Anda di halaman 1dari 22

Analisis Perkembangan Fashion

1. Gothic Style
Fashion gothic adalah gaya pakaian yang ditandai dengan fitur gelap mencolok,
misterius, eksotis, dan kompleks. Fashion ini ditenggarai oleh anggota dari subkultur
gothic. Gaya pakaian yang kadang mengerikan, gaya khas dari fashion gothic
termasuk kulit yang dipucatkan, bibir hitam dan baju hitam. Gothic pria dan wanita
memakai eyeliner gelap dan cat kuku gelap. Gothic banyak mengadaptasi gaya dari
fashion era Punk, Victoria dan Elizabeth. Fashion Gothic kadang-kadang tertukar
dengan mode heavy metal dan emo.
Cintra Wilson menyatakan bahwa Asal-usul gaya gothic kontemporer ditemukan
dalam kultus Victoria yang sedang berkabung.

Ted Polhemus menggambarkan busana gothic sebagai "profesi hitam beludru, renda,
fishnets, dengan aksesoris korset tali ketat, sarung tangan, stiletto dan perhiasan perak
yang menggambarkan tema-tema keagamaan atau gaib. Peneliti Maxim W . Furek
mencatat "Goth adalah pemberontakan terhadap mode disko tahun 1970-an dan protes
terhadap warna-warna pastel dan pemborosan tahun 1980-an. Rambut hitam, pakaian
gelap dan berkulit pucat menjadi fashion wajib penikmat Gothic.

Nancy Kilpatrick dalam bukunya mengatakan biasanya anak-anak muda akan melalui
fase gothic yang tidak tahan untuk menjadi bagian dari kerumunan goth.
Variasi
Tahun 1977, Karl Lagerfeld menjadi tuan Rumah Pesta Soirée Moratoire Noire,
dimana pakaian hitam tragis menjadi dresscode bagi para tamu undangan.
Busana Goth memiliki hubungan timbal balik di dunia fashion. Desainer seperti
Alexander McQueen, Rick Owens, Gareth Pugh, Ann Demeulemeester, Rodarte, Hedi
Slimane, John Richmond, John Galliano, Olivier Theyskens, dan Yohji Yamamoto
pernah membawa unsur-unsur gothic sebagai landasan desain di koleksi-koleksinya.
Lolita Gothic
Kadang-kadang disingkat menjadi Gothloli (ゴ ス ロ リ gosu rori?) dalam bahasa
Jepang, adalah kombinasi dari Gothic dan mode lolita. Fashion ini berasal dari akhir
1990-an di Harajuku. Busana Gothic lolita ditandai dengan make-up dan pakaian
gelap. lipstik merah dan smokey. Merk yang mencontohkan gaya lolita Gothic ialah
Atelier-Pierrot, Atelier Boz, Black Peace Now, H. Naoto Blood dan Moi-même-
moitié.
Gaya gothic lolita adalah perpaduan antara gaya gothic dan lolita fashion. secara
umum gothic adalah nama suatu periode yang berkisar pada abad ke-18 di Eropa,
tepatnya di Eropa Utara. Pada era ini, terjadi perkembangan besar-besaran di bidang
karya seni, sastra dan arsitektur dimana perkembangan karya-karya tersebut umumnya
dipengaruhi oleh tema-tema religius. sedangkan istilah lolita sering dipakai untuk
merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan anak perempuan di bawah umur.
Gothic lolita sendiri dipopulerkan oleh Mana dari band MALICE MIZER pada tahun
90an. Karena kesuksesanya, malice mizer berhasil menarik minat para cosplayer
untuk meniru gaya mereka.Selain itu Mana juga merintis sebuah butik yang
menyediakan fashion gothic lolita yang bernama Moi-Même-Moitié. Moi-Même-
Moitié mengedepankan 2 gaya gothic andalanya yaitu EGA (Elegant Gothic
Aristocrat) dan EGL (Elegant Gothic Lolita). EGA menekankan pada gaya androginy
dimana pakaian nya tidak terpaku hanya untuk pria atau wanita saja, justru pria dan
wanita bisa saling crossing dress.Biasanya baju yang dipakai berwarna hitam atau
putih tapi tidak menutup kemungkinan menggunakan warna lain. Kesan yang
ditunjukkan EGA adalah elegan yang terinspirasi dari gaya aristocrat abad 18-19.
Sedangkan EGL lebih menekankan pada nuansa kekanakan.
Sumber : http://kitabfashion.blogspot.com/2014/08/fashion-gothic.html
2. Haraajuku Style
Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik
Shibuya, Tokyo. Harajuku merupakan salah satu tren fashion yang berasal dari jepang. Gaya
harajuku juga dikenal sangat unik karena tidak ada batasan tertentu untuk mengkreasikan
outfitnya. Mulai dari baju warna warni, animal print, polkadot, atau kotak-kotak semua
bebas dijadikan satu. Tidak usah takut jadi salah kostum, karena gaya harajuku memang
terkenal dengan fashionnya yang unik dan saling bertabrakan. Karena keunikannya tersebut,
fashion harajuku sangat terkenal di seluruh dunia, bahkan penyanyi terkenal Agnes Monica
juga pernah mencoba style ini.
Sumber : spiceee.net. 2018. “Inspirasi Harajuku Style ala Cewek Jepang yang Hits
dan Kekinian. https://spiceee.net/id/articles/40282 (Diakses pada 16 mei 2019)
3. India
India adalah negara dengan kebudayaan yang cukup terkenal di dunia, salah satu
kebudayaan yang banyak diadopsi adalah pakaian khas India. Sebagai negara dengan
penduduk yang padat, membuat India dikenal dengan keberagaman budaya serta
seninya, termasuk hal ini adalah film Bollywood. Masyarakatnya memang menjunjung
tinggi budaya mereka, termasuk cara berpakaian yang banyak tercermin dalam film-
film India. Pakaian khas India ini dapat langsung dikenali dari keunikan desain, warna,
serta berbagai aksesoris yang melengkapinya.
India dikenal dengan penduduk yang mayoritas memeluk agama Hindu, menyembah
banyak dewa serta masih menjunjung tinggi budayanya, tak terkecuali pakaian
tradisional mereka. Tak hanya dalam segi budaya, India pun juga memiliki tempat
wisata yang sangat Indah. Penduduknya juga sangat ramah, sehingga membuat para
wisatawan menyukai Negara ini. Sebagian besar orang menyatakan bila berkunjung ke
India, tak lengkap rasanya bila tidak membeli berbagai cindera mata asli India. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya India telah dikenal oleh masyarakat secara luas.
Maka berikut ini akan dipaparkan jenis Pakaian Tradisional India yang mungkin
dapat menambah referensi Anda tentang pakaian India.
a. Sari. Sari adalah jenis pakaian tradisional India yang sudah terkenal di seluruh
dunia. Sari ini terdiri atas lembaran kain yang kemudian dililitkan pada tubuh sang
pemakai. Umumnya sari ini terdiri atas lima hingga enam lembar kain. Pakaian ini
mempunyai warna serta corak yang cerah serta mempunyai sulaman yang
diletakkan pada sebelah bahu kiri pemakai. Kainnya juga sangat indah, sehingga
menambah daya tarik bagi pemakainya.
b. Punjabi. Punjabi merupakan jenis pakaian tradisional India lainnya. Punjabi ini di
kenal sebagai baju yang banyak dikenakan oleh para wanita di India bagian utara
khususnya. Punjabi ini sedikit berbeda dengan sari. Punjabi terdiri atas blouse
panjang yang disertai dengan kain panjang yang dipakai di tangan. Perbedaan antara
jenis Punjabi dengan sari adalah apabila Punjabi terdiri dari baju blouse yang
panjang dan dalam pemakaiannya seringkali disertakan pula kain panjang yang
dikenakan ditangannya. Bisa dibilang Punjabi ini lebih praktis disbanding sari.
c. Kurta. Kurta adalah pakaian tradisional India yang banyak dipakai oleh para laki-
laki India. Kurta sendiri adalah pakaian yang berbentuk kemeja panjang hingga
lutut berbahan kain sutera. Kurta ini umumnya hanya dipakai dalam acara resmi
ataupun ritual keagamaan. Memakai Kurta akan lebih lengkap bila ditambah
aksesoris yang disebut dhoti. Dhoti ini merupakan sejenis kain yang memiliki
bentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar lima meter yang dililitkan di bagian
pinggang atau kaki pemakai.
Sumber : ikacahyanti628.blogspot.com. 2018. “Pakain Adat India”.
http://ikacahyanti628.blogspot.com/2018/01/pakaian-adat-india.html (Diakses pada
16 mei 2019)
4. Chinesse Style
Pakaian tradisional China (Tionghoa) untuk wanita adalah Cheongsam. Nama
Cheongsam sendiri artinya adalah pakaian panjang. Nama cheongsam diambil dari
terjemahan bahasa Inggris dari dialek provinsi Guangdang, Tiongkok (chèuhngsāam).
Di daerah lain di China misalnya Beijing, nama pakaian tradisional china ini disebut
sebagai qipao.
Sejarah awal Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Di awal bangsa Manchu yang terdapat pada Dinasti Qing di Tiongkok, perempuan
bangsa Manchu tersebut mengenakan pakaian qipao. Walaupun kekuasaan bangsa
Manchu ini tidak berlangsung lama, namun adat istiadat dalam memakai pakaian
Qipao ini tetap bertahan seiring waktu. Dari situ mulai dikembangkan menjadi
pakaian tradisional bangsa China.
Cheongsam Disukai Berbagai Bangsa Di Dunia
Sekarang ini pakaian tradisional china sudah terkenal dan disukai berbagai bangsa di
dunia. Kepopuleran pakaian tradisional china ini mungkin dikarenakan dapat
digunakan di berbagai acara resmi maupun untuk santai. Pakaian ini juga mewakilkan
kesederhanaan dan kerapihan bagi pemakainya. Pembuatannya pun sepertinya tidak
terlalu sulit.
Warna Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Warna pakaian tradisional ini pada umumnya berwarna merah dikarenakan
masyarakat china percaya bahwa warna merah akan mendatangkan keberuntungan
dan kesejahteraan. Namun pakaian tradisional cheongsam ini juga memiliki warna
lain selain merah seperti warna biru, putih, hitam dan lain sebagainya.
Motif Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Pakaian cheongsam tentu ada motifnya. Ada yang bunga peony, naga, ikan dan lain
sebagainya. Motif ini ternyata memiliki arti masing – masing. Dari berbagai artikel
yang saya baca, berikut adalah beberapa arti motif tersebut

 Bunga Peony diartikan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan


 Bunga Lotus diartikan sebagai lambang kecantikan
 Naga diartikan sebagai lambang kekuatan
 Ikan diartikan sebagai lambang keberuntungan

Bahan Dalam Pembuatan baju Tradisional China (Cheongsam)


Bahan pembuatan baju tradisional China ini biasanya adalah sutra, latin dan brokat.
Bahan tersebut akan membuat pakaian tradisional china ini akan tampak mewah dan
menawan. Untuk acara santai dan tidak resmi sebaiknya gunakan bahann dari katun
dan satin.

Sumber : updateilmu.com. https://www.updateilmu.com/apa-nama-pakaian-khas-negara-


china/

5. RENAISANCE (1400 – 1600 C.E)

Abad 16 merupakan abad baru sejarah Eropa. Merupakan era kegelapan menuju era
modern. fashion dengan gaya Eropa klasik abad ke-16 terlihat memiliki baju yang besar
dan tidak minimalis, pada zaman tersebut semua model sangat terkesan sopan. Mereka
sangat memperhatikan kehormatan dari penampilan mereka. itu terbukti dari pakaian-
pakaian mereka yang sangat tertutup dan anggun.
Pada masa ini kain linen, satin dan sutera dengan bordir bunga menghiasi gaun, rok, dan jaket.
Model gaun bertumpuk sangat tren di kalangan wanita, dan aksen itu membuat pemakai gaun
lebih terlihat anggun dan klasik. Ciri-ciri pakaian wanita di masa ini menggunakan garis leher
berbentuk persegi, garis pinggang turun membentuk V, menggunakan lengan pas digaris bahu
(lengan balon, lonceng dan licin) bervariasi, menggunakan (kamisol, korset, undergown
sebagai underwear) , lapisan kain rok semakin tebal dengan membentuk siluet pas pinggang
dengan motif yang dimodifikasi.
Perempuan-perempuan pada masa itu juga memiliki gaya rambut yang khas, yaitu digulung
tinggi atau rambut bergelombang besar dan digerai disisi bahu. Kebanyakan mereka
menggelung tinggi rambutnya untuk menyesuaikan dengan hiasan kepala yang mereka
kenakan. Pada masa ini hiasan kepala juga populer , mereka biasanya mengenakan topi, bonnet,
jepit permata ataupun pita rambut. Mereka juga biasanya mengenakan sarung tangan dan
membawa aksesoris kecil seperti kipas tangan

6. Baroque

Pada masa ini kerah renda yang awalnya populer kini diganti dengan ruffs kaku,
pemakaian rok berlapis panjang untuk menunjukkan tampilan pinggang penuh, untuk
pemilihan bahan kain sutra berwarna solid dan brokat yang lebih sering digunakan
daripada kain bermotif, dan biasanya dekorasi hanya terdiri dari renda, diikat atau
rosetted pita, bordir terbatas, dan perhiasan mutiara sederhana. Di bagian rambut di ikal
ketat di dahi dan di kedua sisi kepala yang disebut dengan “heartbreakers” ini adalah
gaya rambut yang populer dibeberapa periode pertama. Era ini orang percaya air itu
buruk bagi kulit maka mandi bukan kegiatan rutin, untuk menutupi bau badan orang
mengenakan parfum secara berlebih.

Selama awal periode Baroque muncul gaya angkuh untuk pria, gaya ini juga
menampilkan sepatu bot setinggi lutut, menolak untuk memakai renda, topi bulu
panjang, rambut gondrong, menunjuk jenggot dan kumis, dan jubah diselempangkan
di salah satu bahunya. Ini adalah jenis busana yang dikenal dengan sebutan "Three
Musketeers." Dalam pemerintahan Louis XIV fashion pria menjadi lebih boros.
Rhinegrave celana, celana di bawah lutut dihias secara berlebihan (benar-benar tampak
seperti rok) menjadi populer dan dipakai dengan ruffles renda. Sebelum kematian Sun
King mode pria mengalami perubahan lagi, celana menjadi ketat, mantel panjang
dengan kancing kepang-dipangkas (brandenburgs) dan besar, memakai lengan over
yang dilipat- (seperti captain Hook). Suite ini disebut secara kolektif sebagai gaya
Persia dan masih berfungsi sebagai dasar dari jas-jas, rompi, dan celana. Wig menjadi
lebih besar juga menjadi hal populer di era ini.

7. Rococo
Dasar dari mode Rococo identik dalam keanggunan, hiasan, elegan dan keroyalan.
Bagian yang menjadi karakteristik dari gaun wanita pada abad ini adalah korset dengan
lipatan besar yang mengembang dari bahu ke bawah melebihi rok dalam (petticoat).
Pada masa itu, bagian dasar dari kostum wanita adalah jubah, rok dalam, dan
pembentuk perut yang digunakan di bawah dada dan perut. Karena wanita pada abad
ini suka memakai gaun yang bagian dadanya terbuka, maka korset yang digunakan pun
terbuka pada bagian dadanya. Bahan yang digunakan untuk membuat busana Rococo
adalah bahan berkualitas tinggi seperti bahan sutera.

Pada pertengahan abad delapan belas, istri kedua dari Louis XV dilukis saat
menggunakan gaun yang dibuat dari bahan sutera dengan kualitas terbaik. Dalam
lukisan itu, dia menggunakan gaun yang terbuka di bagian depan diatas korset yang pas
badan. Sebuah rok dalam atau petticoat dan pembentuk perut dapat terlihat di bawah
jubahnya. Pembentuk perutnya diperkaya dengan dekorasi dari pita yang bertumpuk,
yang memperlihatkan bentuk dadanya, yang terangkat dan terbentuk oleh korsetnya.
Sebagai tambahan, renda berkualitas tinggi menghiasi bagian manset. Lipatan rok,
renda, pita, dan bunga hiasan ada di sekeliling jubah. Lukisan tersebut sangat
menunjukkan ciri khas dari fashion Rococo. Warna yang cerah, bordiran, kancing yang
dekoratif adalah bagian penting untuk pakaian pria dalam gaya Rococo. Biasanya, jas
dan rompi di bordir dengan benang emas, perak , benang berwarna, perhiasan yang
berkelap kelip dan permata.
Sumber : Juliyantisng.blogspot.com.2017. “Sejarah Fashion”.
http://juliyantisng.blogspot.com/2017/03/sejarah-fashion.html (Diakses pada 17 mei
2019)
8. Mesir
Zaman Mesir Kuno dapat dikatakan zaman emas karena pada masa itu penduduknya
telah mengenal emas dan tersedia sangat berlimpah. Kaum ningrat biasa meletakkan
emas dimana saja sehingga logam mulia itu seakan-akan tidak bernilai bagi mereka.
Busana yang dipakai pada masa itu masih dalam bentuk yang sangat sederhana berupa
busana dalam bentuk kemeja tanpa krag dinamakan Kalasiris

Dalam periode kerajaaan kuno, Kalasirirs berlengan setali ini sangat pendek dan
ketat, sedangkan dalam periode kerajaan baru kalasiris dibuatg panjan dan lebar serta
diberi lipit-lipit yang merupakan unsur dekoratif yang sangat dominan pada tata
busana bangsa Mesir kuno.
Pelengkap Kalasiris
Berbagai sarung pendek dan aneka krag yang dibuat dari berbagai macam bahan.
Sepeti Linen yang dikanji sangat kaku agar mudah dibentuk, ini biasa digunakan oleh
rakyat biasa. Ada juga dibuat dari kulit atau logam mulia, ini biasa digunakan oleh
kaum ningrat dan tokoh-tokoh penting lainnya. Pada kragnya juga acapkali
ditambahkan hiasan dari permata yang disusun dalam susunan geometris.

Sedangkan sarung pendek atau disebut Schenti juga memberikan efek dekoratif pada
kalasiris. Yang juga terkadang dibuat dari kulit berlapis emas.
Aksesoris lainnya yakni selendang yang disebut Stola yang disusun sebagai draperi
pada bahu. Dikenakan juga semacam rompi panjang yang dibuat dari susunan jalinan
dan manik-manik.
Untuk Firaun, kalasiris yang berlipit-lipit dibuat dari kain emas agar memberi kesan
kedewaan.

Untuk Pendeta dan Firaun memakai tutup kepala dari kain yang dilipat menjadi
segitiga.

Tutup Kepala Ini Disebut Klaft


Aneka mahkota yang terdapat di Mesir
Mahkota Pschent

Mahkota ganda terdiri dari Mahkota Merah dan Mahkota Putih warna pada mahkota
ini menunjukkan daerah kekuasaan pada masa itu. Untuk warna merah meliputi Mesir
Bawah dan warna putih meliputi daerah Mesir Hulu.
Mahkota Cheperesh
Mahkota pada masa kerajaan baru ini berbentuk lebih tinggi dari Pschent. Selalu
dihias dengan Ular Ureus yang menghadap kedepan, sebagai kepercayan agar
terlindungi dari gigitan ular.
Untuk Ratu selalu memakai hiasan burung Elang diatas kepala dengan sayap burung
yang putih disisi kepala.
Selain itu ada juga Mahkota Hemhemet, Mahkota Perang, Mahkota Isis.

Egyptian blue war crown (khepresh)


Raja Mesir Kuno juga melengkapi penampilannya dengan menggunakan janggut
palsu. Janggut palsu ini dibuat dari serat wol atau jalinan rambut, diikat dengan pita
kebelakang.
Raja Mesir Kuno juga melengkapi penampilannya dengan menggunakan janggut
palsu. Janggut palsu ini dibuat dari serat wol atau jalinan rambut, diikat dengan pita
kebelakang. Juga ada gelang-gelang lebar dengan hiasan motif berupa symbol-simbol
khas Mesir kuno seperti Ular Ureus, Papyrus, burung elang, matahari bersayap dan
lain sebagainya.

Pengaruh Kebudayaan Mesir Kuno ini merupakan sumber ide atau inspirasi yang tak
pernah habis terhadap dunia mode. Masa Mesir Kuno ditahun 20-an merupakan
sumbangan besar kepada gaya tahun 20-an sampai dengan tahun 40-an yang
kemudian dikenal sebagai Gaya Art Deco.

Sumber : kitabfashion.blogspot.com. 2014. “Sejarah Fashion Zaman Mesir Kuno”


http://kitabfashion.blogspot.com/2014/08/sejarah-fashion-zaman-mesir-kuno.html (Diakses
pada 18 mei 2019)

9. Yunani

Salah satu pekerjaan utama kaum perempuan dalam masyarakat kuno adalah
menenun. Perempuan menenun pakaian yang umumnya terbuat dari wol untuk
keluarga mereka. Konstruksi pakaian dibuat sederhana, dirancang agar mudah dilipat,
dan tanpa lengan kanan -seperti tunik.
Kebanyakan pakaian kuno terbuat dari wol. Kadang-kadang linen juga tersedia. Orang
yang sangat kaya mengenakan pakaian dari sutra dan katun. Kebanyakan pakaian
tidak diwarnai, meskipun desain geometris bisa ditenun dengan benang berwarna.

Kebanyakan orang mengenakan tunik (semacam jubah), tunica di Romawi, dan chiton
di Yunani. Tunik adalah garmen dasar dan juga bisa menjadi pakaian dalam, atau
lapisan. Ini adalah himation segi empat untuk orang-orang Yunani, dan pallium atau
palla untuk orang Romawi, yang menutupi lengan kiri. Warga laki-laki Romawi juga
mengenakan toga ketimbang himation Yunani, berupa kain besar setengah lingkaran.
Jubah berbentuk persegi empat atau setengah lingkaran juga bisa disematkan di bahu
kanan atau disatukan di depan tubuh.

Dalam cuaca buruk atau karena alasan fashion, orang Romawi akan memakai pakaian
luar tertentu, sebagian besar mantel atau jubah yang disematkan di bahu, diikat di
bagian depan, atau dikerudungkan di kepala. Wol adalah bahan yang paling umum,
tetapi kulit juga bisa digunakan.

Wanita Yunani juga mengenakan peplos yang merupakan kain persegi dengan
sepertiga atasan yang dilipat dan ditempelkan di bahu. Wanita Romawi mengenakan
gaun berlipat setinggi pergelangan kaki yang dikenal sebagai stola, yang bisa
memiliki lengan panjang dan diikat di bahu dengan gesper yang dikenal sebagai
fibula. Pakaian seperti itu dipakai di atas tunik dan di bawah palla. Para pelacur
mengenakan toga, bukan stola. Sepatu dan sandal biasanya terbuat dari kulit,
meskipun rasanya seperti wol.

Sumber : kembangpete.com . 2014. “Fakta Pakaian Romawi dan Yunani Kuno”


https://www.kembangpete.com/2014/07/23/fakta-pakaian-romawi-dan-yunani-kuno/
(Diakses pada 18 mei 2019)

10. TAHUN 1920 (MELINDROSA)


Amerika memainkan peran penting pada gaya berbusana tahun 1920. Di masa setelah
Perang Dunia I, Amerika sebagai salah satu pusat mode dunia memasuki era makmur
yang mempengaruhi gaya fashion mereka. Music Jazz dan tarian glamor muncul pada
tahun tersebut. Perempuan mendapat suara pada tahun 1920 dan memasuki angkatan
kerja dalam jumlah besar. Tahun-tahun 1920an juga ditandai dengan maraknya bisnis
ilegal, salah satu cartel yang terkenal di dunia saat itu adalah Al Copone.

Fashion gaya Melindrosa (Flapper) yang berarti New Breed muncul. Style
penggunaan make-up yang berlebihan, berdandan glamor, minum alcohol,
mengendarai mobil, dan merokok menjadi hal yang mendampingi gaya berbusana
glamor seperti ini. Bukan hanya itu, gaya berbusana tahun 1920 juga menunjukkan
adanya milenia baru setelah sebelumnya gaya berbusana lebih condong pada zaman
Victoria.
11. TAHUN 1940 (WAR AND WORKING CLASS)
Adanya WW II atau Perang Dunia ke-2 menyebabkan terpengaruhnya gaya busana
dunia. Pabrik-pabrik baju digunakan untuk sarana pembuatan senjata. Bahan
pembuatan kain wool digunakan untuk mendanai perang, sehingga munculah produk-
produk sintetis seperti stocking dan pakaian dalam yang terbuat dari nilon.

Nuansa baju juga dibuat bewarna hitam dan nuansa Navy dengan warna coklat dan
hijau kehitaman. Pakaian yang digunakan kebanyakan merupakan pakaian yang
fleksible digunakan dan mayoritas mengkombinasikan dengan pakaian di era 1930-an
dikarenakan kebanyakan pabrik pembuat tekstil digunakan untuk
pembuatan perlengkapan perang. Selain itu, yang menjadi trend fashion pada tahun
1940 adalah ikat kepala penutup rambut untuk kalangan perekerja wanita

Pada masa ini juga ditandai dengan banyaknya buruh wanita yang digunakan
sebagai tenaga kerja, sehingga wanita mulai menggunakan pakaian yang sering
digunakan pria, semacam pakaian kerja atau perpaduan mantel bengkel dengan
bawahan wanita.
12. TAHUN 1960
a. (FUTURISMO)
Tahun 1960 awal ditandai dengan adanya invasi teknologi rumah tangga yang dapat
dijangkau semua kalangan. Televisi mulai digunakan disetiap rumah tangga, mesin
cuci, mobil, hingga strika sudah mulai digunakan secara luas dengan harga terjangkau.

Era ini adalah era “Masa Depan” yang lebih dikenal dengan istilah Futurismo di dunia
fashion. Mode fashion juga berubah dengan pengaruh invasi teknologi ini. Fashion
tahun 1960 an di dominasi busana minimalis dengan motif garis atau bintik yang
mengesankan moderenitas dan arti teknologi tinggi pada zamannya.
b. (CAMISETA)
Tahun 1960 juga dihiasi dengan sering munculnya gerakan-gerakan pemuda yang
menentang pemerintah. Peran dan dominasi anak muda dalam perkembangan dunia
diawali pada tahun 1960 ini. Tidak dapat dihitung lagi banyak pemuda yang menjadi
milyader melewati masa mudanya pada tahun 1960, seperti Steve Job dan Bill Gates.

Dominasi anak muda secara tidak langsung juga mempengaruhi gaya berbusana masyarakat
umum. Budaya memakai celana jin dan kaos oblong pertama kali populer pada tahun-tahun
ini. Camiseta sendiri berarti Kaos dalam bahasa Spanyol.

c. (HIPPIE)
Akibat perang Vietnam yang berkepanjangan, kondisi politik yang ramai dengan
terbunuhnya Peresiden JFK, dan arus informasi yang begitu masive dari
sebelumnya sehingga menyebabkan semua kalangan mengerti masalah kejamnya
perang Vietnam, munculah gerakan anti pemerintah yang dikenal dengan sebutan
Hippie.

Kaum Hippie terpengaruh gaya berbusana Bohemian Style pada tahun 1950an. Kaum Hippie
identik dengan pakaian longgar yang menunjukkan kedekatan mereka dengan alam.
13. TAHUN 1970
a. (DISCO)
Tahun 1970an terkenal dengan budaya music disco. Gaya berbusana yang mencirikan
budaya disco berkembang pesat. Sekali lagi, tahun-tahun ini didominasi oleh anak-anak
muda. Gaya berbusana ditunjukkan dengan penggunaan celana pendek ketat / hot pant
, sepatu beralas rata, dan tentunya celana komprang.

Artis populer pada saat itu adalah John Travolta dengan filmnya yang terkenal
“Saturday Night Fever” tentu saja dengan gaya disconya. Cenala komprang dan
rambut ditarik kebelakang menjadi sangat tren tahun 1970an.
b. (PUNK)
Tahun 1970an akhir juga diramaikan dengan gaya berbusana Punk. Gaya berbusana
Punk berasal dari Inggris yang kemudian menyebar di Amerika Serikat dan Dunia.
Awal mula budaya Punk berasal dari Inggris dan diramaikan dengan munculnya grup
band beraliran Punk bernama Sex Pistols dengan lagunya yang populer pada saat itu
yaitu “God Save The Queen”.

Kaum-kaum urban yang menentang kondisi politik identik dengan sebutan kaum Punk.
Punk merupakan budaya subculture yang secara eksplisit menentang politik kotor,
menerapkan kehidupan mandiri, lugas, dan kebebasan.
Gaya berbusana Punk identik dengan rambut spaik tajam, baju hitam dengan ornamen
metal tajam dan make-up yang mencolok.
14. TAHUN 1990
a. (GRUNGE)
Ini dia tahun dimana band-band favorit muncul. Masa-masa ini muncul grup
band macam Nirvana dan OASIS yang menggemparkan dunia. Aliran musik
Grunge berawal dari Amerika yang kemudian menyebar ke Inggris.
Musik Grunge menjadi simbol fashion tahun 1990an. Meskipun begitu, tahun 1990
dikenal sebagai tahun terburuk dalam sejarah fashion dunia atau dikenal dengan
sebutan “The decade fashion has forgotten.” Style Grunge ini mirip gaya Punk namun
tidak begitu radikal.

Celana jin, kaos, dan perpaduan dengan baju bermotif kotak-kotak lebar menjadi ciri
identik gaya berbusana masa ini, selain tentu saja rambut gondrong dan berantakan
sebagai pelengkap.

b. (MIX UP)
blue jeans dengan denim jackets in acid wash, baby doll dresses, t-shirts kedodoran,
pakaian olah raga, pakaian basket, pakaian baseball, sweatshirt and sweater, dengan
perpaduan sepatu sneakers and keds. Gaya busana tahun 1960s and 1970s juga
berkembang lagi di tahun 1990s dengan pakaian floral dan gaya hippie.

Tren tahun 1990an lebih pada mengkombinasikan gaya busana tahun 1960-1980.
Namun demikian, pada tahun tahun 1990an, celana jin dan pakaian longgar yang
dimasukkan menjadi simbol umum berbusana.
15. TAHUN 2000
a. NEW MILLENIA)

Milenium baru memberikan nuansa serba silver bagi perkembangan fashion. Nuansa
futuristik namun tetap glamor menjadi awal dari perkembangan fashion awal tahun
2000an.
b. (EMO)

Pertengahan tahun 2000an juga diwarnai dengan gaya berbusana Emo. Gaya berbusana
Emo yang serba gothic, hitam, eye shadow hitam, dengan ciri khas rambut lurus
kesamping hingga hampir menutupi mata menjadi populer. Potongan rambut jabrik
tajam namun masih tetap panjang juga menjadi gaya rambut wanita pada pertengahan
tahun 2000. Grup band macam My Chamical Romance menjadi salah satu tren dan
panutan.

c. (INDIE)
Mirip pada tahun-tahun sebelumnya, budaya sub-culture juga memainkan peran. Mirip
dengan budaya Grunge, Punk, dan Hippie, budaya Indie bertitik-berat pada simbol
pertentangan budaya konservatif yang berkembang. Asal mula kata indie yaitu
Independen, atau bisa disebut mandiri. Ini mencerminkan cara fashionista Indie
memilih baju yang cenderung mandiri dan tidak terpengaruh dengan model fashion
umum.
Gaya berbusana Indie terkenal dengan celana jin pensil ketat, perpaduan celana pendek
degan sepatu, Kaos berbentuk V-neck, baju bentuk Bill Cosby, atau swetter kedodoran,
perpaduan retro, vintage, modern, sepatu canvas warna dengan tali sepatu colourful
adalah beberapa ciri karakter pakaian indie. Gaya berbusana Indie lebih cenderung
kepada perpaduan fashion segala jenis baju namun masih terkesan modern.

Sumber : fashiondesignwanita.blogspot.com. 2014. “Sejarah Perkembangan Fashion


Dunia”. http://fashiondesignwanita.blogspot.com/2014/06/fashion-dunia.html
(Diakses pada 18 m2i 2019)

Anda mungkin juga menyukai