Latifah Nur Aini 3
Latifah Nur Aini 3
SKRIPSI
Oleh:
LATIFAH NUR AINI
NIM 102180056
Pembimbing:
M.ILHAM TANZILULLOH, M.H.I.
NIP. 198608012015031002
SKRIPSI
Oleh:
Pembimbing:
M.ILHAM TANZILULLOH, M.H.I.
NIP. 198608012015031002
ii
iii
iv
v
MOTTO
ٍۢ ِ ِ ِ ۟ ِ َّيـٰٓأَيـُّها ٱل
وه ب ـت ك
ْ
ُ ُُ َ َ َٱ ف ىمًّۭ سمُّ ل ٍ َج
أ ل
ٰٓ َ إ ٍ
ن ْ َ ُ َ َ َ َ ين ءَ َامنُـٰٓو
ي دب منت اي دت ا ذإ ا َ ذ َ َ
”Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, maka hendaklah kamu menuliskanya.” (Al-
Baqarah:282)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemah, ed. Lajnah Pentashih Mushaf Al-
Qur’an Departemen Agama RI (Bandung: Penerbit Jumanatul ’Ali-ART, 2004), 2:282.
vi
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan, dengan keringat dan air mata karya tulis skripsi ini
Muhammad SAW. Kemudian teruntuk orang yang selalu hadir dalam hidupku :
1. Alm.Kedua orang tuaku (Bapak Slamet dan Ibu Maryatun) permata hidupku
3. Untuk seluruh orang-orang yang ada disekitarku yang tidak bisa ku sebutkan
satu per satu terimakasih atas semua hal baik yang diberikan sehingga skripsi
vii
ABSTRAK
Aini, Nur Latifah. 2022. Tinjauan Fatwa DSN MUI Terhadap Standard
Contract Pt I Grow Resources Indonesia. Skripsi. Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institute Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo. Pembimbing M.Ilham Tanzilulloh, M.H.I.
Kata kunci/keyword: Kontrak baku, Mudarabah, Wakalah bil Ujrah
Standard contract atau kontrak baku menjadi hal yang sangat penting untuk
dibaca dan dipahami sebelum melakukan transaksi. Kontrak baku dalam Fatwa
DSN MUI Nomor 117/DSN-MUI//II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis
Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah menyebutkan bahwa kontrak
baku harus memenuhi prinsip keseimbangan, keadilan dan kewajaran. Dalam
prakteknya kontrak baku PT I Grow Resources Indonesia bertentangan dengan
fatwa di atas diantaranya pembagian keuntungan berdasarkan persentase jumlah
modal bukan dari keuntungan, pengalihan tanggung jawab jika terjadi kerugian
atau hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan diadakanya pembiayaan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana analisis fatwa
DSN MUI No: 115/DSN-MUI/IX/2017 terhadap pembagian margin fintech PT I
Grow Resources Indonesia? Bagaimana analisis fatwa DSN MUI No: 113/DSN-
MUI/IX/2017 terhadap pengalihan tanggung jawab PT I Grow Resources
Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan
objek penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data adalah
observasi, wawancara, dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah metode deduktif.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pembagian keuntungan I Grow
bertentangan dangan Fatwa DSN No 117 dimana dalam fatwa disebutkan bahwa
pembiayaan tidak diperbolehkan ada unsur riba sementara I Grow menetapkan
jumlah keuntungan dengan nominal mutlak, hal ini dapat dipersamakan dengan
riba yakni adanya penambahan atas penangguhan modal. Hal ini juga diperkuat
dengan fatwa No 115 bahwa keuntungan mudarabah harus dibagi berdasarkan
keuntungan yang didapat sehingga nominal bersifat fluktuatif. 2) Bentuk
pelepasan tanggung jawab I Grow bertentangan dengan Fatwa DSN MUI. Dalam
kontrak baku I Grow disebutkan bahwa I Grow mengalihkan tanggung jawabnya
kepada pengelola modal apabila terjadi kerugian. Sedangkan ketentuan Fatwa
DSN MUI No 117 menyatakan bahwa kontrak baku harus memenuhi unsur
keseimbangan, keadilan dan kewajaran. Fatwa DSN MUI No 113 menyatakan
bahwa dalam hal resiko pekerjaan penyelenggara tidak wajib menanggung
kerugian kacuali jika penyelenggara melakukan mukholafah al-syuru>th, ta’addi,
dan taqshi>r. Dalam ketentuan mengenai ta’addi yakni melakukan perbuatan yang
seharusnya tidak dilakukan yakni I Grow semestinya tidak melakukan perbuatan
lepas tangan begitu saja ketika terjadi masalah, kerugian ataupun keterlambatan
dalam pemenuhan kewajiban pengelola modal. I Grow sebagai penyelenggara
berperan sebagai surveyor yang bertugas memilih calon penerima modal, jenis
usaha, perkembangan usaha sampai berakhirnya usaha.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW
Resources Indonesia yang tidak sesuai dengan Fatwa DSN MUI No. 113, 115 dan
117. Hal yang tidak sesuai diantaranya mengenai pembagian keuntungan dan
pengalihan tanggung jawab jika terjadi masalah oleh penyelenggara, dalam arti
berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang ikut membantu baik secara moril maupun materil sehingga
kepada:
1. Dr. Hj.Evi Muafiah, M. Ag. Selaku rektor IAIN Ponorogo yang telah
2. Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I. selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
ix
3. M. Ilham Tanzilulloh, M.H.I. selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
dengan baik.
4. Bapak Ibu dosen dan segenap civitas akademika IAIN Ponorogo yang telah
Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik pada beliau semua atas
support dan jasanya yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap dengan
adanya penulisan skripsi ini dapat mewujudkan tujuan dan maksud dari penyajian
skripsi ini.
penulis menyadari betul skripsi ini tidak luput dari adanya kekhilafan, kekurangan
dan kesalahan, maka dari itu penulis mengarapkan kritik dan saran yang
memberikan kemanfaatan bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
ب b
ذ dh
ط t
ل l
ت t
ر r
ظ z}
م m
ث th
ز z
ع ‘
ن n
ج j
س s
غ gh
ه h
ح h{
ش sh
ف f
و w
خ kh
ص s}
ق q
ي y
4. Kata dalam bahasa asing yang belum terserap menjadi bahasa baku Indonesia
5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi.
xi
Contoh: Ibn Thaymi>yah bukan Ibnu Thaymi>yah. Inna al-di>n ‘inda Alla>h al-
Isla>m bukan Inna al-di>na ‘inda Alla>hi al-Isla>mu. … Fahuwa waji>b bukan
6. Kata yang diakhiri dengan ta>’ marbuta>h dan berkedudukan sebagai sifat
Contoh:
ditransliterasikan dengan i>. Jika i> diikuti dengan ta>’ marbu>t}ah maka
mu’ayyid, muqayyid.
xii
DAFTAR ISI
MOTTO ....................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN.....................................................................................................vii
ABSTRAK ................................................................................................................viii
F. Metode Penelitian.....................................................................................11
xiii
A. Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi .............................................23
INDONESIA .............................................................................................................33
A. Kesimpulan ..............................................................................................52
B. Saran .........................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
✓ LEMBAR SALINAN FATWA DSN MUI
RESOURCES INDONESIA
✓ TRANSKIP WAWANCARA
✓ RIWAYAT HIDUP
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini tengah kita rasakan perubahan era teknologi terutama industri
4.0 yang sedikit banyak mengubah life style, cara kerja, serta cara berinteraksi
kita dengan yang lainya. Begitu luas cakupan serta kompleksitasnya membuat
kecepatan revolusi baru ini. Perubahan terjadi pada setiap lini kehidupan mulai
model bisnis baru terutama pada layanan jasa keuangan bank maupun non
bank. OJK mencatat di tahun 2019 IKNB (Industri Keuangan Non Bank)
mengalami penigkatan aset yang signifikan 4,03%1 dari menjadi 7,09 %, serta
institusi yang terdiri dari 92 unit usaha syariah dan 105 perusahaan yang
1
Sri Nurhayati dan Wasilah, “Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia,”
Otoritas Jasa Keuangan 53, no. 9 (2019): 50.
2
OJK, “Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2019 Sinergi Dalam
Membangun Ekosistem Ekonomi Dan Keuangan Syariah,” Otoritas Jasa Keuangan 53, no. 9
(2019): 55.
3
Jadzil Baihaqi, “Financial Technology Peer-To-Peer Lending Berbasis Syariah Di
Indonesia,” TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law 1, no. 2 (2018): 116.
1
2
transaksi yang dulu dilakukan dengan waktu yang lama serta jarak yang jauh,
mereka dalam melakukan transaksi. Pelayanan yang super cepat dan efisien
adanya fintech akan membantu peningkatan inklusi finansial, selain itu dengan
adanya fintech ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil dan
memberikan angunan.2
Sampai tahun 2020 ini sudah 149 fintech terdaftar di OJK.3 Hemat
pembiayaan yang cepat, transparan dan efisien. Oleh karena itu sangat
1
Inklusi finansial adalah kemampuan individu atau bisnis dalam kepemilikan keuangan
yang cukup untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang tepat dan berkelanjutan.
2
Sri Adiningsih, Transformasi Ekonomi Berbasis Digital Di Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2019), 88.
3
Otoritas Jasa Keuangan, “Perkembangan Fintech Lending Desember 2020,” Otorisasi
Jasa Keuangan, 2020, 6.
3
DSN MUI terdapat beberapa akad syariah yang dibahas antara lain akad jual
beli, mudarabah, ijarah, musyarakah, qard, wakalah, wakalah bil ujrah dan
akad baku.5 Peraturan hukum ini dapat menjadi pedoman masyarakat dalam
menegosiasi atau mengubah klausul-klausul yang sudah dibuat oleh salah satu
pihak. Pihak konsumen berada pada posisi take it or leave it. Kontrak baku
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya.6
4
Otoritas Jasa Keuangan, “Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 77 /POJK.01/2016
Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi,” Otoritas Jasa
Keuangan, 2016, 2.
5
DSN-MUI, “Fatwa DSN MUI Nomor 117/DSN-MUI//II/2018 Tentang Layanan
Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah,” Himpunan Fatwa DSN
MUI, 2018, 7.
6
Wawan Muhwan, Hukum Perikatan, ed. Beni Ahmad Saebeni (Bandung: Pustaka Setia,
2011), 342.
4
konsumen.7
Berbasis Teknologi Informasi poin kedua bahwa “Akad Baku yang dibuat
pemberi pembiayaan”.8 Dari ketiga regulasi diatas pada intinya adalah setiap
perjanjian yang dibuat haruslah tidak merugikan salah satu pihak, harus ada
dipersamakan jenis transaksinya dengan objek yang akan diteliti oleh penulis.
7
Otoritas Jasa Keuangan, “Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
13/Seojk.07/2014,” Otorisasi Jasa Keuangan, 2014, 2.
8
DSN-MUI, “Fatwa DSN MUI Nomor 117/DSN-MUI//II/2018 Tentang Layanan
Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah,” 9–14.
9
Beni Ahmad Saebeni, Hukum Ekonomi & Akad Syariah Di Indonesia (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2018), 20.
5
alaih), akad, modal usaha (ra>’s ma>l al-mudha>rabah), nisbah. Dalam fatwa
dengan modal pokok serta biaya operasional, selain itu nisbah harus disepakati
dan dinyatakan secara jelas dalam bentuk angka presentase. Nisbah tidak
sistem pendelegasian dengan upah atau biasa disebut dengan wakalah bil
ujrah. Dalam fatwa DSN MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017 wakalah bil ujrah
فَابْـ َعثُـْٰٓوا اَ َح َد ُك ْم بَِوِرقِ ُك ْم ه ِذٰٓهِ اِ َل الْ َم ِديْـنَ ِة فَـ ْليَـْنظُْر اَيـُّ َهآٰ اَْز كى طَ َع ًاما فَـ ْليَأْتِ ُك ْم
pemberian ujrah (fee). Ujrah ini diberikan sebagai balas jasa karena wakil
telah mau membantu muwakil dalam melakukan hal yang telah didelegasikan.
Dalam hal terkait ketentuan objek wakalah disebutkan bahwa wakil tidak
taqshi>r, ta’addi.13
mengeluarkan modal dengan para petani sebagai penerima modal. Saat ini I
lahan 10.000 hektar lebih dengan memperoleh hasil pertanian yang baik dan
berbasis android ataupun IOS. I Grow sampai saat ini sudah di download lebih
12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemah, ed. Lajnah Pentashih Mushaf Al-
Qur’an Departemen Agama RI (Bandung: Penerbit Jumanatul ’Ali-ART, 2004, 18:19.
13
Ibid., Fatwa DSN MUI Nomor 113, 6-7.
14
PT I Grow Resources Indonesia, “Investasi I Grow,” n.d., https://igrow.asia/page#about
(diakses pada tanggal 16 Oktober 2021, jam 08.00).
7
dari 50.000 pengguna ponsel pintar. Dalam kontrak baku dari I Grow
modal dan I Grow yang tidak berubah karena sebab apapun, termasuk dan
tidak terbatas bila terjadi perubahan moneter. Sehingga meskipun pada saat
Selain itu ada pula klausul yang menyebutkan segala bentuk kerugian
bertanggung jawab dan dibebaskan dari ganti rugi terhadap klaim, tuntutan,
15
PT I Grow Resources Indonesia, “Standard Contract,” 2020, 2013–15.
16
Ibid., Standard Contract.
8
B. Rumusan Masalah
Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Resources Indonesia.
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Indonesia.
E. Telaah Pustaka
menjelaskan ada dua langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi posisi
pada skripsi ini dibahas tentang mekanisme pembagian margin dan pengalihan
Kedua jurnal Dodi Yarli yang berjudul “Analisis Akad Tijarah Pada
biaya investasi yang cenderung mahal sehingga hanya kalangan tertentu yang
dapat mengakses fintech. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang poin utama
Perbedaan penelitian Dodi Yarli dengan skripsi ini terletak pada syarat
utama dalam melakukan transaksi yakni dari segi keridhoan kedua belah
17
Alfhica Rezita Sari, “Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinjaman Dalam
Penyelenggaraan Financial Technology Berbasis Peer to Peer Landing Di Indonesia” Skripsi
(Yogyakarta: UII Yogyakarta, 2018).
18
Dodi Yarli, “Analisis Akad Tijarah Pada Transaksi Fintech Syariah Dengan Pendekatan
Maqhasid,” YudisiA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam 9, no. 2 (2018).
11
oleh keterbatasan waktu dalam dalam mencapai visi misi dengan adanya
Perbedaan skripsi Dedeh Ratna Sari dengan skripsi yakni skripsi Dedeh
Ratna Sari berfokus pada strategi dalam pengenalan dan penggunaan fintech,
sementara pada skripsi ini fokus pada detail transaksi yang dilakukan fintech.
F. Metode Penelitian
19
Dedeh Ratna Sari, “Efektivitas Fintech Office Bank Indonesia Dalam Menejemen Resiko
Dan Perlindungan Konsumen Untuk Kelancaran Sistem Pembayaran,” Skripsi (Jambi: UIN Sultan
Thaha Saifuddin, 2018).
20
Disebut postpositivistik karena metode penelitian ini berlandaskan pada postpositivisme.
Metode ini memandang sesuatu fenomena yang utuh, kompleks dan dinamis yang berhubungan
dengan gejala yang bersifat interaktif.
12
terbuka dan tidak terdapat manipulasi. Dalam hal ini peneliti tidak
hubungan satu sama lainya maka pelu adanya pendalaman rincian dan
21
Metode artistik yakni metode penelitian yang lebih bersifat seni (kurang berpola).
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2019), 18.
23
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan (Bandung:
Refika Aditama, 2012), 181.
13
kuantitatif.
penjumlahan bagian-bagiannya.
personal antara yang peniliti dengan objek yang diteliti, hal ini
sehari-hari.24
menyeluruh.
24
Suharsaputra, 187.
14
literatur pada jurnal, buku, dan penelitian yang berkaitan dengan kasus
ini adalah studi kasus (case studies) yakni sebuah penelitian yang
yang akan diteliti. Dengan penelitian studi kasus gambaran penelitian akan
diungkap lebih mendalam dan detail tentang objek maupun situasi. Dalam
studi kasus ini melakukan kegiatan eksplorasi yang mendalam dari suatu
sistem atau mekanisme yang terikat dengan pengumpulan data yang luas,
25
Suharsaputra, 186.
26
Eko Sugiyarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Suaka Media,
2016), 11.
15
2. Sumber Data
a. Primer
dari objek yang diteliti tanpa melalui perantara. Bisa berupa tulisan,
oleh pihak terkait mulai dari cara menjadi mitra I Grow, cara
b. Sekunder
27
Ibid., Eko Sugiyarto, 12.
28
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015), 28.
29
Adrianus Arif Ariesto Hadi Sutopo, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan Nvivo
(Jakarta: Kencana, 2010), 5.
16
pengguna.
adalah:
a. Observasi
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, 298.
31
Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan, 209.
17
lebih komprehensif.
semakin lengkap, tajam dan akurat, dapat melihat hal-hal yang kurang
ataupun tidak diamati oleh orang lain karena dianggap “biasa” serta
b. Wawancara/interview
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, 230.
18
Grow dari tiap-tiap jenis usaha yang berbeda yang tersebar di beberapa
dihimpun. Hal ini berguna untuk mengurangi bias yang bersumber dari
permasalahan penelitian.
data dan referensi terkumpul dan sudah dirasa cukup maka peneliti
dan analitis.
33
Julio Warmansyah, Metod Penelitian Dan Pengolahan Data Untuk Pengambilan
Keputusan Pada Perusahaan (Yogyakarta: Depublish, 2020), 20.
34
Rini Dwi Astuti, Metode Penelitian (Malang: UB Press, 2017), 212.
19
analisis dengan hukum Islam dan fatwa DSN MUI sehingga diperoleh
dilakukan.
35
Muljono Damopoli Muhammad Yaumi, Action Research (Jakarta: Kencana, 2014), 138.
20
verifikasi)
penelitian kualitatif yang bersifat post positivisme yakni benar itu tidak
pengecekan keabsahan data dari berbagai sumber, cara dan waktu atau
36
Ibid., Muhammad Yaumi, 140.
37
Bachtiar S Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif,” Teknologi Pendidikan 10 (2010): 54.
21
G. Sistematika Pembahasan
sebagai berikut:
sistematika pembahasan.
38
Kiki Pradatha and Nani Nurani Muksin, “Komunikasi Pemasaran Secara Persuasif
Melalui Infografis Pada Instagram Ethis,” Jurnal Ilmu Komunikasi Politik Dan Komunikasi Bisnis
5, no. 1 (2021): 31.
BAB II
TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam era teknologi terutama industri 4.0 yang sedikit banyak mengubah
life style, cara kerja, serta cara berinteraksi kita dengan yang lainya. Begitu luas
dalam menangkap keluasan serta kecepatan revolusi baru ini. Perubahan terjadi
pada setiap lini kehidupan mulai dari bidang ekonomi, kesahatan, pendidikan,
sosial dan lain sebagainya. Banyak sekali pergeseran industri yang ditandai
dengan munculnya berbagai model bisnis baru terutama pada layanan jasa
keuangan bank maupun non bank. Industri layanan jasa keuangan non bank
berkembang begitu pesat terutama pada layanan berbasis teknologi dan informasi.
teknologi dan informasi dengan hukum syariah yakni Fatwa DSN MUI sebagai
berikut:
1
Muhammad Afdi Nizar, “Financial Technology ( Fintech ): It’s Concept and
Implementation in Indonesia,” Munich Personal RePEc Archive 5, no. 98486 (2020): 3.
22
23
dengan waktu yang lama serta jarak yang jauh, sekarang lewat genggaman
transaksi. Pelayanan yang super cepat dan efisien tentu menambah minat
Sampai tahun 2020 ini sudah 149 fintech terdaftar di OJK.2 Hemat
pembiayaan yang cepat, transparan dan efisien. Oleh karena itu sangat
jasa layanan keuangan yang ada. Fokus utama pada jasa layanan
fintech yang market share setara atau bahkan lebih cepat dibandingkan
b. Fintech membuka peluang yang lebih besar bagi kalangan dunia usaha
dan rumah tangga serta usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam
1
Jadzil Baihaqi, “Financial Technology Peer-To-Peer Lending Berbasis Syariah Di
Indonesia,” Tawazun : Journal of Sharia Economic Law 1, no. 2 (2018): 116.
2
Otoritas Jasa Keuangan, “Perkembangan Fintech Lending Desember 2020,” 6.
24
governance data. Hal ini muncul karena sistem yang rentan dan proses
Selain resiko data pribadi, hal yang tak kalah penting adalah usaha
2. Pembiayaan Syariah
3
Muhammad Afdi Nizar, “Financial Technology ( Fintech ): It’s Concept and
Implementation in Indonesia,” 14.
25
diataranya:
1. Subjek Hukum
4
Faoeza Hafiz Saragih, “Pembiayaan Syariah Sektor Pertanian,” Jurnal Agrica 10, no. 2
(2017): 113, https://doi.org/10.31289/agrica.v10i2.1458.
5
Ibid., Faoeza Hafiz Saragih, 116.
26
tekonologi informasi.
Akad baku adalah akad atau perjanjian tertulis yang dibuat secara
haram.
pemberi pembiayaan.7
6
DSN-MUI, “Fatwa DSN MUI Nomor 117/DSN-MUI//II/2018 Tentang Layanan
Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah,” 9.
28
Mudarabah
fatwa induk yang ruang lingkupnya lebih luas terkait kegiatan usaha
akad Mudarabah:
1. Mudarabah
2. Akad
Sighat akad dinyatakan secara jelas oleh kedua belah pihak yakni
antara sha>hib al-ma>l dan mudha>rib baik secara lisan, tulisan, isyarat,
yang berlaku.
7
Ibid., Fatwa DSN MUI Nomor 117, 9.
29
adalah orang atau sesuatu yang dapat dipersamakan dengan orang baik
4. Modal
atau angka presentase dari modal usaha hal ini dikarenakan apabila
nisbah dibagi berdasarkan modal usaha maka akan ada salah satu pihak
6. Objek Usaha
8
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 115/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Mudharabah,” 1–6.
30
ta’addi. 10
Ujrah
diataranya:
2. Akad
9
Ibid., Fatwa DSN MUI Nomor 115, 1-6.
10
Ibid., Fatwa DSN MUI Nomor 115, 1-6.
31
yakni antara muwakkil dan wakil baik secara lisan, tulisan, isyarat,
kepadanya.
4. Objek Wakalah
(taqshi>r).
5. Ujrah
wakil atas jasa yang telah dilakukan Ujrah dapat berupa uang
11
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 113/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Wakalah Bil Ujrah,” 7–8.
BAB III
mendapatkan izin resmi dari OJK pada 18 Sptember 2017 dengan nomor
spiritualitas agro karena Muhaimin Iqbal lahir dan tumbuh besar dengan
ajaran Islam yang kuat. Lahirnya I Grow terinspirasi dari QS: Hud ayat 61
1
PT I Grow Resources Indonesia, “Investasi I Grow,” n.d., https://igrow.asia/page#about
(diakses pada tanggal 4 Januari 2022, jam 12.08.)
33
34
yang intisarinya berisi manusia tercipta dari tanah dan manusia harus
penerapan akadnya sudah menggunakan akad syariah, hal lain yang juga
sudah dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia, hal ini tidak terlepas
secara optimal dan jutaan petani yang masih hidup di bawah garis
populasi mereka. Selain itu kebutuhan pangan dari hasil pertanian yang
1
Hijriatu Sakinah, “Fastabiq : Jurnal Studi Islam Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi
Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah : Tinjauan Fatwa DSN NOMOR 117 / DSN-MUI / II /
2018” 2, no. 1 (2021): 67.
2
Fawzi Bhakti Prestama, Muhammad Iqbal, And Selamet Riyadi, “Potensi Finansial
Teknologi Syariah Dalam Menjangkau Pembiayaan Non-Bank,” Al-Masraf : Jurnal Lembaga
Keuangan Dan Perbankan 4, no. 2 (2019): 152.
35
akan membutuhkan lahan pertanian dua kali lipat lebih banyak untuk
2. Jenis Produk
10.000 petani di luas lahan 10.000 hektar lebih dengan memperoleh hasil
pertanian yang baik dan berkualitas. Seperti aplikasi pada umunya I Grow
saat ini sudah di download lebih dari 50.000 pengguna ponsel pintar. 4
peternakan.
Apps Store.
3
Ibid., PT I Grow Resources Indonesia, (diakses pada tanggal 6 Januari 2022, jam 13.10).
4
Ibid.
36
b. Calon investor mengisi data diri yang meliputi identitas sesuai KTP,
diinginkan.
I Grow.
Grow.5
4. Kendala Organisasi
dipasarkan dalam lingkup kecil yakni seputar rekan organisasi sehingga ini
menjadi modal awal yang diperoleh I Grow. Seperti organisasi bisnis pada
yang tidak jujur, hasil panen yang tidak optimal, hasil yang tidak sesuai
dengan rencana. Hal ini terjadi seiring dengan perluasan skala bisnis I
Grow, mencari petani yang kredibel dan kompeten menjadi fokus utama I
5
Ibid.
37
Grow. Petani yang menjadi mitra I Grow melalui tahap seleksi oleh tim
satu tujuanya. Margin adalah bertambahnya nilai modal atau investasi setelah
dari presentase modal yang diinvestasikan. Hal ini dapat dikatahui dari
a. Produk Pertanian8
6
Anggun N. Fatimah et al., “Peer To Peer Lending Platform Igrow Dalam Pemberdayaan
Komunitas Petani,” Pengembangan SDM Indonesia Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Digital, no. October (2019): 120, https://www.researchgate.net/publication/344486840.
7
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 115/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Mudharabah,” 4.
8
Ibid., PT I Grow Resources Indonesia, (diakses pada tanggal 11 Januari 2022, jam 10.00).
38
b. Produk Peternakan9
9
Ibid.
10
Ibid.
39
juga dapat diketahui dari kesepakatan melalui kontrak baku milik inisial L.N11
Modal
11
L.N adalah salah satu investor fintech PT I Grow Resources Indonesia yang dalam
penelitian ini namanya disamarkan.
12
PT I Grow Resources Indonesia, “Standard Contract,” 2020, 7.
40
melalui melalui pernyataan Ibu Diyah Ayu dari Sragen sebagai investor
fintech I Grow:
“Saya sudah kedua kalinya ikut investasi di I Grow, dulu saya ikut
ayam petelur 1 tahun. Pertama itu saya ikut lumayan banyak
sekitar 10 lot, harga per lot nya Rp 2.500.000, keuntunganya ya
lumayan skitar 18% sekitar Rp 4.500.000,”15
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Andre Aval dari
Tahun 2018 saya ikut proyek jagung dan lancar-lacar saja, smpai
saya berani naruh uang sekitar 100 juta itu proyeknya beda-beda
sekalian biar bisa bantu petani. Yang Jagung itu saya ikut 10 lot
harga per lot Rp 2.000.000 selama setahun, marginnya 18% ya
13
Ibid.
14
Diyah Ayu, “Hasil Wawancara” Madiun 18 Februari 2022.
15
Muklis, “Hasil Wawancara,” Madiun 23 Maret 2022.
41
dapat dijual oleh penerima modal kepada pembeli yang telah ditetapkan oleh
melepaskan diri dari segala bentuk tanggung jawab atas kerugian yang
dialami, hal ini dapat diketahui dari kontrak baku. Dalam kontrak baku milik
modal oleh pengelola modal, serta membebaskan I Grow dari ganti rugi,
16
Andre Aval, “Hasil Wawancara” Madiun 18 Februari 2022.
17
Devi, “Hasil Wawancara” Madiun 18 Februari 2022.
18
Ibid., PT I Grow Resources Indonesia, (diakses pada tanggal 12 Januari 2022, jam 10.00).
42
klaim, tuntutan, gugatan dan tindakan proses hukum yang diderita oleh sebab
Selain kontrak baku hal mengenai pelepasan tanggung jawab juga dapat
L.N dari pihak I Grow. Dimana dalam kurun waktu satu tahun kontrak I Grow
pelaporan yang tidak rutin selama proses masa tanam, pengakhiran kontrak
pengembalian pokok dan keuntungan namun tidak ada penjelasan dari pihak I
bulan dengan pembagian margin yang akan dikirim 2 sesi yakni bulan
19
Ibid., Standard Contract, 5.
43
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Andre Aval dari
20
Ibid.,PT I Grow Resources Indonesia, (diakses pada tanggal 2 Februari 2022, jam 16.00).
21
Ibid,.Diyah Ayu.
22
Ibid,.Muklis.
44
23
Ibid.,Andre Aval.
24
Ibid.,Devi.
BAB IV
tersebut dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.1 Dalam mudarabah prinsip
saling percaya sangat diutamakan karena tidak ada jaminan terhadap usaha
pemilik modal sudah sesuai dengan ketentuan fatwa yakni modal usaha dapat
kedua belah pihak. Untuk nominal modal I Grow sudah menyiapkan berapa
1
DSN-MUI, “Fatwa DSN MUI Nomor 117/DSN-MUI//II/2018 Tentang Layanan
Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah,” 7.
45
46
hanya perlu memilih jenis usaha yang sesuai dengan modal yang mereka
miliki.
berasal dari kelebihan modal namun berasal dari persentase jumlah modal
dharar, zhulm dan haram. Mudarabah bisa dikatakan sah dari segi hukum
dengan hal yang bertentangan dengan fatwa di atas yakni riba dimana ada
Hal demikian juga diperkuat dengan Fatwa DSN MUI No: 115/DSN-
nisbah bagi hasil poin ke 3 yang berisi sistem pembagian nisbah harus
diperbolehkan dalam bentuk nominal atau angka presentase dari modal usaha1
hal ini dikarenakan apabila nisbah dibagi berdasarkan modal usaha maka akan
ada salah satu pihak yang menerima hasil usaha secara tidak adil. Jumhur
dapat.2
tidak jauh beda dengan sistem bunga yang diterapkan oleh perusahaan
berupa persentase dari dana yang disimpan, dimana sudah ditetapkan di awal
lagi melihat kemungkinan laba rugi yang terjadi. Dalam sistem syariah, sistem
bagi hasil yang ditetapkan yakni nisbah (presentase bagi hasil) yang sudah
diketahui dengan pasti, tergantung dengan laba rugi yang akan terjadi nanti.3
1
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 115/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Mudharabah,” 1–6.
2
Thabrani, “Mudharabah Perspektif Averroes (Studi Analisis Kitab Bidayat Al-Mujtahid
Wa Nihayat Al-Muqtashid),” 12.
3
Nur Zalailiyah, “Perbedaan Suku Bunga Bank Konvensional Dan Bagi Hasil Bank
Syariah Tahun 2011-2013,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 3, no. 2 (2014): 2.
48
Akad wakalah bil ujrah dalam Fatwa adalah akad wakalah yang diikuti
wakil dari pemilik modal. Sebagai wakil I Grow akan mengalokasikan dana
pada sasaran yang tepat. Sehingga I Grow bertindak sebagai surveyor yang
akan memilih calon pelaku usaha, jenis usaha, perkembangan usaha sampai
pokok dan margin keuntungan dari pengelola yang nantinya akan dikirim
biaya layanan pembiayaan.5 Selain hal yang telah disebutkan di atas hal lain
yang juga tak kalah penting adalah terkait pelepasan tanggung jawab atas
resiko yang timbul. Dalam kontrak baku nomor 9 poin a b c disebutkan secara
Grow dari ganti rugi, klaim, tuntutan, gugatan dan tindakan proses hukum
yang diderita oleh sebab apapun. Apabila I Grow tidak dapat melanjutkan
4
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 113/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Wakalah Bil Ujrah,” 6.
5
PT I Grow Resources Indonesia, “Standard Contract,” 7.
49
setelahnya sampai dengan kontrak berakhir tidak ada tindak lanjut ataupun
disertai dengan ujrah atau fee yang diberikan kepada penyelenggara, sehingga
biaya jasa layanan ini tentu sudah sesuai dengan fatwa DSN nomor 117,
namun pada bagian pelepasan tanggung jawab terdapat hal yang tidak sesuai
dengan fatwa yakni dalam sebuah kontrak baku haruslah memenuhi unsur
bentuk ganti rugi kepada penerima modal dan tanggung jawab akhir
pembiayaan kepada pemilik dan penerima modal. Hal ini tentu jauh dari unsur
6
Ibid 4.
7
PT I Grow Resources Indonesia, “Investasi I Grow,” n.d., https://igrow.asia/page#about
(diakses pada tanggal 4 Januari 2022, jam 12.08.)
50
bertugas memilih penerima dana serta memantau usaha dari awal sampai
akhir.
Dalam hal upah atau ujrah juga diperkuat dalam fatwa DSN MUI No:
kualitas dari ujrah harus jelas baik berupa nominal, angka ataupun presentase
yang telah disepakati kedua belah pihak dalam akad.8 Selain upah, pelepasan
tanggung jawab oleh penyelenggara juga diatur dalam fatwa ini yakni
penyelenggara tidak dapat lepas tangan begitu saja apabila terjadi hal-hal yang
tidak sesuai dengan tujuan diadakanya perjanjian. Dalam hal resiko pekerjaan
bahkan sampai gagal bayar, manajemen kontrol tentu menjadi hal yang harus
8
DSN-MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 113/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Wakalah Bil Ujrah,” 7–8.
9
DSN-MUI, 8.
51
PENUTUP
A. Kesimpulan
presentase dari modal maka hal ini dapat mengarah ke riba yakni adanya
52
53
dari ganti rugi, klaim, tuntutan, gugatan dan tindakan proses hukum yang
diderita oleh sebab apapun. Sedangkan ketentuan Fatwa DSN MUI Nomor
Wakalah Bil Ujrah yang menyatakan bahwa dalam hal resiko pekerjaan
B. Saran
membaca dan memahami terlebih dahulu isi kontrak. Leave it before take
it until sure.1
kepada pemilik atau penerima modal jika terjadi kerugian karena survey
usaha sampai berakhirnya usaha tentu penyelenggara juga tetap ikut andil
1
Farihah Mahmudah, “Analisis Kontrak Baku PT I Grow Prespektif Hukum Islam,”
Fakultas Syariah Dan Hukum (UIN Syarif Hidayatullah, 2019), 83.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Ariesto Hadi Sutopo, Adrianus Arif. Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan
Nvivo. Jakarta: Kencana, 2010.
Saebeni, Beni Ahmad. Hukum Ekonomi & Akad Syariah Di Indonesia. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2018.
Nur Zalailiyah. “Perbedaan Suku Bunga Bank Konvensional Dan Bagi Hasil
Bank Syariah Tahun 2011-2013.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya 3, no. 2 (2014): 1–12.
Saragih, Faoeza Hafiz. “Pembiayaan Syariah Sektor Pertanian.” Jurnal Agrica 10,
no. 2 (2017): 112. https://doi.org/10.31289/agrica.v10i2.1458.
Sari, Dedeh Ratna. “Efektivitas Fintech Office Bank Indonesia Dalam Menejemen
Resiko Dan Perlindungan Konsumen Untuk Kelancaran Sistem
Pembayaran.” Skripsi. Jambi: UIN Sultan Thaha Saifuddin, 2018.
Yarli, Dodi. “Analisis Akad Tijarah Pada Transaksi Fintech Syariah Dengan
Pendekatan Maqhasid.” Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum
Islam 9, no. 2 (2018).
Referensi Internet:
kontrak
Informan Saya tahu pertama aplikasi I Grow ini dari internet tahun 2019
pulang dari luar negeri kerja disana, ya sedikit ada modal untuk
bulan, saya ikut 4 lot. Saya mulai kirim uang bulan Februari ke I
TRANSKIP WAWANCARA
kontrak
Informan Jawaban terakhir soal pisang cavendish dari I Grow itu intinya
kontrak
Informan Tahun 2018 saya ikut proyek jagung dan lancar-lacar saja, smpai
saya berani naruh uang sekitar 100 juta itu proyeknya beda-beda
sekalian biar bisa bantu petani. Harusnya dalam 2 tahun ini uang
saya sudah kembali tapi ya semua telat bayar. Sampai saat ini
masih ada 7 proyek yang masih jalan dan telat, apalagi yang
jagung dan ayam petelur. Dulu I Grow itu lancar-lancar saja, jadi
saya berani nambah terus. Tapi sejak 2020 mulai banyak yang
kontrak
Informan Saya sudah kedua kalinya ikut investasi di I Grow, dulu saya ikut
dihubungi nggak kaya yang terakhir ini saya ikut melon 1 tahun
2020 sampai sekarang nggak ada kabar, saya hubungi juga sulit
GAMBAR KINERJA APLIKASI FINTECH I GROW
Gambar 1. 1 Gambar 1. 2
Gambar 1. 4
Gambar 1. 3
Gambar 1. 5 Gambar 1. 6
Gambar 1. 8
Gambar 1. 7
Gambar 3. 10
Gambar 1. 9