Anda di halaman 1dari 3

Penting

Catatan untuk Memperbaiki Rencana Campaign – Strategic PR Plan:

Dari paper dan PPT UTS kalian (yang tahap ke-1), saya mendapati beberapa hal penting yang
harus dilakukan dan atau diperbaiki – jika kalian ingin nilai UTS-nya baik.
Perbaikan paper (word) tahap ke-2 dikirimkan paling lambat Jumat 5 November 2021 jam 14.00.

A. Project Campaign yang Berkelanjutan dan Berdasarkan Kaidah Strategic PR:

1. Semua rencana kampanye (campaign plan) harus merujuk pada teori Strategic PR
Plan yang ada di buku (misalnya karya Ronald Smith yang 9 steps itu, atau buku lain
yang dipelajari). Jangan mengarang sendiri, karena kita harus belajar dari pengalaman
dan cara-cara yang dianjurkan para ahli. Baca lagi dokumen tentang ujian yang
pernah saya bagikan sebelum UTS kemarin itu.
2. Pada umumnya semua campaign yang hendak dilakukan harus didasarkan pada
“riset” (ingat step pertama yang dianjurkan Ronald Smith), meski pun riset itu
sederhana (tidak harus mahal), seperti yang dilaksanakan oleh salah satu kelompok
kemarin ini. Jika sekarang (UTS) belum ada riset (penelitian), maka buatlah riset itu
untuk menyempurnakannya dan dipakai dalam UAS mendatang.
3. Bacalah berulang-ulang naskah (paper) kalian sebelum dikirim. Jika satu grup ada
enam (6) orang, maka minimal harus dibaca enam kali. Sebab ketelitian penting, jika
kalian ingin nilai yang baik.
4. Tegaskan dalam papermu, apa tujuan campaign-mu yang akan dimuat dalam website
itu? Untuk siapa campaign itu? Apa hasil yang ingin kamu capai (peroleh) dari
audience (publik) itu? Misalnya, tujuan itu:
a. Agar membuat publik aware saja (meningkatkan awareness),
b. Untuk mengubah sikap (attitude), atau
c. Agar ada perubahan perilaku/ tindakan (behavior) mereka, Misalnya dari (A)
yang awalnya “suka membuang sampah sembarangan” menjadi (B) “lebih
disiplin dan tidak lagi membuang sampah seenaknya sendiri.”)
5. Soal “perubahan” (objective) di atas ini penting, dan ada dalam buku – ingat selalu,
“the objective is change,” tujuan praktisi PR dalam strategic planning adalah adanya
suatu “perubahan”.
6. Ingat baik-baik: campaign ini adalah project berkelanjutan (bersinambung) sejak UTS
sampai dengan UAS: konten yang ada di blog/website harus terus diisi secara
periodik, dan dipromosikan isi (konten)-nya itu melalui media sosial yang lain
(Instagram, Facebook, YouTube dan lainnya). Lihat *) di bawah.

B. Penulisan Konten (baik di Paper maupun dalam Website):


1. Dalam menulis teks di paper, sebutkan sumbernya dengan benar. Akuilah di situ
bahwa bagian (kalimat) itu diambil dari sumber tertentu. Begitu aturannya; jangan
pura-pura bodoh kemudian meng-copy punya orang lain dan tidak mengakuinya,
sebab itu namanya plagiarism.
2. Jika penulisan teks (yang di atas) itu salah, atau penulisan di Daftar Pustaka juga
salah, maka minimal nilaimu akan dikurangi. Atau, yang lebih parah, kalian terbukti
bahwa itu sebuah penipuan (bohong), kalian bisa dituduh melakukan plagiarism, dan
nilainya nol (0).
3. Perhatikan cara menulis yang baik: sudah berkali-kali dinasihati: hindari redundancy
(pengulangan) yang tidak perlu, dan kesalahan tata-bahasa (grammar).
 Contoh: menulis awalan “DI” yang menunjukkan tempat harus dipisah (diberi
spasi), misalnya kata “di rumah,” “di atas,” “di antara.” Sementara, jika
menulis awalan “DI” dalam kata kerja pasif, maka ia harus disambung
(digabung dengan kata itu) – misalnya kata diberi, dinilai, disambut.
4. Konten (teks) dalam website sama pentingnya dengan yang di paper. Tulisan isi
(konten) di situ juga harus baik, menggunakan kaidah bahasa yang benar, grammar
(tata bahasa), koherensi, logika, semua harus baik.

C. Rujukan dan Daftar Pustaka:

1. Semua rujukan yang dipakai, termasuk buku, atau paper di jurnal, media masa
(koran, media online), dan sumber riset (jika mengutip dari orang lain) harus
dimuat dalam Daftar Pustaka (Referensi) yang ditulis di bagian akhir paper.
Penulisannya harus benar, sesuai kaidah ilmiah.
2. Rujukan dalam Daftar Pustaka itu harus merupakan (sesuai) dengan yang dikutip
pada bagian teks di atasnya.
3. Bacalah pedoman pengutipan yang ada (saya sertakan dalam email bersama
dokumen ini).

D. MENU dalam Website (Blog) yang Kreatif:

1. Sebagaimana penjelasan soal aturan menulis paper UTS (dalam format word),
“Rencana Menu” yang dirancang (dibuat) dalam website harus dijelaskan dalam
paper secara baik, berdasarkan kaidah Strategic PR Plan. Tetapi kalian diharapkan
kreatif dan inovatif, misalnya dengan menambahkan video dan atau pictures serta
musik di dalamnya. Lihat contoh-contoh yang ada di Internet.
2. Salah satu kunci penting dalam website (atau blog) adalah konten (isi) yang bagus
(menarik), dan terus diperbarui (updated all the time) setiap hari, atau setiap minggu.
Di dalam setiap menu ada teks (tulisan) yang baik, logis, koheren dan enak dibaca,
dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sesuaikan isinya dengan target
audience (publik) yang diharapkan membacanya.
3. Setiap “menu” harus konsisten dengan Visi, Misi, Obyektif dan Publik (Audience)
yang menjadi target sasaran campaign. Kalau targetnya, misalnya, kelompok yang
tidak mengerti bahasa Inggris, maka tentu saja harus menggunakan bahasa Indonesia.
4. Ingatlah, berhubung tujuan (objective) dalam strategic planning adalah suatu
“perubahan”, maka menu yang ada harus sejalan (disesuaikan) dengan tujuannya.
5. Meski kamu diminta membuat minimal tiga (3) menu, usahakan menu yang kamu
rencanakan (plan) itu memudahkan untuk adanya pembaruan dari waktu ke waktu,
sebab campaign ini akan terus dilanjurkan hingga UAS. Jika menu-nya “kaku” nanti
kalian akan sulit mengisinya. Jadi, jangan menyulitkan diri sendiri. Pikir masak-
masak sebelum membuat keputusan. Jika tiga menu dirasa kurang, kalian boleh
menambahnya menjadi lebih banyak, jadi empat, lima dan seterusnya.

*) Ingatlah resep ini:


• Blog/Website (content) without Social Media  Don’t get attention.
• Social Media without Website/Blog  No content.

Meskipun Blog (website) bisa termasuk “social networks” (jaringan sosial), di sini yang
dimaksud dengan “social media” [atau kalau dalam bahasa Indonesia “media sosial” -- kata
‘sosial’ dengan huruf “s”] di sini adalah Instagram, YouTube, Facebook, Twitter, dan
sebagainya.

Syafiq B. Assegaff, 2 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai