Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH


NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PJJ PAI
Alamat : Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Faks. (0231) 481264 Cirebon 45131

UJIAN AKHIR SEMESTER INSTITUT


AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH
NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PJJ PAI

Mata Kuliah : Cirebon Studies


Semester : 3 (tiga)
Jurusan : PJJ PAI
Pengampu : Yunita Dwi Jayanti, M.Pd.

Nama Mahasiswa : Kholifi


NIM : 2281131880
Kelas : A38

1. Salah satu tradisi Cirebon yang masih dilestarikan adalah tradisi panjang jimat yang
dilaksanakan oleh keraton. Ceritakan mengenai tradisi panjang jimat tersebut dan apa makna
di baliknya?
Tradisi Panjang Jimat adalah salah satu upacara tradisional yang masih dilestarikan oleh
Keraton Kasepuhan Cirebon, salah satu keraton tertua di Jawa Barat, Indonesia. Upacara ini
dilakukan sebagai bagian dari rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan
setiap tahunnya.
Tradisi Panjang Jimat dimulai pada zaman pemerintahan Sultan Sepuh XIII Pangeran Raja
Adipati Arief Natadiningrat. Upacara ini melibatkan prosesi panjang yang melibatkan para abdi
dalem (pengikut istana) dan kerabat keraton. Acara dimulai di Pendopo Agung Keraton
Kasepuhan dan dilanjutkan menuju makam para Sultan Cirebon yang terletak di Astana
Gunung Jati.
Para peserta upacara mengenakan pakaian adat yang indah, melibatkan prosesi baris berbaris
dengan membawa jimat-jimat dan alat-alat kebesaran kerajaan. Jimat-jimat yang diarak dalam
prosesi ini merupakan benda-benda bersejarah dan pusaka keluarga keraton.
Selama prosesi berlangsung, pengasuh dan petinggi keraton memberikan doa-doa untuk
memohon berkah dan keberkahan, termasuk doa untuk kesejahteraan kerajaan, keturunan,
dan masyarakat. Setelah tiba di makam para Sultan, para peserta upacara melakukan ziarah
dan menghormati leluhur dengan membaca doa dan membaca ratib (dzikir-dzikir).
Makna di Balik Tradisi Panjang Jimat:
1) Pemujaan dan Penghormatan Terhadap Leluhur: Tradisi Panjang Jimat mencerminkan
penghormatan dan pemujaan terhadap leluhur, terutama para Sultan Cirebon yang
dianggap sebagai pemimpin spiritual dan penguasa keraton yang bijaksana.
2) Spiritualitas dan Kesejahteraan: Upacara ini mencerminkan dimensi spiritualitas dan
kesejahteraan. Para peserta dan pengasuh keraton berdoa untuk mendapatkan berkah,
keselamatan, dan keberkahan dari Tuhan.
3) Pelestarian Budaya dan Sejarah: Tradisi Panjang Jimat juga berperan dalam melestarikan
budaya dan sejarah Cirebon. Jimat-jimat yang diarak dalam upacara tersebut merupakan
benda-benda bersejarah yang dianggap memiliki nilai spiritual dan kultural tinggi.
4) Penguatan Identitas dan Persatuan: Upacara ini memperkuat identitas dan persatuan di
antara masyarakat Cirebon, khususnya mereka yang terkait dengan Keraton Kasepuhan.
Melalui tradisi ini, mereka merasa terikat dengan sejarah, budaya, dan nilai-nilai tradisional.
Dengan menjaga dan melibatkan masyarakat dalam tradisi seperti Panjang Jimat, Keraton
Kasepuhan Cirebon berusaha untuk memelihara warisan budaya dan spiritual yang kaya, serta
memperkuat ikatan sosial dan spiritual di antara masyarakat setempat.
2. Tari topeng merupakan kesenian tarian khas Cirebon. Terdapat 5 karakter topeng dengan
Gerakan tarian berbeda. Apa makna dari masing-masing karakter topeng beserta gerakannya?
1) Topeng Panji
 Makna: Mewakili kebenaran, keadilan, dan kebijaksanaan. Topeng Panji sering
dihubungkan dengan tokoh penguasa atau pemimpin yang bijaksana.
 Gerakan: Gerakannya melibatkan sikap tegap dan anggun, mencerminkan
kebijaksanaan dan ketegasan.
2) Topeng Kelana
 Makna: Mewakili kebebasan dan petualangan. Karakter ini sering dihubungkan dengan
tokoh yang berkelana dan menjelajahi dunia.
 Gerakan: Gerakannya lincah dan dinamis, mencerminkan semangat petualangan dan
keingintahuan.
3) Topeng Tumenggung
 Makna: Mewakili kekuasaan dan kebesaran. Topeng Tumenggung sering dihubungkan
dengan tokoh yang memiliki kedudukan tinggi atau pemimpin militer.
 Gerakan: Gerakannya kuat, berwibawa, dan penuh keanggunan, mencerminkan
kebesaran dan ketegasan.
4) Topeng Gendruwo
 Makna: Mewakili keajaiban dan dunia gaib. Topeng Gendruwo dihubungkan dengan
makhluk halus atau mistis yang memiliki kekuatan khusus.
 Gerakan: Gerakannya misterius dan kadang-kadang ekspresif, mencerminkan
keajaiban dan ketidakbiasaan.
5) Topeng Cirebon
 Makna: Mewakili masyarakat Cirebon secara umum. Topeng ini mencerminkan jiwa dan
karakteristik masyarakat Cirebon.
 Gerakan: Gerakannya khas Cirebon, dengan sentuhan tarian yang elegan dan artistik.
2. Salah satu kesenian Cirebon yang unik adalah tari sintren karena berbau mistis. Ceritakan
mengenai tari sintren tersebut?
Tari Sintren berasal dari tradisi mistik yang diyakini dapat mengundang kehadiran makhluk
halus atau roh. Dalam konteks ini, "sintren" merujuk pada sosok perempuan yang diyakini
memiliki kemampuan khusus untuk menghubungkan dunia manusia dengan dunia gaib atau
roh. Sintren dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dan roh-roh yang melibatkan
unsur mistis.
Tari Sintren seringkali mengisahkan kisah seorang perempuan yang memiliki kemampuan
supranatural atau kesaktian tertentu. Cerita ini bisa beragam, kadang-kadang berkaitan dengan
cerita-cerita lokal atau mitos tertentu yang melibatkan makhluk gaib atau kekuatan
supranatural.
Dalam tarian ini, seorang penari yang memerankan peran sintren akan melakukan gerakan-
gerakan yang mencerminkan keadaan mistis atau supranatural. Gerakan-gerakan tersebut
dapat menggambarkan proses komunikasi dengan roh atau makhluk halus, termasuk
penggunaan peralatan mistis atau simbol-simbol tertentu.
Penari dalam Tari Sintren sering mengenakan pakaian khas yang mencerminkan nuansa mistis
dan tradisional. Pakaian tersebut sering dihiasi dengan aksesoris dan warna-warna yang
memberikan kesan magis.
Selain pakaian, Tari Sintren juga sering melibatkan penggunaan atribut atau alat tertentu yang
dianggap memiliki kekuatan mistis. Contohnya, penari dapat menggunakan keris, kipas, atau
benda-benda lain yang memiliki makna simbolis dalam tradisi mistik.
3. Salah satu kesenian Cirebon yaitu Lagu Waroeng Podjok. Jelaskan arti dari lagu tersebut dan
penciptanya !
Lagu Waroeng Podjok diciptakan oleh H. Abdul Adjib
lagu Warung Pojok Cirebon mengisahkan sebuah warung dengan makanan lezat yang
disajakan dengan baik. Lagu ini menggambarkan pelayanan sopan dai santun di Warung Pojok.
Pelayanan yang baik tersebut membuat pengunjung senang dan mau untuk kembali lagi. Lirik
lagu ini juga menyebutkan kelezatan menu di “Warung Pojok”, seperti nasi goreng, mie rebus,
dan kopi. Selain masakan yang enak, lagu ini turut menggambarkan “Warung Pojok” sebagai
tempat untuk menambah kenalan.
5. Salah satu motif batik khas Cirebon yang paling terkenal adalah motif mega mendung.
Ceritakan sejarah dan makna filosofis dari motif batik mega mendung tersebut?
Motif Mega Mendung adalah salah satu motif batik khas Cirebon yang sangat terkenal. Nama
mega mendung berasal dari bahasa Jawa yang berarti awan mendung atau awan tebal. Motif
ini biasanya terdiri dari pola awan-awan yang saling bersilangan dan membentuk desain
geometris yang indah.
Sejarah motif batik Mega Mendung di Cirebon tidak dapat dipisahkan dari pengaruh
kebudayaan Cina. Motif ini diperkenalkan oleh Tionghoa yang telah lama tinggal di daerah
tersebut. Pengaruh ini terlihat dalam desain mega mendung yang mirip dengan seni batik yang
ada di Cina.
Motif Mega Mendung mulai populer pada abad ke-19 dan terus berkembang hingga sekarang.
Awalnya, motif ini digunakan untuk keperluan keraton dan kalangan bangsawan, namun seiring
waktu, menjadi populer di kalangan masyarakat umum.
Makna Filosofis Motif Batik Mega Mendung:
a) Perlambang Kesejukan dan Keindahan Alam: Motif Mega Mendung dapat diartikan sebagai
simbol keindahan dan kesejukan alam. Desain awan yang halus dan bersilangan
menciptakan tampilan yang indah dan menenangkan, menggambarkan keindahan alam
serta kedamaian.
b) Perlambang Kesuksesan dan Kesejahteraan: Beberapa interpretasi juga mengaitkan motif
ini dengan keberuntungan, kesuksesan, dan kesejahteraan. Awan dalam batik Mega
Mendung dianggap sebagai simbol positif yang membawa keberkahan dan keberuntungan.
c) Simbol Perpaduan Kultural: Pengaruh dari budaya Tionghoa dalam motif ini mencerminkan
harmoni dan perpaduan antara budaya Jawa dan Tionghoa di Cirebon. Hal ini
menggambarkan keragaman budaya yang bersatu dalam sebuah karya seni.
d) Pertanda Cuaca dan Keberanian: Beberapa interpretasi melihat motif Mega Mendung
sebagai lambang cuaca dan keberanian. Meskipun mendung bisa mengindikasikan hujan
atau badai, dalam konteks ini, motif ini diartikan sebagai keberanian untuk menghadapi
tantangan dan badai kehidupan.
6. Kereta Kencana Paksi Naga Liman merupakan Kereta kencana yang digunakan oleh Raja/
Sultan dan merupakan kereta kencana dengan teknologi terbaik di Zamannya. Ceritakan
mengenai Sejarah, makna dari bentuk, serta kegunaanya?
Kereta kencana Paksi Naga Liman adalah kereta kencana milik Keraton Kanoman. Dulu, kereta
ini digunakan raja Keraton Kanoman untuk menghadiri upacara kebesaran. Selain itu, kereta ini
juga digunakan untuk kirab pengantin keluarga Sultan Kanoman. Kereta tersebut diperkirakan
dibuat tahun 1608 berdasarkan angka Jawa 1530 pada leher badan kereta yang merupakan
angka tahun Saka. Sejak tahun 1930, kereta ini tidak digunakan dan disimpan di museum
Keraton Kanoman; sedangkan yang sering dipakai pada perayaan-perayaan merupakan kereta
tiruannya
Kereta ini berukuran panjang 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2,6 meter dan ditarik oleh
enam ekor kuda bule. Badan kereta terbagi dua bagian, yakni bagian atas dari kayu sebagai
tempat duduk penumpang dan bagian bawah dari besi berupa rangkaian empat roda kereta.
Bagian atas kereta berbentuk perpaduan tiga hewan seperti namanya, yakni burung garuda
(paksi), ular naga (naga), dan gajah (liman). Tempat duduk penumpang berbentuk badan
gajah yang kakinya dilipat, berekor naga, bersayap garuda, dan berkepala perpaduan antara
naga dan gajah. Di bagian kepala, wajah gajah berbelalai mencuat ke atas memegang trisula
dan tombak

Anda mungkin juga menyukai