Anda di halaman 1dari 156

Pertemuan ke-1

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


PENDAHULUAN
Kontrak Perkuliahan

 Nama Mata Kuliah : MATEMATIKA


 SKS : 2 SKS
 Semester : Ganjil
 Program Studi : TPHP
 Jumlah pertemuan kuliah : 14 Pertemuan (2 Dosen)
Metode Pembelajaran

Daring (zoom) / Tatap muka (offline)


•Mahasiswa/i wajib performa
•Username zoom adalah nama lengkap

Evaluasi
• Kehadiran (Pra-syarat Ujian)
• Tugas UTS 10%
• Tugas UAS 10 %
• Keaktifan UTS 5%
• Keaktifan UAS 5%
• Ujian UTS 30%  (CBT 50 % & Esai 50%)
• Ujian UAS 40%  (CBT 50% & Esai 50%)
Overview Mata Kuliah Matematika

MINGGU POKOK BAHASAN


Variasi dan Grafik Fungsi Trigonometri

Permutasi dan Kombinasi, Rumus-rumus dan penggunaannya

Bangun Ruang Tiga Dimensi : Kubus, Balok, Prisma dan Limas


Bangun Ruang Tiga Dimensi : Bola, Kerucut, dan Silinder
(Tabung)
Kalkulus Differensial
Kalkulus Integral
Definisi Trigonometri

• Trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan


dengan besar sudut.
• Trigonometri berasal dari bahasa yunani yaitu trigonon yang
berarti tiga sudut dan metron yang berarti mengukur.
• Jadi dapat dikatakan bahwa trigonometri membahas
mengenai sudut-sudut yang berada di dalam segitiga.
Konsep Dasar Segitiga

• terdiri dari tiga buah sisi (sisi miring, sisi samping, dan sisi
depan)
• jumlah suatu sudut dalam segitiga 180 o
• Sebuah sudut dihasilkan oleh putaran sebuah sinar terhadap
titik pangkalnya.
• Derajat siksagesimal, dimana satu putaran penuh dibagi
menjadi 360 bagian yang sama. Setiap bagian disebut 1O .
Sehingga satu putaran penuh = 360 O
• Radian, Satu radian adalah besarnya sudut yang menghadap
busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari.
• Sudut AOB (<) = 1 rad
• 360 O = 2πr/r rad
=2π rad
• 180 O = π rad
• Pendekatan 1 rad = 57,3 O
Kerjakan

• Jika 210 O dinyatakan dalam radian, hasilnya..?


• 0,4 π rad sama dengan ?
• 225 O dalam radian ?
• 210 O dalam radian, 210 O / 57,3 O = 3.7 Rad
• 180 O / π rad = X / 0,4 π rad
X = 72 O
• 225 O dalam radian, 225 O / 57,3 O = 3.92 Rad
Perbandingan Segitiga Siku-Siku
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑏 𝐴𝐶
Sin α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 = 𝑐 = 𝐴𝐵
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑎 𝐶𝐵
Cos α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
= = 𝑐 𝐴𝐵
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑏 𝐴𝐶
Tan α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 = 𝑎 = 𝐶𝐵

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑐 𝐴𝐵


Cosec α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
= 𝑏 = 𝐵𝐶
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑐 𝐴𝐵
Sec α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 = = 𝑎 𝐶𝐵
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑎 𝐶𝐵
Cotan α = = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑏 𝐴𝐶
Perbandingan Trigonometri Sudut 30 O dan 60 O

• Gambar di samping merupakan gambar segitiga


sama sisi ABC, dimana titik D merupakan titik
tengah dari AB
• Jika dari titik D ditarik garis yang tegak lurus AB ke
C, maka segitiga tersebut terbagi menjadi dua
segitiga sama besar (siku-siku)
• Panjang AB = BC = CA = 2 satuan, sehingga AD =
DB = satuan. Berdasarkan rumus phytagoras :

CD = x √ 3
Perbandingan Trigonometri Sudut 45 O

• Berdasarkan gambar tersebut, dari titik B ditarik


garis diagonal ke titik D.
• persegi ABCD terbagi menjadi dua buah segitiga
siku-siku yang kongruen, dan memiliki dua buah
sisi yang sama AB = AD = x. Berdasarkan rumus
phytagoras :
Grafik Fungsi Trigonometri

• Fungsi trigonometri merupakan suatu fungsi yang grafiknya


berulang secara terus menerus dalam periode tertentu
• Periode itu sendiri merupakan suatu jarak antara dua
puncak/lembah atau jarak antara awal puncak dan akhir
lembah
• Amplitudo yang merupakan setengah dari selisih nilai
maksimum dan minimum dari suatu fungsi.
Grafik fungsi Trigonometri dinyatakan dalam :

y = sin x
y = cos x
y = tan x
Nilai Sin Sudut Istimewa
Grafik baku fungsi trigonometri seperti berikut
 Grafik Fungsi Sinus, y = sin x
Nilai dari sinus adalah -1 ≤ sin (x) ≤ 1
Grafik baku fungsi trigonometri seperti berikut
 Grafik Fungsi Cosinus, y = cos x
Nilai dari cosinus adalah -1 ≤ cos (x) ≤ 1
Grafik baku fungsi trigonometri seperti berikut
 Grafik Fungsi Tangen, y = tan x
Grafik tangen ini tidak mempunyai nilai maksimum.
Fungsi trigonometri memiliki nilai minimum dan maksimum

Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum dari fungsi trigonometri di


bawah ini !

a. f(x) = 2 sin 2x + 5
b. f(x) = -3 cos 3(x+90°) - 8
a. f(x) = 2 sin 2x + 5 → a = 2 , c = 5
Nilai maksimum = |a| + c = |2| + 5 = 7
Nilai minimum = -|a| + c = -|2| + 5 = 3

b. f(x) = -3 cos 3(x+90°) - 8 → a = -3 , c = -8


Nilai maksimum = |a| + c = |-3| + |-8| = 11
Nilai minimum = -|a| + c = -|-3| + |-8| = 5
Terima Kasih
Pertemuan ke-2

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


Latihan Soal Pertemuan Sebelumnya

Latihan !

Tentukan panjang sisi b dan c


menggunakan trigonometri
• Cari panjang AB
Menggunakan sin karena sisi BC telah diketahui
3 cm
Panjang AC
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi

• Dalam konsep peluang, dikenal juga istilah kombinasi dan permutasi.


Keduanya digunakan untuk mencari peluang atau probabilitas dari suatu
kejadian.

• Kombinasi (C) : cara menyusun objek tanpa memperhatikan urutan.


• Permutasi (P) : cara menyusun objek dengan memperhatikan urutan.
Kombinasi

Contoh Kasus :
Suatu kelompok memiliki 3 orang peneliti, yaitu A, B, dan C. Seorang
pimpinan harus memilih 2 orang peneliti untuk menyelesaikan suatu project.
Tentukan ada berapa kombinasi yang digunakan untuk memilih dua peneliti
dari tiga peneliti tersebut !

Pada kombinasi tidak harus memperhatikan urutan, jadi cara yang bisa
diambil dari kasus di atas adalah A-B, A-C, dan B-C. Dengan demikian, ada 3
kombinasi cara untuk memilih dua orang peneliti dari tiga peneliti untuk
menyelesaikan project.
Rumus Kombinasi

Keterangan:

C = kombinasi
n = jumlah kejadian yang bisa dipilih
r = jumlah kejadian yang harus dipilih
! = simbol faktorial
Dari 4 mobil di garasi akan dipilih 2 mobil untuk berangkat ke Kebun. Berapakah
cara memilih mobil tersebut?
ABCD :
Pembahasan :
C(n, r) = n!/(r! (n – r)!) AB
AC
4C 2= 4! / (2! (4-2)!) AD
BC
4C2 = (4×3×2×1) /((2×1)(2×1))
BD
4C2 = (4×3) /(2×1)) CD
4C2 = 12 / 2 = 6

Jadi, terdapat 6 cara untuk memilih mobil yang berangkat ke kebun.


Rudi pergi ke gudang untuk mengambil 3 pasang sepatu. Jika di gudang
terdapat 6 pasang sepatu, hitung banyaknya kombinasi tiga pasang sepatu
yang mungkin dibawa oleh Rudi.

Pembahasan :
6C3 = 6!/(3!(6-3)!)
6C3 = (6×5×4×3×2×1) / ((3×2×1)(3×2×1))
6C3 = (6×5×4) / (3×2×1)
6C3 = 5×4 = 20

Jadi, terdapat 20 cara Rudi memilih sepatu yang akan dibawa


Terdapat 8 orang dalam suatu kelompok. Jika 3 dari 8 orang tersebut akan
dijadikan delegasi dalam suatu pertemuan, berapa banyak susunan delegasi
yang mungkin?
Permutasi

• Permutasi adalah Sejumlah penyususnan unsur-unsur dalam


suatu urutan tertentu yang urutannya harus diperhatikan.
• Dalam ilmu matematika permutasi diartikan sebagai sebuah
konsep penyusunan sekumpulan objek/angka menjadi
beberapa urutan berbeda tanpa mengalami pengulangan.
• Dalam permutasi urutan diperhatikan.
• Sebagai contoh, urutan huruf {ABC} berbeda dengan {CAB}
begitu juga dengan {BAC} dan {ACB}.
Rumus Permutasi

Keterangan:

P = permutasi
n = jumlah kejadian yang bisa dipilih
r = jumlah kejadian yang harus dipilih
! = simbol faktorial
Perusahaan pengalengan sedang membutuhkan 4 karyawan
baru untuk mengisi posisi berbeda yang kosong. Namun, calon
yang tersedia sebanyak 9. Tentukan berapa banyak susunan
karyawan yang mungkin dilakukan.
Himpunan mahasiswa berencana untuk mengadakan kegiatan
dengan membuat 3 panitia inti yang terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara. Jika calon panitia ada 8 orang, maka berapakah
susunan panitia inti yang dapat di buat?

Penyelesaian :

P (8,3) = .. ?
1. Disebuah kelas terdapat 4 orang mahasiswa yang dicalonkan untuk
mengisi posisi asisten dan mandor. Tentukan banyaknya cara yang
bisa digunakan untuk mengisi posisi tersebut.
2. Berapakah banyaknya bilangan yang dibentuk dari 2 angka
berbeda yang bisa kita susun dari urutan angka 4, 8, 2, 3, dan 5?
3. Diketahui himpunan A (a,b,c), tentukan permutasi jika :
a. Diambil 2 unsur
b. Diambil semua unsur
4. Berapa banyak cara menyusun 4 buku dari 6 buku ?
Terimakasih
Pertemuan ke-3

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


Bangun Ruang Tiga Dimensi (Sisi Datar)
Kubus, Balok, Prisma, Limas

• Kubus, balok, prisma, dan limas merupakan bangun ruang


yang sisinya berbentuk datar (tidak lengkung)
• Sebuah bangun ruang sebanyak apapun sisinya jika semuanya
berbentuk datar maka ia disebut dengan bangun ruang sisi
datar.
• Banyak sekali bangun ruang sisi datar mulai yang paling
sederhana seperti kubus, balok, limas sampai yang sangat
kompleks seperti limas segi banyak atau bangun yang
menyerupai kristal.
KUBUS
Kubus

• Kubus ABCD.EFGH merupakan bangun yang


memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang
kongruen (bentuk dan ukuran sama)
ABCD = alas
EFGH = tutup / atas
ADHE = bidang kiri
BCGF = bidang kanan
ABFE = bidang depan
DCGH = bidang belakang
• Artinya kubus memiliki 6 bidang yang
berbentuk persegi
• Rusuk
Rusuk merupakan garis potong antara dua
sisi dan merupakan rangka penyusun
kubus. Rusuk kubus : AB, BC, dst
• Diagonal Bidang
Jika titik E dan G dihubungkan maka akan
diperoleh garis EG, begitu juga A dan H
Terdapat 24 buah diagonal bidang pada
kubus
Berdasarkan teorema Phytagoras,
maka AF2 = AB2 + BF2
Misalkan panjang sisi kubus/rusuk
adalah a, maka:
AF2 = AB2+BF2
AF2 = a2+a2
AF2 = 2a2
AF = √2𝑎2
AF = 𝑎√2
Semua bidang kubus berentuk persegi,
maka panjang diagonal bidang dari
setiap bidang pada kubus nilainya
sama. Sehingga jika a panjang rusuk
sebuah kubus, panjang diagonal bidang
kubus adalah 𝑎√2.
• Diagonal Ruang
Jika titik E dan titik C
dihubungkan kita akan
memperoleh gsris EC,
garis EC inilah yang
dinamakan dengan
diagonal ruang.
Panjang rusuk adalah a dan
bidang diagonal adalah 𝑎√2.

Tentukan HB ?
Panjang diagonal ruang BH adalah:
BH2 = DB2 + DH2
BH2 = 𝑎√22+𝑎2
BH2 = 2𝑎2+𝑎2
BH2 = 3𝑎2
BH = √3𝑎2 = 𝑎√3
• Bidang Diagonal
AC dan EG beserta dua rusuk kubus AE dan CG
membentuk suatu bidang dalam kubus yaitu
ACGE. Bidang ACGE disebut sebagai bidang
diagonal yang membagi kubus menjadi 2 (dua)
bagian.
• Bidang Diagonal
Bidang ACGE berbentuk persegi dengan AC = 𝑎√2
(Diagonal Bidang), dan AE = t

Sehingga, Luas ACGE


LACGE = AC x AE
= 𝑎√2 x t
= t . 𝑎√2
Sifat-sifat Kubus

• Memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi yang


saling kongruen.
• Memiliki 12 buah rusuk yang sama panjang
• Memiliki 8 titik sudut
• Mempunyai 6 bidang diagonal persegi panjang
yang saling kongruen
BALOK
Balok
• Balok memiliki 3 (tiga) pasang sisi berhadapan yang
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
• Setiap sisi balok berbentuk persegi panjang
Unsur-unsur Balok

a. Bidang
Bidang-bidang pada balok ABCD.EFGH
adalah bidang ABCD sebagai alas, bidang
EFGH sebagai bidang atas/tutup, bidang
ADHE sebagai bidang kiri, bidang BCGF
sebagai bidang kakan, bidang ABFE sebagai
bidang depan, dan bidang DCGH sebagai
bidang belakang.
b. Rusuk
Rusuk balok adalah garis potong antara
dua sisi/bidang balok dan terlihat seperti
kerangka yang menyusun balok. balok
ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu
AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG,
dan DH.
Diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan dua buah
titik sudut yang saling berhadapan dalam satu bidang.
Dari gambar dapat diketahui bahwa :
- Panjang balok adalah AB, DC, EF, dan HG
- Lebar balok adalah AD, BC, EH dan FG
- Tinggi balok adalah AE, BF, CG dan DH.
Jika sisi balok digambar terpisah
Garis AF merupakan diagonal bidang dari balok
ABCD.EFGH. Garis AB terletak pada bidang ABFE dan
membagi bidang tersebut menjadi dua buah segitiga
sikusiku yaitu segitiga EAB dengan siku-siku di A, dan
segitiga BFE dengan siku-siku di F.
Panjang rusuk balok adalah p dan tinggi t, maka
diperloleh:
BE2 = AB2 + AE2
BE2 = 𝑝 2 + 𝑡 2
BE = √𝑝 2 + 𝑡 2
Lebar sisi/rusuk balok adalah 𝑙 dengan tinggi 𝑡
maka diperoleh:
BG2 = BC2 + CG2
BG2 = 𝑙2+ 𝑡2
BG = √𝑙2+ 𝑡2
Berdasarkan terorema Pythagoras, maka EG ?
𝐸𝐺2 = 𝐸𝐹2 + 𝐹𝐺2
𝐸𝐺2 = 𝑝 2 + 𝑙 2
𝐸𝐺 = √𝑝 2 + 𝑙 2
Pada balok, sisi yang saling berhadapan memiliki
ukuran yang sama, sehingga diperoleh diagonal
bidang EG = FH = AC = BD =√𝑝 2 + 𝑙 2
Tentukan panjang EC ?
EC2 = AC2 + AE2
EC2 = 𝑝 2 + 𝑙 2 + 𝑡 2 AC2 = 𝑝 2 + 𝑙 2
EC = √𝑝 2 + 𝑙 2 + 𝑡 2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa


panjang diagonal ruang ada balok
adalah √𝑝 2 + 𝑙 2 + 𝑡 2
• Bidang diagonal
adalah daerah yang
saling berhadapan
dan sejajar yang
membagi bangun
ruang menjadi dua

• Tentukan luas
bidang diagonal
DBFH ?
𝐷𝐵 = √𝑝 2 + 𝑙 2 (sebagai diagonal ruang)
DH = t

𝐿𝐷𝐵𝐹𝐻 = 𝐷𝐵 × 𝐷𝐻 = √𝑝 2 + 𝑙 2 × 𝑡 = 𝑡√𝑝 2 + 𝑙 2
Sifat-sifat Balok
• Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang yang tiap pasangnya
kongruen
• Balok memiliki 3 pasang bisang persegi panjang yang kongruen
• Memiliki 12 rusuk
• Memiliki 8 titik sudut
• Memiliki 12 diagonal bidang
• Memiliki 4 diagonal ruang
• Memiliki 6 bidang diagonal persegi panjang dan tiap pasangnya
kongruen
Terima kasih
Pertemuan ke-4

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


Bangun Ruang Tiga Dimensi (Sisi Datar)
PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
dua bidang berhadapan yang sama dan
sebangun atau kongruen dan sejajar, serta
bidang-bidang lain yang berpotongan menurut
rusuk-rusuk yang sejajar.
Macam-Macam Prisma

Prisma tegak Prisma tegak Prisma tegak Prisma condong


segi empat segi tiga segi lima segilima

Prisma tidak
beraturan
Terdapat 10 titik sudut,
A,B,C,D,E bidang alas dan
F,G,H,I,J bidang atas

Prisma tegak
segi lima
Prisma segi enam mempunyai
bidang atau sisi sebanyak 8 buah
yaitu : BCIH, FEKL, CDJI, AFLG, DEKJ,
BAGH, ABCDEF, dan GHIJKL
Prisma tegak
segi enam
Bidang sejajar BCIH sejajar dengan
FEKL, bidang CDJI sejajar dengan
AFLG, ..

Prisma tegak
segi enam
Diagonal bidang tegak adalah
BI dan CH, diagonal bidang
atas adalah GJ, HK, IL.

Prisma tegak
segi enam
HC2 = BH2 + BC2
= t2 + s 2
HC = √t2 + s2
Jika panjang rusuk BC = s = 6 cm dan
BH = t = 10 cm, maka panjang
diagonal bidangnya adalah

BE = √ t2 + s 2
= √102 + 62
= √ 100 + 36
= √ 136
Jika panjang rusuk HI = s = 6
cm, maka panjang diagonal
bidang (HK) adalah ?
Karena segitiga tersebut
sama sisi, HK = 2 kali HI, maka
HK = 12 cm, jadi panjang
diagonal bidangnya adalah 12
cm2
IC = 10 cm, HI = 6 cm,
tentukan Luas FCIL ?
IC = 10 cm, HI = 6 cm, tentukan
Luas FCIL ?

Luas FCIL = 2s x t
= 2x6x10
= 120 cm2
LIMAS
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah segitiga ataupun segi banyak sebagai
alas dan beberapa buah bidang berbentuk
segitiga sebagai bidang tegak yang bertemu
pada satu titik puncak
Limas segi lima
Setiap limas dibatasi oleh
sebuah segitiga atau segi
banyak sebagai alas dan
beberapa buah segitiga
sebagai bidang tegak yang titik
puncaknya bertemu pada satu
titik.
Macam-macam Limas
• Titik sudut
A,B,C,D,E
• Bidang alas
ABCDE
• Bidang tegak
ATB, BTC, CTD, DTE, ETA
DBO adalah bidang diagonal
Dengan tinggi limas t

Luas bidang diagonalnya


L.DBO = ½ DB x t
L.DBO = ½ DB x t
= ½ 5x7
= 17,5 cm2

Jadi luas bidang DBO adalah 17,5 cm2


Terima kasih
Pertemuan ke-5

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


Bangun Ruang Tiga Dimensi (Sisi Lengkung)
SILINDER (Tabung), BOLA, KERUCUT
Silinder (Tabung)

• Tabung memiliki 3 bidang sisi, yaitu bidang


sisi alas, bidang lengkung atau selimut
tabung dan bidang atas / tutup
• Sisi alas dan sisi atas tabung berbentuk
lingkaran yang kongruen dan sejajar
• Sisi lengkung jika dibentangkan akan
berbentuk persegipanjang dengan ukuran
Panjang = keliling alas tabung
Lebar = tinggi tabung
• Tabung merupakan prisma yang alasnya
berupa lingkaran.
Jaring-jaring tabung

Jaring-jaring tabung terdiri dari :


• Dua buah lingkaran ( alas dan
tutup) yang kongruen dengan
jari−jari r dan
• sebuah selimut yang berbentuk
persegipanjang dengan ukuran
Panjang = keliling lingkaran alas = 2 πr
Lebar = tinggi tabung = t
Jika jari-jari adalah r dan tinggi tabung t, maka :

1. Luas Selimut Tabung = luas persegi panjang


= panjang x lebar
= keliling lingkaran x tinggi tabung
= 2 πr t
2. Luas seluruh sisi tabung = luas alas + luas
atas + luas selimut tabung
= πr2 + πr2 + 2 πr t
= 2πr2 + 2 πr t
= 2 πr ( r + t )

3. Volume = luas alas x tinggi tabung


= πr2 t
Soal 1
Suatu tabung mempunyai jari-jari alas 5 cm dan tinggi
20 cm, dengan menggunakan = 3,14 tentukanlah:
a. Luas selimut tabung
b. Luas permukaan tabung
Diketahui tabung dengan :
r = 5 cm
t = 20 cm
π = 3,14

a. Luas selimut tabung = 2 πr t


= 2 x 3,14 x 5 x 20
= 628 cm2
b. Luas tabung = 2 πr ( r + t )
= 2 × 3,14 × 5 × (5 + 20)
= 31,4 × 25
= 785 cm2
Soal 2
Sebuah tabung tanpa tutup mempunyai tinggi 10 cm
dan luas selimut 880 cm2, dengan menggunakan
π = 22/7, tentukanlah :

a. jari-jari alasnya
b. luas tabung dengan alas tanpa tutup
Pembahasan
Diketahui tabung tanpa tutup dengan :
• t = 10 cm dan π = 22/7
• Luas selimut = 880 cm2
1. Luas selimut tabung = 2 πr t
880 = 2 x 22/7 x r x 10
88 = 44/7 x r
r = 14
Jadi, panjang jari-jari alas tabung adalah 14 cm
2. Luas tabung tanpa tutup = luas alas + luas selimut
= πr2 + 880
= 22/7 x 14 x 14 + 880
= 616 + 880
= 1496
Jadi, luas tabung tanpa tutup adalah 1496 cm2
Soal 3
Hitunglah volume tabung yang
berdiameter 14 cm, tinggi 8 cm.
Pembahasan
d = 14 cm, maka r = 7 cm
t = 8 cm

Volume = πr2 t
= 22/7 x 7 x 7 x 8
= 1232
Jadi, volume tabung adalah 1232 cm3
BOLA
• Bola merupakan bangun
ruang yang terbentuk dari
hasil putaran satu putaran
penuh sebuah lingkaran
dengan poros diameternya.
• Bola hanya memiliki sebuah
sisi lengkung dan tidak
memiliki titik sudut
• Untuk setiap bola dengan jari-jari r satuan
berlaku:

Luas Bola = 4 πr2 = πd2

Volume Bola = 4/3 πr 3


Soal 1
Hitung luas bola yang berdiameter 20 cm

Pembahasan
Diketahui bola :
d = 20 cm
L = πd2
L = 3,14 × 20 × 20 = 1256 cm2
Soal 2

Hitunglah luas dan


volume gambar
belahan bola padat di
samping
Luas permukaan

L.Permukaan = luas lingkaran + luas ½ bola


= πr2 + ½ (4 πr2 )
= 22/7 x 14 x 14 + 2 (22/7 x 14 x 14 )
= 1848 cm2
Volume ½ Bola

Volume ½ Bola = ½ (4/3 πr3)


= 2/3 x 22/7 x 14 x 14 x 14
= 5749 cm3
Terima kasih
Pertemuan ke-6

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


Bangun Ruang Tiga Dimensi (Sisi Lengkung)
KERUCUT
• Memiliki 2 (dua) bidang sisi yaitu sisi alas dan
sisi lengkung yang disebut selimut
• Sisi alasnya berbentuk lingkaran
• Sisi lengkung kerucut jika dibentangkan akan
berbentuk juring lingkaran
• Kerucut memiliki garis pelukis yang
menghubungkan titik puncak dengan rusuk
alasnya
• Antara jari−jari alas (r), tinggi kerucut (t) dan
garis pelukis (s) memiliki hubungan :
s2 = r2 + t2
Luas Kerucut

Luas permukaan kerucut sering disebut dengan


luas kerucut

Luas
kerucut = Luas alas + Luas selimut
= πr2 + π r s
= π r (r + s)
Volume Kerucut

Kerucut mirip Limas yang alasnya berbentuk


lingkaran. Sehingga :

Volume
Kerucut = Volume Limas
= 1/3 x luas alas x tinggi
= 1/3 πr2 t
Soal 1

Suatu kerucut jari-jari alasnya 6 cm dan panjang


garis pelukisnya 10 cm, jika π = 3,14 tentukanlah :
a. Luas selimut kerucut
b. Luas kerucut
Pembahasan
r = 6 cm
s = 10 cm
π = 3,14

Luas selimut kerucut = π r s


= 3,14 x 6 x 10
= 188,4 cm2
Luas kerucut = π r (r+s)
= 3,14 x 6 x (6+10)
= 3,14 x 6 x 16
= 301,44 cm2
Soal 2
Jari-jari alas suatu kerucut 7 cm, jika tinggi kerucut
tersebut 24 cm, tentukan:

a. luas selimut kerucut


b. luas permukaan kerucut
s2 = r2 + t2
= 72 + 242
= 625 s
s = 25 cm
Luas selimut kerucut

Luas selimut kerucut = π r s


= 22/7 × 7 x 25
= 550 cm2
Jadi luas selimut kerucut adalah 550 cm2
Luas Kerucut

Luas kerucut = π r (r+s)


= 22/7 x 7 x (7+25)
= 22 x 32
= 704
Jadi, luas kerucut adalah 704 cm2
Soal 3
Hitunglah volume kerucut dengan panjang jari-
jari 15 cm dan tingginya 20 cm!
r = 15 cm
t = 20 cm

V = 1/3 π r2 t
= 1/3 x 3,14 x 15 x 15 x 20
= 5 x 15 x 3,14 x 20
= 75 x 62,8
= 4.710 cm3
1. AO=OC=OB, adalah...
2. AC adalah...
3. TO adalah..
4. AT=CT, adalah...
Terima kasih
Pertemuan ke-6 dan 7

MATEMATIKA
(KPB-125)

Dosen : Budi Mulyara


DIFFERENSIAL
Turunan fungsi (diferensial) ialah fungsi lain dari
suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f
menjadi f’ yang memiliki nilai tak beraturan.
Konsep
Notasi
dx dy du

Dalam bahasa matematika, d adalah elemen.


Jadi, dx adalah elemen dari x
Atau ‘bagian kecil’ dari x
Contoh
dx minggu, bagian kecil dari minggu bisa saja
detik, hari, dsb

Dy triliun, bagiannya bisa ratusan, dst


Bujursangkar
berkembang, menjadi
dx. Berapakah luas dx ?
Y = luas Y = 1002 Y + dy = (100+1) 2
Y = 10000 Y = 10201

100 1 Y + dy = (100+1) 2
Y = 10201
100
10201-10000 = 201
1
Y = x2, Y+dy = (x+dx)2
(x+dx)2 = (x+dx) (x+dx)
= x2 + x.dx+ x.dx+ dx2
y+dy = x2 + 2x.dx + dx2
y+dy = x2 + 2x.dx + dx2
= x2 + 2 x.dx

Karena y = x2

Maka :
dy = 2x.dx
dy/dx = 2x
Jika
Y = x3 ; y +dy = (x+dx)3

(x+dx3) = (x+dx) (x+dx) (x+dx)


= x3 + 3x2 . dx + 3x (dx)2 + (dx)3
Karena derajat 3x (dx)2 dan (dx)3 sangat kecil,
maka keduanya dihapus
y + dy = x3 + 3x2 . dx
Karena y = x3, maka :
dy = 3x2 . dx
dy/dx = 3x2
Contoh Soal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai