Oleh:
Mohammad Isfironi
Fakultas Dakwah IAI Ibrahimy Situbondo
moh.isfironi@gmail.com
Abstract
In cultural perspective, attitudes and act change of individual or social, and in many
respects influenced by cultural interactionism and integration. As outer various cultural
values contact with local cultural values, will be the basis in the formation of sub-
cultures that stands alone with his dynamic expressions. For that reason, various
dimentions life experience redefinition and differentiation in massif occurring and than
gave rise to various socio-cultural its own problems. Let alone it impact the change in
attitudes and the act dimention of individual and the coastas Javas communities in
Talun subdistrict Cirebon district of West Java. Ritual acculturation of “Nadran” in
Indonesia that called as a ritual of sea alms especially in subdistrict of Talun, Cirebon
district presented cultural acculturation that pertaining the region activities.
Keyword : Akuturasi, Budaya, Nadran, Cirebon
Tradisi Nadran (Pesta Sedekah Laut) adaptasi terhadap realitas sosial yang
Perubahan-perubahan dunia baru menunjukkan suatu kreatifitas
modern yang oleh Giddens1 diibaratkan masyarakat sekaligus menunjukkan
sebagai “Juggernaut” yang lepas kontrol watak dinamisnya.
ternyata memaksa munculnya suatu Tradisi-tradisi ini umumnya
strategi bertahan (survival strategy) dari muncul dengan suatu motif-motif sosial,
masyarakat untuk dapat tetap hidup ekonomi maupun keagamaan. Namun
dalam harmoni di tengah-tengah arus dalam mengikuti suatu acara tradisi atau
perubahan dan modernisasi yang agama mungkin individu juga tidak
mengepung dari berbagai sisi. Model didorong oleh suatu keinginan apapun
solidaritas yang terbentuk dalam untuk memenuhi fungsi latent pattern
konteks perubahan masyarakat ke arah maintenance ataupun untuk
yang lebih otonom, terlepas dari sistem meningkatkan solidaritas sosial.
dan ikatan lama, ternyata masih Sebaliknya motif-motif yang bersifat
menunjukkan suatu kesamaan dengan pribadi justru lebih menonjol seperti
pola-pola lama yang mencirikan sebuah memenuhi kewajiban-kewajiban
solidaritas mekanik. Perubahan realitas agama, memperoleh keselamatan atau
sosial tersebut direspon secara berbeda ketenteraman jiwa atau menyesuaikan
oleh masyarakat yang berbeda. Strategi diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang
sudah mapan.
1
Ritzer, George and Goodman J. Douglas. Dengan kata lain bahwa dalam
Teori Sosial Modern, ter. Alimandan (Jakarta, kehidupan modern ini agama masih
Kencana: 2005),, 104
46
yang lemah. Bahkan sekarang ada sosial yang sangat berharga guna terus
kecenderungan bahwa pesta exis dalam era globalisasi.
tradisi Nadran lebih banyak dalam Dalam hal ini, Budaya dan
bentuk campur sari dan Agama sangat berkaitan erat,
dangdutan, yang terkadang malah dikarenakan dalam studi antropologi
ada yang mengarah kepada istilah culture (budaya) secara
kemaksiatan. etimologis berkaitan dengan
Kalau dicermati secara sesembahan yang dalam bahasa latin
rinci dari sisi ekonomi, bahwa berarti “cultus” dan “culture”, sehingga
tradisi Nadran yang dilaksanakan budaya tercipta dari hasil pengaruh
oleh masyarakat Nalayan kali agama terhadap diri manusia
Bondet, sebenarnya sangat (Izebigovic, 1992).
menguntungkan bagi masyarakat Keberagaman kultur budaya dan
maupun daerah, hal ini agama dalam kehidupan bangsa
dikarenakan kegiatan nadran ini Indonesia, tentunya tidak datang secara
sangat menarik para wisatawan tiba-tiba yang merupakan anugerah
baik domestik maupun Tuhan Yang Maha Esa, namun melalui
mancanegara. Bahkan lewat beberapa tahapan perkembangan sejarah
tradisi ini kadang masyarakat Negara. Mulai dari sejarah warisan
Desa Mertasinga juga budaya pribumi masa lampau, hingga
diuntungkan dari para wisatawan kedatangan pedagang-pedagang dari
yang kadang juga turut luar yang membawa kebudayaan dan
bertransaksi ekonomi lainnya agama bangsa mereka (kultur luar) ke
disamping menikmati hiburan- wilayah Nusantara (khususnya Maluku
hiburan yang sedang dan Jawa). 8
7
ditampilkan. Berbicara tentang konsep Islam
vis a vis tradisi dalam disiplin
Akulturasi Budaya, Agama dalam antropologi terbagi menjadi dua bagian
Tradisi NADRAN yang sering disebut dengan “tradisi
Indonesia merupakan negara besar” (grand tradition) dengan tradisi
dengan keanekaragaman budaya dan kecil (little tradition). Konsep ini
agama yang sangat besar (heterogen), dikenalkan oleh Jacques Duchesne
seperti yang telah diketahui bahwa Guillemin yang menyatakan bahwa
Indonesia merupakan negara kepulauan akan selalu terjadi dialog antara tatanan
yang pada setiap pulaunya memiliki nilai agama yang menjadi cita-cita
kultur yang berbeda-beda, dan hal ini religius dari agama dengan tata nilai
sering disebut sebagai multi etnis dan budaya lokal. Pertautan dialektis yang
agama. Pluralisme budaya dan agama kreatif antara nilai universal dari agama
di Indonesia merupakan sebuah berkah dengan budaya lokal telah
yang terberi yang menjadikan menghadirkan corak ajaran Islam dalam
kehidupan secara sosial-budaya sangat kesatuan spiritual dengan corak budaya
kaya akan kebajikan-kebajikan lokal, yang ragam (unity and diversity).
yang tanpa disadari merupakan modal
8
7
http://bayukreshnaadhitya.blogspot.co.id/2012/
http://soetirman.blogspot.co.id/2010/07/sejarah- 05/akulturasi-agama-dalam-ritual-sedekah.html
perkembangan-tradisi-nadran-di.html (diunduh diunduh pada tanggal 03 Maret 2016 pukul
pada tanggal 03 Maret 2016 pukul 13.00 WIB) 13.00 WIB)
51