BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
YTH KETUA PIMPINAN DAERAH AISYIYAH PINRANG IBU ST FATIMAH MUIN SPD,MPD
UNDANGAN DAN SELURUH ANGGOTA PESERTA MUSRAN YANG SAYA BANGGAKAN DAN HORMATI PULA
ALHAMDULILLAH PUJI SYUKUR ATAS BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SWT YG TELAH MELIMPAHKAN
RAHMAT DAN KARUNIANYA KEPADA KITA SEMUA HINGGA DI BERIKAN NIKMAT KESEHATAN DAN
KESEMPATAN UNTUK BERSAMA2 HADIR MENGIKUTI ACARA MUSYAWARAH RANTING INI.
TERIRING SHALAWAT DAN SALAM TERCURAH ATAS JUNJUNGAN KITA NABIYULLAH NABI BESAR
MUHAMMAD SAW YANG MENJADI TELADAN DAN PANUTAN UNTUK SELURUH ALAM INI.
ALHAMDULILLAH PADA HARI INI TERLAKSANA MUSYAWARAH RANTING IBI RSU AISYIYAH ST KHADIJAH
PINRANG ,KAMI SELAKU PANITIA PELAKSANA MUSYAWARAH RANTING PERIODE 2018-2023
MENGHATURKAN TERIMA KASIH YG SEBESAR2NYA KEPADA SEMUA PIHAK YG TELAH MEMBERIKAN
DUKUNGAN DAN BANTUANNYA HINGGA TERESELENGGARANYA MUSRAN INI,APRESIASI TERBESAR
KAMI BERIKAN KEPADA TEMAN BIDAN IBI RANTING KHADIJAH YG TELAH BERUSAHA SEMAMPU DAN
SEBISANYA MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERBAIKNYA HINGGA ACARA MUSRAN INI DAPAT TERLAKSANA
MESKIPUN BERLANGSUNG DALAM KETERBATASAN TERUTAMA DI ERA PANDEMI COVID 19 INI.TERIMA
KASIH TAK TERHINGGA UNTUK TEMAN2 TERHEBAT SEMUA,KALIAN SEMUA LUAR BIASA……
TAK LUPA PULA KAMI MOHON MAAF SEKIRANYA NANTI DALAM PELAKSANAAN MUSRAN INI ADA YG
KURANG BERKENAN,KARENA KAMI MEMANG MASIH BELAJAR DAN SELALU TERBUKA MENERIMA
ARAHAN DAN BIMBINGAN DEMI KEBAIKAN KITA BERSAMA.SEHINNGA BISA TERLAKSANA DENGAN BAIK
DAN LANCAR TANPA HALANGAN APAPUN ,SEMOGA INI MENJADI TONGGAK KEBANGKITAN TEMAN
BIDAN BIDAN DI RSU KHADIJAH UNTUK TETAP BERSINERGI DAN KONTINYU MELAKSANAKAN MUSRAN
DI TAHUN2 BERIKUTNYA.
AKHIR KATA
Program Keluarga Berencana di Rumah Sakit ( PKBRS )
Cacatan medik merupakan sumber data tentang penderita untuk mendukung kegiatan KB di
rumah sakit, maka data umum penderita, jumlah anak, kesertaan penderita dalam KB dan lain-
lain yang ada hubungannya dengan KB perlu dicatat dan dapat dilihat dengan jelas dicatatan
medic. Catatan medic demikian disebut catatan medic yang berorientasi ( CMBKB ).
CMBKB yang dikembangkan dalam PKBRS berbentuk Cap/stempel sebagai berikut :
2.7 Klasifikasi fasilitas pelayanan KB
Klasifikasi Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu mata rantai fasilitas
pelayanan medis Keluarga Berencana yang pada umumnya terpadu dengan fasilitas pelayanan
kesehatan.
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana meliputi fasilitas pelayanan Keluarga Berencana
professional dan fasilitas pelayanan Keluarga Berencana masyarakat.
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana professional diselenggarakan oleh tenaga
profesional, yaitu dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat kesehatan. Fasilitas
pelayanan Keluarga Berencana professional ini dapat bersifat statis dan bersifat bergerak
(mobil).
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana professional yang bersifat statis meliputi
pelayanan-pelayanan Keluarga Berencana yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan Keluarga
Berencana Sederhana, Lengkap, Sempurna dan Paripurna. Pengelompokan fasilitas tersebut
didasarkan pada kemampuan dan kewenangannya.
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana profesional yang bersifat bergerak (mobil) adalah
pelayanan yang menjangkau masyarakat di pedesaan, yaitu Tim Keluarga Berencana Keliling,
Puskesmas Keliling dan Tim Mobil Kontap.
Fasilitas pelayanan Keluarga Berencana oleh masyarakat ialah pelayanan Keluarga
Berencana yang diselenggarakan oleh masyarakat, meliputi PPKBD, Sub PPKBD, Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos KB – Kes, dan Kelompok Akseptor.
a. Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana Sederhana
Batasan
Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana Sederhana ialah fasilitas yang mampu dan berwenang
memberikan pelayanan kontrasepsi metode :
a. Sederhana (kondom, obat vaginal)
b. Pil KB
c. Suntik KB
d. AKDR / Implan bagi fasilitas pelayanan yang mempunyai tenaga bidan terlatih
e. Upaya penanggulangan efek samping, komplikasi ringan dan upaya rujukan.
Fungsi
a. Memberikan pelayanan KIE medis selama ataupun sesudah pelayanan
b. Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana, pil dan suntik KB
c. Memberikan pelayanan AKDR / implan dan pelayanan konseling bagi fasilitas pelayanan yang
memiliki tenaga bidan terlatih
d. Memberikan pelayanan rujukan sesuai dengan kemampuan
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan
Tenaga
Tenaga minimal yang diperlukan :
Bidan yang sudah mendapat pelatihan Keluarga Berencana
Prasarana dan Sarana
Ruangan, Perlengkapan, dan Peralatan
1. Ruang tunggu, pendaftaran serta KIE medis, biasanya dipakai bersama dengan pelayanan
kesehatan lain. Ukuran minimal 2,5 x 4 m² dengan perlengkapan minimal :
a. Satu meja tulis dan kursi untuk pendaftaran
b. Sebuah lemari tempat penyimpanan kartu status, register, formulir laporan dan obat / alat
kontrasepsi
c. Tempat duduk untuk menunggu
d. Satu set bahan-bahan KIE medis Keluarga Berencana
e. Satu set alat peraga
2. Ruang konsultasi, dapat menyatu dengan ruang pelayanan lain dan ukuran minimal 2,5 x 3 m²
dengan perlengkapan :
a. Satu meja dan kursi untuk pelayanan konsultasi
b. Satu meja untuk tempat obat dan alat kontrasepsi
c. Satu lemari untuk menyimpan obat dan alat kontrasepsi
3. Ruang periksa dan pelayanan kontrasepsi. Ukuran minimal 2,5 x 3 m², dengan perlengkapan
minimal :
a. Satu tempat tidur periksa berikut kasur, bantal, dan linen (sarung bantal, sprei, duk, karet laken)
b. Satu bangku kecil untuk memudahkan klien naik ke tempat tidur
c. Satu tensimeter, satu stetoskop, dan satu timbangan berat badan
d. Alat sterilisator
e. Satu set alat suntik
f. Satu meja peralatan untuk meletakkan stoples obat dan alat-alat
g. 5 buah stoples
h. Meja ginekologik sederhana untuk pelayanan AKDR bagi fasilitas pelayanan yang mempunyai
tenaga bidan terlatih
i. Satu set AKDR kit
j. Satu set Implan kit
k. Cawan / mangkuk ginjal
l. Wadah / kotak tak tembus untuk tempat semprit
m. Tempat sampah medis
n. Tempat sampah nonmedis
o. Wadah larutan klorin
p. Sabun cair / batangan kecil
q. Handuk sekali pakai / tisu
r. Alat-alat kontrasepsi
s. Bahan / obat-obatan habis pakai, seperti cairan antiseptic, kapas dan kassa steril / DTT
t. Fasilitas air mengalir
4. Kamar kecil / WC (bila memungkinkan). Ukuran minimal 2 x 1 m², dengan perlengkapan :
a. Tempat air berikut gayungnya
b. Sabun dan alat pembersih lainnya
Tenaga
Tenaga minimal yang diperlukan adalah :
a. Dokter umum yang sudah mendapat pelatih
b. Bidan atau perawat yang sudah mendapat pelatihan
c. Tenaga administrasi
3. Ruang periksa dan pelayanan kontrasepsi dengan ukuran 3 x 3 m² dan perlengkapan minimal :
a. Satu tempat tidur periksa berikut kasur, bantal dan linen (sprei, sarung bantal, duk, dan karet
laken)
b. Satu bangku kecil untuk memudahkan klien naik ke tempat tidur
c. Satu tensimeter, satu stetoskop, dan satu timbangan berat badan
d. Alat sterilisator
e. Set alat suntik disposibel
f. Satu meja untuk meletakkan stoples dan alat-alat
g. 5 buah stoples / tapper ware
h. Meja ginekologik
i. Korentang dan tempatnya
j. Cawan / mangkuk ginjal
k. Tempat sampah medis/nonmedis
l. Alat-alat / obat kontrasepsi
m. Bahan / obat-obatan habis pakai, seperti cairan antiseptic, kapas dan kassa steril
n. Dua set AKDR kit siap pakai : DTT / steril
o. Tiga set Implan kit (untuk pemasangan dan pencabutan), DTT / steril
p. Satu meja kecil tempat penyangga lengan untuk pelayanan implant
q. Tiga set vasektomi kit
r. Satu set emergensi kit : ambu bag, suction apparatus, endotrakheal tube, laringoskop, O2 tank +
O2, infuse set + cairannya, obat-obatan (adrenalin, narcan, kortison, antihistamin, koramin)
4. Ruang laboratorium sederhana berikut perlengkapan dan obat-obatan
5. Kamar kecil / WC dengan ukuran minimal 1,5 x 2,5 m² berikut :
a. Tempat air dan gayungnya
b. Sabun dan alat-alat pembersih lainnya
Tenaga
Tenaga minimal yang diperlukan adalah :
Dokter spesialis kebidanan / dokter spesialis bedah / dokter umum yang telah mendapat
pelatihan
Satu orang bidan yang telah mendapat pelatihan
Satu orang perawat kesehatan yang telah mendapat pelatihan
Satu orang tenaga konseling
Satu orang tenaga administrasi
Fungsi
Memberikan pelayanan KIE medis baik sebelum maupun sesudah pelayanan.
Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana, pil, suntik KB, AKDR dan implant serta
kontrasepsi mantap pria dan wanita.
Memberikan pelayanan penanggulangan efek samping dan komplikasi.
Memberikan pelayanan rujukan.
Memberikan pelayanan rekanalisasi.
Memberikan pelayanan penanggulangan infertilitas.
Melakukan pencatatan dan pelaporan.
Melaksanakan pelatihan medis teknis dan konseling.
Melakukan penelitian teknologi kontrasepsi dan biomedis.
Tenaga
Tenaga minimal yang diperlukan :
Dokter spesialis obstetric dan ginekologi yang telah mendapat pelatihan penanggulangan
infertilitas dan rekanalisasi.
Dokter spesialis bedah yang telah mendapat pelatihan penanggulangan infertilitas dan
rekanalisasi.
Dokter spesialis anestesi.
Dokter spesialis urologi.
Dokter umum yang telah mendapat pelatihan.
Tenaga konseling yang telah mendapat pelatihan.
Bidan dan perawat yang telah mendapat pelatihan.
Tenaga administrasi yang telah mendapat pelatihan.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Penjagaan Kualitas Alat/Obat Kontrasepsi
Pengamatan alat/obat kontrasepsi secara visual dapat dilakukan apabila secara fisik terlihat
adanya adanya tanda-tanda kelainan sebagai berikut. Jangan digunakan pabila terdapat tanda-
tanda:
1. Pil KB
- Pil terlihat rusak (pecah-pecah, rapuh/remuk, berubah warna)
- Aluminium pembungkus rusak
- Pada paket/strip, ada pil yang hilang
- Pil terlihat buruk/rusak (ada bintik cokelat, mudah pecah)
2. Kondom
- Kondom terlihat rusak
- Kemasan kondom terbuka/bocor
- Segel kemasan tidak utuh
3. AKDR
- Kemasan steril sudah rusak/terbuka
Catatan: Efektivitas AKDR Cu tidak berkurang bila Cu-nyaterlihat gelap atau ada noda/bintik
hitam.
4. Suntik KB
- Cairan memadat, walaupun sudah dicocok
Catatan: Bila cairan obat suntik terpisah, kocok dahulu sebelum digunakan.
5. Implan
- Kemasan steril terlihat rusak
- Satu kapsul atau lebih dalam kemasan tersebut hilang atau berubah warna (tidak putih)
- Satu kapsul atau lebih dalam kemasan tersebut rusak atau bengkok/ tidak lurus
6. Spermisida
- Tube/kemasan jeli mengkerut
- Aplikator tertutup
7. Tablet foam
- kemasan rusak atau ada tablet yang hilang
- Kemasannya membengkak atau mengelmbung (meandakan bahwa isi di daamnya lembab/
bocor
- Kemasan foilnya risak
- Teblet telah berubah warna (seharusnya berwarna putih)
- Tabet terlihat lunak , lembab/basah, beruap, atau mudah luntur
Spermisida Simpan pada ruang bersuhu 15-30 oC, jauhkan 3-5 tahun
dari tmperatur tinggi USAID; 5 tahun
Lain-lain: 3 tahun
Simpan ditempat kering, suhu > 30 oC 5 tahun
Simpan pada suhu 15-30 oC posisi vials tegak
Norpalnt
lurus menghadap keatas, jauhkan dari sinar
Suntik KB
matahari langsung.
Tujuan
Menjaga proses jaga mutu berlangsung dengan cara berkesinambungan dengan cara
memepertemukan harapan klien dengan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
Waktu pelksanaan
Supervisi fasilitatif dilakukan :
Setelah pelatihan keterampilan (pascapersalinan)
Penyeliaan rutin berkala
Permintaan objek selia.
a. Penyeliaan pascapelatihan
Merupkan tindak lanjut pelatihan yang bersifat evaluasi pascapelatihan dilingkungan kerja
peserta latih.
Dilakukan sebaiknya 3-4 bulan pascapelatihan
Pelaksanan : petugas yang telah mendapat pelatihan standarisasi dalam aspek klinis terkait dan
mempunyai kompetisi sebagai peneyelia/pelatih klnis.
Menggunakan instrumen :
a. Daftar tilik pada KB
b. Format pengisisan kartu status kesehatan
Langkah-langkah yang dilakukan :
a. Menjelaskan tujuan superfisi fasilitatif kepada pemimpin pada sasaran
b. Meminta izin untuk melakukan supervisi fasilitatif
c. Mengamati secara langsung saat pelayann dilakukan oleh sasaran selia
d. Mengkaji kartu status peserta KB
e. Wawancara dengan klien yang dihadiri oleh sasaran seia.
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi sistem pencatatan dap pelaporan pelayanan
kontrasepsi, beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
Cakupan Laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporannya meliputi jumlah,
ketepatan pengisian, ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat lini lapangan
sampai ke tingkat pusat.
Kualitas data
Dalam melakukan evaluasi terhadapa kualitas data pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi perlu dilihat bagaimana masukan laporannya, baik laporan bulanan maupun laporan
tahunan serta bagaimana informasi yang disajikan setiap bulanan atau tahunan. Dalam hal ini
sering/ dapat terjadi laporan yang mengalami keterlambatan dan cakupannya belum optimal
maupun kualitas dan kuantitasnya serta informasi yang disampaikan belum optimal.
Tenaga
Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, hal-
hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan/jumlah tenaga dan kualitas tenaga :
Ketersediaan/jumlah tenaga
Bagaimana kondisi jumlah petugas RR Klinik yang melakukan pencatatan pelaporan pelayanan
nkontrasepsi.
Kualitas tenaga
Apakah petugas RR Klinik sudah mengikuti pelatihan RR.
Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap saran, perlu dilihat bagaimana sarana mendukung
kelancaran pelaksanaan pencatatan dsan pealporan diantaranya :
1. Ketersediaan formulir dan kartu
2. Ketersediaan buku petujuk teknis pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
3. Ketersediaan faksimil oleh seluruh Provinsi/kota untuk kecepatan pelaporan
4. Ketersediaan komputer sampai tingkat Provinsi/kota