Anda di halaman 1dari 215

Nurlinda, SE., Ak., M.Si.

, CA,

NURLINDA & WARDAYANI


Lahir di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Penulis saat ini adalah dosen tetap dan peneliti pada Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Medan (POLMED). Tahun 1993 Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 064967 Medan.
Kemudian Tahun 1996 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP PGRI 37 Medan. Di tahun 1999,
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK PAB-2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang
Jurusan Akuntansi. Penulis menyelesaikan program Diploma Komputer pada STIE IBBI Medan di Tahun 2001. Meraih
Gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Tahun
2006, dan memperoleh gelar Profesi Akuntansi (Ak) dari Sekolah Profesi Akuntansi Universitas Sumatera Utara
(PPAK-USU) di Tahun 2008 dan teregister sebagai Akuntan Profesional dengan nomor 11.D46537. Memperoleh gelar
Magister Sains (M.Si) pada tahun 2010 di bidang Akuntansi Publik dari Program Magister Akuntansi Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Sumatera Utara (Pasca Sarjana-USU), dan saat ini sedang menyelesaikan pendidikan Doktoral
Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara (USU). Disamping menjadi dosen tetap di Polmed, Penulis juga

PENGANTAR AKUNTANSI

PENGANTAR AKUNTANSI : CARA MUDAH BELAJAR AKUNTANSI TANPA RIBET


menjadi staff pengajar di STIM Sukma dan LP3i Medan untuk mata kuliah Akuntansi. Penulis juga praktisi yang bekerja
sebagai Finance Officer pada pengelolaan dana pendamping DIPA bantuan Hibah The Global Fund Komponen AIDS

CARA MUDAH BELAJAR


di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada periode 2006 s.d 2016. Saat ini Penulis juga merupakan anggota
dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan mendapat gelar Chartered Accountant (CA), serta menjadi anggota pengurus
pada Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI).

AKUNTANSI TANPA RIBET


(BERBASIS PSAK & IFRS)
Wardayani., SE., M.Si,

Lahir di Payabakung Provinsi Sumatera Utara pada 15 Mei 1973, Sumatera Utara. Penulis saat ini adalah Ketua yayasan
dan dosen tetap dan peneliti pada STIM SUKMA Medan. Tahun 1985, menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD
Harapan Medan. Kemudian Tahun 1988 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP PAB Klumpang
Deli Serdang. Di tahun 1991 Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas di SMEA Tunas
Bangsa Medan Jurusan Akuntansi. Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Jurusan Akuntansi Universitas Muham-
madiyah Sumatera Utara (UMSU) di Tahun 1996. Tahun 2010 memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) bidang Akuntansi
NURLINDA & WARDAYANI
Publik dari Program Magister Akuntansi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (Pasca Sarjana-USU) dan
saat ini Penulis sedang menyelesaikan pendidikan Doktoral Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara (USU).
Disamping menjadi dosen tetap STIM SUKMA, Penulis juga menjadi staff pengajar di LP3i Medan untuk mata kuliah
Akuntansi. Saat ini Penulis juga merupakan anggota pengurus pada Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI), Aktif
sebagai Bendahara pada Ikatan Sarjana Melayu Indonesia, wakil sekretaris di APTISI, Anggota DRD Kota Medan, Wakil
Sekretaris pada tim Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

PT. Madju Medan Cipta


Jln. Amaliun No.37 Medan 20215
Tel 061.7361990 / Fax 061.7357469
www.madjumedan.com
PENGANTAR AKUNTANSI

“Cara Mudah Belajar Akuntansi Tanpa Ribet”

(Berbasis PSAK & IFRS)

Nurlinda & Wardayani


2018
PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar ini. Adapun tujuan
disusunnya buku ini adalah untuk membantu para mahasiswa agar mudah mengerti,
memahami, dan mampu menguasai pelajaran akuntansi walaupun memiliki latar belakang
pendidikan menengah atas yang berbeda. Buku ini disusun atas dasar pengalaman penulis
dalam mengajar mata kuliah pengantar akuntansi dimana dalam buku ini disertakan kasus-
kasus yang disertai dengan contoh pengerjaan sehingga mudah dipahami bagi pemula dan
mahasiswa S1 dan Diploma yang baru pertama kali terpapar mata kuliah akuntansi. Kami
juga menambahkan laporan catatan atas laporan keuangan (CaLK) dalam pembahasan buku
ini, sehingga dapat menjadi pembeda dengan buku-buku sejenis yang pernah muncul.

Laporan keuangan sebagai hasil dari proses akuntansi merupakan sumber informasi yang
menjadi salah satu bentuk dari pertanggungjawaban manajemen kepada pihak internal dan
eksternal yang merupakan pengguna dari laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan ini
tentunya harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan sebagai sebuah
standar yang menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan, agar laporan
keuangan yang dihasilkan dapat bebas dari salah saji material, lengkap, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Tersusunnya buku ini tentu bukan dari usaha penulis saja. Dukungan moral dan material dari
berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya buku ini. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih kepada keluarga, sahabat, rekan-rekan, Pendamping dalam penulisan buku ini Bapak
DR. Arfan Ikhsan Lubis., SE., M.Si yang telah memberi masukan dan koreksi pada penulisan
buku ini, Kementerian Riset dan Teknologi melalui program hibah buku, serta ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada manajemen Politeknik Negeri Medan dan STIM
SUKMA, serta pihak-pihak lain yang membantu secara moral dan material bagi tersusunya
buku ini.

Buku pertama yang kami susun ini tentu masih jauh dari kata sempurna, untuk itu, kritik dan
saran yang membantu sangat diperlukan agar buku ini bisa lebih baik nantinya.

Medan, 20 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB 1 PRINSIP DASAR AKUNTANSI 1
1. DEFINISI AKUNTANSI 1
2. TUJUAN DAN KEGUNAAN AKUNTANSI 1
3. PROFESI AKUNTANSI 4
4. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI 4
5. JENIS –JENIS PERUSAHAN 5
BAB 2 MENGENAL AKUN, TERMINOLOGI DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI 8
1. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI 8
2. MENGENAL TRANSAKSI DAN AKUN 8
3. MENGENAL ISTILAH DEBIT, KREDIT DAN SALDO 13
4. KELOMPOK AKUN/PERKIRAAN 14
BAB 3 MENGENAL LAPORAN KEUANGAN 19
1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN 19
2. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN 19
BAB 4 PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION) 34
1. PENGERTIAN PERSAMAAN AKUNTANSI 34
2. SIMULASI KASUS PERSAMAAN AKUNTANSI 35
BAB 5 SIKLUS AKUNTANSI 55
1. PENGERTIAN 55
2. SIKLUS AKUNTANSI (ACCOUNTING CYCLE) 55
BAB 6 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA 92
1. PENDAHULUAN 92
2. KHARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA 92
3. CIRI-CIRI PERUSAHAAN JASA 92
4. SIMULASI PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA 93
BAB 7 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 110
1. CIRI-CIRI PERUSAHAAN DAGANG 110

ii
2. SIMULASI DAN PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI 121
BAB 8 JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR PEMBANTU 144
BAB 9 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI 178
1. PENGERTIAN 179
2. PERSEDIAAN 179
3. PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI 181
4. PENCATATAN BIAYA PRODUKSI 182
5. JURNAL PENYESUAIAN 182
6. SIMULASI DAN PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI 183
DAFTAR PUSTAKA 205
INDEKS 206

iii
DAFTAR TABEL

Table 1 Penomoran Akun ............................................................................................................. 12


Table 2 Penomoran dan Mutasi Akun .......................................................................................... 14
Table 3 Kelompok Akun............................................................................................................... 15
Table 4 Laporan laba rugi perusahaan jasa ................................................................................... 20
Table 5 Laporan laba rugi perusahaan dagang ............................................................................. 21
Table 6 Perbedaan harga pokok perusahaan dagang dan perusahana manufaktur ....................... 22
Table 7 Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan ...................................................... 23
Table 8 Laporan perubahan modal perusahaan persekutuan ........................................................ 24
Table 9 Laporan perubahan modal perusahaan perseroan ............................................................ 24
Table 10 Laporan posisi keuangan perusahan jasa ....................................................................... 25
Table 11 Laporan posisi keuangan perusahaan dagang ................................................................ 26
Table 12 Laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur ......................................................... 27
Table 13 Laporan posisi keuangan perusahaan persekutuan ........................................................ 28
Table 14 Laporan posisi keuangan perusahaan perseroan ............................................................ 29
Table 15 Laporan arus kas ........................................................................................................... 30
Table 16 Format Jurnal ................................................................................................................. 57
Table 17 Format Buku Besar ........................................................................................................ 61
Table 18 Neraca Saldo .................................................................................................................. 66
Table 19 Neraca Lajur .................................................................................................................. 79
Table 20 Jurnal Penutup................................................................................................................ 83
Table 21 Neraca Saldo Setelah Penutupan ................................................................................... 84
Table 22 Pencatatan Metode Fisik dan Perfetual .......................................................................... 85
Table 23 Pembelian dan penjualan pada perusahaan dagang ..................................................... 111
Table 24 Harga pokok penjualan ................................................................................................ 120
Table 25 Jurnal Persediaan Metode Perfetual dan Pisik ............................................................. 180
Table 26 Penyesuaian pada perusahaan industri ......................................................................... 182

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pemberian Penomoran Akun ....................................................................................... 12


Gambar 2 Siklus Akuntansi .......................................................................................................... 55
Gambar 3 Harga pokok penjualan .............................................................................................. 119

v
BAB 1 PRINSIP DASAR AKUNTANSI

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi akuntansi
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kegunaan akuntansi
3. Mahasiswa mampu menyebutkan profesi dan bidang-bidang akuntansi
4. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis perusahaan.

1. DEFINISI AKUNTANSI

Menurut Niswonger, 1999:6 akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan


laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi
perusahaan. Menurut American Institute of Certified Publick Accountangs (AICPA)
Akuntansi adalah kegiatan atau proses pencatatan (record), Penggolongan (classifying),
peringkasan (Summarizing) transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada suatu organisasi
dan melaporkan/menyajikan serta menafsirkan (interpret) hasilnya.
Menurut Donald E. Kieso dalam (Khusnaini, 2014)“Akuntansi bisa didefinisikan
secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi; (1)
Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas
ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Akuntansi merupakan proses yang terdiri
dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi dimana informasi ekonomi
yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan
keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan (Adam, 2015).
Berdasarkan ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah
informasi mengenai posisi keuangan perusahaan yang dihasilkan dari proses identifikasi,
pengukuran dan pelaporan informasi dimana informasi tersebut digunakan oleh pengguna
informasi untuk mengambil keputusan.

2. TUJUAN DAN KEGUNAAN AKUNTANSI


2.1 TUJUAN AKUNTANSI
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah
menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pimpinan
perusahaan, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi-informasi tersebut, baik dari

1
dalam perusahaan (intern) maupun dari luar perusahaan (ekstern) (Mi’roji, 2016). Akuntansi
berguna dalam memberikan informasi yang sangat diperlukan baik oleh pihak-pihak yang
memerlukan baik pihak intern sendiri maupun pihak eksternal. Menurut Nuh (2011) dan
Lubis (2017) pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Pihak internal Perusahaan, merupakan pihak yang menyelenggarakan usaha dan
berhububungan langsung dengan perusahaan yang terdiri dari:
a. Manajer Perusahaan, membutuhkan akuntansi dalam hal pengambilan keputusan-
keputusan perusahaan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.
Misalnya untuk mengetahui perkembangan perusahaan sendiri dan untuk
mengembangkan usaha perusahaan, dan lain-lain.
b. Pemilik Perusahaan, mereka adalah yang telah menanamkan ekuitas (modal) ke
perusahaan pada suatu waktu pasti memerlukan informasi akuntansi. Pemilik
perusahaan membutuhkan informasi untuk mengetahui posisi keuangan sampai
dengan hasil yang dicapai oleh perusahaannya.
c. Para pekerja/ karyawan/serika karyawan, merupakan pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi yang berguna bagi mereka untuk mengetahui keadaan
perusahaan, sehingga mereka memiliki jaminan social atas pekerjaan atau imbal jasa
lainnya.
2. Pihak Ekternal Perusahaan, merupakan pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan, akan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai
keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. yang termasuk pihak eksternal
adalah sebagai berikut:
a. Investor dan Calon Investor, merupakan pemilik perusahaan (investor) yang
berkepentingan terhadap informasi keuangan untuk mengetahui perkembangan dan
kondisi perusahaan. laporan keuangan berisi informasi yang diperlukan untuk
mengendalikan jalannya perusahaan dan untuk mengawasi perilaku pimpinan
perusahaan. Sedangkan bagi calon investor informasi keuangan dibutuhkan dalam
rangka pengambilan keputusan untuk menanamkan modal (investasi) pada saham
perusahaan.
b. Kreditur dan Calon Kreditur, merupakan lembaga kredit atau bank yang
membutuhkan informasi akuntansi perusahaan untuk menjadi pertimbangan dalam
pemberian kredit.
c. Pemerintah, membutuhkan akuntansi agar pemerintah dapat mengetahui besarnya
penghasilan yang akan dikenakan pajak dalam laporan Surat Pemberitahuan Tahunan
yang dibuat oleh perusahaan
d. Masyarakat, merupakan pihak yang memerlukan informasi akuntansi yang berguna
bagi masyarakat terkait sejauh mana jaminan atas simpanan mereka jika terkait posisi

2
masyarakat sebagai nasabah satu bank, atau terkait informasi mengenai apakah ada
dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang dapat dimanfaatkan
bagi pengembangan kesejahteraan masyarakat dan lain-lain tergantung pada
kepentingan masyarakat itu sendiri dalam melihat pentingnya laporan keuangan
perusahaan.
Mengingat pentingnya informasi akuntansi yang dihasilkan maka laporan keuangan
yang disusun harus mengikuti standar keuangan yang berlaku umum yang dikenal dengan
SAK-IFRS (Standar Akuntansi Keuangan yang berbasis International Financial Reporting
Standard) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK-IFRS ini
mensyaratkan laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Laporan Posisi Keuangan pada Awal Periode Komparatif untuk Penyajian Kembali

2.2 MANFAAT AKUNTANSI


Menurut Adam (2015) terdapat beberapa manfaat yang dirasa dengan adanya
informasi akuntansi sebagai berikut :
a. Sebagai alat ukur suatu keberhasilan ataupun kegagalan usaha dengan cara
menilai harta ataupun hutang yang ada di perusahaan. Nilai uang dicatat dan
dilaporkan menggunakan proses akuntansi. Sehingga akuntansi memang
merupakan language of business.
b. Akuntansi juga merupakan penghasil informasi yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan
mengkontrol aktivitas operasional usaha.
c. Menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan
ekonomi (economi entity = badan usaha) kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi
pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak- pihak di luar perusahaan.

3
3. PROFESI AKUNTANSI

Nuh, 2011:1 mengelompokkan akuntansi kedalam berbagai bidang sebagai mana


penjelasan dibawah ini:
a. Akuntansi public (public accountants atau external accountants) adalah akuntan yang
memberikan jasanya untuk melayani kebutuhan masyarakat. Jenis pekerjaan yang
biasanya dilakukan oleh para akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan
(auditing), bantuan dibidang perpajakan dan konsultasi manajemen.
b. Akuntan Intern (internal accountants) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan tertentu. Berbeda dengan akuntan publik, akuntan intern hanya melakukan
pekerjaan untuk kepentingan perusahaan dimana ia bekerja. Akuntan intern sangat
beraneka ragam, ada yang disebut kontroler, bendahara, atau kepala bidang keuangan.
c. Akuntan Pemerintah (Govermental accountants) adalah akuntan yang diperkerjakan
pada sebuah lembaga pemerintah. Perlu diketahui bahwa dalam pemerintahan sendiri
dalam pengelolaan keuangan sering terjadi kebocoran-kebocoran uang Negara, oleh
karena itu pemerintah perlu adanya akuntan pemerintah yang dapat mengontrol
pengelolaan keuangan Negara.
Niswonger, 1999:9 menyebutkan bahwa seorang akuntan dapat menekuni baik
akuntansi swasta (Private Accounting) maupun akuntansi public (public Accounting)

4. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

Bidang-bidang dalam akuntansi menurut Nuh, 2011:2 dan (Mi’roji, 2016) terdiri dari:
a. Akuntansi Keuangan, adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi
keuangan untuk kepentingan pihak luar, yang dimaksud pihak luar adalah pihak-pihak
di luar manajemen perusahaan seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak
luar lainnya.
b. Akuntansi Manajamen, adalah akuntasi yang bertujuan utama menghasilkan informasi
untuk kepentingan manajemen.
c. Akuntansi Publik/ Pemerintahan (Public Accounting), adalah akuntansi yang
bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan pemerintah
(kementerian/lembaga/instansi)

4
d. Akuntansi Perpajakan (tax accounting), tujuan yang ingin dicapai dengan pemberi
jasa ini adalah untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan untuk
menekan pajak pajak seminimum mungkin.
e. Akuntansi Biaya, Akuntansi ini menganalisa biaya perusahaan untuk membantu
manajemen dalam pengawasan biaya. Biasanya akuntansi biaya ditentukan pada biaya
produksi, akuntansi biaya akan yang baik akan membantu manajemen dalam
penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba yang lebih besar. Selain itu,
akuntansi biaya dapat memberi informasi kepada manajemen tentang produk mana
yang tidak menguntungkan sehingga produksinya harus dihentikan dan produk mana
yang menguntungkan.
f. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing), adalah bidang pekerjaan profesi
akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Pemeriksaan laporan
keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan
keuangan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditor dan pihak luar
lainnya.
g. Pemeriksaan Intern (Internal control), adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
akuntan intern perusahaan. Para akuntan intern bertugas untuk mengevaluasi system
akuntansi dan manajemen yang betujuan untuk membantu manajemen dalam
memperbaiki efisiensi operasi dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-
bagian perusahaan telak melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan
manajemen.
h. Penganggaran (Budgeting), adalah penyusunan anggaran selalu memperhatikan data
masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk
mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui pembandingan antara data yang
sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu, perusahaan biasanya memandang
kegiatan penganggaran sebagai aspek yang penting dari system akuntansinya.
i. Konsultan Manajemen (Management consult), adalah pemberian jasa yang meliputi
aspek yang luas sebagai pemeriksa, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang
mendalam mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya, oleh karena itu, akuntan
publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk
memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.

5. JENIS –JENIS PERUSAHAN


5.1 Jenis perusahaan berdasarkan Bentuk Badan Hukum Perusahaan
5
Menurut Nuh, 2011: 3, (Adam, 2015) menyebutkan perusahaan adalah suatu
organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang
kegiatannya adalah melakukan produksi atau distribusi guna memenuhi kebutuhan
ekonomis manusia. Bentuk perusahaan secara umum ada tiga macam yaitu:
a. Perusahaan Perorangan (sole proprietorship) adalah perusahaan yang dimiliki oleh
satu orang. Pemiliki perusahaan biasanya merangkap juga sebagai manajer.
Perusahaaan perseorangan umumnya berupa perusahaan pengecer yang berskala kecil
atau perusahaan jasa perorangan seperti misal praktik dokter, pengacara dan kantor-
kantor akuntan.
b. Perusahaan Persekutuan (Partnership), adalah suatu organisasi perusahaan yang
merupakan gabuangan dari berbagai orang (lebih dari satu orang pemilik) untuk
menyelenggarakan usaha dengan menggunakan nama bersama. Para pemilik disebut
sekutu atau partner. Secara hukum para sekutu mempunyai tanggung jawab penus atas
utang-utang persekutuan, tetapi di lain pihak mereka mempunyai hak atas laba
perusahaan. Persekutuan yang banyak dijumpai dalam dunia bisnis di Indonesia
adalah Firma dan CV.
c. Perusahaan Perseroan (Corporation), adalah perusahaan yang ekuitasnya (modal)
terdiri atas saham-saham. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang
tanggung jawabnya terbatas sebesar saham yang dimilikinya. Ini berarti bahwa para
pemegang saham secara pribadi tidak bertanggung jawab penuh atas seluruh utang
perusahaan, melainkan hanya terbatas sebesar penyertaan saham nya dalam
perusahaan tersebut. Itulah sebabnya organisasi perusahaan semacam ini disebut
perseroan terbatas (PT).

5.2 Jenis Perusahaan Berdasarkan Kegiatan Utama Perusahaan


Jenis-jenis perusahaan menurut Niswonger, 1999:4 , Khusnaini (2014), Adam (2015)
secara umum ada tiga macam yaitu:
a. Perusahaan perorangan (Proprietorsip),
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perorangan,
b. Perusahaan persekutuan (partnership),
perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih individu.
c. Perusahaan korporasi ( corporation).

6
Perusahaan korporasi atau perseroan adalah perusahaan yang dibentuk berdasarkan
peraturan pemerintah sebagai badan hukum yang terpisah. Kepemilikan dalam
korporasi terbagi dalam lembar saham atau sero.

Berdasarkan jenis usaha Nuh, 2011,:3, Khusnaini (2014), Hery (2017), Soemarso
(2004) membagi perusahaan kedalam :
1. Perusahaan Jasa, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang menawarkan dan
menjual jasa untuk mendapatkan keuntungan,
2. Perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang
dagang dan menjual kembali barang tersebut tanpa mengolah nya kembali dan untuk
mendapat keuntungan.
3. Perusahaan Industri/manufaktur, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan.

Reviu:
Kasus 1: Sebutkan pengertian akuntansi? dan berikan contoh penerapan akuntansi dalam
dunia kerja!
Kasus 2 : Sebutkan bentuk-bentuk perusahaan dan beri contoh.
Kasus 3 : Sebutkan pengguna laporan keuangan
Kasus 4 : Menurut Saudara, apakah laporan keuangan berguna bagi kita? berikan alasan dan
contohnya dalam penerapandi kehidupan sehari-hari

7
BAB 2 MENGENAL AKUN, TERMINOLOGI DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip akutansi
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai akun
3. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai kelompok akun dan
perkiraan.

1. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Prinsip – prinsip akuntansi yang digunakan oleh akuntan dalam neyusun laporan
keuangan adalah menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum, Niswonger, 1999:12
menyebutkan bahwa akuntansi terdiri atas konsep berikut ini: Konsep entitas usaha,
memandang entitas atau perusahaan atau organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari
pemilik, kreditor atau organisasi lain. Dengan demikian harta perusahaan harus dipisahkan
dengan harta pribadi. Konsep Obyektif, mengharuskan pembelian aset tetap dan jasa oleh
perusahaan dicatat berdasarkan biaya atau harga perolehan actual, dan mengharuskan
pencatatan dan pelaporan akuntansi didasarkan pada bukti-bukti yang objektif. Konsep unit
pengukuran mengharuskan data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang.

2. MENGENAL TRANSAKSI DAN AKUN

Transaksi merupakan setiap kejadian yang terjadi di dalam aktivitas perusahaan yang
dapat diukur dengan satuan moneter dan memiliki bukti transaksi yang sah. Transaksi
Keuangan yaitu semua kejadian yang menyangkut unit organisasi yang dapat diukur dalam
satuan uang dan berpengaruh terhadap kekayaan organisasi (perusahaan). Ketika pemilik
menyerahkan kendaraan atau rumah yang dapat digunakan untuk operasional dan menjadi
hak milik perusahaan, kejadian tersebut termasuk transaksi keuangan, yaitu transaksi modal
(Adam, 2015). Bukti transaksi merupakan sumber data otentik yang digunakan oleh
perusahaan dalam satuan moneter untuk mengetahui apa saja yang telah terjadi di perusahaan
dan sebagai sumber informasi untuk diproses pada tahapan - tahapan dalam proses akuntansi.

8
Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan
tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal,
pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan dan beban disediakan
sebuah akun tersendiri. Dengan demikian banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap
perusahaan berlainan dengan perusahaan lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan (Mi’roji,
2016). Nuh, 2011:34-36 membagi transaksi kedalam beberapa kelompok yakni :
a. Assets (Aset) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Liabilities (Liabilitas) adalah utang perusahaan kepada pihak lain yang harus segera
dibayar
c. Owner’s Equity (Ekuitas Pemilik) adalah hak para pemilik perusahaan yang ditanamkan
dalam perusahaan. Pencatatan ekuitas dalam balance sheet tergantung bentuk perusahaan.
Untuk perusahaan perseorangan dicatat ekuitas disertai dengan nama pemiliknya,
sedangkan perusahaan perseroan ditulis ekuitas saham dan laba tak dibagi,
d. Pendapatan adalah : Aliran penerimaan Kas atau harta lain yang diterima dari konsumen
sebagai hasil penjualan barang atau pemberian Jasa,
e. Biaya/Beban adalah : Harga pokok barang yang dijual dan Jasa-jasa yang dikonsumsi
untuk menghasilkan pendapatan,
f. Laba (atau Rugi) adalah : Selisih lebih (atau Kurang) antara pendapatan dengan
biaya/beban.
Aset dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Aset lancar (Current Asset’s) adalah aset yang paling mudah untuk dikonversikan
dalam bentuk uang tunai dan pemanfaatannya dalam jangka pendek atau dalam masa
1 tahun. Masuk dalam kelompok adalah kas (cash), investasi jangka pendek
(marketable securities), piutang usaha (Accounts Receivable), Piutang Wesel (Notes
Receivable), Perlengkapan (Supplies), Biaya-Biaya dibayar dimuka (Prepaid
Expenses), Persediaan (Inventory).
2) Aset tetap berwujud (Tangible fixed Asset’s), merupakan kelompok harta berwujud
yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk operasional perusahaan serta
pemanfaatannya lebih dari 1 tahun. Masuk dalam kelompok harta ini adalah
Peralatan (Equipment), gedung (Building), tanah (Land) dan Mesin (Machine) dan
lain-lain. Aset ini akan dicatat sebesar nilai perolehannya.
3) Aset tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Asset’s), merupakan kelompok harta yang
tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat namun memiliki masa manfaat lebih
dari 1 tahun. Masuk dalam kelompok aset ini adalah Goodwill, Hak Paten (Patent),
9
Merek Dagang (Trade Mark), Royalti (Royalty), dan lain-lain. Aset ini akan dicatat
sebesar nilai perolehannya.
4) Investasi jangka panjang (long term investment), merupakan jenis harta yang berasal
dari pembelian surat-surat berharga dari perusahaan lain baik berupa saham maupun
obligasi dan kepemilikan tersebut lebih dari 1 tahun.
5) Harta Lain-lain, yaitu harta yang tidak dapat dikelompokan pada kriteria diatas.
Misalnya mesin yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat usaha (Mi’roji,
2016)
Kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kewajiban jangka pendek (short term liabilities), merupakan kewajiban yang harus
segera dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun. Masuk dalam kelompok kewajiban ini
adalah utang usaha (accounts payable), utang wesel (notes payable), pendapatan-
pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenues) utang gaji (salaries payable) dana
lain-lain,
2. Kewajiban jangka panjang (long term liabilities) merupakan kewajiban yang masa
pelunasannya lebih dari 1 tahun. Masuk dalam kelompok ini adalah utang bank
jangka panjang (loan bank), utang hipotek (mortgage debt), utang obligasi (bond
debt) dan lain-lainnya.
Modal (capital/equity) sesuai dengan definisinya dapat dikelompokkan kedalam
modal pemilik, modal sekutu, modal saham (capital stock), prive (drawing), laba ditahan
(retain earning) dan lain-lain.
Pendapatan sesuai jenis usaha dapat dikelompokkan atas pendapatan jasa (service
income), penjualan (sales) dan pendapatan lain-lain (other income) misal pendapatan Bungan
bank (interest expense).
Beban dapat dikelompokkan pada beban administrasi dan umum, beban penjualan dan
beban lain-lain. Beban adminsitrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Masuk dalam kelompok ini adalah
beban gaji bagian administrasi dan umum (general and administration salary expense), beban
perlengkapan (supply expense), beban penyusutan (depreciation expense), beban sewa kantor
(rent expense), beban asuransi (insurance expense) dan lain-lain. Beban penjualan merupakan
beban-beban yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas penjualan dan promosi. Masuk
dalam kelompok beban ini adalah gaji bagian penjualan (sales salary expense), beban iklan
(advertising expense) dan lain-lain. Sedangkan beban lain-lain adalah beban yang tidak

10
termasuk kedalam beban administrasi dan umum serta beban penjualan. Masuk dalam
kelompok ini adalah beban bunga bank, dan lain-lain.

2.1 Bagan Akun (Chart of Account)

Menurut (Hery, 2017a) akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan atau
penurunan saldo dari masing-masing aset, kewajiban dan ekuitas. Menurut Nuh, 2011:36
bagan akun menjabarkan daftar akun didalam buku besar yang sering disebut bagan akun
(Chart of Account). Urutan akun dalam bagan akun harus sesuai dengan urutan pos-pos
dalam laporan posisi keuangan (statement of financial position) dan perhitungan laba-rugi
(income statemet). Untuk mempermudah pencatatan, akun umumnya disusun sedemikian
rupa dan diberi kode, agar lebih mudah mencarinya dan mendapatkannya kembali pada
kelompoknya masing-masing (Mi’roji, 2016).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kode akun, yaitu :
a. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat;
b. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten;
c. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang
sudah ada.

Menurut (Khusnaini, 2014) penggolongan akun bisa menggunakan dua metode, yaitu
metode numerik dan metode memonik. Metode numerik adalah pemberian kode akun dengan
memberikan kode berupa angka dan metode memonik adalah pemberian kode akun dengan
menggunakan huruf. Pada buku ajar nya hanya kan membahasa pengkodean akun dengan
menggunakan metode numeric karena pada prakteknya di lapangan menunjukkan bahwa
metode numerik lebih sering digunakan. Menurut Nuh, 2011:36 penomoran pada akun diatur
dengan ketentuan 1 untuk asset, 2 untuk liabilities, 3 untuk equitas, 4 untuk revenue, 5 untuk
expenses. Contoh penyusunan nomor akun sebagai berikut:
a. Asset menggunakan angka pertama angka 1... s/d 199
b. Libilities menggunakan angka pertama angka 2…s/d 299
c. Owner’s Equity menggunakan angka pertama angka 3…s/d 399
d. Revenues menggunakan angka pertama angka 4…s/d 499
e. Expenses menggunakan angka pertama angka 5…s/d 599
Pada metode numeric, penomoran akun adalah dengan cara memberikan setiap akun
suatu kode angka, yang biasanya terdiri dari satu digit atau lebih. Penomoran ini akan

11
semakin banyak digitnya jika perusahan memiliki banyak jenis transaksi. Berikut ini ilustrasi
yang menunjukkan bagaimana penomoran akun diberikan:

Digit pertama Kelompok akun

Digit kedua Golongan Akun

Digit ketiga Jenis Akun

Gambar 1 Pemberian Penomoran Akun

Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana penomoran akun diberikan


Table 1 Penomoran Akun

Kelompok Akun Riil Kelompok Akun Nominal


Harta Lancar /Current Assets (1…. s/d 12) Kewajiban Jangka Panjang/ Long Term
101 Kas (Cash) Liabilities (22 s/d 299)
102 Piutang Dagang (Accounts Receivable) 221 Utang Obligasi (Bonds Payable)
103 Perlengkapan (Supplies) 222 Utang Hipotek/Mortgage payable
104 ……………………
Aset Tetap /Fixed Assets (12. s/d 199) Modal Pemeliki /Owner’s Equity (3.. s/d
121 Peralatan (Equipment) 399)
122 Akumulasi Penyusutan peralatan 301 Modal Tuan Brave (Mr. Brave,
(Accumulated depreciation Equipment) Capital)
123 Mesin (Machinery) 302 Prive Tuan Brave (Mr. Brave Drawing)
124 Akumulasi Penyusutan Mesin
(Accumulated depreciation machinery)
Kewajiban Jangka Pendek/ Short term Pendapatan/ Revenues (4.. sd 499)
liabilities ( 2… s/d 22) 401 Pendapatan Jasa (Service revenue)
201 Utang Dagang (Accounts payable) 402 Pendapatan Lain-lain (Other revenue)
202 Utang Gaji (Salaries Payable)
Beban/ Expenses (5.. s/d 599)
501 Beban Gaji (Salaries expense)
502 Beban Perlengakapan (upplies expenses)
Sumber: diolah dari Nuh, 2011:36

12
3. MENGENAL ISTILAH DEBIT, KREDIT DAN SALDO
Dalam proses pencatatan akuntansi akan selalu dihadapkan pada proses debet dan
kredit. Setiap akun yang nilai transaksinya diletakkan pada posisi kiri disebut didebit dan
nilai akun yang nilai transaksinya dimasukkan ke sisi kanan disebut dikredit.

3.1 Proses Pendebetan


Mendebet atau pendebetan adalah meletakkan sejumlah angka pada posisi debet.
Mendebet tidak selalu berarti menambah, Bagi setiap PENAMBAHAN pada akun harta dan
beban maka akan di DEBET, namun sebaliknya setiap PENGURANGAN pada akun
Kewajiban, Modal dan Pendapatan akan di DEBET.

3.2 Proses Pengkreditan

Mengkredit atau pengkreditan adalah memasukkan sejumlah angka pada sosisi kredit.
Mengkredit tidak selalu berarti mengurangi. Bagi Akun kewajiban, modal, pendapatan akan
di KREDIT setiap terjadi PENAMBAHAN, namun bagi akun harta dan beban akan di
KREDIT setaip terjadi pengurangan.
Setiap transaksi akan dicatat sedemikian rupa sehingga jumlah debit akan selalu sama
dengan jumlah kredit. Setipa Jumlah kenaikan yang tercatat dalam sebuah akun biasanya
akan sama atau lebih besar dari pada jumlah penurunan yang tercatat dalam akun
bersangkutan. Secara periodik semua nilai yang ada dalam sisi debit dan kredit sebuah akun
dijumlahkan sehingga dapat ditentukan saldo akun. Ketentuan atau kaidah umum debit dan
kredit yang berlaku ditetapkan untuk pencatatan akun-akun dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Peningkatan atau penurunan aset
b. Peningkatan atau penurunan Kewajiban
c. Peningkatan atau penurunan Ekuitas pemilik
d. Peningkatan atau penurunan Pendapatan
e. Peningkatan atau penurunan Beban
f. Peningkatan atau penurunan Penarikan

13
3.3 Saldo Normal

Menurut (Khusnaini, 2014) saldo normal atau posisi saldo sebuah akun adalah posisi
dasar suatu akun, apakah di debit atau di kredit. Dari penjelasan diaras maka dapat
disimpulan bahwa saldo normal dari setiap akun biasanya diindikasikan oleh sisi akun (debit
atau kredit) yang mengalami kenaikan. Analisis transaksi dilakukan dengan menentukan
apakah:
1. Akun Aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, atau beban terpengaruh oleh
transaksi yang dilakukan
2. Akun-akun yang terpengaruh mengalami kenaikan atau penurunan akibat
transaksi yang terjadi tersebut.
3. Setiap kenaikan atau penurunan tersebut dicatat sebagai debit atau kredit.
Dengan demikian saldo normal tiap-tiap akun/perkiraan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Table 2 Penomoran dan Mutasi Akun

Penomoran Akun Kelompok Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal


1 AKUN HARTA DEBIT KREDIT DEBIT
2 AKUN HUTANG KREDIT DEBIT KREDIT
3 AKUN EKUITAS KREDIT DEBIT KREDIT
4 AKUN PENDAPATAN KREDIT DEBIT KREDIT
5 AKUN BEBAN DEBIT KREDIT DEBIT
Sumber: diolah dari (Dwi Martani, Silvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmita,
2017)

4. KELOMPOK AKUN/PERKIRAAN
Secara umum terdapat 2 (dua) kelompok akun/perkiraan yaitu akun riil/permanen dan
akun nominal/sementara.

4.1 Akun-akun Permanen (Akun Riil)

Akun-akun riil atau biasa disebut akun posisi keuangan merupakan akun-akun yang
terdapat dalam laporan posisi keuangan yaitu Aset, Utang dan Modal. Akun ini secara
langsung menyatakan posisi saldo keuangan pada laporan posisi keuangan, sehingga pada
akhir periode akan disusun kembali neraca saldo akhir yang akan menjadi saldo awal pada
periode akuntansi berikutnya.

14
4.2 Akun-akun Sementara (Akun Nominal)

Akun nominal/ sementara atau biasa akun laba-rugi merupakan akun-akun yang
terdapat dalam laporan laba-rugi yaitu akun Pendapatan dan akun Beban. Untuk Akun-akun
nominal ini pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga saldonya nol pada awal
periode akuntansi. Secara sederhana penjabaran kedua akun ini terlihat sebagai berikut:
Table 3 Kelompok Akun

Akun Rill Akun Nominal


Harta (Asset’s) Pendapatan (Income, Revenue, Sales)
Kewajiban (Liabilities) Beban (Expense)
Modal (Capital)

15
REVIU

1. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip akuntansi.


2. Sebutkan dan jelaskan apa itu akun, kelompok akun
3. Sebutkan dan jelaskan apa itu perkiraan
4. Berikan 5 contoh akun dan saldo normalnya
5. Jelaskan mengapa chart of account perlu dibuat

Kasus 1

Berdasarkan data di bawah ini, kelompokkan masing-masing akun/perkiraan ke dalam


kelompok akun riil dan kelompok akun nominal.
1. Penjualan
2. Kas
3. Utang Sewa
4. Beban Iklan
5. Modal
6. Piutang Dagang
7. Beban Bunga
8. Peralatan Mesin
9. Beban Penyusutan
10. Beban Gaji Bagian Administrasi
11. Perlengkapan Kantor
12. Beban Asuransi
13. Beban Pajak
14. Utang Pajak
15. Sewa Dibayar Di Muka
16. Beban Listrik, Air dan Telepon
17. Piutang Bunga
18. Persediaan
19. Beban Sewa Kantor
20. Beban Gaji Pegawai Penjualan
21. Pendapatan Bunga
16
Kasus 2:

Berdasarkan kasus 1 diatas, susunlah mutasi dan saldo normal akun-akun tersebut?

Kasus 3

Silahkan Analisis transaksi berikut ini, perkiraan-perkiraan apa saja yang terpengaruh?
1. Pembelian aset tetap dengan tunai sebesar $ 500,-
2. Penjualan aset tetap dengan cicilan sebesar $ 400,-
3. Pelunasan Utang Dagang sebesar $ 300,-
4. Pembelian Aset secara kredit sebesar $ 250,-
5. Penjualan barang dagang secara kredit sebesar $ 100,-
6. Pembayaran biaya gaji pegawai sebesar $ 200,-
7. Penjualan barang dagangan dengan tunai sebesar $ 1.000,-
8. Penambahan investasi modal oleh pemilik sebesar $ 250,-
9. Pengambilan kas oleh pemilik sebesar $ 50,-

Silahkan tulis jawaban, menggunakan lembar jawaban ini.

Jawab:
1. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

2. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

3. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

4. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

17
5. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

6. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

7. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

8. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

9. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………

18
BAB 3 MENGENAL LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai laporan keuangan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan
3. Mahasiswa mampu memahami isi dari tiap laporan keuangan.

1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1 (revisi 2009) yang
diterbitkan oleh (IAI, 2016), bahwa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (Financial
Statement) adalah laporan yang terdiri dari laporan laba rugi (Income Statement), laporan
perubahan modal (Capital Statement), laporan Posisi Keuangan Statement of Financial
Position) pada akhir periode, Laporan Arus Kas selama Periode (Cash Flow) dan catatan
atas laporan keuangan (Notes Of financial Statement).

2. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

Sesuai pengertian diatas maka laporan keuangan dapat dibagi dalam 5 jenis yang terdiri
dari laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi keuangan, laporan arus kas
dan laporan catatan atas laporan keuangan. Berikut akan dibahas satu persatu tentang jenis-
jenis laporan keuangan terssebut:

2.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban-beban
(expense) untuk suatu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
Laporan ini menunjukan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun waktu tertentu
(Khusnaini, 2014). Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan-
pendapatan dan beban-beban pada akhir periode akuntansi serta selisih laba atau rugi.
Pendapatan yang dimaksud di sini adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu
periode. Sedangkan pendapatan itu sendiri ada dua macam yaitu pendapatan yang benar-
19
benar merupakan pendapatan pokok (usaha) dan pendapatan yang bukan merupakan
pendapatan pokok (usaha). Pendapatan pokok disebut pendapat usaha sedangkan pendapatan
yang bukan berasal dari penghasilan pokok disebut pendapatan non usaha. Beban yang
dimaksud disini adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode
akuntansi. Beban itu sendiri ada dua macam yaitu beban yang dikeluarkan untuk
mendapatkan penghasilan pokok yang disebut beban usaha, sedangkan beban yang
dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok disebut beban non usaha (Nuh,
2011:7). Berikut contoh laporan laporan laba rugi

A. Perusahaan Jasa.
Table 4 Laporan laba rugi perusahaan jasa
Bengkel Berjaya
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Pendapatan:
PENDAPATAN
Pendapatan jasa JASA Rp. xxxxxx
Beban Operasional:
Beban gaji Rp xxxxxx
Beban perlengkapan xxxxxx BEBAN
Beban penyusutan peralatan xxxxxx
Beban iklan xxxxxx
Beban listrik xxxxxx (+)
Total beban operasional Rp. xxxxxx (-)
Pendapatan Bersih Rp. xxxxxx,-

B. Perusahaan dagang.
Perbedaan laporan laba rugi perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur
terletak pada akun pendapatan menjadi akun penjualan (sales) dan munculnya harga
pokok penjualan (cost of goods sold). Sedangkan pada laporan laba rugi perusahaan
jasa tidak ditemukan perhitunga harga pokok penjualan, karena barang yang dijual

20
adalah jasa yang tidak berwujud serta tidak memiliki harga pokok. Berikut laporan
laba rugi perusahaan dagang.
Table 5 Laporan laba rugi perusahaan dagang
UD Berjaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Januari 2015

Penjualan Rp. xxxxxx


Retur Penjualan Rp. xxxx
Potongan Penjualan xxxx+
(xxxxxx)
Pendapatan pada
Penjualan bersih xxxxx
perusahaan dagang berasal
dari penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal xxxx
Pembelian xxxx
Pada perusahaan dagang
Transport masuk xxxx+ terdapat perhitungan
Total pembelian xxxx harga pokok penjualan
pada laporan laba rugi
Retur pembelian (xxx)
Potongan pembelian (xxx)
Pembelian Bersih xxxx+
Harga pokok penjualan xxxx
Persediaan akhir xxxx -
Harga pokok penjualan xxxxxx-
Laba kotor xxxxxx
Beban Operasional:
Beban gaji Rp xxxxxx
Beban perlengkapan xxxxxx BEBAN

Beban penyusutan peralatan xxxxxx


Beban listrik xxxxxx (+)
Total beban operasional Rp. xxxxxx (-)
Pendapatan sebelum bunga dan pajak Rp. xxxxxx,-

21
C. Perusahaan Manufaktur

Laporan laba rugi perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan perusahaan
manufaktur namun perbedaan nya terletak pada format perhitungan harga pokok
penjualan. Perbedaan tersebut terlihat sebagai berikut:

Table 6 Perbedaan harga pokok perusahaan dagang dan perusahana manufaktur

Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur


Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan
Persediaan awal xxxx Persediaan produk jadi awa xxxx
Pembelian bersih xxxx + Harga pokok produksi xxxx+
Barang tersedia untuk dijual xxxx Barang tersedia untuk dijual xxxx
Persediaan akhir (xxxx) Persediaan produk jadi akhir (xxxx)
Harga pokok penjualan xxxx Harga pokok penjualan xxxxx

Sedangkan untuk akun-akun lainnya, pada laporan laba rugi baik perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa perlakuannya sama. Dimulai dari perhitungan penjualan,
kemudian perhitungan harga pokok penjualan ( harga pokok sesuai dengan jenis
perusahaan) dan diakhiri dengan perhitungan beban.

2.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam


ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan
atau setahun(Khusnaini, 2014). Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan
perubahan modal awal dengan adanya tambahan modal baru, laba (menambah) modal atau
rugi (mengurangi) modal dan prive (untuk perusahaan perseorangan) atau deviden (untuk
perusahaan perseroan) (Nuh, 2011:7).
Laporan perubahan modal pada dasarnya pada perusahaan jasa dan perusahaan
dagang tidak ada beda nya, namun perbedaan laporan perubahan modal akan terlihat dari
bentuk badan hukum perusahaan yang dimiliki, seperti perusahaan perseorangan akan
memiliki laporan perubahan modal yang berbeda dengan perusahaan persekutuan maupun
perusahaan perseroan. Perbedaan disebabkan pada perbedaan susunan modal, dimana

22
perusahaan perseorangan merupakan pemilik modal pribadi, sedangkan persekutuan terdiri
dari beberapa pemilik modal dan perseoran modal terdiri atas modal saham. Berikut dibawah
ini contoh laporan perubahan modal pada beberapa perusahaan:

A. Perusahaan Perseorangan
Pada perusahaan perseorangan, laporan perubahan modal hanya menyajikan susunan
perubahan modal pemilik saja, sehingga biasanya pada laporan tersebut nama pemilik
disertakan di depan kata “Modal”
Table 7 Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan
Bengkel Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Modal Tuan N awal Rp. xxxxxxxx


Ditambah:
Tambahan Investasi Rp xxxxxxxx
Laba bersih Penambahan xxxxxxxx Modal Awal
investasi + laba
Dikurangi:
bersih -
Prive pengambilan (xxxxxxxx) +
pribadi Rp. xxxxxxxx (+)
Modal Tuan N akhir Rp. xxxxxxxx

B. Perusahaan Perseroan
Pada perusahaan persekutuan laporan perubahan modal akan disusun sesuai dengan
banyaknya sekutu yang menyertakan modal pada perusahaan. sehingga laporan
perubahan modal akan terlihat sebagai berikut:

23
Table 8 Laporan perubahan modal perusahaan persekutuan
CV Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Modal Tuan A Modal Tuan B


Modal awal Rp. xxxxxx Rp. xxxxxx
Ditambah: PERBEDAAN:
Perhatikan dalam laporan
Investasi Rp xxxxxx Rp xxxxxx
perubahan modal perusahaan
Laba bersih persekutuan, modal disusun Rp.xxxxxx Rp xxxxxx
sesuai dengan banyaknya sekutu
Dikurangi:
yang menyertakan modal.
Prive Rp. (xxxxxx) Rp (xxxxxx)
Modal akhir Rp. xxxxx Rp xxxxxx

C. Perusahaan Perseroan
Pada perusahaan perseoran perbedaan paling mendasar adalah adanya perbedaan
struktur modal dikarenakan modal yang diperoleh merupakan modal dari penjualan
saham. Saham adalah bukti kepemilikan pihak ketiga terhadap perusahaan dimana
pihak ketiga akan memperoleh keuntungan berupa pembayaran deviden oleh
perusaan. dengan demikian laporan perubahan modal tidak lagi menyajikan tentang
modal pemilik namun berganti akun menjadi laba ditahan (retained earning) sebagai
mana terlihat dibawah ini:

Table 9 Laporan perubahan modal perusahaan perseroan


Akun modal diubah menjadai akun PT. Berjaya
laba ditahan
Laporan Laba Ditahan
Akun prive berganti akun deviden
Untuk Bulan Yang berakhir 31 Januari 2015

Laba ditahan awal Rp xxxxx


Laba bersih Rp. xxxxx
Dividen (xxxxx)
Penambahan laba Rp. xxxxx (+)
Laba ditahan akhir Rp. xxxxxx

24
2.3 Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)

Laporan posisi keuangan merupakan suatu daftar yang menunjukan posisi keuangan
yang terdiri dari aset, utang (liabilities), dan modal (ekuitas) pada tanggal tertentu, biasanya
pada penutupan bulan atau tahun tertentu (Khusnaini, 2014). Dahulu laporan posisi keuangan
dikenal dengan sebutan neraca. Laporan posisi keuangan, merupakan laporan yang
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode akuntansi (Nuh, 2011:12).
Laporan posisi keuangan terdiri dari 1) Harta (Assets), 2) Kewajiban (Liabilities) dan 3)
Modal (Capital/Equity). Adapun laporan posisi keuangan dapat disusun dalam dua bentuk
yaitu: a) Bentuk Skontro/T account/sebelah menyebelah, dan b) Bentuk Staffel/Laporan/
bentuk lurus. Berikut dibawah ini contoh laporan posisi keuangan bentuk skontro :
A. Perusahaan perseorangan (jasa)
Pada perusahaan perseorangan jasa laporan posisi keuangan hanya berisi aset (aset
lancar tanpa persediaan + aset tetap) diposisi kiri, dan kewajiban+modal di posisi
kenan, berikut contoh laporan posisi keuangan perusahaan jasa
Table 10 Laporan posisi keuangan perusahan jasa
Bengkel Berjaya
Posisi kiri laporan di isi Posisi kanan laporan di isi dengan
dengan Kelompok Harta Laporan Posisi Keuangan
Kelompok kewajiban (Liabilities)
(Assets) Per, 31 Januari 2015 dan Modal (capital)

HARTA KEWAJIBAN DAN MODAL


HARTA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas Rp. xxxxxxxx Hutang Dagang Rp. xxxxxxxx
Piutang dagang xxxxxxxx Hutang gaji xxxxxxxx
Perlengkapan xxxxxxxx (+) Hutang pajak xxxxxxxx +
Total harta lancar Rp. xxxxxxxx Total kewajiban lancar xxxxxxxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
HARTA TETAP Hutang obligasi xxxxxxxx
Peralatan Rp. xxxxxxx TOTAL KEWAJIBAN xxxxxxxx
Akumulasi depresiasi peralatan (xxxxxxx)+ MODAL
Total Harta tetap Rp. xxxxxxxx Modal Tuan N Rp. xxxxxxxx
Total Harta Rp. xxxxxxxx,- Total Modal dan Kewajiban Rp. xxxxxxxx

25
B. Perusahaan Perseorangan (dagang)

Pada perusahaan perseorangan dagang pada laporan posisi keuangan terdapat


perbedaan dalam susunan aset lancar yakni munculnya akun PERSEDIAAN sesuai
dengan aktivitas perusahaan yang membeli dan menjual barang sebagai aktivitas
utama perusahaan.

Table 11 Laporan posisi keuangan perusahaan dagang


UD Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015

HARTA Kewajiban dan Modal


Harta Lancar Kewajiban:
Kas Rp. xxxxxxxx Utang dangan Rp. xxxxxxxx
Piutang dagang xxxxxxxx Untuk perusahaan dagang muncul
Perlengkapan xxxxxxxx akun persediaan yang tidak terdapat
Persediaan xxxxxxxx(+) pada perusahan jasa

Total Harta Lancar Rp. xxxxxxxx Modal Pemilik


Harta Tetap Modal Tuan “N” Rp. xxxxxxxx
Peralatan Rp. xxxxxx
Akumulasi penyusutan peralatan (xxxxxx)+
Total Aset Tetap Rp. xxxxxxxx Total Modal dan Kewajiban Rp. xxxxxxxx
Total Harta Rp. xxxxxxxx,-

C. Perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur perbedaan paling mendasar adalah pada timbulnya 3
jenis persediaan pada aset lancar. Persediaan tersebut terdiri dari:
a. Persediaan bahan baku (raw material)
b. Persediaan barang dalam proses (work in process)

26
c. Persediaan produk jadi (finishing goods)
Perusahaan manufaktur bisa berskala besar dengan badan hukum perseroan bisa
juga usahanya meliputi industri kecil dan menengah. Berikut ini contoh laporan
posisi keuangan perusahan manufaktur yang berbentuk badan hukum perseroan.

Table 12 Laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur


PT Berjaya
Lapora Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015

HARTA Kewajiban dan Modal


Harta Lancar: Kewajiban:
Kas Rp. xxxxxxxx Hutang Dagang Rp. xxxxxxxx
Piutang Dagang xxxxxxxx PERHATIKAN:
Perlengkapan xxxxxxxx Terdapat tiga jenis persediaan pada
perusahaan manufaktur/ industri
Persediaan bahan baku xxxxxxxx
Persediaan bahan dalam proses xxxxxxxx Modal:
Persediaan produk jadi xxxxxxxx + Modal Saham Rp. xxxxxxxx
Total Harta Lancar Rp. xxxxxxxx Laba Ditahan Rp. xxxxxxxx +
Aset Tetap
Peralatan Rp. xxxxxx
Akumulasi penyusutan peralatan (xxxxxx)+ Total Kewajiban dan Modal Rp. xxxxxxxx
Total Aset Tetap Rp. xxxxxxxx
Total Aset Rp. xxxxxxxx,-

D. Perusahaan Persekutuan
Pada perusahaan persekutuan perbedaan terdapat pada komposisi modal di sisi kana,
dimana modal akan disajikan sebanyak sekutu yang menyertakan modal nya pada
perusahaan persekutuan. Berikut contoh laporan posisi keuangan untuk perusahaan
berbadan hukum persekutuan.

27
Table 13 Laporan posisi keuangan perusahaan persekutuan
CV Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015

HARTA Kewajiban dan modal


Harta: Kewajiban:
Kas Rp. xxxxxxxx Hutang dagang Rp. xxxxxxxx
Piutang Dagang xxxxxxxx PERHATIKAN:
Perlengkapan xxxxxxxx Pada kelompok Modal, modal disajikan
sebanyak sekutu yang menyertakan modal
Persediaan xxxxxxxx(+)
Total Harta Lancar Rp. xxxxxxxx Modal :
Harta Tetap: Modal Tuan A Rp. xxxxxxxx
Peralatan Rp. xxxxxx Modal Tuan B Rp. xxxxxxxx+
Akumulasi penyusutan peralatan (xxxxxx)+
Total aset tetap Rp. xxxxxxxx
Total harta Rp. xxxxxxxx,- Kewajiban dan Modal Rp. xxxxxxxx

A. Perusahaan Perseoran
Pada perusahaan perseoran (PT) terdapat perbedaan paling mendasar diatara
perusahaan perseorangan serta persekutuan, perbedaan mendasar tersebut terdapat
pada kelompok modal karena modal disajikan atas modal saham (capital stock) bukan
modal pemilik. Disamping timbulnya modal saham, pada kelompok modal juga
disajikan laba ditahan (retained earning). pada beberapa perusahaan modal saham
biasanya terdiri atas bebeapa jenis saham, Berikut contoh laporan posisi keuangan
untuk perusahaan berbadan hukum perseroaan.

28
Table 14 Laporan posisi keuangan perusahaan perseroan
PT Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per Januari 2015

HARTA Kewajiban dan Modal


Harta Lancar: Kewajiban:
Kas Rp. xxxxxxxx Hutang Dagang Rp. xxxxxxxx
Piutang dagang xxxxxxxx PERHATIKAN:
Perlengkapan xxxxxxxx Pada kelompok Modal, modal yang disajikan
adalah modal saham dan laba ditahan
Persediaan xxxxxxxx(+)
Total Harta Lancar Rp. xxxxxxxx Modal:
Harta Tetap: Modal saham Rp. xxxxxxxx
Peralatan Rp. xxxxxx Laba ditahan Rp. xxxxxxxx +
Akumulasi penyusutan peralatan (xxxxxx)+
Total Harta Tetap Rp. xxxxxxxx +
Total Harta Rp. xxxxxxxx,- Kewajiban dan Modal Rp. xxxxxxxx

2.4 Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas yang
berasal dari aktivitas operasional, investasi dan financing untuk suatu periode waktu atau
masa tertentu (Khusnaini, 2014). Arus kas menunjukkan 3 bagian yaitu 1) kegiatan operasi,
2) kegiatan investasi, 3) kegiatan financing/pendanaan. Informasi tersebut bila digunakan
dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain akan membantu para investor, kreditor, dan
pihak lain dalam menilai profitabilitas dan solvabilitas dari suatu usaha tersebut (kemampuan
untuk membayar utang masa berjalan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun). Terdapat 2
metode dalam penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung (direct method) dan
metode tidak langsung (indirect method). Dalam PSAK disarankan lebih baik menggunakan
metode langsung (Nuh, 2011:12).

29
Untuk laporan arus kas, tidak ada perbedaan penyusnnan laporan untuk perusahaan
perseorangan, persekutuan maupuan perseoran. Berikut ini contoh laporan arus kas pada
perusahaan dengan menggunakan metode tidak langsung:

Table 15 Laporan arus kas


Bengkel Berjaya
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Arus Kas dari aliran operasional:


a. Penerimaan kas dari langganan penjualan tunai Rp. xxxxxxxx
b. Penerimaan kas dari langganan dan debitur Rp xxxxxxxx
Aliran kas dari
c. Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan Rp.(xxxxxxxx) kegiatan operasional
d. Pengeluaran kas untuk beban listrik dan iklan Rp.(xxxxxxxx)
e. Pengeluaran kas untuk beban gaji Rp.(xxxxxxxx)
Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp xxxxxxx
Aliran kas dari
Arus Kas dari aliran investasi: kegiatan Investasi

f. Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan Rp.(xxxxxxx)

Arus Kas dari aliran pendanaan:


Aliran kas dari
g. Penerimaan kas dari pemilik modal sebagai investasi Rp. xxxxxxx kegiatan Pendanaan
h. Pengambilan kas untuk keperluan pribadi pemilik Rp.(xxxxxxx)
Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan Rp. xxxxxxx
Penambahan dari arus kas Rp. xxxxxxx
Saldo kas per 1 Januari 2015 Rp xxxxxxx
Saldo kas bersih per 31 Januari 2015 Rp. xxxxxxx

2.4.1 Arus kas dari Kegiatan Operasi


Nuh: 2011:12 mengklasifikasi arus kas dalam 3 kegiatan yakni kegiatan operasi, kegiatan
investasi dan kegiatan pendanaan. Arus kas dari kegiatan operasi, yang mencakup transaksi

30
kas yang dimasukkan dalam penentuan laba bersih, yang mempengaruhi asset lancar dan
utang jangka pendek misalnya:
1. Penerimaan Kas dari penjualan tunai
2. Penerimaan kas dari langganan (piutang)
3. Pengeluaran untuk membayar utang langganan
4. Pengeluaran untuk membayar utang jangka pendek
5. Pengeluaran untuk pembelian perlengkapan
6. Pengeluaran untuk membayar biaya-biaya lain seperti biaya iklan, biaya gaji, biaya
listrik, dan lain-lain.

2.4.2 Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Arus kas dari kegiatan investasi yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan
dalam kaitannya dengan investasi jangka panjang/asset tetap, misalnya:
1. Penerimaan hasil penjualan tanah
2. Penerimaan hasil penjualan gedung
3. Penerimaan hasil penjualan peralatan
4. Pengeluaran untuk pembelian peralatan
5. Pengeluaran untuk pembelian gedung
6. Pengeluaran untuk pembelian tanah
7. Dan lain-lain.

2.4.3 Arus Kas dari Kegiatan pendanaan.


Arus kas dari kegiatan pendanaan, yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan
dalam kaitannya dengan peminjaman uang jangka panjang dan investasi kas pemilik
perusahaan, misalnya:
1. Penerimaan dari penambahan investasi
2. Penerimaan hasil penjualan saham
3. Penerimaan hasil penjualan obligasi
4. Penerimaan hasil pinjaman jangka panjang
5. Pengeluaran untuk penarikan keperluan pemilik.
6. Pengeluaran untuk penarikan saham
7. Pengeluaran untuk penarikan obligasi
8. Pengeluaran untuk pembayaran hutang jangka panjang dan lain-lain.

31
2.5 Catatan atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement)
Catatan atas laporan keuangan yaitu berupa informasi baik yang bersifat keuangan
maupun non keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan
kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, rincian pos pos laporan keuangan,
penjelasan kontrak-kontrak utang perusahaan dan lain-lain (Khusnaini, 2014).
Catatan atas laporan keuangan berisi catatan-catatan penting terkait laporan keuangan
berisi perubahan-perubahan kebijakan akuntansi misal perubahan metode pencatatan yang
dilakukan pada penyusutan, metode pencatatan dan penilaian persediaan atau catatan atas
perubahan kebijakan yang dilakukan perusahaan baik dalam pencatatan akuntansi, penyajian
maupun reklasifikasi akun dan perubahan-perubahan lain yang esensial berikut proses
transaksi menjadi Laporan Keuangan.
Menurut PSAK catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan itu sendiri. Laporan catatan atas laporan keuangan terdiri
dari beberapa bagian yakni:
a. Umum
Bagian umum ini berisi informasi tentang identitas perusahaan yang terdiri dari
informasi pendirian dan informasi umum perusahaan, informasi mengenai tanggal
berdiri perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan, susunan pengurus, susunan
dewan direksi dan dewan komisaris perusahaan, anggaran dasar beserta perubahannya,
dan informasi mengenai ruang lingkup kegiatan perusahaan.
b. Iktisar kebijakan akuntansi signifikan
Pada bagian ini berisi mengenai kebijakan akuntansi penting yang terdiri dari,
pernyataan kepatuhan, dasar penyusunan laporan keuangan, transaksi dan saldo dalam
mata uang asing, kas dan setara kas, instrumen keuangan, piutang usaha, persediaan,
beban dibayar dimuka, asset tetap, property investasi, pengakuan pendapatan dan beban,
liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan, pajak penghasilan, laba-rugi per saham
dasar, informasi segmen, penurunan nilai asset non keuangan, sewa, dan perubahan
kebijakan akuntansi.
c. Sumber estimasi ketidakpastian
Bagian ini berisi informasi mengenai sumber estimasi ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi selama periode pelaporan keuangan. Informasi ini menyangkut
pertimbangan klasifikasi asset dan liabilitas keuangan dan pajak penghasilan. Estimasi
dan asumsi menyangkut imbalan pasca kerja, informasi estimasi ketidakpastian
penyusutan asset tetal dan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
32
REVIU

1. Sebutkan dan jelaskan pengertian laporan keuangan.


2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan.
3. Sebutkan isi dari tiap laporan keuangan.

KASUS 1

Berdasarkan data di bawah ini, susunlah laporan keuangan yang dibutuhkan sesuai dengan
jenis akun yang tersedia.
1. Pendapatan (Service revenue)
2. Kas (cash)
3. Beban Iklan (advertising expense)
4. Modal (capital)
5. Piutang Dagang (account receivable)
6. Beban Bunga (interest expense)
7. Peralatan (equipment)
8. Mesin (machine)
9. Beban Penyusutan (depreciation expense)
10. Beban Gaji Bagian Administrasi (general and administration salary expense)
11. Perlengkapan Kantor (office supplies)
12. Beban Asuransi (insurance expense)
13. Beban Pajak (tax expense)
14. Utang Pajak (tax payable)
15. Sewa Dibayar Di Muka (prepaid rent)
16. Beban Listrik, Air dan Telepon (electricity, water and telephone expense)
17. Piutang Bunga
18. Persediaan
19. Beban Sewa Kantor
20. Beban Gaji Pegawai Penjualan
21. Pendapatan Bunga

33
BAB 4 PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai persamaan akuntansi.
2. Mahasiswa mampu menganalisis transaksi.
3. Mahasiswa mampu menyusun persamaan akuntansi
4. Mahasiswa mampu membedakan laporan keuangan perusahaan jasa, perusahaan
persekutuan dan perusahaan perseroan.
5. Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan.

1. PENGERTIAN PERSAMAAN AKUNTANSI

(Khusnaini, 2014) menyebutkan bahwa persamaan dasar akuntansi adalah persamaan


yang menggambarkan hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Niswonger, 1999:13 menyebutkan bahwa transaksi bisnis dapat dinyatakan
dengan perubahan dari salah satu atau lebih dari ketiga unsur dasar persamaan akuntansi.
Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi maka terlebih dahulu kita harus
mempelajari persamaan dasar akuntansi (Accounting Equation). Persamaan akuntansi adalah
posisi yang menunjukkan asset sama dengan sumber (Nuh, 2011) sedangkan (Mi’roji, 2016)
menyebutkan bahwa harta harus sama atau seimbang dengan sumber pembelanjaan.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu bentuk persamaan yang
disebut persamaan akuntansi (accounting equation). Sumber asset bisa berasal dari liabilitas
dan ekuitas. Dengan demikian persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rumus : Debit Kredit


Assets = Liabilities + Owner’s Equity Atau
Rumus : Aset = Liabilitas + Equitas

Sumber: (Dwi Martani, Silvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmita,
2017)

34
Atau
HARTA = HUTANG +MODAL+PENDAPATAN-BEBAN

Sumber: (Mi’roji, 2016)


Pengaruh transaksi-transaksi yang terjadi terhadap persamaan akuntansi dapat
mengakibatkan pada penambahan atau pengurangan dalam beberapa komponen akun.
(Mi’roji, 2016) menyebutkan bahwa perubahan dalam komponen dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Perubahan harta diikuti dengan perubahan harta lain dalam jumlah yang sama.
2. Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang atau sebaliknya dalam jumlah yang
sama.
3. Perubahan harta diikuti dengan perubahan modal dalam jumlah yang sama.
4. Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah yang sama.

2. SIMULASI KASUS PERSAMAAN AKUNTANSI

Untuk memberikan contoh transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dengan


menggunakan contoh dari Nuh, 2011 yang akan dicatat dalam persamaan akuntansi adalah
sebagai berikut:

Transaksi satu:
Perusahaan bengkel service Maju milik saudara Ilman melakukan transaksi pertamanya.
Saudara Ilman menginvestasikan uang tunai kedalam perusahaannya berupa uang tunai
sebesar Rp. 25.000.000,-.

Penyelesaian:
Kalau angka-angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus Persamaan Akuntansi akan
mengakibatkan perubahan akibat harta berupa kas bertambah sebesar Rp. 25.000.000,- dan
modal Ilman bertambah sebesar Rp. 25.000.000,-. Lebih jelasnya kita lihat dibawah ini:

Harta = Kewajiban + Modap Pemilik


Kas = - + Modal Tuan Ilman
Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

35
Transaksi kedua:
Saudara Ilman adalah membeli Peralatan seharga Rp. 5.000.000 dari Toko Cerah
yang pembayarannya dilakukan dengan tunai Rp. 5.000.000.

Penyelesaian:
Dengan adannya transaksi kedua akan mengakibatkan assets dalam bentuk uang tunai
(Cash) berkurang sebesar Rp. 5.000.000, namun disisi lain assets berupa Peralatan
(Equipment) bertambah sebesar Rp. 5.000.000 dan jika dimasukkan dalam persamaan
akuntansi maka akan tetap menunjukkan keadaan yang seimbang, sebagai mana terlihat
dibawah ini:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik


Kas + Peralatan = - + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -

Transaksi ketiga:
Saudara Ilman membeli tambahan peralatan seharga Rp. 2.000.000 dari Toko Cerah yang
pembayarannya akan dilakukan bulan depan.

Penyelesaian:

Dengan adanya transaksi ketiga akan mengakibatkan assets berupa peralatan


bertambah sebesar Rp. 2.000.000,- namun disisi lain Hutang (Accounts Payable) bertambah
sebesar Rp. 2.000.000 dan dalam persamaan Akuntansi akan tetap menunjukkan posisi yang
seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik


Kas + Peralatan = Hutang Usaha + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

36
Transaksi keempat:
Saudara Ilman menerima uang dari langganan atas jasa service yang ditawarkan Rp.
600.000,-.

Penyelesaian:
Transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash bertambah sebesar Rp.
600.000,- dan disisi lain Pendapatan (Revenue) bertambah yang mempengaruhi modal
(capital/equity) bertambah sebesar Rp. 600.000,- dan jika dimasukkan dalam persamaan
akuntansi tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik


Kas + Peralaatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1.Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2.(Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4.Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-

Transaksi kelima:
Saudara Ilman membayar upah/gaji karyawan sebesar Rp. 300.000.

Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi kelima akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang
Rp. 300.000,- dan disisi lain Beban Gaji (Salaries Expense) bertambah, juga akan
mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 300.000,- dan dalam persamaan
akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik


Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000),-

37
Transaksi keenam:
Saudara Ilman membayar biaya iklan sebesar Rp. 100.000

Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi keenam akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa
cash berkurang Rp. 100.000,- dan disisi lain Beban Iklan (advertising Expense) bertambah,
juga akan mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 100.000,- dan dalam
persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik


Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)
6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)

Transaksi ketujuh:
Saudara Ilman membayar Hutang kepada kreditur sebesar Rp. 1.000.000,-
Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi ketujuh akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa
cash berkurang Rp. 1.000.000,- dan disisi lain Kewajiban (liabilities) berupa Hutang Usaha
(Accounts Payable) berkurang sebesar Rp. 1.000.000, dan dalam persamaan akuntansi akan
menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas +Peralatan = Hutang dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)
6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)
7. (Rp. 1.000.000) - = (Rp. 1.000.000,-) + -
38
Maka dengan penyelesaian diatas, Persamaan Akuntansi secara lengkap tersaji dibawah ini:
Bengkel Service Maju
Persamaan Akuntansi
Per……… 20xx
(in Rp. 000)
Harta = Kewajiban Modal Pemilik
Kas Peralatan Hutang Dagang Modal Ilman Keterangan
1. Rp. 25.000 - - Rp. 25.000 Modal Awal
2. (Rp. 5.000) Rp. 5.000 -
Sld Rp. 20.000 Rp. 5.000 - Rp. 25.000
3. - Rp. 2.000 Rp. 2.000 -
Sld Rp. 20.000 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.000
4. Rp. 600 - - Rp. 600 Pendapatan jasa
Sld Rp. 20.600 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.600
5. (Rp. 300) - - (Rp. 300) Beban Gaji
Sld Rp. 20.300 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.300
6. (Rp. 100) - - (Rp. 100) Beban Iklan
Sld Rp. 20.200 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.200
7. (Rp. 1.000) - (Rp. 1.000) -
Sld Rp. 19.200 Rp. 7.000 Rp. 1.000 Rp. 25.200
Catatan: Sld = saldo/ Sisa

Contoh 2.
Tuan N pada bulan Januari 2015 membuka bengkel Service dengan nama “Berjaya” di
Medan. Selama bulan Januari melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Tuan N menginvestasikan (menanamkan modal) dengan uang pribadinya untuk
perusahaannya Rp. 50.000.000,- dan Peralatan bengkel senilai Rp. 3.000.000,-
2. Dibeli perlengkapan bengkel secara tunai Rp. 500.000,-
3. Dibeli peralatan bengkel dari Toko Restu seharga Rp. 1.000.000,- dan dibayar tunai
Rp. 600.000,- dan sisanya akan dibayar kemudian hari.
4. Diterima per kas dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 800.000,-
5. Diterima dari pekerjaan dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 1.500.000,- yang
uangnya akan diterima satu minggu berikutnya.
39
6. Diterima sebagian pembayaran dari langganan kredit (transaksi no.5) sebesar Rp.
500.000,-
7. Dibayar biaaya iklan sebesar Rp. 100.000,- dan biaya listrik bulan ini sebesar Rp.
200.000,-
8. Dibayar biaya gaji karyawan sebanyak Rp. 1.500.000,-
9. Diambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000,-
10. Pada akhir bulan perlengkapan bengkel yang terpakai sebanyak Rp. 250.000,-
11. Nilai peralatan disusutkan sebesar Rp. 200.000,- (diperhitungkan biaya penyusutan).

Diminta:
1. Susunlah transaksi-transaksi diatas kedalam persamaan dasar akuntansi bila:
Asset, terdiri dari : Kas, Piutang, Perlengkapan, Peralatan, Akumulasi Penyusutan
Peralatan.
Hutang Usaha, terdiri dari: Hutang Usaha
Modal terdiri dari: Modal Tuan Nauval.
2. Susunlah Laporan Keuangan yang terdiri dari:
a. Laporan Laba rugi (Income Statement) per 31 Januari 2015
b. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) per 31 Januari 2015
c. Laporan Neraca (Balance Sheet) per 31 Januari 2015.

Penyelesaian:
a. Analisis
01 Harta : Kas (+) Rp. 50.000.000,-; Peralatan (+) Rp. 3.000.000,-;
Modal: Modal (+) Rp. 53.000.000
02 Harta: Perlengkapan (+) Rp. 500.000;
Modal: Kas (-) Rp. 500.000
03 Harta: Peralatan (+) Rp. 1.000.000;
Modal: Kas (-) Rp. 600.000
Hutang dagang: Hutang Usaha (+) Rp. 400.000
04 Harta: Kas (+) Rp. 800.000;
Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 800.000
05 Harta: Piutang (+) Rp. 1.500.000;
Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 1.500.000

40
06 Harta: Kas (+) Rp. 500.000;
Modal: Piutang (-) Rp. 500.000
07 Modal: Beban Iklan (+) Rp. 100.000,-
Harta : Kas (-) Rp. 100.000
08 Modall: Beban Gaji (+) Rp. 1.500.000,-
Harta : Kas (-) Rp. 1.500.000
09 Modal: Prive (+) Rp. 500.000,-
Harta : Kas (-) Rp. 500.000
10 Harta: Perlengkapan (-) Rp. 250.000;
Modal: Beban Perlengkapan (-) Rp. 250.000
11 Harta: Akumulasi Penyusutan Peralatan (+) Rp. 200.000;
Modal: Beban Penyusutan (-) Rp. 200.000

b. Maka Persamaan Akuntansi dapat disusun sebagai berikut:

41
Bengkel “Berjaya”
Persamaan Akuntansi
Per 31 Januari 2015
(dalam Rp.000)
HARTA KEWAJIBAN+ MODAL PEMILIK
No. Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Akumulasi Hutang Modal Keterangan
Dagang Penyusutan Dagang Tuan “N”
01 50.000 - - 3.000 - - 53.000 Modal Awal
02 ( 500) 500 - - - -
Saldo 49.500 - - 3.000 - - 53.000
03 ( 600) - - 1.000 - 400 -
Saldo 48.900 - 500 4.000 - 400 53.000
04 1.800 - - - - - 1.800 Pendapatan
Saldo 50.700 - 500 4.000 - 400 54.800
05 - 1.500 - - - - 1.500 Pendapatan
Saldo 50.700 1.500 500 4.000 - 400 56.300
06 500 ( 500) - - - - -
Saldo 51.200 1.000 500 4.000 - 400 56.300
07 ( 200) - - - - - ( 200) Beban Listrik
( 100) - - - - - ( 100) Beban Iklan
Saldo 50.900 1.000 500 4.000 - 400 56.000
08 ( 1.500) - - - - - ( 1.500) Beban Gaji
Saldo 49.400 1.000 500 4.000 - 400 54.500
09 ( 500) - - - - - ( 500) Prive
Saldo 48.900 1.000 500 4.000 - 400 54.000
10 - - (250) - - - ( 250) Beban Perlengkapan
Saldo 48.900 1.000 250 4.000 - 400 53.750
11 - - - - 200 - ( 200) Beban Penyusutan
Saldo 48.900 1.000 250 4.000 (200) 400 53.550

53.950 53.950

42
2.1 Penyelesaian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa:
2.1.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Bengkel Berjaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Pendapatan
Pendapatan Jasa Rp. 3.300.000,-
Beban Operasional:
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,-
Beban penyusutan peralatan 200.000,-
Beban iklan 100.000,-
Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Total pendapatan Rp. 1.050.000,-

2.1.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)


Bengkel Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Modal Tuan “N” awal Rp. 53.000.000,-


Tambahan Investasi Rp. 0
Laba bersih Rp. 1.050.000
Prive (500.000) +
Rp. 550.000 (+)
Modal Tuan “ N” akhir Rp. 53.550.000,-

2.1.3 Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)

Bengkel Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015

HARTA LANCAR Kewajiban


Kas Rp. 48.900.000 Hutang Dagang Rp. 400.000
Piutang dagang 1.000.000
Perlengkapan 250.000 (+)
Total Harta Lancar Rp. 50.150.000
Harta Tetap Modal Pemilik
Peralatan Rp. 4.000.000 Modal Tuan “N: Rp. 53.550.000
Akumulasi Penyusutan peralatan ( 200.000)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000 +
Total Harta Rp. 53.950.000,- Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000

43
2.2 Laporan Keuangan Perusahan Persekutuan
Dengan menggunakan contoh diatas, jika perusahaan tersebut berbentuk perseroan.
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang pemiliknya lebih dari satu orang (Nuh,
2011:9). Maka kita anggap saja contoh diatas berbentuk CV (pemilik modal Aman dan
Bahrum), dengan demikian laporan keuangan CV Berkah dapat disusun sebagai berikut
(Anggap modal, laba/rugi, pengambilan pribadi dengan contoh diatas dibagi dengan rasio
50:50).

2.2.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

CV Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-
Beban Operasional:
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,-
Beban penyusutan peralatan 200.000,-
Beban iklan 100.000,-
Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Pendapatan bersih Rp. 1.050.000,-

2.2.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)


Untuk susunan laporan perubahan Modal Pada perusahaan Persekutuan terdiri dari
modal masing-masing pemilik ditambah investasi baru bila ada, ditambah laba bersih atau
dikurangi rugi bersih, dikurangi pengambilan pribadi, hasilnya modal akhir. Pada perusahaan
persekutuan pembagian laba/rugi diatur sesuai dengan perjanjian awal). Dengan
menggunakan contoh diatas maka Laporan perubahan modal persekutuan terlihat sebagai
berikut:

44
CV Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Modal Amir Modal Bahrudin


Modal awal Rp. 26.500.000 Rp. 26.500.000
Tambahan investasi Rp. 0 Rp. 0
Pendapatan bersih Rp. 525.000 Rp. 525.000
Prive Rp. (250.000) + Rp. (250.000) +
Modal akhir Rp.26.775.000,- Rp.26.775.000,-

Catatan: Karena Rasio antara sekutu diatur 50:50 maka:


a. Penyertaan Modal: Rp. 53.000.000/2 = Rp. 26.500.000
b. Keuntungan Rp. 1.050.000/2 = Rp. 525.000
c. Penarikan Pribadi Rp. 500.000/2 = Rp. 250.000

2.2.3 Laporan Posisi keuangan/ Neraca

CV Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015
HARTA LANCAR KEWAJIBAN
Kas Rp. 48.900.000 Hutang dagang Rp. 400.000
Piutang dagang 1.000.000
Perlengkapan 250.000 (+)
Total harta lancar Rp. 50.150.000
Harta Tetap Modal Pemilik
Peralatan Rp. 4.000.000 Modal Aman Rp. 26.775.000
Akumulasi penyusutan peralatan (200.000) Modal Bahrudin Rp. 26.775.000 (+)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000
Total Harta Rp. 53.950.000,- Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000

45
2.3 Laporan keuangan perusahaan Perseroan

Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan perseroan,


diambilkan dari contoh soal diatas anggap saja bentuk usaha adalah Perseroan. Perusahaan
Perseroan (PT) memiliki kharakteristik modal nya berbentuk Saham (Nuh, 2011:11). Dengan
demikian laporan keuangan Perseroan terlihat sebagai berikut:

2.3.1 Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

PT. Berjaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-

Beban operasional
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,-
Beban penyusutan peralatan 200.000,-
Beban iklan 100.000,-
Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Total pendapatan Rp. 1.050.000,-

2.3.2 Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained Earning Statement)

Bila bentuk perusahaan berbentuk perseroan, maka laporan perubahan ekuitas tidak
ada, yang ada adalah laporan perubahan saldo Laba (Retained Earning Statement). Laporan
Perubahan saldo laba susunannya adalah Saldo Laba Awal ditambah Laba Bersih atau
dikurangi rugi bersih dan dikurangi deviden. Hasilnya Saldo Laba Akhir. Saldo Laba Akhir
akan dilaporkan dalam Neraca yaitu dibawah modal saham.

46
Dengan menggunakan contoh diatas dan dengan Asumsi Prive dianggap sebagai
deviden, maka Laporan Perubahan Laba Ditahan terlihat sebagai berikut;
PT. Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Laba ditahan awal Rp. 0,-


Tambahan investasi Rp. 0
Laba bersih Rp. 1.050.000
Pembayaran deviden (500.000)
Penambahan laba Rp. 550.000 (+)
Laba ditahan akhir Rp. .550.000,-

2.3.3 Laporan Posisi Keuangan (statement of financial position)

Untuk membuat laporan Neraca pada Perusahaan Perseroan terbatas, saldo laba akhir
masuk dalam neraca dibawah modal saham akhir sebagai mana terlihat sebagai berikut:
PT Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2015
HARTA LANCAR: KEWAJIBAN
Kas Rp. 48.900.000 Hutang dagang Rp. 400.000
Piutang dagang 1.000.000
perlengkapan 250.000 (+)
Total harta lancar Rp. 50.150.000
Aset Tetap Modal Pemilik:
Peralatan Rp. 4.000.000 Modal saham Rp. 53.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (200.000) Laba ditahan Rp.. 550.000 (+)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000
Total Harta Rp. 53.950.000,- Total kewajiban dan modal Rp. 53.950.000

47
Demikian perbedaan laporan keuangan pada perusahaan perorangan, persekutuan dan
perseroan.

Berikut contoh penyelesaian laporan arus kas perusahaan perorangan dan persekutuan.

2.3.4 Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Untuk penyelesaian soal diatas perusahaan Berjaya bila dibuat laporan arus Kas akan
terlihat sebagai berikut:
Bengkel Berjaya
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Arus kas dari aliran operasional:


Penerimaan kas dari langganan penjualan tunai Rp. 1.800.000
Penerimaan kas dari langganan dan debitur Rp. 500.000
Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan Rp. (500.000)
Pengeluaran kas untuk beban listrik dan iklan Rp. (300.000)
Pengeluaran kas untuk beban gaji Rp.(1.500.000)
Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp. 0
Arus kas dari aliran investasi:
Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan Rp. (600.000)
Arus Kas dari aliran pendanaan:
Penerimaan kas dari pemilik modal sebagai investasi Rp.50.000.000
Pengambilan kas untuk keperluan pribadi pemilik Rp. (500.000)
Arus kas bersih dari kegiatan keuangan
Rp.49.500.000
Penambahan dari arus kas
Rp.48.900.000
Saldo kas per 1 Januari 2015 Rp. 0
Saldo kas bersih per 31 Januari 2015 Rp.48.900.000

Catatan: perhatikan saldo kas arus kas nilainya akan sama dengan saldo kas pada Neraca, karena arus kas
menjelaskan nilai kas dari Neraca berasal dari aktivitas mana saja.

48
2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)/ Notes of Financial Statement

Berikut contoh sederhanan laporan catatan atas laporan keuangan


Bengkel Berjaya
Catatan Atas Laporan Keuangan (Note’s of Financial Statement)
Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015

1. UMUM
Pendirian dan Informasi Umum
Bengkel Berjaya didirikan di Indonesia pada tanggal 1 September 2014, dengan akta
notaris Lancar bin Kencang dengan Nomor 10. Peresmian pengoperasian dilakukan pada
tahun 2014.
Fasilitas usaha perusahaan terletak di Medan. Perusahaan bergerak di bidang usaha Jasa
perbengkelan dan service kendaraan. Perusahaan memperkerjakan sebanyak 50 karyawan,
terdiri dari 30 karyawan tetap dan 20 karyawan kontrak.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaria Mr. Percaya
Komisaris Mr. Cekatan
Komisaris Independen Mr. Free
Direksi
Presiden Direktur Mr, Aman
Direktur Mrs. Hemat
Direktur Mr. Laju
Direktur Mrs.Supel
Komite Audit
Ketua Komite Audit Mr. Teliti
Anggota Mr. Cermat
Anggota Mr. Curiga

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN


a. Dasar penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh
49
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan-
Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kebijakan akuntansi yang dterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim
tersebut adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas,
dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang relevan.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Angka-angka yang disebut dalam catatan atas laporan keuangan dinaytakan dalam
ribuan rupiah, kecuali jika disebutkan lain.
b. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas kecil, giro di bank dan setoran dalam perjalanan
dari pelanggan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang dan pinjaman lainnya.
c. Piutang usaha
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan yang dikurangi cadangan
penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan penurunan nilai pada tanggal 31
Desember 2015 menggunakan metode Penyisihan.
d. Aset Tetap
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-
biaya tambahan yang dapat di atribusikan secara langsung untuk membawa asset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya asset tersebut siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
rugi penurunan nilai jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian
asset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemiliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui sebagai
laba atau rugi pada saat terjadinya.

50
Penyusutan asset tetap, dimulai pada saat asset tersebut siap digunakan dan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat dari
asset yang bersangkutan.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN


a. Piutang Usaha
Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang
usaha- pihak ketiga sudah membaik.

b. Aset Tetap
Perusahaan telah mengasuransikan terhadap risiko kerusakan atas asset tetap. Nilai
wajar asset tetap per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 3.900.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen berkeyakinan bahwa estimasi jumlah
yang dapat diperoleh kembali masih lebih besar dari nilai tercatat asset.

c. Instrumen Keuangan
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha, mendekati nilai tercatat
karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut

51
Reviu
1. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan persamaan akuntansi.
2. Apa yang dimaksud dengan menganalisis transaksi?
3. Sebutkan jenis-jenis laporan keuangan?
4. Apa beda laporan keuangan perusahaan jasa, perusahaan persekutuan dan perusahaan
perseroan?

Kasus 1.
Tuan Z memiliki perusahaan jasa yang beroperasi sejak bulan Januari 2015. Pada awal bulan
maret 2015 Tuan Z memberikan data neraca awal dan transaksi-transaksinya sebagai berikut:
Biro Jasa “Z”
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Maret 2015
Harta Lancar: Kewajiban
Kas Rp. 17.800.000 Hutang dagang Rp. 5.900.000
Piutang dagang 7.500.000
Perlengkapan 1.600.000
Sewa dibayar dimuka 0
Total Harta lancar Rp. 26.900.000 Modal Pemilik:
Aset Tetap Modal Tuan Z Rp. 40.000.000
Peralatan Rp. 20.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan ( 1.000.000)
Total Harta Tetap Rp. 19.000.000 Kewajiban dan Modal Rp 45.900.000
Total Harta Rp. 45.900.000,-

Transaksi yang terjadi selama bulan Maret terlihat sebagai berikut:


Maret 02 Diterima uang dari debitur sebesar Rp. 2.500.000
04 Dibeli tambahan perlengkapan tunai sebesar Rp. 500.000
07 Dibayar sewa kantor untuk 6 bulan Rp. 6.000.000 dicatat pada akun Sewa
dibayar dimuka.
09 Diterima uang pembayaran dari debitur bulan lalu sebesar Rp. 2.500.000
10 Diterima uang atas jasa sebesar Rp. 1.500.000

52
11 Dibeli peralatan dari Toko M sebesar Rp. 6.000.000 baru dibayar Rp.
2.000.000
12 Dibayar listrik kepada PLN Rp. 650.000
18 Diterima uang dari langganan atas jasa Rp. 750.000
20 Dibayar utang bulan lalu kepada kreditur Rp. 2.900.000
20 Diterima pesanan untuk jasa seharga Rp. 2.000.000 dan uang tersebut akan
diterima 2 kali setelah pesanan selesai.
25 Diterima uang dari langganan pada tanggal 20 untuk tahap 1 sebesar Rp.
1.000.000
31 Dibayar gaji para karyawan Rp. 1.500.000
31 Perlengkapan yang terpakai Rp. 900.000
31 Peralatan yang disusutkan karena nilainya berkurang sebesar Rp. 500.000
31 Sewa yang dibayar dimuka telah terpakai satu bulan (diperhitungkan sebagai
beban sewa)
Diminta:
1. Susunlah Persamaan Akuntansi dengan mencantumkan saldo-saldo awal pada pos-
pos akun sebagai berikut:
Assets = Cash + Account Receivable + Supplies + Prepaid Rent + Equipment +
Accumulated Depreciation)
Liabilities = Accounts Payable
Owners Equity = Z Capital
2. Susunlah Financial Statement yang terdiri dari:
a. Laporan laba rugi (Income Statement) per 31 Maret 2015
b. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) per 31 Maret 2015
c. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) per 31 Maret 2015
d. Laporan Arus Kas (Cash Flow) Per 31 Maret 2015

Kasus 2.
Tuan Cerdas pada tanggal 1 Februari 2015 membuka usaha dalam bidang jasa sebagai “
Perantara Dagang “. Selama bulan Februari tersebut terjadi transaksi sebagai berikut:
1 Februari 2015 Tuan Cerdas menginvestasikan uang tunaunya untuk modal usaha Rp.
80.000
3 Februari 2015 Dibeli peralatan kantor dengan harga Rp. 25.000 dibayar secara tunai
Rp. 17.500 sisanya dibayar kemudian.
53
5 Februari 2015 Dibeli perlengkapan kantor dengan uang tunai Rp. 3.800
6 Februari 2015 Dibayar sewa gedung Rp. 1.500 secara tunai
7 Februari 2015 Dibayar beban pemeliharaan gedung Rp. 500
8 Februari 2015 Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 2.500
14 Februari 2015 Menerima komisi penjualan sebesar Rp. 10.500
18 Februari 2015 Membayar biaya-biaya berikut:
Beban iklan Rp. 300
Beban Rupa-rupa Rp. 500
24 Februari 2015 Tuan Cerdas mengambil uang tunai untuk kepentingan pribadinya Rp.
1.750
25 Februari 2015 Menerima komisi penjualan secara Tunai Rp. 7.500 dan kredit Rp.
2.500
26 Februari 2015 Penyusutan peralatan kantor ditetapkan sebesar Rp. 500
28 Februari 2015 Perlengkapan kantor yang telah dipakai Rp. 1.300
28 Februari 2015 Dibayar Beban gaji karyawan Rp. 2.800

Diminta:
1. Buatlah persamaan akuntansi dengan susunan sebagai berikut:
Cash + Account Receivable + Supplies + Equipment + (Accumulated Depreciation) =
Account Payable + Owner’s Equity
2. Buatlah laporan keuangan yang terdiri dari:
a. Income statement
b. Capital statement
c. Statement of Financial Position/ Balance sheet
d. Cash flow

54
BAB 5 SIKLUS AKUNTANSI

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai Siklus Akuntansi
2. Mahasiswa mampu Menjelaskan mengenai Jurnal, Buku Besar, Neraca Saldo, Neraca
Lajur, Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Jurnal Penyesuaian
4. Mahasiswa mampu menjurnal, memposting, dan merekapitulasi
5. Mahasiswa mampu menyusun ayat jurnal penyesuaian, neraca lajur, jurnal penutup dan
neraca saldo setelah penutupan.

1. PENGERTIAN

Siklus akuntansi merupakan keseluruhan proses yang dilakukan oleh entitas untuk
mengolah data-data keuangan hingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna
untuk pengambilan keputusan (Dwi Martani, Silvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria
Farahmita, 2017). Siklus Akuntansi merupakan rangkaian tahapan yang memproses sebuah
data keuangan menjadi laporan (Khusnaini, 2014).

2. SIKLUS AKUNTANSI (ACCOUNTING CYCLE)

Buku besar
Jurnal Umum Pembantu
Jurnal Khusus

NERACA SALDO

BUKU BESAR
JURNAL

DOKUMEN
TRANSAKSI JURNAL
PENYESUAIAN
JURNAL PEMBALIK NERACA LAJUR
(OPTIONAL) (OPTIONAL)

NERACA SALDO
STLH PENYESUAIAN

NERACA SALDO
SETELAH PENUTUP JURNAL PENUTUP LAPORAN KEUANGAN

Gambar 2 Siklus Akuntansi

55
Siklus Akuntansi secara Umum terdiri dari tiga tahap proses :
Proses
Masukan Keluaran
Dokumen - Laporan
dokumen sumber Pencatatan Penge- Pengiktisaran Laporan
transaksi lompokkan keuangan

Menurut Martani, et.al (2017) meringkas siklus akuntansi secara umum yakni:
1. Pencatatan transaksi melalui jurnal
2. Pemindahan ke dalam buku besar (general ledger)
3. Penyusunan neraca saldo
4. Penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan pemindahan ke dalam buku besar
5. Penyusunan neraca saldo disesuaikan
6. Pemilahan neraca saldo menjadi laporan keuangan
7. Penyusunan ayat jurnal penutup
8. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
9. Penggunaan saldo untuk periode berikutnya
10. (opsional) penyusunan jurnal pembalik
Sesuai dengan proses kerja siklus akuntansi maka transaksi-transaksi yang
berdasarkan dokumen-dokumen pembukuan dicatat dalam buku harian yang disebut jurnal
dan langsung di posting (dimasukkan) dalam buku besar dan seterusnya sesuai dengan siklus
akuntansi diatas..
Namun bagi perusahaan yang telah memiliki sistem komputerisasi akuntansi yang
berupa sebuah perangkat lunak (software) yang memuat program pemrosesan data dan
pelaporan akuntansi secara otomatis memposting jurnal ke buku besar, sehingga
menghasilkan laporan keuangan dan berbagai laporan lainnya yang dibutuhkan perusahaan,
maka dalam kondisi ini tentu saja kerta kerja ( yang sifatnya optional) tidak lagi dibutuhkan
(Hery, 2015). Berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap siklus akuntansi:

2.1 JOURNAL (JURNAL)


Khusnaini (2014) menyebutkan bahwa jurnal adalah sebuah form yang digunakan
untuk mencatat suatu transaksi yang akan berpengaruh pada posisi elemen-elemen keuangan
perusahaan (aset, utang, modal, pendapatan, dan biaya). Dengan kata lain Jurnal (journal
entry) adalah sebuah wadah dalam format tertentu yang digunakan untuk mencatat setiap
akun yang harus di debet beserta jumlahnya dan setiap akun yang harus dikredit beserta
56
jumlahnya. Proses menjurnal harus dilakukan secara kronologis (sesuai urutan waktu/tanggal
transaksi), serta sistematis ke dalam kelompok debit dan kredit.
Contoh bentuk jurnal umum (general journal)
Table 16 Format Jurnal
PT “ XWZ”
Jurnal Umum
Per 31 Januari 20xx
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit

Sumber: Nuh, 2011:32


Keterangan:
1) Lajur Tanggal adalah untuk mencatat tanggal transaksi
2) Lajur Akun dan keterangan adalah untuk mencatat akun yang akan di debet dan di
kredit
3) Lajur Ref di isi dengan nomor akun yang telah dipindahkan ke buku besar
4) Lajur Debit dan Kredit untuk mengisi jumlah transaksi (dalam mata uang)

2.1.1 Cara Mendebet dan Mengkredit

Rumus: Harta+Beban + Prive = Kewajiban + Modal Pemilik + Pendapatan


(+) Debet ; (-) Kredit (+) Kredit; (-) Debet

Atau:
Account (+) (-) Normal Balance
Assets (Harta) Debet Kredit Debet
Liabilities (Kewajiban) Kredit Debet Kredit
Owner’s Equity (Modal Pemilik) Kredit Debet Kredit
Withdrawel/ Drawing (Prive) Debet Kredit Debet
Revenue (Pendapatan) Kredit Debet Kredit
Expenses (Beban) Debet Kredit Debet
Sumber data: diolah

57
Contoh 1:
1 Desember 2015 Nyonya Cantik menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp. 50.000.000

Indentifikasi Debet dan Kredit:


1. Aset (Kas) bertambah sebesar Rp. 50.000.000 maka dicatat “ Debit”
2. Ekuitas (Modal) Nyonya Cantik Bertambah Rp. 50.000.000 maka dicatat “ Kredit”
Penyelesaian kasus
Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2015
Des. 01 Kas Rp. 50.000.000
Modal Nyonya Cantik Rp. 50.000.000

Contoh 2:
3 Desember 2015 Nyonya Cantik membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000

Indentifikasi Debet dan Kredit:

1. Aset (Perlengkapan) bertambah sebesar Rp. 1.500.000 maka dicatat “ Debit”


2. Aset (Kas) Berkurang Rp. 1.500.000 maka dicatat “ Kredit”

Penyelesaian kasus
Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2015
Des. 03 Supplies Rp. 1.500.000
Cash Rp. 1.500.000

58
Contoh 3:

5 Desember 2015 Nyonya Cantik membeli Peralatan secara kredit dari Toko Meubel
Indah sebesar Rp. 8.000.000

Indentifikasi Debet dan Kredit:

1. Aset (peralatan) bertambah sebesar Rp.8.000.000 maka dicatat “ Debit”


2. Liabilities (hutang usaha) Bertambah Rp. 8.000.000 maka dicatat “ Kredit”

Penyelesaian kasus
Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2015
Des. 05 Equipment Rp. 8.000.000
Account Payable Rp. 8.000.000

Contoh 4:

15 Desember 2015 Nyonya Cantik menerima uang dari langganan atas jasa yang
diberikan selama seminggu sebesar Rp. 2.500.000

Indentifikasi Debet dan Kredit:

1. Aset (kas) bertambah sebesar Rp.2.500.000 maka dicatat “ Debit”


2. Revenua (pendapatan jasa) Bertambah Rp. 2.500.000 maka dicatat “ Kredit”

Penyelesaian kasus
Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2015
Des. 15 Cash Rp. 2.500.000
Service Revenue Rp2.500.000

59
Contoh 5:

20 Desember 2015 Nyonya Cantik membayar biaya listrik sebesar Rp. 250.000

Indentifikasi Debet dan Kredit:

1) Expense (Beban Listrik) bertambah sebesar Rp.250.000 maka dicatat “ Debit”


2) Aset (Kas) Berkurang Rp. 250.000 maka dicatat “ Kredit”

Penyelesaian kasus
Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2015
Des. 20 Electricity Expense Rp. 250.000
Cash Rp. 250.000

2.2 BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)

Buku besar adalah kumpulan dari beberapa akun yang dipakai oleh perusahaan (Nuh,
2011:34). Akun-akun dalam buku besar harus disusun secara teratur dan berurutan sesuai
dengan klasifikasi akun yang sejenis. Akun-akun tersebut dibagi atas 2 golongan yaitu: 1)
akun Riil, yakni akun-akun yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan yang terdiri atas
akun Asset (Harta), Liabilities (Kewajiban), Equity (modal); 2) Akun Nominal, yakni akun-
akun yang dilaporkan kedalam perhitungan Laba Rugi, yang terdiri dari akun Revenue
(Pendapatan) dan Expenses (Beban-beban).

Ada beberapa bentuk Buku Besar, beberapa diantarnya sebagai berikut:

Ø yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:

60
Table 17 Format Buku Besar

Buku Besar ……….. Buku Besar ………….

Debet Kredit Debet Kredit

Ø Bentuk Buku Besar yang lebih lengkap berbentuk sebagai berikut:

Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit

Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada
saat transaksi dicatat. Proses posting mengacu ke pencatatan debet atau kredit pada jurnal
yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam
perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.

2.2.1 Aset (Assets)


Nuh, 2011 menyebutkan Aset adalah semua asset atau kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan. Aset dikelompokkan lagi dalam pos-pos sebagai berikut:
1. Aset Lancar ( Current Assets),

61
adalah asset yang berupa uang tunai atau setara kas yang cepat menjadi uang atau
yang cepat menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun.
Contoh:
a. Kas (cash)
b. Effek/ surat-surat berharga (marketable securities)
c. Piutang Dagang (Account Receivable), tagihan secara tertulis tetapi tidak disertai
perjanjian diatas wesel atau promes (Notes Receivable)
d. Piutang Wesel/ Wesel Tagih (Notes Receivable); tagihan secara tertulis yang
disertai dengan perjanjian diatas wesel atau promes.
e. Pendapatan yang masih harus ditagih (Accrued Revenues)
f. Biaya dibayar dimuka (Prepaid Expenses)
1) Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
2) Iklan dibayar dimuka ( Prepaid Advertising)
3) Asuransi dibayar dimuka ( Prepaid Insurance)
g. Perlengkapan (Supplies)
h. Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory)
i. Dan lain-lain
2. Investasi Jangka panjang (Long Investment)
Investasi yang dimaksud adalah investasi perusahaan ke perusahaan lain dalam bentuk
saham atau obligasi untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
3. Aset Tetap (Fix Assets),
adalah asset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipakai lebih dari satu tahun
atau yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun yang berupa asset tetap berwujud
(tangible fixed assets). Jenis asset ini milik perusahaan yang masa manfaatnya lebih
dari satu tahun dan mempunyai bentuk fisik yang Nampak. Nilai yang tercatat adalah
sebesar harga perolehan, walaupun pada saat dipakai nilainya berkurang.
Berkurangnya nilai asset tetap berwujud akan dicatat pada akun “Akumulasi
penyusutan” yang sifatnya mengurangi harga perolehan asset tersebut. Asset tetap
yang nilainya tidak berkurang adalah tanah. Contoh asset tetap sebagai berikut:
a. Tanah (Land)
b. Gedung/Bangunan (Building)
c. Mesin-mesin ( Machinery)
d. Peralatan (Equipment)
e. Truck pengangkutan (Delevery truck)
62
4. Aset tak berwujud (Intangible Assets)
Jenis asset ini milik perusahaan yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan tidak
mempunyai bentuk fisik yang Nampak. Nilai yang dicatat adalah sebesar harga
perolehan. Contoh asset tak berwujud:
f. Goodwill
g. Hak Patent ( hak yang diberikan kepada pembuat pertama suatu barang)
h. Trade mark/ merek dagang (hak yang diberikan kepada pemilik merk atas
barang)

2.2.2 Kewajiban (Liabilities)


Nuh, 2011: 35 menyebutkan Liabilities adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain
yang harus dibayar. Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Utang Jangka Pendek (Short term liabilities) adalah utang kepada pihak lain yang
pembayarannya kurang dari satu tahun. Contoh utang jangka pendek:
a. Utang dagang (Account Payable), utang secara tertulis tanpa perjanjian diatas
wesel
b. Utang wesel/wesel bayar (notes receivable), utang tertulis dengan perjanjian
diatas wesel
c. Biaya-biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses) seperti:
d. Listrik yang masih harus dibayar (electricity payable)
e. Gaji yang masih harus dibayar (salaries payable)
f. Pendapatan-pendapatan diterima dimuka (deffered revenue/unearned revenue)
misalnya
g. Sewa diterima dimuka (unearned rent revenue)
h. Bunga diterima dimuka (unearned interest revenue)
2. Utang jangka panjang (long term liabilities), adalah utang kepada pihak ketiga yang
harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh hutang jangka
panjang:
1. Utang hipotik (mortgage payable), utang jangka panjang disertai dengan jaminan
asset tetap tak bergerak.
2. Utang obligasi (bonds payable), utang jangka panjang yang disertai surat
pengakuan utang dengan membayar bunga setiap waktu yang telah ditentukan.
3. KIK ( Kredit investasi kecil)
4. KMKP (Kredit ekuitas kerja permanen)
63
2.2.3 Ekuitas pemilik (Owner’s Equity)
Nuh, 2011;35 menyebutkan bahwa Ekuitas adalah hak para pemilik perusahaan yang
ditanamkan kedalam perusahaan. Pencatatan ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca)
sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship)
Ekuitas……… (……, capital); misal Mr. Clever Capital
2. Perusahaan Persekutuan (Partnership)
Ekuitas……… (……, capital); misal Mr. Brave Capital
3. Perusahaan Perseroan ( Corporation)
Ekuitas terdiri dari: 1) Modal saham (capital stock); 2) Saldo laba (Retained earning)

2.2.4 Pendapatan (Revenues)


Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode .
pendapatan dapat dikelompok kedalam 2 jenis yakni: 1) pendapatan yang benar-benar
merupakan pendapatan utama (usaha) dan pendapatan yang bukan merupakan pendapatan
utama (Nuh, 2011:36).

2.2.5 Beban (Expenses)


Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi.
Beban juga dikelompokan dalam 2 macam yakni: 1) beban yang dikeluarkan untuk
mendapatkan penghasilan pokok yang disebut beban usaha, sedangkan beban yang
dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok disebut beban non usaha (Nuh,
2011:36).

2.2.6 Pemindahan (POSTING)


Memposting yaitu tahap menggolongkan akun-akun yang sudah dicatat dalam jurnal
umum dan jurnal khusus ke dalam buku besar (Khusnaini, 2014). Pemindahan akun-akun
pada jurnal kedalam buku besar pada akun-akun masing-masing dengan cara memindahkan
akun-akun
yang sejenis sesuai posisi debet dan kreditnya. Perhatikan contoh berikut (sumber
data diolah);

64
Setiap posting pindahkan kode akun Buku
Besar pada kolom “Ref” di Jurnal Umum

Jurnal Umum
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit
2010
Des, 1 Kas 101 Rp. 50.000.000 -
Modal Nona Cantik 301 - Rp. 50.000.000
(investasi berupa uang kas 50 juta)
Des. 3 Perlengkapan 103 Rp. 1.500.000 -
Kas 101 - Rp. 1.500.000
( Dibeli perlengkapan tunai)

Maka ketika di posting akan terlihat sebagai berikut: Pindahkan setiap transaksi pada
BUKU BESAR: jurnal ke masing-masing buku besar
101 KAS
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit Saldo
2015
Des, 1 JU 1 Rp. 50.000.000 - Rp. 50.000.000
JU 1 - Rp. 1.500.000 Rp. 48.500.000

103 PERLENGKAPAN
Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit Saldo
2015
Des, 3 JU 1 Rp. 1.500.000 - Rp. 1.500.000

301 MODAL NONA CANTIK


Tanggal Penjelasan Ref Debet Kredit Saldo
2015
Des, 1 JU 1 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000

Catatan: Buku besar dibentuk sebanyak akun yang digunakan dalam Jurnal Umum.

65
2.3 NERACA SALDO ( TRIAL BALANCE)
Neraca saldo adalah kumpulan dari pada saldo-saldo akun buku besar yang biasanya
disusun pada akhir bulan. Neraca saldo berisi saldo akhir dari akun-akun yang telah dicatat
dan terdapat pada buku besar. Masing-masing akun diposting jumlahnya dalam kolom debit
dan kredit, sesuai dengan sifat saldo normalnya (Khusnaini, 2014). Selanjutnya jika tidak ada
penyesuaian maka selanjutnya dapat langsung disusun laporan keuangan. Neraca saldo akan
disusun dengan menyesuaikan pada tata cara penyusunan dalam buku besar mengikuti nomor
akun yang telah disusun sesuai dengan ketentuan secara berurutan dan teratur. Bila akun buku
besar berbentuk T maka angka-angka debet dan kredit dapat dijumlahkan dengan pencil
untuk selanjutnya dicari saldo apakah bersaldo debet atau bersaldo kredit. Sedangkan jika
menggunakan buku besar bersaldo maka saldo dapat langsung diletakkan pada kolom saldo
tersebut.
Saldo setiap akun disusun berurutan dari akun posisi keuangan dan akun Rugi Laba
sebagai berikut:
1) aset lancar,
2) aset tetap berwujud,
3) aset tetap tidak berwujud,
4) aset lain-lain,
5) utang lancar,
6) utang tidak lancar,
7) modal/ekuitas,
8) pendapatan operasi,
9) pendapatan non operasi,
10) beban operasi,
11) beban non operasi
Dengan menggunakan ilustrasi diatas maka neraca saldo dapat disusun sebagai berikut:
Table 18 Neraca Saldo
Perusahaan Nona Cantik
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2015
Account Number Account name Debit Credit
101 Kas Rp. 48.500.000
103 Perlengkapan Rp. 1.500.000

66
301 Modal Nona Cantik Rp. 50.000.000
Total Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000

2.4 AYAT JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTING JOURNAL)


Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo
yang telah tercatat di dalam jurnal umum dan buku besar (Khusnaini, 2014).. Jurnal
penyesuaian hanya disusun pada akhir periode akuntansi berdasarkan bukti yang sah serta
menggunakan neraca saldo sebagai dasar penyusunan penyesuaian. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang disusun untuk menyesuaikan/ memperbaiki
saldo-saldo akun pada periode berjalan ke saldo yang sebenarnya, sehingga diperoleh angka-
angka yang benar untuk kemudian dilanjutkan dengan menyusun laporan keuangan yang
benar. Adapun pos-pos yang perlu dibuat jurnal penyesuaian antara lain:

2.4.1 POS YANG DITANGGUHKAN (POS DEFFERED)


Nuh, 2011:65 Menyebutkan bahwa pos deferred (Pos yang ditangguhkan) yaitu, pos-
pos mengenai biaya-biaya yang dibayar dimuka dan pendapatan-pendapatan diterima dimuka
yang melebihi batas akhir periode akuntansi, pos differed dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:

a. Biaya-biaya dibayar dimuka (Prepaid Expenses atau deffered expenses ),


Biaya ini pada akhir periode akuntansi harus ditentukan berapa jumlah yang benar-benar
menjadi perhitungan pada periode yang bersangkutan dan berapa jumlah yang ditentukan
pada periode berikutnya. Biaya-biaya yang dibayar dimuka pada saat pembayaran dapat
dicatat dengan 2 cara, yakni:
1. Dicatat pada akun Aset, ditandai pada saat terjadi transaksi di jurnal dengan
menggunakan akun “Prepaid” (dibayar dimuka). Contoh akun-akun yang dicatat
sebagai asset seperti prepaid insurance (asuransi dibayar dimuka), prepaid
advertising (iklan dibayar dimuka), perlengkapan (Supplies), dan lain-lain.
2. Dicatat pada akun Beban/expenses, ditandai pada saat terjadi transaksi di jurnal
dengan menggunakan akun”Expenses” (beban). Contoh akun-akun yang dicatat
sebagai beban seperti, Beban Asuransi (insurance expenses), beban iklan
(advertising expenses), beban perlengkapan (supplies expenses)

67
Contoh:
1 Desember 2015 dibayar sebesar Rp. 2.000.000 untuk beban iklan di surat kabar untuk 10
kali terbit.

Diminta:
1. Jurnal transakasi tersebut,
2. Susun jurnal penyesuaian per 31 Desember 2015 jika jumlah iklan yang telah terbit
adalah sebanyak 6 kali.
Jawab:
Tanggal Dicatat sebagai asset Dicatat sebagai beban
1 Des 2015 Iklan dibayar dimuka Rp. 2.000.000 Beban Iklan Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2,000.000
Penyesuaian
31 Des 2015 Beban iklan Rp. 1.200.000 Iklan dibayar dimuka Rp. 800.000
Iklan dibayar dimuka Rp. 1.200.000 Beban iklan Rp. 800.000
Keterangan Total beban iklan Rp. 2.000.000 Total beban iklan Rp. 2.000.000
Biaya per 1 kali terbit : Biaya per 1 kali terbit :
Rp. 2.000.000/10 = Rp. 200.000 Rp. 2.000.000/10 = Rp. 200.000
Selama tahun 2015 terbit sebanyak 6 Selama tahun 2015 terbit sebanyak 6
kali maka, 6 x Rp. 200.000 = 1.200.000 kali maka, 6 x Rp. 200.000 =
1.200.000
Jadi yang benar-benar masih harta Maka yang benar-benar menjadi beban
perusahaan adalah Rp.1.200.000 tahun 2015 : Rp. 2.000.000- Rp.
1.000.000 = Rp. 800.000)
Sumber: Nuh, 2011:66

b. Unearned Revenue atau deffered revenue (pendapatan-pendapatan diterima


dimuka)
Pendapatan pada akhir periode akuntnasi harus mengambarkan jumlah yang benar
untuk periode yang bersangkutan serta harus dapat menjelaskan berapa pendapatan
yang masih berupa utang pada periode akuntnasi yang bersangkutan.
Ada 2 Metode pencatatan untuk pendapatan diterima dimuka yakni:
A. Pada Jurnal awal dicatat sebagai Akun Hutang, yakni:

68
1. Unearned rent ( sewa diterima dimuka)
2. Unearned interest (bunga diterima dimuka)
3. Unearned commission ( komisi diteima dimuka)
4. Dan lain-lain
B. Pada jurnal awal dicatat sebagai akun pendapatan, yakni
1. Rent revenue (pendapatan sewa)
2. Interest revenue (pendapatan bunga)
3. Commission revenue (pendapatan komisi)
4. Dan lain-lain

Contoh:

1 September 2015 diterima tunai untuk toko yang disewakan kepada PT Makmur
untuk 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000

Diminta buatlah jurnal :

1. Saat penerimaan pendapatan per 1 September 2015


2. Susun ayat jurnal penyesuaian untuk 31 Desember 2015

Jawab: Pencatatan dalam jurnal umum

Tanggal Bila Dicatat pada Akun Hutang Bila dicatat pada Akun
Pendapatan
Jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 September 2015
1 Sep Kas Rp. 12.000.000 Kas Rp. 12.000.000
2015 Pendapatan diterima dimuka Rp. 12.000.000 Pendapatan jasa Rp. 12.000.000

Perhitungan:
Total Sewa : Rp. 12.000.000 untuk periode 1 September 2015 s.d 1 September 2016

69
Maka pencatatan jurnal penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka, harus
disesuaikan dengan pencatatan di jurnal umum apakah dicatat sebagai hutang atau sebagai
pendapatan. Berikut jurnal penyesuaian untuk menyelesaikan pencatatan jurnal diatas:

Jurnal untuk Mencatat Penyesuian pada tanggal 31 Desember 2015


31 Des 2015 Sewa diterima dimuka Rp. 4.000.000 Pendapatan sewa Rp. 8.000.000
Pendapatan sewas Rp. 4.000.000 sewa diterima dimuka Rp. 8.000.000

DICATAT SEBAGAI PENDAPATAN:


a. Sewa yang menjadi pendapatan untuk tahun 2015:
1 Sep – 31 des 2015 = 4 bulan (sewa yang sudah terpakai diakui sebagai pendapatan):
Maka total pendapatan 2015: 4/12 x Rp. 12.000.000 = Rp. 4.000.000

DICATAT SEBAGAI HUTANG


b. Sewa yang masih menjadi hutang (sewa yang belum terpakai adalah sebanyak 8 bulan
yakni dari 1 Jan 2016 s.d 1 Sep 2016), maka: 8/12 x Rp. 12.000.000 = Rp. 8.000.000

2.4.2 POS AKRUAL (POS ACCRUED)

Nuh, 2011:68 menyebutkan bahwa pos-pos accrued adalah pos-pos mengenai biaya-
biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar dan pendapatan-pendapatan yang sudah terjadi
pada periode yang bersangkutan tetapi belum diterima, dengan kata lain pos Accrued (Pos
Akrual) dapat dibagi atas:
a. Utang Biaya/ Accrued Expenses (Biaya –biaya yang masih harus dibayar), adalah biaya-
biaya yang pada akhir periode akuntansi sudah terjadi dalam laporan keuangan namun
belum dibayar. Biaya ini harus dibebankan dan dilaporkan pada periode yang
bersangkutan.
b. Pencatatan penyesuaian untuk transaksi ini akan menimbulkan akun BEBAN (expenses)
dalam laporan Laba Rugi dan akun UTANG (payable) pada laporan posisi
keuangan/Neraca.

70
Contoh:

31 Desember 2015 didalam catatan terdapat gaji karyawan yang belum dibayar untuk
bulan Desember sebesar Rp. 1.500.000

Menimbulkan BEBAN yang


Jurnal Penyesuaian: akan masuk dalam laporan
Laba/Rugi dan menimbulkan
31/12/2105 Beban gaji Rp. 1.500.000 HUTANG yang akan masuk
Hutang dagang Rp. 1.500.000 dalam laporan posisi
keuangan/neraca

c. Piutang Pendapatan/ Accrued Revenue (Pendapatan-pendapatan yang masih harus


diterima), adalah pendapatan-pendapatan sudah terjadi tetapi belum diterima uangnya.
Pencatat secara Akrual memungkinkan pendapatan ini diakui dan dicatat serta
dilaporkan pada saat tutup buku. Proses pencatatan penyesuaian ini akan menimbulkan
akun PIUTANG PENDAPATAN pada laporan posisi keuangan/neraca serta akun
PENDAPATAN pada laporan Laba rugi.
Contoh:
31 Desember 2015, terdapat pendapatan sewa toko untuk bulan Desember yang belum
diterima sebesar Rp. 1.000.000. pihak penyewa telah berjanji akan membayar sewa tersebut
pada tanggal 2 Januari 2016.

Menimbulkan PENDAPATAN
Jurnal Penyesuaian: yang akan masuk dalam laporan
Laba/Rugi dan menimbulkan
31/12/2105 Piutang sewa Rp. 1.000.000 PIUTANG yang akan masuk
Pendapatan sewa Rp. 1.000.000 dalam laporan posisi
keuangan/neraca

2.4.3 PENYUSUTAN (DEPRECIATION)


Penyusutan asset tetap (Depreciation fixed assets) merupakan penyusutan nilai aset
tetap yang pemakaiannya lebih dari satu tahun. Penyusutan aset tetap harus diperhitungkan
sebagai biaya sehingga harus disesuaikan pada akhir periode.

Contoh:
31 Desember 2015, peralatan dengan nilai perolehan Rp. 5.000.000, telah disusutkan
sebesar Rp. 1.000.000.

71
Adjusting journal:

31/12/2105 Beban penyusutan peralatan Rp. 1.000.000


Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 1.000.000

Catatan:
Menimbulkan BEBAN yang akan masuk dalam laporan Laba/Rugi
dan menimbulkan AKUMULASI yang akan masuk dalam laporan
posisi keuangan/neraca

2.4.4 KERUGIAN PIUTANG (BAD DEBT )


Kerugian piutang yang terjadi jika debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan
kewajiban dalam membanyar hutang nya kepada perusahaan. kerugian piutang dihitung
dengan menggunakan dasar penjualan kredit atau pun dasar saldo piutang pada akhir periode,
dimana besar nya penyisihan piutang biasanya dinyatakan dalam persen (%).

Contoh:
31 Desember 2015 Perusahaan memiliki saldo penjualan kredit sebesar Rp.
5.000.000, perusahaan menaksir 1 % dari penjualan kredit tersebut tidak tertagih.
Diminta: susunlah Jurnal penyesuaian.

Jawab:
Taksiran Kerugian Piutang: 1% x Rp 5.000.000,- = Rp 50.000,-

Adjusting journal:
2015 31 Beban piutang tanpa melihat bagus tidaknya Rp 50.000,- -
Des. Cadangan piutang ragu-ragu - Rp 50.000,-

2.4.5 BEBAN PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN (SUPPLIES EXPENSE)


yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi/ dipakai selama
periode akuntansi, akibat dari pemakaian tersebut menimbulkan beban bagi perusahaan.

72
Contoh:

31 Desember 2015, total perlengkapan yang dibeli senilai Rp. 2.000.000 setelah
dilakukan opname fisik perlengkapan yang tersisa Rp. 500.000

Adjusting journal:
2015 31 Beban perlengakapan Rp 500.000,- -
Des. Perlengkapan - Rp 500.000,-

1.4.6 PERSEDIAAN BARANG DAGANG (MERCHANDISE INVENTORY )


Pada pencatatan persediaan yang menggunakan metode Fisik maka nilai persediaan
barang dagang harus dihitung dan disesuaikan pada akhir periode.
Proses penyesuaian untuk persediaan disusun melalui 2 tahap yakni:

a. Tahap 1 menghapus akun persediaan awal dengan membuat jurnal sebagai berikut:
2015 31 Ikhtisar laba-rugi Rp xxx,- -
Des. Ikhtisar laba/rugi - Rp xxx,-

b. Tahap 2 mencatat nilai persediaan akhir dengan membuat jurnal


penyesuaiansebagai berikut:
2015 31 Persediaan barang dagang Rp xxx,- -
Des. Ikhtisar laba rugi - Rp xxx,-

Contoh:
31 desember 2015, terlihat data persediaan barang dagang sebagai berikut:
3. Persediaan awal barang dagangan Rp. 5.000.000
4. Stok opname terhadap persediaan akhir barang dagangan telah dilakukan dan nilai
persediaan akhir adalah sebesar Rp. 10.000.000

73
Adjusting journal:
2015 31 Ikhtisar lab/rugi Rp 5.000.000,- -
Des. Persediaan barang awal - Rp 5.000.000,-
(mencatat persediaan awal)

31 Persediaan barang akhir Rp. 10.000.000


Laporan Laba rugi Rp. 10.000.000
(mencatat persediaan akhir)

KESIMPULAN:
Hal-hal yang perlu disesuaikan:
1. Piutang Pendapatan (Accrued Revenue): yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan tetapi belum dicatat.
2. Utang Biaya (Accrued Expenses): yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban
perusahaan tetapi belum dicatat.
3. Pendapatan Diterima Di Muka (Unearned Revenue atau deffered revenue): yaitu
pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode
yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Di Muka (Prepaid Expenses atau deffered expenses): yaitu biaya-biaya
yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5. Kerugian Piutang (Bad Debt) : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya
piutang yang tidak bisa ditagih.
6. Penyusutan (Depreciation): yaitu penyusutan aset tetap yang harus dibebankan pada
suatu periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan (Supplies Expense): yaitu bagian dari harga beli
perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi
8. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory): yaitu barang dagang yang
dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

74
REVIU
1. Sebutkan dan jelasakan apa itu Siklus Akuntansi?
2. Gambarkan siklus akuntansi secara berurutan.
3. Sebutkan dan jelaskan pengertian Jurnal, Buku Besar, Neraca Saldo, Neraca Lajur,
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan.
4. Apa yang dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian, dan mengapa jurnal penyesuaian
harus disusun?

Kasus 1
Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut:
1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000;
2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000;
3. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan jasa foto copy sebesar Rp.750.000; tetapi
belum diterima pembayarannya.
4. Tanggal 2 Januari 2002 perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun sebesar
Rp 10.000.000. (Asumsi: pencatatan awal menggunkan pendekatan beban).

Kasus 2:
Berikut ini neraca saldo PD “ Sejahtera” pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut:
PD Sejahtera
Trial Balance
31 December 2015 (In Rp.)
Kode Akun Debet (Rp.) Kredit (Rp.)
Akun
101 Kas 11.750.000
102 Piutang dagang 0
103 Beban perlengkapan 1.198.000
104 Asuransi dibayar dimuka 2.400.000
105 Iklan dibayar dimuka 0
121 Bangunan 100.000.000
122 Akumulasi penyusutan bangunan 12.930.000
123 Perlengkapan 16.000.000
124 Akumulas penyusutan perlengkapan 1.900.000

75
201 Hutang dagang 1.275.000
202 Sewa diterima dimuka 0
203 Beban hutan 2.160.000
301 Modal tuan Lucky 109.099.000
401 Pendapat jasa 4.985.000
402 Pendapatan sewa 1.115.000
403 Pendapatan parking 1.493.500
501 Biaya perbaikan 445.000
502 Beban asuransi 0
503 Beban penysusutan gedung 0
504 Beban penyusutan peralatan 0
505 Beban air, telephon, listrik 1.210.000
506 Beban gaji 1.365.000
507 Beban perlengkapan 0
508 Beban iklan 550.000
509 Beban lainnya 39.500

Data keuangan pada akhir periode terlihat sebagai berikut:


1. Persediaan kebutuhan kantor tersisa Rp. 48.000
2. Asuransi dibayar pada tanggal 1 November 2015, asuransi tersebut untuk 3 bulan
3. Iklan yang dibayar untuk 11 kali dan sampai pada tanggal 31 Desember 2015 iklan
tersebut telah diterbitkan sebanyak 8 kali.
4. Penyusutan bangunan tetap adalah 10 % dari harga perolehan, dan penyusutan peralatan
ditetapkan sebesar 5 % per tahun dari harga perolehan.
5. Upah karyawan harian dan dibayar setiap hari sabtu (untuk senin s.d sabtu dan perhari
karyawan dibayar sebesar Rp. 200.000). ternyata tanggal 31 desember 2015 ini jatuh
pada hari jumat.
6. Beban listrik dan air yang masih harus dibayar per tanggal 31 Desember 2015 Rp.
200.000
7. Pendapatan sewa lahan parkir untuk sebesar Rp. 750.000 merupakan pendapatan bulan
Januari 2016.
8. Masih terdapat pendapatan dari penjualan tiket yang belum dibayar konsumen sebesar
Rp. 200.000

76
Diminta:
5. Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2015
6. Susun ulang Neraca saldo setelah penyesuaian

Kasus 3

Tuan Kaya mendirikan Foto Studio "Bercahaya" pada tanggal 1 Januari 2015. Berikut ini
adalah data keuangan pada akhir tahun 2015.

Foto Studio "Bercahaya"


Neraca Saldo
31 December 2015
Nama Akun Saldo
Debet Kredit
Kas Rp 52.350,-
Investasi jangka pendek 10.000,-
Piutang dagang 18.200,-
Perlengkapan foto kopi 96.150,-
Perlengkapan kantor 41.300,-
Asuransi dibayar dimuka 10.000,-
Peralatan fotokopi 480.000,-
Peralatan kantor 115.000,-
Gedung 1.000.000,-
Hutang dagang Rp 12.000,-
Modal Tuan Kaya 1.363.000,-
Pendapatan foto 457.650,-
Biaya kantor lainnya 20.000,-
Beban gaji 22.000,-
Beban iklan 4.000,-
Pendapatan bunga 350,-
pendapatan bunga 36.000,-
Total Rp 1.869.000,- Rp 1.869.000,-
Selain data diatas masih terdapat data-data berikut ini:

77
1. Masih harus diterima pendapatan bunga dari obligasi yang nilai nominalnya Rp 10.000,-,
bunga 6%, pembayaran bunga setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
3. Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp 2.000,-
4. Pendapatan sewa yang diterima di muka Rp 6.000,-
5. Asuransi dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp 4.000,-
6. Kerugian Piutang ditaksir 2% dari pendapatan foto studio.
7. Depresiasi (penyusutan) aset tetap dilakukan atas dasar tarif sbb:
a) Depresiasi peralatan fotografi ditaksir 20% per tahun dari harga perolehan
b) Depresiasi peralatan kantor ditaksir 10% per tahun dari harga perolehan
c) Depresiasi gedung ditaksir 5% per tahun dari harga perolehan
8. Perlengkapan yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
a) Perlengkapan fotografi Rp 32.400,-
b) Perlengkapan kantor Rp 15.500,-
Diminta: Susunlah Jurnal penyesuaian

78
1.5 WORKSHEET (NERACA LAJUR)

Neraca lajur adalah kertas berkolom (worksheet) yang digunakan untuk meringkas
seluruh data transaksi keuangan perusahaan yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam
menyusun laporan keuangan (Khusnaini, 2014). Neraca lajur bermanfaat untuk memahami
arus data dari neraca saldo yang belum disesuaikan ke laporan keuangan (Niswonger,
1999:1135). Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal
Penyesuaian.
Neraca lajur biasanya terdiri dari 8 sampai dengan 10 kolom. Berikut ini adalah bentuk
Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.
Table 19 Neraca Lajur
PD “ ……”
Work Sheet
For the Month ended 31 December 20xx
Kode Nama Neraca Jurnal Neraca Laporan Laporan
Akun Akun Saldo Penyesuaian Saldo Laba-Rugi Posisi
Setelah Keuangan
Penyesuaian
D K D K D K D K D K

Sumber data: diolah

79
2.5.1 Prosedur Menyusun Work Sheet (menurut Nuh, 2011:75)
1. Tulis nama perusahaan diatas lembar kerja dan tulis neraca lajur (work sheet), beserta
tanggal akhir periode, bulan dan tahun.
2. Mengisi nomor akun yang berlaku pada perusahaan tersebut beserta nama akunnya pada
lajur nomor dan nama akun
3. Mengisi lajur neraca saldo (trial balance) dengan cara memindahkan neraca saldo yang
berasal dari saldo buku besar atau dari soal yang sudah diketahui (pindahkan saja bulat-
bulat sebagaimana data aslianya).
4. Mengisi lajur penyesuaian (adjustment) dengan cara memindahkan ayat jurnal
penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya dengan cara meletakkan posisi debit dan
kreditnya pada akun-akun yang tersedia pada kolom penyesuaian sejajar dengan akun
yang terdapat pada kolom neraca saldo (jika akun transaksi terdapat pada neraca saldo).
Namun Untuk akun-akun penyesuaian yang tidak terdapat pada kolom neraca
saldo, silahkan meletakaan akun-akun tersebut sesuai debit kredit nya pada kolom
penyesuaian dibawah total neraca saldo.
5. Mengisi lajur neraca saldo disesuiakan (Adjusted trial balance) dengan cara
mengurangkan dan menambahkan angka-angka yang ada di neraca saldo dengan angka-
angka yang terdapat pada jurnal penyesuaian. Misal untuk harta dan beban bersaldo
debet maka jika berjumpa debet di penyesuaian => ditambahkan, namun jika saldo debet
berjumpa dengan kredit pada penyesuaian => dikurangkan. Sebaliknya untuk utang,
modal, pendapatan, dan akumulasi jika saldo kredit pada neraca saldo berjumpa kredit
di penyesuaian => ditambahkan dan jika saldo kredit pada neraca saldo berjumpa debet
penyesuaian => dikurangkan. Sedangkan akun-akun yang tidak ada penyesuaian di lajur
penyesuaian tinggal dipindahkan saja langsung saldonya ke lajur Neraca Saldo setelah
penyesuaian sesuai dengan posisi debet dan kreditnya.
6. Mengisi lajur Income Statement (Laba/Rugi) dengan cara mengisi posisi debet dan kredit
lajur income statement dengan memindahkan angka-angka dari neraca saldo setelah
penyesuaian untuk akun-akun “PENDAPATAN, PEMBELIAN, BEBAN”. Sedangkan
mengisi lajur Posisi keuangan/Neraca dengan memindahkan akun-akun “HARTA,
UTANG dan MODAL” dari neraca saldo setelah disesuaikan ke lajur posisi keuangan.
7. Lajur Neraca Saldo, lajur Penyesuaian dan lajur Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
memiliki total debit dan kredit yang sama (balance), sedangkan untuk Lajur Laba/Rugi
dan lajur Posisi keuangan/Neraca pada kolom total tidak akan sama karena saldo tersebut
merupakan saldo laba (bila jumlah angka kredit lebih besar dari jumlah angka debet)
80
atau rugi (bila jumlah angka Debit lebih besar dari jumlah angka Kredit). Selisih
angka tersebut letakankan pada kolom yang nilainya lebih kecil (baik pada lajur rugi/laba
dan lajur neraca) lalu totalkan kembali sehingga pada akhrinya diperoleh angka debit dan
kredit yang sama (balance).

1.6 LAPORAN KEUANGAN /FINANCIAL STATEMENT)


Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1 (revisi 2013) yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), bahwa yang dimaksud dengan Laporan
Keuangan (Financial Statement) adalah laporan yang terdiri dari laporan laba rugi (Income
Statement), laporan perubahan modal (Capital Statement), laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position) pada akhir periode, Laporan Arus Kas selama Periode (Cash
Flow) dan catatan atas laporan keuangan (Notes Of financial Statement). Untuk lebih rinci
tentang laporan keuangan dapat kembali ke materi 3.

1.7 CLOSING JOURNAL (JURNAL PENUTUP)

Jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup akun-akun nominal/sementara yakni akun-akun pada laporan Laba – Rugi dan
laporan perubahan modal seperti (akun pendapatan, beban, laba, dan prive) kedalam
perkiraan modal. Ayat jurnal penutup mentransfer saldo akun sementara ke akun modal
pemilik (Niswonger, 1999:142)..Ayat jurnal pembantu untuk memindahkan atau memposting
ke perkiraan modal (capital) adalah ikhtisar rugi laba (Khusnaini, 2014).
(Khusnaini, 2014) menyebutkan alasan mengapa laporan laba tugi harus ditutup,
adapun alasannya mencakup:
1. Jika akun nominal tidak ditutup atau dibuatkan ayat jurnal penutupnya, maka
saldo akhirnya akan terbawa ke tahun berikutnya, sehingga akan membuat rancu
laporan keuangan.
2. Saldo akun nominal seperti pendapatan dan beban, serta akun prive perlu ditutup
dan dipindahkan (diposting) ke perkiraan modal adalah untuk mengetahui apakah
selama satu tahun atau satu periode akuntansi beroperasi, suatu perusahaan
modalnya bertambah atau berkurang. Jika pendapatan lebih besar dari beban,
maka akan dihasilkan laba (net income) sehingga menambah modal, dan
sebaliknya, sedangkan withdrawl/prive (penarikan modal) yang dilakukan
pemegang saham pastinya akan mengurangi modal.
81
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, jurnal penutup disusun
untuk menutup perkiraan pendapatan, beban, prive dan laba. Akibat penutupan ini maka
akun–akun tersebut pada akhir periode akuntansi akan bersaldo nol. Terdapat 4 (empat)
jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:

1. Menutup akun Pendapatan (Income/Revenue/sales)


Penjelasan Debet Kredit
Pendapatan xxx
Ikhtisar laba rugi xxx

2. Menutup akun Beban (Expense)

Penjelasan Debet Kredit


Ikhtisar laba rugi xxx
… ……… beban xxx

3. Menutup akun Rugi/Laba (Loss/profit)

Menutup akun laba jika perusahaan memperoleh laba


Penjelasan Debet Kredit
Ikhtisar laba rugi xxx
Modal xxx

Menutup akun rugi jika perusahaan mengalami Kerugian


Explanation Debet Credit
Modal xxx
Ikhtisar laba rugi xxx

82
4. Menutup akun Prive (Drawing)
Penjelasan Debet Kredit
Modal xxx
Prive xxx

CONTOH:
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan………………………………………………. Rp. 12.900.000,-
Beban pendapatan………………………………………… Rp. 1.000.000,-
Beban asuransi…………………………………………… Rp. 250.000,-
Beban depresiasi…………………………………………… Rp. 9.000.000,-
Beban gaji..………………………………………………… Rp. 2.000.000,-

Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
Table 20 Jurnal Penutup
PD “ Uji Coba”
JURNAL PENUTUP
PER 31 JANUARY 20XX
Explanation Debet (Rp.) Credit (Rp.)
Menutup Pendapatan:
Revenue 12.900.000
Income Summary 12.900.000

Menutup Beban:
Income Summary 12.250.000
Telephone expense 1.000.000
Insurance expense 250.000
Depreciation expense 9.000.000
Salary expense 2.000.000

83
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Income summary 650.000
Capital 650.000

1.8 POSTED TRIAL BALANCE


Neraca saldo penutup disusun setelah jurnal penutup diposting atau dipindahkan ke
buku besar akun penghasilan/pendapatan, beban, dan prive sehingga saldo akun-akun tersebut
menjadi nol (Khusnaini, 2014). Neraca saldo setelah penutup berisi saldo-saldo yang berasal
dari laporan posisi keuangan/neraca (saldo Harta, Utang dan Modal). Cara menyusunya cukup
memindahkan semua saldo pada laporan posisi keuangan/ neraca ke format neraca saldo
setelah penutupan sebagaiman contoh berikut:
Table 21 Neraca Saldo Setelah Penutupan
Salon “Pasti Cantik”
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
Harta lancar Kewajiban jangka pendek
Kas Rp. 52.000.000 Hutang dagang Rp. 8.000.000
Piutang dagang Rp. 500.000 Hutang beban Rp. 1.450.000
Perlengkapan Rp. 500.000
Harta Tetap
Peralatan Rp. 8.000.000 Modal Pemilik:
Akumulasi penyusutan peralatan (Rp 800.000) Modal Nona Cantik Rp. 50.750.000
Total Assets Rp. 60.200.000 Total kewajiban dan modal Rp. 60.200.000

Dari Neraca diatas kita susun neraca saldo setelah penutup sebagai berikut
Salon “ Pasti Cantik”
Post Closing Trial Balance
31 December 2015
Perhatikan, hanya
Kode Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) pindah kan saja akun-
akun pada laporan
Akun posisi keuangan ke
101 Kas 52.000.000 format neraca saldo
setelah penutup sesuai
102 Piutang dagang 500.000 dengan posisi debit
103 Perlengkapan 500.000 dan kreditnya…
mudahkan ^_^
84
121 Peralatan 8.000.000
122 Akumulasi penyusutan peralatan 800.000
201 Hutang dagang 8.000.000
202 Beban hutang 1.450.000
301 Modal nona Cantik 50.750.000
Total 61.000.000 61.000.000

1.9 REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)


Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari
sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional
namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan
reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1. Utang biaya
2. Piutang Pendapatan
3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:

Table 22 Pencatatan Metode Fisik dan Perfetual

No Jenis AJP Ayat Jurnal Penyesuian Jurnal Balik


. (contoh) (contoh)
1. Hutang Beban gaji xxx Hutang gaji xxx
beban Hutang gaji xxx Beban gaji xxx

( membalik transaksi
penyesuaian BEBAN)
2. Piutang Piutang bunga xxx Pendapatan bunga xxx
Bunga Pendapatan bunga xxx Piutang bunga xxx

(membalik transaksi
penyesuaian akun
PIUTANG)

85
3. Pendapatan Pendapatan xxx Pendapatan diterima
diterima Pendapatan diterima dimuka xxx
dimuka dimuka xxx Pendapatan xxx

(membalik transaksi
penyesuaian akun
Pendapatan diterima
dimuka)
4. Biaya Sewa dibayar dimuka xxx Beban sewa xxx
dibayar Beban Sewa xxx Sewa dibayar
dimuka dimuka xxx

(membalik transaksi
penyesuaian akun
Sewa dibayar dimuka)

Kesimpulan:
Siklus akuntansi secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

PENCATATAN PENGGOLONGAN PERINGKASAN PELAPORAN

JURNAL BUKU BESAR NERACA SALDO LAPORAN


KEUANGAN

86
REVIU

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan neraca lajur?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal penutup, dan sebutkan serta jelaskan
kelompok akun-akun apa saja yang harus ditutup?
3. Apa yang dimaksud dengan neraca saldo setelah penutupan? Dan kelompok akun apa
saja yang ada dalam neraca saldo setelah penutupan?
4. Apa yang dimaksud dengan jurnal pembalik, dan mengapa harus disusun jurnal
pembalik?

Kasus 1 :

Tuan Sabar memulai usaha Perusahaan jasa Cleaning Service “Excellent” pada bulan
Mei 2016. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Mei adalah sebagai berikut:
1/5/2016 Tuan Sabar menginvestasikan dana untuk modal awal berupa uang tunai sebesar
Rp. 150.000.000,-
5/5/2016 Dibayar sewa bulan Mei untuk tempat usaha sebesar Rp. 3.000.000,-
8/5/2016 Dibeli tunai perlengkapan kantor dari Toko Bersih sebesar Rp. 1.000.000,-
10/5/2016 Dibeli peralatan kantor dan peralatan cleaning service dari PD Lengkap sebesar
Rp. 24.000.000,- dibayar uang muka sebesar Rp. 11.000.000,- sisanya dibayar
kemudian.
12/5/2016 Diterima pembayaran dari langganan CV Jujur atas jasa cleaning service sebesar
Rp. 7.000.000,-
17/5/2016 Dibayar gaji karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 4.000.000,-
19/5/2016 Pekerjaan cleaning service pada PT Terkini telah selesai, jumlah tagihan atas
pekerjaan tersebut sebesar Rp. 3.000.000 telah difakturkan untuk ditagih.
21/5/2016 Dibayar beban listrik dan telephone sebesar Rp. 500.000,-
23/5/2016 Diterima uang muka dari langganan PT Matahari Dept. Store atas jasa cleaning
service sebesar Rp. 2.000.000 dari total jasa kontrak yang telah disepakati selama
1 bulan sebesar Rp. 6.000.000,-
24/5/2016 Diterima pelunasan dari PT Terkini tertanggal 19 Mei lalu.
25/5/2016 Dibayar Angsuran utang Rp. 3.000.000,- kepada PD Lengkap.
26/5/2016 Tuan Sabar mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 2.000.000,-

87
28/5/2016 Diterima pembayaran dari langganan Bank “BCA” atas pekerjaan yang telah
diselesaikan sebesar Rp. 3.500.000,-
30/5/2016 Dibayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 1.000.000,-
31/5/2016 Dibayar gaji karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 4.000.000,-
Diminta:
a. Buatlah Jurnal umum
b. Posting Transaksi tersebut kedalam Buku Besar
c. Susunlah Neraca saldo per 31 Mei 2016
Pergunakan akun akun berikut:
111 Kas 312 Prive Tuan Sabar
112 Piutang dagang 411 Pendapatan jasa
113 Beban perlengkapan 511 Beban sewa
121 Peralatan kantor 512 Beban gaji
211 Hutang dagang 513 Beban listrik dan telepon
311 Modal Tuan Sabar 514 Beban rupa-rupa

Kasus 2
Berikut ini adalah neraca saldo Cleaning Service “ Excellent” .
Cleaning Service “Excellent”
Neraca Saldo
Per 31 Mey 2016
Account Account Title Debit (Rp) Credit (Rp)
111 Kas 136.000.000
112 Piutang dagang 4.000.000
113 Perlengkapan 1.000.000
114 Peralatan 24.000.000
211 Hutang dagang 10.000.000
311 Modal Tuan Sabar 150.000.000
312 Prive Tuan Sabar 2.000.000
411 Pendapatan jasa 19.500.000
511 Beban sewa 3.000.000
512 Beban gaji 8.000.000
513 Beban listrik dan telepon 500.000

88
514 Beban rupa-rupa 1.000.000
Total 179.500.000 179.500.000

Transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2016 adalah sebagai berikut:
1/6/2016 Membayar sewa kantor untuk bulan Juni 2016 sebesar Rp. 3.000.000,-
2/6/2016 Diterima uang hasil tagihan dari PT.Matahari Departemen Store sebesar Rp.
4.000.000,-
3/6/2016 Dibeli Perlengkapan cleaning service tunai sebesar Rp. 2.500.000,-
10/6/2016 Diterima uang muka dari langganan sebesar Rp. 4.000.000,- atas jasa service
dari PT Angkasa dengan nilai kontak sebulan sebesar Rp. 7.600.000,-
11/6/2016 Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 6.000.000,-
15/6/2016 Membayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 4.000.000,-
17/6/2016 Diterima uang muka dari langganan Bank BRI atas jasa cleaning service
sebesar Rp. 2.000.000,- sedangkan jasa kontrak yang disepakati untuk 1 bulan
sebesar Rp. 6.000.000,-
18/6/2016 Dibayar beban listrik dan telephone untuk bulan Juni sebesar Rp. 700.000,-
20/6/2016 Tn. Sabar mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk kepentingan
pribadinya sebesar Rp. 1.000.000,-
22/6/2016 Dibayar biaya rupa-rupa untuk keperluan perusahaan sebesar Rp. 1.200.000,-
23/6/2016 Diterima uang kontrak untuk jasa cleaning service dari PT KAI untuk satu
bulan sebesar Rp. 7.000.000,-
25/6/2016 Dibayar biaya keamanan dan kebersihan (dicatat pada akun rupa-rupa) sebesar
Rp. 500.000,-
30/6/2016 Dibayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 4.000.000,-

Diminta:
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi diatas
b. Posting junral umum tersebut kedalam buku besar
c. Susunlah neraca saldo per 30 Juni 2016

Catatan:
1. Susunlah terlebih dahulu jurnal umum baru kemudian mem posting jurnal ke buku
besar dengan terlebih dahulu memindahkan saldo-saldo yang terdapat pada neraca

89
saldo per 31 Mei 2016 baru kemudian memindahkan transaksi-transaksi yang
berasal dari general journal.
Kasus 3
Berikut ini merupakan laporan posisi keuangan awal perusahaan Advertising “Terkenal”
Advertising “Terkenal”
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 July 2016
Harta lancar Kewajiban jangka pendek
Kas Rp. 35.600.000 Hutang dagang Rp. 11.800.000
Piutang dagang 15.000.000
Perlengkapan 3.200.000
Modal Pemilik:
Harta Tetap Modal Tuan Terkenal 80.000.000
Peralatan 40.000.000
Akumulasi penyusutan ( 2.000.000) Total Kewajiban dan modal 91.800.000
Total Harta 91.800.000

Transaksi selama bulan Juli 2016 sebagai berikut:


2/7/2016 Diterima uang dari debitur sebesar Rp. 5.000.000,-
4/7/2016 Dibeli perlengkapan secara tunai Rp. 1.000.000,-
7/7/2016 Dibayar sewa kantor untuk 6 bulan sebesar Rp. 12.000.000,- dicatat pada akun
asset ( Prepaid rent).
9/7/2016 Diterima uang pembayaran dari debitur bulan lalu sebesar Rp. 5.000.000,-
10/7/2016 Diterima uang atas jasa pembuatan papan reklame sebesar Rp. 3.000.000,-
11/7/2016 Dibeli peralatan dari Toko Fast sebesar Rp. 12.000.000,- baru dibayar Rp.
4.000.000. sisanya dibayar kemudian.
12/7/2016 Dibayar listrik sebesar Rp. 1.300.000,-
18/7/2016 Diterima uang dari langganan atas jasa iklan dan desain sebesar Rp.
1.500.000,-
20/7/2016 Dibayar utang bulan lalu kepada kreditur Rp. 5.800.000,-
20/7/2016 Diterima pesanan 10 buah spanduk seharga Rp. 4.000.000,- yang uangnya
akan diterima dua kali setelah pesanan selesai.

90
25/7/2016 Diterima uang dari langganan per 20 Juli yang lalu untuk pembayaran tahap
pertama Rp. 2.000.000,-
31/7/2016 Dibayar Gaji para karyawan sebesar Rp. 3.000.000,-
31/7/2016 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 1.800.000,-
31/7/2016 Peralatan yang disusutkan sebesar Rp. 1.000.000
31/7/2016 Sewa yang dibayar dimuka telah terpakai untuk satu bulan.
Diminta:
a. Susunlah akun-akun yang dibutuhkan untuk transaksi diatas dan berilah nomor setiap
akun sebanyak tiga digit secara teratur.
b. Buatlah general journal
c. Posting general journal
d. Susunlah trial balance per 31 Juli 2016
e. Susunlah financial statement lengkap per 31 juli 2016

91
BAB 6 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan defenisi dan ciri-ciri perusahaan jasa
2. Mahasiswa mampu menganalisis transaksi perusahaan jasa
3. Mahasiswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa

1. PENDAHULUAN

Siklus akuntansi diawali dengan menganalisis serta menjurnal transsaksi dan diakhiri
dengan neraca saldo setelah penutupan (Niswonger, 1999: 151). Perusahaan jasa adalah Unit
usaha yang kegiatan utamanya memproduksi barang tidak berwujud (jasa) dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan jasa bisa diartikan juga sebagai suatu
sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang dihasilkannya dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatan memenuhi kebutuhan konsumen. (Khusnaini, 2014)
menyebutkan bahwa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan atau menjual jasa
yaitu berupa aktivitas tidak berwujud, namun dapat dirasakan manfaatnya. Contoh perusahan
ini adalah, usaha salon, usaha jasa pengiriman, jasa akuntan, jasa pengacara dan lain
sebagainya.

2. KHARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

Kharakteristik yang dimiliki oleh perusahaan jasa diantaranya sebagai berikut:


a. Tidak memiliki wujud (sifatnya abstrak dan tidak bisa dilihat)
b. Produk yang dihasilkan berupa jasa yang tidak memilik standar atau bervariasi sesuai
keahlian si pemberi jasa (Hetereogenitas)
c. Tidak dapat disimpan karena tidak memiliki wujud.

3. CIRI-CIRI PERUSAHAAN JASA

Berdasarkan pengertian diatas maka ciri-ciri perusahaan jasa dapat dijabarkan sebagai
berikut:

92
a. Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan jasa.
b. Dalam proses memproduksi suatu jasa, bisa saja menggunakan bantuan dari produk
fisik dan bisa saja tidak.
c. Tidak memilki persediaan produk dalam bentuk fisik, sebabnya produk yang dijual
merupakan produk yang tidak berwujud (jasa). Produk yang dihasilkan hanya bisa
dirasakan manfaatnya namun tidak bisa dilihat fisiknya.
d. Pada tingkatan harganya umumnya memiliki sifat yang tidak mutlak, sebab ketentuan
harga yang ditetapkan perusahaan tergantung dengan jenis pelayanan dan tingkat
kebutuhan konsumen sendiri.
e. Jasa yang dihasilkan tidak dapat disimpan, jadi sekali dibeli maka penggunaannya kan
langsung habis.

4. SIMULASI PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


Berikut ini akan dijabarkan bagaimana menyelesaikan satu siklus akuntansi perusahaan
jasa secara lengkap dengan contoh kasus.

Siklus 1: Bukti Transaksi

Transaksi kantor CV "Sukses" selama bulan Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Des 01 Di investasikan Uang sebesar Rp. 50,000,000
Des 03 Dibeli Peralatan kantor Sebesar Rp. 5,000,000 Dibayar Tunai Rp. 2,000,000 Sisanya
dibayar dengan menandatangani sebuah wesel
Des 05 Dibeli Perlengkapan Kantor tunai Rp. 2,000,000
Des 06 Dibayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 12,000,000 dicatat sebagai harta
Des 08 Diterima tunai dari langganan Rp. 10,000,000 untuk jasa pemeriksaan
Des 10 Dibayar utang promes kepada kreditor sebesar Rp. 2,500,000
Des 12 Telah di selesaikan Proyek Pemeriksaan senilai Rp. 12,500,000 Klien Membayar Uang Muka Rp.
2,500,000 sisanya dibayar kemudian
Des 15 Dibayar Biaya Listrik sebesar Rp. 200,000
Des 18 Diambil uang dari kas untuk kepentingan pribadi Tuan A Sebesar Rp. 500,000
Des 19 Dibeli Peralatan kantor dari Toko A secara kredit Sebesar Rp. 2,000,000
Des 20 Diterima perkas cicilan pembayaran untuk pekerjaan audit tanggal 12 sebesar Rp. 7,500,000
Des 25 Dibayar gaji Karyawan bulan Desember Rp. 2,500,000

93
Des 28 Dibeli Perlengkapan Kantor Rp. 1,500,000

Diminta: 1. Susun Jurnal Umum


2. Posting ke Buku Besar
3. Susun Trial Balance

Data tambahan yang harus disesuaikan terdiri dari:


Des 31 Persediaan perlengkapan yang tersisa sebesar Rp. 2,250,000
Des 31 Dalam Buku Besar terlihat Sewa Dibayar di muka Rp. 12,000,000 , Sewa ini untuk 1 tahun
Des 31 Penyusutan peralatan bulan Desember Rp. 250,000
Des 31Biaya upah yang belum dibayar Rp. 250,000
Des 31Bunga yang masih harus dibayar Rp. 150,000
Diminta: 4. Susun Jurnal penyesuaian
5. Susun Neraca lajur
6. Susun laporan keuangan
7. Susun jurnal penutup
8. Susun neraca saldo setelah penutupan

Kode Akun:
101 Kas 301 Modal Tuan “A
102 Piutang dagang 302 Prive Tuan “A”
103 Beban sewa 303 Ikhtisar laba rugi
104 Perlengkapan kantor 401 Pendapatan service
121 Peralatan kantor 501 Beban gaji
122 Akumulasi penyusutan peralatan 502 Beban listrik
201 Hutang dagang 503 Beban perlengkapan
202 Hutang wesel 504 Beban penyusutan peralatan
203 Hutang beban 505 Beban sewa
204 Hutang bunga 506 Beban bunga

94
PENYELESAIAN:
Siklus 2: Mencatat Dalam Jurnal
Langkah 1: Isi lengkap NAMA
CV “ SUKSES “ PERUSAHAAN, JENIS
General Journal LAPORAN DAN PERIODE
LAPORAN
Per, 31 Desember 20xx
Page 1
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
Des 01 Kas 101 50,000,000
Modal Tuan “A” 301 50,000,000

Des 03 Peralatan kantor 121 5,000,000


Hutang wesel 202 3,000,000
Kas 101 2,000,000
Di isi KODE AKUN
apabila transaksi
Des 05 Perlengkapan kantor 104 2,000,000 sudah diposting ke
Kas 101 2,000,000 buku besar

Des 06 Sewa dibayar dimuka 103 12,000,000


Kas 101 12,000,000

Des 08 Kas 101 10,000,000


Pendapatan jasa 401 10,000,000

Des 10 Hutang wesel 202 2,500,000


Kas 101 2,500,000

Des 12 Kas 101 2,500,000


Piutang dagang 102 10,000,000
Pendapatan jasa 401 12,500,000

Des 15 Beban listrik 502 200,000


Kas 101 200,000

95
Des 18 Prive Tuan “A” 302 500,000
Kas 101 500,000

Des 19 Peralatan kantor 121 2,000,000


Hutang dagang 201 2,000,000

Des 20 Kas 101 7,500,000


Piutang dagang 102 7,500,000

Des 25 Beban Gaji 501 2,500,000


Kas 101 2,500,000

Des 28 Perlengkapan kantor 104 1,500,000


Hutang dagang 201 1,500,000

Total 108,200,000 108,200,000

96
Siklus 3: Memposting ke BUKU BESAR

Pada penyelesaian kasus ini kan menggunakan buku besar bentuk “T” Jangan Lupa Isi lengkap NAMA
CV. XWZ PERUSAHAAN, JENIS
LAPORAN DAN PERIODE
LEDGER LAPORAN
Per, 31 Desember 20xx
101 Kas 301 Modal Tuan A
Des 01 50,000,000 Des 03 2,000,000 Des 01 50,000,000
Des 08 10,000,000 Des 05 2,000,000 Des 31(saldo) 50,000,000
Des 12 2,500,000 Des 06 12,000,000
Des 20 7,500,000 Des 10 2,500,000

Selisih antara Debet dan Des 15 200,000


Kredit Letakkan di posisi
yang total nya lebih kecil Des 18 500,000 302 Prive Tuan A
untuk menyeimbangkan Des 25 2,500,000 Des 18 500,000
Des 31 Des
48,300,000 500,000
(saldo) 31(saldo)
102 Piutang dagang
Des 12 10,000,000 Des 20 7,500,000 401 Pendapatan jasa
Des 31(saldo) 2,500,000 Des 08 10,000,000
Des 12 12,500,000
Des 31(saldo) 22,500,000

97
103 Sewa dibayar dimuka
Des 06 12,000,000 501 Beban gaji
Des 31(saldo) 12,000,000 Des 25 2,500,000
Des
2,500,000
31(saldo)

104 Perlengkapan kantor 502 Beban listrik


Des 05 2,000,000 Des 15 200,000
Des
Des 28 1,500,000 200,000
31(saldo)
Des 31(saldo) 3,500,000 .

121 Peralatan kantor


Des 03 5,000,000
Des 19 2,000,000 INGATTT !!!!
Des 31(saldo) 7,000,000 BUKU BESAR DIBUAT SEBANYAK
AKUN DI TRANSAKSI DAN
201 Hutang dagang SALDO AWAL
Des 19 2,000,000
Des 28 1,500,000
Des(saldo)31 3,500,000

98
202 Hutang wesel
Des 03 3,000,000
Des 10 2,500,000
Des(saldo)31 500,000

99
Siklus 4: Merakapitulasi dalam "Neraca Saldo (Trial Balance)
CV. XWZ
NERACA SALDO
Per, 31 Desember 20xx
Akun Nama Akun Ref Debet (Rp.) Kredit (Rp.)
101 Kas 48,300,000
102 Piutang dagang 2,500,000
103 Sewa dibayar dimuka 12,000,000
104 Perlengkapan kantor 3,500,000
121 Peralaran kantor 7,000,000
201 Hutang dagang 3,500,000
202 Hutang wesel 500,000
301 Modal Tuan A 50,000,000
302 Prive Tuan A 500,000
401 Pendapatan jasa 22,500,000
501 Beban gaji 2,500,000
502 Beban listrik 200,000

Nomor Akun disusun:


Total 76,500,000 76,500,000
a. nomor 1 (untuk Aset)
b. nomor 2 (untuk Hutang)
c. nomor 3 (untuk Modal)
d. nomor 4 (untuk pendapatan)
e. nomor 5 (untuk beban)

100
Jurnal Penyesuaian perusahaan
Jasa dibuat untuk:
1. Piutang pendapatan, 2. Hutang
Biaya, 3. Pendapatan diterima
Siklus ke 5: Membuat Jurnal Penyesuaian dimuk, 4. Biaya diterima dimuka,
5. kerugian Piutang, 6.
CV. XWZ Penyusutan, 7. Biaya Pemakaian
JURNAL PENYESUAIAN Perlengkapan
Per, 31 Desember 20xx
Date Summary Ref Debit (Rp.) Credit (Rp.)
Des 31 Beban perlengkapan 503 1,250,000
Perlengkapan kantor 104 1,250,000

Des 31 Beban sewa 505 1,000,000


Sewa dibayar dimuka 103 1,000,000

Des 31 Beban gaji 501 250,000


Hutang gaji 203 250,000

Des 31 Beban penyusutan peralatan 504 250,000


Akumulasi penyusutan peralatan 122 250,000

Des 31 Beban bunga 506 150,000


Hutang bunga 204 150,000

Total 2,900,000 2,900,000

101
Siklus ke-6 : Menyusun Neraca Lajur Di isi dengan saldo dari Neraca Saldo
dengan mengurangi atau
Kolom Penyesuaian ini diisi menambahkan dengan transaksi di
CV . XWZ
dengan transaksi yang berasal Kolom penyesuaian sesuai dengan
dari Jurnal Penyesuaian Work Sheet (Neraca Lajur) saldo normalnya
dimana akun-akunnya ada
Fotr the Year Ended, 31 December 20xx
dalam Neraca Saldo
(In Rp. 000))
Page 1
Neraca Saldo
Jurnal
Neraca Saldo setelah Laba rugi Posisi keuangan
Akun Nama AKun Penyesuaian
Penyesuaian
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
101 Kas 48,300 - - - 48,300 - 48,300 -
102 Piutang dagang 2,500 - - - 2,500 -
2 Kolom ke 10 ini 2,500 -
103 Sewa dibayar dimuka 12,000 - - 1,000 11,000 Tempat nya HARTA, 11,000 -
HUTANG dan
104 Perlengkapan kantor 3,500 - - 1,250 2,250 MODAL 2,250 -
121 Peralatan kantor 7,000 - - - 7,000 - 7,000 -
201 Hutang dagang - 3,500 - - - 3,500 - 3,500
202 Hutang wesel - 500 - - - 500 - 500
301 Modal Tuan A - 50,000 - - - 50,000 - 50,000
302 Prive Tuan A 500 - - - 500 - 500 -
401 Pendapatan jasa - 22,500 - - - 22,500 22,500 -
501 Beban gaji 2,500 - 250 - 2,750 2,750 -
502 Beban listrik 200 - - - 200 - 200 -

102 kolom ini di isi hanya untuk


PENDAPATAN DAN BEBAN
- - - - - - - -
Total neraca saldo 76,500 76,500 - - - -
503 Beban perlengkapan 1,250 - 1,250 1,250 -
505 Beban sewa 1,000 - 1,000 1,000 -
203 Hutang gaji - 250 250 - - 250
504 Beban penyusutan peralatan 250 - 250 250 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - 250 250 - - 250
506 Beban bunga 150 - 150 150 -
204 Hutang bunga - 150 150 - - 150
-
Total 2,900 2,900 77,150 77,150 5,600 22,500 71,550 54,650
Laba bersih 16,900 16,900

22,500 22,500 71,550 71,550

Total harus seimbang debit dan


kredit nya.
Jika laba maka akan
menambah MODAL pada
Neraca, sehinga Modal
bertambah di posisi kredit.

KOLOM LABA RUGI, SELALU SELISIH. JIKA LABA


MAKA KOLOM KREDIT > DEBET, JIKA KOLOM
103 KREDIT< DEBET MAKA RUGI
LAPORAN LABA/RUGI:
Siklus ke-7 : Menyusun Laporan Keuangan Adalah pindahan data dari
Kolom Laba/Rugi pada
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement) Worksheet

CV XWZ
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan jasa Rp. 22,500,000

Beban operasional
Beban gaji Rp. 2,750,000
Beban listrik 200,000
Beban perlengkapan 1,250,000
Beban penyusutan peralatan 250,000
Beban sewa 1,000,000
Beban bunga 150,000
Total beban 5,600,000
Pendapatan sebelum bunga dan pajak 16,900,000
Laba atau rugi dalam
laporan income
statement akan
dipindahkan dalam
laporan equity
2. Laporan Perubahan Modal ( Equity Statement)
statement untuk
CV XWZ menambah atau
Laporan Perubahan Modal mengurangi modal

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015


Modal awal Tuan “A” Rp. 50,000,000

Laba Rp. 16,900,000

Prive Tuan “A” (500,000)

Penambahan terhadap modal 16,400,000

Modal akhir Tuan “A” 66,400,000

104
3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
CV XWZ
Laporan Posisi Keuangan
Per, 31 Desember 20xx
HARTA Kewajiban dan Modal
Harta Lancar Total kewajiban lancar
Kas Rp. 48,300,000
Piutang dagang 2,500,000 Hutang dagang Rp. 3,500,000
Sewa dibayar dimuka 11,000,000 Hutang wesel 500,000
Perlengkapan kantor 2,250,000 Hutang gaji 250,000
Total harta lancar 64,050,000 Hutang bunga 150,000
Total kewajiban lancar 4,400,000
Harta Tetap
Peralatan Kantor Rp. 7,000,000 Modal
Akumulasi penyusutan (250,000) Modal Tuan “A” 66,400,000
Total harta lancar 6,750,000
Total harta Rp. 70,800,000 Total modal dan kewajiban Rp. 70,800,000

Modal ini diambil dari modal akhir pada


Siklus ke-8 : Menyusun Jurnal Penutup laporan Perubahan Modal
CV XWZ
Jurnal Penutup
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20xx
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp.) Kredit (Rp.)
Des 31 Pendapatan jasa 22,500,000
Ikhtisar laba rugi 22,500,000

Des 31 Ikhtisar laba rugi 5,600,000


Beban gaji 2,750,000
Beban listrik 200,000
Beban perlengkapan 1,250,000
Beban penyusutan pelaralatan 250,000
Jurnal Penutup: untuk menutup perkiraan Nominal pada Laporan Laba
Rugi dan Perubahan Modal.
105
Dengan Cara:
a.) Mendebatkan Pendapatan, b.) Mengkreditkan Beban
c.) Menkreditkan Modal jika Laba, d.) Mendebetkan Modal jika Rugi, e.)
Beban sewa 1,000,000
Beban bunga 150,000

Des 31 Ikhtisar laba rugi 16,900,000


Modal Tuan “A” 16,900,000

Des 31 Modal Tuan “A” 500,000


Prive Tuan “A” 500,000

Siklus ke-9: Menyusun Neraca Saldo setelah Penutup (Posted Trial Balance
CV XWZ
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Per, 31 Desember 20xx
Akun Nama Akun Ref Debet (Rp.) Kredit (Rp.)
101 Kas Pada Siklus ini, pindahkan lah 48,300,000
102 Piutang dagang semua data pada laporan posisi 2,500,000
keuangan berurutan
103 Sewa dibayar dimuka 11,000,000
berdasarkan kode akun nya.
104 Perlengkapan kantor 2,250,000
121 Peralatan kantor 7,000,000
122 Akumulasi Penyusutan peralatan 250,000
201 Hutang dagang 3,500,000
202 Hutang wesel 500,000
203 Hutang gaji 250,000
204 Hutang bunga 150,000
301 Modal Tuan “A” 66,400,000

Total 71,050,000 71,050,000

106
Reviu:
1. Sebutkan pengertian perusahaan jasa?
2. Sebutkan ciri-ciri perusahaan jasa.
3. Sebutkan kharakteristik perusahan jasa?
4. Sebutkan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kasus 1

CV “MAHA” adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa. Neraca Saldo per 31
Desember 2017 dapat dilihat dibawah ini.
CV MAHA
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2017
Kode
Nama Akun Debet ($) kredit ($)
Akun
101 Kas 64,200 -
102 Piutang dagang 3,750 -
103 Perlengkapan 5,250 -
111 Peralatan 10,500 -
201 Hutang dagang - 6,000
202 Pendapatan diterima dimuka - 1,200
301 Modal Tuan “UAS” - 75,000
302 Prive Tuan “ UAS” 750 -
401 Pendapatan jasa - 24,300
501 Beban gaji 3,750 -
504 Beban sewa 18,000 -
508 Beban listrik 300 -
Total 106,500 106,500

107
Pada akhir periode Saudara sebagai staf akuntansi akan menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan data-data penyesuaian sebagai berikut:
a. Supplies habis terpakai selama sebulan sebesar $ 2,500
b. Penyusutan dihitung dari Harga perolehan Aset Tetap: 10%
c. Masih terdapat gaji yang belum dibayar pada periode ini $ 500
d. Sewa diterima dimuka untuk 1 tahun dan sampai dengan tanggal laporan telah ditempati 1
bulan
e. Beban sewa untuk 1 tahun dan sampai dengan tutup buku sudah terpakai 2 bulan
f. Terdapat beban bunga yang belum dicatat pada akhir periode $ 200
g. Piutang disisihkan untuk piutang ragu-ragu dari total piutang 5%

Diminta:
a. Susunlah Jurnal penyesuaian
b. Susunlah neraca lajur
c. Susunlah laporan keuangan
d. Susunlah jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan

Kasus 2
Pada bulan Desember 2015 Nyonya “ Cantik” membuka Salon Kecantikan di Medan.
Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2015 adalah sebagai berikut:
1 Desember 2015 Ny. Cantik menginivestasikan yang pribadinya sebesar Rp.
100.000.000 sebagai modal usahanya.
3 Desember 2015 Ny. Cantik membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 3.000.000
5 Desember 2015 Ny. Cantik membeli peralatan kredit dari toko mebel Pesona Rp.
16.000.000
15 Desember 2015 Ny. Cantik menerima uang dari langganan atas usahanya selama satu
minggu sebesar Rp. 5.000.000
20 Desember 2015 Ny. Cantik membayar biaya listrik sebesar Rp. 500.000
25 Desember 2015 Ny. Cantik membayar biaya lain-lain sebesar Rp. 1.000.000
26 Desember 2015 Ny. Cantik mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 500.000
27 Desember 2015 Diterima dari langganan untuk jasa salonnya secara tunai sebesar Rp.
6.000.000, dan dicatat pendapatan atas jasa salon yang belum dibayar
pelanggan sebesar Rp. 3.000.000
108
30 Desember 2015 Ny. Cantik menerima tagihan dari langganan untuk transaksi tanggal
27 Desember sebesar Rp. 2.000.000
31 Desember 2015 Ny. Cantik membayar gaji karyawan untuk bulan Desember sebesar
Rp. 4.000.000
Diminta:
a. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi diatas
b. Posting jurnal tersebut kedalam buku besar
c. Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2015

109
BAB 7 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan defenisi perusahaan dagang
2. Mahasiswa mampu membedakan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang
3. Mahasiswa mampu menyebutkan siklus akuntansi perusahaan dagang
4. Mahasiswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan dagang

1. CIRI-CIRI PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan menjual
kembali barang dagang tanpa mengalami proses lebih lanjut. Siklus akuntansi perusahaan
dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Perbedaan utama perusahaan dagang dengan
jasa adalah terletak pada produk yang dijual yakni pada perusahaan jasa menjual barang
dagang bukan menjual jasa. Perusahaan dagang dapat berupa distributor, agen tunggal, toko
swalayan, pengecer, toko serba ada, grosir, dan pusat-pusat perbelanjaan (Khusnaini, 2014).
Berdasarkan defenisi ini maka ciri-ciri perusahaan dagang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang yang
tujuannya untuk dijual kembali,
2. Pada`dasarnya akuntansi perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa, Perbedaan
yang mendasar adalah dibutuhkan rekening dan prosedur tertentu untuk mencatat
pembelian dan penjualan barang dagangan.
3. Masalah yang muncul adalah bagaimana perlakukan akuntansi terhadap:
a. Mencatat pembelian barang/ penjualan barang
b. Mencatat retur pembelian/ retur penjualan
c. Mencatat potongan pembelian/ potongan penjualan
d. Mencatat beban angkut pembelian/ beban angkut penjualan
Perbedaan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa dapat dilihat dari proses
penyusunan laporan keuangan maupun dari defenisi perusahaan dagang. Berikut perbedaan
jika dilihat dari laporan keuangan yang dijabarkan oleh Niswonger, 1999:234 sebagai berikut:

110
1) Ditinjau dari laporan laba rugi.
Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Pendapatan $xxx Penjualan $ xxx
Beban Operasi xxx Harga pokok penjualan xxx -
Laba Bersih xxx Laba kotor xxx
Beban operasi xxx-
Laba bersih xxx
2) Ditinjau dari laporan posisi keuangan, maka pada perusahaan dagang akan muncul
akun persediaan sedangkan pada perusahaan jasa tidak ada.
Perusahan Jasa Perusahaan Dagang
Harta lancar Harta lancar
Kas xxx Kas xxx
Piutang xxx Piutang xxx
Perlengkapan xxx Perlengkapan xxx
sewa dibayar dimuka xxx Sewa dibayar dimuka xxx

total harta lancar xxx Persediaan xxx


Total harta lancar xxx
Berdasarkan definisi maka dapat dikelompokkan perbedaan perusahaan jasa dengan
perusahaan dagang atas dasar kegiatan Pembelian dan Penjualan barang dagang sebagai
berikut:
Table 23 Pembelian dan penjualan pada perusahaan dagang

PEMBELIAN PENJUALAN

1. Pembelian kredit dengan syarat Penjualan kredit dengan syarat penjualan


pembelian misal (2/10, n/30). misal (2/10, n,30).
Syarat pembelian ini berarti, bahwa Syarat penjualan ini berarti, bahwa
penjual akan memberikan potongan perusahaan akan memberikan potongan
sebesar 2% jika pembeli membayar sebesar 2% jika pembeli membayar utangnya
utangnya selama periode discount (10 hari selama periode discount (10 hari dari tanggal
dari tanggal faktur), maksimal umur utang faktur), maksimal umur piutang adalah 30
adalah 30 hari. hari.

111
2. Timbul nya ongkos angkut pembelian Timbulnya ongkos angkut penjualan
Dicatat sebagai ongkos angkut masuk Dicatat sebagai ongkos angkut keluar (freight
(freight in) jika ongkos kirim disebutkan out) jika ongkos kirim disebutkan dengan
dengan free on board (FOB) Shipping free on board (FOB) Destination Point atau
Point atau franko gudang penjual. franko gudang pembeli.

3. Terjadinya Retur Pembelian Terjadinya retur penjualan


Retur pembelian adalah pengembalian Retur penjualan adalah pengembalian barang
barang yang dibeli kepada supplier karena yang dijual kepada konsumen karena rusak
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. atau tidak sesuai dengan pesanan.

4. Terdapat potongan pembelian Terdapat potongan penjualan


Potongan pembelian adalah potongan yang Potongan Penjualan adalah potongan yang
diperoleh dari pembayaran utang pada saat diperoleh dari penerimaan pelunasan piutang
periode discount sebagaimana syarat pada saat periode discount sebagaimana
pembelian yang diberikan. ketentuan dari syarat penjualan yang
diberikan.

Berikut ini penjelasan secara rinci mengenai perbedaan tersebut.

1.1 Pencatatan Pembelian


Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Untuk
pembelian secara kredit biasanya guna merangsang pembeli membayar hutang mereka
dengan cepat perusahan menawarkan potongan (Nuh, 2011:111). Berikut ketentuan untuk
pembelian secara kredit:
a. Syarat pembayaran 2/10, n/30 artinya bila mempercepat pembayaran 10 hari atau
kurang dari tanggal pembelian akan mendapat potongan 2% dari harga faktur dan bila
pembayaran lebih dari 10 hari maka tidak mendapat potongan. Maksimal pembayaran
harus dilakukan 30 hari dari tanggal faktur.
b. Syarat E.O.M (End of Month) artinya harga faktur harus dibayar pada akhir bulan
terjadinya transaksi. Misalnya pada tanggal 2 Maret PT Anugerah membeli barang
dagang dari PT Berkah dengan syarat EOM artinya pembayaran harus dilakukan
paling lambat akhir bulan Maret.

112
Pencatatan pembelian barang dagangan ada 2 metode yaitu “Metode Fisik dan
Metode Perfectual” (Martani et al, 2014:265). Metode fisik untuk pembelian barang
dagangan dicatat pada akun “pembelian (Purchase)” sedangkan metode Perfectual dicatat
pada akun “ Persediaan barang dagang (merchandise Inventory)”. Ilustrasi berikut
menggunakan metode Fisik dalam pencatatan Pembelian

a. Pembelian barang dagang secara “ TUNAI”


Contoh:
1 September 2015 PT Anugerah membeli barang dagang dari PT Sukses seharga Rp.
3.000.000 secara tunai dengan bukti kas masuk 223 dari PT Sukses

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

1 Sep 2015 Pembelian 3.000.000

Kas 3.000.000

b. Pembelian barang dagang secara “KREDIT”


Contoh:
2 September 2015 PT Anugerah membeli barang dagang dari PT ETIKA seharga Rp.
32.000.000 syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur no. 123 dari PT ETIKA

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

2 Sep 2015 Pembelian 32.000.000

Hutang dagang 32.000.000

113
c. Beban Angkut Pembelian (Freight in)
Pada saat pembelian barang dagang biasanya biaya pengiriman barang yang dibeli
akan sangat bergantung pada perjanjian pembelian. Ada 2 jenis beban angkut pembelian
yakni:
a. Free On Board Distination (FOB distination) atau biasa disebut franco pembeli,
artinya semua biaya terkait pengiriman barang dagang menjadi tanggung jawab
penjual sampai barang yang dibeli tersebut sampai di gudang pembeli.
b. Free On Board Shiping Point (FOB shiping point) atau biasa disebut franco
Penjual artinya semua biaya yang dikeluarkan karena pengiriman barang sampai ke
gudang pembeli akan menjadi tanggung jawab pembeli. Dengan demikian
pembayaran ongkos angkut pada FOB shipping point akan dicatat di akun “Freight
in”.

Contoh:
2 September 2015 dibayar biaya angkut kepada perusahaan angkutan “Laju” atas barang
yang dibeli dari PT “ETIKA” sebesar Rp. 500.000,-

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

2 Sep 2015 Transport masuk 500.000

Kas 500.000

d. Retur pembelian dan pengurangan harga (Purchase return and allowances)


Bila barang dagangan tidak sesuai dengan pemesanan atau rusak, maka diperbolehkan
dikembalikan. Pengembalian ini disebut (retur pembelian). Pembeli akan mengirimkan
Nota Debit (Debit Memorandum) sebagai tanda bukti yang artinya pembeli akan men
debet utang. Sedangkan penjual akan menerima nota debet dari pembeli untuk selanjutnya
penjual akan mengirimkan nota kredit (credit memorandum) sebagai tanda bukti dan tanda
telah diterima dan telah dikurangi piutang pembeli.

114
Contoh:
3 September 2015 PT Anugerah mengembalikan barang yang rusak dan cacat seharga Rp.
1.000.000 dengan nota debet no. 26 dari PT Anugerah sendiri.

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

3 Sep 2015 Hutang dagang 1.000.000

Retur pembelian 1.000.000

e. Potongan Pembelian (Purchase Discount)


Potongan pembelian akan diberikan ketika pembeli membayar kurang dari jangka waktu
discount yang telah ditentukan. Seringkali perusahaan memberikan potongan pembelian
karena membayar lebih awal, misalnya ada syarat pembayaran 2/10-n/30
2/10, n/30 Artinya
2/10 à diberikan potongan 2% jika dibayar paling lambat 10 hari
n/30 à batas akhir pembayaran 30 hari

Contoh:
12 September 2015 PT Anugerah membanyar pelunasan sisa utangnya setelah dikurangi
potongan tunai sebesar 2% dari sisa faktur yang ada.
Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
3 Sep 2015 Hutang dagang 31.000.000

Kas 30.380.000

Potongan pembelian 620.000

115
Perhitungan:
2 Sep 2015 Hutang pada PT Etika Rp. 32.000.000
2 Sep 2015 Retur Pembelian (Rp. 1.000.000)
Total Utang Rp. 31.000.000
12 Sep 2015 Pembayaran ( 12 Sep – 2 Sep = 10 hari)
Discount: 2/100 x Rp. 31.000.000 (Rp. 620.000)
Kas dibayar Rp. 30.380.000
Kemudian pada akhir bulan atau akhir periode akuntansi dalam laporan keuangan,
pembelian bersih yang dilaporan dihitung sebagai berikut:
Purchase Rp. 32.000.000
Freight in 500.000
Purchase returns and allowances ( 1.000.000)
Purchase discounts ( 620.000)
Net Purchase Rp. 30.880.000

1.2 Pencatatan Penjualan


a. Penjualan barang dagang (Sales)
Penjualan barang dagang dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Penjualan
secara kredit akan diberi batas waktu pembayaran seperti hal nya pembelian kredit.
Penjualan secara tunai akan dicatat dengan men Debit akun kas (cash) dan meng Kredit
akun penjualan (sales), sedangkan penjualan secara kredit akan dicatat dengan men Debit
kan akun piutang (account receivable) dan mengkreditkan akun penjualan. Perhatikan
ilustrasi berikut.

Contoh Penjualan secara TUNAI


15 September 2015 PT Anugerah menjual barang dagang kepada Toko Semarak
sebesar Rp. 17.000.000 secara TUNAI
Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
15 Sep Kas 17.000.000
2015
Penjualan 17.000.000

116
Contoh Penjualan secara KREDIT
15 September 2015 PT Anugerah menjual barang dagang kepada Toko Senang
sebesar Rp. 17.000.000 secara KREDIT dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur
101

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
15 Sep Piutang dagang 17.000.000
2015
Penjualan 17.000.000

b. Retur Penjualan dan Potongan harga (Sales Return and Allowance)


Penjualan barang dagang sering memungkinkan terjadi pengembalian barang (Retur
penjualan) akibat barang yang dijual tidak sesuai dengan pemesanan, cacat atau pun
rusak. Barang yang diterima akibat pengembalian tersebut akan menyebabkan penjual
memberikan pengurangan harga sebesar barang yang dikembalikan. Penjual akan
mencatat transaksi ini dengan men Debit akun Sales retur penjualan dan pengurangan
harga (return and allowance) serta meng Kredit akun piutang dagang (account
receivable).

Contoh:
16 September 2016, berdasarkan transaksi tanggal 15 september, Toko Senang
mengembalikan barang yang dibeli nya karena cacat sebesar Rp. 2.000.000. PT Anugerah
menerbitkan nota kredit no 31 yang diberikan kepada Toko Senang.

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
15 Sep Retur penjualan 2.000.000
2015
Piutang dagang 2.000.000

117
c. Potongan penjualan (Sales discount)
Pemberian potongan penjualan diberikan untuk menarik konsumen agar membayar lebih
cepat dari tengat waktu yang diberikan. Pemberian potongan penjualan tersebut akan
dicatat Debit untuk akun Potongan Penjualan (Sales discount) dan akun Kas (Cash),
sedangkan meng Kredit akun Piutang dagang (Account receivable).

Contoh:
25 September 2016, PT Anugerah menerima uang pelunasan dari Toko Senang
setelah dikurangi potongan tunai 2 % dari sisa piutangnya.

Penyelesaian:
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

25 Sep 2015 Kas 14.700.000

Potongan penjualan 300.000

Piutang dagang 15.000.000

Perhitungan:
15 September 2015 total piutang awal Rp. 17.000.000,-
16 September 2015 retur penjualan (Rp. 2.000.000,-)
Total Piutang Rp. 15.000.000,-

Pembayaran (25 September – 15 september = 10 hari >>> masuk periode discount 2/10)
Discount yang diberikan: 2/10 x Rp. 15.000.000 (Rp 300.000)
Jumlah uang yang diterima Rp. 14.700.000,-

Kemudian pada akhir periode akuntansi akan dilaporkan penjualan bersih sebagai berikut:

118
Penjualan Rp. 17.000.000

Potongan penjualan Rp. 300.000

Retur penjualan Rp. 2.000.000 (-)

(Rp. 2,300.000)

Penjualan bersih Rp. 14.700.000

Harga Pokok Penjualan:


Rumus: HPP = Persediaan Awal + Harga Pokok Pembelian – Persediaan Akhir

Persediaan Awal Harga Pokok


Pembelian

Harga Pokok Tersedia


untuk dijual

Persediaan Akhir Harga Pokok


penjualan

Gambar 3 Harga pokok penjualan


Sumber : diolah

Untuk menghitung laba atau rugi perusahaan dagang, maka perlu disusun laporan
harga pokok penjualan (cost of goods sold). Berdasarkan contoh diatas jika persediaan barang
dagang awal per 1 September dianggap nihil, sedangkan persediaan barang dagang akhir
pada tanggal 30 September Rp. 20.000.000 maka Harga pokok Penjualan dapat disusun
sebagai berikut:

119
Table 24 Harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan:


Persediaan barang dagang awal Rp. 0
Ditambah:
Pembelian Rp. 32.000.000
Transport masuk Rp. 500.000
Retur pembelian (Rp. 1.000.000)
Potongan pembelian (Rp. 620.000)
Pembelian Bersih Rp. 30.880.000 ( +)
Barang tersedia untuk dijual Rp. 30.880.000
Persediaan akhir (Rp.20.000.000)
Harga pokok penjualan Rp. 10.880.000

Selanjutnya setelah harga pokok penjualan disusun berikutnya adalah menyusun


laporan Laba Rugi.
PT Anugerah
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan
Penjualan Rp. 17.000.000
Potongan penjualan Rp 300.000
Retur Penjualan Rp. 2.000.000 (+)
Rp. 2.3000.000(-)
Penjualan bersih Rp. 14.700.000
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagang awal Rp. 0
Ditambah :
Pembelian Rp. 32.000.000
Transport masuk Rp. 500.000
Retur pembelian (Rp. 1.000.000)
Potongan pembelian (Rp. 620.000)
Pembelian bersih Rp. 30.880.000 ( +)
Barang tersedia untuk dijual Rp. 30.880.000
Persediaan barang dagang akhir (Rp.20.000.000)

120
Harga pokok penjualan Rp. 10.880.000 (-)
Laba kotor Rp. 3.820.000

2. SIMULASI DAN PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

SIKLUS 1: Identidikasi transaksi (Bukti Transaksi)


PD SEJAHTERA
Laporan Posisi Keuangan, per 1 Juni 2016
Kas Rp. 125,000,000 Hutang bank Rp. 25,000,000
Piutang dagang 15,000,000 Hutang dagang 5,000,000
Persediaan 30,000,000 Hutang telepon dan listrik 1,000,000
Total 170,000,000
Peralatan 35,000,000 Modal Tuan Tona 173,000,000
Akumulasi penyusutan (1,000,000)
Total 204,000,000 Total 204,000,000

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juni adalah:


Juni 2 Dibayar sewa toko untuk 2 tahun sebesar Rp. 42,000,000 (dicatat pada akun sewa dibayar
dimuka)
2 Dibayar beban Listrik Bulan lalu
4 Dibayar Hutang Bulan Lalu pada toko XWZ Rp 2,500,000
4 Dibeli peralatan dari Fa. Matahari seharga Rp. 35,000,000 dengan membanyar Uang muka Rp.
17,500,000 sisanya dibayar bulan depan
5 Dibeli separtai barang dagang dari CV. Bintang dengan 2/10,n/45 senilai Rp. 40,250,000
6 Dibayar Biaya angkut atas barang yang dibeli Rp. 875,000
7 Dibeli Perlengkapan tunai dari Toko Bulan Rp. 8,750,000
9 Dijual separtai barang dagangan secara tunai sebesar Rp. 8,750,000, serta kepada tokok AA
sebesar Rp. 35,000,000 syarat 2/15, 4/30
12 Dijual separtai barang dagangan kepada toko BB syarat 2/15, n/30 dengan total penjualan -
sebesar Rp. 38,500,000
14 Diterima kembali barang dagang dari toko BB Rp. 3,500,000
15 Dibayar Lunas utang kepada CV Bintang Pembelian tertanggal 5 Juni

121
18 Dijual tunai separtai barang kepada Toko Intan Rp. 26,250,000
19 Dibeli tambahan perlengkapan secara kontan Rp. 3,500,000
22 Dibayar utang bank sebesar Rp. 25,000,000
24 Diterima pelunasan dari Toko BB atas penjualan tertanggal 12 Juni yang lalu
26 Dibayar gaji karyawan untuk bulan Juni senilai Rp. 5,250,000
27 Diambil uang oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi senilai Rp. 1,750,000

Tambahan Informasi pada akhir periode sebagai berikut:


a. Persediaan barang dagangan per 30 secara fisik dinilai Rp. 39,375,000
b. Persediaan perlengkapan per 30 secara fisik dinilai Rp. 7,000,000
c. Sewa Dibayar dimuka dibayar untuk 2 tahun tutup buku 30 Juni
d. Peralatan untuk bulan april disusutkan sebesar Rp. 1,750,000
e. Biaya listrik dan telepon yang belum dibayar Rp. 1,750,000

Gunakan akun-akun dibawah ini:


101 Kas 401 Penjualan
102 Piutang dagang 402 Retur penjualan
103 Persediaan barang dagang 403 Potongan penjualan
104 Sewa dibayar dimuka 501 Pembelian
105 Perlengkapan 502 Transport masuk
121 Peralatan 503 Retur pembelian
122 Akumulasi penyusutan peralatan 504 Potongan pembelian
201 Hutang dagang 601 Beban gaji
202 Hutang telepon dan listrik 602 Beban penyusutan peralatan
203 Hutang bank 603 Beban gaji
301 Modal Tuan Tono 604 Beban sewa
302 Prive Tuan Tono 605 Beban telepon dan listrik
303 Ikhtisar laba rugi

122
SIKLUS 2 : Mencatat dalam jurnal ( General Journal)

PD Sejahtera
Jurnal Umum
Per 30 Juni 2016
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

Jun 2 Sewa dibayar dimuka 104 42,000,000


Cash 101 42,000,000

2 Hutang telepon dan listrik 202 1,000,000


Kas 101 1,000,000

4 Hutang dagang 201 2,500,000


Kas 101 2,500,000

4 Peralatan 121 35,000,000


Hutang dagang 201 17,500,000
Kas 101 17,500,000

5 Pembelian 501 40,250,000


Hutang dagang 210 40,250,000

6 Transport masuk 502 875,000


Kas 101 875,000

7 Perlengkapan 105 8,750,000


Kas 101 8,750,000

9 Kas 101 8,750,000


Piutang dagang 102 35,000,000
Penjualan 401 43,750,000

123
12 Piutang dagang 102 38,500,000
Penjualan 401 38,500,000

14 Retur Penjualan 402 3,500,000


Piutang dagang 102 3,500,000

15 Hutang dagang 201 40,250,000


Potongan pembelian 504 805,000
Kas 101 39,445,000

18 Kas 101 26,250,000


Penjualan 401 26,250,000

19 Perlengkapan 105 3,500,000


Kas 101 3,500,000

22 Hutang bank 203 25,000,000


Kas 101 25,000,000

24 Kas 101 34,300,000


Potongan Penjualan 504 700,000
Piutang dagang 102 35,000,000

26 Beban gaji 601 5,250,000


Kas 101 5,250,000

27 Prive Tuan Tono 302 1,750,000


Kas 101 1,750,000
Total 353,125,000 353,125,000

124
SIKLUS 3 : Memposting ke buku besar (Ledger)
PD SEJAHTERA
JURNAL UMUM
PER 30 JUNI 2016 (In Rp)
101 Kas 203 Hutang Bank

1/6 Saldo 125,000,000 2/6 42,000,000 1/6 25,000,000


2/6 1,000,000 22/6 25,000,000 -
9/6 8,750,000 4/6 2,500,000 . 30/6 -
18/6 26,250,000 4/6 17,500,000
24/6 34,300,000 6/6 875,000 301 Modal Tuan Tono
7/6 8,750,000 1/6 173,000,000
Total Kredit Rp. 46.730.000
15/6 39,445,000 -
merupakan selisih dari pengurangan
19/6 3,500,000 30/6 173,000,000
total debet dan total kredit
22/6 25,000,000
diletakkan di kredit untuk
26/6 5,250,000 302 Prive Tuan Tono
menandakan bahwa lebih besar
27/6 1,750,000 27/6 1,750,000
DEBIT daripada KREDIT dan
30/6 46,730,000
diletakan sementara di posisi Kredit
30/6 1,750,000
102 Piutang dagang
1/6 15,000,000 401 Penjualan
7/6 35,000,000 14/6 3,500,000 9/6 43,750,000
12/6 38,500,000 24/6 35,000,000 12/6 38,500,000
- 18/6 26,250,000
30/6 50,000,000 30/6 108,500,000

402 Retur penjualan


103 Persediaan barang dagang 14/6 3,500,000
1/6 Saldo 30,000,000 - 30/6 3,500,000
- 30/6 30,000,000 30/6 3,500,000

403 Potongan Penjualan


104 Sewa dibayar dimuka 24/6 700,000
2/6 42,000,000
30/6 42,000,000 30/6 700,000
501 Pembelian
105 Perlengkapan 5/6 40,250,000
7/6 8,750,000
19/6 3,500,000 - 30/6 40,250,000

- 30/6 12,250,000

125
502 Transport masuk
121 Peralatan 6/6 875,000
1/6 35,000,000
4/6 35,000,000 - 30/6 875,000
- 30/6 70,000,000
504 Potongan pembelian
201 Hutang dagang 15/6 805,000
15/6 40,250,000 1/6 5,000,000
4/6 2,500,000 4/6 17,500,000 30/6 805,000
5/6 40,250,000
30/6 20,000,000 601 Beban gaji
26/6 5,250,000 -

202 Beban telepon dan listri 30/6 5,250,000


1/6 - 4/6 1,000,000
2/6 1,000,000 -
30/6 -

126
SIKLUS 4: Merekap dalam neraca saldo (Trial Balance)

PD SEJAHTERA
NERACA SALDO
PER 30 JUNI 2016

Akun Nama Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)

101 Kas 46,730,000 -


102 Piutang dagang 50,000,000 -
103 Persediaan barang dagang 30,000,000 -
104 Sewa dibayar dimuka 42,000,000 -
105 Perlengkapan 12,250,000 -
121 Peralatan 70,000,000 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan 1,000,000
201 Hutang dagang 20,000,000
202 Hutang listrik dan telepon -
203 Hutang Bank -
301 Modal Tuan Tono - 173,000,000
302 Prive Tuan Tono 1,750,000 -
401 Penjualan 108,500,000
402 Retur penjualan 3,500,000 -
403 Potongan penjualan 700,000 -
501 Pembelian 40,250,000 -
502 Transport masuk 875,000 -
504 Potongan pembelian 805,000
601 Beban gaji 5,250,000 -
303,305,000 303,305,000

127
SIKLUS 5: Menyusun jurnal penyesuaian (Adjustment Entries)

PD SEJAHTERA
JURNAL PENYESUIAN
PER 30 JUNI 2016
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit(Rp)
30- Juni Ikhtisar laba rugi 30,000,000
Persediaan barang dagang 30,000,000

Persediaan barang dagang 39,375,000


Ikhtisar laba rugi 39,375,000

Beban perlengkapan 5,250,000


Perlengkapan 5,250,000

Beban sewa 1,750,000


Sewa dibayar dimuka 1,750,000

Beban penyusutan Peralatan 1,750,000


Akumulasi Penyusutan peralatan 1,750,000

Beban telepon dan listrik 1,750,000


Hutang telepon dan listrik 1,750,000

79,875,000 79,875,000

128
3. Neraca saldo setelah penyesuaian:
Mengisi kolom ini adalah dengan menyesuaikan akun-akun pada Trial Balance dengan akun-akun pada
Adjustment dengan cara:
a. Untuk akun Asset dan Expense (bersaldo normal “DEBET” ) -> Jika Saldo DEBET berjumpa
“DEBET” Jumlahkan. Jika saldo DEBET berjumpa KREDIT maka kurangkan. Selisihnya pindahkan
ke Adjusted Trial Balance.
SIKLUS 6: Menyusun neraca lajur (Worksheet) b. Untuk akun Payable, Capital, Accumulated dan akun Sales (bersaldo normal “KREDIT” ) -> Jika
Saldo KREDIT berjumpa “KREDIT” Jumlahkan. Jika saldo KREDIT berjumpa DEBIT maka
kurangkan. Selisihnya pindahkan ke Adjusted Trial Balance.
1. KOLOM TRIAL BALANCE: PD SEJAHTERA c. Untuk Akun-akun Neraca Saldo yang tidak ada tandingan pada kolom Adjustment pindahkan
Pindahkan semua data dari laporan NERACA LAJUR langsung saldo tersebut ke Adjusted Trial Balance
neraca saldo. UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR, 30 JUNI 2016
(IN Rp. 000)
Jurnal Neraca Saldo Setelah Laba Rugi Posisi Keuangan
Neraca Saldo
Akun Nama Akun Penyesuaian Penutupan
Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit
101 Kas 46,730 - - - 46,730 - 46,730 -
4. Kolom Income Statement (Laba Rugi)
102 Piutang dagang 50,000 - - - 50,000 Kolom -ini hanya berisi akun-akun Sales 50,000 -
dan Expenses. Mengisi kolom ini adalah
103 Persediaan barang dagang 30,000 - 39,375 30,000 39,375 dengan memilih akun-akun Sales dan 39,375 -
Expenses dari adjusted trial balance
104 Sewa dibayar dimuka 42,000 - - 1,750 40,250 dan pindahkan sesuai Debit – Kreditnya 40,250 -
pada kolom Income Statement.
105 Perlengkapan 12,250 - - 5,250 7,000 7,000 -
121 Peralatan 70,000 - - - 70,000 - 70,000 -
122 Akumulasi penyusutan - 1,000 - 1,750 2,750 - 2,750
201 Hutang dagang - 20,000 - - - 20,000 20,000
203 Hutang bank - - - - - - -
301 Modal Tuan Tono - 173,000 - - - 173,000 173,000
302 Prive Tuan Tono 1,750 - - - 1,750 - 1,750
401 Penjualan - 108,500 - - - 108,500 108,500
402 Retur penjualan 3,500 - - - 3,500 - 3,500
403 Potongan penjualan 700 - - - 700 - 700
501 Pembelian 40,250 - - - 40,250 - 40,250
502 Transport masuk 875 - - - 875 - 875
504 Potongan pembelian - 805 - - - 805 805
601 Beban gaji 5,250 - - - 5,250 - 5,250
TOTAL 303,305 303,305 - -
5. KOLOM POSISI KEUANGAN
Kolom berisi akun-akun Harta, Hutang dan Modal. Mengisi kolom ini adalah
129 dengan memindahkan semua akun pada kolom Adjusted Trial Balance yang
tidak dimasukkan dalam Kolom Income Statemet.
303 Ikhtisar laba rugi 30,000 39,375 30,000 39,375 30,000 39,375
603 Beban perlengkapan 5,250 - 5,250 - 5,250
604 Beban sewa 1,750 - 1,750 - 1,750
Beban penyusutan
602 1,750 - 1,750 - 1,750
peralatan
202 Hutang telepon dan listrik - 1,750 - - 1,750
605 Beban telepon dan listrik 1,750 - 1,750

79,875 79,875 344,430 344,430 91,075 148,680 255,105 197,500


Laba Operasional - - - - 57,605 - 57,605
- - - - 148,680 148,680 255,105 255,105

2. KOLOM ADJUSTMENT Saldo Laba dan Rugi dan Saldo laporan posisi keuangan: Berbeda
Pindahkan semua data pada laporan Jurnal Penyesuaian dengan dengan 3 kolom sebelumnya (Trial Balance, adjustment, dan
ketentuan: adjusted trial balance) harus memiliki saldo yang seimbang
a. Lihat akun pada jurnal penyesuaian jika akun tersebut (balance). Namun untuk kolom Laba Rugi dan balance saldo DEBIT
terdapat pada trial balance maka input sejajar akun tersebut dan KREDIT jarang sekali seimbang. Maka kondisi kolom laba Rugi
sesuai posisi DEBET dan KREDIT nya.
akan:,
b. jurnal penyesuaian yang tidak terdapat pada neraca saldo,
Ø Laba Jika Kredit lebih Besar dari Debit, selisihnya letakkan di
maka dibawah kolom total Trial Balance letakkan akun-akun
tersebut dan input nilainya sesuai posisi DEBET dan KREDIT posisi Debit dibawah total Expense.
pada Kolom Adjustment. Ø Rugi, jika Kredit lebih kecil dari Debit, selisihnya letakkan pada
posisi Kredit dibawah total penjualan.
Ø Lalu totalkan masing-masing Debit Kredit sehingga saldonya
seimbang.
Saldo Laba atau Rugi pindahkan ke Kolom Balance/ Neraca
dibawah total Debit dan Kredit yang belum seimbang tersebut
dengan ketentuan sebagai berikut:
Ø Jika Laba letakkan dibawah total Kredit.
Ø Jika Rugi letakkan dibawah total Debit
Ø Lalu totalkan masing-masing Debit Kredit sehingga saldonya
seimbang.
130
Siklus 7: Menyusun Laporan Keuangan (Financial Statement)

PD UTAMA SEJAHTERA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016
Pendapatan:
Penjualan Rp. 108,500,000
Retur penjualan (3,500,000)
Potongan penjualan ( 700,000)
Penjualan bersih Rp. 104,300,000

Harga pokok penjualan:


Persediaan barang dagang awal Rp. 30,000,000
Pembelian Rp. 40,250,000
Transport masuk 875,000
Potongan pembelian (805,000) (+)
Pembelian bersih 40,320,000
Barang tersedia untuk dijual 70,320,000
Persediaan barang dagang akhir (39,375,000)
Harga pokok penjualan Rp. 30,945,000 (-)
Laba kotor Rp. 73,355,000

Beban operasional
Beban gaji Rp. 5,250,000
Beban penyusutan peralatan 1,750,000
Beban perlengkapan 5,250,000
Beban sewa 1,750,000
Beban listrik dan telephone 1,750,000
Total beban operasional Rp. 15,750,000
Laba bersih belum Bungan da pajak Rp. 57,605,000

131
PD UTAMA SEJAHTERA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016
PERHATIKAN:
Modal awal Tuan Tono Rp. 173,000,000 Pindahkan Laba atau Rugi dari
laporan Income Statement ke
Laba bersih Rp.57,605,000 laba di laporan Capital
Prive Tuan Tono (1,750,000) + Statement.

Penambahan pada laba Rp. 55.855.000


Modal akhir Tuan Tono Rp. 228,855,000

PD UTAMA SEJAHTERA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 30 Jun 2016
HARTA KEWAJIBAN DAN MODAL
Harta Lancar: Kewajiban jangka pendek:
Kas Rp. 46,730,000 Hutang dagang Rp. 20,000,000
Piutang dagang 50,000,000 Hutang telepon dan listrik 1.750.000
Persediaan barang dagang 39,375,000
Sewa dibayar dimuka 40,250,000 Hutang Bank -
Perlengkapan 7,000,000 +
Total harta lancar Rp. 183.355.000

Harta Tetap: Modal pemilik:


Peralatan Rp.70,000,000 Modal Tuan Tono Rp. 228,855,000+
Akumulasi penyusutan
Peralatan ( 2,750,000)
Total Harta Tetap 67.250.000

Total harta Rp. 250,605,000 Total kewajiban dan modal Rp. 250.650,000

132
Siklus 8: Menyusun Jurnal Penutup (Closing Journal)

PD UTAMA SEJAHTERA
JURNAL PENUTUP
PER 30 JUN 2016
CLOSING JOURNAL:
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp) Untuk menutup akun-akun
Nominal (Laba-Rugi) yakni:
a. Menutup Akun-akun
Pendapatan dengan cara men
30-Jun Penjualan 108,500,000 “DEBIT” kan Akun Sales,
Purchase Discount, Purchase
Potongan pembelian 805,000 Return dan lawannya adalah
“KREDIT” Income Summary
Ikhtisar laba rugi 109,305,000 b. Menutup Akun-akun Beban
dengan men “DEBIT”kan Akun
- Income Summary dan meng
“Kredit” kan akun Expeses.
Ikhtisar laba rugi 61,075,000 - c. Menutup Akun laba atau Rugi
dengan men “Debet” kan
Retur penjualan 3,500,000 Income summary dan meng
“Kredit” kan Capital begitu
Potongan penjualan - 700,000 sebaliknya jika RUGI.
d. Menutup Akun Prive, dengan
Pembelian 40,250,000 cara, men “Debet”kana kun
Capital dan meng “Kredit”kan
Transport masuk 875,000 Akun Drawing

Beban gaji - 5,250,000


Beban penyusutan 1,750,000
Beban perlengkapan 5,250,000
Beban sewa - 1,750,000
Beban telepon dan listrik 1,750,000

Ikhtisar laba rugi 57,605,000


Modal Tuan Tono 57,605,000

Modal Tuan Tono 1,750,000


Prive Tuan Tono 1,750,000
Total 229,735,000 229,735,000

133
Siklus 9: menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan (Posted trial balance)POSTED TRIAL BALANCE
Untuk mengisi laporan ini,
PD UTAMA SEJAHTERA sangat mudah hanya dengan
memindahkan seluruh akun
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN yang terdapat pada laporan
PER 30 JUN 2016 posisi keuangan/neraca…
susun ber urutan seperti
membuat Neraca Saldo.
Akun Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)

101 Kas 46,730,000 -

102 Piutang dagang 50,000,000 -

103 Persediaan barang dagang 39,375,000 -

104 Sewa dibayar dimuka 40,250,000 -

105 perlengkapan 7,000,000 -

121 Peralatan 70,000,000 -

Akumulasi Penyusutan
122 - 2,750,000
Peralatan

201 Hutang dagang 20,000,000

202 Hutang telepon dan listrik 1,750,000

203 Hutang bank -

301 Modal Tuan Tono 228,855,000

Total 253,355,000 253,355,000

2. Metode Periodik dan Metode Perfetual

Pada perusahaan dagang, transaksi terkait persediaan barang dagang baik pembelian
maupun penjualan dapat dicatat dengan menggunakan dua metode, yaitu metode periodic
(fisik) dan metode perfetual. Perbandingan pencatatan secara periodic dengan Perfetual
untuk Pembelian dan Penjualan barang dagang.

134
Pembelian (Purchase)

Transaksi Metode Fisik Metode Perfetual

Pembelian Pembelian xxxx Persediaan barang dagang xxxx


Hutang dagang/kas xxxx Hutang dagang/kas xxxx

Transport Masuk Transport masuk xxxx Persediaan barang dagang xxxx


Hutang dagang/kas xxxx Hutang dagang/kas xxxx

Retur Pembelian Hutang dagang/kas xxxx Hutang dagang/kas xxxx


Retur Pembelian xxxx Persediaan barang dagang xxxx

Purchase discount Hutang dagang xxxx Hutang dagang xxxx


Potongan pembelian xxxx Persediaan barang dagang xxxx
Kas xxxx Kas xxxx

Penjualan (Sales)

Transaksi Metode Fisik Metode Perfetual

Penjualan Piutang dagang/kas xxxx Piutang dagang/kas xxxx


Penjualan xxxx Penjualan xxxx

Harga Pokok Penjualan xxxx


Persediaan barang dagang xxxx
Transport keluar Transport keluar xxxx Transport keluar xxxx
Hutang dagang/kas xxxx Hutang dagang/kas xxxx

135
Retur penjualan Retur penjualan xxxx Retur penjualan xxxx
Piutang dagang/kas xxxx Piutang dagang/kas xxxx
Persediaan barang dagang xxxx
Harga pokok penjualan xxxx
Potongan Kas xxxx Kas xxxx
penjualan Potongan penjualan xxxx Potongan penjualan xxxx
Piutang dagang xxxx Piutang dagang xxxx

136
Reviu:
1. Sebutkan dan jelaskan defenisi perusahaan dagang
2. Sebutkan perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang
3. Sebutkan siklus akuntansi perusahaan dagang
4. Sebutkan perbedaan metode periodic dengan metode perfetual

Kasus 1
10 Januari 2016 UD Amanah membeli barang dari Fa. Baru sebanyak 6.000 unit @ Rp
2.500,-
11 Januari 2016 UD Amanah menjual barang pada UD Lancar sebanyak Rp. 4.000 unit @ Rp.
3.500
Diminta:
a. Susunlah jurnal jika pembelian dan penjual dilakukan secara tunai
b. Susunlah jurnal jika pembelian dan penjual dilakukan secara kredit

Kasus 2
12 Januari 2016 UD. Amanah mengembalikan barang yang telah dibeli dari Fa. Baru
sebanyak 600 unit.
13 Januari 2016 UD. Amanah menerima barang yang dikembalikan oleh UD Lancar
sebanyak 600 unit.
Diminta:
a. Susunlah jurnal Retur pembelian dan Penjualan jika pembelian/Penjualan dilakukan
secara tunai
b. Bagaimana jurnal Retur Pembelian dan penjualan jika pembelian/penjualan dilakukan
secara kredit

Kasus 3

5 Januari 2016 UD. Amanah membeli barang dagangan dari CV. SEJATI senilai Rp
10.000.000,- dengan syarat 4/10 – n/60.
5 Januari 2016 UD. Amanah menjual barang dagangan kepada CV Sejahtera senilai Rp
12.000.000,- dengan syarat 4/10 – n/60

137
Diminta:
Susunlah jurnal:
a. Jika CV Amanah Membayar pada tanggal 15 Januari
b. Jika CV Amanah Membayar setelah tanggal 5 Maret
c. Jika CV Amanah menerim pembayaran CV Sejahtera pada tanggal 15 Januari
d. Jika CV Amanah menerim pembayaran CV Sejahtera setelah tanggal 5 Maret

Kasus 4

PT “ Merdeka” pada bulan Mei 2015 melakukan transaksi-transaksi pembelian barang


dagang dengan PT “ Berdikari” sebagai berikut:
2 Mei 2015 PT Merdeka membeli separtai barang dagangan kepada PT Berdikari sebesar
Rp. 42.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur Nomor 01
3 Mei 2015 PT Merdeka mengirim kembali barang dagangan kepada PT Berdikari karena
rusak seharga Rp. 2.000.000 denan nota debet No. 10
4 Mei 2015 PT Merdeka membayar biaya angkut atas barang yang dibeli dari PT Berdikari
kepada PO Angkutan Laju sebesar Rp. 200.000 bukti kas keluar No. 100
11 Mei 2015 PT Merdeka membayar utang kepada PT Berdikari atas pembelian barang
tertanggal 2 Mei dengan bukti kas keluar nomor 72
12 Mei 2015 PT Merdeka membeli tambahan separtai barang dagangan dari PT Berdikari
sebesar Rp. 60.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur
nomor 93
17 Mei 2015 PT Merdeka membeli perlengkapan bekas dari PT Berdikari secara kredit
seharga Rp. 500.000 dengan faktur nomor 325
28 Me 2015 PT Merdeka membayar utang kepada PT Berdikari sebesar Rp. 6.000.000
dengan bukti kas keluar nomor 75

Diminta: buatlah jurnal umum baik untuk PT Merdeka maupun PT Berdikari atas transaksi
diatas.

138
Kasus 5
CV Berjaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Maret 2016
(dalam Rp.)
Kas 130,000,000 Hutang bank 30,000,000
Piutang dagang 10,000,000 Hutang dagang 5,000,000
Hutang telepon dan
Persediaan barang dagang 30,000,000 1,000,000
listrik

Peralatan 40,000,000 Modal Tuan Tono 173,000,000


Akumulasi penyusutan (1,000,000)
Total kewajiban
Total aset 209,000,000 209,000,000
dan modal

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan April 2016 adalah:


2 April Dibayar sewa toko untuk 2 tahun sebesar Rp. 36,000,000
2 April Dibayar beban Listrik Bulan lalu
4 April Dibeli peralatan dari Fa. Matahari seharga Rp. 30,000,000 Uang muka Rp. 15,000,000
sisanya dibayar bulan depan.
5 April Dibeli separtai barang dagang dari CV. Bintang dengan - syarat 2/10, n/45 seharga
Rp.34.500.000
6 April Dibayar Biaya angkut atas barang yang dibeli Rp. 750,000
7 April Dibeli Perlengkapan secara tunai dari Toko Bulan Rp. 7,500,000
9 April Dijual separtai barang dagangan secara tunai sebesar Rp. 7,500,000 syarat 2/15, n/30 kepada
toko AA sebesar Rp. 30,000,000
12 April Dijual separtai barang dagangan kepada toko BB syarat 2/15, n/30 sebesar Rp. 33,000,000
14 April Diterima kembali barang dagang dari toko BB sebesar Rp. 3,000,000
15 April Dibayar Lunas utang kepada CV Bintang Pembelian tertanggal 5 April setelah dikurangi
potongan tunai
18 April Dijual tunai separtai barang kepada Toko Intan sebesar Rp. 22,500,000
19 April Dibeli tambahan perlengkapan secara kontan sebesar Rp. 3,000,000
22 April Dibayar utang bank sebesar Rp. 30,000,000

139
24 April Diterima pelunasan dari Toko BB atas penjualan tertanggal 12 April yang lalu
26 April Dibayar gaji karyawan untuk bulan april Rp. 4,500,000
27 April Diambil uang oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 1,500,000

Data untuk penyesuaian:


30-Apr a. Persediaan barang dagangan per 30 secara fisik dinilai Rp. 33,750,000
b. Persediaan perlengkapan per 30 secara fisik dinilai Rp. 6,000,000
c. Sewa Dibayar dimuka dibayar untuk 2 tahun tutup buku 30 April
d. Peralatan untuk bulan april disusutkan sebesar Rp. 1,500,000
e. Biaya listrik dan telepon yang belum dibayar Rp. 1,500,000

Gunakanlah akun-akun berikut ini:


101 Kas 401 Penjualan
102 Piutang dagang 402 Retur penjualan
103 Persediaan barang dagang 403 Potongan penjualan
104 Sewa dibayar dimuka 501 Pembelian
105 Perlengkapan 502 Transport masuk
121 Peralatan 503 Retur pembelian
122 Akumulasi penyusutan peralatan 504 Potongan pembelian
201 Hutang dagang 601 Beban gaji
202 Hutang telepon dan listrik 602 Beban penyusutan
203 Hutang bank 603 Beban perlengkapan
301 Modal Tuan Capital 604 Beban sewa
302 Prive Tuan Capital 605 Beban telepon dan listrik
303 Ikhtisar laba rugi

Diminta:
a. Catat lah transaksi diatas dalam jurnal umum
b. Posting jurnal ke Buku Besar
c. Susunlah neraca saldo
d. Susun jurnal penyesuaian
e. Susun worksheet
f. Susunlah laporan keuangan:
1. Laporan laba rugi

140
2. Laporan perubahan modal
3. Laporan posisi keuangan
g. Susun jurnal penutup
h. Susun neraca saldo setelah penutupan

Kasus 6
UD SELALU UNTUNG
Neraca Saldo
31 Maret 2015
Kode
Nama Akun Dr. Cr.
Akun
101 Kas Rp 821,800
102 Piutang dagang Rp 1,400,000
103 Persediaan barang dagang Rp 840,000
121 Peralatan Rp 1,400,000
122 Akumulasi penyusutan peralatan Rp 350,000
201 Hutang dagang Rp 1,190,000
301 Modal Tuan Aman Rp 2,940,000
401 Penjualan Rp 4,690,000
402 Retur penjualan Rp 70,000
403 Potongan penjualan Rp 46,200
411 Pembelian Rp 2,800,000
412 Retur pembelian Rp 140,000
413 Potongan pembelian Rp 25,200
501 salaries expense Rp 1,890,000
502 Beban listrik, air, telephone Rp 67,200
Total Rp. 9,335,200 Rp. 9,335,200

Informasi tambahan pada akhir periode sebagai berikut:


March'31 Kerugian piutang bulan ini ditaksir dari saldo Piutang Bersih : 2%
Persediaan barang dagangan per 31 Maret 2015 Rp. 1,120,000
Beban penyusutan peralatan kantor ditetapkan bulan ini: Rp. 175,000
Beban lain-lain yang belum dibayar bulan ini sebesar : Rp. 70,000

141
Bunga yang jatuh tempo bulan ini belum dibayar sebesar: Rp. 250,000
Diminta:
1. Susunlah Jurnal Penyesuaian
2. Susunlah neraca lajur
3. Susunlah laporan keuangan
a. Laporan laba/rugi
b. Laporan perubahan modal
c. Laporan posisi keuangan
4. Susunlah jurnal penutup
5. Susunlah neraca saldo setelah penutupan

Kasus 7
UD Makin Jaya merupakan perusahaan dagang yang pencatatan persediaannya
menggunakan metode periodic. Neraca saldo per 31 Desember 2017 terlihat sebagai berikut:
UD Makin Jaya
Neraca Saldo
31 December 2017
Kode Akun Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
101 Kas 500.000
102 Piutang dagang 1.000.000
103 Persediaan barang dagang 800.000
104 Perlengkapan toko 200.000
105 Perlengkapan kantor 300.000
111 Peralatan toko 1.000.000
112 Akumulasi penyusutan peralatan 200.000
113 Peralatan kantor 800.000
114 Akumulasi penyusutan peralatan 150.000
201 Hutang dagang 800.000
301 Modal Tuan Jaya 2.000.000
302 Prive Tuan Jaya 200.000
401 Penjualan 10.500.000
402 Pendapatan bunga 270.000
402 Retur penjualan 200.000

142
402 Potongan penjualan 100.000
501 pembelian 4.250.000
601 Beban gaji penjualan 1.350.000
602 Beban iklan 120.000
603 Beban gaji kantor 2.500.000
604 Beban sewa 360.000
605 Beban asuransi 240.000
Total 13.920.000 13.920.000

Pada akhir periode terdapat data untuk penyesuaian sebagai berikut:


1. Persediaan berdasarkan perhitungan fisik per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
500.000
2. Perlengkapan yang ada pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
a. Perlengkapan toko Rp. 50.000
b. Perlengkapan Kantor Rp. 100.000
3. Penyusutan selama satu tahun:
c. Peralatan toko Rp. 50.000
d. Peralatan kantor Rp. 40.000
4. Utang gaji Desember 2017 terdiri dari:
e. Utang gaji bagian penjualan Rp. 250.000
f. Utang gaji bagian kantor Rp. 150.000
5. Pendapatan bunga yang masih harus diterima Rp. 16.000

Diminta:
a. Susunlah jurnal penyesuaian
b. Susunlah worksheet
c. Susunlah laporan keuangan
1. Laporan laba rugi
2. Laporan perubahan modal
3. Laporan posisi keuangan
d. Susunlah jurnal penutup
e. Susulan neraca saldo setelah penutupan

143
BAB 8 JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR PEMBANTU
(Special Journals and Subsidiary Ledger)

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan defenisi Jurnal Khusus
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis jurnal khusus
3. Mahasiswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dengan jurnal khusus
4. Mahasiswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan dagang dengan jurnal khusus

1. PENCATATAN JURNAL KHUSUS (SPECIAL JOURNAL)


Jurnal khusus merupakan suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi (Niswonger,
1999:192). Jurnal Khusus terdiri dari:
1. Jurnal penjualan (Sales Journal), jurnal untuk mencatat seluruh transaksi
PENDAPATAN/PENJUALAN secara KREDIT.
2. Jurnal penerimaan kas (Cash Receipts Journal), untuk mencatat seluruh penerimaan
kas dari sumber mana saja, baik yang berasal dari PENDAPATAN TUNAI,
PENJUALAN TUNAI, PELUNASAN PIUTANG, PENERIMAAN BUNGA, dan
lain-lain
3. Jurnal pembelian (Purchase Journal), jurnal untuk mencatat seluruh transaksi
PEMBELIAN secara KREDIT.
4. Jurnal pengeluaran kas (Cash Disbursements Journal), untuk mencatat seluruh
pengeluaran kas dari mana saja, baik yang berasal dari PEMBAYARAN TUNAI,
PEMBELIAN TUNAI, PELUNASAN HUTANG, dan lain-lain.

Sedangkan untuk transaksi-transaksi yang tidak terdapat dalam ke-empat jurnal


diatas akan dicatat dalam “JURNAL UMUM (GENERAL JOURNAL)”. Transaksi-transaksi
tersebut adalah retur penjualan (Sales Return and Allowance) dan retur pembelian (Purchase
Return and Allowance).
Jurnal khusus dapat dipakai baik oleh perusahaan jasa maupun perusahaan dagang,
hanya kalau diperusahaan jasa biasanya tidak terdapat jurnal penjualan dan jurnal
pembelian, karena tidak melakukan penjualan barang dagang maupun pembelian barang
dagang, dengan demikian pada perusahaan jasa jurnal yang dipergunakan adalah jurnal
penerimaan kas (cash receipts journal) dan jurnal pengeluaran kas ( cash disbursements
journal).
144
Dan untuk melengkapi perincian piutang dan utang akan dicatat dalam buku
pembantu:
a. Buku besar pembantu piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
b. Buku Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)

1.1 Sales Journal/ jurnal penjualan

Contoh:
10 Maret 2016, dijual barang dagang kepada Toko Berkah dengan invoice nomor A-101
Rp. 1.000, syarat penjualan 2/10, n/30.
15 Maret 2016 dijual barang dagang kepada Toko Terpercaya dengan invoice nomor A-103
Rp. 500, syarat penjualan 2/10, n/30.

Penyelesaian:
(Debet) (Kredit)
Description
Tanggal Ref 102. Piutang dagang 401. Penjualan
Faktur Pelanggan Termin (Rp) (Rp)

2016


10/3 A-101 Toko Berkah 2/10, n/30 1.000 1.000


15/3 A-03 Toko Terpercaya 2/10, n/30 500 500

Total 1.500 1.500

1.2 Cash Receipts Journal/ Jurnal Penerimaan Kas

Contoh:
11 Maret 2016, dijual barang dagang kepada Toko Laris tunai Rp. 500.
20 Maret 2016 Diterima pelunasan dari toko Berkah
31 Maret 2016 Diterima pendapatan bunga atas tabungan di bank Rp. 100.

145
Penyelesaian:
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Keterangan Ref 402.
Tanggal 401. 102. Piutang
101. Kas Potongan Lain-lain
Penjualan dagang
penjualan

2016

Penjualan
11/3 401 500 - 500 - -
tunai

20/3 Toko Berkah √ 980 20 - 1.000 -

Pendapatan
31/3 403 100 - - - 100
bunga

Total 1.580 20 1.500 100

Total Debet: Rp. 1.600 Total Kredit : Rp. 1.600

Catatan : Pembayaran Piutang Toko Berkah

(10/3- 20/3) = 10 hari à masuk periode discount 2/10, maka kas yang diterima:
Saldo Piutang = Rp. 1.000
Discount: 2% x Rp. 1.000 = Rp. 20
Cash yang diterima = Rp. 980

1.3 Purchase Journal/ Jurnal Pembelian

Contoh:
12 Maret 2016, Dibeli barang dagang dari Toko Mantap, invoice nomor PB-005 dengan
syarat pembelian 5/15, n/30 Rp. 1.500.
13 Maret 2016 Dibeli Perlengkapan kantor secara kredit pada toko Lengkap dengan syarat
pembelian 3/10,n/30. Nomor invoice : P-002 sebesar Rp. 200
14 Maret Dibeli Barang Dagang dari toko Lancar, invoice nomor L-010, syarat 2/10, n/30
sebesar Rp. 750

146
Penyelesaian:

KREDIT
Penjelasan DEBET (Rp.)
(Rp.)
Tanggal Ref 201.
411. 103.
Faktur Kreditor Termin Hutang
Pembelian Perlengkapan Lain-lain
dagang

2016

12/3 PB-005 Mantap 5/10 ,n/30 √ 1.500 1.500

13/3 P-002 Lengkap 3/10, n/30 √ 200 200

14/3 L-010 Lancar 2/10, n/30 √ 750 750

Total 2.250 200 2.450

Total Debet: Rp. 1.700 Total Kredit :Rp. 1.700


1.4 Cash Disbursements Journal/ Jurnal Pengeluaran Kas

Contoh:
14 Maret 2016, Dibeli barang dagang kepada Toko Sempurnal secara Tunai sebesar Rp. 600
15 Maret 2016 Dibeli perlengkapan toko tunai Rp. 75
23 Maret 2016 Dibayar hutang kepada Toko Lengkap
27 Maret 2016 dibayar hutang kepada Toko Mantap.
31 Maret 2016 dibayar bunga wesel jatuh tempo sebesar Rp. 50.

147
Penyelesaian:
Tanggal Debit (Rp.) Credit
201. 413.
Penjelasan Ref 411. 103.
2016 Hutang 101. Kas Potongan
Pembelian Perlengkapan lain-lain
dagang pembelian

14/3 Kas 411 - 600 - - 600 -

15/3 Perlengkapan 103 - - 75 - 75 -

23/3 Toko Lengkap √ 200 - - - 194 6

Toko
27/3 √ 1.500 - - - 1.425 75
Mantap
31/3 Interest 510 - - - 50 50 -

TOTAL 1.700 600 75 50 2.344 81

Total Debet: Rp. 2.425 Total Kredit : Rp. 2.425

Catatan : Pembayaran HUTANG pada toko Lengkap

(13/3- 23/3) = 13 hari à masuk periode discount 3/10, maka kas yang dibayar:
Saldo Hutang = Rp. 200
Discount: 3% x Rp. 200 = Rp. 6
Cash yang diterima = Rp. 194

1.5 General Journal/ Jurnal Umum

Contoh:
Tanggal 25 Maret 2016, dikembalikan barang dagang kepada toko Lancar karena rusak
sebesar Rp. 50
Tanggal 27 Maret 2016 diterima dari Toko Terpercaya kembali barang dagang yang telah
dijual karena rusak sebesar Rp. 75

148
Penyelesaian:

Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

2016

25/3 Hutang dagang 201 50

Retur pembelian 412 50

27/3 Retur penjualan 403 75

Piutang dagang 102 75

Total 125 125

2. Buku Besar dan Buku Besar Pembantu (General Ledger And Subsidiary Ledger)

BUKU BESAR BUKU BESAR PEMBANTU HUTANG

201 .Hutang dagang Toko Mantap


31/3 CDJ Rp. 1.700 31/3 PJ Rp. 2.450 31/3 CDJ Rp. 1.500 31/3 PJ Rp. 1.500
25/3 GJ 50

Toko Lengkap
411. Pembelian 31/3 CDJ Rp. 200 31/3 PJ Rp. 200
31/3 CDJ Rp. 2.250
25/3 GJ 600
Toko Lancar
25/3 GJ Rp. 50 31/3 PJ Rp. 750

Perhatikan:
Saldo Account Payable ( Kredit – Debit= Rp.2.450 -1.750 = Rp.700)
Saldo ini akan dapat ditelusuri dari buku besar pembantu sesuai toko
yakni:
1. Saldo Toko Mantap = Rp. 0
2. Saldo Toko Lengkap = Rp. 0
3. Saldo Toko Lancar (Rp. 750-50) = Rp. 700
149
2. SIMULASI SIKLUS AKUNTANSI DENGAN JURNAL KHUSUS

Secara lengkap siklus akuntansi perusahaan dagang dengan menggunakan jurnal


khusus terlihat sebagai berikut:

Contoh Kasus:
Laporan posisi keuangan PD Aman untuk Tahun 2015 terlihat sebagai berikut:
PD AMAN
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
Assets
Cash Rp. 700.000,-
Account Receivable 350.000,-
Merchandise Inventory 600.000,-
Office Equipment Rp. 1.000.000
Accumulated Depreciation ( 250.000) 750.000,-
Total Assets 2.400.000

Liabilities and Owner’s Equity


Accounts Payable Rp. 300.000
Tuan Aman, Capital 2.100.000
Total Liabilities and owners equity 2.400.000

Dan juga diketahui data saldo piutang dan hutang PD Aman per 31 Desember 2015 sebagai berikut:

Saldo Piutang Dagang Rp. 350,000


Terdiri dari: Toko AA Rp. 250,000
Dan Toko BB Rp. 100,000
Saldo Hutang Dagang Rp. 300,000
Terdiri dari: Toko XX Rp. 175,000

Terdiri dari: Toko YY Rp. 125,000

150
Transaksi selama Bulan Januari 2016 :
Jan'01 Diterima Uang Penagihan sebesar Rp 250,000 yang dibayar oleh Toko AA Kwitansi No.1
Jan'03 Dijual barang dagangan syarat 2/10, n/30 senilai Rp 600,000 Kepada Toko CC Faktur
No.1
Jan'08 Penjualan Tunai menurut mesin kas per 2-8 Jan Rp 240,000 Kwitansi No.2
Jan'10 Dibeli Barang Dagang dengan syarat pembayaran 3/10, n/30 Rp 600,000 dari PT ZZ
Jan'11 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas No.001 Rp 175,000 pada PT XX
Jan'13 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 1 dari Toko CC Kwitansi No.4
Jan'14 Dibayar Listrik dan Telepon dengan Bukti pengeluaran Kas : No. 002 Rp 48,000
Jan'15 Dibeli barang Dagang dengan tunai dan Bukti Pengeluara Kas: No. 003 sebesar Rp.
450,000 pada PT SS
Jan'15 Penjualan Tunai periode 9 sampai dengan 15 Januari sebesar Rp 185,000 Kuitansi No.5
Jan'17 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 400,000 syarat : 2/10, n/30 Kepada Toko
AA Faktur No.2
Jan'18 Dibayar Hutang untuk pembelian tanggal 10 Januari dengan bukti pengeluaran Kas :
No.004
Jan'19 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas No.005 Rp 125,000 Kepada : PT YY
Jan'20 Dijual barang Dagang dengan syarat : 2/10,n/30 Sejumlah Rp 650,000 Kepada :Toko
BB Faktur No.3
Jan'20 Dibeli barang dagang dengan syarat : 2/10,n/30 Sejumlah Rp 500,000 Dari : Toko XX
Jan'21 Dibeli barang dagang dengan syarat : 2/10,n/30 Sejumlah Rp 450,000 Dari : PT YY
Jan'22 Penjualan Tunai periode 16 sampai dengan 22 Januari sebesar Rp 250,000 Kuitansi No.6
Jan'23 Mengeluarkan Nota Debet No. 1 untuk barang yang pembelian tanggal 21 Jan senilai Rp.
100,000 pada PT YY
Jan'25 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 550,000 syarat : 2/10, n/30 Kepada Toko AA
Faktur No.4
Jan'26 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 400,000 syarat : 2/10, n/30 Kepada Toko CC
Faktur No.5
Jan'29 Mengeluarkan Nota Kredit No. 1 untuk barang yang dijual tanggal 26 Januari senilai Rp.
50,000 Pada Toko CC
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 2 dari Toko AA Kwitansi No.7
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 3 dari Toko BB Kwitansi No.8
Jan'31 Dibayar Gaji Karyawan untuk bulan Januari Rp. 450,000 Bukti Pengeluaran kas : No. 006

151
Jan'31 Penjualan Tunai periode 23 sampai dengan 30 Januari sebesar Rp 75,000 Kuitansi No.9

Data-Data untuk Penyesuaian:


Jan'31 Kerugian Piutang Bulan ini ditaksir dari saldo penjualan sebesar 2%
Persediaan barang dagangan per 31 januari 2009 Rp. 800,000
Beban penyusutan peralatan kantor ditetapkan bulan ini Rp. 125,000
Beban lain-lain yang dibayar bulan ini sebesar Rp. 50,000

Diminta: Susunlah Siklus Akuntansi dengan menggunakan data diatas.

152
1. Jurnal Khusus Penjualan (Sales Journal)

PD. AMAN Jurnal Khusus Mencatat


JURNAL PENJUALAN Penjualan secara “KREDIT”
PER 31 JANUARI 2016
Page 1
(Debet) (Kredit)
Penjelasan
Tanggal Ref 102. Piutang dagang 401. Penjualan
Faktur Pelanggan Termin (Rp) (Rp)
2016

Jan'03 Faktur No.1 Toko CC 2/10, n/30 √ 600,000 600,000

Jan'17 Faktur No.2 Toko AA 2/10, n/30 √ 400,000 400,000


Jan'20 Faktur No.3 Toko BB 2/10, n/30 650,000 650,000

Jan'25 Faktur No.4 Toko AA 2/10, n/30 √ 550,000 550,000


Jan'26 Faktur No.5 Toko CC 2/10, n/30 400,000 400,000

Total 2,600,000 2,600,000

153
2. JURNAL KHUSUS PENERIMAAN KAS (CASH RECEIPTS JOURNAL) Jurnal untuk mencat semua transaksi uang
masuk /penerimaan kas baik penerimaan dari
PD AMAN
penjualan tunai, pembayaran piutang dll
JURNAL PENERIMAAN KAS
PER 31 JANUARI 2016
Page 1
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Penjelasan Ref
Tanggal 402. Potongan 401. 102. Piutang
101.Kas Lain-lain
penjualan penjualan dagang
2016
Jan'01 Toko AA √ 250,000 250,000
Jan'08 Penjualan 401 240,000 240,000
Jan’13 Toko CC √ 588.000 12.000 600.000
Jan'15 Penjualan 401 185,000 185,000
Jan'22 Penjualan 401 250,000 250,000
Jan'30 Toko AA √ 400,000 400,000
Jan'30 Toko BB √ 637,000 13,000 650,000
Jan'31 Penjualan 401 75,000 75,000
Total 2,625,000 25,000 750,000 1,900,000
Perhitungan Sales Discount:
a. Toko CC: ( 3 Jan – 13 Jan = 10 hari masuk dalam kategori Discount, 2/10), Maka Discount: Rp. 600.000 x 2 % = Rp. 12.000
b. Toko BB: (20 Jan – 30 Jan = 10 Hari masuk dalam kategori Discount, 2/10)
Maka Discount: Toko BB: Rp. 650.000 x 2 % = Rp. 13.000

154
Khusus mencatat PEMBELIAN
3. JURNAL KHUSUS PEMBELIAN (PURCHASE JOURNAL)
SECARA "KREDIT"
PD AMAN
JURNAL PEMBELIAN
PER 31 JANUARI 2016 Page1
KREDIT
Penjelasan DEBET (Rp.)
(Rp.)
Tanggal Ref
411. 103. 201. Hutang
Faktur Kreditor Termin
Pembelian Perlengkapan Lain-lain dangan

2016

Jan'10 - PT ZZ 3/10, n/30 √ 600,000 600,000

Jan'20 - Toko XX 2/10,n/30 √ 500,000 500,000

Jan'21 - PT YY 2/10,n/30 √ 450,000 450,000

1,550,000 1,550,000

155
JURNAL KHUSUS PENGELUARAN KAS
( CASH DISBURSEMENT JOURNAL) Khusus mencatat PENGELUARAN KAS,
baik dari pembelian barang secara tunai,
PD AMAN pembayaran hutang, pembelian
JURNAL PENGELUARAN KAS perlengkapkan , pemberian discount, dll
PER 31 JANUARI 2016
Tanggal Debet (Rp.) Kredit
201. 413.
Penjelasan Ref 411. 101.
2016 Hutang Potongan
Pembelian Kas
Dagang Lain-lain Pembelian
Jan'11 PT XX √ 175,000 175,000
Jan'14 Electricity, water, Telephone Expenses 501 48,000 48,000
Jan'15 Purchases 411 450,000 450,000
Jan'18 PT ZZ √ 600,000 582,000 18,000
Jan'19 PT YY √ 125,000 125,000
Jan'31 Salaries Expenses 502 450,000 450,000

Total 900,000 450,000 498,000 1,830,000 18,000

Catatan:
18 Januari: perhitungan discount ( 10 Jan-18 Jan= 8 hari à masuk periode discount 3/10).
Maka discount dihitung: 3% x Rp. 600.000 = Rp. 18.000

156
4. JURNAL KHUSUS: JURNAL UMUM (GENERAL JOURNAL)
PD AMAN Jurnal Untuk Mencatat Retur
JURNAL UMUM Pembelian dan Penjualan
PER 31 JANUARI 2016
Tanggal Penjelasan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
2016
Jan'23 Hutang dagang 201 100,000
Retur Pembelian 412 100,000

Jan'29 Retur penjualan 403 50,000


Piutang dagang 102 50,000
Total 150,000 150,000

SIKLUS 3: POSTING KE BUKU BESAR (BENTUK “T”)


PD AMAN
BUKU BESAR
PER 31 JANUARY 2016
101 Kas (Rp) 401 Penjualan (Rp)
2016 2016
Jan'01 Jan'31 Jan'31
Saldo 700,000 Jan'31 JPn-1 2,600,000
Jan'31 JPK-1 1,830,000 JKM-1 750,000
JKM- Jan'31 Sld
2,625,000 1,495,000 3,350,000
1 (D)
402 Potongan penjualan (Rp)

2016
102 Piutang dagang (Rp)
Jan'01 Jan'29 Jan'31
Saldo 350,000 Ju-1 50,000 JKM-1 25,000
Jan'31 Jan'31
JPn-1 2,600,000 JKM-1 1,900,000 403 Retur penjualan (Rp)
Jan'31 Sld (D) 1,000,000 Jan'31
JU-1 50,000

157
104 Persediaan barang dagang (Rp)
2016
Jan'01 411 Pembelian (Rp)
Saldo 600,000 2016
JPB-1 1,550,000
121 Peralatan kantor (Rp) JPK-1 450,000
Sld
2016 Jan’01 2,000,000
1.000.000
412 Retur Pembelian (Rp)
122 Akumulasi penyusutan peralatan (Rp) 2016
2016 Jan'31
Jan'01 JU-1 100,000
Saldo 250,000
413 Potongan pembelian (Rp)
201 Hutang dagang (Rp) 2016
2016 Jan'31
Jan'23: JU-1 100.000 Jan'01: saldo 300.000 JPK-1 18,000

Jan’31: JPK-1 900,000 Jan’31: JPB-1


1,550,000
Jan'31 Sld (K) 850,000 501 Beban listrik, air dan telepon (Rp)
Jan’31
JPK-1 48,000
301 Modal Tuan Aman (Rp)
Jan'01 502 Beban gaji (Rp)
Saldo 2,100,000 2016
Jan'31 450.000
JPK-1

158
BUKU BESAR PEMBANTU
PD AMAN
PD AMAN
Buku Besar Pembantu Piutang Buku besar Pembantu Buku Besar Pembantu Hutang
Piutang/Hutang untuk
Per 31 Januari 2016 menyajikan rincian Per 31 Januari 2016
Toko AA piutang/Hutang sesuai Toko XX
2016 jumlah masing-masing 2016
Jan'01 Jan'01 debitor/Kreditor Jan'01
Saldo Rp 250,000 JKM-1 Rp. 250,000 Saldo Rp 175,000
Jan'17 Jan'30 Jan'11 Jan'20
JPn-1 Rp 400,000 JKM-1 Rp 400,000 JPK-1 Rp 175,000 JPB-1 Rp 500,000
Jan'25
JPn-1 Rp 550,000 Singkatan ini Jan’31: Sld (K) Rp 500,000
Jan’31: sld menandakan dari
Rp. 550,000 mana angka tersebut
(D)
berasal:
Misal JKM = Jurnal
Toko BB Toko YY
kas masuk merujuk
2016 pada Jurnal 2016
Penerimaan Kas. Jan'01
Jan'01 Jan'30 Jan'19
sedangkan angka 1 saldo Rp 125,000
JPK-1 Rp 125,000
Saldo Rp 100,000 JKM-1 Rp 650,000 merujuk pada
Jan'20
Jan'23 Jan'21
Jan’31: sld JU-1 Rp 100,000 JPB-1 Rp 450,000
JPn-1 Rp 650,000 Rp 100,000
(D)
Jan’31: Sld (K) Rp 350,000

159
Toko CC Toko ZZ
2016 2016
Jan'03 Jan'13 Jan'18 Jan'10
JPn-1 Rp 600,000 JKM-1 Rp 600,000 JPK-1 Rp 600,000 JPB-1 Rp 600,000
Jan'26 Jan'29
JPn-1 Rp 400,000 JKM-1 50,000
31 Jan sld (D) Rp 350,000

Catatan: Catatan:
Jurnal Pembayaran = Jurnal Pengeluaran
1. JKM : Jurnal Kas Masuk = Jurnal Penerimaan Kas 1. JPB:
Kas
2. JPn : Jurnal Penjualan 2. JPK : Jurnal Pengeluaran Kas

PD AMAN PD AMAN
Rekap Piutang per 31 Januari 2016 Rekap Hutang per 31 Januari 2016
PER 31 DESEMBER 2016 PER 31 DESEMBER 2016
Saldo Sisa piutang
No. Kreditor Saldo dan Hutang ini No. Kreditor Saldo
1 Toko AA Rp 550,000 disusun sesuai saldo 1 Toko XX Rp 500,000
akhir “BUKU
2 Toko BB Rp 100,000 2 Toko YY Rp 350,000
BESAR
3 Toko CC Rp 350,000 PEMBANTU” 3 Toko ZZ Rp -
TOTAL Rp 1,000,000 Piutang dan Hutang. TOTAL Rp 850,000

Nilai pada Rekapan PIUTANG ini


harus sama dengan total “ BUKU Nilai pada Rekapan HUTANG ini
160
BESAR PIUTANG” harus sama dengan total “ BUKU
BESAR HUTANG”
Lihar buku Besar Piutang Nilainya
harus sama dengan Saldo Piutang
BUKU BESAR PEMBANTU ( TRIAL BALANCE ) dan juga harus sama dengan Saldo
PD AMAN Piutang pada Neraca Saldo

Neraca Saldo
Per 31 January 2015
Kode Kredit Lihar buku Besar
Nama Akun Debet Hutang Nilainya
Akun
harus sama dengan
Saldo Hutang dan
101 Kas Rp 1,495,000 juga harus sama
dengan Saldo
102 Piutang dagang Rp 1,000,000 Hutang pada Neraca
Saldo

103 Persediaan barang dagang Rp 600,000

121 Peralatan Rp 1,000,000

122 Akumulasi penyusutan peralatan Rp 250, 000

201 Hutang dagang Rp 850,000

301 Modal Tuan Aman Rp 2,100,000

401 Penjualan Rp 3,350,000

402 Retur penjualan Rp 50,000

403 Potongan penjualan Rp 25,000

411 Pembelian Rp 2,000,000

412 Retur pembelian Rp 100,000

413 Potongan pembelian Rp 18,000

501 Beban listrik, air dan telepon Rp 48,000

502 Beban gaji Rp 450,000

Total Rp. 6,668,000 Rp. 6,668,000

161
Catatan:
ADJUSTING ENTRIES (JURNAL PENYESUAIAN) 1. Bad Debt Expenses - Beban Piutang
tak tertagih (Laba-Rugi)
PD AMAN
2. Allowance for bad debt (Neraca):
JURNAL PENYESUAIAN penyisihan pengurangan untuk piutang
tak tertagih dialokasikan dan disajikan
31 Januari 2016
bersamaan dengan Piutang tak tertagih.

Tanggal Penjelasan Ref Debet. Kredit


Jan’31 Beban piutang ragu-ragu 503 Rp 67,000
Penyisihan piutang ragu-ragu 103 Rp 67,000

Jan'31 Ikhtisar laba rugi 302 Rp 600,000


Persediaan barang dagang 104 Rp 600,000

persedian barang dagang 302 Rp 800,000


Ikhtisar laba rugi 104 Rp 800,000

Jan'31 Beban penyusutan peralatan 505 Rp 125,000


Akumulasi penyusutan peralatan 122 Rp 125,000

Jan'31 Beban lain-lain 504 Rp 50,000


Hutang lain-lain 202 Rp 50,000

Rp 1,642,000 Rp 1,642,000

Catatan:
Terdapat penambahan Jurnal Penyesuaian pada perusahaan dagang
yakni untuk Persediaan Barang dagang:
Proses menjurnal ada persediaan dilakukan 2 kali:
1. jurnal untuk menghapus persediaan awal dengan mengkredit akun
persediaan barang dagang dan mendebet akun ikhtisar L/R
2. Jurnal untuk mencatat Persediaan akhir dengan menDEBET akun
persediaan barang dagang dan mengKREDITakun ikhtisar L/R

162
Perhatikan: cara memindahkan akun persediaan dan
WORK SHEET (NERACA LAJUR) PD AMAN akun ikhtisar laba/rugi pada jurnal penyesuaan ke kolom
penyesuaian di neraca saldo adalah dengan meletakkan
NERACA LAJUR sesuai debit kredit akun persediaan/ ikhtisar laba rugi
31 JANUARI 2016 tersebut. (lihat contoh berikut).
(In Rp. 000)
Jurnal Neraca Saldo Posisi
Kode Neraca Saldo Laba rugi
Nama Akun Penyesuaian Setelah Penutupan Keuangan
Akun Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
101 Kas 1,495 - - - 1,495 - - - 1,495 -
102 Piutang dagang 1,000 - - - 1,000 - - - 1,000 -
103 Persediaan barang dagang 600 - 800 600 800 - - - 800 -
121 Peralatan 1,000 - - - 1,000 - - - 1,000 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - 250 - 125 - 375 - - - 375
201 Hutang dagang - 850 - - - 850 - - - 850
301 Modal Tuan Aman - 2,100 - - - 2,100 - - - 2,100
401 Penjualan - 3,350 - - - 3,350 - 3,350 - -
402 Retur penjualan 50 - - - 50 - 50 - - -
403 Potongan penjualan 25 - - - 25 - 25 - - -
411 Pembelian 2,000 - - - 2,000 - 2,000 - - -
412 Retur pembelian - 100 - - - 100 - 100 - -
413 Potongan pembelian - 18 - - - 18 - - -
501 Beban Listrik, Air dan telepon 48 - - - 48 - 48 - - -

163
Jika pada jurnal penyesuaian terdapat akun yang tidak ada di Akun Ikhtisar laba-rugi:
neraca saldo maka letakkan sesuai Debet-Kredit dari akun langsung letakkan menurut posisinya pada worksheet sesuai jurnal
jurnal penyesuaian tersebut dibawah total Neraca saldo. penyesuaian sesuai Debet - Kredit setelah penyesuaian dan
langsung masuk ke kolom Laba/Rugi

502 salaries expense 450 - - - 450 - 450 - - -


Total 6,668 6,668 - - - - - - - -
- - - - - - - -
503 Beban piutang ragu-ragu 67 - 67 - 67 - - -
103 Cadangan penyisihan piutang - 67 - 67 - - - 67
302 Iktisar laba rugi 600 800 600 800 600 800 - -
505 Beban penyusutan peralatan 125 - 125 125 - -
504 Other Expense 50 - 50 - 50 - - -
202 Other Payabel - 50 - 50 - - - 50
Total 1,642 1,642 7,710 7,710 3,415 4,268 4,295 3,442
Profit 853 - - 853
Grand Total 4,268 4,268 4,295 4,295
Saldo debit dan kredit harus sama (balance)

Perhatikan:
2 kolom Debit & Kredit pada Laporan Laba Rugi saldo total akhir biasanya tidak sama. Ini
mengindentifikasikan:
a. Jika kolom KREDIT lebih BESAR dari kolom DEBIT maka menunjukkan perusahaan
memperoleh “Keuntungan” dengan demikian selisih DEBIT-KREDIT letakkan di posisi DEBIT
Laba Rugi baru total kan sehingga diperoleh hasil yang sama antara DEBIT & KREDIT Laba
Rugi. Dan selisih tersebut juga langsung pindahkan ke kolom KREDIT pada Neraca (lihat contoh
diatas).
b. Jika kolom KREDIT lebih KECIL dari kolom DEBIT maka menunjukkan perusahaan
mengalami “KERUGIAN” maka selisih DEBIT-KREDIT tersebut letakkan di posisi KREDIT
Laba Rugi baru total kan sehingga diperoleh hasil yang sama antara DEBIT & KREDIT Laba
Rugi. Dan jika ini terjadi maka selisih tersebut juga harus dipindahkan di kolom DEBIT neraca
untuk membalance saldo debit-kredit Neraca 164
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
PD AMAN
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Januari 2016

Penjualan Rp 3,350,000
Retur penjualan Rp 50,000
Potongan penjualan Rp 25,000 +
Rp. 75.000 -
Penjualan bersih Rp 3,275,000

Harga Pokok Penjualan :


Persediaan awal barang dagang Rp 600,000
Pembelian Rp 2,000,000
Retur pembelian Rp 100,000
Potongan pembelian Rp 18,000 +
Rp 118,000 -/-
Pembelian bersih Rp 1,882,000
Barang tersedia untuk dijual Rp 2,482,000
Persediaan akhir barang dagang Rp 800,000 -/-

Rp 1,682,000 -/-
Harga pokok penjualan :
Laba kotor Rp 1,593,000
Beban operasional
Beban listrik, air dan telepon Rp 48,000
Beban gaji Rp 450,000
Beban piutang ragu-ragu Rp 67,000
Beban penyusutan peralatan Total EBIT (earning before Interest Rp 125,000
beban lain-lain and tax ) harus sama dengan laba/rugi Rp 50,000
Total beban operasional pada worksheet Rp 740,000-/-
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp 853,000

165
1. Laporan Perubahan Modal (Equity Statemen)
PD AMAN
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Januari 2016

Net Income ambil


Modal awal Tuan Aman Rp. 2,100,000
angkanya dari EBIT pada
Laba bersih Rp 853,000
Laporan Laba/Rugi
Prive 0 ( -)
Penambahan pada laba Rp. 853,000 (+)
Modal akhir Tuan Aman Rp. 2,953,000
Pindahkan Modal akhir
laporan perubahan
2. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financila Position) modal ke Modal pada
PD Aman Laporan Posisi
Laporan Posisi Keuangan Keuangan /Neraca
Per 31 Januari 2016

Harta Kewajiban dan modal


Harta lancar Kewajiban
101 Kas Rp 1,495,000 Kewajiban jangka pendek
102 Piutang dagang Rp 1,000,000 201 Hutang dagang Rp 850,000
103 Cadangan piutang ragu Rp (67,000)+ 202 Hutang lain-lain Rp 50,000 +
Net Jumlah Piutang bersih Rp 933,000
Total Kewajiban
104 Persdiaan barang dagang Rp 800,000 +
jangka pendek Rp 900,000
Total harta lancar Rp 3,228,000
Kewajiban jangka panjang Rp --------
Harta Tetap Total kewajiban Rp. 900.000,-
121 Peralatan Rp 1,000,000
122 Akumulasi penyusutan Rp 375,000 -/- Modal:
Total aset tetap Rp 625,000 Modal Tuan Aman Rp. 2,953,000
Total Aset Rp 3,853,000 Total Modal dan kewajiban Rp. 3,853,000

Neraca Harus Seimbang


Aset = Kewajiban+Modal

166
1. Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)
PD AMAN
Laporan Arus Kas
Analisis Arus kas (indirect Method) (in Rp.) Untuk Tahun Bulan Yang berakhri 31 Januari 2016
Awal Akhir +/- Arus kas dari aliran investasi:
Kas 700,000 1,495,000 795,000 Laba bersih 853,000
Piutang dagang 350,000 1,000,000 650,000 (+) Akumulasi penysusutan 125,000
(+) Cadangan piutang ragu-
Cadangan piutang ragu-ragu (67,000) (67,000) 67,000
ragu

Persediaan barang dagang 600,000 800,000 200,000 (-) Penurunan piutang dagang (650,000)

Peralatan 1,000,000 1,000,000 - (-) Kenaikan persediaan (200,000)


Akumulasi penyusutan peralatan (250,000) (375,000) (125,000) (-) Kenaikan hutang dagang 550,000
Total 2,400,000 3,853,000 (-) Kenaikan hutang lainnya 50,000
Hutang dagang 300,000 850,000 550,000 (58,000)
Hutang lainnya 50,000 50,000 Total Kenaikan arus kas 795,000
Modal Tuan Aman 2,100,000 2,953,000 853,000 Saldo kas per 01 Januari 700,000
Total 2,400,000 3,853,000 Saldo kas per 31 Januari 1,495,000

167
JURNAL PENUTUP (CLOSING JOURNAL) satukan posisi normal Kredit
dalam worksheet untuk di
PD AMAN
Debetkan pada Ayat jurnal
Jurnal Penutup Penutupan
Per 31 Januari 2016
Tanggal Keterangan Ref Debet. Kredit

Jan'31 Penjualan Rp 3,350,000

Return pembelian Rp 100,000

Potongan pembelian Rp 18,000

Ihktisar labar rugi Rp 3,468,000

Ikhtisar laba rugi Rp 2,815,000

Retur penjualan Rp 50,000

Potongan penjualan Rp 25,000

Pembelian Rp 2,000,000

Beban listrik, air dan telepon Rp 48,000

Beban gaji Rp 450,000

Beban piutang ragu-ragu Rp 67,000

Beban penyusutan peralatan Rp 125,000

Beban lain-lain Rp 50,000

Ikhtisar laba rugi Rp 853,000

Modal Tuan Aman Rp 853,000

Total Rp 7,136,000 Rp 7,136,000

168
POST CLOSING TRIAL BALANCE (NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN)
PD AMAN
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Per 31 Januari 2016

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

101 Kas Rp 1,495,000

102 Piutang dagang Rp 1,000,000

103 Cadangan piutang ragu-ragu Rp 67,000

103 Persediaan barang dagang Rp 800,000

121 Peralatan Rp 1,000,000

122 Akumulasi penyusutan peralatan Rp 375,000

201 Hutang dagang Rp 850,000

202 Hutang lain-lain Rp 50,000

301 Modal Tuan Aman Rp 2,953,000

Total Rp 4,295,000 Rp 4,295,000

Reviu:
1. Sebutkan dan jelaskan defenisi Jurnal Khusus.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis jurnal khusus.

Kasus 1
PT “ Merdeka” pada bulan Mei 2015 melakukan transaksi-transaksi pembelian barang
dagang dengan PT “ Berdikari” sebagai berikut:
2 Mei 2015 PT Merdeka membeli separtai barang dagangan kepada PT Berdikari sebesar
Rp. 42.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur Nomor 01
3 Mei 2015 PT Merdeka mengirim kembali barang dagangan kepada PT Berdikari karena
rusak seharga Rp. 2.000.000 denan nota debet No. 10

169
4 Mei 2015 PT Merdeka membayar biaya angkut atas barang yang dibeli dari PT Berdikari
kepada PO Angkutan Laju sebesar Rp. 200.000 bukti kas keluar No. 100
11 Mei 2015 PT Merdeka membayar utang kepada PT Berdikari atas pembelian barang
tertanggal 2 Mei dengan bukti kas keluar nomor 72
12 Mei 2015 PT Merdeka membeli tambahan separtai barang dagangan dari PT Berdikari
sebesar Rp. 60.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur
nomor 93
17 Mei 2015 PT Merdeka membeli perlengkapan bekas dari PT Berdikari secara kredit
seharga Rp. 500.000 dengan faktur nomor 325
28 Me 2015 PT Merdeka membayar utang kepada PT Berdikari sebesar Rp. 6.000.000
dengan bukti kas keluar nomor 75

Diminta: susunlah jurnal dengan menggunakan jurnal khusus

Kasus 2
Transaksi-transaksi selama bulan Juni 2016 PD “ Fast” milik Tuan Luckysebagai berikut:
01 Juni Tn. Lucky menyertakan uang pribadinya untuk dimasukkan dalam perusahaan
sebagai penyertaan modal nya sebesar Rp. 30.000.000.
02 Juni Dibeli Peralatan secara kredit dari toko “Terpercaya” sebesar Rp. 2.000.000,
serta membeli Perlengkapan secara Tunai sebesar Rp. 1.000.000,-
04 Juni Dibeli secara kredit barang dagangan sebesar Rp.17.000.000,- dari PT “Fresh”
dengan syarat pembayaran 3/10,n/30
06 Juni Dijual barang dagangan kepada Toko “ Sweet” seharga Rp. 24.000.000
dengan syarat pembayaran 5/10, n/30. Faktur nomor 010.
08 Juni Dijual secara kredit barang dagangan kepada toko “Flower” seharga Rp.
45.000.000, Faktur Nomor 011.
10 Juni Diterima kembali barang yang dijual kepada toko “Flower” karena rusak
senilai Rp. 5.000.000 dan menerbitkan Nota Kredit no.01
12 Juni dibeli secara kredit barang dagangan dari toko “Rose” seharga Rp. 40.000.000
13 Juni Dibayar utang kepada PT “Fresh” atas pembelian tanggal 4 Juni.
15 Juni Dibeli secara kredit barang dagangan dari Toko “Loyal” senilai Rp.
15.000.000
15 Juni Dibayar utang kepada toko “terpercaya” untuk pelunasan pembelian peralatan.

170
16 Juni diterima uang dari toko “ Sweet” untuk pelunasan tagihan atas penjualan
barang tertanggal 6 Juni.
17 Juni Dijual barang dagangan secara kredit kepada Toko “ Selaras” sebesar Rp.
25.000.000 dengan faktur Nomor 012.
20 Juni Dibeli secara kredit barang dagangan dari toko “Sweet” senilai Rp. 35.000.000
22 Juni Diterima uang dari toko “Flower” untuk pelunasan atas penjualan barang
dagangan tertanggal 8 Juni.
24 Juni Dijual barang dagangan secara kredit kepada Toko “Kasih” senilai Rp.
22.000.000 faktur Nomor 013
25 Juni Diterima kembali barang yang dijual kepada Toko “Kasih” karena rusak
senilai Rp. 5.000.000 dan diterbitkan nota kredit No. 02
27 Juni Dibeli barang dagangan secara kredit dari toko “Terpercaya” sebesar Rp.
15.000.000
28 Juni Dijual barang dagangan kepada toko “Selaras” seharga Rp. 20.000.000 dengan
faktur nomor 014.
29 Juni Dibeli barang dagangan secara kredit dari toko “Rose” seharga Rp. 24.000.000
30 Juni Dikirim kembali barang dagangan kepada toko “Rose” karena rusak sebesar
Rp. 4.000.000 dan diterima nota debet dari toko “Rose” dengan nomor 115.
Diminta:
a. Catatlah transaksi diatas kedalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal
pembelian, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
b. Posting jurnal ke Buku besar yang dibutuhkan.
c. Posting juga akun Piutang dan Utang ke buku besar pembantu Piutang dan Utang
d. Susunlah Neraca Saldo

Catatan:
gunakan istilah berikut ini sebagai tanda jurnal telah di posting ke Buku Besar:
g. Sales Journal = SJ Cash Receipts Journal = CRJ
h. Purchase Journal = PJ Cash Disbursements Journal = CDJ
i. Genaral Journal = GJ

Kasus 3

171
Konsultan “ TOP” yang bergerak dalam bidan jasa konsultan manajemen yang dimiliki oleh
Tuan “Keren” menyelenggarakan pelaporan keuangan per semester. Berikut data-data
transaksi Perusahaan selama bulan Desember 2016:
111 Kas Rp. 11.080
112 Piutang dagang 4.500
113 Perlengkapan kantor 1.200
114 Asuransi dibayar dimuka 2.400
115 Iklan dibayar dimuka -
151 Peralatan 15.000
152 Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 5.000
211 Hutang dagang 4.200
212 Hutang listrik -
213 Sewa diterima dimuka 1.500
311 Modal Tuan Keren 20.600
312 Prive Tuan Keren 600
411 Pendapatan manajemen - 15.600
412 Pendapatan sewa -
511 Beban gaji 6.400
512 Beban iklan 1.800
513 Beban hiburan 720
514 Beban perlengkapan -
515 Beban listrik 2.200
516 Beban rupa-rupa 1.000
Total Rp. 46.900 Rp. 46.900

Data dari buku besar pembantu piutang dan utang terlihat sebagai berikut
Saldo Piutang Saldo Utang
PT Purnama Rp. 1.000 PT Rich Rp. 1.200
CV Wish Rp. 1.200 PT Glory Rp. 1.600
Fa Glowing Rp. 1.500 PT Vilage Rp. 1.400
PT Fruit Rp. 800
Total Rp. 4.500 Rp. 4.200

172
Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2016 adalah sebagai berikut:
02 Desember Diterima uang dari PT Purnama atas pelunasan piutang sebesar Rp. 1.000
04 Desember Dibeli secara tunai perlengkapan sebesar Rp. 500
07 Desember Diterima uang dari para langganan atas jasa manajemen yang diberikan
sebesar Rp. 1.400.
10 Desember Dibeli peralatan dari PT Vilage seharga Rp. 1.200 dengan uang muka sebesar
Rp. 200 sisanya dengan termin n/30.
12 Desember Diterima pelunasan dari PT Fruit sebesar Rp. 800
15 Desember Diterima pekerjaan jasa manajemen dari PT Freedom sebesar Rp. 1.000, dan
telah diterima uang muka sebesar Rp. 500 sisanya akan dibayar 1 minggu
kemudian.
17 Desember Dibayar utang kepada PT Glory senilai Rp. 1.600
19 Desember Dibayar beban lain-lain senilai Rp. 400
20 Desember Diterima uang atas tagihan kepada CV Fredom sebesar Rp. 500
22 Desember Diterima Uang atas tagihan kepada CV Wish senilai Rp. 1.200
24 Desember Diterima uang dari langganan atas jasa manajemen sebesar Rp. 2.500
26 Desember Dibeli secara kredit tambahan perlengkapan dari Toko “Update” sebesar Rp.
300
28 Desember Dibayar gaji karyawan untuk bulan Desember senilai Rp. 1.500
30 Desember Dibayar gaji lain-lain sebesar Rp. 200.

Data Penyesuaian per 31 Desember 2016 sebagai berikut:


a. Persediaan perlengkapan setelah dilakukan opname fisik tersisa Rp. 900
b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Oktober 2016 untuk 6 bulan.
c. Iklan dibayar pada bulan November untuk 10 kali terbit, dan sampai dengan desember
telah 6 kali terbit.
d. Peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan
e. Sewa diterima dimuka per tanggal 1 November 2016 untuk 6 bulan
f. Listrik yang masih harus dibayar Rp. 100

Diminta:

1. Catat transaksi diatas dalam jurnal khusus (jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas) dan jurnal umum.
173
2. Posting jurnal kedalam buku besar (General ledger)
3. Posting juga akun Piutang dan Utang ke buku besar pembantu Piutang dan Utang
(Subsidiary ledger)
4. Susunlah neraca saldo (Trial Balance)
5. Susun Jurnal Penyesuaian (Adjusting entries) sesuai data penyesuaian diatas
6. Susunlah Neraca lajur (Work sheet)
7. Susunlah laporan keuangan (Financial statement) per 31 Desember 2016
8. Susunlah jurnal penutup (closing journal) per 31 Desember 2016
9. Susulah Neraca saldo setelah penutupan (Posted trial balance) per 31 Desember 2016
10. Susunlah jurnal pembalik (reversing entries) per 1 Januari 2017.

Kasus 4

Daftar Saldo Piutang dan Hutang PT "X" 31 Desember 2015 terlihat sebagai berikut:

Saldo Piutang Saldo Utang


Toko A Rp. 350.000 Toko S Rp. 245.000
Toko B Rp. 140.000 Toko T Rp. 175.000
Total Rp. 490.000 Total Rp,. 420.000

Sedangkan neraca Awal PT "X" sebagai berikut:


PD AMAN
Laporan Posisi Keuangan
31-Dec-15
Harta:
Kas Rp. 980,000
Piutang dagang 490,000
Persediaan barang dagang 840,000
Peralatan kantor 1,400,000
Akumulasi penyusutan peralatan (350,000)

174
1,050,000
Total Harta 3,360,000
Kewajiban dan modal
Hutang dagang 420,000
Modal Tuan X 2,940,000
Total kewajiban dan modal 3,360,000

Transaksi selama Bulan Januari 2015 :


Jan'03 Diterima Uang Penagihan sebesar Rp. 350,000 dibayar oleh Toko A Kwitansi No.1
Jan'03 Dijual barang dagangan syarat 2/10, n/30 senilai Rp. 840,000 KepadaToko C Faktur No.1
Jan'08 Penjualan Tunai menurut mesin kas per 2-8 Jan Rp. 336,000 Kwitansi No.2
Jan'11 Dibeli Barang Dagang dengan syarat pembayaran 3/10, n/30 Rp. 840,000 dari PT Z
Jan'11 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas No.001 Rp. 245,000 padaToko S
Jan'13 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 1 dari Toko CC Kwitansi No.4
Jan'14 Dibayar Listrik dan Telepon dengan Bukti pengeluaran Kas No. 002 Rp. 67,200
Jan'15 Dibeli barang Dagang dengan tunai dan Bukti Pengeluara Kas No. 003 sebesar Rp. 630,000
pada PT SS
Jan'15 Penjualan Tunai periode 9 sampai dengan 15 Januari sebesar Rp. 259,000 Kuitansi No.5
Jan'17 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 560,000 syarat 2/15, n/30 Kepada Toko AFaktur No.2
Jan'19 Dibayar Hutang untuk pembelian tanggal 11 Januari dengan bukti pengeluaran Kas No.004
Jan'19 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas No.005 Rp. 175,000 Kepada Toko Y
Jan'20 Dijual barang Dagang dengan syarat 2/10,n/30 Sejumlah Rp. 910,000 Kepada
Toko B Faktur No.3
Jan'20 Dibeli barang dagang dengan syarat 2/10,n/30 Sejumlah Rp. 700,000 Dari Toko S
Jan'21 Dibeli barang dagang dengan syarat 2/10,n/30 Sejumlah Rp. 630,000 Dari Toko Y
Jan'22 Penjualan Tunai periode 16 sampai dengan 22 Januari sebesar Rp. 350,000 Kuitansi No.6
Jan'23 Mengeluarkan Nota Debet No. 1 untuk barang yang pembelian tanggal 21 Jan senilai
Rp. 140,000 Toko Y
Jan'24 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 770,000 syarat 2/10, n/30 Kepada Toko A
Faktur No.4
Jan'25 Dijual barang-barang sejumlah Rp. 560,000 syarat 2/10, n/30 Kepada Toko C Faktur No.5
Jan'28 Mengeluarkan Nota Kredit No. 1 untuk barang yang dijual tanggal 25 Januari senilai
Rp. 70,000 Toko C

175
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 2 dari Toko A Kwitansi No.7
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 3 dari Toko B Kwitansi No.8
Jan'31 Dibayar Gaji Karyawan untuk bulan Januari Rp. 1,890,000 Bukti Pengeluaran kas :No. 006
Jan'31 Penjualan Tunai periode 23 sampai dengan 30 Januari sebesar Rp. 105,000 Kuitansi No.9

Informasi untuk penyesuaian per 31 Januari 2016:


Jan'31 Kerugian Piutang Bulan ini ditaksir dari saldo Piutang Bersih 2%
Persediaan barang dagangan per 31 januari 2016 Rp. 1,120,000
Beban penyusutan peralatan kantor ditetapkan bulan ini Rp. 175,000
Beban lain-lain yang dibayar bulan ini sebesar Rp. 70,000
Bunga yang jatuh tempo bulan ini sebesar Rp. 250,000
Diminta:
1. Catat transaksi diatas dalam jurnal khusus
2. Posting jurnal ke buku besar
3. Susun buku besar pembantu
4. Susun neraca saldo
5. Susun neraca lajur
6. Susun laporan keuangan
7. Susun jurnal penutup
8. Susun neraca saldo setelah penutup

Kasus 5
CV Berjaya
NERACA SALDO
1 April 2016
(In Rp)
Kode Akun Nama Akun Debet Kredit
101 Kas 130.000.000
102 Piutang dagang 10.000.000
103 Persediaan barang dagang 30.000.000

176
111 Peralatan 40.000.000
112 Akumulasi penyusutan peralatan 1.000.000
201 Hutang dagang 5.000.000
202 Hutang listrik, air telepon 1.000.000
212 Hutang bank 30.000.000
301 Modal Tuan Tono 173.000.000
Total 209.000.000 209.000.000

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan April 2016 adalah:


2 April Dibayar sewa toko untuk 2 tahun sebesar Rp. 36,000,000
2 April Dibayar beban Listrik Bulan lalu
4 April Dibeli peralatan dari Fa. Matahari seharga Rp. 30,000,000 Uang muka
Rp. 15,000,000 sisanya dibayar bulan depan.
5 April Dibeli separtai barang dagang dari CV. Bintang dengan -
syarat 2/10, n/45 seharga Rp.34.500.000
6 April Dibayar Biaya angkut atas barang yang dibeli Rp. 750,000
7 April Dibeli Perlengkapan secara tunai dari Toko Bulan Rp. 7,500,000
9 April Dijual separtai barang dagangan secara tunai sebesar Rp. 7,500,000
syarat 2/15, n/30 kepada toko AA sebesar Rp. 30,000,000
12 April Dijual separtai barang dagangan kepada toko BB syarat 2/15, n/30 sebesar Rp. 33,000,000
14 April Diterima kembali barang dagang dari toko BB sebesar Rp. 3,000,000
15 April Dibayar Lunas utang kepada CV Bintang Pembelian tertanggal 5 April setelah
dikurangi potongan tunai
18 April Dijual tunai separtai barang kepada Toko Intan sebesar Rp. 22,500,000
19 April Dibeli tambahan perlengkapan secara kontan sebesar Rp. 3,000,000
22 April Dibayar utang bank sebesar Rp. 30,000,000
24 April Diterima pelunasan dari Toko BB atas penjualan tertanggal 12 April yang lalu
26 April Dibayar gaji karyawan untuk bulan april Rp. 4,500,000
27 April Diambil uang oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 1,500,000

Data untuk penyesuaian:


30-Apr a. Persediaan barang dagangan per 30 secara fisik dinilai Rp. 33,750,000
b. Persediaan perlengkapan per 30 secara fisik dinilai Rp. 6,000,000

177
c. Sewa Dibayar dimuka dibayar untuk 2 tahun tutup buku 30 April
d. Peralatan untuk bulan april disusutkan sebesar Rp. 1,500,000
e. Biaya listrik dan telepon yang belum dibayar Rp. 1,500,000

Diminta:
1. Susunlah jurnal khusus
2. Susunlah buku besar
3. Susunlah neraca saldo
4. Susunlah neraca saldo
5. Susunlah laporan keuangan
6. Susunlah jurnal penutup
7. Susunlah neraca saldo setelah penutupan

BAB 9 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI

TUJUAN INSTRUKTUSIONAL
1. Mahasiswa mampu menyebutkan defenisi perusahaan Industri
2. Mahasiswa mampu membedakan antara perusahaan jasa , perusahaan dagang, dan perusahan
industri
3. Mahasiswa mampu menyebutkan siklus akuntansi perusahaan industri
4. Mahasiswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan industri

178
1. PENGERTIAN

Perusahaan industri bergerak dalam bidang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
kemudian menjual hasil produksinya. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjualnya kepada distributor, agen,
atau konsumen akhir (Khusnaini, 2014). Contoh pabrik kecap, pabrik tahu dan tempe,
pabrik ban, pabrik roti, dan lain-lain. Siklus akutansi perusahaan industri pada dasarnya sama
seperti siklus akuntansi keuangan lain baik siklus akuntansi perusahaan jasa maupun siklus
akuntansi perusahaan dagang, namun perbedaannya utamanya hanya terletak pada bagian
Aset Lancar di posisi keuangan (terletak pada persediaan bahan baku, barang dalam proses
dan produk jadi) dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba (dimana persediaaan
barang jadi awal+harga pokok produksi- persediaan produk jadi akhir). Untuk menentukan
harga pokok produksi biaya –biaya dikumpulkan menjadi Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
kerja langsung yang memproduksi dan biaya produksi tidak langsung yang sering disebut
biaya overhead pabrik (Nuh, 1999:181).

2. PERSEDIAAN

PSAK 14 (revisi 2008), Persediaan dinyatakan bahwa:


a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
b. Barang dalam proses – dalam proses produksi untuk penjualan
c. Bahan Mentah atau perlengkapan – bahan/ perlengkapan dalam proses produksi.

Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi netto, mana yang lebih
rendah. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain
yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini (PSAK 14 (Revisi
2008)).
Klasifikasi persediaan tergantung pada apakah perusahaan adalah perusahaan dagang atau
perusahaan manufaktur. Untuk perusahaan dagang persediaan disebut persediaan barang
dagangan ( hanya ada 1 klasifikasi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh perusahaan
dan telah langsung dalam bentuk siap untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan
sehari-hari. Sedangkan untuk perusahaan manufaktur, persediaan diklasifikasikan menjadi
179
tiga, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam penyelesaian dan persediaan
barang jadi. Perusahaan dagang selalu menyelenggarakan catatan persediaan untuk
menentukan berapa besarnya barang dagangan yang tersedia untuk dijual dan juga berapa
yang telah laku dijual (Dwi Martani, Silvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria
Farahmita, 2017).

2.1 PENCATATAN PERSEDIAAN

Pencatatan persediaan dapat menggunakan dua metode yakni metode periodic (fisik)
dan metode perfetual. Sistem periodic merupakan sistem pencatatan persediaan dimana
kuantitas persediaan ditentukan secara periodic yaitu hanya pada saat perhitungan fisik yang
biasanya dilakukan secara stock opname. Sedangkan sistem perfetual merupakan sistem
pencatatan persediaan dimana pencatatan yang up-to-date terhadap barang persediaan selalu
dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan (Martani, et al, 2017:250)
Berikut ini proses penjurnalan dengan membandingkan kedua metode tersebut,

Table 25 Jurnal Persediaan Metode Perfetual dan Pisik

METODE PERFETUAL METODE FISIK


Date Uraian Debit Kredit Uraian Debit Kredit
1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku XXX . Pembelian XXX
Kas/ Utang Usaha XXX Kas Utang Usaha XXX

2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


Barang Dalam proses- Bahan Baku XXX Tidak dijurnal
Persediaan Bahan Baku XXX

3. Pencatatan Pembebanan Tenaga Kerja Langsung


Barang Dalam Proses - biaya Biaya Upah XXX
XXX
tenaga Kerja Langsung
Gaji dan Upah XXX Utang Gaji/ Kas XXX

180
4. Pencatatan Biaya overhead pabrik
Barang dalam proses- Biaya Biaya Upah tidak XXX
XXX
Overhead Pabrik langsung
Persediaan Bahan Baku XXX Utang Gaji/ Kas XXX
Penolong
Gaji dan upah tidak XXX
langsung
Perlengkapan pabrik XXX
Akumulasi Penyusutan XXX
mesin pabrik
5. Pencatatan Produk Selesai
Persediaan barang Jadi XXX Mengunakan Jurnal Penyesuaian
Barang dalam proses XXX
Persediaan barang dalam proses XXX
Barang dalam proses XXX
6. Pencatatan penjualan
Kas XXX Kas/ Piutang Usaha XXX
Penjualan XXX Penjualan XXX
Harga Pokok Penjualan XXX
Persediaan barang Jadi XXX

3. PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

• Biaya produksi terdiri dari “ Biaya Bahan Baku langsung, Biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead Pabri ( Seperti Biaya bahan penolong, biaya tenaga
kerja tidak langsung, biaya perlengkapan pabrik, biaya listrik air telephone pabrik,
biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan peralatan pabrik, biaya penyusutan mesin
pabrik dan lain-lain)
• Biaya Non Produksi masuk laporan perhitungan laba rugi seperti biaya –biaya yang
berhubungan dengan biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum.

181
4. PENCATATAN BIAYA PRODUKSI

Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu Metode Perfetual


dan Metode Fisik. Pada metode Perfetual, pencatatan siklus biaya produksi dari pemakaian
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan macam-macam biaya overhead
dicatat dalam akun barang dalam proses, kemudian setelah selesai menjadi barang jadi dan
dicatat pada akun Persediaan barang jadi dan pada saat penjualan dicatat pada akun harga
pokok penjualan, sedangkan pada metode fisik kuantitas persediaan ditentukan secara
periodic yaitu hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan secara stok opname
(Martini et, al, 2017). Pencatatan biaya produksi pada Metode Fisik, untuk pembelian bahan
baku dicatat pada “Pembelian” dan saat mengembalikan bahan yang dibeli dicatat pada akun
“retur pembelian” dan bila mempercepat pembayaran mendapatkan potongan harga dicatat
pada akun “ Potongan Pembelian”. Sedangkan pencatatan Tenaga Kerja Langsung dan biaya
produksi tak langsung lainnya dicatat pada akunnya masing-masing.

5. JURNAL PENYESUAIAN

Pada Metode Perfetual tidak membutuhkan Jurnal penyesuaian, namun walau


pencatatan persediaan menggunakan metode perfetual kadang-kadang pelaporan
menggunakan perhitungan harga pokok produksi dan laporan perhitungan laba rugi
dibutuhkan sama seperti metode fisik. Menurut metode fisik, pencatatan jurnal penyesuaian
sama dengan perusahaan dagang, namun perbedaan ada pada pencatatan untuk persediaan
barang dalam proses dan persediaan produk jadi. Perhatikan tabel penyesuaian dibawah ini:

Table 26 Penyesuaian pada perusahaan industri

Date Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


31 Januari
Ikhtisar Produksi xxx

Persediaan Bahan baku (awal) xxx

182
31 Januari
Persediaan Bahan baku (akhir) xxx

Ikhtisar Produksi xxx

31 Januari Ikhtisar Produksi xxx


Persediaan Barang dalam Proses
xxx
(awal)

31 Januari Persediaan Barang dalam Proses (akhir) xxx

Ikhtisar Produksi xxx

31 Januari
Ikhtisar Laba Rugi xxx

Persediaan Barang Jadi Awal xxx

31 Januari
Persediaan Barang Jadi Awal xxx

Ikhtisar Laba Rugi xxx

Sumber: diolah

6. SIMULASI DAN PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

Contoh kasus:

Perusaan Industri Pengolahan Tahu dan Tempe "Laris Manis" Pada Tahun 2017 memiliki
transaksi sebagai berikut:
LARIS MANIS
NERACA SALDO
Per 31 Januari 2017

183
Date Explanation Dr. ($) Cr ($)
111 Kas 10,000
112 Piutang Usaha 2,500
113 Perlengkapan 200
114 Asuransi dibayar dimuka 220
115 Persediaan Bahan Baku 500
116 persediaan barang dalam proses 100
117 Persediaan Barang Jadi 600
121 Tanah 10,000
122 Peralatan pabrik 600
123 Akumulasi Penyusutan peralatan pabrik 10
124 Kendaraan 1,200
125 Akumulasi Penyusutan kendaraan 20
126 Mesin 1,800
127 Akumulasi Penyusutan Mesin 30
128 Gedung Pabrik 6,000
129 Akumulasi Penyusutan Gedung 25
211 Utang Usaha 5,000
311 Modal Mr. Pantang Mundur 28,635

Total 33,720 33,720

Transaksi selama bulan Februari 2017 sebagai berikut (semua transaksi dalam mata uang $):
1 Februari Membeli bahan baku berupa kacang kedelai dengan syarat 2/10, n/30 $ 7,500
dan untuk pembelian tersebut dibayar ongkos angkut sebesar $ 50
2 Februari Membeli perlengkapan pabrik untuk bulan Februari sebesar tunai $ 600
2 Februari Dikirim kembali bahan baku yang rusak sebesar $ 100
3 Februari Dibayar utang usaha bulan lalu sebesar $ 1,500
3 Februari Menerima pembayaran Piutang bulan lalu sebesar $1,000
3 Februari Dijual Barang Jadi sebesar $ 4,800
7 Februari Dibayar biaya upah tenaga kerja langsung sebesar $ 800 dibayar juga biaya upah
tidak langsung sebesar $ 300

184
10 Februari Dilunasi hutang pada tanggal 1 Februari
12 Februari Dijual Barang Jadi sebesar, dengan syarat, 2/10, n/30 $ 5,000
20 februari Dibayar beban utilitas untuk bulan Februari $ 200
28 Februari Dibayar gaji pegawai Administrasi dan umum sebesar $ 250

Data untuk penyesuaian pada bulan Februari sebagai berikut:

a. Asuransi dibayar untuk 1 tahun dan pemakaian bulan ini sebesar $ 20,
b. Alokasi beban asuransi 80% untuk pabrik dan 20 % untuk Kantor,
c. Aset tetap disusutkan sebagai berikut: Peralatan disusutkan sebesar $ 10, Kendaraan
disusutkan sebesar $ 20, Mesin disusutkan sebesar $ 30, Gedung disusutkan sebesar $
25, Penyusutan Gedung dibagi 80% Pabrik dan 20 % kantor,
d. Persediaan akhir sebagai berikut: Persediaan bahan baku $ 400, Persediaan barang
dalam proses $ 50, Persediaan produk jadi $700.
Perlengkapan tersisa sebesar $300, dan perlengkapan ini dipakai bersama, untuk
perlengkapan dibagi dengan alokasi 70% pabrik dan 30 % Kantor.

Diminta:
Susunlah Siklus akuntansi untuk perusahaan industri Tahu Tempe tersebut.

Penyelesaian:

1. Menjurnal
LARIS MANIS
JURNAL UMUM
Periode 28 Februari 2017

Date Explanation Ref Debit ($) Credit ($)


1 Februari Pembelian 7,500
Utang Usaha 7,500

185
Beban Angkut Masuk 50
Kas 50

2 Februari Perlengkapan 600


Kas 600

2 Februari Utang Usaha 100


Retur Pembelian 100

3 Februari Utang Usaha 1,500


Kas 1,500

3 Februari Kas 1,000


Piutang Usaha 1,000

3 Februari Kas 4,800


Penjualan 4,800

7 Februari Biaya Upah langsung 800


Biaya Upah tak langsung 300
Kas 1,100

10 Februari Utang Usaha 7,400


Kas 7,252
Potongan Pembelian 148

12 Februari Piutang usaha 5,000


Penjualan 5,000

20 februari Beban utilitas 200


Kas 200
28 Februari Beban gaji Adm dan umum 250
Kas 250

186
Total 29,500 29,500

2. Menyusun Buku Besar


LARIS MANIS
Buku Besar
Periode 28 Februari 2017
111 Kas 122 Peralatan 411 Penjualan
1/2
10,000 1/2 600 , 1/2 4,800

3/2 1,000 1/2 50 12/2 5,000


3/2 4,800 2/2 600
3/2 1,500 123 Akumulasi Penyusutan peralatan 511 Pembelian
7/2 1,100 1/2 10 1/2 7,500
10/2 7,252
20/2 200
28/2 250 124 Kendaraan 512 retur Pembelian
sld 4,848 1/2 1,200 2/2 100

111 Piutang Usaha


1/2 2,500 125 Akm. Penyusutan Kendaraan 513 Potongan Pembelian
12/2 5,000 3/2 1,000 1/2 20 2/2 148

Sld: 6,500
126 Mesin 611 Biaya Upah Langsung
113 Perlengkapan 1/2 1,800 7/2 800
1/2 200
2/2 600
612 Biaya Upah Tidak
127 Akumulasi Penyusutan Mesin
Langsung
114 Asuransi Dibayar
1/2 30 7/2 7,400
Dimukan
1/2 220

187
613 Beban
128 Gedung Pabrik
Gaji
115 Persediaan Bahan Baku 1/2 6,000 28/2 250
1/2 500
614 Beban Angkut
129 Akumulasi Penyusutan Gedung
Masuk
116 Persediaan Barang
1/2 25 1/2 50
Dalam Proses
1/2 100

130 Utang Usaha 615 Beban Utilitas


117 Persediaan Barang Jadi 1/2 5,000 1/2 200
1/2 600 2/2 100 1/2 7,500
2/2 1,500
10/2 7,400
Sld: 3,500
121 Tanah 311 Modal Tuan Pantang Mundur
1/2 10,000 1/2 28,635

3. Menyusun Neraca Saldo


LARIS MANIS
NERACA SALDO
Periode 28 Februari 2017
Kode
Nama Akun Dr. ($) Cr. (S)
Akun
101 Kas 4,848
102 Piutang Usaha 6,500
103 Perlengkapan 800

188
104 Asuransi dibayar dimuka 220
105 Persediaan Bahan Baku 500
106 persediaan barang dalam proses 100
107 Persediaan Barang Jadi 600
111 Tanah 10,000
112 Peralatan pabrik 600
113 Akumulasi Penyusutan peralatan pabrik 10
114 Kendaraan 1,200
115 Akumulasi Penyusutan kendaraan 20
116 Mesin 1,800
117 Akumulasi Penyusutan Mesin 30
118 Gedung Pabrik 6,000
119 Akumulasi Penyusutan Gedung 25
201 Utang Usaha 3,500
301 Modal Mr. Pantang Mundur 28,635
401 Penjualan 9,800
501 Pembelian 7,500
502 Retur pembelian 100
503 Potongan pembelian 148
601 Biaya upah langsung 800
602 Biaya upah tidak langsung 300
603 Beban gaji Adm dan Umum 250
604 Beban angkut masuk 50
619 Beban Utilitas 200
Total 42,268 42,268

4. Menyusun Jurnal Penyesuaian


LARIS MANIS
Jurnal Penyesuaian
Periode 28 Februari 2017
Tanggal Uraian Ref Debit ($) Credi ($)

28 Feb Beban Asuransi Pabrik 16

189
Beban Asuransi kantor 4

Asuransi dibayar di muka 20

28 Feb Beban penyusutan peralatan 10

Beban penyusutan kendaraan 20

Beban penyusutan mesin 30

Beban penyusutan gedung pabrik 20

Beban penyusutan gedung kantor 5

Akumulasi Penyusutan peralatan 10

Akumulasi Penyusutan kendaraan 20

Akumulasi Penyusutan mesin 30

Akumulasi Penyusutan gedung 25

28 Feb Ikhtisar produksi 500

Persediaan bahan baku 500

Persediaan bahan baku 400

Ikhtisar produksi 400

Ikhtisar produksi 100

Persedian barang dalam proses 100

Persediaan barang dalam proses 50

Ikhtisar produksi 50

190
Ikhtisar laba - rugi 600

Persediaan barang jadi 600

Persediaan barang jadi 700

Ikhtisar laba rugi 700

28 Feb Beban Perlengkapan Pabrik 350


Beban Perlengkapan kantor 150

Perlengkapan 500

Total 2,455 2,455

191
5. Menyusun Neraca Lajur
LARIS MANIS
WORKSHEET
Untuk Periode Yang Berakhir 28 Februari 2017
Harga
Neraca Saldo Posisi
Accounts Neraca Saldo Penyesuaian Pokok Rugi Laba
Disesuaikan Keuangan
Accounts Title Produksi
Dr Cr Dr Cr
Number Dr ($) Cr ($) Dr ($) Cr ($) Dr ($) Cr ($) Dr ($) Cr ($)
($) ($) ($) ($)
101 Kas 4,848 - 4,848 - - - - 4,848 -
102 Piutang Usaha 6,500 - 6,500 - - - - 6,500 -
103 Perlengkapan 800 - 500 300 - - - - 300 -
104 Asuransi dibayar dimuka 220 - 20 200 - - - - 200 -
105 Persediaan Bahan Baku 500 - 400 500 400 - - - - 400 -
persediaan barang dalam
106 100 - 50 100 50 - - - - 50 -
proses
107 Persediaan Barang Jadi 600 - 700 600 700 - - - - 700 -
111 Tanah 10,000 - 10,000 - - - - - 10,000 -
112 Peralatan pabrik 600 - 600 - - - - - 600 -
Akumulasi Penyusutan
113 - 10 10 20 - - - - - 20
peralatan pabrik

192
114 Kendaraan 1,200 - 1,200 - - - - - 1,200 -
Akumulasi Penyusutan
115 - 20 20 40 - - - - - 40
kendaraan
116 Mesin 1,800 - 1,800 - - - - - 1,800 -
117 Akumulasi Penyusutan Mesin - 30 30 60 - - - - - 60
118 Gedung Pabrik 6,000 - 6,000 - - - - - 6,000 -
Akumulasi Penyusutan
119 - 25 25 50 - - - - - 50
Gedung
201 Utang Usaha - 3,500 - 3,500 - - - - - 3,500
301 Modal Mr. Pantang Mundur - 28,635 - 28,635 - - - - - 28,635
401 Penjualan - 9,800 - 9,800 - - - 9,800
501 Pembelian 7,500 - 7,500 - 7,500 - - -
502 Retur pembelian - 100 - 100 - 100 - -
503 Potongan pembelian - 148 - 148 - 148 - - - -
601 Biaya upah langsung 800 - 800 - 800 - - - - -
602 Biaya upah tidak langsung 300 - 300 - 300 - - - - -
603 Beban gaji Adm dan Umum 250 - 250 - - 250 - - -
604 Beban angkut masuk 50 - 50 - 50 - - - - -
619 Beban Utilitas 200 - 200 - 200 - - - - -
Total 42,068 42,268 - - - - -
607 Beban Asuransi Pabrik 16 16 16 - - - - -

193
608 Beban Asuransi kantor 4 4 - - 4 - - -
609 Beban penyusutan peralatan 10 10 10 - - - - -
610 Beban penyusutan kendaraan 20 20 20 - - - - -
611 Beban penyusutan mesin 30 30 30 - - - - -
Beban penyusutan gedung
612 20 20 20 - - - - -
pabrik
Beban penyusutan gedung
613 5 5 - - 5 - - -
kantor
310 Ikhtisar produksi 500 400 500 400 500 400 - - - -
311 Ikhtisar produksi 100 50 100 50 100 50 - - - -
312 Ikhtisar laba - rugi 600 700 600 700 - - 600 700 - -
605 Beban Perlengkapan Pabrik 350 350 350 - -
606 Beban Perlengkapan kantor 150 150 150 - -
Total 2,955 2,955 43,503 43,503 9,896 698 1,009 10,500 32,598 32,305
Harga pokok produksi - 9,198 9,198 - - -
9,896 9,896 10,207 10,500 32,598 32,305
Laba bersih 293 - - 293
Total 10,500 10,500 32,598 32,598

194
6. Menyusun Laporan Keuangan
LARIS MANIS
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 28 FEBRUARI 2017
(In $)
Persediaan Bahan Baku (1 Februari) 500
(+) Pembelian 7,500
Ongkos angkut masuk 50
Retur Pembelian (100)
Potongan pembelian (148)
Penbelian bersih 7,302
Bahan baku tersedia untuk dipakai 7,802 +/+
Persediaan bahan baku (28 Februari) (400) -/-
Pemakaian bahan baku 7,402
Upah Langsung 800
FACTORY OVERHEAD
Upah tidak langsung 300
Biaya Asuransi Pabrik 16
Biaya perlengkapan pabrik 350
Biaya penyusutan peralatan 10
Biaya penyusutan kendaraan 20
Biaya penyusutan mesin 30
Biaya penyusutan gedung pabrik 20
Biaya utilitas 200
Total Biaya 946 +/+
Total biaya produksi 9,148
Barang dalam proses (1 Februari) 100
Barang dalam proses (28 Februari (50)
Harga Pokok Produksi 9,198

195
LARIS MANIS
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 28 FEBRUARI 2017
(In $)
Penjualan 9,800
Retur penjualan -
Potongan penjualan - -/-
Total penjualan 9,800

Harga Pokok Penjualan


Persediaan produk jadi (1 Februari) 600
Harga pokok produksi 9,198 +/+
Barang yang tersedia untuk dijual 9,798
Persediaan Produk jadi (28 Februari (700) .-/-
Harga pokok penjualan 9,098
laba kotor 702
Operating Expenses
Beban gaji administrasi & umum 250
Beban asuransi kantor 4
Beban perlengkapan kantor 150
Beban penyusutan gedung pabrik 5 +
Total Operating Expenses 409

Laba sebelum bunga dan pajak 293

196
LARIS MANIS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 28 FEBRUARI 2017
(In $)
Modal Awal 28,635
Laba Bersih 293
Prive -+
Penambahan terhadap laba 293 -
Modal Akhir 28,928

LARIS MANIS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER, 28 FEBRUARI 2017
(In $)
HARTA KEWAJIBAN DAN MODAL
HARTA LANCAR KEWAJIBAN
Kas 4,848 KEWAJIBAN LANCAR
Piutang Usaha 6,500 Utang usaha 3,500-
Perlengkapan 300
Asuransi dibayar dimuka 200 Total Kewajiban Lancar 3,500
Persediaan Bahan Baku 400
persediaan barang dalam
50 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
proses
Persediaan Barang Jadi 700+ Utang jangka panjang 0
TOTAL HARTA
12,998 Total Kewajiban 3,500
LANCAR
HARTA TETAP
Tanah 10,000
Peralatan pabrik 600
Akm.Penyusutan peralatan
(20) 580 Capital :
pabrik
Kendaraan 1,200 Modal Mr. Pantang Mundur 28,928

197
Akm. Penyusutan
(40) 1,160
kendaraan
Mesin 1,800 28,928
Akm. Penyusutan Mesin (60) 1,740
Gedung Pabrik 6,000
Akm. Penyusutan Gedung (50) 5,950+
Total Fix Asset 19,430
Total Assets 32,428 total Liabilities and Capital 32,428

7. Menyusun Jurnal Penutup


LARIS MANIS
JURNAL PENUTUP
28 FEBRUARI 2017

Tanggal Keterang Ref Debit ($) Kredit ($)


28-Feb Iktisar Produksi 9,296
Pembelian 7,500
Ongkos angkut masuk 50
Upah Langsung 800
Upah tidak langsung 300
Biaya Asuransi Pabrik 16
Biaya perlengkapan pabrik 350
Biaya penyusutan peralatan 10
Biaya penyusutan kendaraan 20
Biaya penyusutan mesin 30
Biaya penyusutan gedung pabrik 20
Biaya utilitas 200

28-Feb Retur Pembelian 100


Potongan pembelian 148
Iktisar Produksi 248

28-Feb Penjualan 9,800


Iktisar Laba rugi 9,800

198
28-Feb Iktisar Laba-rugi 9,607
Beban gaji administrasi & umum 250
Beban asuransi kantor 4
Beban perlengkapan kantor 150
Beban penyusutan gedung kantor 5
Harga Pokok Produksi 9,198

28-Feb Iktisar Laba Rugi 293


Modal Tuan Pantang Mundur 293

Total 29,244 29,244

8. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan


LARIS MANIS
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
PER, 28 FEBRUARI 2017
Akun Nama Akun Debit ($) Credit ($)

101 Kas 4,848

102 Piutang Usaha 6,500

103 Perlengkapan 300

104 Asuransi dibayar dimuka 200

105 Persediaan Bahan Baku 400

106 persediaan barang dalam proses 50

107 Persediaan Barang Jadi 700

111 Tanah 10,000

112 Peralatan pabrik 600

113 Akumulasi Penyusutan peralatan pabrik 20

114 Kendaraan 1,200

199
115 Akumulasi Penyusutan kendaraan 40
116 Mesin 1,800
117 Akumulasi Penyusutan Mesin 60
118 Gedung Pabrik 6,000 -
119 Akumulasi Penyusutan Gedung 50
201 Utang Usaha 3,500
301 Modal Tuan Pantang Mundur 28,928
Total 32,598 32,598

Sumber data: diolah

200
Reviu:
1. Sebutkan pengertian perusahaan Industri.
2. Menurut Saudara, apa Perbedaan paling mendasar dari siklus Akutansi perusahaan
industri dengan perusahaan lainnya.
3. Ada Berapa jenis persediaan pada perusahaan industri?

Kasus 1:
CV “Renyah” bergerak dalam bidang usaha produksi kerupuk, berikut ini adalah posisi saldo
per 28 Februari 2017
CV RENYAH
NERACA SALDO
PER, 28 FEBRUARI 2017
Akun Nama Akun Debit ($) Credit ($)
101 Kas 4,848
102 Piutang Usaha 6,500
103 Perlengkapan 300
104 Asuransi dibayar dimuka 200
105 Persediaan Bahan Baku 400
106 persediaan barang dalam proses 50
107 Persediaan Barang Jadi 700
111 Tanah 10,000
112 Peralatan pabrik 600
113 Akumulasi Penyusutan peralatan pabrik 20
114 Kendaraan 1,200
115 Akumulasi Penyusutan kendaraan 40
116 Mesin 1,800
117 Akumulasi Penyusutan Mesin 60
118 Gedung Pabrik 6,000 -
119 Akumulasi Penyusutan Gedung 50
201 Utang Usaha 3,500
301 Modal Tuan Percaya Diri 28,928
Total 32,598 32,598

201
Transaksi selama bulan Maret 2017 sebagai berikut:
Transaksi selama bulan Maret 2017 sebagai berikut (semua transaksi dalam mata uang $):
1 Maret Membeli bahan baku dengan syarat 2/10, n/30 $ 7,000 dan untuk pembelian
tersebut dibayar ongkos angkut sebesar $ 50
2 Maret Membeli perlengkapan pabrik untuk bulan Maret sebesar tunai $ 600 dan
perlengkapan kantor sebesar $200 secara tunai
2 Maret Dikirim kembali bahan baku yang rusak sebesar $ 100
3 Maret Dibayar utang usaha bulan lalu sebesar $2,000
3 Maret Menerima pembayaran Piutang bulan lalu sebesar $5,000
3 Maret Dijual Barang Jadi tunai sebesar $ 5,000
7 Maret Dibayar biaya upah tenaga kerja langsung sebesar $ 800 dibayar juga biaya upah
tidak langsung sebesar $ 300
10 Maret Dilunasi hutang pada tanggal 1 Maret
12 Maret Dijual Barang Jadi sebesar, dengan syarat, 2/10, n/30 $ 5,000
20 Maret Dibayar beban utilitas untuk bulan Maret $ 200
28 Maret Dibayar gaji pegawai Administrasi dan umum sebesar $ 250

Data untuk penyesuaian pada bulan Maret sebagai berikut:


a. Asuransi dibayar untuk 1 tahun dan pemakaian bulan ini sebesar $ 20, Alokasi beban
asuransi 70% untuk pabrik dan 30 % untuk Kantor,
b. Aset tetap disusutkan sebagai berikut: Peralatan disusutkan sebesar $ 10, Kendaraan
disusutkan sebesar $ 20, Mesin disusutkan sebesar $ 30, Gedung disusutkan sebesar $
25, Penyusutan Gedung dibagi 60% Pabrik dan 40 % kantor,
c. Persediaan akhir sebagai berikut: Persediaan bahan baku $ 300, Persediaan barang
dalam proses $75, Persediaan produk jadi $600.
d. Perlengkapan tersisa sebesar $ 400, dan perlengkapan ini dipakai bersama, untuk
perlengkapan dibagi dengan alokasi 60% pabrik dan 40 % Kantor.

Diminta: Susunlah Siklus akuntansi untuk perusahaan industri Tahu Tempe tersebut.

Kasus 2
Neraca Saldo CV “Manis” yang memproduksi Sirup pada bulan Februari 2017 terlihat
seperti dibawah ini:

202
CV “MANIS”
Neraca Saldo
Periode 28 Februari 2017

Kode
Nama Akun Dr. ($) Cr. (S)
Akun
101 Kas 4,848
102 Piutang Usaha 6,500
103 Perlengkapan 800
104 Asuransi dibayar dimuka 220
105 Persediaan Bahan Baku 500
106 persediaan barang dalam proses 100
107 Persediaan Barang Jadi 600
111 Tanah 10,000
112 Peralatan pabrik 600
113 Akumulasi Penyusutan peralatan pabrik 10
114 Kendaraan 1,200
115 Akumulasi Penyusutan kendaraan 20
116 Mesin 1,800
117 Akumulasi Penyusutan Mesin 30
118 Gedung Pabrik 6,000
119 Akumulasi Penyusutan Gedung 25
201 Utang Usaha 3,500
301 Modal Nyonya “Manis” 28,635
401 Penjualan 9,800
501 Pembelian 7,500
502 Retur pembelian 100
503 Potongan pembelian 148
601 Biaya upah langsung 800
602 Biaya upah tidak langsung 300
603 Beban gaji Adm dan Umum 250
604 Beban angkut masuk 50
619 Beban Listrik, Air dan Telepon 200

203
Total 42,268 42,268

Data untuk penyesuaian pada bulan Maret sebagai berikut:


a. Asuransi dibayar untuk 1 tahun dan pemakaian bulan ini sebesar $ 20,
Alokasi beban asuransi 75% untuk pabrik dan 25 % untuk Kantor,
b. Aset tetap disusutkan sebagai berikut: Peralatan disusutkan sebesar $ 10, Kendaraan
disusutkan sebesar $ 20, Mesin disusutkan sebesar $ 30, Gedung disusutkan sebesar $
25, Penyusutan Gedung dibagi 75% Pabrik dan 25 % kantor,
c. Persediaan akhir sebagai berikut: Persediaan bahan baku $ 250, Persediaan barang
dalam proses $80, Persediaan produk jadi $500.
d. Perlengkapan tersisa sebesar $ 250, dan perlengkapan ini dipakai bersama, untuk
perlengkapan dibagi dengan alokasi 80% pabrik dan 20 % Kantor.
e. Biaya listrik, air dan telepon dibagi bersama antar pabrik dan kantor dengan alokasi
untuk pabtik dibebankan 80% dan sisanya dibebankan ke kantor sebesar 20%

Diminta:
1. Susunlah Jurnal Penyesuaian
2. Susunlah Neraca lajur
3. Susunlah Laporan Keuangan
4. Susunlah Jurnal Penutup
5. Susunlah Neraca Saldo Setelah Penutupan.

204
DAFTAR PUSTAKA
Adam, H. (2015). Accounting Principle Melalui Pendekatan Sistem Informasi (Revisi 4).
Bandung: Universitas Kebangsaaan.
Dwi Martani, Silvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, E. T. (2017).
Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition (Lengkap Dengan Kumpulan
Soal dan Solusinya). Jakarta: PT Gramedia.
Hery. (2017a). Akuntansi Untuk Orang Non-Akunting. Jakarta: PT Gramedia.
Hery. (2017). Praktis Menyusun Laporan Keuangan (Cetakan ke). Jakarta: Penerbit PT
Grasindo.
IAI, I. A. I. (2016). Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 201). Jakarta: Salemba Empat.
Khusnaini. (2014). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, Pusdiklat Pajak.
Lubis, R. H. (2017). Cara Mudah Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.
Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
Mi’roji, A. (2016). Pengantar akuntansi 1. Banten: STIE Bina Bangsa.
Nuh, M. dan W. S. (2011). Accounting Principles, Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS. Jakarta: Lentera Ilmu.
Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.

205
INDEKS

A
H
Accrued Expenses · 70
Accrued Revenue · 71 Harta Lain-lain · 10
Akun · 9
Akun Nominal · 15
Akun Riil · 14
I
Akuntan Intern · 4
Akuntan Pemerintah · 4 Investasi jangka panjang · 10
akuntansi · i, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 13, 14, 15, 16, 19, 25, 32,
34, 35, 36, 37, 38, 40, 50, 52, 54, 55, 56, 64, 67, 70,
72, 74, 81, 82, 83, 86, 92, 93, 107, 108, 110, 116,
J
118, 137, 150, 179, 185, 202
Akuntansi Biaya · 5 jurnal · 56
Akuntansi Keuangan · 4 Jurnal balik · 85
Akuntansi Manajamen · 4 Jurnal khusus · 144
Akuntansi Perpajakan · 5 Jurnal pembelian · 144
Akuntansi public · 4 Jurnal penerimaan kas · 144
Akuntansi Publik · 4 Jurnal pengeluaran kas · 144
Aset lancar · 9 Jurnal penjualan · 144
Aset tetap berwujud · 9 Jurnal penutup · 81
Aset tetap tidak berwujud · 9
Assets · 9
Ayat jurnal penyesuaian · 67
K

KELOMPOK AKUN · 14
B Kewajiban jangka panjang · 10
Kewajiban jangka pendek · 10
Bagan Akun · 11 Kode akun · 11
Biaya/Beban · 9 Konsep entitas usaha · 8
Bukti transaksi · 8 Konsep Obyektif · 8
Buku besar · 60 Konsep unit pengukuran · 8
Konsultan Manajemen · 5
KREDIT · 13
C

Catatan atas laporan keuangan · 32


L

Laba · 9
D Laporan arus kas · 29
Laporan Keuangan · 19
DEBIT · 13 Laporan laba rugi · 19
deffered expenses · 67 Laporan perubahan modal · 22
deffered revenue · 68 Laporan posisi keuangan · 25
Liabilities · 9

F
M
FOB distination · 114
FOB shiping point · 114 Modal · 10
Freight in · 114

206
Persediaan · 179
N
Perusahaan dagang · 110
Perusahaan industri · 179
Neraca lajur · 79
Perusahaan jasa · 92
Neraca saldo · 66
Perusahaan Perorangan · 6
Neraca saldo penutup · 84
Perusahaan Persekutuan · 6
Perusahaan Perseroan · 6
pos deferred · 67
O
potongan penjualan · 118
PSAK · i, 19, 29, 32, 81, 179
Owner’s Equity · 9

P R

Retur penjualan · 117


Pemeriksaan Intern · 5
Pemeriksaan Laporan Keuangan · 5
Pendapatan · 9
S
Penganggaran · 5
Perfetual · 134
Saldo Normal · 14
periodic · 134
Siklus akuntansi · 55
persamaan dasar akuntansi · 34

207

Anda mungkin juga menyukai