MAKALAH
Oleh:
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, maha pengasih lagi maha penyayang yang
telah melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Peran Pendidikan dalam Perubahan Sosial sebagai tugas Landasan Kependidikan.
Makalah ini mencoba untuk mengkaji peran pendidikan dalam perubahan sosial
masyarakat di Indonesia. Pemasalahan utama dalam makalah ini yaitu : (1) bagaimana
perubahan sosial yang sedang terjadi di indonesia saat ini, (2) bagaimana kondisi
pendidikan kita saat ini dan (3) bagaimana peran pendidikan dalam perubahan sosial
masyarakat di indonesia. Perubahan sosial yang terjadi di Indonesia dikaji dari sudut
padang pendidikan secara holistik. Kajian tersebut kemudian disusun dalam empat
bagian yaitu : (1) Pendahuluan; (2) Kajian Teori, (3) Pembahasan, dan (4) Penutup.
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak, utamanya pembaca skripsi ini demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi.
manfaat, baik bagi penulis sendiri maupun para pemabaca umumnya. Amin.
Semarang, 13 Oktober
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI . ..................................................................................................... iii
A. PENDAHULUAN
1. Kebermasalahan ........................................................................................... 1
2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
B. KAJIAN TEORI
1. Perubahan Sosial .......................................................................................... 3
a. Definisi Perubahan Sosial...................................................................... 3
b. Teori Perubahan Sosial ......................................................................... 3
c. Bentuk Perubahan Sosial ...................................................................... 4
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial.......................... 6
e. Tahap-tahap Perubahan Sosial ............................................................. 6
2. Pendidikan .................................................................................................... 7
a. Definisi Pendidikan ............................................................................... 7
b. Tujuan Pendidikan ................................................................................ 8
c. Fungsi Pendidikan ................................................................................. 8
3. Hubungan Perubahan Sosial dengan Pendidikan......................................... 9
C. PEMBAHASAN
1. Perubahan Sosial yang Sedang Terjadi di Indonesia .................................... 10
2. Kondisi Pendidikan Indonesia saat Ini .......................................................... 11
a. Kurikulum.............................................................................................. 11
b. Kelembagaan ........................................................................................ 12
c. Profesionalisme Guru ........................................................................... 13
d. Strategi Pembelajaran .......................................................................... 14
D. PENUTUP
1. Simpulan ....................................................................................................... 20
2. Saran............................................................................................................. 21
A. PENDAHULUAN
1. Kebermasalahan
Saat ini perkembangan jaman telah membawa dampak perubahan pada
berbagai aspek. Dampak perubahan yang terjadi begitu cepat dan mudah
diamati yaitu aspek sosial. Perubahan sosial yang terjadi bukan hanya menuju
ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Hal itu
sudah terjadi sejak jaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang
terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia
yang menghadapinya. Setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat selalu
memunculkan resiko kehidupan sosial atau ketidakpastian sosial. Tatanan
sosial yang baru (modern) lebih menekankan pada rasionalisasi yang bersifat
progresif dalam dunia kemasyarakatan. Masyarakat yang mengalami
transformasi, menganggap solidaritas bukan lagi menjadi prioritas, melainkan
lebih individualis atau berorientasi pada pertimbangan untung rugi.
Berbagai media baik cetak maupun elektronik menampilkan perilaku
sosial masyarakat seperti korupsi, kekerasan, perusakan, kejahatan seksual,
pencurian, dan lain sebagainya. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat
untuk menuntut ilmu dan mendidik siswa menjadi manusia berakal
nampaknya berbanding terbalik. Siswa melakukan tindakan melanggar
norma sosial misalnya tindakan asusila, tawuran, tidak jujur dan tindakan lain
yang melanggar nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Di samping itu, masalah
ketidakdisiplinan pelajar pada jam belajar sekolah yang lebih mementingkan
urusan pribadi atau kelompok dengan berkunjung ke mall atau bergerombol
di taman, warnet atau tempat-tempat santai lainnya
(http://www.merdeka.com/tag/k/kenakalan-remaja, diakses 8 September
2014).
Pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya mengatasi
maslah sosial melalui pendidikan dengan membuat perundang-undangan
pendukung dan melakukan perubahan kurikulum. Namun upaya ini belum
berhasil dan masih dikaji ulang. Pemerintah tidak bisa disalahkan secara
2
B. KAJIAN TEORI
1. Perubahan Sosial
a. Definisi Perubahan Sosial
Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya
bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu
perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam
lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga
masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 2000).
William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan
suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun
immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
Dengan kata lain perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya
pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola-pola
perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari
kelompok-kelompok sosial.
b. Teori perubahan sosial
1) Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Menurut James M. Henslin (2007), terdapat dua tipe teori evolusi
mengenai cara masyarakat berubah, yakni teori unilinier (semua
sama) dan teori multilinier (tidak semua masyarakat sama). Inti teori
4
bersikap terbuka terhadap hal- hal atau masalah baru baik dari luar
maupun dari dalam.
2. Pendidikan
a. Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara
dan membentuk latihan. Pendidikan selanjutnya diartikan sebagai proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
(Sugihartono, 2007:3).
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
George F. Kneller dalam bukunya yang berjudul: Foundations of
Education mengatakan bahwa pendidikan dapat dipandang dalam arti
luas dan dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses.
Pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang
mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau
perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau kemampuan fisik
(physical ability) individu. Pendidikan dalam artian ini berlangsung terus
(seumur hidup) (Siswoyo, 2007:18).
Pendidikan adalah upaya mengembangkan kemampuan atau
potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral sosial
sebagai pedoman hidupnya (Sudjana, 2004:2). Dengan kata lain
pendidikan merupakan proses pengembangan kemampuan dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dengan lingkungannya.
8
C. PEMBAHASAN
pekerjaan guru tidak bisa dijadikan sekedar sebagai usaha sambilan, atau
pekerjaan sebagai moon-lighter (usaha objekan) Suyanto (2007: 4).
Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya guru terlebih
terlebih guru honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru, dan
mereka memasuki pekerjaan sebagai guru tanpa melalui sistem seleksi
profesi. Singkatnya di dunia pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak
mengatakan sangat banyak, guru yang tidak profesioanal. Inilah salah
satu permasalahan internal yang harus menjadi “pekerjaan rumah” bagi
pendidikan nasional masa kini.
Lebih jauh disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (PP. No. 74 Th. 2008).
Sejalan dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik profesional, guru
dituntut memiliki empat kompetensi. Adapun empat kompetensi tersebut
yaitu: (1) Kompetensi Kepribadian; (2) Kompetensi Pedagogik; (3)
Kompetensi Profesional; (4) dan Kompetensi Sosial. Guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional (PP. Nomor 74 Tahun 2008).
d. Strategi Pembelajaran
Menurut Suyanto (2007: 15-16) era globalisasi dewasa ini
mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap pola pembelajaran
yang mampu memberdayakan para peserta didik. Tuntutan global telah
mengubah paradigma pembelajaran dari paradigma pembelajaran
tradisional ke paradigma pembelajaran baru. Suyanto menggambarkan
paradigma pembelajaran sebagai berpusat pada guru, menggunakan
media tunggal, berlangsung secara terisolasi, interaksi guru-murid berupa
pemberian informasi dan pengajaran berbasis factual atau pengetahuan.
15
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Kondisi sosial yang terjadi di Indonesia
Perubahan sosial di Indonesia dimulai dengan reformasi yang
membawa perubahan terhadap tantanan kehidupan. Reformasi
merupakan suatu proses perbaikan dengan melakukan koreksi terhadap
unsur-unsur yang rusak, dengan tetap mempertahankan elemen budaya
dasar yang masih fungsional, tanpa merubah bentuk masyarakat dan
budaya secara total dan mendasar. Akibat gejala sosiologis fundamental,
maka terjadi pergeseran-pergeseran yang diantaranya: pergeseran
struktur kekuasan dari Otokrasi menjadi Oligarki dan kebencian sosial
yang tersembunyi (Socio–Cultural Animosity).
b. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini
Kondisi pendidikan Indonesia saat ini menunjukkan bahwa:
penerapan kurikulum 2013 yang belum sepenuhnya siap karena pendidik
belum mengetahui secara mendalam tentang cara pembuatan perangkat
pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa, permasalahan sistem
kelembagaan pendidikan dualisme atau bahkan dikotomi antar
pendidikan umum dan pendidikan agama, profesionalisme Guru yang
masih rendah dan strategi pembelajaran yang belum tepat dan kurang
inovatif.
c. Peran pendidikan dalam perubahan sosial
Peran pendidikan dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia
yaitu: meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif, mendorong
sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju,
toleransi terhadap perbuatan menyimpang yang bukan merupakan
pelanggaran hukum, sistem pelapisan masyarakat yang terbuka,
pemahaman atas keberadaan masyarakat yang heterogen, orientasi ke
masa depan dan pandangan bahwa manusia harus senantiasa
memperbaiki hidupnya.
21
2. Saran
a. Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu, olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus
berusaha mengendalikan perubahan itu ke arah yang positif agar budaya
yang terbentuk dari perubahan sosial dapat memberikan manfaat bagi
kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.
b. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional hendaknya selalu
melakukan perbaikan secara terus guna memperbaiki kualitas pendidikan
Indonesia dari sistem, landasan dan komponen-komponen pendukungya
berdasarkan pendidikan yang humanis dan Pancasila dan UUD 45.
c. Pendidikan sebagai alat perubahan diharapkan mampu melakukan
transformasi secara utuh perubahan sosial yang terjadi di Indonesia
dengan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; dan tujuan
pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
22
DAFTAR PUSTAKA
Freire, Paulo. 2000. Pendidikan Kaum Tertindas, alih bahasa Oetomo Dananjaya
dkk. Jakarta: LP3ES.
Moore, Wilbert. E. 2002. Social Change. New York: The Macmillan Company.
Othman, Ali Issa, 1981. Manusia Menurut al-Ghazali, alih bahasa Johan Smit
dkk. Bandung: Pustaka.