Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

Jenis dan Simbolik Busana


Pengantin di Yogyakarta

Disusun oleh :
1. Icha Agus Githa A.P [15]

SMA NEGERI 01 KENCONG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu kekayaan kebudayaan orang-orang


Jawa adalah upacara pernikahan adat Jawa. Adat
istiadat pernikahan Jawa ini merupakan salah satu
tradisi yang bersumber dari Keraton.

Adat istiadat ini mengandung nilai-nilai luhur


yang mencerminkan luhurnya budaya orang Jawa.
Luhurnya budaya tersebut tercermin dari busana
pengantin yang dikenakan pada saat upacara
pernikahan serta tata riasnya yang mengandung makna
simbolik.

Pernikahan merupakan salah satu peristiwa


besar yang sangat penting dan sakral di dalam sejarah
kehidupan manusia. Oleh karena itu, peristiwa sakral
tersebut tidak akan dilewatkan begitu saja seperti
mereka melewati kehidupan sehari-hari.

Peristiwa pernikahan dilaksanakan dengan


berbagai serangkaian upacara yang di dalamnya
mengandung nilai budaya yang luhur dan suci. Setiap
orang yang menyelenggarakan upacara pernikahan
tidak akan merasa ragu untuk mengorbankan tenaga,
pikiran, waktu, serta biaya yang besar untuk kelancaran
terselenggaranya upacara pernikahan tersebut.
Hal yang cukup penting hubungannya dengan
upacara pernikahan adalah busana pengantin. Busana
pengantin merupakan bagian dari aspek kebudayaan
manusia yang disebut dengan kesenian, dimana pada
busana pengantin tersebut memiliki arti simbolis yang
bermakna.

Perwujudan busana pengantin tidak lepas dari


serangkaian pesan yang hendak disampaikan kepada
masyarakat umum melalui simbol-simbol yang dikenal
dan tradisi budaya masyarakat tersebut.

Simbol-simbol yang diungkapkan dalam busana


pengantin dapat dilihat sebagai pencerminan dari corak
kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang mengandung
nilai-nilai dan ajaran bagaimana seharusnya masyarakat
Yogyakarta bertingkah laku dalam kehidupan sehari-
hari.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a.Bagaimanakah makna simbolik busana pengantin


adat Yogyakarta?
b.Ada berapa macam busana pengantin adat di
Yogyakarta?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


a.Untuk memahami dan mendeskripsikan makna
simbolik peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta.
b.Untuk mengetahui macam macam busana
pengantin adat Yogyakarta.

1.4 LANDASAN TEORI

A. Busana
Busana dalam Paes Ageng terdiri dari: Kain
Dodot/Kampuh berukuran 4 – 5 meter dengan lebar 2-3
meter.Motif batik yang sering digunakan adalah Sido
Mukti, Sido Asih, Semen Rama, Truntum. Motif -motif
tersebut mempunyai makna filosofi yang sangat bagus
berupa harapan akan berlangsungnya kehidupan rumah
tangga yang kekal, saling berbagi dan mengisi dengan
cinta kasih dan harapan akan dikaruniai hidup sejahtera.

Selain kain panjang, pengantin putri memakai


pakaian dalam dan selendang kecil (udet) berupa kain
sutra motif cinde. Konon motif ini merupakan lambang
sisik naga, yaitu simbol kekuatan. Sumber lain
mengatakan bahwa motif cinde sebagai penghormatan
kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dan kemakmuran
(dewi padi).

a. Macam-Macam Busana Pengantin Yogyakarta


1. Kasatrian
Menurut sejarahnya, pakaian adat pengantin kasatrian
dulu dipakai oleh para putri dan putra sultan dalam menghadiri
suatu acara perjamuan. Namun, setelah berkembangnya
zaman, pakaian kasatrian dipakai pada upacara adat
midodareni atau upacara menjelang hari pernikahan. Serta,
dikenakan saat upacara panggih atau pertemuan kedua
mempelai pengantin.

2. Kasatrian Ageng
Sebelum dikenakan sebagai pakaian adat pengantin,
kasatrian ageng dipergunakan dalam upacara adat malam
selikuran.

3. Yogya Putri
Pakaian pengantin Yogya putri dulunya dikenal dengan
pakaian agustusan dikarenakan dipakai oleh para putra dan
putri Sultan untuk menghadap Gubernur saat bulan Agustus.
Lambat laun, penggunaannya pun berganti untuk acara adat
pernikahan.

4. Paes Ageng Jangan Menir


Nama pakaian adat Yogyakarta berikutnya yang
dikenakan dalam upacara adat pernikahan adalah paes ageng
jangan menir. Sebelumnya, pakaian adat ini dikenakan dalam
acara boyong, suatu upacara adat dari kraton menuju ke
kediaman pria. Tetapi, sekarang pakaian adat ini dipakai dalam
upacara adat panggih.

5. Paes Ageng Kebesaran


Sama seperti pakaian adat pengantin sebelumnya, paes ageng
kebesaran juga punya sejarahnya sendiri. Pakaian ini
dikenakan pada saat upacara adat panggih di kraton, tetapi
sekarang sudah dikenakan dalam upacara adat panggih oleh
masyarakat Yogyakarta secara luas.

Anda mungkin juga menyukai