Anda di halaman 1dari 7

“ Antropologi Tari “

Simbol & Gaya

Nama Kelompok :

1. Aditia Aji Pangestu (20332019)


2. Nurul Fajrin (20332037)
3. Rensi Febriyentika (20332040)

Universitas Negeri Padang


Fakultas Bahasa dan Seni
Jurusan Sendratasik
Prodi Pendidikan Tari
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .……………………..............................................................................


B. Identifikasi Masalah .…………………….................................................................…
C. Batasan Masalah ..........................................................................................………….
D. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Simbol..........................................................................................………….
B. Pengertian Gaya ………………………….……….........................................................
C. Apa Yang Harus Dimiliki Kritukus ..…….………......................................................
D. Peran Kritikus …….………..........................................................................…………
E. Menimbang Nimbang Kritik ..…….………..................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………...........................................................................................
B. Saran ………………………...........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tari dikenal sebagai salah satu kesenian yang dimiliki tiap daerah. Dalam tari terdapat simbol
dan gaya yang bisa kita perhatikan. Simbol gerak tari terdapat dalam komponen yang

ditampilkan dalam tarian seperti gerak, tata busana, hingga tata rias yang digunakan penari.
Masing-masing komponen tarian tersebut memiliki makna sehingga dapat menghidupkan

cerita dalam sebuah tarian.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut apa saja
yang termasuk dalam simbol dan gaya pada tari..

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, Penelitian ini difokuskan pada Apa yang di maksud dengan
simbol dan gaya pada tari.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalanya adalah Mencari apa itu simbol
dan gaya.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Simbol
Simbol dalam karya tari adalah makna-makna yang terkandung dalam suatu tarian. Simbol
dalam karya tari terdapat dalam gerak, busana, tata rias, dan perlengkapan tari yang lain. Tari
merupakan ekspresi jiwa, oleh karena itu didalam tari mengandung maksud-maksud tertentu.
Dari maksud yang jelas dan dapat dirasakan oleh manusia. Maksud atau simbol gerak yang
dapat dimengerti atau abstrak yang sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat
dirasakan keindahannya.

1. Simbol Gerak
Penciptaan tari menggunakan gerak sebagai simbol. Simbol gerak digunakan untuk
menyampaikan perasaan, cerita bahkan keinginan. Gerak tari dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya secara gemulai, patah-patah atau dinamis. Cara melakukan gerak tari juga
merupakan bentuk simbol. Tari yang digerakan dengan cara gemulai menunjukkan
kelembutan dan penuh perasaan. Gerak tari yang dilakukan secara patah-patah
menyimbolkan kekuatan dan ketegasan. Gerak tari yang dilakukan secara dinamis
menyimbolkan semangat, licah dan bertenaga.

Contoh yang lain adalah dalam gerak Tari Baris dari Bali. Gerak-gerak dalam tari baris
menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat
hingga hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal
dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalah selendet atau
gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para
prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya.

Beberapa gerakan dalam tarian antara lain sebagai berikut :

• Gerak Kepala, seperti : menggeleng, menunduk, menengadah, menengok, berputar


• Gerak Tangan, seperti : melenggang, memutar pergelangan, merentangkan tangan
• Gerak Badan, seperti : membungkuk, condong, tegak tegap
• Gerak Kaki, seperti : berjalan ditempat, melangkah kiri kanan, berlari

2. Simbol Busana
Busana juga digunakan sebagai simbol dalam karya tari, Simbol busana dapat dilihat warna-
warna yang digunakan. Sebagai contoh penataan busana untuk Tari Merak dan Tari Topeng
Menak Jingga. Busana Tari Merak dibuat sedemikian hingga menyimbolkan burung merak
yang anggun. Busana Tari Topeng Menak Jingga didominasi warna merah. Warna merah
untuk menyimbolkan watak Menak Jingga yang galak, kejam, dan serakah.

Simbol busana juga dapat dilihat pada tari Cenderawasih dari Bali. Busana ditata sedemikian
rupa, sehingga Tari Cendrawasih dari Bali ini menggambarkan keindahan dan keelokan
burung cendrawasih di Lombok dan di pegunungan Irian Jaya.

Secara umum warna-warna busana tari mempunyai simbol sebagai berikut :


• Warna merah merupakan simbol keberanian.
• Warna biru merupakan simbol kesetiaan.
• Warna kuning merupakan simbol kecerian atau gembira.
• Warna hitam merupakan simbol kematangan dan kebijaksanaan.
• Warna merupakan simbol kesucian.

Biasanya busana penari dilengkapi dengan kelengkapan lain seperti :

• Busana dan perlengkapan


• Kain atau celana panjang
• Kemben
• Sayap
• Mahkota atau jamang bentuk kepala burung
• Gelang tangan dan gelang kaki
• Selendang atau sampur

3. Simbol Tata Rias


Tata rias diperlukan untuk menciptakan wajah yang sesuai dengan karakter tari. Simbol tata
rias wajah dapat dilihat dari wajah penari setelah dirias. Fungsi tata rias antara lain untuk
mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan dan khususnya
untuk memperkuat ekspresi, juga untuk menambah daya tarik penampilan.
Pengertian kritik istilah dalam bahasa Inggris yaitu 'critic' yang diartikan pengkritik,
pengupas, atau pembahas. Kritikus berasal dari kata Yunani ' kritikos' yang berarti mampu
membahas. Maka dengan kritikus hendaknya mampu membahas dengan argumen yang jelas ,
menurut Edi Setiawati dikritik idealnya disampaikan secara tertulis dan tulisan tersebut tidak
hanya dapat dibaca oleh seniman saja tetapi juga masyarakat luas. Hal ini dapat mendidik
masyarakat secara umum untuk mengetahui perkembangan seni pertunjukan sedangkan
kritikus adalah seseorang yang mampu membicarakan karya-karya seni dan mampu pula
membahasnya secara objektif. Pembahasan secara objektif meliputi 2 pertimbangan yakni
pertimbangan pada pengamatan secara tekstual dan pertimbangan pada pengamatan secara
kontekstual pengamatan secara tekstual adalah pengamatan atau penelitian pada teks yakni
pengamatan pada peristiwa panggung atau apa yang dipertunjukkan di panggung sedang
dalam pembahasan pada kontekstual adalah apa yang ada di balik pertunjukan yang dalam
kritiknya mengarahkan pada usaha revitalisasi nilai-nilai tradisi yang erat dengan masyarakat
dan latar belakang nilai-nilainya yang lebih fundamental.

B. Pengertian gaya
Gaya memiliki arti penting pada perwujudan seni, dan demikian pula kiranya pada seni tari.
Gaya senantiasa melekat pada ungkapan suatu penampilan tari, apakah yang bernuansa
tradisional maupun yang bergaya baru atau modern. Gaya memiliki arti penting di dalam seni
tari oleh karena berkaitan dengan persoalan identitas. Maka ?gaya? merupakan sesuatu yang
tak terpisahkan dalam penyajian tari. Bagaimana mungkin suatu koreografi tari ditampilkan
tanpa menyertakan gaya di dalamnya? Dalam arti kata, identitas suatu jenis tari dapat diamati
lewat gaya pengungkapannya. Berdasarkan sifatnya, gaya itu sendiri bersifat individual dan
kelompok. Bertolak dari persoalan-persoalan di atas itulah tulisan ini mencoba untuk
mengungkapkan persoalan-persoalan tentang gaya, baik dalam pengertian gaya di dalam
konteks kehidupan manusia maupun di dalam konteks kehidupan seni, khususnya seni tari.
Istilah gaya itu sendiri merupakan sesuatu yang kerap terdengar dalam setiap pembicaraan
tentang dunia seni tari di kalangan seniman. Tetapi rasa-rasanya sebatas pada persoalan
pengidentifikasian suatu jenis tari. Sementara diskusi tentang gaya dalam pengertiannya yang
luas, dan mendalam di dalam seni tari sangatlah jarang dilakukan. Sementara referensi-
referensi tulisan tentang kajian atau analisis gaya masih sedikit, dan bahkan sulit ditemukan.
Artinya bahwa buku-buku, artikel jurnal, dan semacamnya masih amat jarang yang secara
fokus membahas dan mengkaji tentang gaya di balik suatu penampilan tari.
.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
…………………….

Anda mungkin juga menyukai