Anda di halaman 1dari 13

Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri

One piece dengan Hiasan Benang Emas


Tina Martina, Meila Imafaza, Ae Kusna, Kuswinarti
Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Tekstil Bandung
Jl. Jakarta No. 31, Bandung 40272

ABSTRACT

In communities that make up the nation union , there was the process of formation and develop-
ment which functioned as a marker of racial purity . Traditional clothing such as wedding dresses,
usually not practical , it is becoming a problem in some grooms . To resolve this problem do the analysis
conducted by direct observation in custom wedding dresses princess solo , then the library mengeksplor
study is likely to be modified Solo custom wedding dresses princess. The purpose of this study add to
the vagaries of wedding dresses modern treasure . Race as a marker of identity , cultural markers are
deliberately created as a means of identification such as clothing .
Consolidation of traditional elements and modern elements in wedding dresses custom modifica-
tions done Solo Princess balanced , which will continue to defend traditional element of Solo Princess
custom wedding dresses by adding modern elements , such as fashion Design transformed into one
piece for easy application. The addition of ornaments or decorative design gold thread floral art nouveau
style is modern elements added to the modification wedding dresses for a feminine and elegant look.

Keywords: dress, Solo Putri, pleats, one piece, art nouveau

ABSTRAK

Pada kesatuan masyarakat yang membentuk bangsa, terjadi proses pembentukan dan
perkembangan budaya yang berfungsi sebagai penanda adat budaya setempat. Busana tradi-
sional misalnya busana pengantin, biasanya tidak praktis, hal ini menjadi masalah pada seba-
gian calon pengantin. Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan penelitian yang dilaku-
kan dengan pengamatan langsung pada busana pengantin adat solo putri, kemudian dengan
studi pustaka mengeksplor kemungkinan dilakukan modifikasi busana pengantin adat Solo
putri. Tujuan dari penelitian ini menambah khasanah ragam busana pengantin modern seba-
gai penanda jati diri bangsa, penanda budaya yang sengaja diciptakan sebagai sarana identitas
misalnya busana.
Penyatuan unsur tradisional dan unsur modern pada modifikasi busana pengantin adat
Solo Putri dilakukan dengan seimbang, yaitu tetap mempertahankan unsur tradisional dari
busana pengantin adat Solo Putri dengan menambahkan unsur modern, misalnya bentuk
busana diubah menjadi one piece untuk memudahkan pemakaian. Penambahan ornamen
atau desain hiasan benang emas bermotif bunga bergaya art nouveau merupakan unsur mo-
dern yang ditambahkan pada modifikasi busana pengantin untuk mendapatkan tampilan yang
feminin dan elegan.

Kata kunci: busana, Solo Putri, wiron, one piece, art nouveau
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 107

PENDAHULUAN sosial tidaklah amat ketat karena di dalam-


nya dimungkinkan terjadinya mobilitas
Pada masing-masing kesatuan masya- sosial vertikal. Lapisan ataupun kelompok
rakat yang membentuk bangsa, baik yang masyarakat, pada umumnya dapat dikenali
berskala kecil maupun besar terjadi pro- melalui penanda-penanda budaya yang se-
ses-proses pembentukan dan perkembang- ngaja diciptakan sebagai sarana identitas,
an budaya yang berfungsi sebagai penan- contoh yang paling nyata adalah dalam hal
da jati diri bangsa tersebut. Di Indonesia busana.
proses demikian telah terjadi sejak jaman Indonesia adalah negara yang memiliki
prasejarah, pada berbagai (suku) bangsa banyak warisan budaya, setiap daerah di In-
yang menghuni berbagai kawasan di dalam donesia memiliki beberapa warisan budaya
wilayah Indonesia saat ini. Satuan-satuan yang sudah diakui menjadi salah satu dari
kemasyarakatan yang relatif terpisah satu banyak warisan dunia oleh badan resmi
sama lain telah memberikan peluang besar PBB, yaitu UNESCO (United Nations Edu-
untuk tumbuhnya kebudayaan dengan ciri cational, Scientific and Cultural Organization).
khas masing-masing daerahnya. Keunikan Beberapa warisan budaya Indonesia yang
budaya tersebut mendapatkan momentum sudah diakui oleh UNESCO adalah wayang,
untuk pemantapan ketika masyarakat yang batik, keris, angklung, noken dan Tari Saman.
bersangkutan telah menginjak pada kehi- Warisan budaya lain yang terdapat hampir
dupan yang menetap (sedenter dan tidak di seluruh daerah Indonesia adalah busana
lagi berpindah-pindah) dan dalam modus pengantin adat daerah yang beragam, Pu-
kehidupan yang demikian mengembang- lau Jawa merupakan daerah yang terke-
kan komponen atau unsur kebudayaan itu nal akan adat istiadat budaya dan banyak
terkembang penganekaragaman pula, baik melahirkan warisan budaya, salah satunya
yang terkait dengan fungsi sosial maupun adalah busana pengantin adat daerah, yang
fungsi teknisnya. salah satunya adalah Kasultanan Surakarta,
Di dalam masing-masing satuan kenega- Solo, Jawa Tengah. Busana pengantin adat
raan pun kemudian berkembang kekuatan, solo putri sangat menarik perhatian kare-
kekuatan sosial yang masing-masing mem- na keanggunan dan bentukan tradisional
punyai alokasi kewenangan dalam menga- dari model kebaya maupun filosofi yang
rahkan perkembangan ataupun pemantapan terkandung pada kain batik yang diguna-
kebudayaan. Pengertian pemantapan ini kan. Tetapi penggunan busana yang tidak
berkaitan khusus dengan usaha intensifikasi praktis menjadi salah satu masalah bagi
terhadap nilai-nilai maupun struktur yang calon pengantin, sehingga menjadi pertim-
dianggap telah tepat dan benar. Dengan bangan untuk tidak mengenakan pakaian
terjadinya pelapisan sosial, maka dapat adat ini. Hal inilah yang melatarbelakangi
diharapkan bahwa lapisan ataslah yang penelitian modifikasi busana pengantin
mempunyai kewenangan terbesar, tetapi solo putri agar lebih praktis dan diterima
juga tanggung jawab terberat untuk mem- oleh masyarakat. Untuk memecahkan ma-
pertahankan kebudayaannya. Namun hal salah tersebut dilakukan penelitian yang
ini tidaklah berarti bahwa lapisan-lapisan dilakukan dengan pengamatan langsung
masyarakat yang lain tidak memiliki ke- pada busana pengantin adat solo putri,
bebasan dan kemandiriannya tersendiri kemudian dengan studi pustaka mengeks-
dalam upaya pengembangan kebudayaan. plor kemungkinan dilakukan modifikasi
Dalam banyak kasus kenegaraan, pelapisan busana pengantin adat Solo putri.
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 108

Maksud dari modifikasi yang dilaku- pengantin adat Solo Basahan dan busana
kan pada busana pengantin adat Solo Putri pengantin adat Solo Basahan Keprabon yang
adalah menciptakan busana pengantin adat masing-masing memiliki perbedaan dalam
dengan tampilan yang lebih praktis dalam hal bentuk busana, tata rias, dan aksesoris.
hal pemakaian, tanpa menghilangkan Busana pengantin adat Solo Putri untuk
unsur tradisional dari busana pengantin pengantin perempuan terdiri dari kebaya
adat Solo Putri. yang digunakan sebagai baju atasan dan
Tujuan dari penelitian ini menambah kain batik sebagai samping atau rok. Keba-
khasanah ragam busana pengantin modern ya yang dikenakan oleh pengantin wanita
yang dapat dipilih oleh masyarakat luas adalah kebaya panjang hingga lutut yang
dengan target pasar yang dituju adalah ma- terbuat dari bahan beludru hitam. Peng-
syarakat kalangan menengah yang menyu- gunaan bahan beludru untuk kebaya me-
kai pemakaian busana pengantin bernuansa nambah kesan glamour dan elegan bagi pe-
atau bergaya modern. ngantin, sedangkan samping atau rok yang
Kecantikan pengantin Solo adalah suatu dipakai pengantin wanita menggunakan
bentuk mahakarya dengan filosofi tinggi, kain batik dengan motif Sido Mukti, Sido
seperti riasan dahi dan tata rias rambut Mulyo, atau Sido Asih yang diwiron (dilipat).
yang dilengkapi aksesoris. Busana pengantin adat Solo Putri pada
Selain bentuk busana tradisional yang pengantin pria mengenakan Beskap Langen
anggun dan elegan, hal yang tidak kalah Harjan, berupa kemeja berkerah dan ber-
penting dalam riasan pada wajah pengantin manset yang dipadu dengan batik bermo-
wanita Solo yaitu riasan dahi yang disebut tif sama dengan busana pengantin wanita
paes. Paes yang dilukis di dahi pengantin yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo, dan Sido
Solo wanita berwarna hitam dan terdiri Asih. Perhiasan yang dikenakan pengantin
dari 4 bentuk cengkorongan yaitu bentuk pria berupa bros yang dipakai pada kerah
gajahan, bentuk pengapit, penitis, dan godeg. dada sebelah kiri dan memakai kalung
Tata rias rambut pada pengantin wanita karset atau kalung ulur dengan bros ke-
Solo berupa sanggul besar yang disebut cil di bagian tengah yang disebut singetan.
sanggul bangun tulak. Sanggul ini memiliki Ujung karset ditarik ke kiri dan diselipkan
ciri khas bentuk yang mirip seperti kupu- pada saku beskap sebelah kiri. Di bagian
kupu sehingga disebut ngupu. Sanggul ba- pinggang, terdapat sabuk dan boro yang
ngun tulak berhiaskan beberapa hiasan atau terbuat dari bahan cinde. Sebagai lambang
aksesoris kepala sebagai penghias sanggul, kegagahan, pengantin pria mengenakan
seperti cunduk mentul, bros gelung (simyoki), keris berbentuk Ladrang dan diberi bunga
tanjungan, sintingan, cunduk jungkat, cen- kolong keris. Keris Ladrang memiliki ukiran
tung, borokan dan tibo dodo bawang sebung- di tangkai yang disebut pendok dan diberi
kul. Cunduk mentul berjumlah 7 buah dan perhiasan berbentuk lingkaran bulat seper-
dipasang seperti kipas yang menghadap ke ti cincin disebut selut dan mendak. Keris ini
depan. Tradisi busana pengantin adat Solo diselipkan di bagian belakang sabuk.
terinspirasi dari busana para bangsawan Proses modifikasi dalam pembuatan
dan raja Keraton Kasultanan Surakarta dan busana pengantin adat Solo Putri dilaku-
Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Busa- kan dengan mengadaptasi beberapa ba-
na pengantin adat Solo terdapat beberapa gian busana pengantin wanita adat Solo
macam berdasarkan jenis dan filosofi yang Putri dan mengubahnya menjadi tampil-
terkandung dalam busana pengantin, yaitu an yang lebih praktis. Identifikasi ma-
busana pengantin adat Solo putri, busana salah yang didapat yaitu bagaimana upaya
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 109

dilakukan terhadap busana pengantin adat


Solo Putri dengan cara mengubah bentuk
busana pengantin menjadi one piece yang
bersiluet huruf I.
Tradisi dalam kebudayaan Jawa secara
garis besar dapat dipilah ke dalam tiga po-
kok, yaitu: (a) sistem upacara daur hidup
dan sistem upacara daur waktu; (b) adat
pergaulan; dan (c) kesenian. Upacara daur
hidup berkisar pada tiga tahap penting
dalam kehidupan manusia, yaitu kelahir-
an, perkawinan dan kematian. Di sekitar
perkawinan terdapat berbagai unsur upa-
cara baik sebelum, pada waktu maupun
sesudah acara pokok perkawinan. Pada be-
berapa unsur upacara tersebut pengantin
Gambar 1
akan menggunakan berbagai jenis busana
Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: Blog Archive Citra Keraton yang berbeda.
Busana pengantin yang digunakan da-
lam perencanaan perkawinan menjadi salah
penyatuan unsur tradisional dari busana satu hal penting yang perlu mendapatkan
pengantin adat Solo Putri dan unsur mo- perencanaan dari sepasang calon pengan-
dern yang ingin diterapkan. Penyederha- tin ketika akan melangsungkan perkawi-
naan bentuk busana pengantin menjadi nan. Modernisasi zaman merupakan salah
one piece dan bentuk ornamen atau desain satu faktor yang mempengaruhi pembuat-
hiasan benang emas dengan gaya art nou- an busana pengantin yang diinginkan oleh
veau merupakan unsur modern yang dite- pasangan pengantin. Salah satu bentuk mo-
rapkan dalam modifikasi busana pengantin dernisasi zaman terlihat dari perkembangan
adat Solo Putri. fesyen yang selalu berubah-ubah dalam se-
Modifikasi dilakukan terhadap busana tiap periode busana di dunia. Selera dalam
pengantin adat Solo Putri, yaitu terhadap berbusana juga mempengaruhi pasangan
warna, bahan, motif, bentuk ornamen pengantin dalam memilih busana pengan-
atau desain hiasan dan bentuk busana tin yang akan dipakai. Selera fesyen yang
pengantin. Modifikasi merupakan peng- semakin modern membuat banyak orang
ubahan, yaitu mengubah bentuk busana memilih busana pengantin bernuansa mo-
yang lama menjadi bentuk busana baru dern bergaya Victorian sebagai busana yang
yang sesuai. Warna yang digunakan pada dipakai pada saat acara perkawinan, selain
modifikasi busana pengantin adat Solo Pu- busana pengantin adat bernuansa tradisi-
tri disesuaikan dengan trend warna 2013 onal. Busana pengantin modern bergaya
yaitu warna ungu, sedangkan bahan yang Victorian banyak menjadi pilihan bagi pa-
digunakan untuk samping atau rok adalah sangan pengantin karena memberi kesan e-
bahan yang lembut dan langsai dengan legan bagi mempelai yang menggunakan,
motif alas-alasan (tumbuhan) disertai bina- terutama bagi pasangan pengantin yang
tang ayam jago dan ayam betina. Usaha pe- berasal dari kalangan menengah ke atas
nyederhanaan dalam hal pemakaian juga Guna melestarikan busana pengantin
dilakukan sebagai langkah modifikasi yang adat bernuansa tradisional namun tetap
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 110

mengikuti perkembangan fesyen saat ini, Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang
maka dibuatlah inovasi untuk memodi-
bisa membeli dalam keinginan, sum-
fikasi pembuatan busana pengantin adat ber daya, lokasi, sikap membeli, dan
Solo Putri. Modifikasi yang dilakukan pada kebiasaan membeli. Masing-masing
pembeli merupakan pasar potensial
busana pengantin adat Solo Putri bertujuan tersendiri, karena masing-masing me-
untuk menciptakan busana pengantin adat miliki kebutuhan dan keinginan yang
unik. Oleh sebab itu penjual idealnya
Solo Putri dengan tampilan yang lebih mo-
mendisain program pemasarannya
dern dan elegan namun tetap menerap- tersendiri bagi masing-masing pembeli.
kan unsur tradisional atau ciri khas yang Segmentasi yang lengkap membutuh-
kan biaya yang tinggi, dan kebanyakan
terdapat pada busana pengantin adat Solo pelanggan tidak dapat membeli produk
Putri. Ciri khas yang sekaligus merupakan yang benar-benar disesuaikan dengan
kebutuhan. Perusahaan mencari ke-
unsur tradisional dalam busana pengantin
las-kelas pembeli yang lebih besar
adat Solo Putri adalah penggunaan bahan dengan kebutuhan produk atau tang-
beludru untuk kebaya busana pengantin gapan membeli yang berbeda-beda.
Segmen pasar terdiri dari kelompok
yang disulam benang emas pada bagian pelanggan yang memiliki seperangkat
pinggiran kerah sampai ke bagian bawah ke- keinginan yang sama.
baya dan pada ujung lubang lengan kebaya,
Menurut Swastha & Handoko (1987),
selain itu penggunaan motif batik pada rok
yang merumuskan segmentasi pasar adalah
busana pengantin dan juga tata rias yang di-
suatu tindakan membagi pasar menjadi
gunakan oleh pengantin wanita.
segmensegmen pasar tertentu yang da-
Pembuatan modifikasi busana pengan-
dikan sasaran penjualan yang akan dicapai
tin adat Solo Putri juga dianalisis dari per-
dengan marketing mix.
mintaan konsumen terhadap busana pe-
Dari analisis pasar tentang busana
ngantin. Sebagai salah satu langkah untuk
pengantin adat yang telah dilakukan, di-
mengetahui apakah suatu produk akan ber-
peroleh kesimpulan bahwa busana pengan-
hasil dipasarkan, maka dilakukanlah suatu
tin yang banyak dipesan oleh konsumen
analisis. Analisis dilakukan ketika melaku-
di Boutique adalah busana pengantin mo-
kan riset pasar, riset pasar adalah kegiatan dern bergaya Victorian, sedangkan busana
yang dilakukan perusahaan untuk mencip- pengantin adat dengan desain tradisional
takan solusi baru terhadap kebutuhan yang kurang diminati oleh konsumen untuk ka-
belum terpenuhi. Pengertian analisis pasar langan atas. Hal ini terjadi karena masyara-
adalah suatu kegiatan penganalisaan atau kat kalangan atas yang lebih banyak menyu-
penelitian untuk mempelajari berbagai ma- kai busana pengantin bergaya modern
salah pasar yang sesuai dengan target atau yang lebih mengarah kepada budaya
segmen pasar yang akan dituju (Philip Kot- masyarakat barat dan kecenderungan ter-
ler, 2005). Segmentasi pasar sangat penting hadap trend fashion yang selalu meng-
dalam bisnis dan pemasaran. Segmentasi alami setiap perubahan pada setiap peri-
pasar membantu mendeteksi siapa saja ode perkembangan busana. Masyarakat
yang akan menyukai pasar produk yang kalangan atas lebih tertarik terhadap gaya
dikeluarkan suatu perusahaan, seingga berbusana yang modern dan bertema inter-
memberikan alternatif pilihan produk bagi nasional, khususnya untuk busana pengan-
konsumen dan tidak sekedar menghasilkan tin. Ketertarikan masyarakat kalangan atas
produk yang sama. Pengertian segmentasi terhadap gaya berbusana yang modern di-
pasar menurut Kotler (2005), Bowen dan karenakan oleh gaya hidup dan lingkungan
Makens (2002) sebagai berikut: tempat tinggal yang ikut mempengaruhi
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 111

selera masyarakat kalangan atas dalam hal asa digunakan dan pemecahan masalahnya
berbusana dan makin meninggalkan busa- dengan mencari modifikasi pengganti dari
na-busana dengan desain tradisional. Ma- kain batik dengan motif tertentu yang bi-
syarakat kalangan menengah berada pada asa digunakan, sampai pada kain beludru
posisi seimbang antara menjalankan gaya dan aksesoris dari gaun pengantin adat
hidup modern dan kesadaran akan peme- Solo Putri.
liharaan budaya atau adat istiadat.
Masyarakat kalangan menengah masih
melihat pada adat istiadat dalam hal pe- HASIL DAN PEMBAHASAN
milihan busana pengantin meskipun tetap
melakukan modifikasi. Modifikasi yang bi- Modifikasi yang dilakukan tidak jauh ber-
asa dilakukan tidak dilakukan secara ber- beda dengan bentuk asli dari busana pengan-
lebihan karena masih mengacu pada adat tin adat Solo Putri dikarenakan ingin tetap
istiadat yang terkandung dalam busana mempertahankan ciri khas busana pengantin.
pengantin yang dikenakan. Modifikasi berupa penambahan benang
Busana pengantin adat Solo Putri per- emas bermotif bunga dengan desain atau
lu dilestarikan sebagai salah satu warisan bentuk menyerupai bentuk-bentuk ber-
budaya dari daerah Solo. Modifikasi pada gaya art nouveau dalam busana pengantin
busana pengantin adat Solo Putri dalam adat Solo Putri dan penyederhanaan ben-
hal desain dengan menyatukan unsur mo-
tuk busana pengantin menjadi one piece
dern dan tradisional. Hal ini dilakukan agar
untuk memudahkan dalam pemakaian.
busana pengantin adat Solo Putri dapat
Penggunaan kain bermotif batik dengan ba-
lebih disukai dan banyak dikenakan oleh
han lembut dan langsai merupakan bentuk
berbagai kalangan masyarakat, khususnya
modifikasi lain dari busana pengantin. Mo-
oleh masyarakat kalangan menengah.
tif alas-alasan (tumbuhan) disertai burung
garuda yang biasa dipakai pada samping
atau rok busana pengantin adat Solo Putri
METODE
diganti dengan motif alas-alasan (tumbuh-
an) disertai binatang ayam jago dan ayam
Metode yang digunakan untuk men-
betina pada modifikasi busana pengantin.
dapatkan data dari proses modifikasi yang
Modifikasi pada busana pengantin adat
dilakukan pada busana pengantin adat
Solo Putri ternyata telah banyak dilakukan
Solo Putri adalah dengan melakukan peng-
oleh desainer Indonesia. Modifikasi busana
amatan menggunakan:
pengantin adat Solo Putri juga telah banyak
1. Observasi, dilakukan dengan cara
mengamati busana pengantin adat Solo Pu-
tri dari berbagai segi.
2. Studi literatur dilakukan dengan
menggali dari sumber-sumber informasi
primer, sekunder, dan tersier tentang tata
rias wajah, rambut termasuk aksesoris yang
menyertainya, kain batik, dan kain kebaya
yang biasa digunakan serta dapat dimodi-
fikasi.
a b
3. Pengamatan dan pemecahan ma-
Gambar 2
salah, proses pengamatan yang dilakukan Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri
mulai dari mengamati kain batik yang bi- Sumber: www.lightworksjakarta.com
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 112

digunakan oleh sebagian kalangan masyara- Kekurangan yang terdapat pada busa-
kat menengah ke atas. Modifikasi yang banyak na pengantin adat tersebut adalah bagian
dilakukan pada busana pengantin adat Solo atasan yang terlalu menutupi bagian ba-
Putri adalah penggunaan bahan busana yang wahan, sehingga motif batik tidak terlalu
dipakai dan penerapan siluet busana pengantin jelas terlihat dan terkesan menghilangkan
yang mempengaruhi tampilan busana pengan- unsur tradisional pada busana pengantin
tin adat Solo Putri, sehingga perlu dilakukan adat Solo Putri dan justru lebih menon-
analisis eksisting sebelum melakukan proses jolkan unsur modern yang bernuansa in-
mendesain modifikasi busana pengantin adat ternasional dari bahan beludru yang lebih
Solo Putri. Analisis eksisting adalah analisa banyak mendominasi busana pengantin.
yang dilakukan pada produk pesaing yang Modifikasi yang dilakukan pada busana
setara yaitu melakukan modifikasi pada pengantin adat Solo Putri sebaiknya tidak
produk busana yang sama, sebagai acuan menghilangkan ciri khas yang sudah ada,
untuk menciptakan desain yang lebih baik selain itu salah satu bahan yang diguna-
dari desain yang sudah ada. Analisis eksis- kan juga tidak terlalu mendominasi dalam
ting pada modifikasi busana pengantin adat hal penggunaan. Hal ini akan menimbul-
Solo Putri dapat dilihat pada gambar 2. kan ketidakseimbangan dalam busana yang
Desain modifikasi busana pengantin dipakai oleh pengantin, sehingga unsur tra-
adat Solo Putri pada Gambar 2 (a) telah disional yang mestinya diangkat menjadi
lenyap tertutupi oleh unsur modern yang
mengalami sejumlah modifikasi, baik dari
kuat dari bahan lain yang digunakan, se-
penggunaan bahan maupun motif batik
perti bahan beludru pada busana pengan-
yang digunakan pada bagian bawahan
tin adat Solo Putri pada Gambar 2 (b)
sebagai rok. Bahan pada bagian atasan
yang lebih menonjolkan nuansa modern
busana pengantin sudah tidak berbahan
daripada tradisional yang hendak diangkat
beludru tetapi diganti dengan kebaya ber-
karena penggunaan salah satu bahan yang
bahan tulle yang transparan dengan desain
terlalu dominan. Hiasan sanggul pada
modern, sedangkan untuk bagian bawah-
pengantin Solo Putri wanita pada Gambar
an juga telah diganti bahan serta motif
2 (b) terlihat berbeda karena penghilangan
yang digunakan.
beberapa hiasan sanggul yang menjadi ciri
Tulle merupakan bahan ringan yang
khas dari riasan pengantin adat Solo Putri,
berjaring-jaring dengan bentuk anyaman
seperti Cunduk Mentul, Tanjungan dan Tibo
hexagonal. Motif batik yang biasa diguna-
Dodo Bawang Sebungkul. Cunduk Mentul
kan untuk busana pengantin telah diganti berjumlah 7 buah dan dipasang seper-
dengan motif yang lebih modern menyeru- ti kipas menghadap ke depan. Tanjungan
pai batik. Unsur penting yang masih digu- berjumlah 6 buah dan dipasang di sebelah
nakan pada busana pengantin adat dari kiri dan kanan masing-masing 3 buah. Tibo
Gambar 2 (a) adalah long torso yang digu- Dodo Bawang Sebungkul adalah rangkaian
nakan untuk membentuk tubuh pengan- bunga melati yang dipasang di atas sang-
tin wanita. Desain busana pengantin adat gul di sebelah kanan teruntai hingga dada
Solo Putri pada Gambar 2 (b) tidak begitu sebelah kanan. Modifikasi pada busana
mengalami banyak perubahan, bahan yang pengantin adat Solo Putri tidak dilakukan
digunakan untuk bagian atasan busana pe- secara keseluruhan seperti yang terlihat
ngantin masih berbahan beludru dan pada pada Gambar 2 (a) dan (b), sehingga masih
bagian bawahan tetap menggunakan kain dapat diterima oleh masyarakat kalangan
batik bermotif Sido Mulyo. menengah sebagai segmen pasar yang di-
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 113

tuju untuk pemasaran modifikasi busana


pengantin adat Solo Putri.
Modifikasi dilakukan terhadap warna,
motif, bentuk ornamen atau desain hiasan
dan bentuk busana pengantin. Warna yang
digunakan dalam modifikasi busana pe-
ngantin adat Solo Putri didasarkan pada
trend color 2013, sedangkan bahan yang di-
gunakan untuk samping atau rok memakai
bahan yang lembut dan langsai dengan
motif alas-alasan (tumbuhan) disertai bina- Gambar 3
Tren Warna Tahun 2013 Purple Color Gradation
tang ayam jago dan ayam betina yang se- Sumber: www.theultrabright.com
suai untuk pasangan pengantin.
Gaya art nouveau diterapkan dalam
modifikasi bentuk ornamen atau desain huruf I sebagai model busana. Pengubah-
hiasan. Penyederhanaan bentuk busana an bentuk busana pengantin menjadi one
pengantin adat Solo Putri menjadi one piece piece dilakukan untuk memudahkan
merupakan keunggulan dari modifikasi pengantin wanita dalam hal pemakaian.
yang dilakukan, karena lebih praktis atau Penulis mengambil ide untuk mengubah
memudahkan pengantin wanita dalam hal busana pengantin adat Solo Putri menjadi
pemakaian busana pengantin. one piece berdasarkan pemikiran bahwa
Siluet yang digunakan dalam modi- sesuatu yang modern adalah sesuatu yang
fikasi busana pengantin adat Solo Pu- praktis, semakin modern suatu benda se-
tri adalah siluet huruf I yaitu busana yang makin praktis benda itu digunakan.
mempunyai model bagian atas yang besar
atau lebar, bagian badan atau bagian te-
ngah yang lurus dan bagian bawah atau rok Warna
yang besar. Siluet huruf I juga bisa mempu-
nyai model bagian atas dan bagian bawah Warna merupakan unsur desain yang
yang kecil atau ramping yang merupakan paling menonjol. Kehadiran unsur warna
siluet sebenarnya dari busana pengantin pada suatu busana menjadikan busana
adat Solo Putri. Siluet huruf I pada modi- terlihat lebih menarik. Unsur warna pada
fikasi busana pengantin adat Solo Putri busana dapat mengungkapkan suasana
menekankan bagian pinggang dan pinggul perasaan, sifat dan watak yang berbeda.
busana pengantin yang terlihat lebih jelas
Warna merupakan unsur pertama dan
dan ramping bagi pengantin wanita, selain
menjadi salah satu faktor utama yang dapat
itu siluet huruf I membuat tampilan busana
menentukan suatu produk dapat diterima
pengantin adat Solo Putri terlihat sederha-
atau tidak oleh konsumen, terutama dalam
na namun elegan.
produk fesyen. Pemilihan warna menjadi
unsur yang tidak bisa terlepaskan dalam
pembuatan suatu busana. Penggunaan war-
Modifikasi
na pada modifikasi busana pengantin adat
Solo Putri adalah warna ungu. Pemilihan
Modifikasi yang dilakukan dengan
warna ungu untuk busana pengantin adat
mengubah bentuk busana pengantin Solo
Solo Putri berdasarkan pada trend warna
Putri yang semula two pieces menjadi one
yang sedang berkembang pada tahun 2013
piece namun tetap menggunakan siluet
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 114

yang dianalisis oleh color forecaster dan busana pengantin wanita. Pemilihan bahan
disebarkan oleh forecasting. beludru untuk kebaya busana pengantin,
Pemilihan warna ungu dalam modifi- selain karena bahan beludru merupakan
kasi busana pengantin adat Solo Putri di- bahan yang biasa digunakan untuk keba-
dasarkan pada arti yang dimiliki warna ya pada busana pengantin adat Solo Putri
ungu berdasarkan psikologi warna. Warna adalah bahan beludru akan memberi kesan
ungu merupakan warna unik yang mencer- elegan pada busana pengantin. Bahan lain
minkan kemuliaan, keagungan dan keme-
yang digunakan adalah kain linen sutera
wahan. Mengacu pada warna berdasarkan
bermotif batik dengan kenampakan dan
watak atau karakter, warna ungu termasuk
pegangan yang langsai dan halus.
ke dalam warna lembut karena warna ungu
Pemilihan kain linen sutera untuk sam-
bersifat feminin dan penuh kelembutan. Hal
ping atau rok dimaksudkan agar timbul ke-
ini sesuai dengan konsep tampilan busana
pengantin adat Solo Putri yang dibuat, yaitu san elegan dan anggun ketika dipakai serta
sederhana namun elegan dan menonjolkan menimbulkan rasa nyaman bagi pengantin
sifat feminin pada modifikasi busana pe- wanita yang memakai karena sifat pegang-
ngantin adat Solo Putri. Warna ungu yang an bahan yang dimiliki yaitu halus dan
dipilih adalah warna ungu kemerahan atau lembut.
violet red, warna ini cocok untuk warna ku-
lit kuning langsat dan putih.
Desain Hiasan (Decorative Design)

Tekstur Desain hiasan pada busana mempu-


nyai tujuan untuk menambah keindahan.
Pengertian tekstur tidak saja terbatas Desain hiasan dapat berupa renda, sulam-
pada sifat permukaan benda atau bahan, an, kancing hias dan bis. Desain hiasan
tetapi menyangkut kesan terhadap pera- yang ditambahkan pada modifikasi busana
saan yang timbul ketika melihat permu- pengantin adat Solo berupa sulaman benang
emas. Sulaman benang emas merupakan
kaan bahan. Tekstur dapat mempenga-
ciri khas dari busana pengantin adat Solo
ruhi penampilan bahan, baik secara visual
Putri yang biasa menghiasi pinggiran leher
(berdasarkan penglihatan) maupun secara
sampai ke bagian bawah kebaya dan ujung
sentuhan atau perasaan. Tekstur akan
lubang lengan kebaya busana pengantin.
memberi kesan dan pengaruh tertentu ter-
Bentuk sulaman benang emas yang dite-
hadap bentuk badan. Pemilihan bahan rapkan pada modifikasi busana pengantin
dan pelengkap busana dengan tekstur adat Solo Putri adalah sulaman benang
yang tidak sesuai dengan bentuk badan emas bermotif bunga dengan gaya art nou-
dapat merugikan pemakai busana, karena veau.
permukaan bahan mempunyai efek terha- Art nouveau adalah sebuah aliran seni
dap tubuh, seperti gatal. yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan
Bahan yang digunakan dalam pem- tumbuhan yang meliuk-liuk. Gaya art nou-
buatan modifikasi busana pengantin adat veau yang memiliki ciri khas liukan atau
Solo Putri adalah beludru yang memiliki bentuk-bentuk bergelombang yang indah
tekstur bahan berbulu yang lembut dan sesuai untuk menampilkan sisi feminin
elastis sehingga pengantin akan merasa dan tampilan yang elegan pada modifikasi
nyaman dan leluasa ketika mengenakan busana pengantin adat Solo Putri.
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 115

Gambar 5 Gambar 6
Batik Motif Alas-alasan Desain Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: www.google.com Sumber: Dokumentasi Pribadi

na dikarenakan filosofi yang terkandung


Motif
dalam motif sesuai untuk pasangan pe-
ngantin, yaitu manusia yang hidup untuk
Kain batik yang digunakan untuk
menuju kemakmuran dan ketenteraman
samping atau rok pada modifikasi busana
seringkali mendapat berbagai halangan
pengantin adat Solo Putri adalah kain ba-
dan rintangan. Jenis batik dengan mo-
tik printing. Kelebihan kain batik printing
tif alas-alasan sering digunakan oleh Raja
adalah kecepatan dalam produksi dengan
untuk upacara-upacara agung, pengantin
hasil sesuai dengan ukuran kain yang di-
agung dan Tari Bedhaya.
gunakan, selain itu motif batik printing juga
lebih detail.
Motif pada kain batik printing yang
Aksesoris dan Tata Rias
digunakan untuk samping atau rok pada
busana pengantin adat Solo Putri adalah
Penggunaan aksesories dan tata rias dari
motif alas-alasan (tumbuhan) yang disertai
pengantin wanita untuk busana pengantin
binatang. Motif ini berbeda dengan motif
adat Solo Putri tetap dipertahankan untuk
batik yang biasa digunakan oleh pengantin
memunculkan unsur tradisional dan ciri
Solo Putri, yaitu motif alas-alasan (binatang)
khas Solo. Tata rias wajah pengantin Solo
burung garuda dan tumbuhan hutan de-
Putri didasarkan pada tata rias putri-putri
ngan jenis Sido Mukti, Sido Mulyo, dan Sido
raja pada zaman dahulu. Riasan pengantin
Asih.
Solo Putri juga berasal dari riasan yang sela-
Motif alas-alasan mempunyai komposisi
lu dipakai para putri zaman dahulu, seperti
yang beragam dengan gaya bebas atau kon-
wajah pengantin Solo Putri wanita menggu-
temporer yang mengacu pada unsur alam
nakan bedak berwarna kuning, pembuat-
yang menekankan pada objek binatang,
an alis menggunakan pensil alis berwarna
yaitu ayam jago dengan ayam betina, kupu
hitam yang dibentuk Mangot (lengkungan
dengan kumbang, dan harimau dengan
yang indah), bagian mata diperindah de-
kuda yang ditambahkan tumbuh-tumbuh-
ngan bayangan mata atau eyeshadow, ba-
an sebagai pengisi ruang kosong dan peng-
gian atas kelopak mata diberikan warna hi-
hubung pada tiap-tiap bentuk binatang.
jau samar-samar dan kelopak mata bagian
Pemilihan motif alas-alasan (tumbuhan)
bawah diberi warna coklat dan makin ke
disertai binatang ayam jago dan ayam beti-
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 116

Gambar 8
Pemasangan Ornamen atau Desain Hiasan
pada Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: Dokumentasi Pribadi

bunga Bangun Tulak, sedangkan yang belum


Gambar 7
Fitting Modifikasi Busana menikah tidak mengenakan bunga apapun.
Pengantin Adat Solo Putri Hiasan sanggul agar sanggul terlihat can-
Sumber: Dokumentasi Pribadi tik dan indah. Ada beberapa hiasan penting
penghias sanggul yaitu cunduk mentul, bros
atas makin tipis warnanya, serta garis mata gelung (simyoki), tanjungan, sintingan, cunduk
ditebalkan dengan pensil warna hitam jungkat, centung, borokan, dan tibo dodo bawang
dan menggunakan cela atau mascara untuk sebungkul.
mempertebal, menghitamkan dan melen- Cunduk mentul berjumlah 7 buah dan
tikan bulu mata. Pengantin wanita Solo dipasang seperti kipas menghadap ke de-
biasa menggunakan pemerah pipi dengan pan. Bros gelung atau juga disebut ceplok
warna merah muda yang samar dan lipstick gelung dipasang di bagian tengah sanggul.
berwarna cerah, seperti warna merah. Hal Tanjungan berjumlah 6 buah dan dipasang
ini dilakukan agar wajah pengantin tidak di sebelah kiri dan kanan masing-masing 3
hanya cantik tapi juga terlihat cerah. Be- buah. Sintingan terdiri dari 2 buah bunga
berapa bentuk riasan lain yang menjadi ciri kantil yang dipasang dengan cara diselip
khas untuk tata rias pengantin Solo Putri, pada rambut di sebelah kiri sanggul tepat
terdiri dari riasan dahi, sanggul pengantin, di belakang telinga. Cunduk jungkat beru-
dan hiasan sanggul pengantin. pa hiasan yang dipasang dari arah depan
Riasan dahi pada wajah pengantin di atas ubun-ubun. Centung dipasangkan
wanita Solo adalah hal yang paling pen- pada pangkal pengapit sebelah kiri dan ka-
ting. Riasan di dahi atau biasa disebut paes nan. Borokan berupa 4 atau 5 bunga melati
adalah perlambang kecantikan dan simbol yang ditusuk dengan lidi dan dipasang
di sebelah kiri cunduk jungkat. Tibo dodo
membuang perbuatan buruk. Selain itu,
bawang sebungkul adalah rangkaian bunga
merupakan awal bagi pengantin menuju
kedewasaan. Paes pengantin Solo Putri
berwarna hitam dan terdiri dari 4 bentuk
cengkorongan yaitu bentuk Gajahan, bentuk
Pengapit, Penitis, dan Godeg.
Sanggul pengantin Solo Putri disebut
sanggul Bangun Tulak. Sanggul ini memiliki
ciri khas atau bentuk mirip kupu-kupu se-
hingga sering disebut Ngupu. Sanggul Ba-
ngun Tulak pada zaman dahulu digunakan
oleh permaisuri atau putri raja. Bagi putri Gambar 9
yang sudah menikah, sanggul berhiaskan Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri
Sumber: Dokumenfasi Pribadi
Panggung Vol. 24 No. 2, Juni 2014 117

melati yang dipasang di atas sanggul di an warna sesuai trend warna di tahun 2013,
sebelah kanan teruntai hingga dada sebe- bahan untuk samping atau rok busana pe-
lah kanan dan sebagai pelengkap adalah ngantin menggunakan bahan yang lang-
kalung, gelang, dan cincin. sai dan lembut, dan motif yang digunakan
tetap memiliki makna yang sesuai untuk
pasangan pengantin.
Pemasangan Hiasan Bentuk busana pengantin adat Solo Pu-
tri diubah menjadi one piece untuk memu-
Ornamen atau desain hiasan yang di- dahkan dalam hal pemakaian. Penambah-
tambahkan pada modifikasi busana pe- an ornamen atau desain hiasan benang
ngantin adat Solo Putri adalah sulaman emas bermotif bunga bergaya art nouveau
benang emas dengan gaya art nouveau. merupakan unsur modern yang ditambah-
Sulaman benang emas ini digunting dari kan pada modifikasi busana pengantin un-
kain brookat prada, kemudian sulaman tuk mendapatkan tampilan yang feminin
benang emas ditempelkan pada kain be-
dan elegan.
ludru busana pengantin adat Solo Putri.
Masyarakat kalangan menengah adalah
Pemasangan ornamen atau desain hiasan
target pasar untuk pemasaran busana pe-
sulaman benang emas dari kain brookat pra-
ngantin, agar masyarakat kalangan mene-
da pada modifikasi busana adat Solo Putri
ngah lebih menyukai busana pengantin adat
dilakukan setelah proses penjahitan selesai
daerah dan tetap mempertahankan busana
dilakukan. Pemasangan dilakukan dengan
pengantin adat daerah sebagai busana yang
cara ditempel menggunakan lem khusus
dipakai pada pesta perkawinan.
kain dan aksesoris. Lem ini berbentuk se-
perti gel bening yang lengket sehingga tidak
akan terlihat bekas tempelan ketika menem-
pelkan kain brookat pada kain beludru busa- Daftar Pustaka
na pengantin adat Solo Putri.
Edy Sedyawati
2012 Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi,
PENUTUP Seni, dan Sejarah. Jakarta: Rajawali
Press.
Berdasarkan hasil pembahasan tentang
modifikasi busana pengantin adat Solo Pu- Kotler, Philip et.all
tri, maka dapat disimpulkan beberapa hal 2005 Dasar-dasar Pemasaran Principles of
sebagai berikut: Marketing. Jakarta: Prenbalindo.
Penyatuan unsur tradisional dan unsur
modern pada modifikasi busana pengantin ---------------
adat Solo Putri dilakukan dengan seim- 2009 Pemasaran Abad 21, Jilid 2. Jakarta:
bang, yaitu tetap mempertahankan unsur Gramedia
tradisional dari busana pengantin adat Solo
Putri dan hanya menambahkan beberapa Uswatun Hasanah, Melly Prabawati, Mu-
unsur modern. hammad Noerharyono
Modifikasi terhadap busana pengantin 2001 Menggambar Busana. Bandung: PT.
adat Solo Putri tidak dilakukan secara me- Remaja Rosdakarya
nyeluruh agar unsur tradisional dari busana
pengantin tetap dapat dipertahankan. Mo- Sumber Lain:
difikasi yang dilakukan berupa pengubah- Blog Archive, Citra Keraton Perbedaan
Martina, dkk.: Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri 118

Tata Rias Busana Pengantin Solo dan Busana tra-bright-fw-2013.html diakses tanggal 3
Pengantin Jogja, http://archive.blogspot. Agustus pukul 11.05, 2013.
com/CITRAKERATON- PerbedaanTataR-
ias-BusanaPengantinSolo-dan-BusanaP- The Ultra Bright-Color Research, Inspira-
engantinJogja.html diakses tanggal 27 Juli tion and Forecast, Color Forecast- Color
2013 pukul 17.11 Fall Winter 2013, http://theultrabright.
com/future-forecast/color-forecast- fallwin-
Milion Looks, Trends Colors-The Ul- ter-2013 diakses tanggal 3 Agustus pukul
tra Bright Fall Winter 2013, http://mil- 12.5, 2013.
ionlooks.com/2012/09/trendscolors-ul-

Anda mungkin juga menyukai