Anda di halaman 1dari 5

Beberapa Macam Motif Batik Jawa Tengah Dan Filosofinya

Selamat malam Agan dan Sista semua, kali ini ane akan membahas beberapa motif Batik Jawa
Tengah dan Filosofinya.

Berikut beberapa motif batik beserta filosofinya:

Motif Batik Truntum

Zat Pewarna: Soga Alam


Kegunaan : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.
Daerah: Jogja

Motif Batik Tambal

Zat Pewarna: Soga Alam


Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya
cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru
Daerah: Jogja

Motif Batik Pamiluto


Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang saat pertunangan
Unsur Motif : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya
Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut
[tertarik].
Motif Bledak Sidoluhur

Kegunaan : Upacara Mitoni ( Upacara Masa 7 Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil pertama kali)
Filosofi : Yang menggunakan selalu dalam keadaan gembira.

Daerah: Jogja

Motif Sido Wirasat

Nama motif : Sido Wirasat


Dikenakan : Orang tua temanten
Makna : Orang tua memberi nasehat

Motif Wahyu Tumurun


Batik pekalongan

Motif Jlamprang Pekalongan


motif
batik Jlamprang pekalongan dan filosofinya
Model batik dari Pekalongan yang pertama ialah motif Jlamprang. Memiliki aksen geometris
dan lebih sering berkomposisi lebih dari 2 macam warna. Pola batik Jlamprang muncul
bersamaan saat perkembangan agama Islam di Pekalongan, maka tak heran jika motif-
motifnya tidak pernah meniru makhluk hidup. Mengingat ada dua perbedaan pendapat
sejarawan akan arti atau makna dari motif Jlamprang, sehingga ada dua perbedaan
pandangan pula yang bisa kita kaji. Makna yang pertama kerap dikaitkan dengan
kebudayaan umat Islam yang selalu menjaga silaturahmi dan hidup rukun. Sedangkan
pendapat yang kedua lebih condong kearah filosofi orang Hindu.

Motif Liong
motif
batik Liong pekalongan beserta penjelasannya
Pada zaman dahulu, banyak etnis Tionghoa yang sudah menetap di Pekalongan. Mereka
juga turut andil dalam perkembangan trend busana pada masa lampau. Salah satu bentuk
partisipasinya ialah dengan diciptakannya batik Liong. Dilihat dari sisi ornamen, motif batik
Liong cenderung mengadopsi wujud makhluk imaginir seperti ular naga.

Motif Semen
motif
batik Semen pekalongan dan pengertiannya
Batik semen merupakan motif batik klasik dari daerah Pekalongan. Penampilannya hampir
sama dengan motif batik semen dari Jogja dan yang lebih terkenal dari daerah Solo, hanya
saja motif Semen Pekalongan tidak terdapat unsur cecak dan lebih didominasi oleh gari-
garis dekoratif. Ornamen pendukung umumnya berupa burung garuda atau tumbuhan
tertentu. Filosofinya yaitu lambang burung garuda yang gagah perkasa yang mampu
bertahan dalam kondisi apapun. Siapapun yang memakainya diharapkan memiliki
keteguhan hati yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai