Anda di halaman 1dari 8

TATA RIAS

Pengertian dan Sejarah Tata Rias (Make Up)

Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih
sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk
menggambarkan karakter tokoh (Eko Santoso, 2008: 273). Contohnya, teater Yunani yang memakai
topeng lebih besar dari wajah pemain dengan garis tegas agar ekspresinya dapat dilihat oleh penonton.
Beberapa teater primitive menggunakan bedak tebal yang biasa dibuat dari bahan-bahan alam, seperti
tanah,tulang, tumbuhan, dan lemak binatang.

Fungsi Make up dalam teater, (Eko Santoso, 2008: 274) sebagai berikut:
➢ Menyempurnakan penampilan wajah.
➢ Menggambarkan karakter tokoh.
➢ Memberi efek gerak pada ekspresi pemain
➢ Menghadirkan garis wajah sesuai dengan tokoh.
➢ Menambah aspek dramatik.

Fungsi Make up akan berhasil baik kalau pemainnya mempunyai syarat-syarat watak, tipe, dan keahlian
yang dibutuhkan oleh peranan-peranan yang akan dilakukannya. Kegunaan Make up dalam seni teater,
sebagai berikut:
➢ Merias tubuh manusia
➢ Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
➢ Membuat wajah dan kepala sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Jenis – jenis Tata Rias


1. Make up Korektif/ Natural
Merupakan bentuk make up yang bersifat menyempurnakan (koreksi). Make up ini menyembunyikan
kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan menonjolkan hah-hal yang menarik dari wajah. Make
up korektif ini disebut pula makeup.

2. Make up Karakter
Adalah make up yang mengubah penampilan wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan
ciri-ciri khusus yang melekat pada tokoh. Make up karakter ini digunakan ketika karakter wajah pemeran
tidak sesuai dengan karakter tokoh. Contohnya, mengubah umur pemeran yang masih muda menjadi
lebih tua sesuai dengan tokoh.

3. Make up Fantasi
Disebut make up karakter khusus, karena menampilkan wujud rekaan dengan mengubah wajah tidak
realistik. Make up ini menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak nyata keberadaannya dan lahir
berdasarkan daya khayal semata, contohnya rias badut, horor dan bidang.

4. Make Up Etnik
Tata rias tradisional / Etnik Adalah suatu pola yang turun temurun dan selalu dipertaruhkan keutuhannya.
Tujuannya untuk kemegahan dan kewibawaan dan usaha untuk mempercantik diri. Contoh : rias wayang
orang, rias manten (paes)
- Klasik : bersumber, kraton
- Kerakyatan : bersumbu kepada masyarakat biasa

• Kosmetik Yang Digunakan Dalam Merias

-Susu Pembersih (Milk Cleanser)


-Pembersih Pemulas Mata (Eye Make Up Remover)
-Penyegar (Face Tonic/Freshener)
-Pelembab (Moisturizer)
-Penyamar Noda (Concealer Stick)
-Alas Bedak (Foundation)
-Bedak Tabur (Loose Powder)
-Bedak Padat (Compact Powder)
-Krim Alas Pemulas Mata (Eye Cream)
-Pemulas Mata (Eye Shadow)
-Celak Mata (Eye Liner)
-Pensil Alis (Eye Brow)
-Pelentik Bulu Mata (Mascara)
-Pemulas Pipi (Blush on/Rounge)
-Pemerah bibir

• Peralatan Yang Digunakan Dalam Merias

-Spon/saput bedak: Untuk membubuh alas bedak, bedak tabur dan bedak padat.
-Kuas bedak besar: Untuk merapikan bedak tabur sekaligus membuang sisa bedak yang berlebihan.
-Sikat alis: Untuk merapikan rambut alis.
-Penjepit bulu mata: Untuk melentikan bulu mata agar mata kelihatan lebih indah.
-Kuas pemulas mata: Untuk membubuhkan warna eye shadow pada kelopak mata .
-Kuas pemulas pipi: Untuk membubuhkan serbuk pemerah pipi ke tulang pipi.
-Bulu mata palsu: Untuk membantu bulu mata yang bermasalah, dengan adanya penambahan bulu mata
maka mata dapat kelihatan lebih indah dan hidup.
-Lem bulu mata: Untuk merekatkan bulu mata palsu yang ditempelkan pada garis mata bagian atas.
-Kuas bibir: Untuk membubuhkan dan membentuk bibir agar terlihat lebih sempurna.

TATA BUSANA
1. Pengertian
Segala sandangan dan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan di dalam pentas disebut dengan
tata pakaian pentas. Bahkan bisa pemeran atau penari dalam pentas mengenakan pakaiannya sendiri,
maka pakaian itu beserta perlengkapannya menjadi kostum pentasnya. Busana pentas meliputi semua
pakaian, sepatu, pakaian kepala dan perlengkapannya, baik yang kelihatan maupun yang kelihatan oleh
penonton.

2. Bagian-bagian Busana Pentas

Busana dasar, busana kaki, busana tubuh, busana kepala dan perlengkapan-perlengkapan atau accessories.

a. Busana dasar

Busana dasar yaitu bagian dari busana yang entah kelihatan maupun yang tidak terlihat, gunanya untuk
membuat indah pakaian yang terlihat. Busana ini juga untuk membuat efek yang diperlukan dalam sebuah
pertunjukan. Busana ini bisa berbentuk korset, stagen, rok simpai atau busana untuk membuat perut
gendut, pinggul yang besar atau untuk membuat pemeran tampak gemuk. Contoh yang paling sederhana
yaitu pakaian badut.

b. Busana kaki

Busana Kaki yaitu busana yang digunakan untuk menghias kaki pemeran. Busana ini bisa terdiri dari kaos
kaki, sepatu ( olah raga, periodisasi, klasik, modern, kesatuan atau seragam dan lain-lain), sandal
(modern, tradisional, klasik, rakyat atau keratin) sepatu atau sandal dari suku atau Negara tertentu yang
mempunyai ciri khas tersendiri.

c. Busana tubuh atau body

Busana tubuh atau body yaitu busana yang dipakai tubuh dan kelihatan oleh penonton. Busana ini
meliputi blus, rok, kemeja, celana, jaket, rompi, jas, sarung dan lain-lain. Busana ini bisa pakaian
tradisional dari suatu daerah, busana kenegaraan, busana modern atau busana fantasi yang diciptakan
untuk tujuan pementasan dengan lakon tertentu.

d. Busana kepala

Busana Kepala yaitu pakaian yang dikenakan di kepala pemeran, termasuk juga penataan rambut. Corak
pakaian kepala tentu saja tergantung dari corak busana yang akan dikenakan. Pakaian kepala dapat
dimanfaatkan sebagai tanda atau pencitraan seorang pemain di atas pentas. Misalnya seorang raja ditandai
dengan pemakaian mahkota, orang jawa dengan blangkonnya atau cowboy dengan topi laken. Gaya
rambut juga kadang-kadang dimasukkan kedalam pakaian kepala meskipun ini termasuk bagian dari tata
rias. Busana dan tata rias sangat erat kaitannya dengan melukiskan peranan hingga kedua hal tersebut
perlu diperhatikan bersama.

e. Perlengkapan-perlengkapan/accessories

Accessories yaitu pakaian yang melengkapi bagian-bagian busana yang bukan pakaian dasar atau yang
belum termasuk dalam busana dasar, busana tubuh, busana kaki dan busana kepala. Pakaian ini
ditambahkan demi efek dekoratif, demi karakter atau tujuan-tujuan lain. Misalnya kaos tangan, perhiasan,
dompet, ikat pinggang, kipas dan sebagainya.
Selain accessories ada juga yang disebut dengan properties yaitu benda atau pakaian yang berguna untuk
membantu akting permainan. Perbedaan antara accessories dan properties tidaklah begitu jelas, seringkali
yang sedianya untuk properties tetapi kemudian berubah menjadi accessories begitu juga sebaliknya.
Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang pemeran hanya untuk melengkapi efek kostum adalah
accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan untuk membantu akting maka dompet tersebut menjadi
properties. Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila adegan mulai, atau yang
dibawa oleh pelaku lain, ini dipandang sebagai properties, tetapi kalau mantel dan topi itu digunakan oleh
pelaku maka ini disebut sebagai kostum. Jadi suatu accessories yang dikenakan oleh pemeran apabila
tidak digunakan untuk membantu acting permainan maka tetap disebut sebagai accessories tetapi kalau
barang itu digunakan untuk membantu permainan maka disebut dengan properties. Begitu juga dengan
busana kalau tidak digunakan untuk main maka disebut sebagai properties tetapi kalau digunakan pada
waktu permainan maka disebut sebagai kostum.

3. Tujuan dan Fungsi Tata Busana

-Membantu penonton agar mendapatkan suatu ciri atas pribadi peranan.

Membantu memperlihatkan adanya hubungan peranan yang satu dengan peranan yang lain, misalnya
sebuah seragam kesatuan.

-Agar busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka busana harus menunaikan beberapa
fungsi tertentu yaitu :

-Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia berdialog, busana yang dikenakan
sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya.
Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnyadengan karakter-karakter lainnya.

-Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat
membedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain.

-Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku
atau akting perannya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada
pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan
dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku. Hal ini sebagian besar tergantung pada temperamen dan kerja
sama antara pelaku dan perencana. Pelaku yang pandai dan cukup latihan biasanya dapat menguasai
busana yang sulit untuk dapat mencari efek visual yang menarik.

4. Macam-macam Tata Busana

Dalam penampilannya macam busana pentas bisa digolongkan dalam berbagai bentuk yaitu: busana
historis, modern, nasional, tradisional, sirkus, fantastis, hewan dan sebagainya.

a. Busana historis yaitu bentuk busana pentas yang spesifik untuk periode-periode berdasarkan sejarah
dari kejadian lakon. Misalnya busana jaman Napoleon adalah serba ketat untuk pria dan jurk menjurai di
atas lantai dengan rumbai dan rampel meriah bagi wanita. Busana pentas kerajaan Mojopahit akan
berbeda dengan kerajaan Mataram.
b. Busana modern yaitu bentuk busana pentas yang digunakan tak berbeda dengan pakaian yang
digunakan sehari-hari dimasyarakat.

c. Busana tradisional yaitu bentuk busana yang menggambarkan karakteristik spesifik secara simbolis dan
distilir. Busana seperti ini seringkali berlatar belakang sejarah terutama yang berhubungan dengan
karakter tradisional, periode dan tempat yang khusus.

d. Busana nasional yaitu busana yang menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang
bersangkutan secara historis dan nasional. Misalnya busana tentara Jerman jaman Nazi atau tentara
jepang diperang dunia II.

TATA PANGGUNG

1. Pengertian
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tat dekorasi). Gambaran tempat kejadian
lakon diwujudkan oleh tat panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan)
semata, tetapi segala tata letak perabotan atau properti yang akan digunakan oleh aktor disediakan
oleh penata panggung .

2. Jenis Tata Panggung


Dibagi menjadi 3 macam yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung karakter

a. Panggung tertutup :
-Panggung Prosenium ato Panggung Pigura
Merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang proscenium atau bingkai gambar
melalui penonton menyaksikan pertunjukan. Sisi/tepi lubang proscenium bisa berupa garis
lengkung / garis lurus yang dapat disebut pelengkung proscenium (proscenium arch) untuk
yang bukan pertunjukan dipasang layar-layar (airtain)sebeng-sebeng (sede wing)
-Panggung Protable
Merupakan panggung t anpa layar muka dan dapat dibuat didalam m aupun diluar gedung
dengan mempergunakan panggung (podium, platform). Adegan-adegan dapat diakhiri
dengan mematikan lampu (black out) panggung ini dibuat tidak permanen.
-Panggung Area
Merupakan bentuk panggung paling sederhana, panggung ini dapat dibuat didalam maupun
diluar gedung, kursi pangung diatur sehingga panggung berada ditengah
 Panggung Area Tapal Kuda ; separuh bagian pentas masuk bagian penonton
 Panggung Area ¾ ; ¾ dari panggung masuk kearah penonton
 Panggung Area Penauh ; penonton dapat menyaksikan dari segala arah

b. Panggung Terbuka :
Pentas dapat dibuat di ruangan / diluar ruangan, panggung terbuka lahir dan dibuat
ditempat terbuka tetapi dapat divariasi

c. Panggung Karakter
Panggung keliling yang digunakan untuk pertunjukan karya-karya teater dari satu tempat ke
tempat lain.

3. Fungsi Tata Panggung


-Tata panggung berfungsi untuk memperindah penempatan pentas memberikan ruang bagi
pemeran.
-Memperkuat pemain, para actor, artinya kehadiran tata pangnggung tidak hanya sekedar
mempercantik tetapi menegaskan ;laku aksi yang disajikan oleh para actor diatas pentas.
-Mampu menghadirkan suasana, memberi hidup pementasan serta menguatkan karakter
pemain

LIGHTING

1. Pengertian
Penatan pencahayaan, atau untuk menerangi suatu obyek agar bisa mendukung sebuah
pementasan.

 Perbedaan Pencahayaan dan Penerangan


-Pencahayaan adalah sebagai penerangan rumah atau bangunan kita agar kita dapat
merasakan kenyamanan dalam beraktivitas baik di dalam maupun diluar.
-Penerangan adalah sumber cahaya yang menyinari suatu tempat atau ruangan.

2. Jenis jenis lighting


1. Effect Light = Lampu ada mesinnya

2.Follow spot =lampu sorot yang khusus biasanya diletakan jauh dari panggung.

3.Fresnel = lampu dasar yang mengeluarkan sorot putih bersih, bentuknya ada kotak, bulat
sisi depan.

4.Hazer= Pendukung dalam penciptaan suasana, ditambahkan warna-warna yang dikeluarkan


oleh effect light.
5.Smoke Machinery= Special efek ini berguna untuk membuat asap yang dimana keluar
untuk menimbulkan kesan tertentu

3. Fungsi lighting
1. Menerangi panggung agar objek yang di panggung terlihat jelas.

2. Mewarnai objek atau area panggung (Washing/painting).

3. Panorama (memberikan kesan dramatis ).

4. Sebagai tanda pengganti scene adegan di panggung.

5. Sebagai triger atau tanda konser sudah dimulai.

6. Mengalihkan perhatian penonton

Anda mungkin juga menyukai