Skripsi Muhammad Thoriq Sahala Asysyufi
Skripsi Muhammad Thoriq Sahala Asysyufi
SKRIPSI
NIM : 18.01.0109
AL-QUDWAH DEPOK
2022
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Thoriq Sahala Asysyufi
NIM : 18.01.0109
Jurusan/Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : Tinjauan Maqashid Syari’ah Terhadap Akad Mudharabah
Dalam Transakasi Penggarapan Lahan (Studi Kasus Program Pemberdayaan Pada
Yayasan Spirit Membangun Ukhuwah Islamiyah, Lembah Barokah Ciboleger,
Lebak, Banten)
iii
MOTTO
، وخدمة العلم، وضيق العيش، ولكن من طلبه بذلة النفس،أيطلب أحد هذا العلم بالملك وعز النفس فيفلح
"Tidaklah seorang menuntut ilmu dalam kekayaan dan jiwa yang tinggi
kemudian berhasil, tetapi siapa yang menuntut ilmu dengan jiwa yang merasa
kurang, susah dalam penghidupan, mengabdi pada ilmu dan jiwa yang penuh
(Imam Syafi’i)
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk
iv
ABSTRAK
Kesimpulan dalam skripsi ini yaitu warga Lembah Barokah Ciboleger harus
melalui beberapa prosedur yang telah ditentukan oleh yayasan sebelum
menggarap lahan. Tinjauan Maqashid Syariah terhadap akad mudharabah yaitu
adalah sesuai dengan ketentuan hukum muamalahnya dan masyarakat
mendapatkan maslahat dari praktik mudharabah ini baik itu yang bersifat
dharuriyat (kebutuhan premier), hajiyat (kebutuhan sekunder), maupun tahsiniyat
(kebutuhan tersier).
v
ABSTRACT
The results of this study indicate that the practice of mudharabah in land
cultivation transactions in the Lembah Barokah Ciboleger provides several
benefits for the people of the Lembah Barokah Ciboleger village both in terms of
economy, social and religion.
vi
KATA PENGANTAR
bismillahirrahmanirrahim
vii
5. Dosen dan staf STAI Al-Qudwah Depok
6. Pengurus YASMUI Lembah Barokah Ciboleger
7. Umi, Abi tercinta, saudara, keluarga, dan masyarakat Lembah Barokah
Ciboleger yang telah membantu saya selama ini
Semoga bantuan jasa yang telah diberikan kepada penulis, Allah catat
sebagai amal ibadah yang akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
Amin ya robbal ‘alamin.
Depok, 2022
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
MOTTO................................................................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xi
C. Pertanyaan Penelitian........................................................................................8
2. Fiqih Muamalat.................................................................................................30
3. Akad Mudharabah.............................................................................................36
C. Kerangka Berpikir............................................................................................53
ix
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................55
A. Temuan Penelitian............................................................................................66
B. Pembahasan Penelitian.....................................................................................82
A. Kesimpulan.......................................................................................................96
B. Saran.................................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100
LAMPIRAN.........................................................................................................103
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamin, artinya Islam adalah
agama yang membawa rahmat untuk semua umat. Dikatakan demikian karena
kepada umat manusia. Selain itu Islam juga agama yang bersifat universal dan
dan berlaku pada setiap zaman. Di dalam agama Islam tidak ada satupun masalah
yang tidak dijelaskan secara mendalam baik itu mengenai tentang perekonomian,
Agama Islam sendiri dalam menetapkan semua hukum yang ada, baik
berupa perintah maupun larangan pastinya ada nilai atau tujuan yang ingin
dicapai untuk kemaslahatan umat manusia, atau yang biasa disebut dengan
merupakan ilmu yang terlahir dari kajian ushul fiqh untuk melakukan istinbathul
1
2
merupakan hal penting untuk menjadi alat analisis menyimpulkan sebuah hukum
sebagai berikut:
dunia, atau seperti yang ditegaskan oleh Al Izz Ibnu Abdis Salam sebagai
berikut:
memerlukan ibadah kita itu. Tidak memberi manfaat kepada Allah taatnya
meningkatkan harkat dan martabat seluruh masyarakat yang berada dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
baik itu dari pemerintah atau lembaga-lembaga non pemerintah yang berfokus
masyarakat yang menggunakan barang atau jasa hasil usaha mikro kecil dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, dunia usaha yang bisa berjalan lancar sehingga
tidak terjadi kecurangan yang berakibat terpuruknya usaha mikro kecil serta
lembaga keuangan maupun lembaga sosial baik itu milik pemerintah ataupun non
Keterbatasan modal baik itu modal investasi awal, modal kerja atau produksi, dan
modal operasional akan menyebabkan ruang gerak usaha mikro kecil semakin
usaha. Bila hal tersebut tidak bisa teratasi dengan baik, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan akan kembali sulit
diupayakan.
mereka harus bisa memanfaatkan kelebihan atau potensi yang dimiliki dari suatu
daerah tersebut, mulai dari kondisi sosial maupun geografis, seperti halnya
petani atau segala pekerjaan yang berkaitan dengan cocok tanam, oleh karena
kondisi yang ada tersebut, maka akan banyak terjadi praktik muamalat salah
satunya adalah akad mudharabah dalam menggarap lahan atau kebun, dikarenakan
sebagian masyarakat tidak memiliki luas lahan yang cukup yang bisa mereka
gunakan untuk bercocok tanam. Praktik muamalat seperti ini sangat dibutuhkan
finansial maupun unsur lain yang sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan
perekonomian mereka.
keterbatasan dalam kepemilikan lahan atau kebun yang dapat mereka gunakan
bisa teratasi, dan tentunya akad mudharabah yang mereka praktikkan harus sudah
sesuai dengan tuntunan syari’at agar tujuan dari pada akad mudharabah bisa
tercapai sepenuhnya.
dalam Islam dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki kemampuan
untuk memanfaatkan lahan namun tidak mempunyai hak kepemilikan agar bisa
memanfaatkan dan mengelola lahan begitu juga sebaliknya ada masyarakat yang
mempunyai hak kepemilikan atas lahan yang cukup namun tidak memilki
meningkatkan kesejahteraan, maka dari itu sangat penting bagi masyarakat untuk
5
memerhatikan akad yang mereka lakukan dengan dengan ketentuan syari’at yang
ada untuk mencapai tujuan yang ada dalam akad mudharabah tersebut.
1. Al-Qur’an
Artinya: ...dan yang lainnya ada orang-orang yang berusaha dimuka bumi mencari
َض َوا ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ ِل هَّللا ِ َواذُْآرُوا هَّللا َ َآثِيرًا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
ِ ْت الصَّالةُ فَا ْنتَ ِشرُوا فِي األر ِ ُفَِإ َذا ق
ِ َضي
Artinya: Maka apabila telah ditunaikan salat, maka hendaklah kamu bertebaran
dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya
Artinya: Tidaklah dosa bagi kamu untuk mencari karunia dari Tuhanmu.Maka
apabila kamu berangkat dari Arafah (selesai wuquf), maka berzikirlah kamu
6
kepada Allah di Masy’aril Haram. Dan ingatlah Allah sebagaimana Dia telah
menunjuki kamu meskipun kamu sebelum itu sungguh termasuk orang-orang
yang sesat. (QS. Al-Baqarah: 198)
2. Hadist Nabi
َضةُ َواَ ْخالَط َ َث فِ ْي ِه َّن ْالبَ َرَآةُ ْالبَ ْي ُع اِلَى اَ َج ٍل َو ْال ُمق
َ ار ٌ َ ثَال.م. قَا َل َرسُوْ ل اهللا ص:ب ع َْن َأبِ ْي ِه قَا َل
ٍ صهَ ْي
ُ ح ْب ِن
ِ ِصال
َ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Khalal, terlah
menceritakan kepada kami Yasir bin Tsabit Al-Bazar, telah menceritakan kepada
kami Nashr bin Qosim dari Abdurrahman bin Daud dari Sholih bin Shuhaib R.A
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: tiga hal yang di dalam terdapat
keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudhrabah), dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu
Majah)2
Dalam surat Al-Jumu’ah ayat 10 dan surat Al-Baqarah ayat 198 ini sama-
sama mengandung sebuah dorongan atau motivasi bagi kaum muslimin untuk
melakukan upaya perjalanan usaha guna mencari karunia Allah SWT. Salah satu
bentuk usaha tersebut adalah dengan melakukan kerja sama dalam kontrak
Khadijah, dengan modal dari Khadijah. Beliau pergi ke Syam dengan membawa
mendapatkan keuntungan yang banyak dan beliau pun mendapat bagian dari
keuntungan itu.
muamalat yang ada, dikarenakan terkadang sebagian orang memiliki harta, tetapi
2
Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qazwaini, Sunan Ibnu Majah, Juz II, hlm. 768
7
terkadang ada juga orang yang tidak memiliki harta, tetapi ia mempunyai
manfaatnya.
kemaslahatan yang ada pada masyarakat, jadi dapat dikatakan bahwa semakin
baik dan benarnya kegiatan muamalat khususnya akad mudharabah yang terjadi
antara yayasan dan masyarakat Lembah Barokah Ciboleger akan berbanding lurus
bisa dirasakan oleh pihak yayasan maupun masyarakat selama 4 tahun, maka
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
adalah :
Ciboleger?
Barokah Ciboleger?
ditinjau dari maqashid syariah dalam akad mudharabah yang terjadi di Lembah
Barokah Ciboleger?
4. Strategi apa saja yang sudah dilakukan oleh yayasan untuk meningkatkan
mudharabah?
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi peneliti
b. Bagi yayasan
1. Yayasan bisa menerapkan teori muamalat dengan masyarakat secara baik dan
benar
c. Bagi masyarakat
A. Kajian Teori
pembahasan krusial pada aturan Islam yang tidak pernah luput dari pada perhatian
ulama. Sebagian ulama menempatkannya pada bahasan ushul fiqh, dan ulama lain
membahasnya menjadi materi tersendiri dan diperluas pada filsafat hukum Islam.
Bila diteliti seluruh perintah dan embargo atau larangan Allah pada Al-Qur'an,
begitu pula yang ada pada sunnah Nabi Muhammad SAW yang terumuskan pada
fiqh, akan terlihat bahwa semuanya memiliki tujuan eksklusif dan tidak terdapat
adanya satupun hukum yang sia-sia. Semuanya memiliki nasihat yang mendalam,
yaitu menjadi rahmat bagi umat manusia, sebagaimana yang ditegaskan pada
beberapa ayat Al-Qur'an, yang kemudian diantaranya terdapat pada surat Al-
Anbiya' :107, mengenai tujuan Nabi Muhammad SAW diutus. Rahmat semua
alam pada ayat tersebut diartikan sebagai kemaslahatan umat. Sedangkan, secara
sederhana maslahat itu bisa diartikan menjadi sesuatu yang baik dan bisa diterima
bagi logika atau akal sehat. Diterima logika atau akal sehat mengandung
pengertian bahwa logika atau akal itu bisa mengetahui dan tahu motif yang
terdapat pada penetapan suatu hukum atau aturan, yaitu lantaran mengandung
10
11
berlakunya peraturan tersebut oleh Allah SWT atau dengan menggunakan metode
hukum, dengan diangkatnya pembahasan tentang maqashid syari’ah itu maka tabir
penutup yang menjadi esensi di balik ditetapkannya hukum Islam maka suatu
hukum menjadi produk yang lebih dinamis dalam beradaptasi dengan adanya
yang terdiri dari kata Maqashid dan al-syariah. Menurut kata dasarnya, kedua
adalah jama’ (plural) dari kata ”maqshad” (mashdar mimy) dari kata kerja
legitimasi;
3
Al Ghazali, Al Mustashfa (Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyyah. 1993), hlm. 253
12
Sedangkan kata ”Syariah” secara harfiah berasal dari akar kata "syara'a"
dan memiliki arti sebagai sumber air (mata air) yang dapat digunakan sebagai air
minum, orang Arab menyebutnya: "masyra'at al-mai" artinya: "maurid al- mai"
(sumber air).4 Dalam kaitan ini, arti kata di atas dapat dipadukan karena kata
"Syariah" berarti jalan yang membekas menuju air karena sudah sering dilalui,
tetapi digunakan dalam pengertian sehari-hari sebagai sumber air yang selalu
diambil orang untuk keperluan hidup mereka. Dua kata di atas (Maqasid dan
syariah) jika digabung menjadi satu maka bisa menghasilkan makna sebagai
”maksud agama atau hal-hal yang menjadi maksud dan tujuan dalam agama”.
syari’ah ini, pada dasarnya sudah dimulai sejak masa Imam Madzhab dengan
dilalah al iqtdha di kalangan hanafiah sedang bagi Syafi’iyyah bahwa istilah al-
manthuq dan al-mafhum (mubarak, 2002: 76-83). Temuan ini menjadi indikasi
bahwa kajian maslahah dalam sejarah hukum Islam sudah dimulai sejak
munculnya para Imam Madzhab. Kajian ini mulai terarah di masa Imam
perdebatan ulama di masa itu lebih pada sumber hukum antara yang disepakati
4
Ibn Mandzur,Lisanul arab, (Beirut: Dar Shadir, 1998), hlm 238
13
konsep maqashid syari’ah. Namun kematangan teori ini berada di masa Islam
merupakan istilah yang digunakan oleh Imam Ishaq al-Syathibi dan Abdul Karim
semata.6
manusia.
dalam hukum Islam adalah setiap hal yang di maksudkan untuk memelihara
yaitu perlindungan terhadap agama (hifzd al-din), jiwa (hifzd al-nafs) akal
(hifzd –‘aql), keturunan (hifdz al-nasl), dan harta (hifzd al-maal). Setiap hukum
yang mengandung tujuan memelihara kelima hal tersebut disebut maslahat, dan
setiap hal yang membuat hilangnya lima unsur ini disebut mafsadah.
4. Lebih jauh dimaksud at-Thufi tentang almaslaha disini adalah al-maslaha yang
luas dari pada itu. Namun dalam hal ini, at-Thufi tidak membagi menjadi tiga
membedakan Thufi dengan ulama lainnya adalah bahwa al-maslaha itu terbatas
atau sebagian besar syariat-Nya, juga masuk dalam wilayah ini sifat-sifat
kemaslahatan manusia)9.
Adapun makna dari maqashid syari’ah menurut penulis sendiri adalah segala
tujuan syari’at dari setiap ketentuan yang berupa larangan atau perintah yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT yang terangkum dalam lima inti dasar syari’at yaitu
dan memelihara harta yang mana ini dimaksudkan agar manusia mendapatkan
kemaslahatan .
sebagai mana yang terdapat dalam QS. Al-Jassiyah/45:18 dan Asy- Syura/42:13
Kata syari’at menurut para ulama bisa diartikan dalam dua pengertian;
8
Ibnu Asyur, Maqasidusy Syariah Al Islamiyyah (Kairo: Dar El Kitab Al Misry, 2001), hlm. 5.
9
Ahmad Al-Raisuni, Al Fikr Al Maqasidiy (Casablanca: An Najah, 1999), hlm. 7.
16
1. Segala aspek kagamaan yang mencakup semua segi mulai dari akidah,
dimana syariah lebih dikhususkan untuk konteks amaliah atau perbuatan saja,
sedangkan akidah adalah pondasi atau tempat dari pada muncul dan
yang menjadi target dari adanya suatu nash dan hukum-hukum partikular agar
individu maupun sosial, yang dapat berupa perintah, larangan, ataupun mubah.
suatu hukum. Baik yang diwajibkan ataupun tidak. Kerana dalam setiap hukum
yang disyari’atkan oleh Allah SWT untuk umat muslim pasti terdapat hikmah
atau pelajaran.
dijaga, dengan dilarangnya praktik zina ini menghindarkan kaum perempuan dari
menular.
17
diketahui oleh manusia dengan akal pikiran mereka, begitu pula dengan
ditetapkannya perintah dan larangan Allah SWT. Semua bisa dipahami oleh
seorang hamba karena perintah dan larangan tersebut dibangun atas dasar
mashlahat. Allah menjelaskan hal ini secara eksplisit dalam beberapa firmannya,
di antaranya firman Allah SWT. QS. al-A’raf/7:157 dan juga dalam QS. Al-
A’raf/7:33, pada kedua ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa segala hal yang
telah disyari’atkan oleh Allah baik berupa larangan maupun perintah bukanlah
tanpa sebab, karena pada dasarnya setiap larangan yang disyari’atkan untuk
manusia itu memiliki tujuan agar terhindar dari segala macam bahaya.
syari’ah yaitu:
Arab karena nash yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis keduanya
3. Mengetahui ‘Illat dalam setiap perintah dan larangan Allah SWT. Karena
dengan mengetahui ‘Illat dalam sebuah hukum Allah SWT., maka akan
dalam masalah ibadah, misalnya ketika Allah SWT. menjelaskan tata cara
ibadah tertentu, maka selebihnya adalah bid’ah, dan itu salah satu
maqashidnya.
untuk menemukan satu maqashid (tujuan) dan ‘illat yang menjadi titik
a. Dharuriyat, yaitu kebutuhan yang harus ada dan terpenuhi atau bisa disebut
dengan kebutuhan primer. apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka
19
ketingkat yang dapat menyebabkan suatu kehancuran atau sama sekali tidak
berdaya.
mudah.
(maqashid umum).
tujuan tertentu, ia juga memberi atau tidak memberi kecuali untuk target tertentu,
begitu pula ia tidak menambah atau mengurangi sesuatu kecuali atas hikmah
Hal ini ditegaskan oleh Imam asy-Syatibi dan ath-Thahir ibnu ‘Asyur:
dijelaskan ‘illatnya)’.
dalam firman Allah SWT QS at-Taubah 9:103. Dalam ayat ini Allah
Ketentuan ibadah yang tidak ber’illat itu sesungguhnya bukan karena tidak
dijelaskan oleh Allah SWT, untuk tujuan ketundukan hamba kepada Allah SWT.
dasar dalil. Oleh karena itu, menisbatkan suatu maqshad (tujuan hukum) atas
hukum tertentu dalam syariat islam itu sama halnya menisbatkan sebuah
Karena syariat ini adalah syariat Allah SWT, dan setiap target dalam
syariat islam itu adalah target Allah SWT. Jika maqashid syariah itu tidak
berdalil, maka itu sama halnya berdusta kepada Allah SWT, karena
menisbatkan sesuatu yang bukan hukum Allah SWT dan ini terlarang
menerangkan bahwa pada dasarnya setiap individu manusia itu dilarang untuk
berbuat dan berbicara sembarangan tanpa didasari oleh ilmu dan kebenaran
informasi.
yang berdiri sendiri seperti halnya Al-Qur’an, hadis, ijma dan qiyas. Tetapi
fikih dalam masalah furu’ dianalisis dan kemudian disimpulkan bahwa semua
hamba baik untuk mashlahat di dunia dan akhiratnya. Memenuhi hajat hamba
adalah kaidah umum sedangkan hukum- hukum furu’ yang bersumber kepada
Oleh karena itu, mashlahat itu harus memiliki sandaran dalil baik Al-
Qur’an, hadis, ijma ataupun qiyas atau minimal tidak ada dalil baik dari sumber
mashlahat itu berdiri sendiri, maka mashlahat menjadi tidak berlaku dan
mashlahat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran. Mashlahat tidak bisa dijadikan
dalil yang berdiri sendiri dan sandaran hukum-hukum tafshili, tetapi legalitasnya
atau dalil bagi seorang muslim kaitannya dengan memutuskan sebuah hukum
ijtihad yang lain sebagaimana yang ada dalam bahasan ushul fiqih.
masalah yang tidak dijelaskan dalam nash karena maqashid syariah merupakan
Dalam bisnis syariah, mashlahat ini sangat penting karena ketentuan fikih
terkait bisnis syariah banyak yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Al-
Hadis, oleh karena itu, dalil-dalil mashlahat seperti mashlahat mursalah, sad
dzarai’, urf dan lain sebagainya adalah sumber hukum yang penting.Kedua,
mashlahat adalah target hukum, maka setiap hasil ijtihad dan hukum syariah
harus dipastikan memenuhi aspek mashlahat dan hajat manusia. Singkatnya
mashlahat menjadi indikator sebuah produk ijtihad.11
sedang dalam bidang ibadah dan hal yang disamakan dalam ibadah, dalil yang
dipedomani adalah nash dan ijma’. Yang termasuk dalam hal yang disamakan
dalam ibadah ialah ketentuan ketentuan yang berbicara tentang hudud dan uqubat
ketentuan hukum yang memiliki ukuran dan batasan tertentu), yang semuanya
merupakan dalil terkuat dalam bidang muamalat mengandung arti bahwa jika
terjadi sebuah kontradiksi antara mashlahat dan dalil-dalil lainnya karena dalil
yang didasarkan atas dalil yang bersifat khas, mashlahat wajib didahulukan atas
11
Op. Cit, Oni Sahroni, hlm. 41-42.
12
Op. Cit, Suansar Khatib, hlm. 55
23
(ushulliyun) dan fuqaha (ahli hukum Islam), ada dua hal yang patut digarisbawahi:
pertentangan (ta’arud) antara mashlahat dengan nash syara’. Hal ini didasarkan
atas pandangan menyangkut keberadaan mashlahat menurut syara’. Dalam hal ini
pertama, kemashlahatan yang didukung oleh syara’, hal ini berarti terdapat
dalil khusus yang menjadi dasar bentuk dan jenis kemashlahatan tersebut.
hukuman memerdekakan budak, atau puasa selama dua bulan berturut-turut atau
Namun hal ini oleh al-Lais bin Sa’ad, ahli fikih mazhab Maliki di Spanyol,
Spanyol) yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya di siang hari dalam
13
Jaih Mubarok, Metodologi.. hlm. 155
14
Abdul Halim. “Maslahah Mursalah Relevansinya Dengan Pembaharuan Hukum Islam”.
Antologi Kajian Islam Tinjauan Filsafat, Tasawuf, Institusi, Pendidikan, al-Qur’an, Hukum dan
Ekonomi Islam. Seri 12. (Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Press, 2007), hlm. 39.
15
Abdul Azis Dahlan (ed), Ensiklopedi…hlm. 1145-1146
16
Lihat Imam Az Zubaidi, Ringkasan Hadist Shahih Al Bukhari, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002)
dan Imam Az Zubaidi, Ringkasan Hadist Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002)
24
Rasulullah SAW di atas, karena bentuk hukuman itu harus diterapkan secara
Khin18 secara sederhana, mashlahat yang diabaikan ini adalah suatu pendapat yang
situasi psikososial, sedangkan setelah itu, pendapat ulama tersebut diabaikan oleh
Di sisi lain, kajian mengenai mashlahat sebenarnya bisa didekati dari dua
pendekatan yang berbeda. Mashlahat sebagai tujuan syara’ dan mashlahat sebagai
dalil hukum yang berdiri sendiri. Semua ulama sepakat bahwa mashlahat adalah
tujuan syara’, namun mereka berbeda pendapat dalam keberadaanya sebagai dalil
hukum. Oleh karenanya, maka terjadilah dialektika antara nash, realitas dan
kemashlahatan.
ke dalam dalalah qoth’iyah dan dalalah dzanniyah.20 Tidak ada yang menyanggah
17
Abdul Azis Dahlan (ed), Ensiklopedi…hlm. 1145
18
Op. Cit. Jaih Mubarok. Metodologi..hlm. 160
19
Ahmad al-Raysuni dan Muhammad Jamal Barut, Ijtihad. hlm. 20
20
Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fikih. Terj. Faiz el Muttaqien (Jakarta: Pustaka Amani,
2003), hlm. 36-37.
25
pada dua perspektif yakni persoalan-persoalan dan masalah yang terdapat dalam
teks, dan hukumnya ditetapkan secara terperinci dan jelas dan perspektif kedua
lebih pada persoalan-persoalan dan masalah baru yang tidak dijelaskan oleh teks
menjadi dua: Pertama, jika mashlahat bertentangan dengan nash yang qoth’iy al-
dilalah, maka jumhur ulama (kecuali al-Thufi) sepakat untuk lebih mendahulukan
nash. Akan tetapi, bila pertentangan tersebut terjadi dengan nash yang dzanny al-
mereka nash menempati derajat tertinggi dalam hierarki sumber hukum Islam.
Sehingga bila ada sumber hukum apa pun yang bertentangan dengan nash, maka
nash lebih didahulukan. Pendukung pendapat ini adalah Syafi’iyah dan Hanabilah.
21
Galih Nasrullah Kartika MR dan Hasni Noor, Konsep Maqashid Al-Syariah dalam Menentukan
Hukum Islam (Perspektif Al-Syatibi dan Jasser Auda), Jurnal Al Iqtishadiyah Volume 1, 2014,
hlm. 65
26
perisai hidup oleh musuh dengan tujuan menyelamatkan negara dan masyarakat
yang terancam.22
Pendapat ini dapat diklasifikasi lagi dalam dua kelompok. Pertama, pendapat
nash, jika nash tersebut bersifat dzanni, baik dilalah maupun subut, sedangkan
mengamalkan mashlahat lebih dahulu dari pada nash, baik nash tersebut bersifat
qoth’iy maupun dzanny. Hanya saja wilayah cakupannya pada bidang muamalat
saja.23
Bagi Abdul Wahhab Khallaf, Maqashid al Syariah adalah suatu alat bantu
Maqashid al Syariah tidaklah mandiri sebagai dalil hukum tetapi merupakan dasar
22
Ibid, hlm. 66
23
Op. Cit. Ahmad al-Raysuni, hlm. 31-32
27
ulama yang berpendapat bahwa maqashid al syariah adalah suatu sesuatu yang
abstrak, tidak dapat diketahui kecuali lewat petunjuk Tuhan yang terungkap dalam
bentuk zahir lafal yang jelas. Petunjuk itu tidak memerlukan penelitian, yang pada
gilirannya akan bertentangan dengan kehendak bunyi lafal. Kelompok itu disebutl
al-Zahiriyah.
Kedua, ulama yang tidak menempuh pendekata zahir lafal nash. Kelompok
maqashid al-syari’ah diketahui bukan dari zahir lafal dan bukan pula dari tunjukan
zahir lafal. Maqashid al-syari’ah merupakan hal lain yang ada di balik tunjukan
zahir yang terdapat dalam semua aspek syari’at. Kelompok itu disebut ulama al-
dikaitkan dengan pengetian zahir lafal. Artinya zahir lafal tidak harus mngandung
24
Achmad Musyahid Idrus, Urgensi Filsafat Hukum Islam Dalam Penetapan Hukum Islam:
Kajian Filosofis Terhadap Persoalan Hukum Kontemporer, (Makassar :Alauddin University Press
,2014) hlm.77-79.
28
tunjukan mutlak. Apabila terdapat pertentangan zahir lafal dengan nalar, maka
yang diutamakan dan didahulukan adalah pengertian nalar, baik atas dasar
keharusan menjaga kemashlahatan atau tidak. Kelompok itu disebut ulama al-
Muta’ammiqin fial-Qiyas.
dan pertimbangan ilat) dalam suatu bentuk yang tidak merusak pengertian zahir
lafal dan tidak pula merusak kandungan makna/ilat, sehingga tetap berjalan secara
Perwujudan isi dan perintah itu menjadi tujuan yang dikehendaki oleh al- syar’i.
pemahaman maqasid al-syari’ah dapat dilakukan melalui analisis ilat hukum yang
terdapat dalam Alquran dan hadis. Ilat hukum itu adakalanya tertulis secara jelas
dalam ayat atau hadis, maka menurutnya, harus diikuti apa yang tertulis itu.
Namun, apabila ilat tidak tertulis , maka harus dilakukan tawaqquf disini bukan
Selain itu, kedinamisan Imam al-Syatibi juga dapat dilihat dari definisinya
Dengan demikian, ilat suatu hukum adalah kemashlahatan dan kemafsadatan itu
sendiri.
tasarrufatiha). Cara ini dibagi menjadi dua: Pertama, pengamatan atas hukum-
hukum yang telah diketahui ‘illat-nya, yaitu ‘illat-illat hukum yang telah
ditetapkan oleh ulama ushul fiqh. Dengan cara ini, kata Ibnu ‘Asyur, kita akan
hukum-hukum tersebut.
kejelasan dalalat, sehingga kemungkinan adanya dalalat lain dipahami dari zhahir
Sebagai contoh, firman Allah swt. QS. al-Baqarah/2:185 dan pada ayat
dalalat yang jelas sehingga menunjukkan pada tujuan tertentu atau paling tidak
karena tidak semua jenis maqasid bisa diketahui dengan cara ini, mengingat
disyaratkan harus adanya kejelasan dalalat dalam nash sehingga yang bisa
dari pengamatan mayoritas sahabat atau perbuatan Rasulullah Saw. Dengan cara
2. Fiqih Muamalat
a. Pengertian Muamalat
Secara garis besar fiqih terbagi menjadi dua bagian yaitu Fiqih Ibadah dan
Fiqih muamalat, adapun fiqih ibadah itu mencakup segala bentuk peribadatan
seorang hamba seperti : sholat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya. Sedangkan
berisi perintah atau larangan seperti wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.
memiliki porsi yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari, jika seorang muslim
sholat 5 kali dalam sehari maka sisanya adalah kegiatan yang sebagian besarnya
Kata fiqih berasal dari kata arab al-fiqh berarti mengerti, tahu atau paham.
Sedangkan menurut istilah, fiqih dipakai dalam dua arti: dalam arti ilmu hukum
(jusiprudence) dan dalam arti hukum itu sendiri (law). Dalam arti pertama, fiqih
adalah ilmu hukum islam, yaitu suatu cabang studi yang mengkaji norma-norma
syariah dalam kaitannya dengan tingkah laku konkret manusia. Dalam pengertian
kedua, fiqih adalah hukum Islam itu sendiri, yaitu kumpulan norma-norma atau
hukum-hukum syara’ yang mengatur tingkah laku manusia, baik hukum-hukum
itu ditetapkan langsung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW
maupun yang merupakan hasil ijtihad, yaitu interpretasi dan penjabaran oleh para
ahli hukum Islam (fuqaha) terhadap kedua sumber tersebut.25
bidang amaliyah (perbuatan nyata) yang diambil dari dalil-dalil secara rinci.
syar’i yang berkaitan dengan interaksi sesama manusia di dunia baik dalam
masalah pernikahan, waris, peradilan, maupun harta. Sehingga dalam d efinisi ini
25
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) hlm. 5
32
manusia dalam bidang harta dan keluarganya, sehingga dalam definisi ini cakupan
sesamanya hanya dalam masalah harta. Sebagaimana yang didefinisikan oleh Ali
Fikri bahwa muamalat adalah ilmu yang mengatur pertukaran harta benda,
manfaat atau jasa antar sesama manusia dengan perantara akad dan perjanjian.26
Pengertian ketiga inilah yang dimaksud dalam tulisan ini yaitu muamalat
yang mengatur hubungan antar sesama manusia dalam perkara harta, sehingga
adalah:
kasus baru.27
segala aturan yang telah ditetapkan oleh agama Islam dalam mengatur interaksi
sosial yang melibatkan antara dua atau lebih pelaku sosial untuk menghindari
adanya kecurangan maupun kedzaliman yang dapat merigukan para pelaku sosial
fiqih sepakat bahwa hukum asal dari transaksi muamalat adalah diperbolehkan
(mubah), kecuali terdapat dalil atau nash yang melarangnya. Dengan demikian,
maka tidak bisa dikatakan bahwa sebuah transaksi itu dilarang selama tidak
ditemukan dalil nash yang secara sharih atau jelas melarang suatu jenis kegiatan
muamalat tertentu. Berbeda dengan hukum ibadah, karena hukum asalnya adalah
haram. Sehingga seorang muslim tidak bisa melakukan sebuah ibadah jika
tidak bisa dilakukan jika tidak terdapat syariat yang menjelaskan hukum dari
ekonomi juga memakai kaidah fiqih muamalat. kaidah dasar muamalat adalah:
ت اِإْل بَا َحة ِإاَّل َأن يَ ُد َّل َدلِ ْي ٌل َعلَى تَحْ ِر ْي ِمهَا
ِ اَأْلصْ ُل فِ ْي ْال ُم َعا َماَل
Pada dasarnya, semua bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya.
kecuali terdapat dalil yang mengharamkannya). Ini berarti bahwa seluruh hal yang
berkaitan dengan muamalat yang belum terdapat ketentuan baik dalam bentuk
larangan maupun anjuran yang terdapat pada pada dalil hukum Islam (Al-Qur’an
juga Al-Hadist), maka kembali ke hukum asal muamalat tadi merupakan hal yang
diperbolehkan dalam Islam. Kaidah fiqih pada muamalat di atas menaruh arti
bahwa pada aktivitas muamalat yang notabene urusan dunia, manusia diberikan
manfaat pada dirinya sendiri, sesamanya dan lingkungannya, selama hal tadi tidak
Hadist Rasulullah “kalian lebih memahami atas urusan duniamu”. Bahwa pada
urusan kehidupan dunia yang penuh menggunakan perubahan atas ruang dan
waktu, Islam menaruh kebebasan absolut pada manusia untuk memilih jalan
Asas muamalat
Dalam muamalat, harus dilandasi beberapa asas, karena tanpa asas ini, suatu
a. Asas ‘adalah
dalam bidang muamalat yang bertujuan agar harta tidak hanya dikuasai oleh
masyarakat, baik kaya maupun miskin, dengan dasar tujuan ini maka dibuatlah
b. Asas Mu’awanah
kemitraan adalah suatu startegi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip
c. Asas Musyarakah
35
antar pihak yang saling menguntungkan bukan saja bagi pihak yang terlibat
melainkan bagi keseluruhan masyarakat, oleh karena itu ada harta yang dalam
muamalat diperlakukan sebagai milik bersama dan sama sekali tidak dibenarkan
dimiliki perorangan.
memberikan keuntungan dan manfaat bagi pihak yang terlibat, asas ini merupakan
kerjasama antar individu atau pihak –pihak dalam masyarakat dalam rangka saling
Asas manfaah adalah kelanjutan dari prinsip pemilikan dalam hukum Islam
yang menyatakan bahwa segala yang dilangit dan di bumi pada hakikatnya adalah
milik Allah SWT, dengan demikian manusia bukanlah pemilik yang berhak
sepenuhnya atas harta yang ada di bumi ini, melainkan hanya sebagai pemilik hak
memanfaatkannya.
e. Asas Antarodhin
muamalat antar individu atau antar pihak harus berdasarkan kerelaan masing-
masing, Kerelaan disini dapat berarti kerelaan melakukan suatu bentuk muamalat,
maupun kerelaan dalam arti kerelaan dalam menerima dan atau menyerahkan
f. Asas Adamul Gharar
ada gharar atau tipu daya atau sesuatu yang menyebabkan salah satu pihak
bahwa setiap orang dapat membuat akad jenis apapun tanpa terikat pada nama-
klausul apa saja dalam akad yang dibuatnya itu sesuai dengan kepentingannya
3. Akad Mudharabah
a. Akad
Menurut kamus Hukum arti akad adalah perjanjian. Ditinjau dari hukum
islam, perjanjian yang sering disebut dengan akad merupakan suatu perbuatan
yang sengaja dibuat oleh dua orang atau lebih berdasarkan persetujuan masing-
masing. Dengan kata lain akad adalah perikatan antara ijab dan Kabul secara yang
dibenarkan syara’, yang menerapkan persetujuan kedua belah pihak.28
Menurut Ahmad Azhar Basyir akad adalah suatu perikatan antara ijab dan
hukum. Ijab adalah pernyataan pihak pertama mengenai isi perikatan yang
28
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqi, pengantar fiqih muamalat (Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 1997), hlm. 28.
29
Wardah Yuspin, Penerapan Prinsip Syariah Dalam Pelaksanaan Akad Murabahah. (Jurnal Ilmu
Hukum, Vol.10, No.1, Maret 2007), hlm. 58.
37
Term akad berasal dari bahasa arab, al-‘aqd, yang berarti ”mengikat,
memiliki beberapa defenisi, namun secara prinsip dapat dikategorikan dalam dua
bentuk, yaitu:
1) Menurut pasal 262 Mursyid al-Hairan ila Ma’rifah Ahwal al-Ihsan, bahwa
akad merupakan pertemuan gaib yang diajukan oleh salah satu pihak dengan
ijab kabul dari pihak lain yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad.31
2) Menurut Syamsul Anwar, akad adalah pertemuan ijab dan kabul sebagai
pernyataan dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat hukum pada
objeknya.
interaksi aturan. Pertama, akad adalah pertemuan atau ketertkaitan ijab dan kabul
yang mendorong keluarnya dampak aturan. Lantaran ijab adalah penawaran yang
diajukan oleh satu pihak, sedangkan kabul merupakan jawaban persetujuan yang
diberikan oleh pihak terkait, akad menjadi tanggapan terhadap penawaran pihak
yang pertama. Akad tidak akan terjadi jika pernyataan kehendak masing-masing
pihak tidak ada keterkaitan antara satu sama lain. Sebab akad menghendaki
adanya keterkaitan kehendak kedua belah pihak yang tercermin pada ijab dan
kabul.
30
Ahmad Abu Fath, al-Mu’amalat fi al-Syari’ah al-Islamiyyah wa al-Qawanin al-Misriyyah
(Kairo: Dar al-Furjani, 1983), hlm. 139.
31
Muhammad Qadri Basya, Mursyid al-Hairan ila Ma’rifah Ahwal al-Ihsan (Kairo: Dar al-urjani,
1983), hlm. 139.
38
Kedua, akad adalah tindakan hukum dua pihak, lantaran didalam akad
pertemuan ijab yang merupakan bentuk atau wujud dari kehendak berdasarkan
satu pihak sedangkan kabul yang hendak menyatakan kehendak pihak lain.
Tindakan hukum dari satu pihak misalnya janji memberi hadiah, wasiat, wakaf
atau pemeberian sebuah hak bukan termasuk akad, lantaran tindakan-tindakan itu
bukan adalah tindakan dua pihak, sebagai akibatnya tidak membutuhkan kabul.
para fuqaha tidak membedakan antara akad dan kehendak sepihak sebagai
akibatnya membahas divestasi atau pelepasan hak, wasiat dan wakaf beserta-sama
bantuan gratis menjadi transaksi yang wajib membutuhkan ijab dan kabul atau
ijab saja.
Jelasnya, tujuan akad merupakan maksud beserta yang dituju dan yang hendak
diwujudkan oleh para pihak terkait melalui perbuatan akad. Akibat aturan akad
pada islam disebut “hukum akad”. Tercapainya akad tercermin dalam terciptanya
dampak hukum. Misalnya, maksud para pihak pada akad jual beli merupakan buat
Terjadinya pemindahan kepemilikan tadi adalah dampak hukum akad jual beli.
b. Mudharabah
39
mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. pengertian
memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukul
a. Mazhab Hanafi
mata uang tunai yang diserahkan kepada pengelola dengan mendapatkan sebagian
b. Mazhab Syafi‟i
c. Mazhab Hambali
d. Mazhab Maliki
jumlah uang yang ditentukan kepada seorang yang akan menjalankan usaha
32
M. Rawas Qal’aji, Mu’jam Lughat al-Fuqaha, (Beirut: Darun Nafais, 1985), hlm. 327.
40
dengan uang tersebut disertai dengan sebagian imbalan dari keuntungan usahanya.
diungkap juga oleh Ibn Rusyd, Sayyid Sabiq dan Abdurrahaman Al-Jaziri.
ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang sama sebagai perkongsian modal
dan usaha. Di dalam kitab tersebut Ibn Rusyd tidak terlalu banyak membahas
mengenai definisi mudharabah karena telah dibahas secara lengkap oleh ulama
Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama pemilik modal (shahibul maal) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan, apabila rugi ditanggung oleh pemilik
modal sedangkan kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
kerugian diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola
harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.34
Sehingga dari definisi yang telah dipaparkan oleh para ulama fiqih terdapat
dua poin yang menjadi fokus dalam transaksi mudharabah ini seperti persentase
33
OJK, “Seri Standar Produk Perbankan Syariah 5 Standar Produk Mudharabah”, hlm. 17
34
Nur Husna, “Implementasi Akad Mudharabah Pada Petani Bawang Merah”, (Makasar: UIN
ALAUDDIN, 2018), hlm. 29.
35
Nasrun Haroen, Fiqh al-Muamalat, (Jakarta: Gaya Media Pratama), hlm. 175-176.
41
modal atau kontribusi baik dari pemilik modal maupun penggarap lahan,
persentase pembagian keuntungan dan juga kerugian yang akan diperoleh dan
Penulis berpendapat bahwa arti dari mudharabah adalah kerja sama antara
pemodal dan pengelola dalam sebuah usaha untuk mendapatkan keuntungan dari
usaha tersebut dengan ketentuan pembagian keuntungan dan kerugian yang sudah
1. Al-Qur’an
Adapun dalil Al-Qur’an yang menjadi sumber legalitas akad mudharabah terdapat
2. Hadist
“Dari ibnu Abbas, bahwa Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan
harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak
mengarungi lautan, dan menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika
persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas itu di dengar Rasulullah, beliau
membenarkannya.” (HR. Imam Baihaqi)
menentukan jenis usaha, lokasi, jangka waktu, dan tujuan usaha harus sesuai
dengan kesepakatan dan apa yang telah ditentukan oleh pemilik modal.36
“Dari Abdirrahman bin Dawud dari Sholih bin Shuhaib dari ayahnya
berkata: “Bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tiga hal yang di dalamnya
berisi berkah, yaitu: “jual-beli tidak secara tunai, menyerahkan permodalan dan
mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
dijual.” (HR. Ibnu Majah)37
3. Ijma’
menurut Wahbah Zuhayli adalah ketika para sahabat menyerahkan harta anak
mudharabah, dan para sahabat tidak ada yang mengingkari praktik tersebut, ijma’
ini termasuk ke dalam jenis ijma’ sukuti yang artinya sahabat diam atau tidak ada
36
Imam Mustofa, Fiqih Muamalat Kontemporer, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 157-158.
37
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Mudharabah.
38
Dede Rodin, Tafsir Ayat Ekonomi, (Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 188-189.
43
4. Qiyas
Musaqat dimana salah satu pihak memiliki modal yang cukup namun tidak
tersebut, dan di pihak lain yang memiliki kemampuan yang mumpuni namun tidak
dan keahlian bisa saling bekerja sama untuk memberikan manfaat antara yang satu
dan lainnya agar terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan nilai dan prinsip yang
d. Macam-macam Mudharabah
1. Mudharabah Muthlaqah
44
atau syarat kepada pengelola. Contohnya apabila pemilik modal berkata : “saya
berikan modal ini kepada Anda sebagai akad mudharabah, dengan ketentuan bagi
hasil bahwa keuntungan dibagi dua”. Dalam akad tersebut tidak ada batasan atau
syarat yang diberikan kepada mudharib seperti jenis usaha, tempat usaha, objek
2. Mudharabah Muqayyadah
pengelola mengenai jenis usaha, tempat usaha atau objek yang dijadikan usaha.
syarat yang telah diberikan oleh pemilik modal maka ia bertanggung jawab penuh
atas akibat yang ditimbulkan oleh keputusannya tersebut, baik secara materi atau
non materi.
3. Mudharabah Musytarakah
akad yang disepakati adalah akad mudharabah dengan modal 100% dari pemilik
mudharabah muqayyadah.39
dengan masa yang akan datang, sedangkan ulama syafi’iyah dan malikiyah
melarangnya.40
1. Rukun
seperti lafal yang digunakan oleh mudharib “saya terima” atau “saya setuju”
apabila lafal yang menjadi rukun tersebut sudah terpenuhi maka akad sudah
dianggap sah.
a. Aqid, yaitu pemilik modal memberikan sebagian hartanya untuk dikelola oleh
mudharib.
b. Ma’qud ‘alaih, yaitu modal yang disediakan oleh shahibul maal dan diberikan
kepada mudharib yang bekerja sebagai tenaga dalam pekerjaan tersebut kemudian
Menurut Sayid Sabiq, rukun mudharabah adalah ijab dan kabul yang
39
Sri Nurhayati (wasila), Akuntansi Syariah di Indonesia, hlm.131
40
Andi Intan Cahyani, Fiqih Muamalat (cet; 1, Jakarta: AU Press 2013), hal. 136
41
Op. Cit. Nur Husna, hlm. 33
46
2. Syarat Mudharabah
a. Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai. Apabila barang
itu berbentuk emas atau perak batangan, maka emas hiasan atau barang dangan
maka dibatalkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila dan orang-orang
c. Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara modal yang
diperdagangkan dan laba atau keuntungan dari perdagangan tersebut yang akan
dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
d. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas
e. Melafalkan ijab dari pemilik modal, misalnya aku serahkan uang ini kepadamu
untuk didagangkan jika ada keuntungan akan dibagi dua, dan kabul dari
pengelola.
untuk berdagang di negara tertentu, pada waktu tertentu sementara di waktu lain
tidak terkena persyaratan yang mengikat sering menyimpang dari tujuan akad
Syafi’i dan Malik. Adapun menurut Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hambal
a. Tidak terpenuhinya salah satu atau beberapa syarat mudharabah. Jika salah satu
keuntungannya sebagai upah, karena tindakan atas izin pemilik modal dan ia
keuntungan tersebut untuk pemilik modal. Jika ada kerugian, kerugian itu
menjadi tanggung jawab pemilik modal karena pengelola adalah sebagai buruh
yang hanya berhak menerima upah dan tidak bertanggung jawab atas sesuatu
atau pengelola modal berbuat sesuatu yang bertentangan dengan tujuan akad.
Keadaan seperti ini pengelola modal bertanggung jawab jika terjadi kerugian
dan pemecatan tersebut, serta modal telah diserahkan ketika pembatalan atau
larangan, maka adad mudharabah sah untuk dibatalkan. Akan tetapi jika
43
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana 2016), hlm. 201.
48
d. Meninggal dunia salah satu pihak Disepakati oleh jumhur ulama bahwa
mudharabah dinyatakan batal jika sala seorang pihak yang berakad (aqid)
meninggal dunia, baik pemilik modal maupun pengelola. Hal ini karena
sempurna dan sah, baik diketahui oleh salah seorang yang melakukan akad
atau tidak. Namun bagi ulama malikiyah menyatakan bahwa tidaklah batal
e. Salah satu pihak sakit gila Ulama sepakat bahwa seorang yang ada dalam
ikatan perjanjian dan mengalami sakit gila maka secara langsung akadnya
dinyatakan batal. Hal tersebut sangat wajar sebab seorang yang gila maka dia
tidak bersyarat untuk melakukan perjanjian. Demikian pula dalam hal akad
mudharabah.
f. Pemilik modal murtad Apabila pemilik modal murtad (keluar dari islam) atau
terbunuh dalam keadaan murtad, atau bergabung dengan musuh serta telah
diputuskan oleh hakim atas pembatalannya, menurut imam Hanafih, hal itu
mati. Hal itu menghilangkan keahlian dalam kepemilikan harta, dengan dalil
mudharabah menjadi batal. Hal ini karena modal harus dipegang oleh
49
pengelola. Jika modal rusak, mudharabah dianggap rusak jika modal diberikan
kepada orang lain atau dihabiskan sehingga tidak tersisa untuk diusahakan.44
berikut:
diajukan oleh Pengelola usaha dengan syarat dan analisis yang ditetapkan oleh
pihak pemilik modal. Pada tahap negosiasi tercapai kesepakatan berarti sudah
terjadi.
Pada tahap ini data diartikan sebagai asas formalisme. Di mana akad terjadi
44
Nur Husna, op. cit., hal. 39.
50
jika sudah terjadi formalitas suatu perjanjian sesuai dengan peraturan yang
berlaku, pemilik modal sebagai shahibul maal (pihak pertama), dan pengelola
4. Mudharib memberikan nisbah bagi hasil atau nilai keuntungan sesuai dengan
B. Penelitian Relevan
objek kajian hukum islam. Dalam penetapannya para ulama klasik ber-
bin Bayyah yang berasal dari Mauritania dan sekarang menjadi Mufti
sebagai nalar ijtihadnya. Dalam penelitian tesis ini ditemukan bahwa perlu
bagi mustahik zakat. Oleh karena itu kajian ini dimaksudkan untuk
dengan menggunakan metode kajian lapangan. Hasil dari kajian ini dapat
para mustahik zakat, oleh karena itu langkah inovatif tersebut sangat
45
Susanto, Tesis Konstruk Maqasid Syariah Fikih Muamalat Dalam Pemikiran
Abdullah Bin Bayyah (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2021) hlm. VII.
52
terwujudnya kemaslahatan.46
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” yang ditulis oleh Irmawati beliau
amanah agar kesejahteraan ummat (falah) serta kehidupan yang lebih baik
C. Kerangka Berpikir
46
Nur Kholis dan Zain Kholisatul Ma’rufah, Tinjauan Maqashid Syariah Terhadap Pemberdayaan
Zakat Produktif di BAZNAS Jepara, (Jurnal Studi Hukum Islam Vol 06, No. 01, 2019) hlm. 13.
47
Irmawati, SKRIPSI, Tinjauan Maqashid Al-Syari’ah dalam Ranah Praktik Manajemen Laba
Efisien pada Perbankan Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Makasar: UIN Alaudin,
Januari, 2017) hlm. xii.
53
atau tujuan dari syariat serta rahasia-rahasia yang ditetapkan Syari’ (Allah SWT)
dalam hikmah serta tujuan syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah SWT selaku
syari’ pada setiap hukum yang diturunkan-Nya baik berupa perintah maupun
modal tertentu dan jelas jumlahnya atau semaknanya kepada orang yang
dengan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama dengan pembagian hasil
yang adil sesuai dengan kontribusi dari kedua pihak yang berakad.
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Ciboleger.
Ciboleger.
mudharabah.
1. Tempat Penelitian
Ds. Bojongmenteng, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak, Banten 42362 Tlp. 0821
2123 5323.
55
56
2. Waktu Penelitian
2021/2022, pada bulan Desember 2021 sampai dengan bulan februari 2022
responden penelitian.
3. Jadwal Penelitian
C. Metode Penelitian
sekelompok orang.48
menyajikan dunia sosial, dan prespektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
bentuk kata-kata baik tertulis maupun lisan, dan objeknya adalah manusia.
kualitatif adalah penelitian tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku, dan juga
48
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2014)
hlm.5
49
Ibid., hlm. 6
50
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif (Konsep dan Aplikasi dalam Ilmu
Sosial, Keagamaan dan Pendidikan), (Bandung: Citapustaka Media,2012) hlm: 41
58
diharapkan terjadi pada variabel. Tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek
yang dialami oleh subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
Barokah Ciboleger.
D. Sumber Data
akan mencari data dari beberapa orang di Lembah Barokah Ciboleger, yaitu
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang ada awalnya
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah
sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang
memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber
data51
B E G
A
H
C
F
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
dalam penelitian. Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D) (Bandung: CV. ALFABETA, 2011) hlm. 220
60
dilihatkan penggunaannya.52
sebagai berikut:
1. Wawancara (interview)
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara.53
a. Wawancara terstruktur
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
pada wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama.
52
Unaradjan Dominikus Dolet, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta:Atmajaya,2013) hlm. 130
53
Indranata, Iskandar. Pendekatan Kualitatif Untuk Pengendalian Kualitas, Metode Penelitian.
(Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia 2008), hlm.199
61
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh responden.54
yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara ini sangat berbeda dari
wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons,
orang. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai ketua MUI Kec. Leuwidamar,
2. Studi dokumentasi.
suatu kejadian.
54
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,(Medan: Perdana
Publishing, 2017), hlm: 108-109.
55
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2014), hlm. 190-191.
56
Satori Djam’an, Profesi Keguruan.(Jakarta : Universitas Terbuka,2010), hlm.149
62
3. Observasi.
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat
kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.58 Tujuan dari obaservasi
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data yang berlangsung dan
kegiatan yang dilakukan yaitu data reduction, data display, dan coclusion
57
Ibid, hlm. 153
58
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : PT.
Rineka Cipta,2010) hlm. 229
63
drawing/verifivation.59
1. Reduksi data
memilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya.60 Mereduksi data akan mempermudah dan akan memperjelas
itu, peneliti dapat memilah-milah mana yang relevan atau sesuai dengan fokus
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpulan
60
Ibid ,. hlm. 247
61
Ibid ,. hlm. 249
64
temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang, sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.62
data atau kepercayaaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan sebagai
berikut :
1. Ketekunan pengamatan
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Penulis berupaya
tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang diteliti secara
2. Triangulasi
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
62
Ibid ,. hlm. 252
63
Satori Djam’an, op.cit., hlm.64
65
pengumpulan data yang berbeda – beda untuk mendapatkan data dari sumber
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara
serempak.64
peneliti yaitu data hasil wawancara dengan adanya rekaman wawancara atau
64
Indranata, Iskandar. Metode Penelitian. (Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia 2008), hlm. 138
65
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
(Bandung: CV. ALFABETA, 2011) hlm. 270 - 275
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
Ciboleger
mempraktikan akad mudharabah ini sudah sejak lama bahkan sebelum mereka
masuk Islam akad ini sudah berlaku baik antar masyarakat muslim maupun non
muslim, dengan berdasarkan pengetahuan atau praktik yang telah dilakukan oleh
nenek moyang mereka, namun untuk pengetahuan dasar yang mendetail mengenai
praktik muamalah sendiri masih sangatlah minim, pertama hal ini disebabkan
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Kyai Muhamad Sudin
karena kurangnya minat para mualaf untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang
ajaran Islam karena merasa dengan mereka menguasai ilmu yang berkaitan
dengan rukun Islam yakni, syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji itu sudah cukup
66
67
menurut mereka dalam hal belajar ilmu agama, padahal lebih dari pada itu Islam
mengatur kehidupan manusia lebih detail lagi hingga ke praktik muamalah dalam
keseharian para mualaf harus sesuai dengan tuntunan syari’at. Selain faktor
tersebut ada faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan mereka terhadap akad
apa yang telah dicontohkan oleh para orang tua mereka. Adapun untuk praktik
yang ada di yayasan sendiri tentunya sudah jauh lebih baik dan sesuai dengan
praktik bagi hasil yang dilakukan oleh warga di luar kampung Lembah Barokah
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh ketua harian Yayasan Spirit
yang telah berjalan pada masyarakat tidak dievaluasi dan ditinjau dari segi fiqih,
dan meskipun sudah mulai banyak masyarakat yang sedikit demi sedikit belajar
66
Wawancara dengan pembina agama Lembah Barokah Ciboleger Kyai Muhamad Sudin di
kediaman beliau pada hari Rabu, 20 April 2021 pukul 15.55 – 16.20 WIB. Lihat lampiran
wawancara halaman 124-126.
68
terpaku dengan apa yang sudah dijalankan oleh orang tua mereka, sehingga sulit
sebentar.67
Barokah Ciboleger (LBC) yaitu ustadz Ahmad Suhadi menurut beliau minimnya
kurangnya minat masyarakat baik mualaf maupun dhuafa kaitannya masalah ilmu
pengetahuan karena bagi mereka selama sebuah kegiatan atau pekerjaan itu tidak
antusias masyarakat terhadap kegiatan atau acara tersebut sangatlah rendah, hal ini
proyek yang dilakukan itu mengalami kegagalan. Namun pada praktik muamalah
yang sudah berjalan selama ini itu tidak terjadi banyak penyimpangan ditinjau dari
segi fiqih.68
Pendapat Ustadz Ahmad Suhadi tersebut juga senada dengan apa yang
disampaikan oleh Kyai Haji Johanda yang sampai saat ini masih menjabat sebagai
67
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130
68
Wawancara pembina agama dan pelaku pemberdayaan ekonomi Lembah Barokah Ciboleger
Ustadz Ahmad Suhadi di kediaman beliau, pada hari Selasa, 12 April 2022, pada pukul 20.30-
21.15 WIB. Lihat lampiran wawancara halaman 117-122.
69
maupun dhuafa’ tidak sepenuhnya bodoh dalam urusan fiqih, karena pada
lain sudah sesuai dengan tuntunan syari’at meskipun ada sedikit kecacatan dalam
praktiknya namun hal tersebut masih bisa dibenahi. Secara Khusus karena lingkup
tugas beliau hanya di lingkup kecamatan jadi sangat jarang MUI mengeluarkan
fatwa tentang praktik muamalah karena memang MUI juga melakukan pengkajian
dalam praktiknya semisal gadai atau rahn adalah bentuk praktik muamalah yang
sering disalah gunakan atau melenceng dari tuntunan syari’at, namun untuk di
permaslahan yang sampai harus mengeluarkan fatwa karena setiap minggu beliau
dilakukan oleh orang tuanya akan tetapi tidak semua yang mereka praktikkan
tersebut salah hanya terdapat sedikit kecacatan yang terjadi, ini menunjukkan
penyuluhan yang tepat sehingga yang mereka kegiatan ekonomi yang mereka
69
Ibid
70
Pada praktik akad mudharabah itu sendiri tentu ada beberapa persyaratan
dan rukun yang berlaku menurut fiqih muamalah dan apa bila syarat dan rukun
yang sudah menjadi ketentuan dalam akad maka akad tersebut bisa rusak atau
cacat.
mudharabah ini ada beberapa proses yang dilaksanakan oleh panitia pelaksana
adalah salah satu bentuk implementasi dari program pembinaan keagamaan juga
sehingga transaksi yang dilakukan oleh yayasan dan juga warga Lembah Barokah
Ciboleger bisa tetap berada dalam koridor syariat. Ada 3 tahapan yang dilakukan
yang pertama adalah sosialisasi tentang program yang akan dilaksanakan hal ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang tata cara dan aturan
aturan yang harus dilakukan masyarakat sebelum mulai menggarap lahan. Kedua
dimana mereka akan menggarap lahan hal ini bertujuan agar masyarakat bisa
menyesuaikan lahan yang cocok menurut mereka untuk digarap, karena adanya
perbedaan jenis usaha yang akan dikembangkan oleh mereka seperti berternak
ayam kampung, berternak bebek, menanam pohon albasiah, menanam jahe, dan
budidaya ikan, maka dari itu pihak pengelola atau warga diberikan kebebasan
untuk memilih lahan mana yang akan mereka garap. Dan tahap ketiga adalah
71
penandatangan kontrak yang berisikan tentang aturan aturan yang berlaku selama
transaksi ini masih berjalan, seperti aturan bagi hasil, bagi rugi, dan lama waktu
juga mengatakan 3 tahapan proses tersebut adalah bentuk evaluasi dari kegiatan
pemodal dan warga selaku pengelola dan didapati bahwa kurangnya sosialisasi
dan rasa tanggung jawab menjadi faktor yang mempengaruhi hasil dari akad
sesuai dengan yang diharapkan bersama dan juga agar tercapainya salah satu
tujuan dari kegiatan pemberdayaan ekonomi ini adalah masyarakat yang makmur
dan sejahtera.71
pengelola dan pemodal sabagaimana yang dikatakan oleh Ustadz Ahmad selaku
ketua pemberdayaan ekonomi bahwa untuk bagi hasil itu dibagi menjadi 3 bagian
dengan rincian 2 bagian adalah untuk pengelola dalam hal ini adalah warga
Lembah Barokah Ciboleger dan 1 bagian adalah untuk yayasan. Dan pernah
yayasan mengalami kerugian, jadi pada saat itu karena pandemi covid 19, yayasan
70
Ibid
71
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130
72
kaitannya dengan akad mudharabah mutlaq dengan mengelola jahe merah, saat itu
rupiah per kilogramnya, dan karena kondisi tanah yang kurang bagus dan
anjloknya harga jahe merah ketika panen jadi baik pengelola maupun yayasan
pertanian dan peternakan, ini sudah disepakati untuk dibagi menjadi 3 bagian, 2
bagian untuk pengelola dan 1 bagian untuk pemodal. Beliau juga menyampaikan
bahwa program mudharabah ini pernah beberapa kali mengalami kerugian, yang
paling besar itu adalah ketika penanaman 10.000 bibit jahe merah yang dinilai
banyak dicari ditengah pandemi, akan tetapi begitu musim panen hasilnya kurang
bagus dan harga jahe anjlok jauh, dalam hal ini yayasan menanggung kerugian
seluruhnya akan tetapi bukan berarti warga tidak mengalami kerugian, mereka
juga rugi waktu dan tenaga, jadi pemodal dan pengelola menanggung kerugian.73
Pendapat lain yang disampaikan oleh kyai Sudin adalah Bila terjadi
kerugian tentu ditanggung oleh kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan
72
Wawancara pembina agama dan pelaku pemberdayaan ekonomi Lembah Barokah Ciboleger
Ustadz Ahmad Suhadi di kediaman beliau, pada hari Selasa, 12 April 2022, pada pukul 20.30-
21.15 WIB. Lihat lampiran wawancara halaman 117-122.
73
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130.
73
yang berlaku, apabila tidak ada kesepakatan maka kerugian ditanggung pemodal,
seperti halnya penanaman jahe tahun lalu kerugian ditanggung seluruhnya oleh
pemodal atau yayasan, tapi bukan berarti warga tidak rugi mereka juga rugi waktu
mualaf ini tidak pernah bersekolah jadi ilmu yang mereka dapatkan itu hanya
berasal dari pengetahuan orang tua mereka. Adapun faktor penghambat itu ada
banyak sekali seperti susahnya menerapkan manajemen finansial yang baik untuk
tanpa adanya persiapan yang matang sehingga menjadi beban untuk mertua
maupun orang tua, dan keinginan untuk mendapatkan hasil secara instan.75
74
Wawancara dengan pembina agama Lembah Barokah Ciboleger Kyai Muhamad Sudin di
kediaman beliau pada hari Rabu, 20 April 2021 pukul 15.55 – 16.20 WIB. Lihat lampiran
wawancara halaman 124-126.
75
Wawancara pembina agama dan pelaku pemberdayaan ekonomi Lembah Barokah Ciboleger
Ustadz Ahmad Suhadi di kediaman beliau, pada hari Selasa, 12 April 2022, pada pukul 20.30-
21.15 WIB. Lihat lampiran wawancara halaman 117-122.
74
Hal ini juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Drs. Syahriwal
kondisi geografis yang ada sudah sangat mendukung untuk kegiatan berekebun
dengan memanfaatkan modal dan lahan dari yayasan, selain itu letak Lembah
Barokah Ciboleger sendiri yang sangat dekat dengan wisata Suku Baduy bisa
seperti Suku Baduy dan ini bisa menjadi pendongkrak untuk ekonomi masyarakat
juga.76
Pendapat lain yang disampaikan oleh ketua MUI Kyai Haji Johanda Yang
masyarakat, ketika mereka mempunyai ilmu yang cukup untuk memahami tujuan
dari pembinaan dan pemberdayaan maka akan lebih mudah baik yayasan maupun
Pendapat lain yang disampaikan oleh Ir. Purnomo selaku bendahara dan
diabaikan dampaknya terhadap pola fikir dan pola hidup mereka yang cenderung
menginginkan segala sesuatu yang instan tanpa melalui proses, bila melihat latar
76
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130.
77
Wawancara ketua umum MUI Kecamatan Leuwidamar Kyai Haji Johanda di Masjid Al Fatih,
Desa Bojongmenteng, pada hari Rabu, 13 April 2022, pada pukul 20.00-20.40. Lihat la,piran
wawancara halaman 122-124.
75
belakang pendidikan mereka itu tidak sampai lulus sekolah dasar bahkan ada
beberapa yang buta huruf, ini juga menandakan betapa terbelakangnya masyarakat
pendidikan seperti R.A. dan juga Pondok Pesantren adalah bentuk usaha yayasan
untuk meningkatkan kualitas dari pada warga dan menjaga generasinya muda dan
anak-anak agar bisa lebih baik dari pada orang tua mereka.78
Barokah Ciboleger ini, puncaknya ada di masalah pendidikan yang mana ini akan
berpengaruh terhadap bagus atau tidaknya tingkat SDM, tingkat SDM ini juga
memberikan pengaruh terhadap pola fikir dan ini yang mempengaruhi mereka
dalam melihat program pembinaan maupun pemberdayaan, dan pada akhirnya ini
akan menjadi sebuah pola dalam kehidupan mereka, warga yang memiliki tingkat
kesadaran pendidikan yang lebih tinggi berdampak juga pada pola hidup yang
lebih bagus juga sehingga kesejahteraannya bisa dibilang lebih baik dari pada
yang tidak.79
78
Wawancara dengan pendiri sekaligus bendahara YASMUI Bapak Ir. Purnomo Samsu Rahardjo di
kediaman beliau Islamic Village, Tangerang pada hari Senin, 21 Mei 2022, Pukul 13.30 – 14.15.
Lihat lampiran wawancara halaman 130-133.
79
Wawancara dengan penyuluh keagamaan Kebupaten Lebak, Ibu Erni Agustianti di R.A Nurul
Ilmi Lembah Barokah Ciboleger, pada hari Selasa, 24 Mei 2022, Pukul 09.00 – 09.45. Lihat
lampiran wawancara halaman 133-135.
76
dikarenakan pola fikir warga yang hanya terpaku dengan kebutuhan sehari-hari
saja jadi tidak ada usaha lebih atau cita-cita untuk lebih berkembang, semisal
mereka berhutang itu adalah untuk kebutuhan yang konsumtif, bukan untuk hal
kegiatan produktif yang lain itu bisa menjadi sumber pemasukan untuk memenuhi
kebutuhan harian mereka dan juga lemahnya SDM yang serta minimnya
harian YASMUI Drs. Syahriwal adalah SDM warga Lembah Barokah Ciboleger
ini karena ketika SDM nya mumpuni untuk melaksanakan program yang sudah
kesejahteraan mereka, begitu juga sebaliknya ketika SDM yang ada tidak cukup
mumpuni untuk program yang ada kemungkinan gagal program yang dilakukan
juga tinggi, jadi perlu sekali untuk mengedukasi dan membina agar SDM warga
Lembah Barokah Ciboleger ini hingga dinilai mampu. Karena untuk faktor seperti
kondisi geografis posisi Lembah Barokah Ciboleger ini sudah sangat strategis.81
80
Wawancara dengan pembina agama Lembah Barokah Ciboleger Kyai Muhamad Sudin di
kediaman beliau pada hari Rabu, 20 April 2021 pukul 15.55 – 16.20 WIB. Lihat lampiran
wawancara halaman 124-126.
81
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130.
77
bahwa ada beberapa maslahat yang bisa masyarakat Lembah Barokah Ciboleger
dapatkan melalui akad mudharabah ini, bila kita lihat dari segi pembinaan
meningkat hal ini yang mengarahkan mereka untuk lebih rajin dalam beribadah,
dan mampu menerapkan konsep kehidupan yang islami mulai dari tata cara
muamalah yang sesuai dengan syariat, sehingga mereka bisa lebih menjaga diri
mereka dari pada kemurtadan. Dan dari segi pemberdayaan tentunya semua terkait
dengan masalah ekonomi, yaitu kebutuhan mereka dapat terpenuhi yang nantinya
ini akan berdampak juga pada antusias warga Lembah Barokah Ciboleger
berjalan bersama agar maslahat yang dimaksudkan dapat dicapai secara penuh.82
ilmu fiqih muamalah dengan benar sesuai dengan yang telah kita sosialisasikan,
mereka, dan dengan mereka memproduktifkan lahan kosong yang ada di yayasan
ini sebagai salah satu bentuk menerapkan sunnah nabi, jadi maslahat yang mereka
akad mudharabah yang telah beberapa kali melakukan transaksi ini mengatakan
bahwa manfaatnya yang beliau rasakan adalah bisa mendapatkan modal untuk
modal untuk menggarap lahan apabila tidak ada program seperti ini. Dan dengan
adanya program dari yayasan beliau tidak perlu untuk kerja keluar kota karena
yayasan menyediakan lahan serta modal yang nanti dibagi hasil, dan bisa sering
Hal lain berkaitan dengan manfaat dari program ini yang dirasakan oleh
Bapak Usro adalah bahwa menurutnya Manfaat yang didapat antara lain warga
jadi memiliki lahan untuk digarap, dan mereka bisa mengajukan modal untuk
menanam kayu dan itu pun sisa lahan yang tidak terpakai masih bisa
dimanfaatkan untuk menanam pisang, jahe, singkong yang proses panennya cepat,
sehingga bisa dijual atau dimakan sendiri, dan warga jadi tidak perlu untuk
Mudharabah.
yang sudah dilakukan yayasan semenjak berdirinya yayasan tahun 2017 banyak
penanaman talas sumedang, penanaman 10.000 bibit jahe merah, penanaman kayu
albasiah, penanaman kencur, penanaman pisang kepok, 4000 kopi, dan 200 bibit
avokad serta buah-buahan yang lain, dan yayasan juga sudah sering memodali
Bapak Drs. Syahriwal juga mengatakan bahwa sudah banyak usaha yang
dilakukan oleh yayasan untuk mewujudkan hal tersebut mulai dari segi
ekonomi, paham akan ajaran agama Islam dan muslim yang taat.87
Pendapat lain yang disampaikan oleh bapak Ir. Purnomo yaitu awal mula
kegiatan pemberdayaan ini adalah dengan menjadikan kampung mualaf ini karena
posisinya strategis dan berdekatan dengan wisata suku Baduy yayasan ingin
86
Wawancara pembina agama dan pelaku pemberdayaan ekonomi Lembah Barokah Ciboleger
Ustadz Ahmad Suhadi di kediaman beliau, pada hari Selasa, 12 April 2022, pada pukul 20.30-
21.15 WIB. Lihat lampiran wawancara halaman 117-122.
87
Wawancara dengan ketua YASMUI Bapak Drs. Syahriwal di kediaman beliau pada hari Jum’at,
22 April pukul 21.30 – 22.15. Lihat lampiran wawancara halaman 126-130.
80
Suku Baduy kedua agar bisa menjadi tempat pariwisata dan bisa menjadi
pendorong untuk sektor ekonomi yang lain namun hal tersebut gagal, kemudian
program pemberdayaan yang disesuaikan dengan keahlian dan minat warga yaitu
ada juga yang berternak, produksi bubuk jahe merah, pembibitan lebah madu,
program inilah yang sampai sekarang masih kita lanjutkan dengan memanfaatkan
lahan yayasan yang masih luas agar bisa diproduktifkan untuk kegiatan
kebutuhan ekonomi mereka terpenuhi mereka akan lebih antusias dan semangat
Beberapa kiat atau usaha yang telah dilakukan oleh MUI kecamatan
sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kyai Haji Johanda beliau mengatakan
telah menjalankan banyak sekali program dan agenda dalam upaya pembinaan
para mualaf baduy ini, diantaranya adalah mengkontrol setiap kegiatan pembinaan
mualaf yang ada di Kecamatan Leuwidamar, selain itu beliau juga menugaskan
88
Wawancara dengan pendiri sekaligus bendahara YASMUI Bapak Ir. Purnomo Samsu Rahardjo di
kediaman beliau Islamic Village, Tangerang pada hari Senin, 21 Mei 2022, Pukul 13.30 – 14.15.
Lihat lampiran wawancara halaman 130-133.
81
atau menempatkan para ulama atau kyai untuk perkampungan mualaf yang belum
ada pembinanya sehingga mengenai perkembangan para mualaf ini bisa dikontrol
Hal lain yang berkaitan dengan pembinaan juga disampaikan oleh Ibu Erni
Agustianti beliau mengatakan untuk pembinaan mualaf itu ada beberapa program
yang dimiliki oleh penyuluh keagamaan Kabupaten Lebak, karena wilayah kerja
beliau ada di Lebak, diantaranya adalah pengajian rutin untuk mualaf setiap
minggunya dimana ini ditujukan untuk warga binaan yang sudah memiliki
keilmuan cukup tentang agama Islam, kemudian pembelajaran privat untuk para
mualaf yang benar-benar baru bersyahadat dan belum mengenal apapun tentang
agama Islam, menyemarakkan hari-hari besar dalam Islam dengan kegiatan yang
B. Pembahasan Penelitian
Ciboleger
Barokah Ciboleger ini masih sangatlah rendah dan bahkan hampir keseluruhan
89
Wawancara ketua umum MUI Kecamatan Leuwidamar Kyai Haji Johanda di Masjid Al Fatih,
Desa Bojongmenteng, pada hari Rabu, 13 April 2022, pada pukul 20.00-20.40. Lihat lampiran
wawancara halaman 122-124.
90
Wawancara dengan penyuluh keagamaan Kebupaten Lebak, Ibu Erni Agustianti di R.A Nurul
Ilmi Lembah Barokah Ciboleger, pada hari Selasa, 24 Mei 2022, Pukul 09.00 – 09.45. Lihat
lampiran wawancara halaman 133-135.
82
pengetahuan yang mereka dapatkan dari pada praktik muamalah yang dilakukan
oleh para orang tua mereka, namun meskipun demikian bukan berarti praktik yang
mereka lakukan selama ini adalah salah, karena pada dasarnya warga Lembah
Barokah Ciboleger tidak mengenal atau masih asing dengan fiqih muamalah dan
istilah-istilah yang ada di dalamnya, dan pada praktiknya pun mereka juga
melakukan ijab dan kabul dan bahkan praktik yang sekarang mereka lakukan
menggunakan surat persetujuan yang mengatur segala ketentuan baik itu tata cara
tiga, pertama Aqid, yaitu pemilik modal memberikan sebagian hartanya untuk
dikelola oleh mudharib. Dalam akad ini adalah Yayasan Spirit Membangun
selaku mudharib. Kedua Ma’qud ‘alaih, yaitu modal yang disediakan oleh
shahibul maal dan diberikan kepada mudharib yang bekerja sebagai tenaga dalam
fiqih sepakat bahwa hukum asal dari transaksi muamalah adalah diperbolehkan
(mubah), kecuali terdapat dalil atau nash yang melarangnya. Dengan demikian,
maka tidak bisa dikatakan bahwa sebuah transaksi itu dilarang selama tidak
ditemukan dalil nash yang secara sharih atau jelas melarang suatu jenis kegiatan
muamalah tertentu. Berbeda dengan hukum ibadah, karena hukum asalnya adalah
83
haram. Sehingga seorang muslim tidak bisa melakukan sebuah ibadah jika
tidak bisa dilakukan jika tidak terdapat syariat yang menjelaskan hukum dari
Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya.
kecuali terdapat dalil yang mengharamkannya). Ini berarti bahwa seluruh hal yang
berkaitan dengan muamalah yang belum terdapat ketentuan baik dalam bentuk
larangan maupun anjuran yang terdapat pada pada dalil hukum Islam (Al-Qur’an
juga Al-Hadist), maka kembali ke hukum asal muamalah tadi merupakan hal yang
diperbolehkan dalam Islam. Kaidah fiqih pada muamalah di atas menaruh arti
bahwa pada aktivitas muamalah yang notabene urusan dunia, manusia diberikan
manfaat pada dirinya sendiri, sesamanya dan lingkungannya, selama hal tadi tidak
Ada beberapa prosedur yang ada dalam akad mudharabah ini yang
keahlian untuk memproduktifkan lahan baik untuk bercocok tanam, berternak atau
untuk budidaya ikan, sosialisasi ini bertujuan agar tidak terjadi salah faham dan
mencegah kecemburuan sosial antar warga yang masih sangat rentan dengan
konflik sosial seperti ini. Kedua, penanda tanganan surat perjanjian bagi warga
yang memiliki minat untuk mengikuti program ini dengan syarat dan ketentuan
yang sudah tertulis di surat perjanjian. Ketiga, pemilihan lahan yang sesuai
dengan usaha yang akan dilakukan oleh masyarakat ini beralasan karena kondisi
yang mengakibatkan adanya perbedaan kontur tanah seperti adanya tanah yang
curam, sumber air, sungai, dan tanah yang datar sehingga potensi yang dimiliki
berbeda. Keempat, pemberian modal yang akan digunakan oleh masyarakat untuk
mengelola lahan. Dalam praktik ini aqid atau pihak yang berakat adalah yayasan
(pemilik modal, warga (pengelola), ma’qud alaih (uang sejumlah yang dibutuhkan
dan disepakati), ijab kabul berupa surat perjanjian yang berisi tentang pernyataan
Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
perlengkapan seluruh dokumen yang dibutuhkan. Pada tahap ini data diartikan
sebagai asas formalisme. Di mana akad terjadi jika sudah terjadi formalitas suatu
perjanjian sesuai dengan peraturan yang berlaku, pemilik modal sebagai shahibul
maal (pihak pertama), dan pengelola usaha sebagai mudharib (pihak kedua).
kepada petani kurma yang ada di Madinah untuk tidak mengawinkan benih kurma
yang mana hal ini adalah sesuatu yang sudah mereka lakukan selama ini, dan
berakhir dengan panen yang mengecewakan bagi petani kurma, kemudian para
petani kurma tersebut komplain kepada Rasulullah SAW dan mengatakan panen
dilakukan sebelumnya tanpa adanya surat perjanjian khusus yang mengatur hal
tersebut menjadikan adanya kecacatan ketika terjadi kerugian, dan pemodal ketika
terjadi kerugian tidak bisa menuntut untuk membagi kerugian kepada penggarap
tanpa adanya kesepakatan atau bukti yang mengatur hal tersebut, inilah yang
kerugian, meskipun pada dasarnya pengelola ketika terjadi kerugian ia juga rugi
86
apabila dibandingkan dengan tenaga dan waktu yang dia keluarkan atau bahkan
hingga keluar biaya dalam pengelolaannya. Untuk ketentuan bagi hasilnya sendiri
adalah diatur menjadi 3 bagian atau lebih rincinya 2 bagian untuk pengelola dan 1
Pada konsep bagi hasil dalam akad mudharabah akan selalu berkaitan juga
dengan pembagian kerugian sehingga baik pemodal maupun pengelola bisa lebih
mengatur secara spesifik mengenai ketentuan bagi hasil itu sendiri, asalkan akad
tidak merugikan atau mendzolimi satu pihak maka itu sah sah saja sebagaimana
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
Ciboleger ini memiliki tanah yang produktif untuk ditanami, terdapat sumber air
wisata Suku Baduy, serta memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari fasilitas
oleh yayasan sebenarnya sudah terkonsep dengan baik dan memiliki tujuan yang
jelas hal ini juga bisa menjadi faktor pendukung tercapainya kemaslahatan warga
tujuan tertentu, ia juga memberi atau tidak memberi kecuali untuk target tertentu,
begitu pula ia tidak menambah atau mengurangi sesuatu kecuali atas hikmah
Hal ini ditegaskan oleh Imam asy-Syatibi dan ath-Thahir ibnu ‘Asyur:
pendidikan, dilihat dari data warga, mayoritas jenjang pendidikan mereka adalah
tamatan Sekolah Dasar dan tidak lulus Sekolah Dasar, lebih parahnya lagi
beberapa diantara mereka adalah buta huruf, ini disebabkan juga oleh peraturan
adat yang dahulu mereka pegang selama menjadi anggota adat Suku Baduy yakni
dimana mereka memang tidak diperbolehkan untuk sekolah, sehingga pola fikir
ini tetap mereka bawa hingga kini meskipun sudah mualaf dan tidak lagi tinggal
di daerah adat Suku Baduy, faktor ini lah yang menjadikan SDM masyarakat
yang semakin berkembang persaingan kerja yang semakin tinggi serta tuntutan
zaman yang semakin beragam membuat mereka tidak bisa bersaing dimanapun
dan hanya mengandalkan kemampuan bertahan hidup mereka dari yang mereka
pelajari dari orang tua mereka, dampak yang lainnya adalah terhadap program-
fikir masyarakat yang cenderung tidak tertarik terhadap kegiatan yang tidak ada
nilai ekonominya.
harusnya tujuan tersebut sesuai dengan tujuan syariat karena tidak boleh
menetapkan atau menafikan maqashid syariah kecuali atas dasar dalil. Oleh
karena itu, menisbatkan suatu maqshad (tujuan hukum) atas hukum tertentu
dalam syariat islam itu sama halnya menisbatkan sebuah perkataan dan hukum
kepada Allah SWT. Karena syariat ini adalah syariat Allah SWT, dan setiap
89
target dalam syariat islam itu adalah target Allah SWT. Jika maqashid syariah
itu tidak berdalil, maka itu sama halnya berdusta kepada Allah SWT, karena
mengisbatkan sesuatu yang bukan hukum Allah SWT dan ini terlarang
Setiap hukum syariat yang Allah SWT turunkan kepada hambanya pasti
muamalah yang telah Allah SWT dan Rasulullah SAW jelaskan dalam Al Qur’an
dan Sunah semuanya memiliki maslahat yang bisa dicapai melalui muamalah
tersebut, salah satu maslahat utama yang terkandung dalam hukum muamalah
adalah yang berkaitan dengan perekonomian hal ini bisa diketahui karena fiqih
muamalah adalah hukum fiqih yang mengatur segala bentuk interaksi dan
langsung kepada kegiatan yang lain seperti shalat jama’ah, kegiatan pembinaan,
sekunder maupun tersier warga bisa terpenuhi melalui akad mudharabah ini
terpenuhinya kebutuhan hidup mereka melalui akad mudharabah jiwa mereka bisa
terjaga, ketiga hifdzu al-aql (memelihara akal) dengan indikasi sering mengikuti
memperoleh harta dari pekerjaan yang diharamkan atau praktik muamalah yang
hasil mudharabah ini mereka bisa menyekolahkan dan menafkahi anak mereka.
terdapat pada surat Al-Anbiya' :107, mengenai tujuan Nabi Muhammad SAW
diutus. Rahmat semua alam pada ayat tersebut diartikan sebagai kemaslahatan
umat. Sedangkan, secara sederhana maslahat itu bisa diartikan menjadi sesuatu
yang baik dan bisa diterima bagi logika atau akal sehat. Diterima logika atau akal
sehat mengandung pengertian bahwa logika atau akal itu bisa mengetahui dan
tahu motif yang terdapat pada penetapan suatu hukum atau aturan, yaitu lantaran
alasan berlakunya peraturan tersebut oleh Allah SWT atau dengan menggunakan
maka tabir penutup yang menjadi esensi di balik ditetapkannya hukum Islam
maka suatu hukum menjadi produk yang lebih dinamis dalam beradaptasi dengan
syariah sendiri ada sebuah metode yang dikenal dengan istilah “Istiqro” (meneliti
satu maqashid (tujuan) dan ‘illat yang menjadi titik persamaan seperti kulliyatu
91
al-khomsah (5 hajat manusia) yang dihasilkan dari istiqro tersebut. Kelima hajat
e. Dharuriyat, yaitu kebutuhan yang harus ada dan terpenuhi atau bisa disebut
ketingkat yang dapat menyebabkan suatu kehancuran atau sama sekali tidak
berdaya.
mudah.
(YASMUI)
pada dasarnya bukan hanya dilakukan dengan program pemberdayaan saja akan
Barokah Ciboleger baik dari segi geografis maupun demografis sehingga potensi
traansaksi penggarapan lahan saja lebih dari pada itu pelatihan dan sosialisasi
terkait dengan pertanian, kerajinan, dan pariwisata hingga saat ini masih terus
pemberdayaan yang telah dilakukan upaya lain untuk mendukung suksesnya visi
dan misi yayasan serta menjadikan warga yang mandiri strategi yang lainnya
pendidikan hal ini ditandai dengan pendirian Raudhatul Athfal Nurul Ilmi, dan
para generasi muda dalam mencari pekerjaan namun juga mengubah pola fikir
lingkungan yang sebelumnya menutup diri dengan perkembangan zaman baik itu
menghendaki bahwa setiap bentuk muamalah kerjasama antar pihak yang saling
menguntungkan bukan saja bagi pihak yang terlibat melainkan bagi keseluruhan
masyarakat, oleh karena itu ada harta yang dalam muamalat diperlakukan sebagai
milik bersama dan sama sekali tidak dibenarkan dimiliki perorangan. Kemudian
asas manfaat yang berarti bahwa segala bentuk kegiatan muamalat harus
memberikan keuntungan dan manfaat bagi pihak yang terlibat, asas ini merupakan
kerjasama antar individu atau pihak –pihak dalam masyarakat dalam rangka saling
Asas manfaat adalah kelanjutan dari prinsip pemilikan dalam hukum Islam yang
menyatakan bahwa segala yang dilangit dan di bumi pada hakikatnya adalah milik
Allah SWT, dengan demikian manusia bukanlah pemilik yang berhak sepenuhnya
atas harta yang ada di bumi ini, melainkan hanya sebagai pemilik hak
memanfaatkannya.
Selain dari pada strategi yang dilakukan oleh yayasan sendiri tentu dengan
MUI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mitshubisi Pajero Club Indonesia (MPCI),
sebagaimana yang telah dilakukan oleh para penyuluh agama terkait dengan
yang baik dan benar serta memberikan bibit buah-buahan diantaranya avokad,
buah naga, kopi secara gratis kepada masyarakat dalam rangka ikut membantu
Ciboleger.
Salah satu asas muamalah sebagaimana yang ada pada surat Al Maidah
kebajikan dan takwa” Ayat tersebut adalah dalil dari pada asas mu’awanah
startegi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
faham tentang akad mudharabah juga rukun dan syarat-syaratnya serta hal-hal
fiqih, rukun dari akad mudharabah sendiri adalah adanya aqid dalam hal ini
adalah Yayasan selaku pemilik modal dan warga selaku pengelola, ma’qud
‘alaih atau modal yang disediakan oleh yayasan adalah berupa sejumlah uang
yang dibutuhkan dan disepakati, shighat atau ijab qabul dalam transaksi ini
rukun akad mudharabah maka hal tersebut sudah sesuai dengan syari’at.
mudharabah jiwa mereka bisa terjaga, ketiga hifdzu al-aql (memelihara akal)
Lembah Barokah Ciboleger yang strategis yang mana sangat cocok untuk
bentuk klinik kesehatan, fasilitas pendidikan formal yang saat ini masih
merintis mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Raudhatul
Athfal (RA) setingkat TK, fasilitas pendidikan non formal dalam bentuk
97
pesantren, fasilitas ibadah yang teridiri dari 4 mushola dan 1 masjid sebagai
sudah dikonsep oleh tim ahli dan memiliki arah serta tujuan yang jelas untuk
lahan.
4. Strategi yang telah dilakukan oleh pihak YASMUI maupun pihak diluar
dilaksanakan rutin setiap minggunya, dan cek kesehatan gratis di klinik yang
B. Saran
wawancara, maka terdapat beberapa saran yang dipaparkan sebagai masukan yang
98
1. Bagi para ustadz dan kyai yang senantiasa mengajarkan ilmu agama kepada
masyarakat agar tetap selalu istiqomah dan lebih maksimal lagi dalam
mengajarkan Islam dan selalu memotivasi para warga mualaf binaan agar
mensosialisasikan manfaat bukan hanya dari segi ekonomi tapi juga manfaat
tuntunan syariat, dan juga bahaya melakukan praktik muamalah yang dilarang
oleh syariat.
diri dengan perkembangan zaman namun juga dapat mengangkat derajat dan
4. Bagi lembaga dari luar YASMUI yang ikut andil baik dalam program
sama lain. Sehingga program yang sudah berjalan bisa memiliki kelanjutan
ilmu yang sudah didapatkan dan untuk lebih rajin lagi belajar dan bertanya
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Syamsul. 2010. Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad
dalam Fikih Muamalat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Halim, Abdul. 2007. Antologi Kajian Islam Tinjauan Filsafat, Tasawuf, Institusi,
Pendidikan, al-Qur’an, Hukum dan Ekonomi Islam. Pascasarjana IAIN Sunan
Ampel Press.
Haroen, Nasrun Haroen, 2018. Fiqh al-Muamalat. Jakarta: Gaya Media Pratama.
100
Husna, Nur Husna. 2018. Implementasi Akad Mudharabah Pada Petani Bawang
Merah. Makasar : SKRIPSI, UIN Alaudin.
Idrus, Achmad Musyahid. 2014. Urgensi Filsafat Hukum Islam Dalam Penetapan
Hukum Islam: Kajian Filosofis Terhadap Persoalan Hukum Kontemporer. Cet: 1.
Makassar :Alauddin University Press.
Indranata, Iskandar. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Mardani, 2016. Fiqih Ekonomi Syariah. cet. 1 Jakarta: Prenadana Media Group
Moleong, Lexy J. 2014. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
Mustofa, Imam. “Fiqih Muamalat Kontemporer” Jakarta: Rajawali Pers (2016),
Nisa, Khairun. 2018. Maqashid Al-Syari’ah Perspektif Nuruddin Al Khadimi
Universitas Islam Indonesia: 18
Noor, Galih Nasrullah Kartika MR dan Hasni. 2014. Konsep Maqashid Al-
Syariah dalam Menentukan Hukum Islam (Perspektif Al-Syatibi dan Jasser
Auda” Jurnal Al Iqtishadiyah. Vol. 1.
OJK, Seri Standar Produk Perbankan Syariah 5 Standar Produk Mudharabah.
hal.17
101
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
103
LAMPIRAN 3
Pedoman Wawancara
104
mudharabah?
9. Strategi apa saja yang sudah dilakukan oleh yayasan untuk meningkatkan
10. Maslahat apa saja yang didapatkan masyarakat Lembah Barokah Ciboleger
LAMPIRAN 4
Transkrip Wawancara
105
Hasil Wawancara 1
Ciboleger.
berdiri.?
kepedulian dokter Ashari terhadap para muallaf yang berasal dari Suku Baduy
yang mana mereka hidup di tanah milik orang dan tanpa adanya izin yang legal,
dalam masalah hal mudharabah ini mereka kurang begitu faham dengan hal
tersebut, karena meraka itu lebih cenderung memilih hal yang simpel, karena
untuk belajar ataupun memahami hal yang lebih dalam mengenai syariat Islam
itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena kebanyakan dari mereka
106
juga baru mengenal istilah dasar dalam agama ketika mereka mulai mengikuti
kegiatan perekonomian salah satunya bagi hasil ini sudah saya atur agar sesuai
hektar diperuntukkan agro pertanian dan peternakan yang nantinya akan dikelola
Pewawancara : Bagaimana prosedur untuk bisa menggarap lahan itu seperti apa?
tentang program yang akan dilaksanakan hal ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman masyarakat tentang tata cara dan aturan aturan yang harus
akan menggarap lahan hal ini bertujuan agar masyarakat bisa menyesuaikan
lahan yang cocok menurut mereka untuk digarap, karena adanya perbedaan jenis
usaha yang akan dikembangkan oleh mereka seperti berternak ayam kampung,
berternak bebek, menanam pohon albasiah, menanam jahe, dan budidaya ikan,
maka dari itu pihak pengelola atau warga diberikan kebebasan untuk memilih
lahan mana yang akan mereka garap. Dan tahap ketiga adalah mengisi surat
kesanggupan dan persetujuan untuk hak guna garap yang akan diisi oleh
berlaku selama transaksi ini masih berjalan, seperti aturan bagi hasil, bagi rugi,
kerugian?
Narasumber : “Pernah, jadi pada saat itu karena pandemi covid 19, yayasan
kaitannya dengan akad mudharabah mutlaq dengan mengelola jahe merah, saat
ribu rupiah per kilogramnya, dan karena kondisi tanah yang kurang bagus dan
anjloknya harga jahe merah ketika panen jadi baik pengelola maupun yayasan
yayasan dan tidak dibebankan sama sekali untuk warga yang menjadi
pengelola.”
warga selaku pengelola dan yayasan selaku pemodal ini sudah sesuai dengan
syariat?
108
Narasumber : “Untuk praktik mudharabah yang selama ini dilakukan itu sudah
sesuai baik untuk pembagian keuntungan maupun kerugian itu sudah disepakati
keuntungan kaitannya dengan program agro pertanian dan peternakan, ini sudah
disepakati untuk dibagi menjadi 3 bagian, 2 bagian untuk pengelola dan 1 bagian
untuk pemodal.”
Barokah Ciboleger, kemudian meningkatkan SDM yang mana para muallaf ini
tidak pernah bersekolah jadi ilmu yang mereka dapatkan itu hanya berasal dari
pengetahuan orang tua mereka. Adapun faktor penghambat itu ada banyak sekali
adanya persiapan yang matang sehingga menjadi beban untuk mertua maupun
orang tua, dan keinginan untuk mendapatkan hasil secara instan. Jadi program
mana hal tersebut tidak memberikan keuntungan finansial untuk mereka maka
ini adalah warga Lembah Barokah Ciboleger bisa mempraktikkan ilmu fiqh
muamalah dengan benar sesuai dengan yang telah kita sosialisasikan, kemudian
dengan mereka memproduktifkan lahan kosong yang ada di yayasan ini sebagai
salah satu bentuk menerapkan sunnah nabi, jadi maslahat yang mereka dapatkan
kencur, penanaman pisang kepok, 4000 kopi, dan 200 bibit avokad serta buah-
buahan yang lain, dan yayasan juga sudah sering memodali warga yang memiliki
Hasil Wawancara 2
khususnya warga kampung muallaf Lembah Barokah Ciboleger ini terkait praktik
muamalah.?
atau bahkan mayoritas dari warga itu belum sepenuhnya memahami fiqih yang
mereka hijrah atau muallaf itu karena faktor ekonomi, dimana dahulunya di
kampung Lembah Barokah Ciboleger ini memang banyak sekali donatur yang
peduli dan antusias dengan adanya kampung muallaf ini sehingga mereka sering
bukan 100 persen karena Islam namun karena mereka ingin menerima bantuan
tersebut, karena hal tersebut juga lah yang membuat mereka masih setengah-
Pewawancara : Apa saja usaha yang telah dilakukan oleh MUI kaitannya dengan
agenda dalam upaya pembinaan para muallaf baduy ini, diantaranya adalah
Leuwidamar, selain itu saya juga menugaskan atau menempatkan para ulama
atau kyai untuk perkampungan muallaf yang belum ada pembinanya sehingga
111
mengenai perkembangan para muallaf ini bisa dikontrol dan mereka bisa lebih
Ciboleger.?
semisal gadai atau rahn adalah bentuk praktik muamalah yang sering disalah
yang sampai harus mengeluarkan fatwa karena setiap minggu saya sendiri lah
orang tuanya akan tetapi tidak semua yang mereka praktikkan tersebut salah
hanya terdapat sedikit kecacatan yang terjadi, ini menunjukkan bahwa mereka
tepat sehingga yang mereka kegiatan ekonomi yang mereka lakukan sehari-hari
Narasumber : “Tentu saja, karena para muallaf ini kebanyakan masuk Islam
karena faktor ekonomi, jadi begitu kebutuhan mereka bisa terpenuhi dan
kesejahteraan meningkat, maka mereka akan lebih giat lagi mengikuti pembinaan
mempengaruhi pola fikir masyarakat, ketika mereka mempunyai ilmu yang cukup
untuk memahami tujuan dari pembinaan dan pemberdayaan maka akan lebih
diinginkan.
Hasil Wawancara 3
Barokah Ciboleger.
yang lain.?
113
seperti mudharabah atau yang lain itu mereka kurang begitu faham namun
mereka itu sudah melakukan praktik muamalah baik itu bagi hasil, gadai ataupun
yang lain hanya berdasarkan apa yang sudah dipraktikkan oleh orang-orang
mengalami kesusahan sebagaimana praktik jual beli yang terjadi disini itu
kampung muallaf Lembah Barokah Ciboleger dan yayasan itu sudah sesuai
dengan syariah.?
Narasumber : “Kalo untuk praktik yang ada di yayasan sendiri tentunya sudah
jauh lebih baik dan sesuai dengan syariah, karena sebelum disosialisaikan ke
warga terlebih dahulu dikaji oleh pembina agama kampung Lembah Barokah
Ciboleger. Dibandingkan dengan praktik bagi hasil yang dilakukan oleh warga di
luar kampung Lembah Barokah Ciboleger. Karena untuk pembagian dan syarat-
Barokah Ciboleger.?
Narasumber : “Warga itu hanya terpaku dengan kebutuhan sehari-hari saja jadi
tidak ada usaha lebih atau cita-cita untuk lebih berkembang, semisal mereka
berhutang itu untuk kebutuhan yang konsumtif, bukan untuk hal yang produktif,
yang lain itu bisa menjadi sumber pemasukan untuk memenuhi kebutuhan harian
mereka dan juga lemahnya SDM yang serta minimnya pengetahuan agama
mereka.”
Narasumber : “Bila terjadi kerugian tentu ditanggung oleh kedua belah pihak
sesuai dengan kesepakatan yang berlaku, apabila tidak ada kesepakatan maka
kerugian ditanggung seluruhnya oleh pemodal atau yayasan, tapi bukan berarti
warga tidak rugi mereka juga rugi waktu dan tenaga selama mengelola jahe.”
Hasil Wawancara 4
Barokah Ciboleger.
Barokah Ciboleger?
Barokah Ciboleger ini kurang begitu faham atau bahkan sama sekali tidak faham
tentang muamalah, jadi praktik muamalah mereka itu hanya berdasarkan apa
yang mereka ketahui dari orang tua mereka, asalkan perkara tersebut
115
menguntungkan untuk mereka itu akan dilakukan oleh mereka karena minimnya
agama.”
maupun ustadz sudah gencar melakukan pembinaan untuk masalah muamalah ini
warga kurang begitu memperhatikan atau bahkan tidak ada kesadaran dalam diri
mereka ketika praktik muamalah yang mereka lakukan itu salah dampak yang
akan mereka terima itu apa, makanya segala hal yang menguntungkan dan
Barokah Ciboleger dalam penggarapan lahan yang sekarang sedang dilakukan itu
Narasumber : “Saya melihat praktiknya itu sudah sesuai akadnya juga sudah
jelas tertera dalam surat perjanjian yang ada, dan masalah bagi hasilnya pun
juga jelas dan antara pemodal dan penelola juga sudah sepakat jadi ini sudah
Narasumber : ”pernah beberapa kali mengalami kerugian, yang paling besar itu
adalah ketika penanaman 10.000 bibit jahe merah yang dinilai bisa mendongkrak
116
ditengah pandemi, akan tetapi begitu musim panen hasilnya kurang bagus dan
harga jahe anjlok jauh, dalam hal ini yayasan menanggung kerugian seluruhnya
akan tetapi bukan berarti warga tidak mengalami kerugian, mereka juga rugi
mudharabah ini supaya masyarakat memiliki ilmu tentang praktik bagi hasil yang
sesuai dengan fiqih, kemudian diberikan syarat yang harus dipenuhi agar bisa
menggarap lahan seperti KTP, mengisi surat perjanjian dan beberapa syarat
lain, dimaksudkan agar mereka bisa serius melaksanakan program ini, kemudian
barulah mereka diberikan kesempatan untuk memilih kavling mana yang ingin
mereka garap yang sesuai dengan rencana mereka, baik itu untuk berternak,
berkebun ataupun untuk budidaya ikan, setidaknya ada 3 tahapan yang dilakukan
sudah direncanakan antara yayasan selaku pemodal dan warga selaku pengelola
dan didapati bahwa kurangnya sosialisasi dan rasa tanggung jawab menjadi
faktor yang mempengaruhi hasil dari akad mudharabah yang telah dilaksanakan
selama ini, sehingga pengkajian terus dilakukan agar pemodal dan pengelola
dan juga agar tercapainya salah satu tujuan dari kegiatan pemberdayaan
geografis yang ada sudah sangat mendukung untuk kegiatan berekebun dengan
memanfaatkan modal dan lahan dari yayasan, selain itu letak Lembah Barokah
Ciboleger sendiri yang sangat dekat dengan wisata Suku Baduy bisa menjadi
Suku Baduy dan ini bisa menjadi pendongkrak untuk ekonomi masyarakat juga,
namun kembali lagi yang menjadi penghambat adalah SDM warga Lembah
Barokah Ciboleger ini karena ketika SDM nya mumpuni untuk melaksanakan
program yang sudah direncanakan oleh yayasan sedikit banyak pasti bisa
yang ada tidak cukup mumpuni untuk program yang ada kemungkinan gagal
program yang dilakukan juga tinggi, jadi perlu sekali untuk mengedukasi dan
membina agar SDM warga Lembah Barokah Ciboleger ini hingga dinilai mampu.
Karena untuk faktor seperti kondisi geografis posisi Lembah Barokah Ciboleger
Narasumber : “Sudah banyak sekali usaha yang dilakukan oleh yayasan untuk
terwujud masyarakat yang mampu secara ekonomi, paham akan ajaran agama
Hasil Wawancara 5
a. Narasumber : Ir. Purnomo Samsu Raharjo (Bendahara dan salah satu pendiri
berdiri sejak 2017 berawal dari kepedulian dari dokter Ashari yang tanahnya
dipakai tanpa izin oleh para muallaf yang berasal dari suku baduy, mereka
bagian dari anggota adat suku baduy. Adapun tujuan didirikannya YASMUI
adalah membina dan mengarahkan para muallaf dan dhuafa’ yang ada agar
Pewawancara : Usaha apa saja yang dilakukan yayasan untuk mencapai tujuan
tersebut.?
119
meletakkan pondasi yang kuat dalam hal aqidah karena masih banyak takhayul-
takhayul yang mereka bawa dari sebelum memeluk Islam, juga minimnya
kesadaran mereka untuk menerapkan pola hidup modern dan islami sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membina mereka hingga bisa
dikatakan sejahtera. Dan sesudah aqidah mereka kuat barulah yayasan mulai
Lembah Barokah Ciboleger ini sebagai wisata suku baduy kedua agar bisa
menjadi tempat periwisata dan bisa menjadi pendorong untuk sektor ekonomi
yang lain namun hal tersebut gagal, kemudian program pemberdayaan yang
disesuaikan dengan keahlian dan minat warga yaitu dengan memodali mereka
khas baduy, kemudian perabotan rumah tangga, ada juga yang berternak,
produksi bubuk jahe merah, pembibitan lebah madu, program inilah yang sampai
sekarang masih kita lanjutkan dengan memanfaatkan lahan yayasan yang masih
diabaikan dampaknya terhadap pola fikir dan pola hidup mereka yang cenderung
menginginkan segala sesuatu yang instan tanpa melalui proses kalo saya
sampai lulus sekolah dasar bahkan ada beberapa yang buta huruf, ini kan juga
dalam hal pendidikan jadi pengadaan pendidikan seperti R.A. dan juga Pondok
Pesantren adalah bentuk usaha yayasan untuk meningkatkan kualitas dari pada
warga dan menjaga generasinya muda dan anak-anak agar bisa lebih baik dari
Ciboleger ini.?
121
tercantum semuanya dalam visi dan misi yayasan, adapun harapan saya pribadi
untuk kampung muallaf yang lain dalam segala segi baik pendidikan, pembinaan,
Hasil Wawancara 6
Pewawancara : Program apa saja yang dimiliki oleh penyuluh keagamaan untuk
dimiliki oleh penyuluh keagamaan Kabupaten Lebak, karena wilayah kerja saya
minggunya dimana ini ditujukan untuk warga binaan yang sudah memiliki
keilmuan cukup tentang agama Islam, kemudian pembelajaran privat untuk para
muallaf yang benar-benar baru bersyahadat dan belum mengenal apapun tentang
agama Islam, menyemarakkan hari-hari besar dalam Islam dengan kegiatan yang
keilmuan warga binaan khususnya yang ada di Lembah Barokah Ciboleger dalam
kajian rutin mingguan dan membuka forum diskusi dengan mereka tentang
masalah fiqih atau hal lain yang menyangkut kondisi kehidupan mereka.”
seperti ini karena kembali lagi ketika mereka muallaf dan kemudian keluar dari
Narasumber : “Tentu banyak sekali maslahat yang mereka dapatkan, bila kita
lihat dari segi pembinaan maslahat yang mereka dapatkan tentunya adalah
keilmuan mereka semakin meningkat hal ini yang mengarahkan mereka untuk
lebih rajin dalam beribadah, dan mampu menerapkan konsep kehidupan yang
islami mulai dari tata cara beribadah yang benar, mengenal halal dan haram,
bisa lebih menjaga diri mereka dari pada kemurtadan. Dan dari segi
mereka dapat terpenuhi yang nantinya ini akan berdampak juga pada antusias
keduanya saling terikat dan harus berjalan bersama agar maslahat yang
Narasumber : “Dari yang saya pahami ada rantai faktor yang saling
Ciboleger ini, puncaknya ada di masalah pendidikan yang mana ini akan
berpengaruh terhadap bagus atau tidaknya tingkat SDM, tingkat SDM ini juga
memberikan pengaruh terhadap pola fikir dan ini yang mempengaruhi mereka
ini akan menjadi sebuah pola dalam kehidupan mereka, warga yang memiliki
tingkat kesadaran pendidikan yang lebih tinggi berdampak juga pada pola hidup
yang lebih bagus juga sehingga kesejahteraannya bisa dibilang lebih baik dari
Hasil Wawancara 7
Narasumber : “Ya biasa aja, kalo siang pekerjaan tani berkebun juga, kalo
Pewawancara : Terus perbedaan setalah masuk dan sebelum masuk apa ya kang?
Narasumber : “Perbedaanya kalo disini lebih disiplin, ada aturannya yang baik
baik gitu, sebelum disini sholat jarang, tidak ada kegiatan masyarakat seperti
Narasumber : “Iya enak aja, jadi semua kegiatan itu bisa terjadwal.”
125
ekonomi, misal penanaman 10.000 bibit jahe, penanaman talas dan sampai
untuk menggarap lahan, karena jujur susah cari pinjaman modal untuk
apa manfaatnya?
Narasumber : “Saya jadi tidak perlu untuk kerja keluar kota karena yayasan
menyediakan lahan serta modal yang nanti dibagi hasil, jadi saya bisa sering
datang ke masjid untuk sholat jama’ah dan mengikuti kegiatan yayasan seperti
pengajian, sosialisasi, kerja bakti, dan hasilnya syukur Alhamdulillah bisa untuk
Narasumber : “kalo yang sekarang saya tanami pohon albasiah dan juga saya
bikin ternak ayam. Kalo yang dulu banyak saya tanami singkong, pisang raja,
kayu jengjeng.”
Narasumber : “Kalo yang ada disurat itu katanya 2 bagian untuk saya 1 bagian
Narasumber : “Kalo dulu rugi semuanya ditanggung yayasan jadi saya cuman
Narasumber : “Harapannya harus kompak itu mah, mau dibidang agama dan
Hasil Wawancara 8
Pewawancara : Kang Usro sendiri maulaf atau memang sudah muslim sejak
kecil.?
Narasumber : “Saya itu kecil tinggal di Baduy kemudian keluarga saya mualaf
jadi karena saya tidak faham apa itu mualaf waktu itu hanya ikut saja, tapi kalo
keluarga istri saya itu memang asli mualaf semua, meskipun tidak bersamaan ada
seperti mertua saya itu sudah 10 tahun dan kakak ipar saya yang baru 3 tahun”
Ciboleger ini.?
127
Narasumber : “Saya itu termasuk yang paling awal menempati kampung ini jadi
penghasilan.”
Narasumber : “Kalo saya sendiri kavling saya sebagian saya buat kolam ikan,
Pewawancara : Apa saja manfaat yang diperoleh atau yang kang Usro rasakan
Narasumber : “Manfaatnya bagi saya itu jadi punya lahan untuk digarap, misal
kita ngajuin modal untuk menanam kayu albasiah itu pun masih bisa kita
manfaatkan untuk nanam pisang, jahe, singkong yang panennya cepat, jadi bisa
dijual atau dimakan sendiri, dan saya jadi tidak perlu untuk jauh jauh lagi cari
kerja.”
Pewawancara : Sebelum menggarap lahan itu dari yayasan ada persyaratan atau
tidak kang.?
128
modal yang sudah diberikan, dan nanti ketika panen juga apabila ada
keuntungan kita bagi hasil juga disetor ke Ustadz Ahmad, sama kalo rugi itu
Pewawancara : Kang Usro sendiri tahu atau tidak kalo program pemberdayaan
Narasumber : “Kalo itu saya sendiri kurang begitu faham, taunya ada bagi hasil
begitu saja semidal panen ikan, atau ternak, atau tanaman. Karena saya juga
sudah sering melakukan praktik seperti ini dari sebelum masuk ke kampung ini.”
kampung mualaf ini dan setelahnya, apabila ada apa saja itu kang.?
Lembah Barokah Ciboleger ini saya sering kerja di kebon dan itu jaraknya
sangat jauh dari rumah karena letaknya di tengah hutan, jadi untuk ikut kegiatan
masyarakat itu susah, sholat juga jarang bahkan ngaji pun tidak bisa, apalagi
keluarga istri saya yang dulunya tinggal di Baduy dan masih menganut
sehingga kita tidak bisa bebas. Tapi semenjak masuk kampung ini saya bisa
LAMPIRAN 5
kata (LBC) merupakan sebuah kampung yang didirikan oleh seorang dokter yang
bernama Ashari bin Haji Tasmail, beliau merupakan seorang dokter dan juga
entrepreneur, salah satu bisnis beliau adalah properti, beliau memiliki banyak
tanah di berbagai daerah dan salah satunya ada di dekat kawasan Suku Baduy atau
Suku Baduy sendiri memiliki suatu peraturan adat yaitu ketika seorang
anggota adat memutuskan untuk memeluk sebuah kepercayaan baik itu Islam,
Kristen, Hindu, dsb. maka mereka akan diberikan sanksi dengan tidak boleh lagi
tinggal di tanah adat dan mereka juga tidak diperbolehkan untuk membawa harta
benda mereka yang masih mereka simpan di kawasan tanah adat, karena itu
mereka yang memutuskan untuk mualaf akan diusir dari tanah adat dan tidak
memiliki apapun.
dhuafa . berbekal sedikit informasi tersebut berlanjut diawal tahun 2017 selama 7
bulan dengan dimotori oleh seorang dokter yaitu dr. Ashari dilakukan pengecekan
lokasi untuk memastikan kebenaran dan akurasi informasi tersebut sebagai bahan
terprogram dengan baik dan tentu tidak mungkin dilakukan secara individual.
130
Oleh karena itu atas inisiatif dr. Ashari dan kawan-kawan dibentuklah sebuah
yayasan yang diberi nama YASMUI untuk menangani masalah tersebut agar
oleh komunitas dokter yang berjuang bersama sejak kuliah, didukung oleh warga
Islamic Village, merekalah cikal bakal pendiri sekaligus pengurus YASMUI. Jauh
sebelum yayasan terbentuk, komunitas dokter ini sudah bekerja mencari lahan
pemberdayaan untuk masa depan mereka, hingga terbentuk YASMUI, yang fokus
Wakif dari kampung mualaf itu sendiri adalah dr. Nora Wardani, MS.SPGK dan
Nazhir Ir. Nandang Solihin yang mana beliau juga sebagai ketua dari pembina
untuk diperjual belikan atau diwariskan. Kepemilikan dan fasilitas akan tetap
menjadi hak milik yayasan dimana sepanjang masa berikutnya akan bertambah
pendukung usaha bagi para mualaf, dalam rentang waktu sampai bisa mandiri dan
dengan mualaf baru. Demikian secara bergulir sehingga akan menciptakan pola
pemberdayaan umat.
131
LAMPIRAN 6
1. Struktur Organisasi
Islamiyah) yang ada di kampung mualaf Lembah Barokah Ciboleger terdiri atas:91
PEMBINA YAYASAN
Anggota :
1. Drs. H. Rizqullah.MBA
3. H. Achmad Sumantono
PENGAWAS YAYASAN
Anggota :
4. Drs. Sunaryo
7. Azam Prakoso
8. Budi Santoso
9. H. Hamim
PENGURUS YAYASAN
a. Visi YASMUI
b. Misi YASMUI
Islam.
berawal dari lahan seluas 5,7 ha yang dihuni 48 kepala keluarga dan sekarang
tanah itu pergunakan untuk membangun perumahan yang diberi nama Lembah
Barokah Ciboleger (LBC), yang saat ini sudah terbangun 51 rumah yang tersebar
Dari data yang diterima oleh peneliti bahwa dibeberapa bagian tanah
wakaf akan terus dibangun unit rumah untuk ditempati para mualaf Baduy. Selain
itu, perluasan tanah atau kawasan yang akan terus dilakukan agar mencapai target
30 hektar agar bisa menampung sekitar 300 kepala keluarga (KK) sehingga selain
konservasi lainnya.
lebih 149 jiwa yang terdiri dari 40 kepala keluarga, 72 laki-laki dan 77 perempuan
134
yang menempati areal seluas 9,1 ha. Yang tersebar di empat cluster dengan
memacu penduduk untuk menempati setiap areal yang kosong. Namun sampai
saat ini kepadatan penduduk masih sangat wajar bahkan yang diharapkan
YASMUI dari adanya kampung mualaf penduduk Baduy yang tidak memiliki
tempat tinggal dan sudah memeluk Agama Islam bisa berpindah dan ingin dibina
agar kehidupannya jauh lebih layak dan rasa ingin tahu terhadap pengetahuan
Tabel 4.1
92
Biodata Warga Binaan Yayasan Membangun Ukhuwah Islamiah
135
Tabel 4.2
Muhamad
8 L Kawin Kepala Rumah Tangga
sudin
Dedeh P Kawin Istri
Taufik Hidayat L Belum Kawin Anak
Rohilah P Belum Kawin Anak
Maulana L Belum Kawin Anak
Tabel 4.3
Tabel 4.4
139
Barokah Ciboleger
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat yang dituju dari sosio-
kulturalnya baik dari segi ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Letak
sangat komplek sekali. Hal ini dilihat bahwa struktur masyarakatnya berada dalam
lingkungan hunian. Keberaadan ini mau tidak mau bagi wilayah Lembah Barokah
Masyarakat Baduy yang terkenal dan kental dengan suku dan kebudayaan
nya sangatlah melekat didiri suku Baduy walaupun ada beberapa dari mereka
yang sudah berpindah agama, tetapi jiwa dan kebiasaan nya masih terbawa,
mualaf yang baru memeluk agama Islam. Agar masyarakat Baduy bisa
Sementara itu dari segi sosial dan pendidikan keduanya merupakan bidang
yang ada di kampung mualaf. Akan tetapi dari segi keduanya masih sangatlah
terbilang belum cukup baik, salah satunya dari sisi pendidikan separuh remaja
masih buta huruf dan putus sekolah. Oleh karenanya pihak Yayasan menyediakan
hingga ke jenjang yang tinggi dan bisa memunculkan generasi yang lebih baik.
perekonomian dari masyarakat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan program
mualaf Baduy mengenal pola kehidupan atau wawasan yang maju melalui
pendidikan. Dan dampak negatifnya sebagaian masyarakat masih sering kali tidak
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari apa yang sudah diarahkan dari Yayasan
atau pihak lain yang ikut serta membina masyarakat mualaf Baduy”.93
Tabel 4.5
2 SMP/Sederajat L/P 4
3 SMA/Sederajat L/P -
4 Diploma/Sarjana L/P -
pilihan atas sumber daya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas
93
Wawancara dengan pendiri dan bendahara YASMUI Bapak Ir. Purnomo Samsu Rahardjo di
kediaman beliau Islamic Village, Tangerang pada hari Senin, 21 Mei 2022, Pukul 13.30 – 14.15.
Lihat lampiran wawancara halaman 130-133.
142
memiliki sektor ekonomi dan mata pencaharian yang cukup luas terutama pada
sektor pertanian, perkebunan, dan berdagang hal ini di dukung oleh faktor alam
yang di kelilingi oleh perladangan yang berupa sawah dan perkebunan. Bahkan
ada beberapa dari masyarakat yang merantau ke luar kota hanya untuk mencari
mencari pekerjaan didaerah sekitar ciboleger masih sulit dan tidak adanya
Tabel 4.6
1 Petani / Berkebun 20
2 Buruh 13
3 Wiraswasta 5
4 Beternak 2
5 Pedagang 1
rukun, damai dan bekerja sama apabila diajak bermusyawarah baik secara kerja
143
bakti, gotong royong, dan lain nya. Akan tetapi ada beberapa masyarakat yang
tempat akhir pembuangan sampah, dan dari Yayasan pun perlu meningkatkan lagi
lingkungan yang bersih sangatlah penting bagi kesehatan diri sendiri maupun
sekitar.
sarana kesehatan berupa klinik dan apotek untuk memenuhi warga Lembah
seperti dokter atau perawat belum sepenuhnya tinggal dikampung mualaf dan
masih bergilir dalam jangka waktu seminggu 3 kali untuk mengecek kesehatan
Baduy, wisata Culture yang tidak ada dua nya di Indonesia yang merupakan
Budaya serta kerajinan tangan nya yang cukup terkenal dan bahkan bukan hanya
sekitar daerah Banten saja yang ingin berkunjung dan menikmati ke alamian nya,
dari luar daerah pun ingin berkunjung ke daerah Baduy luar dan Baduy dalam.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Baduy luar dan Baduy dalam setiap hari
libur tidak kurang dari 200 orang, yang terdiri dari anak-anak SMA, Mahasiswa,
yang merupakan akses nya cukup jauh dari terminal, beranjak dari alasan tersebut
tidak jauh dari Ciboleger atau terminal area masuk Baduy sehingga mereka yang
Adapun dalam prasarana Air Bersih dan Sanitasi memiliki 4 BOR, 5 MCK
Umum.
94
Proposal Pengembangan Program Yayasan Spirit Membangun Ukhuwah Islamiah
145
LAMPIRAN 7
Foto Penelitian
pembina keagamaan
pemberdayaan ekonomi
masyarakat kampung
Ciboleger.
(YASMUI).
Ciboleger.
147
yayasan.
148
yayasan.
Foto kegiatan pembinaan mualaf oleh penyuluh agama Ibu Erni Agustianti
LAMPIRAN 8
152
BIODATA PENULIS
Muhammad Thoriq Sahala Asysyufi, Lahir pada
sekolah dasar pada tahun 2006 di Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Sabilil Mutaqin
Padangan dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
Negeri 2 Tulungagung dan tamat pada 2017. Dan di tahun yang sama penulis
Nuaimy Jakarta. Kemudian pada tahun berikutnya yakni 2018 penulis terdaftar