ABSTRACT
In communities that make up the nation union , there was the process of formation and develop-
ment which functioned as a marker of racial purity . Traditional clothing such as wedding dresses,
usually not practical , it is becoming a problem in some grooms . To resolve this problem do the analysis
conducted by direct observation in custom wedding dresses princess solo , then the library mengeksplor
study is likely to be modified Solo custom wedding dresses princess. The purpose of this study add to
the vagaries of wedding dresses modern treasure . Race as a marker of identity , cultural markers are
deliberately created as a means of identification such as clothing .
Consolidation of traditional elements and modern elements in wedding dresses custom modifica-
tions done Solo Princess balanced , which will continue to defend traditional element of Solo Princess
custom wedding dresses by adding modern elements , such as fashion Design transformed into one
piece for easy application. The addition of ornaments or decorative design gold thread floral art nouveau
style is modern elements added to the modification wedding dresses for a feminine and elegant look.
ABSTRAK
Pada kesatuan masyarakat yang membentuk bangsa, terjadi proses pembentukan dan
perkembangan budaya yang berfungsi sebagai penanda adat budaya setempat. Busana tradi-
sional misalnya busana pengantin, biasanya tidak praktis, hal ini menjadi masalah pada seba-
gian calon pengantin. Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan penelitian yang dilaku-
kan dengan pengamatan langsung pada busana pengantin adat solo putri, kemudian dengan
studi pustaka mengeksplor kemungkinan dilakukan modifikasi busana pengantin adat Solo
putri. Tujuan dari penelitian ini menambah khasanah ragam busana pengantin modern seba-
gai penanda jati diri bangsa, penanda budaya yang sengaja diciptakan sebagai sarana identitas
misalnya busana.
Penyatuan unsur tradisional dan unsur modern pada modifikasi busana pengantin adat
Solo Putri dilakukan dengan seimbang, yaitu tetap mempertahankan unsur tradisional dari
busana pengantin adat Solo Putri dengan menambahkan unsur modern, misalnya bentuk
busana diubah menjadi one piece untuk memudahkan pemakaian. Penambahan ornamen
atau desain hiasan benang emas bermotif bunga bergaya art nouveau merupakan unsur mo-
dern yang ditambahkan pada modifikasi busana pengantin untuk mendapatkan tampilan yang
feminin dan elegan.
Kata kunci: busana, Solo Putri, wiron, one piece, art nouveau
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 107
Maksud dari modifikasi yang dilaku- pengantin adat Solo Basahan dan busana
kan pada busana pengantin adat Solo Putri pengantin adat Solo Basahan Keprabon yang
adalah menciptakan busana pengantin adat masing-masing memiliki perbedaan dalam
dengan tampilan yang lebih praktis dalam hal bentuk busana, tata rias, dan aksesoris.
hal pemakaian, tanpa menghilangkan Busana pengantin adat Solo Putri untuk
unsur tradisional dari busana pengantin pengantin perempuan terdiri dari kebaya
adat Solo Putri. yang digunakan sebagai baju atasan dan
Tujuan dari penelitian ini menambah kain batik sebagai samping atau rok. Keba-
khasanah ragam busana pengantin modern ya yang dikenakan oleh pengantin wanita
yang dapat dipilih oleh masyarakat luas adalah kebaya panjang hingga lutut yang
dengan target pasar yang dituju adalah ma- terbuat dari bahan beludru hitam. Peng-
syarakat kalangan menengah yang menyu- gunaan bahan beludru untuk kebaya me-
kai pemakaian busana pengantin bernuansa nambah kesan glamour dan elegan bagi pe-
atau bergaya modern. ngantin, sedangkan samping atau rok yang
Kecantikan pengantin Solo adalah suatu dipakai pengantin wanita menggunakan
bentuk mahakarya dengan filosofi tinggi, kain batik dengan motif Sido Mukti, Sido
seperti riasan dahi dan tata rias rambut Mulyo, atau Sido Asih yang diwiron (dilipat).
yang dilengkapi aksesoris. Busana pengantin adat Solo Putri pada
Selain bentuk busana tradisional yang pengantin pria mengenakan Beskap Langen
anggun dan elegan, hal yang tidak kalah Harjan, berupa kemeja berkerah dan ber-
penting dalam riasan pada wajah pengantin manset yang dipadu dengan batik bermo-
wanita Solo yaitu riasan dahi yang disebut tif sama dengan busana pengantin wanita
paes. Paes yang dilukis di dahi pengantin yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo, dan Sido
Solo wanita berwarna hitam dan terdiri Asih. Perhiasan yang dikenakan pengantin
dari 4 bentuk cengkorongan yaitu bentuk pria berupa bros yang dipakai pada kerah
gajahan, bentuk pengapit, penitis, dan godeg. dada sebelah kiri dan memakai kalung
Tata rias rambut pada pengantin wanita karset atau kalung ulur dengan bros ke-
Solo berupa sanggul besar yang disebut cil di bagian tengah yang disebut singetan.
sanggul bangun tulak. Sanggul ini memiliki Ujung karset ditarik ke kiri dan diselipkan
ciri khas bentuk yang mirip seperti kupu- pada saku beskap sebelah kiri. Di bagian
kupu sehingga disebut ngupu. Sanggul ba- pinggang, terdapat sabuk dan boro yang
ngun tulak berhiaskan beberapa hiasan atau terbuat dari bahan cinde. Sebagai lambang
aksesoris kepala sebagai penghias sanggul, kegagahan, pengantin pria mengenakan
seperti cunduk mentul, bros gelung (simyoki), keris berbentuk Ladrang dan diberi bunga
tanjungan, sintingan, cunduk jungkat, cen- kolong keris. Keris Ladrang memiliki ukiran
tung, borokan dan tibo dodo bawang sebung- di tangkai yang disebut pendok dan diberi
kul. Cunduk mentul berjumlah 7 buah dan perhiasan berbentuk lingkaran bulat seper-
dipasang seperti kipas yang menghadap ke ti cincin disebut selut dan mendak. Keris ini
depan. Tradisi busana pengantin adat Solo diselipkan di bagian belakang sabuk.
terinspirasi dari busana para bangsawan Proses modifikasi dalam pembuatan
dan raja Keraton Kasultanan Surakarta dan busana pengantin adat Solo Putri dilaku-
Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Busa- kan dengan mengadaptasi beberapa ba-
na pengantin adat Solo terdapat beberapa gian busana pengantin wanita adat Solo
macam berdasarkan jenis dan filosofi yang Putri dan mengubahnya menjadi tampil-
terkandung dalam busana pengantin, yaitu an yang lebih praktis. Identifikasi ma-
busana pengantin adat Solo putri, busana salah yang didapat yaitu bagaimana upaya
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 109
mengikuti perkembangan fesyen saat ini, Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang
maka dibuatlah inovasi untuk memodi-
bisa membeli dalam keinginan, sum-
fikasi pembuatan busana pengantin adat ber daya, lokasi, sikap membeli, dan
Solo Putri. Modifikasi yang dilakukan pada kebiasaan membeli. Masing-masing
pembeli merupakan pasar potensial
busana pengantin adat Solo Putri bertujuan tersendiri, karena masing-masing me-
untuk menciptakan busana pengantin adat miliki kebutuhan dan keinginan yang
unik. Oleh sebab itu penjual idealnya
Solo Putri dengan tampilan yang lebih mo-
mendisain program pemasarannya
dern dan elegan namun tetap menerap- tersendiri bagi masing-masing pembeli.
kan unsur tradisional atau ciri khas yang Segmentasi yang lengkap membutuh-
kan biaya yang tinggi, dan kebanyakan
terdapat pada busana pengantin adat Solo pelanggan tidak dapat membeli produk
Putri. Ciri khas yang sekaligus merupakan yang benar-benar disesuaikan dengan
kebutuhan. Perusahaan mencari ke-
unsur tradisional dalam busana pengantin
las-kelas pembeli yang lebih besar
adat Solo Putri adalah penggunaan bahan dengan kebutuhan produk atau tang-
beludru untuk kebaya busana pengantin gapan membeli yang berbeda-beda.
Segmen pasar terdiri dari kelompok
yang disulam benang emas pada bagian pelanggan yang memiliki seperangkat
pinggiran kerah sampai ke bagian bawah ke- keinginan yang sama.
baya dan pada ujung lubang lengan kebaya,
Menurut Swastha & Handoko (1987),
selain itu penggunaan motif batik pada rok
yang merumuskan segmentasi pasar adalah
busana pengantin dan juga tata rias yang di-
suatu tindakan membagi pasar menjadi
gunakan oleh pengantin wanita.
segmensegmen pasar tertentu yang da-
Pembuatan modifikasi busana pengan-
dikan sasaran penjualan yang akan dicapai
tin adat Solo Putri juga dianalisis dari per-
dengan marketing mix.
mintaan konsumen terhadap busana pe-
Dari analisis pasar tentang busana
ngantin. Sebagai salah satu langkah untuk
pengantin adat yang telah dilakukan, di-
mengetahui apakah suatu produk akan ber-
peroleh kesimpulan bahwa busana pengan-
hasil dipasarkan, maka dilakukanlah suatu
tin yang banyak dipesan oleh konsumen
analisis. Analisis dilakukan ketika melaku-
di Boutique adalah busana pengantin mo-
kan riset pasar, riset pasar adalah kegiatan dern bergaya Victorian, sedangkan busana
yang dilakukan perusahaan untuk mencip- pengantin adat dengan desain tradisional
takan solusi baru terhadap kebutuhan yang kurang diminati oleh konsumen untuk ka-
belum terpenuhi. Pengertian analisis pasar langan atas. Hal ini terjadi karena masyara-
adalah suatu kegiatan penganalisaan atau kat kalangan atas yang lebih banyak menyu-
penelitian untuk mempelajari berbagai ma- kai busana pengantin bergaya modern
salah pasar yang sesuai dengan target atau yang lebih mengarah kepada budaya
segmen pasar yang akan dituju (Philip Kot- masyarakat barat dan kecenderungan ter-
ler, 2005). Segmentasi pasar sangat penting hadap trend fashion yang selalu meng-
dalam bisnis dan pemasaran. Segmentasi alami setiap perubahan pada setiap peri-
pasar membantu mendeteksi siapa saja ode perkembangan busana. Masyarakat
yang akan menyukai pasar produk yang kalangan atas lebih tertarik terhadap gaya
dikeluarkan suatu perusahaan, seingga berbusana yang modern dan bertema inter-
memberikan alternatif pilihan produk bagi nasional, khususnya untuk busana pengan-
konsumen dan tidak sekedar menghasilkan tin. Ketertarikan masyarakat kalangan atas
produk yang sama. Pengertian segmentasi terhadap gaya berbusana yang modern di-
pasar menurut Kotler (2005), Bowen dan karenakan oleh gaya hidup dan lingkungan
Makens (2002) sebagai berikut: tempat tinggal yang ikut mempengaruhi
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 111
selera masyarakat kalangan atas dalam hal asa digunakan dan pemecahan masalahnya
berbusana dan makin meninggalkan busa- dengan mencari modifikasi pengganti dari
na-busana dengan desain tradisional. Ma- kain batik dengan motif tertentu yang bi-
syarakat kalangan menengah berada pada asa digunakan, sampai pada kain beludru
posisi seimbang antara menjalankan gaya dan aksesoris dari gaun pengantin adat
hidup modern dan kesadaran akan peme- Solo Putri.
liharaan budaya atau adat istiadat.
Masyarakat kalangan menengah masih
melihat pada adat istiadat dalam hal pe- HASIL DAN PEMBAHASAN
milihan busana pengantin meskipun tetap
melakukan modifikasi. Modifikasi yang bi- Modifikasi yang dilakukan tidak jauh ber-
asa dilakukan tidak dilakukan secara ber- beda dengan bentuk asli dari busana pengan-
lebihan karena masih mengacu pada adat tin adat Solo Putri dikarenakan ingin tetap
istiadat yang terkandung dalam busana mempertahankan ciri khas busana pengantin.
pengantin yang dikenakan. Modifikasi berupa penambahan benang
Busana pengantin adat Solo Putri per- emas bermotif bunga dengan desain atau
lu dilestarikan sebagai salah satu warisan bentuk menyerupai bentuk-bentuk ber-
budaya dari daerah Solo. Modifikasi pada gaya art nouveau dalam busana pengantin
busana pengantin adat Solo Putri dalam adat Solo Putri dan penyederhanaan ben-
hal desain dengan menyatukan unsur mo-
tuk busana pengantin menjadi one piece
dern dan tradisional. Hal ini dilakukan agar
untuk memudahkan dalam pemakaian.
busana pengantin adat Solo Putri dapat
Penggunaan kain bermotif batik dengan ba-
lebih disukai dan banyak dikenakan oleh
han lembut dan langsai merupakan bentuk
berbagai kalangan masyarakat, khususnya
modifikasi lain dari busana pengantin. Mo-
oleh masyarakat kalangan menengah.
tif alas-alasan (tumbuhan) disertai burung
garuda yang biasa dipakai pada samping
atau rok busana pengantin adat Solo Putri
METODE
diganti dengan motif alas-alasan (tumbuh-
an) disertai binatang ayam jago dan ayam
Metode yang digunakan untuk men-
betina pada modifikasi busana pengantin.
dapatkan data dari proses modifikasi yang
Modifikasi pada busana pengantin adat
dilakukan pada busana pengantin adat
Solo Putri ternyata telah banyak dilakukan
Solo Putri adalah dengan melakukan peng-
oleh desainer Indonesia. Modifikasi busana
amatan menggunakan:
pengantin adat Solo Putri juga telah banyak
1. Observasi, dilakukan dengan cara
mengamati busana pengantin adat Solo Pu-
tri dari berbagai segi.
2. Studi literatur dilakukan dengan
menggali dari sumber-sumber informasi
primer, sekunder, dan tersier tentang tata
rias wajah, rambut termasuk aksesoris yang
menyertainya, kain batik, dan kain kebaya
yang biasa digunakan serta dapat dimodi-
fikasi.
a b
3. Pengamatan dan pemecahan ma-
Gambar 2
salah, proses pengamatan yang dilakukan Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri
mulai dari mengamati kain batik yang bi- Sumber: www.lightworksjakarta.com
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 112
digunakan oleh sebagian kalangan masyara- Kekurangan yang terdapat pada busa-
kat menengah ke atas. Modifikasi yang banyak na pengantin adat tersebut adalah bagian
dilakukan pada busana pengantin adat Solo atasan yang terlalu menutupi bagian ba-
Putri adalah penggunaan bahan busana yang wahan, sehingga motif batik tidak terlalu
dipakai dan penerapan siluet busana pengantin jelas terlihat dan terkesan menghilangkan
yang mempengaruhi tampilan busana pengan- unsur tradisional pada busana pengantin
tin adat Solo Putri, sehingga perlu dilakukan adat Solo Putri dan justru lebih menon-
analisis eksisting sebelum melakukan proses jolkan unsur modern yang bernuansa in-
mendesain modifikasi busana pengantin adat ternasional dari bahan beludru yang lebih
Solo Putri. Analisis eksisting adalah analisa banyak mendominasi busana pengantin.
yang dilakukan pada produk pesaing yang Modifikasi yang dilakukan pada busana
setara yaitu melakukan modifikasi pada pengantin adat Solo Putri sebaiknya tidak
produk busana yang sama, sebagai acuan menghilangkan ciri khas yang sudah ada,
untuk menciptakan desain yang lebih baik selain itu salah satu bahan yang diguna-
dari desain yang sudah ada. Analisis eksis- kan juga tidak terlalu mendominasi dalam
ting pada modifikasi busana pengantin adat hal penggunaan. Hal ini akan menimbul-
Solo Putri dapat dilihat pada gambar 2. kan ketidakseimbangan dalam busana yang
Desain modifikasi busana pengantin dipakai oleh pengantin, sehingga unsur tra-
adat Solo Putri pada Gambar 2 (a) telah disional yang mestinya diangkat menjadi
lenyap tertutupi oleh unsur modern yang
mengalami sejumlah modifikasi, baik dari
kuat dari bahan lain yang digunakan, se-
penggunaan bahan maupun motif batik
perti bahan beludru pada busana pengan-
yang digunakan pada bagian bawahan
tin adat Solo Putri pada Gambar 2 (b)
sebagai rok. Bahan pada bagian atasan
yang lebih menonjolkan nuansa modern
busana pengantin sudah tidak berbahan
daripada tradisional yang hendak diangkat
beludru tetapi diganti dengan kebaya ber-
karena penggunaan salah satu bahan yang
bahan tulle yang transparan dengan desain
terlalu dominan. Hiasan sanggul pada
modern, sedangkan untuk bagian bawah-
pengantin Solo Putri wanita pada Gambar
an juga telah diganti bahan serta motif
2 (b) terlihat berbeda karena penghilangan
yang digunakan.
beberapa hiasan sanggul yang menjadi ciri
Tulle merupakan bahan ringan yang
khas dari riasan pengantin adat Solo Putri,
berjaring-jaring dengan bentuk anyaman
seperti Cunduk Mentul, Tanjungan dan Tibo
hexagonal. Motif batik yang biasa diguna-
Dodo Bawang Sebungkul. Cunduk Mentul
kan untuk busana pengantin telah diganti berjumlah 7 buah dan dipasang seper-
dengan motif yang lebih modern menyeru- ti kipas menghadap ke depan. Tanjungan
pai batik. Unsur penting yang masih digu- berjumlah 6 buah dan dipasang di sebelah
nakan pada busana pengantin adat dari kiri dan kanan masing-masing 3 buah. Tibo
Gambar 2 (a) adalah long torso yang digu- Dodo Bawang Sebungkul adalah rangkaian
nakan untuk membentuk tubuh pengan- bunga melati yang dipasang di atas sang-
tin wanita. Desain busana pengantin adat gul di sebelah kanan teruntai hingga dada
Solo Putri pada Gambar 2 (b) tidak begitu sebelah kanan. Modifikasi pada busana
mengalami banyak perubahan, bahan yang pengantin adat Solo Putri tidak dilakukan
digunakan untuk bagian atasan busana pe- secara keseluruhan seperti yang terlihat
ngantin masih berbahan beludru dan pada pada Gambar 2 (a) dan (b), sehingga masih
bagian bawahan tetap menggunakan kain dapat diterima oleh masyarakat kalangan
batik bermotif Sido Mulyo. menengah sebagai segmen pasar yang di-
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 113
yang dianalisis oleh color forecaster dan busana pengantin wanita. Pemilihan bahan
disebarkan oleh forecasting. beludru untuk kebaya busana pengantin,
Pemilihan warna ungu dalam modifi- selain karena bahan beludru merupakan
kasi busana pengantin adat Solo Putri di- bahan yang biasa digunakan untuk keba-
dasarkan pada arti yang dimiliki warna ya pada busana pengantin adat Solo Putri
ungu berdasarkan psikologi warna. Warna adalah bahan beludru akan memberi kesan
ungu merupakan warna unik yang mencer- elegan pada busana pengantin. Bahan lain
minkan kemuliaan, keagungan dan keme-
yang digunakan adalah kain linen sutera
wahan. Mengacu pada warna berdasarkan
bermotif batik dengan kenampakan dan
watak atau karakter, warna ungu termasuk
pegangan yang langsai dan halus.
ke dalam warna lembut karena warna ungu
Pemilihan kain linen sutera untuk sam-
bersifat feminin dan penuh kelembutan. Hal
ping atau rok dimaksudkan agar timbul ke-
ini sesuai dengan konsep tampilan busana
pengantin adat Solo Putri yang dibuat, yaitu san elegan dan anggun ketika dipakai serta
sederhana namun elegan dan menonjolkan menimbulkan rasa nyaman bagi pengantin
sifat feminin pada modifikasi busana pe- wanita yang memakai karena sifat pegang-
ngantin adat Solo Putri. Warna ungu yang an bahan yang dimiliki yaitu halus dan
dipilih adalah warna ungu kemerahan atau lembut.
violet red, warna ini cocok untuk warna ku-
lit kuning langsat dan putih.
Desain Hiasan (Decorative Design)
Gambar 5 Gambar 6
Batik Motif Alas-alasan Desain Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: www.google.com Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 8
Pemasangan Ornamen atau Desain Hiasan
pada Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: Dokumentasi Pribadi
melati yang dipasang di atas sanggul di an warna sesuai trend warna di tahun 2013,
sebelah kanan teruntai hingga dada sebe- bahan untuk samping atau rok busana pe-
lah kanan dan sebagai pelengkap adalah ngantin menggunakan bahan yang lang-
kalung, gelang, dan cincin. sai dan lembut, dan motif yang digunakan
tetap memiliki makna yang sesuai untuk
pasangan pengantin.
Pemasangan Hiasan Bentuk busana pengantin adat Solo Pu-
tri diubah menjadi one piece untuk memu-
Ornamen atau desain hiasan yang di- dahkan dalam hal pemakaian. Penambah-
tambahkan pada modifikasi busana pe- an ornamen atau desain hiasan benang
ngantin adat Solo Putri adalah sulaman emas bermotif bunga bergaya art nouveau
benang emas dengan gaya art nouveau. merupakan unsur modern yang ditambah-
Sulaman benang emas ini digunting dari kan pada modifikasi busana pengantin un-
kain brookat prada, kemudian sulaman tuk mendapatkan tampilan yang feminin
benang emas ditempelkan pada kain be-
dan elegan.
ludru busana pengantin adat Solo Putri.
Masyarakat kalangan menengah adalah
Pemasangan ornamen atau desain hiasan
target pasar untuk pemasaran busana pe-
sulaman benang emas dari kain brookat pra-
ngantin, agar masyarakat kalangan mene-
da pada modifikasi busana adat Solo Putri
ngah lebih menyukai busana pengantin adat
dilakukan setelah proses penjahitan selesai
daerah dan tetap mempertahankan busana
dilakukan. Pemasangan dilakukan dengan
pengantin adat daerah sebagai busana yang
cara ditempel menggunakan lem khusus
dipakai pada pesta perkawinan.
kain dan aksesoris. Lem ini berbentuk se-
perti gel bening yang lengket sehingga tidak
akan terlihat bekas tempelan ketika menem-
pelkan kain brookat pada kain beludru busa- Daftar Pustaka
na pengantin adat Solo Putri.
Edy Sedyawati
2012 Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi,
PENUTUP Seni, dan Sejarah. Jakarta: Rajawali
Press.
Berdasarkan hasil pembahasan tentang
modifikasi busana pengantin adat Solo Pu- Kotler, Philip et.all
tri, maka dapat disimpulkan beberapa hal 2005 Dasar-dasar Pemasaran Principles of
sebagai berikut: Marketing. Jakarta: Prenbalindo.
Penyatuan unsur tradisional dan unsur
modern pada modifikasi busana pengantin ---------------
adat Solo Putri dilakukan dengan seim- 2009 Pemasaran Abad 21, Jilid 2. Jakarta:
bang, yaitu tetap mempertahankan unsur Gramedia
tradisional dari busana pengantin adat Solo
Putri dan hanya menambahkan beberapa Uswatun Hasanah, Melly Prabawati, Mu-
unsur modern. hammad Noerharyono
Modifikasi terhadap busana pengantin 2001 Menggambar Busana. Bandung: PT.
adat Solo Putri tidak dilakukan secara me- Remaja Rosdakarya
nyeluruh agar unsur tradisional dari busana
pengantin tetap dapat dipertahankan. Mo- Sumber Lain:
difikasi yang dilakukan berupa pengubah- Blog Archive, Citra Keraton Perbedaan
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 118
Tata Rias Busana Pengantin Solo dan Busana tra-bright-fw-2013.html diakses tanggal 3
Pengantin Jogja, http://archive.blogspot. Agustus pukul 11.05, 2013.
com/CITRAKERATON- PerbedaanTataR-
ias-BusanaPengantinSolo-dan-BusanaP- The Ultra Bright-Color Research, Inspira-
engantinJogja.html diakses tanggal 27 Juli tion and Forecast, Color Forecast- Color
2013 pukul 17.11 Fall Winter 2013, http://theultrabright.
com/future-forecast/color-forecast- fallwin-
Milion Looks, Trends Colors-The Ul- ter-2013 diakses tanggal 3 Agustus pukul
tra Bright Fall Winter 2013, http://mil- 12.5, 2013.
ionlooks.com/2012/09/trendscolors-ul-