burung Merak


Sumber : Ornamen Nusantara, 2009

3. Ragam Hias Dekoratif


Gambar 1 Ragam Hias flora
Bentuk dekoratif berasal dari perpaduan
Sumber : Ornamen Nusantara, 2009
bentuk naturalis dan geometris yang
2. Ragam Hias fauna sudah distilasi atau modifikasisehingga
Ragam hias fauna memiliki bentuk muncul bentuk baru tetapi ciri khas
gambar motif yang diambil dari hewan bentuk tersebut masih terlihat. Sehingga
tertentu. Beberapa hewan yang biasa menjadi sebuah bentuk ragam hias yang
dipakai sebagai objek ragam hias adalah baru dan memiliki nilai estetika
kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan tersendiri. Bentuk-bentuk ini sering
ikan. Ragam hias fauna dapat digunakan untuk membuat hiasan pada
dikombinasikan dengan motif flora benda rumah tangga maupun untuk
dengan bentuk yang digayakan. Motif hiasan pada busana.
ragam hias daerah di Indonesia banyak

menggunakan hewan sebagai objek

ragam hias. Daerah-daerah tersebut

seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif


Gambar 3 Ragam Hias Dekoratif
ragam hias tersebut dapat dijumpai pada Sumber : Ornamen Nusantara, 2009

hasil karya batik, ukiran, anyaman, dan

tenun.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 169

4. Ragam Hias Geometris tersaji pada perjalanan historis yang

Ragam hias geometris merupakan bentuk memuat berbagai perkembangan batik

pengulangan dari satu bentuk baku dalam rangkaian perubahan zaman.

tertentu dengan ukuran tertentu dalam Menurut Konsensus Nasional 12 maret

komposisi yang seimbang pada seluruh 1996, “Batik adalah karya seni rupa pada

sisinya. Bentuk geometris banyak kain, dengan pewarnaan rintang, yang

dijumpai disetiap ornamen di Indonesia, menggunakan lilin batik sebagai

bentuk geometris tersebut berupa garis, perintang warna”. Menurut Konsensus

titik-titik, segitiga, persegi, persegi tersebut dapat diartikan bahwa yang

panjang, dan lain-lain. membedakan batik dengan tekstil pada

umumnya adalah proses pembuatannya

(Riyanto.1997).

Batik Yogyakarta dan Solo sangat

berpengaruh terhadap perkembangan

batik di Jawa Barat. Kota Yogyakarta dan


Gambar 4 Ragam Hias Geometris
Sumber : Ornamen Nusantara, 2009 Solo merupakan kota yang dikenal

sebagai pusat batik tradisional


Batik
Indonesia. Batik diolah secara ramah
Batik merupakan kekayaan ragam hias
lingkungan, oleh tangan manusia yang
dari negara Indonesia yang sudah ada
memiliki kreativitas tinggi dengan hasil
sejak lama. Membatik merupakan
yang bernilai adiluhung. Setiap motif
tindakan yang erat pada tata nilai sosial
pada batik memiliki filosofinya
budaya yang berlaku dalam masyarakat
tersendiri, memiliki kedekatan dengan
pendukung tradisi seni kerajinan batik
pengrajin, dan digunakan berdasarkan
itu sendiri, baik diantara pengguna
makna simbolik yang terkandung
maupun pembuatnya. Posisi batik
didalam motif batik tersebut.Warna
sebagai kekayaan budaya Nusantara
batik, bahan, serta motif yang berada
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 170

didalam sebuah batik tidak bersifat 1. Batik Tulis

sementara. Batik akan terus berkembang Batik tulis merupakan proses pembuatan

dan menjadi trend tersendiri bagi batik yang paling tua di Indonesia.

penggunanya. Dalam tekstil, batik Pengerjaan batik tulis lebih rumit

termasuk kedalam produk tekstil dibandingkan dengan batik cap

dengan jenis serat pembuatannya yang dikarenakan butuh keahlian khusus

tergolong alami, menggunakan untuk menggambar / melukis di

pengolahan woven pada bahan katun lembaran kain menggunakan alat batik

atau sutera, kemudian dilengkapi tulis berupa canting. Menurut Murtihadi

dengan motif yang diwarnai dan Mukminatun (1979) bahwa “proses

menggunakan pewarna alami. pengerjaan batik tulis menggunakan alat

Batik dibuat dengan cara men”tik” canting untuk memindahkan lilin cair

diatas kain, melukis dan mengisi sebuah pada permukaan kain guna menutupi

kain dengan menggunakan malam bagian tertentu yang dikehendaki agar

sebagai alat perintang warna. Pada tidak terkena zat warna”.

proses pembuatan batik, malam 2. Batik Cap

diaplikasikan pada kain untuk Batik cap merupakan proses pembuatan

mencegah penyerapan warna pada saat motif batik menggunakan canting cap

proses pewarnaan sehingga menjadi sebagai media melilin kain batik. Malam

lembaran kain batik yang indah serta perintang yang digunakan untuk batik

memiliki nilai ekonomis yang tinggi. tulis dengan canting, dapat digunakan

dengan teknik cap menggunakan

Teknik Membatik canting cap yang berbahan tembaga

Berdasarkan cara pembuatannya, batik untuk mempercepat proses pembatikan.

dapat dibedakan menjadi tiga macam, Menurut Murtihadi dan Mukminatun

yaitu batik tulis, batik cap, dan batik (1979) bahwa ”batik cap yaitu kain batik

kombinasi. yang pengerjaannya dilakukan dengan


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 171

cara mencapkan lilin batik cair pada kain sebagainya. Pada batik Banten

atau mori dengan alat cap berbentuk mengandung warna abu-abu yang

stempel dari plat tembaga yang mencerminkan daerah banten.

sekaligus memindahkan pola ragam

hias. Metode Ikonografi

3. Batik Kombinasi Ikonografi merupakan ilmu yang

Batik kombinasi merupakan motif batik mempelajari mengenai ikon (simbol)

yang mengkombinasikan batik tulis dan dalam peninggalan sebuah kebudayaan

batik cap, serta batik yang bendawi yang bersifat deskriptif dan

mengkombinasikan teknik print dengan classificatory. Menurut Erwin Panofsky

batik tulis/batik cap. dalam bukunya Meaning In The Visual Art

(1995) menjelaskan tiga makna seni,

Batik Banten yaitu pertama (primer) suatu karya seni

Batik Banten merupakan batik yang dengan mengindenfikasi bentuk-bentuk

berasal dari provinsi Baten. Pada masa yang masih murni seperti konfigurasi

lalu Banten mupakan pusat kerajaan garis, dan warna merupakan bentuk-

pemerintahan islam kesultanan Banten bentuk yang dianggap sebagai

yang telah mewarisi berbagai benda- representasi suatu obyek alamiah.

benda kuno yang mempunyai ragam Kedua, analisa ikonografi mempelajari

khas dan unik. Dari peninggalan pemaknaan dengan menggunakan

tersebut masyarakat Banten terinspirasi aturan-aturan yang sudah disetujui oleh

untuk membuat batik khas dengan corak pakar seni. Artinya analisa yang

Banten. Beberapa motif batik Baten menjelaskan pemaknaan karya seni dari

diambil dari benda-benda prasejarah sumber-sumber literatur, memfokuskan

(artefak), gerabah, dan nama-nama dari pemaknaan yang dikaitkan dengan

panembahan kerajaan Banten seperti dunia gambar, sejarah dan alegori.

Aryamandalika, Sakingking, dan lain Ketiga interprestasi ikonolagi adalah cara


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 172

memahami karya seni melalui Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi

penetapan makna isinya dengan Jawa Barat. Sebelah utara berbatasan

menyingkap prinsip-prinsip yang dengan Kabupaten Lebak, timur dengan

terkandung didalamnya. Makna ini Kecamatan Kelapa Nunggal, selatan dan

dikaitkan dengan bagian dari mentalitas barat dengan Desa Cicadas.

dasar budaya yang memanifestasikan

budaya lain.

Dari pengertian tersebut maka

perancangan motif pada Kasepuhan

Ciptagelar dapat memggunakan metode

ikonografi yaitu melihat ikon-ikon yang


Gambar 5 Suasana Alam Kasepuhan
ada di Kasepuhan Ciptagelar lalu Ciptagelar
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
dijadikan sebuah motif pada kain batik

Kasepuhan Ciptagelar. Pusat Kasepuhan Adat Ciptagelar

berada di pedalaman hutan (enclave)

Kasepuhan Ciptagelar yang termasuk wilayah kelola Perum

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar Perhutani dan Taman Nasional Gunung

adalah sebuah kampung adat yang Halimum-Salak. Tepatnya di Dusun

mempunyai ciri khas dalam lokasi dan Sukamulya, Kampung Cikarancang.

bentuk rumah serta tradisi yang masih Jarak pusat Kasepuhan Ciptagelar dari

dipegang kuat oleh masyarakat ibukota Propinsi 198 Km; dari ibukota

pendukungnya. Masyarakat yang Kabupaten 46 Km; dari ibukota

tinggal di Kampung Ciptagelar disebut kecamatan 21 Km; dari desa Sirnaresmi

masyarakat kasepuhan. Dalam bahasa 16 Km. Berdasarkan cerita turun

Sunda, kata sepuh berarti 'kolot' atau temurun dari para leluhur, masyarakat

'tua’ Kasepuhan Ciptagelar termasuk adat Kasepuhan Ciptagelar berasal dari

dalam wilayah administratif Kecamatan Kerajaan Pajajaran-Bogor. Suatu saat


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 173

kelak masyarakat adat Kasepuhan mempunyai dan memberi tanda-tanda

Ciptagelar bersama-sama dengan yang bisa dibaca dalam komunikasi

Kasepuhan Citorek dan Cicarucub, menjaga keseimbangan. Penerapan

ketiganya memiliki hubungan pandangan dasar tentang alam ini dapat

kekerabatan, akan kembali lagi ke Pusat dilihat dalam bidang pertanian dan

Kerajaan Pajajaran di Batu Tulis Bogor. pengelolaan hutan oleh masyarakat

Kasepuhan ini dipimpin oleh seorang Kasepuhan. Bentuk permukaan tanah di

abah yang diangkat berdasarkan Kampung Ciptagelar berupa perbukitan

keturunan. Sampai saat ini, kesepuhan dengan produktivitas tanah bisa

adat Ciptagelar sedang dipimpin oleh dikatakan subur. Luas tanah

abah ke XI sejak tercatat kesepuhan dari pemukiman Kampung Ciptagelar yang

tahun 1368. Nama pemimpin adat (Sepuh ada seluas satu hektar setengah,

Girang) adalah Abah Ugi, yang memulai sebagian besar digunakan untuk

memegang tampuk kepemimpinan sejak perumahan, pekarangan, kolam, dan

tahun 2007 di usia 23 tahun, selebihnya digunakan untuk pertanian

sepeninggalan ayahandanya yang sawah yang dipanen satu tahun dua kali.

dikenal dengan Abah Anom. Masyarakat umumnya adalah petani

Kasepuhan adat Ciptagelar adalah salah dan bergantung hidup penuh pada alam.

satu kampung adat yang masuk dalam Pada umumnya pakaian adat yang

kesatuan adat banten kidul. Kasepuhan digunakan pada masyarakat Kasepuhan

Adat Ciptagelar masih memegang kuat Ciptagelar tidak berbeda dengan pakain

adat dan tradisi yang diturunkan sejak adat Jawa Barat lainnya. Pakaian adat

640 tahun yang lalu. yang biasa digunakan masyarakat

Masyarakat adat Kasepuhan sekitar Kasepuhan adalah baju koko

mengutamakan keseimbangan berwarna hitam atau putih (bersih) dan

hubungan antara manusia dengan alam. iket atau ikat kepala untuk kaum lelaki.

Mereka percaya bahwa alam Untuk kaum wanita biasanya


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 174

menggunakan samping atau kain sarung Pada intinya sebelum memulai

serta kebaya. Pakaian adat ini harus pembuatan desain langkah awal yang di

dipakai saat masuk kedalam Imah Gede lakukan ialah survey langsung ke

(rumah Abah untuk menerima tamu dan lapangan untuk melihat kondisi nyata

tempat melakukan kegiatan-kegiatan yang berada di Kasepuhan Ciptagelar,

adat). kemudian menentukan tema,

pembuatan image board, colorscheme dan

HASIL DAN ANALISIS target market lalu masuk ketahap

eksplorasi desain.
Dalam proses pembuatan lembaran

tekstil berupa kain batik Kasepuhan Dalam analisa perancangan terdapat dua

Ciptagelar dapat disimpulkan dengan pertimbangan yaitu faktor internal dan

beberapa tahap melalui bagan berikut faktor eksternal.

ini, Faktor Internal

a. Material

dalam perancangan lembaran tekstil

material yang digunakan berupa kain

katun dan sutra, cap tembaga serta

canting.

b. Teknik

Teknik yang digunakan pada

perancangan ini menggunakan teknik

cap dan tulis.

Skema 1 Tahapan Proses Perancangan c. Warna


Sumber : Dokumentasi Pribadi,
Warna yang digunakan dalam
2016
perancangan ini antara lain :
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 175

Warna-warna alam seperti cokelat, • Cream : merupakan warna

hijau, hitam, putih, gading/ cream dari hasil panen padi yang terdapat

dengan warna background hitam. di Kasepuhan Ciptagelar.

Berikut filasofi warna yang dipakai : d. Aspek Fungsional

• Hitam : Merupakan ciri khas Perancangan desain motif batik pada

warna Banten serta merupkan ciri lembaran tekstil dibuat lebih menitik

khas warna dari Kasepuhan beratkan pada aspek busana pada

Ciptagelar yang diambil dari warna masyarakat Kasepuhan Ciptagelar

pakaian adat pria. berupa kain sarung batik yang sering

• Coklat : mengambil warna dari dipakai sehari-hari, selain itu ditujukan

tanah yang merupakan warna pada aspek estetika sebagai fokus

dominan yang terdapat pada penilaian tanpa melupakan fungsi

Kasepuhan Ciptagelar yang utamanya.

melambangkan kehangatan antar

masyarakat yang ada di Kasepuhan Faktor Eksternal

Ciptagelar. yang dimaksud adalah segmentasi

• Putih : menunjukan pasar, yang mencakup :

kedamaian, spiritualitas, kesucian, a. Aspek Geografis

kesempurnaan serta Aspek geografis ditunjukan kepada

menggambarkan kesederhaan dari masyarakat Kasepuhan Ciptagelar dan

masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. kepada masyarakat umum yang tinggal

• Hijau : merupakan warna dikota besar seperti Bandung dan

yang menunjukan suasana alam dari Jakarta sebagai pusat aktifitas dalam

tanaman dan pohon yang bidang fashion.

merupakan suasana yang berada di b. Aspek Demografis

Kasepuhan Ciptagelar. Aspek demografis ditinjau dari

pembagian masyarakat berdasarkan


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 176

umur, jenis kelamin, pekerjaan dan Konsep Perancangan

status sosial. Secara spesifik segmentasi

yang digunakan dalam perancangan ini

adalah :

• Usia : 20 – 50 tahun

• Jenis Kelamin : Wanita

• Status Sosial : middle – high

end) Pekerjaan Artist, Entertainer.


Gambar 6 Image Board
c. Aspek Psikografis Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
Target market Merujuk berdasarkan

kelas sosial, gaya hidup dan karakter

pemakai. Pertimbangan spesifiknya

antara lain : Gambar 7 Colorscheme


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
• Karakter : Menyukai budaya
di Indonesia, pecinta alam, Penelitian yang terfokus pada
traveling dan seni,
perancangan desain batik Kasepuhan
berpandangan terbuka.
• Minat : Minat Ciptagelar berupa lembaran kain yaitu
terhadap pelestarian budaya
batik. Perancangan ini memiliki fokus
batik Indonesia, penikmat
fashion. untuk memperkenalkan motif batik

• Gaya Hidup : Sering menghadiri Kasepuhan Ciptagelar sebagai

pameran fashion, event seperti cenderamata kepada pengguna yang

fashion art gallery, art exhibition, lebih luas. Berdasarkan survey yang

fashion show, pameran batik. dilakukan secara langsung ke lapangan

mendapatkan gambaran umum

mengenaiKasepuhan Ciptagelar.

Kehidupan masyarakat di Kasepuhan

Ciptagelar masih terbilang tradisional


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 177

namun sudah mengenal peralatan menerima pembuatan motif batik

modern dan masih bergantung pada Kasepuhan Ciptagelar.

alam sekitar. Dari hasil survey ini Melalukan survey lapangan terlebih

sebagai teknik pengumpulan data dalam dahulu untuk mendapatkan gambaran

perancangan untuk mendapatkan suasana yang terdapat di Kasepuhan

gambaran mengenai Kasepuhan Ciptagelar sehingga dapat menghasilkan

Ciptagelar yang dapat dijadikan ke karya yang inovatif dan original.

dalam sebuah motif batik dengan


Motif yang digunakan pada batik adalah
menggunakan warna-warna yang
padi dan leuit yang merupakan satu
berasal dari alam dan mengambil warna
kesatuan yang tidak lepas dari
ciri khas dari Kasepuhan Ciptagelar yaitu
kehidupan masyrakat Kasepuhan
warna hitam. Perancangan dengan gaya
Ciptagelar serta dengan warna
Modern ini memadukan motif geometris
background hitam mencirikhaskan dari
dengan motif flora dan bertemakan alam.
warna pakaian adat pria serta
Motif yang digunakan berupa hasil
merupakan ciri khas warna dari
stilasi bentuk padi dan Leuit.
kasepuhan Ciptagelar.

Target market pada perancangan ini


KESIMPULAN
adalah masyarakat umum khususnya
Kasepuhan Ciptagelar belum memiliki
wanita usia 20 – 45 tahun ketas.
motif khusus berupa kain batik yang

dikarenakan belum terfokuskan untuk Produk akhir berupa kain batik dengan

kearah sana serta masyarakat lima motif varian yang akan dijadikan

Kasepuhan Ciptagelar tidak menutup sebuah cenderamata. Berikut motif batik

diri untuk menerima informasi, Kasepuhan Ciptagelar adalah :

pengetahuan dan sesuatu yang baru dari

luar daerahnya termasuk untuk


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 178

Prof. Sumardjo, Jakob. 2010. Estetika

Paradoks ; (Sunan Ambu Press, Bandung).

Seminar dan pameran Mengingat


Arsitektur Tradisional Melalui Ciptagelar ;
Batik Cap Padi Hijau, Batik Tulis Seren
2015.
Tahun, Batik Tulis Leuit, Batik Cap

Gelombang Padi, Batik Tulis Ngaseuk Nurul, M Rizky, 2011, Batik Banten, hal 7.

Suganda, Ki Ugis, 2011, Komunitas

Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar, hal


DAFTAR PUSTAKA
32.
Kusrianto, Adi. 2013. Batik Filosofi, Motif,
Sejarah Batik Banten, www.batik-
& Kegunaan ; (Andi, Yogyakarta).
tulis.com/blog/batik-banten.com, 11
Dra. Jane Benny, Cornelia, dkk. 1988. Agustus 2015
Pakaian Tradisional Daerah Jawa Barat ;
Roji, Khoirul, Sejarah dan Motif Batik
(Arinton, Jakarta).
Banten, www.khoiruroji.blogspot.co.id,
Suryani, Elis. 2011. Ragam Pesona Budaya 26 Agustus 2014
Sunda ; (Ghalia Indonesia, Bogor).

Anda mungkin juga menyukai