Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Asosiasi Ekonomi Amerika

Asal Kolonial Perkembangan Komparatif: Sebuah Investigasi Empiris Penulis: Daron

Acemoglu, Simon Johnson, James A. Robinson
Sumber: Tinjauan Ekonomi Amerika, Vol. 91, No. 5 (Des., 2001), hlm. 1369-1401
Diterbitkan oleh: American Economic Association
URL stabil:http://www.jstor.org/stable/2677930
Diakses: 21/05/2009 16:59

Penggunaan Anda atas arsip JSTOR menunjukkan penerimaan Anda terhadap Syarat dan Ketentuan Penggunaan JSTOR, tersedia di http://
www.jstor.org/page/info/about/policies/terms.jsp. Syarat dan Ketentuan Penggunaan JSTOR menyatakan, sebagian, bahwa kecuali Anda telah
memperoleh izin sebelumnya, Anda tidak boleh mengunduh seluruh terbitan jurnal atau beberapa salinan artikel, dan Anda dapat menggunakan
konten dalam arsip JSTOR hanya untuk pribadi Anda, bukan -penggunaan komersial.

Silakan hubungi penerbit mengenai penggunaan lebih lanjut dari karya ini. Informasi kontak penerbit dapat diperoleh di
http://www.jstor.org/action/showPublisher?publisherCode=aea.

Setiap salinan bagian mana pun dari transmisi JSTOR harus berisi pemberitahuan hak cipta yang sama yang muncul di layar atau halaman
cetak dari transmisi tersebut.

JSTOR adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1995 untuk membangun arsip digital tepercaya untuk beasiswa. Kami bekerja dengan
komunitas ilmiah untuk melestarikan karya mereka dan materi yang mereka andalkan, dan untuk membangun platform penelitian bersama yang
mempromosikan penemuan dan penggunaan sumber daya ini. Untuk informasi lebih lanjut tentang JSTOR, silakan hubungi support@jstor.org.

Asosiasi Ekonomi Amerikaberkolaborasi dengan JSTOR untuk mendigitalkan, melestarikan, dan memperluas akses ke
Tinjauan Ekonomi Amerika.

http://www.jstor.org
 Asal Kolonial Pembangunan Komparatif:
Investigasi Empiris

OlehDARON ACEMOGLU, SIMON JOHNSON, DAN JAMES A. ROBINSON*

Kami mengeksploitasi perbedaan tingkat kematian di Eropa untuk memperkirakan pengaruh

institusi pada kinerja ekonomi. Eropa diadopsiaykoloni yang sangat berbedazkebijakan asi di
koloni yang berbeda, dengan lembaga terkait yang berbeda. Di tempat-tempat di mana orang
Eropa menghadapi tingkat kematian yang tinggi, mereka tidak dapat menetap dan lebih
cenderung mendirikan lembaga ekstraktif. Lembaga-lembaga ini bertahan hingga saat ini.
Memanfaatkan perbedaan tingkat kematian Eropa sebagai instrumen untuk institusi saat ini,
kami memperkirakan dampak besar institusi terhadap pendapatan per kapita. Setelah pengaruh
institusi dikendalikan, negara-negara di Afrika atau yang lebih dekat ke khatulistiwa tidak
memiliki pendapatan yang lebih rendah. (JEL011, P16, P51)

Apa penyebab mendasar dari perbedaan
besar dalam pendapatan per kapita antar
negara? Meskipun masih ada sedikit konsensus
tentang jawaban atas pertanyaan ini, perbedaan
institusi dan hak milik mendapat perhatian yang
cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
Negara dengan lebih baik"institusi," hak milik
yang lebih aman, dan lebih sedikit distorsi
*Acemoglu: Departemen Ekonomi, E52-380b,
Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA 02319,
dan Canadian Institute for Advanced Research (email:
daron@mit.edu ); Johnson:Sloan School of Man•agement,
Massachusetts Institute of Technology, Cam•bridge, MA 02319
(email: sjohnson@mit.edu ); Robinson: Departemen Ilmu Politik
dan Departemen Ekonomi• nomics, 210 Barrows Hall,
University of California, Berke• ley, CA 94720 (email:
jamesar@socrates.berkeley.edu ) . Kami berterima kasih
kepada Joshua Angrist, Abhijit Banerjee, Esther Duflo, Stan
Engerman, John Gallup, Claudia Goldin, Robert Hall, Chad
Jones, Larry Katz, Richard Locke, Andrei Shleifer, Ken Sokoloff,
Judith Tendler, tiga wasit anonim,dan peserta seminar di
University of California-Berkeley, Brown University, Canadian
Institute for Advanced Research, Columbia University, Harvard
University, Massachusetts Institute of Technology, National
Bureau of Economic Research, Northwestern University, New
York University, Princeton University , Universitas Rochester,
Universitas Stanford, Universitas Toulouse, Universitas
California-LoSAngeles, dan Bank Dunia untuk komentar yang
bermanfaat. Kami juga berterima kasih kepada Robert McCaa
karena membimbing kami pada data tentang kematian uskup.
kebijakan tionary akan berinvestasi lebih banyak
dalam modal fisik dan manusia, dan akan
menggunakan faktor-faktor ini lebih efisien
untuk mencapai tingkat pendapatan yang lebih
besar (misalnya, Douglass C. North dan Robert P.
Thomas, 1973; EricL.Jones, 1981; Utara, 1981).
Pandangan ini mendapat dukungan dari korelasi
lintas negara antara ukuran hak milik dan
pembangunan ekonomi (misalnya, Stephen
Knack dan Philip Keefer, 1995; Paulo Mauro,
1995; Robert E. Hall dan CharlesSAYA.Jones, 1999;
Dani Rodrik, 1999), dan dari beberapa studi
mikro yang menyelidiki hubungan antara hak
milik dan investasi atau output (misalnya,
Timothy Besley, 1995; Christopher Mazingo,
1999; Johnson et al., 1999).
Pada tingkat tertentu, jelas bahwa institusi itu
penting. Saksikan, misalnya, jalan yang berbeda antara
Korea Utara dan Korea Selatan, atau Jerman Timur dan
Barat, di mana satu bagian negara mengalami stagnasi
di bawah perencanaan terpusat dan kepemilikan
kolektif, sementara bagian lainnya makmur dengan
properti pribadi dan ekonomi pasar. Namun demikian,
kami tidak memiliki perkiraan yang dapat diandalkan
tentang pengaruh institusi terhadap kinerja ekonomi.
Diasangat mungkin ekonomi kaya memilih atau
mampu membeli institusi yang lebih baik. Mungkin
yang lebih penting, perekonomian yang berbeda
karena berbagai alasan akan berbeda keduanya

1369
1370 ORANG AMERIKA TINJAUAN EKONOMI DESEMBER 2001
di institusi mereka Dan pendapatan mereka per
di dalam institusi saat ini di negara-negara ini.2 Lebih lanjut
kapita. khususnya, teori kami dapat diringkas secara
Untuk memperkirakan dampakinstitusi ramah lingkungan• skematis sebagai
kinerja ekonomi, kita membutuhkan sumber dari exog•
banyak variasi dalam institusi. dalam makalah ini,Kami
(potensial) pemukim

mengusulkan teori kelembagaan perbedaan ::::>permukiman

kematian
1Dan
di antara negara-negara yang dijajah oleh orang Eropa, manfaatkan
teori ini untuk mendapatkan sumber yang mungkin
saat ini
=>institusi =>institusi
lebih awal
variasi eksogen. Teori kami bertumpu pada tiga
premis:

1.Ada berbagai jenis kebijakan kolonisasi yang
menciptakan berbagai institusi. Pada satu
ekstrem, kekuatan Eropa ditetapkan
up "negara-negara ekstraktif," dicontohkan oleh
penjajahan Belgia di Kongo. Lembaga-lembaga ini
tidak memberikan banyak perlindungan terhadap
properti pribadi, juga tidak memberikan check and
balances terhadap pengambilalihan oleh
pemerintah. Faktanya, tujuan utama negara
ekstraktif adalah untuk mentransfer sebanyak
mungkin sumber daya koloni ke penjajah.
Pada ekstrem yang lain, banyak orang Eropa
bermigrasi dan menetap di sejumlah koloni,
menciptakan apa yang oleh sejarawan Alfred
Crosby (1986) disebut "Neo-Eropa". Para
pemukim mencoba meniru institusi Eropa,
dengan penekanan kuat pada properti pribadi
dan pengawasan terhadap kekuasaan
pemerintah.Contoh utama dari hal ini termasuk
Australia, Selandia Baru, Can• ada, dan Amerika
Serikat. 2.Strategi kolonisasi adalah kelayakan
dipengaruhi oleh
permukiman. Di tempat-tempat di mana
penyakit lingkungan tidak menguntungkan
Eropa hunian, untuk kartu ditumpuk
melawan ciptaan dari Neo-Eropa, dan
kemungkinan pembentukan negara lebih
ekstraktif.
3. Negara dan institusi kolonial bahkan bertahan
setelah kemerdekaan.
Berdasarkan ketiga premis ini, kami menggunakan
angka kematian yang diperkirakan oleh pemukim
Eropa pertama di koloni sebagai instrumen untuk
saat ini
=>pertunjukan.
Kami menggunakan data tingkat kematian tentara,
uskup, dan pelaut yang ditempatkan di koloni antara abad
ketujuh belas dan kesembilan belas, sebagian besar
didasarkan pada karya sejarawan Philip D. Curtin. Ini
memberikan indikasi yang baik tentang tingkat kematian
yang dihadapi oleh para pemukim. Orang Eropa mendapat
informasi yang baik tentang angka kematian ini pada saat
itu, meskipun mereka tidak tahu bagaimana
mengendalikan penyakit yang menyebabkan angka
kematian yang tinggi ini.
Gambar 1 memplot logaritma PDB per kapita hari
ini terhadap logaritma angka kematian pemukim per
seribu untuk sampel 75 negara (lihat di bawah untuk
detail data).Diamenunjukkan hubungan negatif yang
kuat. Koloni di mana orang Eropa menghadapi tingkat
kematian yang lebih tinggi hari ini secara substansial
lebih miskin dari koloni yang
sehat untuk Eropa. Teori kami adalah bahwa hal ini
hubungan mencerminkan pengaruh manusia
itu bekerja pemukim melalui institusi yang dibawa
orang Eropa. Untuk memperkuat hal ini, kami melakukan
regresi • kinerja sewa saat ini pada institusi saat ini, dan
instrumen yang terakhir dengan angka kematian
pemukim. Karena fokus kami adalah pada hak properti
dan pengawasan terhadap kekuasaan pemerintah, kami
menggunakan indeks perlindungan terhadap "risiko
pengambilalihan" dari Political Risk Services sebagai proxy
untuk institusi.Variabel ini mengukur perbedaan dalam •
institusi yang berasal dari berbagai jenis negara dan
kebijakan negara.3Ada yang kuat

1Yang kami maksud dengan "pengalaman kolonial" bukan hanya 2Perhatikan bahwa meskipun hanya beberapa negara

kontrol langsung atas koloni-koloni oleh kekuatan-kekuatan Eropa,
tetapi secara lebih umum, pengaruh Eropa di seluruh dunia. Jadi
menurut definisi ini, Afrika Sub-Sahara sangat dipengaruhi oleh
"kolonialisme" antara abad keenam belas dan kesembilan belas
karena perdagangan budak Atlantik.
yang dijajah, tidak ada bias seleksi di sini. Ini karena
pertanyaan yang kami minati adalah efek dari kebijakan
kolonisasi bersyaratpada dijajah.
3Pengambilalihan pemerintah bukan satu-satunya fitur kelembagaan
yang penting.Pandangan kami adalah bahwa ada "cluster of
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL
~hal
10
A.. 8 PRIA
A..
S SDN ~C
PAKIND
Jg
· A
li3
A.
ETH
A.. 6
C
Hail
O>
0
....J
4
2 4
Log Kematian Pemukim
ANGKA1.HUBUNGAN HUBUNGAN TEREDUKSI ANTARA PENDAPATAN DAN MORTALITAS PENGEMUDI
(tahap pertama) hubungan antara tingkat kematian •
pemukim dan institusi saat ini, yang • menarik dalam
haknya sendiri. Regresi menunjukkan bahwa angka
kematian yang dihadapi oleh para pemukim lebih dari
100 tahun yang lalu menjelaskan lebih dari 25 persen
variasi dalam institusi saat ini.4Kami juga
mendokumentasikan bahwa hubungan ini bekerja
melalui jalur yang kami hipotesiskan: (potensial)
tingkat kematian pemukim adalah penentu utama
pemukiman; pemukiman merupakan penentu utama
institusi awal (dalam praktiknya, institusi pada tahun
1900); dan ada korelasi yang kuat antara lembaga awal
dan lembaga hingga • hari. Estimasi kuadrat-terkecil
dua tahap kami tentang pengaruh institusi terhadap
kinerja diperkirakan relatif tepat dan besar. Sebagai
contoh • cukup, itu berarti meningkatkan Nigeria
lembaga," termasuk kendala pengambilalihan pemerintah, peradilan
independen, penegakan hak milik, dan lembaga yang menyediakan
akses yang sama untuk pendidikan dan memastikan kebebasan sipil,
yang penting untuk mendorong investasi dan pertumbuhan. Risiko
pengambilalihan terkait dengan semua fitur kelembagaan. Dalam
Acemoglu dkk (2000), kami
melaporkan hasil yang serupa dengan variabel institusi lain.
4Perbedaan tingkat kematian adalahbukansatu-satunya, atau
bahkan penyebab utama, variasi dalam institusi. Agar pendekatan
empiris kami bekerja, yang kami butuhkan hanyalah merekasumber
darivariasi eksogen.
1371
MENGOBROL
YANG LALU
GIN~
GMB
BGD ~NE~DG
RW.h.
TZA SLE
6 8
lembaga-lembaga ke tingkat Cile, dalam jangka
panjang, dapat menghasilkan peningkatan pendapatan
Nigeria sebanyak 7 kali lipat (dalam praktiknya Cile 11
kali lebih kaya dari Nigeria).
Pembatasan pengecualian yang tersirat oleh regresi
variabel instrumental kami adalah bahwa, tergantung
pada kontrol yang termasuk dalam regresi, tingkat
kematian pemukim Eropa lebih dari 100 tahun yang
lalu tidak berpengaruh pada PDB per kapita saat ini,
selain pengaruhnya melalui pengembangan
kelembagaan. Perhatian utama dengan pembatasan
eksklusi ini adalah bahwa tingkat kematian pemukim
dapat dikorelasikan dengan lingkungan penyakit saat
ini, yang mungkin berdampak langsung pada kinerja
ekonomi. Dalam hal ini, perkiraan variabel
instrumental kami mungkin menugaskan efek penyakit
pada pendapatan ke institusi. Kami percaya bahwa ini
tidak mungkin terjadi dan bahwa pembatasan
pengecualian kami masuk akal. Sebagian besar
kematian orang Eropa di koloni disebabkan oleh
malaria dan demam kuning. Meskipun penyakit ini
berakibat fatal bagi orang Eropa yang tidak memiliki
kekebalan, efeknya terbatas pada orang dewasa
pribumi yang telah mengembangkan berbagai jenis
kekebalan. Oleh karena itu, penyakit-penyakit ini tidak
mungkin menjadi alasan mengapa banyak negara di
Afrika dan Asia saat ini sangat miskin (lihat
pembahasan di Bagian III, subbagian A). Gagasan ini
1372 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA
didukung oleh tingkat kematian penduduk setempat di
daerah-daerah tersebut. Misalnya, Curtin (Tabel 1968
2) melaporkan bahwa tingkat kematian tahunan
pasukan lokal yang bertugas dengan tentara
Inggris di Bengal dan Madras masing-masing
adalah 11 dan 13 dalam 1.000. Angka-angka ini
cukup sebanding, bahkan lebih rendah dari, angka
kematian tahunan pasukan Inggris yang bertugas
di Inggris, yang kira-kira 15 dari 1.000. Sebaliknya,
tingkat kematian pasukan Inggris yang bertugas di
koloni-koloni ini jauh lebih tinggi karena kurangnya
kekebalan. Misalnya, angka kematian di Bengal dan
Madras untuk pasukan Inggris antara • antara 70
dan 170 dalam 1.000. Pandangan bahwa beban
penyakit bagi orang dewasa asli bukanlah hal yang
aneh di tempat-tempat seperti Afrika atau India
juga didukung oleh kepadatan penduduk yang
relatif tinggi di tempat-tempat ini sebelum orang
Eropa tiba (Colin McEvedy dan Richard Jones, 1975).
Kami mendokumentasikan bahwa perkiraan
kami tentang pengaruh institusi terhadap kinerja
tidak didorong oleh outlier. Misalnya,
mengecualikan Australia, Selandia Baru, Kanada,
dan Amerika Serikat tidak mengubah hasil, juga
tidak mengecualikan Afrika. Menariknya, kami
menunjukkan bahwa setelah pengaruh institusi
terhadap kinerja ekonomi dikendalikan, baik jarak
dari khatulistiwa maupun dummy untuk Afrika
menjadi signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa
Afrika lebih miskin daripada bagian dunia lainnya
bukan karena faktor geografis atau budaya murni,
tetapi karena institusi yang lebih buruk.
Keabsahan pendekatan kami-yakni pembatasan
eksklusi kami-terancam jika faktor-faktor lain yang
berkorelasi dengan perkiraan kematian pemukim
mempengaruhi pendapatan per kapita. Kami
mengadopsi dua strategi untuk membuktikan
bahwa hasil kami tidak didorong oleh faktor yang
dihilangkan. Pertama, kami menyelidiki apakah
institusi memiliki efek yang sebanding pada
pendapatan setelah kami mengontrol sejumlah
variabel yang berpotensi berkorelasi dengan
kematian pemukim dan hasil ekonomi. Kami
menemukan bahwa tidak satu pun dari ini
membatalkan hasil kami; perkiraan berubah sangat
sedikit ketika kita menyertakan kontrol untuk
identitas penjajah utama, asal hukum, iklim, agama,
geografi, sumber daya alam, kualitas tanah, dan
ukuran fragmentasi guistik etnolin. Selanjutnya,
hasilnya juga kuat untuk dimasukkannya kontrol
untuk lingkungan penyakit saat ini (misalnya,
DESEMBER 200I
kematian) dan fraksi populasi keturunan
Eropa saat ini.
Secara alami, tidak mungkin untuk mengontrol semua
kemungkinan variabel yang mungkin berkorelasi dengan
kematian pemukim dan hasil ekonomi. Selanjutnya,
pendekatan empiris kami mungkin menangkap efek
kematian pemukim pada kinerja ekonomi, tetapi bekerja
melalui saluran lain. Kami menangani masalah ini dengan
menggunakan uji overidentifikasi sederhana
menggunakan ukuran migrasi • kacang Eropa ke koloni
dan institusi awal sebagai instrumen tambahan. Kami
kemudian menggunakan uji overidentifikasi untuk
mendeteksi apakah mortalitas pemukim berdampak
langsung pada kinerja saat ini. Hasilnya menggembirakan
untuk pendekatan kami; mereka tidak menghasilkan bukti
untuk efek langsung kematian pemukim pada hasil
ekonomi.
Kami tidak menyadari orang lain yang telah
menunjukkan hubungan antara kematian pemukim
dan institusi, meskipun sarjana seperti William H.
McNeill (1976), Crosby (1986), dan Jared M.
Diamond (1997) telah membahas pengaruh
penyakit pada sejarah manusia. Diamond (1997),
khususnya, menekankan perkembangan
komparatif, tetapi teorinya didasarkan pada faktor-
faktor penentu geografis dari terjadinya revolusi
neolitik. Dia mengabaikan pentingnya kelembagaan
dan potensi penyebab divergensi dalam
perkembangan yang lebih baru, yang menjadi
fokus utama makalah kami. Karya Ro• nald E.
Robinson dan John Gallagher (1961), Lewis H. Gann
dan Peter Duignan (1962), Donald Denoon (1983),
dan Philip J. Cain dan Anthony G. Hopkins (1993)
menekankan bahwa koloni pemukim seperti
Amerika Serikat dan Selandia Baru berbeda dari
koloni lain, dan menunjukkan bahwa perbedaan ini
penting untuk kesuksesan ekonomi mereka.
Namun demikian, literatur ini tidak
mengembangkan hubungan antara kematian,
permukiman, dan institusi.
Argumen kami paling erat kaitannya dengan
pengaruh pengalaman kolonial terhadap institusi.
Frederich A. von Hayek (1960) berpendapat bahwa
tradisi common law Inggris lebih tinggi dari hukum
perdata Prancis, yang dikembangkan selama era
Napoleon untuk menahan campur tangan hakim
dengan kebijakan negara (lihat juga Seymour M.
Lipset, 1994). Baru-baru ini, Rafael La Porta dkk.
(1998, 1999) menekankan pentingnya asal kolonial
(identitas
VOL. 91 TIDAK.5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL
penjajah) dan asal usul hukum pada institusi saat
ini, dan menunjukkan bahwa negara-negara
common-law dan bekas jajahan Inggris memiliki
hak properti yang lebih baik dan pasar keuangan
yang lebih berkembang. Demikian pula, David
Landes (1998 Bab 19 dan 20) dan North et al. (1998)
berpendapat bahwa bekas jajahan Inggris relatif
makmur dibandingkan bekas jajahan Prancis,
Spanyol, dan Portugis karena institusi dan budaya
ekonomi dan politik yang baik yang mereka warisi
dari Inggris. Berbeda dengan pendekatan ini yang
menitikberatkan pada identitas penjajah, kami
tekankankondisi di koloni.Secara khusus, dalam
teori kami—dan dalam data—bukan identitas
penjajah atau asal hukum yang penting, tetapi
apakah penjajah Eropa dapat dengan aman
menetap di lokasi tertentu: di mana mereka tidak
dapat menetap, mereka menciptakan institusi yang
lebih buruk. Dalam hal ini, argumen kami terkait
erat dengan argumen Stanley L. Engerman dan
Kenneth L. Sokoloff (1997) yang juga menekankan
institusi, tetapi menghubungkannya dengan faktor
pemberdayaan dan ketidaksetaraan.
Secara empiris, pekerjaan kami terkait dengan
sejumlah upaya lain untuk mengungkap hubungan
antara institusi dan pembangunan, serta Graziella
Bertocchi dan Fabio Canova (1996) dan Robin M. Grier
(1999), yang menyelidiki efek menjadi koloni pada
pertumbuhan pascaperang. Dua makalah berurusan
dengan endogenitas institusi dengan menggunakan
pendekatan variabel instrumental seperti yang kita
lakukan di sini. Mauro (1995) instrumen untuk korupsi
menggunakan fragmentasi etnolinguistik. Hall dan
Jones (1999), pada gilirannya, menggunakan jarak dari
khatulistiwa sebagai instrumen infrastruktur sosial
karena, menurut mereka, lintang berkorelasi dengan
"pengaruh Barat", yang mengarah pada institusi yang
baik. Alasan teoretis untuk instrumen ini tidak
sepenuhnya meyakinkan. Tidak mudah untuk
membantah bahwa pengaruh Belgia di Kongo, atau
pengaruh Westem di Gold Coast selama era
perbudakan mempromosikan institusi yang baik.
Fragmentasi etnolin• guistik, di sisi lain, tampak
bersifat endogen, terutama karena fragmentasi
tersebut hampir sepenuhnya menghilang di Eropa
selama era pertumbuhan ketika negara dan pasar
terpusat muncul (lihat, misalnya, Eugen
J.Weber, 1976; Benedict Anderson, 1983). Secara
ekonometris, masalah dengan kedua studi tersebut
adalah bahwa instrumen mereka mungkin memiliki a
1373
efek langsung pada kinerja. Misalnya, Wil• liiam
Easterly dan Ross Levine (1997) berpendapat bahwa
fragmentasi etnolinguistik dapat memengaruhi kinerja
dengan menciptakan ketidakstabilan politik, sementara
Charles de Montesquieu [1748] (1989) dan baru-baru
ini David E. Bloom dan Jeffrey D. Sachs (1998) dan John
Gallup dkk. (1998) berpendapat untuk efek langsung
dari iklim pada kinerja.Jika,memang, variabel-variabel
ini memiliki efek langsung, mereka adalah instrumen
yang tidak valid dan tidak menetapkan bahwa
institusilah yang penting. Keuntungan dari pendekatan
kami adalah bahwa bergantung pada variabel yang
telah kami kendalikan, kematian pemukim lebih dari
100 tahun yang lalu seharusnya tidak berpengaruh
pada output saat ini, selain melalui pengaruhnya
terhadap institusi. Menariknya, hasil kami
menunjukkan bahwa jarak dari khatulistiwa tidak
memiliki pengaruh independen terhadap kinerja
ekonomi, memvalidasi penggunaan variabel ini sebagai
instrumen dalam karya Hall dan Jones (1999).
Bagian selanjutnya menguraikan hipotesis kami
dan memberikan bukti sejarah yang mendukung.
Bagian II menyajikan regresi OLS dari PDB per
kapita pada indeks institusi kami. Bagian III
menjelaskan instrumen utama kami untuk institusi,
angka kematian yang dihadapi oleh calon pemukim
pada saat kolonisasi. Bagian IV menyajikan hasil
utama kami. Bagian V menyelidiki kekokohan • hasil
kami, dan Bagian VI menyimpulkan.
SAYA.Hipotesis dan Latar Belakang Sejarah
Kami berhipotesis bahwa kematian pemukim
mempengaruhi pemukiman; permukiman yang
memengaruhi institusi awal; dan institusi awal
bertahan dan membentuk dasar dari institusi saat ini.
Pada bagian ini, kita membahas dan membuktikan
hipotesis ini. Subbagian berikutnya membahas kaitan •
antara tingkat kematian pemukim dan keputusan
pemukiman, kemudian kita membahas perbedaan
kebijakan kolonisasi, dan terakhir, kita beralih ke
penyebab kegigihan institusional.
A.Mortalitas dan Permukiman
Ada sedikit keraguan bahwa angka kematian
adalah penentu utama permukiman Eropa. Curtin
(1964, 1998) mendokumentasikan bagaimana pers
Inggris dan Prancis memberi tahu publik tentang
tingkat kematian di koloni. Curtin (1964)
1374 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA
juga mendokumentasikan bagaimana harapan awal
Inggris untuk pemukiman di Afrika Barat pupus
oleh kematian yang sangat tinggi di antara para
pemukim awal, sekitar setengahnya diperkirakan
akan meninggal pada tahun pertama. Di "Provinsi
Kebebasan" (Sierra Leone), kematian orang Eropa
pada tahun pertama adalah 46 persen, di Bulama
(April 1792-April 1793) ada kematian 61 persen di
antara orang Eropa• dan. Pada tahun pertama
Perusahaan Sierra Leone (1792-1793), 72 persen
pemukim Eropa meninggal. Pada Ekspedisi Kedua
Taman Mungo (Mei-November 1805), 87 persen
orang Eropah mati selama perjalanan darat dari
Gambia ke Niger, dan semua orang Eropa mati
sebelum menyelesaikan ekspedisi.
Contoh menarik dari kesadaran akan penyakit
lingkungan datang dari bapak-bapak pil• yang murung.
Mereka memutuskan untuk bermigrasi ke Amerika
Serikat daripada Guyana karena tingkat kematian yang
tinggi di Guyana (lihat Crosby, 1986 hlm. 143-44).
Contoh lain datang dari Komite Beauchamp pada
tahun 1795, yang dibentuk untuk memutuskan ke
mana akan mengirim narapidana Inggris yang
sebelumnya telah dikirim ke Amerika Serikat. Salah
satu usulan terkemuka adalah pulau Lemane, di hulu
Sungai Gambia. Panitia menolak kemungkinan ini
karena mereka memutuskan angka kematian akan
terlalu tinggi bahkan untuk para narapidana. Afrika
Barat Daya juga ditolak karena alasan kesehatan.
Keputusan terakhir adalah mengirim narapidana ke
Australia.
Ekspansi banyak koloni pada akhirnya juga
terkait dengan kondisi kehidupan di sana. Di
tempat-tempat di mana para pemukim awal
menghadapi angka kematian yang tinggi, insentif
bagi para pemukim baru akan berkurang.5
B.Jenis Kolonisasi dan Pemukiman
Bukti sejarah mendukung gagasan
bahwa ada berbagai jenis kolonisasi yang
berbeda dan bahwa ada atau tidak adanya
pemukim Eropa merupakan penentu utama
bentuk kolonialisme. sejarawan,
5Secara alami, faktor lain juga mempengaruhi pemukiman.
Misalnya, meskipun angka kematian relatif tinggi, banyak
orang Eropa bermigrasi ke Karibia karena sangat
berpenghasilan tinggi di sana pada saat itu (lihat, mis., Richard S.
Dunn, 1972; David W. Galenson, 1996; Engerman dan Sokoloff,
1997; David Eltis, 2000).
DESEMBER 200I
termasuk Robinson dan Gallagher (1961), Gann dan
Duignan (1962), Denoon (1983), dan Cain dan Hopkins
(1993), telah mendokumentasikan perkembangan
"koloni pemukim", di mana Eropa• dan bermukim
dalam jumlah besar, dan kehidupan dimodelkan
setelah negara asal. Denoon (1983) menekankan
bahwa koloni pemukim memiliki lembaga perwakilan
yang mempromosikan apa yang diinginkan pemukim
dan yang mereka inginkan adalah kebebasan dan
kemampuan untuk menjadi kaya dengan terlibat
dalam perdagangan. Dia berargumen bahwa "tidak
dapat disangkal ada sesuatu yang kapitalis dalam
struktur koloni-koloni ini. Kepemilikan pribadi atas
tanah dan persediaan hidup sudah mapan sangat
awal ..." (hal. 35).
Ketika pendirian institusi mirip Eropa
tidak muncul secara alami, para pemukim
siap untuk memperjuangkannya melawan
keinginan negara asal. Australia adalah
contoh yang menarik di sini. Sebagian
besar pemukim awal di Aus• tralia adalah
bekas narapidana, tetapi sebagian besar
tanah dimiliki oleh mantan sipir, dan tidak
ada perlindungan hukum terhadap
kekuasaan sewenang-wenang pemilik
tanah. Para pemukim menginginkan
institusi dan hak politik seperti yang
berlaku di Inggris saat itu. Mereka
menuntut pengadilan juri, kebebasan dari
penangkapan sewenang-wenang, dan
perwakilan elektoral. Meskipun pemerintah
Inggris menolak pada awalnya, para
pemukim berpendapat bahwa mereka
adalah orang Inggris dan berhak
mendapatkan hak yang sama seperti di
negara asal (lihat Robert Hughes, 1987).
Cain dan Hopkins menulis (1993 hal. 237)
"sejak akhir tahun 1840-an Inggris tunduk
pada tekanan lokal dan,6
6Robert H. Bates (1983 Bab 3) memberikan contoh bagus
tentang pengaruh pemukim terhadap kebijakan di Afrika.
Pemerintah kolonial Inggris melakukan banyak kebijakan yang
menekan harga kakao, produk utama petani di Ghana.
Sebaliknya, pemerintah Inggris mendukung harga yang
dihadapi petani sereal komersial di Kenya.
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI
Hal ini sangat kontras dengan pengalaman
kolonial di Amerika Latin selama abad ke-17 dan
ke-18, dan di Asia dan Afrika selama abad ke-19 dan
awal abad ke-20. Tujuan utama penjajahan Spanyol
dan Portugis adalah untuk mendapatkan emas dan
barang berharga lainnya dari Amerika. Segera
setelah penaklukan, mahkota Spanyol memberikan
hak atas tanah dan tenaga kerja (theencomienda)
dan mendirikan sistem monopoli merkantilis dan
peraturan perdagangan yang kompleks untuk
mengekstraksi sumber daya dari koloni.7
Orang Eropa mengembangkan perdagangan budak
di Afrika untuk alasan yang sama. Sebelum
pertengahan abad ke-19• belas, kekuatan kolonial
sebagian besar terbatas pada pesisir Afrika dan
berkonsentrasi pada monopoli perdagangan budak,
emas, dan komoditas berharga lainnya—lihat nama
yang digunakan untuk mendeskripsikan negara-
negara Afrika Barat: Gold Coast, Pantai Gading .
Setelah itu, kebijakan kolonial sebagian didorong oleh
unsur persaingan kekuatan super, tetapi sebagian
besar oleh motif ekonomi. Michael Crowder (1968 hal.
50), misalnya, mencatat "penting bahwa koloni Inggris
terbesar di Pantai Barat [Nigeria] seharusnya menjadi
tempat di mana para pedagangnya paling aktif dan
mendukung anggapan bahwa, untuk Inggris ...
bendera mengikuti perdagangan.:"Lance E. Davis dan
Robert A. Huttenback (1987 hal. 307) menyimpulkan
bahwa "Kekaisaran Kolonial memberikan bukti kuat
untuk keyakinan bahwa pemerintah hadir.
Bates menunjukkan bahwa ini terutama karena di Kenya,
tetapi tidak di Ghana, terdapat sejumlah besar petani
pemukim Eropa, yang memberikan tekanan besar pada
kebijakan.
7Lihat James Lang (1975) dan James Lockhart dan
Stuart B.Schwartz (1983). Migrasi ke Amerika Spanyol dibatasi
oleh Kerajaan Spanyol, sebagian karena keinginan untuk tetap
mengontrol kolonis dan membatasi kemerdekaan mereka
(lihat, misalnya, John H. Coatsworth, 1982). Hal ini juga
memberikan dukungan lebih lanjut untuk gagasan kami bahwa
pemukim dapat mempengaruhi jenis lembaga didirikan di
koloni, bahkan bertentangan dengan keinginan pemerintah
negara asal.
8Meskipun dalam hampir semua kasus tujuan utama kebijakan
kolonial adalah untuk melindungi kepentingan ekonomi dan
mendapatkan keuntungan, penerima keuntungan ini bervariasi.
Dalam kasus Portugis,diaadalah negara; dalam kasus Belgia, itu
adalah Raja Leopold; dan dalam kasus Inggris, seringkali perusahaan
swastalah yang memperoleh konsesi atau hak perdagangan
monopoli di Afrika (Crowder, 1968 Bagian III).
ASAL PEMBANGUNAN 1375
selaras dengan kepentingan bisnis dan bersedia
mengalihkan sumber daya untuk tujuan yang akan
menguntungkan komunitas bisnis." Mereka
menemukan bahwa sebelum tahun 1885 investasi di
kerajaan Inggris memiliki pengembalian 25 persen
lebih tinggi daripada investasi dalam negeri. setelah
keduanya bertemu Andrew Roberts (1976 hal. 193)
menulis: "[dari] ... 1930 hingga 1940 Inggris telah
menyimpan sendiri 2.400.000 pound pajak dari
Copperbelt, sementara Rhodesia Utara menerima dari
Inggris hanya 136.000 pound dalam bentuk hibah
untuk pembangunan." Demikian pula, Patrick Manning
(1982) memperkirakan bahwa antara tahun 1905 dan
1914, 50 persen dari PDB di Dahomey diekstraksi oleh
Prancis, dan Crawford Young (1994 hal. 125) mencatat
bahwa tarif pajak di Tunisia empat kali lebih tinggi dari
di Perancis.
Mungkin kasus ekstraksi yang paling ekstrem adalah kasus Raja Leopold dari Belgia di Kongo.
Gann dan Duignan (1979 hal. 30) berpendapat bahwa mengikuti contoh Belanda di Indonesia, filosofi
Leopold adalah bahwa "koloni harus dieksploitasi, bukan dengan pengoperasian ekonomi pasar, tetapi
dengan intervensi negara dan paksaan." budidaya tanaman komersial untuk dijual dan didistribusikan
oleh negara dengan harga terkendali.” Jean-Philippe Peemans (1975) menghitung bahwa tarif pajak
atas orang Afrika di Kongo mendekati 60 persen dari pendapatan mereka selama tahun 1920-an dan
1930-an. Bogumil Jew• siewicki (1983) menulis bahwa selama periode ketika Leopold memimpin secara
langsung, kebijakan "didasarkan pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia dengan kekerasan",
dengan konsekuensi "penghancuran kehidupan ekonomi dan sosial ... [Dan] . . . pemotongan struktur
politik." Secara keseluruhan, ada beberapa kendala pada kekuasaan negara di koloni non-pemukim.
Kekuatan kolonial membentuk negara otoriter dan absolut dengan tujuan memperkuat kontrol mereka
dan memfasilitasi ekstraksi sumber daya. Muda (1994 hal. 101) mengutip seorang pejabat Prancis di
Afrika: "Komandan Eropa tidak ditugaskan untuk mengamati alam, ... Dia memiliki misi ... untuk
memaksakan peraturan, untuk membatasi kebebasan individu ..., untuk memungut pajak." Manning
(1988 hal. 84) meringkaskan ini sebagai: "Di Eropa teori demokrasi perwakilan menang atas teori
absolutisme .... Tetapi di Afrika, penakluk Eropa mendirikan pemerintahan absolut, berdasarkan
penalaran yang mirip dengan Louis XIV ." ada beberapa kendala pada kekuasaan negara di koloni non-
pemukim. Kekuatan kolonial mendirikan negara otoriter dan absolut dengan tujuan memperkuat
kontrol mereka dan memfasilitasi ekstraksi sumber daya. Young (1994 hal. 101) mengutip seorang
pejabat Prancis di Afrika: "komandan Eropa tidak ditugaskan untuk mengamati alam, ... Dia
memiliki misi ... untuk memaksakan peraturan, untuk membatasi kebebasan individu ..., untuk
memungut pajak ." Manning (1988 hal. 84) meringkaskan hal ini sebagai: "Di Eropa teori-teori
demokrasi perwakilan menang atas para ahli teori absolutisme .... Tetapi di Afrika, para penakluk Eropa
mendirikan pemerintahan absolutis, berdasarkan penalaran serupa. dengan Louis XIV." ada beberapa
kendala pada kekuasaan negara di koloni non-pemukim. Kekuatan kolonial mendirikan negara otoriter
dan absolut dengan tujuan memperkuat kontrol mereka dan memfasilitasi ekstraksi sumber daya.
Young (1994 hal. 101) mengutip seorang pejabat Prancis di Afrika: "komandan Eropa tidak ditugaskan
untuk mengamati alam, ... Dia memiliki misi ... untuk memaksakan peraturan, untuk membatasi
kebebasan individu ..., untuk memungut pajak ." Manning (1988 hal. 84) meringkaskan hal ini sebagai:
"Di Eropa teori-teori demokrasi perwakilan menang atas para ahli teori absolutisme .... Tetapi di Afrika,
para penakluk Eropa mendirikan pemerintahan absolutis, berdasarkan penalaran serupa. dengan Louis
XIV." Kekuatan kolonial mendirikan negara otoriter dan absolut dengan tujuan memperkuat kontrol
mereka dan memfasilitasi ekstraksi sumber daya. Young (1994 hal. 101) mengutip seorang pejabat
Prancis di Afrika: "komandan Eropa tidak ditugaskan untuk mengamati alam, ... Dia memiliki misi ... untuk memaksakan peraturan, u
1376
TINJAUAN EKONOMI AMERIKA
C.Ketahanan Institusional
Ada berbagai bukti sejarah, serta regresi kami
pada Tabel 3 di bawah ini, yang menunjukkan
bahwa struktur kontrol yang didirikan di koloni non-
pemukim selama era kolonial bertahan, sementara
ada sedikit keraguan bahwa institusi hukum dan
ketertiban dan properti pribadi didirikan selama era
kolonial. fase awal kolonialisme di Australia,Kanada,
Selandia Baru, Amerika Serikat, Hong Kong, dan
Singapura telah membentuk dasar dari • institusi
saat ini di negara-negara tersebut.9
Young menekankan bahwa lembaga-lembaga
ekstraktif yang didirikan oleh para kolonialis bertahan
lama setelah rezim kolonial berakhir. Dia menulis
"walaupun kita biasanya menggambarkan politik
merdeka sebagai 'negara baru', pada kenyataannya
mereka adalah penerus rezim kolonial, mewarisi
strukturnya, rutinitas dan praktik sehari-harinya, dan
teori pemerintahan normatif yang lebih tersembunyi.
" (1994 hal.283). Salah satu contoh bertahannya
institusi negara ekstraktif hingga era kemerdekaan
adalah bertahannya • kebijakan-kebijakan ekstraktif
yang paling menonjol. Di Amerika Latin, kumpulan
penuh kebohongan dan peraturan monopoli, yang
telah dibuat oleh Spanyol, tetap utuh setelah
kemerdekaan, hampir sepanjang abad ke-19. Kebijakan
kerja paksa bertahan dan bahkan diintensifkan atau
diperkenalkan kembali dengan perluasan pertanian
ekspor • budaya di bagian akhir abad ke-19.
Perbudakan bertahan di Brasil hingga tahun 1886, dan
selama ledakan sisal di Meksiko, kerja paksa
diperkenalkan kembali dan bertahan hingga awal
revolusi pada tahun 1910. Kerja paksa juga
diperkenalkan kembali di Guatemala dan El Salvador
untuk menyediakan tenaga kerja untuk penanaman
kopi..Dalam kasus Guate• malan, kerja paksa
berlangsung hingga terciptanya demokrasi pada tahun
1945. Demikian pula, kerja paksa diberlakukan kembali
di banyak negara Afrika merdeka, misalnya oleh
Mobutu di Zaire.
9Tesis bahwa institusi bertahan untuk waktu yang lama kembali
setidaknya ke Karl A. Wittfogel (1957), yang berpendapat bahwa
struktur kontrol yang didirikan oleh kerajaan "hidraulik" besar
seperti Cina, Rusia, dan Kekaisaran Ottoman bertahan selama lebih
dari 500 tahun hingga abad kedua puluh. Engerman dan Sokoloff
(1997), La Porta dkk. (1998, 1999), Utara et al. (1998), dan Coatsworth
(1999) juga berpendapat bahwa institusi kolonial tetap ada.
Engerman dkk. (1998) memberikan bukti lebih lanjut yang
mendukung pandangan ini.
DESEMBER 2001
Ada sejumlah mekanisme ekonomi yang akan
mengarah pada kegigihan kelembagaan jenis ini. Di
sini, kita membahas tiga kemungkinan.
(1) Mendirikan lembaga-lembaga yang membatasi
kekuasaan pemerintah dan menegakkan hak-hak
properti itu mahal (lihat, misalnya, Acemoglu dan
Thierry Verdier, 1998).Jikabiaya untuk menciptakan
lembaga-lembaga ini telah ditebus oleh kekuatan
kolonial, maka elit pada saat kemerdekaan mungkin
tidak membayar untuk beralih ke lembaga-lembaga
ekstraktif. Sebaliknya, ketika elite baru mewarisi
institusi ekstraktif, mereka mungkin tidak ingin
mengeluarkan biaya untuk memperkenalkan institusi
yang • lebih baik, dan malah lebih suka
mengeksploitasi institusi ekstraktif yang ada untuk
keuntungan mereka sendiri.
(2) Keuntungan strategi ekstraktif mungkin bergantung
pada ukuran elit penguasa. Ketika elit ini kecil,
setiap anggota akan mendapat bagian
pendapatan yang lebih besar, sehingga elit
mungkin memiliki insentif yang lebih besar untuk
menjadi ekstraktif. Dalam banyak kasus di mana
kekuatan Eropa mendirikan institusi otoriter,
mereka mendelegasikan pengelolaan negara
sehari-hari kepada sejumlah kecil elit domestik.
Kelompok sempit inilah yang sering menguasai
negara setelah kemerdekaan dan lebih menyukai
lembaga-lembaga ekstraktif.l''
(3)Jikaagen membuat investasi ireversibel yang
melengkapi satu set lembaga tertentu, mereka
akan lebih bersedia untuk mendukung mereka,
membuat lembaga ini bertahan (lihat, misalnya
., Acemoglu, 1995). Misalnya, agen yang telah
berinvestasi dalam modal manusia dan fisik
akan mendukung pembelanjaan
10William Reno (1995), misalnya, berpendapat bahwa
pemerintah pasca kemerdekaan Sierra Leone mengadopsi
taktik dan institusi penjajah Inggris untuk memperkuat
kekuatan politik mereka dan mengambil sumber daya dari
masyarakat lainnya..Catherine Boone (1992) memberikan
analisis serupa tentang evolusi negara modern di Senegal.
Sebagian besar sarjana juga melihat akar otoritarianisme
di bawah Mobutu dalam praktik negara kolonial di Kongo
Belgia (misalnya, Thomas M. Callaghy, 1984, atau Thomas
Turner dan Young, 1985, terutama hal..43). Situasi di
Amerika Latin serupa. Kemerdekaan sebagian besar
negara Amerika Latin terjadi pada awal abad ke-19 ketika
elit domestik memanfaatkan invasi Spanyol oleh Napoleon
untuk merebut kendali negara. Namun, satu-satunya yang
berubah adalah identitas penerima sewa (lihat, misalnya,
Coatsworth, 1978, atau John Lynch, 1986).
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL KOLONIAL PEMBANGUNAN 1377

TABEL 1-STATISTIK DESKRIPTIF

Menurut kuartil kematian

Seluruh dunia Sampel dasar (1) (2) (3) (4)

Catat PDB per kapita (PPP) pada tahun 1995 8.3 8.05 8.9 8.4 7.73 7.2
(1.1) (1.1)
Keluaran log per pekerja pada tahun 1988 - 1,70 - 1.93 - 1.03 - 1.46 - 2.20 - 3.03
(dengan level Amerika Serikat (1.1) (1.0)
dinormalisasi menjadi 1)
Perlindungan rata-rata terhadap 7 6.5 7.9 6.5 6 5.9
risiko pengambilalihan, 1985-1995 (1.8) (1.5)
Kendala eksekutif pada tahun 1990 3.6 4 5.3 5.1 3.3 2.3
(2.3) (2.3)
Kendala eksekutif pada tahun 1900 1.9 2.3 3.7 3.4 1.1
(1.8) (2.1)
Kendala pada eksekutif di tahun pertama 3.6 3.3 4.8 2.4 3.1 3.4
kemerdekaan (2.4) (2.4)
Demokrasi pada tahun 1900 1.1 1.6 3.9 2.8 0,19 0
(2.6) (3.0)
pemukiman Eropa pada tahun 1900 0,31 0.16 0.32 0,26 0,08 0,005
(0,4) (0,3)
Log mortalitas pemukim Eropa na 4.7 3.0 4.3 4.9 6.3
(1.1)
Jumlah pengamatan 163 64 14 18 17 15

BukaneS:Standar deviasi ada dalam tanda kurung. Kematian adalah kematian pemukim potensial, diukur dalam bentuk kematian per tahun per
1.000 "kekuatan rata-rata" (angka kematian mentah disesuaikan dengan apa yang akan terjadi jika kekuatan 1.000 orang yang hidup
dipertahankan selama satu tahun penuh, misalnya, itu adalah mungkin jumlah ini melebihi 1.000 dalam episode kematian ekstrim karena
mereka yang meninggal diganti dengan pendatang baru). Sumber dan metode kematian dijelaskan dalam Bagian III, subbagian B, dan dalam
Lampiran yang tidak dipublikasikan (tersedia dari penulis;atau lihat Acemoglu et al., 2000).Kuartil kematian adalah untuk sampel dasar kami
dari 64 pengamatan. Ini adalah: (1) kurang dari 65,4; (2) lebih besar atau sama dengan 65,4 dan kurang dari 78,1; (3) lebih besar atau sama
dengan 78,1 dan kurang dari 280; (4) lebih besar atau sama dengan 280. Jumlah pengamatan berbeda menurut variabel; lihat Lampiran Tabel
Al untuk detailnya.

uang untuk menegakkan hak milik, sedangkan mereka
yang memiliki lebih sedikit kerugian mungkin tidak.
II. Institusi dan Kinerja: Estimasi
OLS
A.Data dan Statistik Deskriptif
Tabel 1 memberikan statistik deskriptif untuk
variabel kunci yang diminati. Kolom pertama adalah
untuk seluruh dunia, dan kolom (2) adalah untuk
sampel dasar kami, terbatas pada 64 negara bekas
jajahan dan kami memiliki kematian pemukim,
perlindungan terhadap risiko pengambilalihan,dan
data PDB (ini lebih kecil dari sampel pada Gambar 1).
PDB per kapita pada tahun 1995 disesuaikan dengan
PPP (pembahasan lebih rinci tentang semua sumber
data diberikan dalam Lampiran Tabel Al). Pendapatan
(PDB) per kapita akan menjadi ukuran hasil ekonomi
kita. Ada perbedaan besar dalam pendapatan per
kapita di kedua sampel dunia
dan sampel dasar kami, dan deviasi standar dari
pendapatan kayu gelondongan per kapita dalam kedua
kasus adalah 1.1. Pada baris 3, kami juga memberikan
output per pekerja pada tahun 1988 dari Hall dan Jones
(1999) sebagai alternatif ukuran pendapatan saat ini. Hall
dan Jones (1999) lebih memilih ukuran ini karena secara
eksplisit mengacu pada produktivitas pekerja. Di sisi lain,
mengingat sulitnya mengukur angkatan kerja formal, ini
mungkin merupakan ukuran kinerja ekonomi yang lebih
berisik daripada pendapatan per
kapita.
Kami menggunakan berbagai variabel untuk menangkapnya•
perbedaan kelembagaan. Variabel utama kami,
yang dilaporkan di baris kedua, adalah indeks
perlindungan terhadap pengambilalihan. Data ini
berasal dari Political Risk Services (lihat, misalnya,
William D. Coplin et al., 1991), dan pertama kali
digunakan dalam literatur ekonomi dan ilmu politik
oleh Knack dan Keefer (1995). Layanan Risiko Politik
melaporkan nilai antaraHAIdan 10 untuk setiap
negara dan tahun, dengan O sesuai dengan
1378 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA
perlindungan terendah terhadap pengambilalihan. Kami
menggunakan nilai rata-rata untuk setiap negara antara
1985 dan 1995 (nilai hilang untuk banyak negara
sebelum 1985). Langkah ini sesuai untuk tujuan kita
karena fokus di sini adalah perbedaan institusi yang
berasal dari berbagai jenis negara dan kebijakan
negara. Kami berharap gagasan kami tentang negara
ekstraktif berkorespondensi dengan rendahnya nilai
indeks ini, sementara tradisi negara hukum dan hak
milik yang ditegakkan dengan baik seharusnya
berkorespondensi dengan nilai tinggi.11
Baris berikutnya memberikan ukuran alternatif,
kendala pada eksekutif pada tahun 1990,
dikodekan dari kumpulan data Polity III dari Ted
Robert Gurr dan rekan (pembaruan Gurr, 1997).
Hasil menggunakan kendala pada eksekutif dan
tindakan lainnya dilaporkan di Acemoglu et al.
(2000) dan tidak diulang di sini.
Tiga baris berikutnya memberikan ukuran
institusi awal dari kumpulan data Gurr yang sama.
Yang pertama adalah ukuran kendala pada
eksekutif pada tahun 1900 dan yang kedua adalah
indeks demokrasi pada tahun 1900. Informasi ini
tidak tersedia untuk negara-negara yang masih
jajahan pada tahun 1900, jadi kami memberi
negara-negara ini skor serendah mungkin. Pada
baris berikut, kami melaporkan rata-rata dan
standar deviasi kendala eksekutif pada tahun
pertama kemerdekaan (yaitu, tahun pertama suatu
negara memasuki kumpulan data Gurr) sebagai
ukuran alternatif institusi. Baris kedua hingga
terakhir memberikan fraksi populasi keturunan
Eropa pada tahun 1900, yang merupakan ukuran
pemukiman Eropa kami di koloni, dibangun dari
McEvedy dan Jones (1975) dan Curtin et al. (1995).
Baris terakhir memberikan logaritma perkiraan
kematian pemukim awal; data mentahnya ada di
Lampiran Tabel A2.
Kolom yang tersisa memberikan statistik deskriptif
untuk kelompok negara pada kuar• ubin yang berbeda
dari distribusi mortalitas pemukim. Ini
11Variabel proteksi terhadap ekspropriasi khusus untuk
investasi asing, karena Political and Risk Services membuat
data ini untuk investor asing. Bagaimanapun, seperti
dicatat oleh Knack dan Keefer (1995), risiko
pengambilalihan investasi asing dan domestik berkorelasi
sangat tinggi, dan risiko pengambilalihan investasi asing
mungkin lebih sebanding antar negara. Bagaimanapun,
semua hasil kami berlaku juga dengan berbagai ukuran
institusi lainnya (lihat Tabel 4a, b, c, d, dan e di Acemoglu et
al., 2000, tersedia dari penulis).
DESEMBER 2001
berguna karena kematian pemukim adalah instrumen
kami untuk institusi (variabel ini dijelaskan lebih rinci di
bagian selanjutnya).
B.Regresi Kuadrat Terkecil Biasa
Tabel 2 melaporkan regresi kuadrat-terkecil
biasa (OLS) pendapatan log per kapita pada
variabel perlindungan terhadap
pengambilalihan dalam berbagai sampel.
Regresi linier adalah untuk persamaan
(1) catatanYa=µ,+aR;+x;y + B;,
Di manaYaadalah pendapatan per kapita di negara tersebut
Saya,Riis perlindungan terhadap tindakan pengambilalihan,Xi
adalah vektor dari kovariat lain, daneSayaadalah
istilah kesalahan acak. Koefisien bunga di seluruh
kertas adalahA,pengaruh kelembagaan terhadap
pendapatan per kapita.
Kolom (1) menunjukkan bahwa di seluruh dunia
sampel ada korelasi yang kuat antara ukuran
lembaga kami dan pendapatan per kapita. Kolom
(2) menunjukkan bahwa dampak variabel institusi
terhadap pendapatan per kapita dalam sampel
dasar kami sangat mirip dengan yang ada di
seluruh dunia, dan Gambar 2 menunjukkan
hubungan ini secara diagramatis untuk sampel
dasar kami yang terdiri dari 64 negara. ItuR2dari
regresi pada kolom (1) menunjukkan bahwa lebih
dari 50 persen variasi pendapatan per kapita
dikaitkan dengan variasi dalam indeks institusi ini.
Untuk memahami besarnya pengaruh
kelembagaan terhadap kinerja, mari kita
bandingkan dua negara, Nigeria, yang memiliki
kira-kira persentil ke-25 ukuran kelembagaan dalam
sampel ini, 5,6, dan Chile, yang memiliki kira-kira •
hampir persentil ke-75 dari indeks institusi, 7,8.
Estimasi pada kolom (1), 0,52, menunjukkan bahwa
seharusnya ada rata-rata perbedaan 1,14 poin log
antara PDB log negara terkait (atau kira-kira
perbedaan 2 kali lipat-e).1.14 -1 = 2 ,1). Dalam
praktiknya, kesenjangan PDB ini adalah 253 poin
log (kira-kira 11 kali lipat). Oleh karena itu, jika efek
yang diperkirakan pada Tabel 2 bersifat kausal, ini
akan mengimplikasikan efek institusi yang cukup
besar terhadap kinerja, tetapi masih jauh lebih kecil
daripada kesenjangan pendapatan aktual antara
Nigeria dan Cile.
Banyak ilmuwan sosial, termasuk Monte•
squieu [1784] (1989), Diamond (1997), dan
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI ASAL PEMBANGUNAN 1379

TABEL 2-0LS REGRESI

Utuh Basis Utuh Utuh Basis Basis Utuh Basis

dunia Sampel dunia dunia Sampel Sampel dunia Sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Variabel tak bebas
adalah keluaran log per
Variabel dependen adalah log PDB per kapita tahun 1995 pekerja pada tahun 1988

Perlindungan rata-rata 0,54 0,52 0,47 0,43 0,47 0,41 0,45 0,46
terhadap pengambilalihan (0,04) (0,06) (0,06) (0,05) (0,06) (0,06) (0,04) (0,06)
risiko, 1985-1995
Garis Lintang 0,89 0,37 1.60 0,92
(0,49) (0,51) (0,70) (0,63)
boneka Asia - 0,62 - 0.60
(0,19) (0,23)
boneka Afrika - 1,00 - 0,90
(0.15) (0.17)
Boneka benua "Lainnya". - 0,25 - 0,04
(0,20) (0,32)
R2 0,62 0,54 0,63 0,73 0,56 0.69 0,55 0,49
Jumlah pengamatan 110 64 110 110 64 64 108 61

Catatan:Variabel dependen: kolom (1)-(6),log PDB per kapita (basis PPP) pada tahun 1995, harga saat ini (dari Indikator Pembangunan Dunia
Bank Dunia 1999); kolom (7)-(8), keluaran log per pekerja pada tahun 1988 dari Hall dan Jones (1999).Perlindungan rata-rata terhadap risiko
pengambilalihan diukur pada skala dari O hingga 10, di mana skor yang lebih tinggi berarti lebih banyak perlindungan terhadap
pengambilalihan, rata-rata selama tahun 1985 hingga 1995, dari Political Risk Services. Kesalahan standar ada dalam tanda kurung. Dalam
regresi dengan boneka benua, boneka untuk Amerika dihilangkan. Lihat Lampiran Tabel A1 untuk definisi dan sumber variabel yang lebih
detail. Dari negara-negara dalam sampel dasar kami, Hall dan Jones tidak melaporkan output per pekerja di Bahama, Ethiopia, dan Vietnam.

Sachs dan rekan penulis, berpendapat efek langsung
dari iklim pada kinerja, dan Gallup et al. (1998) dan
Hall dan Jones (1999) mendokumentasikan korelasi
antara jarak dari khatulistiwa dan kinerja ekonomi.
Untuk mengontrol ini, di kolom (3)-(6),kami
menambahkan garis lintang sebagai regresi (kami
mengikuti literatur dalam menggunakan ukuran nilai
absolut garis lintang, yaitu jarak dari garis
khatulistiwa, diskalakan antaraHAIdan 1). Hal ini sedikit
mengubah koefisien indeks institusi. Lintang itu
sendiri juga signifikan dan memiliki tanda yang
ditemukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Di
kolom (4) dan (6), kami juga menambahkan boneka
untuk Afrika, Asia, dan benua lain, dengan Amerika•
ica sebagai grup yang dihilangkan. Meskipun
perlindungan terhadap risiko pengambilalihan tetap
signifikan, boneka benua juga signifikan secara
statistik dan kuantitatif. Dummy Afrika di kolom (6)
menunjukkan bahwa di negara-negara Afrika sampel
kami adalah 90 poin log (sekitar 145 persen) lebih
miskin bahkan setelah mempertimbangkan pengaruh
institusi. Terakhir, di kolom (7)
dan (8), kami mengulangi regresi dasar kami dengan
menggunakan log output per pekerja dari Hall dan Jones
(1999), dengan hasil yang sangat mirip.
Secara keseluruhan, hasil pada Tabel 2 menunjukkan
korelasi yang kuat antara kelembagaan dan kinerja
ekonomi. Namun demikian, ada sejumlah alasan penting
untuk tidak menafsirkan hubungan ini sebagai kausal.
Pertama, ekonomi kaya mungkin mampu membeli, atau
mungkin lebih memilih, institusi yang lebih baik. Bisa
dibilang lebih penting daripada masalah kausalitas
terbalik ini, ada banyak faktor penentu perbedaan
pendapatan yang dihilangkan yang secara alami akan
berkorelasi dengan institusi. Akhirnya, langkah-langkah
institusi dibangunbekas pos,dan para analis mungkin
memiliki bias alami dalam melihat institusi yang lebih baik
di tempat yang lebih kaya. Selain masalah ini yang
menimbulkan bias positif dalam estimasi OLS, fakta bahwa
variabel institusi diukur dengan kesalahan yang cukup
besar dan tidak sesuai dengan "cluster institusi" yang
dalam praktiknya menciptakan pelemahan dan dapat
membuat estimasi OLS menjadi bias.
1380 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001

10

LO
O'l
O'l

0 8
A.:
A.
Jg
· A.
(AKU J

(.)
Q)
A.
A. 6
Kl
(9
0)
0
...J

4
4 6 8 10
Rata-rata Perampasan 1985-95
Mempertaruhkan

ANGKA2.OLSHUBUNGAN ANTARA RISIKO EKSPROPRIASIDANPENGHASILAN

ke bawah. Semua masalah ini dapat diselesaikan jika
kita memiliki instrumen kelembagaan. Instrumen
tersebut harus menjadi faktor penting dalam
akuntansi untuk variasi kelembagaan yang kita amati,
tetapi tidak memiliki efek langsung pada kinerja.
Diskusi kami di Bagian I menunjukkan bahwa
kematian pemukim selama masa kolonisasi adalah
instrumen yang masuk akal.
AKU AKU AKU. Kematian Pemukim Awal
A.Sumber Kematian Eropa
di Koloni
Malaria dan demam kuning ditularkan oleh
vektor nyamuk.Dalam kasus malaria,
pemancar utama adalahAnopheles gambiae
kompleks dan nyamukAnopheles funestus,
sedangkan pembawa utama demam kuning adalahAedes
aegypti.Baik vektor malaria maupun demam kuning
cenderung hidup dekat dengan tempat tinggal manusia.
Di tempat-tempat di mana vektor malaria hadir,
seperti sabana atau hutan Afrika Barat, seorang
individu bisa mendapatkan sebanyak beberapa ratus
menular gigitan nyamuk setahun. Untuk seseorang
tanpa imunitas, malaria (khususnya Plas•
Modium falciporum) seringkali berakibat fatal, jadi Eropa•

dan di Afrika, India, atau Karibia dihadapi sangat

Dalam subbagian ini, kami memberikan
gambaran singkat tentang sumber kematian yang
dihadapi calon pemukim. Malaria (khususnya
Plasmodium falcipo• rum) dan demam kuning
merupakan sumber utama kematian orang Eropa
di koloni. Di daerah tropis, kedua penyakit ini
menyebabkan 80 persen kematian di Eropa,
sedangkan penyakit gastrointestinal menyebabkan
15 persen lainnya (Curtin, 1989 hal. 30). Sepanjang
abad kesembilan belas, daerah tanpa malaria dan
demam kuning, seperti Selandia Baru, lebih sehat
daripada Eropa karena penyebab utama kematian
di Eropa-tuberkulosis, radang paru-paru, dan
cacar• jarang terjadi di tempat-tempat ini (Curtin,
1989 p .13).
tingkat kematian yang tinggi. Sebaliknya, angka
kematian penduduk lokal dewasa jauh lebih rendah
(lihat Curtin [1964] dan pembahasan dalam pengantar
kami di atas). Curtin (1998 hlm. 7-8) menjelaskan hal
ini sebagai berikut:
Anak-anak di Afrika Barat... akan •
terinfeksi parasit malaria segera setelah
lahir dan sering terinfeksi kembali setelah
• bangsal; jika mereka hidup di atas usia
lima tahun, mereka memperoleh
kekebalan yang nyata. Parasit tetap
bersama mereka, biasanya di hati, tetapi
gejala klinis jarang terjadi selama mereka
terus terinfeksi dengan spesies P.
falciporum yang sama.
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI
Buku-buku terbaru tentang malaria mengkonfirmasi
kesimpulan ini. Misalnya, "Di daerah endemik yang
stabil, jumlah morbiditas dan mortalitas yang tinggi
jatuh pada anak-anak tetapi malaria adalah kondisi
yang relatif ringan pada orang dewasa" (Herbert M.
Gilles dan David A. Warrell, 1993 hal. 64; lihat juga
referensi klasik tentang topik ini, Leonard J. Bruce-
Chwatt, 1980 Bab 4; Roy Porter, 1996).12Demikian pula,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan
bahwa di daerah endemik malaria di Afrika dan Pasifik
Barat saat ini "... risiko keparahan dan kematian akibat
malaria hampir secara eksklusif terbatas pada orang
yang tidak kebal, menjadi yang paling serius. untuk
anak kecil di atas usia enam bulan ... anak yang masih
hidup mengembangkan kekebalannya sendiri antara
usia 3-5 tahun" (Jose
A.Najera dan Joahim Hempel, 1996). Orang-orang di
daerah endemik malaria juga lebih mungkin
memiliki kekebalan genetik terhadap malaria.
Misalnya, mereka cenderung memiliki sifat sel sabit,
yang menghambat perkembangbiakan parasit
dalam darah, atau kekurangan dalamglukosa-6-
fosfat dehidrogenaseDan talasemiasifat, yang juga
melindungi terhadap malaria. Porter (1996 hal. 34)
menulis: "Dalam proses seperti itu, ..., hampir 100
persen orang Afrika memperoleh sifat genetik yang
melindungi mereka dari malaria vivax dan mungkin
juga dari malaria fal• ciporum." Secara keseluruhan,
WHO memperkirakan bahwa malaria membunuh
sekitar 1 juta orang per tahun, kebanyakan anak-
anak.Diatidak, bagaimanapun, • umumnya
membunuh orang dewasa yang tumbuh di • daerah
endemik malaria (lihat Najera dan Hempel, 1996).
Meskipun epidemiologi demam kuning sangat
berbeda dengan malaria, penyakit ini juga jauh lebih
fatal bagi orang Eropa daripada orang non-Eropa yang
tumbuh di daerah tempat terjadinya demam kuning•
monly terjadi.13Demam kuning meninggalkan korban yang
bertahan hidup dengan kekebalan seumur hidup, yang
juga menjelaskan pola epideminya, bergantung pada
populasi non-imun yang terkonsentrasi. Curtin
12Karena spesies malaria cukup lokal, seseorang mungkin
memiliki kekebalan terhadap malaria versi lokal, tetapi sangat
rentan terhadap malaria dalam jarak yang dekat. Ini mungkin
penjelasan mengapa orang Afrika memiliki tingkat kematian
yang tinggi ketika mereka dipaksa pindah oleh kekuatan
kolonial. (Curtin et al., 1995 hal. 463).
13Karena demam kuning menyerang orang Eropa sebagai epidemi,
banyak dari angka kematian yang sangat tinggi yang kami laporkan di
bawah untuk pasukan Eropa berasal dari demam kuning.
ASAL PEMBANGUNAN 1381
(1998 hal. 10) menulis: "Karena sebagian besar orang
Afrika pernah mengalami kasus ringan di awal
kehidupan, demam kuning di Afrika Barat adalah
penyakit orang asing, menyerang mereka yang
dibesarkan di tempat lain." Demikian pula Michael B.A.
Oldstone (1998 hal. 49) menulis:
Sebagian besar orang kulit hitam Afrika dan
keturunannya merespons infeksi demam kuning
dengan gejala ringan hingga sedang seperti
sakit kepala, demam, mual, dan muntah,
kemudian sembuh dalam beberapa hari. Hasil
ini • mencerminkan hubungan yang • panjang
antara virus dan inang aslinya, yang dari
generasi ke generasi terpapar virus telah
mengembangkan resistensi.
Sebaliknya, tingkat kematian di antara orang dewasa
yang tidak kebal, seperti orang Eropa, bisa mencapai
90 persen.
Kemajuan dalam ilmu kedokteran telah mengurangi
bahaya yang ditimbulkan oleh malaria dan demam
kuning. Demam kuning sebagian besar telah
diberantas (Oldstone, 1998 Bab 5), dan malaria telah
diberantas di banyak daerah. Orang Eropa
mengembangkan metode untuk mengatasi penyakit ini
yang secara bertahap menjadi lebih efektif pada paruh
kedua abad ke-19. Misalnya, mereka memahami bahwa
kina dosis tinggi, yang berasal dari kulit kayu cinchona,
bertindak sebagai profilaksis dan mencegah infeksi
atau mengurangi keparahan malaria. Mereka juga
mulai serius melakukan upaya pemberantasan nyamuk
dan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Selanjutnya,
orang Eropa juga mengetahui bahwa metode yang
seringkali efektif untuk mengurangi kematian akibat
demam kuning adalah dengan melarikan diri dari
daerah tersebut, karena nyamuk penular,Aedes
aegypti,hanya memiliki jangkauan yang pendek.
Namun demikian, selama sebagian besar abad ke-19,
ada kesalahpahaman yang hampir lengkap tentang
sifat kedua penyakit tersebut. Misalnya, teori utama
untuk malaria adalah bahwa penyakit itu disebabkan
oleh "racun" dari rawa-rawa, dan kina tidak digunakan
secara luas. Peran kumpulan kecil air untuk
membiakkan nyamuk dan menularkan penyakit ini
tidak dipahami.Diabaru pada akhir abad kesembilan
belas orang Eropa mulai mengendalikan penyakit ini.14
14Bahkan selama awal abad ke-20, ada banyak kebingungan
tentang penyebab malaria dan penyakit kuning
1382 ORANG AMERIKA
Pertimbangan ini, bersama dengan data yang kami
miliki tentang kematian masyarakat lokal dan kepadatan
penduduk sebelum kedatangan bangsa Eropa, membuat
kami percaya bahwa kematian pemukim adalah instrumen
yang masuk akal untuk pembangunan kelembagaan:
penyakit ini mempengaruhi pola pemukiman Eropa dan
jenis institusi yang mereka dirikan, tetapi tidak banyak
berpengaruh pada kesehatan dan
perekonomian penduduk asli.15
Fitur terakhir yang patut diperhatikan,
membantu dalam menginterpretasikan hasil kami
di bawah ini, adalah bahwa prevalensi malaria
sangat bergantung pada iklim mikro suatu daerah
seperti pada suhu dan kelembapannya, atau pada
apakah itu di daerah tropis; dataran tinggi
mengurangi risiko infeksi, jadi di daerah dataran
tinggi, di mana "stasiun bukit" dapat didirikan,
seperti Bogota di Kolombia, angka kematian
biasanya lebih rendah daripada di daerah pesisir
yang basah. Namun, malaria terkadang bisa
menjadi lebih serius di daerah dataran tinggi.
Misalnya, Curtin (1989 hal. 47) menunjukkan
bahwa kematian di Ceylon lebih rendah di pantai
daripada dataran tinggi karena hujan di pantai
menghanyutkan larva nyamuk penular. Demikian
pula, di Madras banyak daerah pesisir yang bebas
malaria, sedangkan India bagian utara memiliki
tingkat infeksi yang tinggi. Curtin (1998 Bab 7) juga
mengilustrasikan bagaimana ada perbedaan
mencolok dalam prevalensi malaria di wilayah kecil
Madagaskar. Hal ini menunjukkan bahwa kematian
demam.Washington Postpada 2 November 1900 menulis: "Dari semua omong
kosong konyol dan tidak masuk akal dari demam kuning yang belum menemukan
jalan untuk dicetak ... yang paling konyol yang tak tertandingi dapat ditemukan
dalam argumen dan teori yang dihasilkan oleh sebuah
hipotesis nyamuk" (dikutip dalam Oldstone, 1998 hlm.
64-65).
Banyak kampanye selama abad kesembilan belas memiliki tingkat
kematian yang sangat tinggi. Misalnya, kampanye Prancis di Madagaskar
pada tahun 1890-an dan upaya Prancis untuk membangun Terusan
Panama pada tahun 1880-an merupakan bencana kematian, yang pertama
karena malaria, yang kedua karena demam kuning (lihat Curtin, 1998, dan
David McCullogh,1977). Di Panama, untuk menghentikan semut, orang
Prancis menggunakan pot air di bawah kaki tempat tidur di barak dan
rumah sakit. Pot ini menyediakan lingkungan yang ideal untuk
berkembang biakAedes aegypti,menyebabkan tingkat kematian yang
sangat tinggi (Oldstone, 1998 hal. 66).
15Dalam Acemoglu et al. (2001), kami mendokumentasikan
bahwa banyak dari daerah ini di zona tropis lebih kaya dan lebih
padat dihuni pada tahun 1500 daripada daerah beriklim sedang
yang kemudian dihuni oleh orang Eropa. Ini juga mendukung
anggapan bahwa lingkungan penyakit tidak menciptakan kerugian
mutlak bagi negara-negara tersebut.
TINJAUAN EKONOMI DESEMBER 2001
tingkat yang dihadapi oleh orang Eropa tidak mungkin
menjadi proksi untuk beberapa fitur geografis atau klimaks
sederhana dari negara tersebut.
B.Data Potensi Kematian Pemukim
Data kami tentang kematian pemukim Eropa
sebagian besar berasal dari karya Philip Curtin.
Penyimpanan catatan medis militer yang sistematis
baru dimulai setelah tahun 1815, sebagai upaya
untuk memahami mengapa begitu banyak tentara
yang tewas di beberapa tempat. Studi terperinci
pertama adalah retrospektif dan ditangani oleh
pasukan Inggris antara tahun 1817 dan 1836.
Pemerintah Amerika Serikat dan Prancis dengan
cepat mengadopsi metode serupa (Curtin, 1989
hlm. 3, 5).Beberapa data awal juga tersedia untuk
Hindia Belanda. Menjelang tahun 1870-an,
sebagian besar negara • Eropa menerbitkan
laporan rutin tentang kesehatan prajurit mereka.
Ukuran standarnya adalah kematian tahunan per
seribu kekuatan rata-rata. Ukuran ini melaporkan
tingkat kematian di antara 1.000 tentara di mana
setiap kematian diganti dengan seorang tentara
baru. Curtin (1989, 1998) mengulas secara rinci
konstruksi perkiraan ini untuk tempat dan
kampanye tertentu, dan menilai data mana yang
dianggap dapat dipercaya.
Curtin (1989),Kematian karena Migrasi,
berurusan terutama dengan kematian orang Eropa
pasukan dari tahun 1817 hingga 1848. Saat ini
pengobatan modern masih dalam tahap awal, dan
Militer Eropa belum memahami cara
mengendalikan malaria dan demam kuning.
Oleh karena itu, angka kematian ini dapat
ditafsirkan sebagai perkiraan wajar dari
kematian pemukim. Mereka konsisten dengan
bukti substansial dari sumber lain (lihat,
misalnya, Curtin [1964, 1968]). Curtin (1998),Dis•
kemudahan dan Kekaisaran,menambahkan data
serupa tentang kematian tentara di paruh kedua
abad kesembilan belas.16Dalam semua kasus, kami menggunakan
16Angka-angka ini harus digunakan dengan lebih hati-hati
karena ada peningkatan kesadaran tentang bagaimana
menghindari epidemi penyakit tropis terburuk, setidaknya
selama kampanye militer singkat. Misalnya, kampanye di
Etiopia pada akhir abad ke-19 memiliki angka kematian yang
sangat rendah karena berlangsung singkat dan dikelola dengan
baik (lihat Gambar 1).Meski angka kematian dari kampanye
sukses ini tentu meremehkan angka kematian yang dihadapi
VOL.91 TIDAK.5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL
nomor paling awal yang tersedia untuk setiap negara,
dengan alasan bahwa ini adalah perkiraan terbaik dari
tingkat kematian yang akan dihadapi para pemukim,
setidaknya sampai abad kedua puluh.
Kesenjangan utama dalam data Curtin adalah
untuk Amerika Selatan karena militer Spanyol dan
Portugis tidak mencatat kematian dengan baik.
Hector Gutierrez (1986) menggunakan catatan
Vatikan untuk membuat perkiraan tingkat kematian
uskup di Amerika Latin dari tahun 1604 hingga
1876. Karena data ini tumpang tindih dengan
perkiraan Curtin untuk beberapa negara, kami
dapat membuat rangkaian data untuk Amerika
Selatan.17Curtin (1964) juga memberikan perkiraan
kematian di skuadron angkatan laut untuk wilayah
yang berbeda yang dapat kita gunakan untuk
menghasilkan perkiraan kematian alternatif di
Amerika Selatan. Lampiran B dalam Acemoglu et al.
(2000), yang tersedia dari penulis, memberikan
pembahasan rinci tentang bagaimana data ini
dibangun, dan Lampiran Tabel AS (tersedia dari
penulis), menunjukkan bahwa metode alternatif
menghasilkan hasil yang sangat mirip. Lampiran
Tabel A2 mencantumkan perkiraan utama kami,
dan Tabel Al memberikan informasi tentang
sumber.
IV.Institusi dan Kinerja: Hasil IV
A.Determinan Institusi Saat Ini
Persamaan (1) menggambarkan hubungan
antara institusi saat ini dan PDB log. Selain itu
kita punya
(4) S;=Sebagai + /3slogM;+X~') +Vs;,
oleh calon pemukim di Ethiopia, kami tidak mengecualikan
negara ini karena mengecualikannya akan membantu hipotesis
kami.
Menggabungkan data dari berbagai sumber akan
17
menyebabkan kesalahan pengukuran dalam perkiraan kami tentang
kematian pemukim. Namun demikian, karena kami menggunakan
mortalitas pemukim sebagai instrumen, kesalahan pengukuran ini
tidak mengarah pada estimasi yang tidak konsisten dari pengaruh
institusi terhadap kinerja.
1383
Di manaRadalah ukuran institusi saat ini (perlindungan
terhadap pengambilalihan antara tahun 1985 dan
1995), C adalah ukuran institusi awal (sekitar tahun
1900),Sadalah ukuran pemukiman Eropa di koloni
(sebagian populasi dengan keturunan Eropa pada
tahun 1900), dan tingkat kematian Mis yang dihadapi
oleh para pemukim. X adalah vektor kovariat yang
mempengaruhi semua variabel.
Strategi identifikasi yang paling sederhana mungkin
digunakanSi (atauC)sebagai instrumen untukRSayadalam
persamaan (1), dan kami melaporkan beberapa regresi
ini pada Tabel 8. Namun, sejauh para pemukim lebih
cenderung bermigrasi ke daerah yang lebih kaya dan
institusi awal mencerminkan karakteristik lain yang
penting untuk pendapatan saat ini, ini strategi
identifikasi akan menjadi tidak valid (yaitu,Ci
DanYadapat dikorelasikan dengane).Sebaliknya, kami menggunakan
angka kematian yang dihadapi para pemukim, log
Mi,sebagai instrumen untukR;Strategi identifikasi ini
akan berlaku selama logMitidak berkorelasi dengan
ei-yaitu, jika tingkat kematian pemukim antara abad
ketujuh belas dan sembilan belas • tidak
berpengaruh pada pendapatan hari ini selain
melalui pengaruh mereka pada pengembangan
kelembagaan. Kami berpendapat di atas bahwa
pembatasan pengecualian ini masuk akal.
Gambar 3 mengilustrasikan hubungan antara
tingkat kematian (potensial) pemukim dan indeks
institusi. Kami menggunakan logaritma tingkat
kematian pemukim, karena tidak ada alasan teoretis
untuk memilih tingkat sebagai penentu lembaga
daripada log, dan menggunakan log memastikan
bahwa angka kematian Afrika ekstrim tidak memainkan
peran yang tidak proporsional. Seperti yang terjadi, ada
hubungan yang hampir linier antara kematian
pemukim kayu dan ukuran institusi kami. Hubungan ini
menunjukkan bahwa bekas koloni di mana orang Eropa
menghadapi tingkat kematian yang lebih tinggi
memiliki institusi yang jauh lebih buruk saat ini.
Pada Tabel 3, kami mendokumentasikan bahwa
hubungan ini bekerja melalui saluran yang dihipotesiskan
pada Bagian • tionSAYA.Secara khusus, kami menyajikan
regresi OLS dari persamaan (2), (3), dan (4). Di panel atas,
kami meregresi variabel proteksi terhadap ekspropriasi
pada variabel lainnya. Kolom (1) menggunakan kendala-
kendala yang dihadapi oleh eksekutif pada tahun 1900
sebagai regressor, dan menunjukkan keterkaitan yang erat
antara institusi awal dan institusi saat ini. Sebagai contoh,
institusi-institusi terdahulu saja menjelaskan 20 persen
variasi dalam indeks institusi-institusi saat ini. Kolom kedua
menambahkan variabel garis lintang,
1384 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001
Amerika Serikat

NZL BISA
10 AUS SGP
l()
HAI')

SAYA{)

0:::, IND GMB

HAI')

~en 8
0::
C
0

·~G_
e
0. 6 ff8fK
ET
X
w
Q)
l)
C ~
Q)
BSA MDG
<>(
MLI
4
PUTRA
HTI
ZAR

2 4 6 8
Log Kematian Pemukim

ANGKA3.HUBUNGAN TAHAP PERTAMA ANTARA MORTALITAS SETTLER DAN RISIKO PENGAMBILAN

dengan sedikit efek pada perkiraan. Kolom (3) dan (4)
menggunakan indeks demokrasi, dan konfirmasikan
hasilnya pada kolom (1) dan (2).
Kedua kendala pada indeks eksekutif dan demokrasi
memberikan skor rendah untuk negara-negara yang
merupakan koloni pada tahun 1900, dan tidak
menggunakan informasi pasca-kemerdekaan paling
awal untuk negara-negara Amerika Latin dan Neo-
Eropa. Pada kolom (5) dan (6), kami mengadopsi
pendekatan alternatif dan menggunakan kendala
eksekutif pada tahun pertama kemerdekaan dan juga
kontrol secara terpisah untuk waktu sejak
kemerdekaan. Hasilnya serupa, dan menunjukkan
bahwa institusi awal cenderung bertahan.
Kolom (7) dan (8) menunjukkan hubungan • antara
perlindungan terhadap ekspropriasi dan pemukiman •
kacang Eropa. Fraksi orang Eropa pada tahun 1900 saja
menjelaskan sekitar 30 persen variasi dalam variabel
institusi kita saat ini. Kolom (9) dan (10) menunjukkan
hubungan antara • antara variabel proteksi terhadap
ekspropriasi • dan tingkat kematian yang dihadapi oleh
mendukung hipotesis bahwa institusi awal dibentuk,
setidaknya sebagian, oleh pemukiman, dan bahwa
pemukiman dipengaruhi oleh kematian, Kolom (l)-(2)
dan (5)-(6) menghubungkan ukuran kendala kami pada
eksekutif dan demokrasi pada tahun 1900 hingga
ukuran pemukiman Eropa pada tahun 1900 (sebagian
kecil dari populasi orang Eropa yang layak). Kolom (3)-
(4) dan (7)-(8) menghubungkan variabel yang sama
dengan kematian pemukim. Regresi ini • menunjukkan
bahwa pola pemukiman menjelaskan sekitar 50 persen
variasi dalam institusi awal. Terakhir, kolom (9) dan (10)
menunjukkan hubungan • antara pemukiman dan
tingkat kematian.
B.Kelembagaan dan Kinerja Ekonomi
Estimasi kuadrat terkecil dua tahap dari
persamaan (1) disajikan pada Tabel 4. Variabel
proteksi terhadap ekspropriasi,RSaya,diperlakukan
sebagai endogen, dan dimodelkan sebagai

pemukim. Spesifikasi ini akan menjadi tahap pertama
untuk penaksiran kuadrat timur dua tahap utama
(2SLS). Ini menunjukkan bahwa pemukim kematian saja
menjelaskan 27 persen perbedaan dalam institusi yang
kita amati saat ini.
Panel B dari Tabel 3 memberikan bukti di
R,= {+{3catatanM;+x:a+V;,
(5)
Di manaMiadalah tingkat kematian pemukim dalam
kekuatan rata-rata 1.000. Pembatasan pengecualian adalah
bahwa variabel ini tidak muncul di (1).
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL 1385

MEJA 3-PENENTU LEMBAGA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Panel A Variabel Ketergantungan Adalah Proteksi Rata-Rata Terhadap Risiko Pengambilalihan Tahun 1985-1995

Kendala eksekutif di 0,32 0,26

1900 (0,08) (0,09)
Demokrasi pada tahun 1900 0,24 0,21
(0,06) (0.07)
Kendala pada eksekutif di pertama 0.25 0,22
tahun kemerdekaan (0.08) (0,08)
pemukiman Eropa pada tahun 1900 3.20 3.00
(0.61) (0,78)
Log mortalitas pemukim Eropa - 0,61 - 0.51
(0,13) (0.14)
Garis Lintang 2.20 1.60 2.70 0,58 2.00
(1.40) (1.50) (1.40) (1.51) (1.34)
R2 0,2 0.23 0,24 0.25 0,19 0,24 0,3 0,3 0,27 0,3
Jumlah pengamatan 63 63 62 62 63 63 66 66 64 64

Bergantung
Variabel Apakah

Eropa
Variabel Dependen Adalah Kendala Variabel Dependen Adalah Pemukiman di
Panel B Eksekutif pada tahun 1900 Demokrasi pada tahun 1900 1900

pemukiman Eropa pada tahun 1900 5,50 5,40 8.60 8.10

(0,73) (0,93) (0.90) (1.20)
Log mortalitas pemukim Eropa - 0,82 - 0,65 - 1.22 -0,88-0,11-0,07
(0,17) (0,18) (0,24) (0,25) (0,02) (0.02)
Garis Lintang 0,33 3.60 1.60 7.60 0.87
(1.80) (1,70) (2.30) (2.40) (0,19)
R2 0,46 0,46 0,25 0,29 0,57 0.57 0,28 0.37 0,31 0,47
Jumlah pengamatan 70 70 75 75 67 67 68 68 73 73

Catatan:Semua regresi adalah OLS.Kesalahan standar ada dalam tanda kurung. Regresi dengan kendala eksekutif pada tahun pertama kemerdekaan juga
mencakup tahun sejak kemerdekaan sebagai regressor.Perlindungan rata-rata terhadap risiko pengambilalihan berada pada skala dari O hingga 10, di
mana skor yang lebih tinggi berarti lebih banyak perlindungan terhadap pengambilalihan investasi swasta oleh pemerintah, rata-rata selama tahun 1985
hingga 1995. Kendala eksekutif pada tahun 1900 berada pada skala dari 1 hingga 7, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak kendala.
Demokrasi pada tahun 1900 berada pada skala dari O sampai 10, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak demokrasi. Permukiman Eropa
adalah persentase populasi yang merupakan orang Eropa atau keturunan Eropa pada tahun 1900. Lihat Lampiran Tabel Al untuk definisi dan sumber
variabel yang lebih rinci.

Panel A dari Tabel 4 melaporkan perkiraan 2SLS
dari koefisien minat,Adari persamaan (1) dan Panel
B memberikan tahap pertama yang sesuai.18Kolom
(1)menampilkan hubungan tahap pertama yang
kuat antara (log) mortalitas pemukim dan institusi
saat ini dalam sampel dasar kami, juga ditunjukkan
pada Tabel 3. 2SLS yang sesuai
18Kami juga telah menjalankan regresi ini dengan kesalahan standar
yang dikoreksi untuk kemungkinan pengelompokan tingkat kematian yang
ditugaskan ke negara-negara di lingkungan penyakit yang sama.
Pengelompokan ini memiliki sedikit efek pada kesalahan standar, dan tidak
mengubah hasil kami.
perkiraan dampak institusi terhadap pendapatan per
kapita adalah 0,94. Estimasi ini sangat signifikan
dengan kesalahan standar 0,16, dan bahkan lebih
besar dari estimasi OLS yang dilaporkan pada Tabel 2.
Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan pengukuran
dalam variabel institusi yang menciptakan bias
atenuasi cenderung lebih penting daripada kausalitas
terbalik dan bias variabel yang dihilangkan. Di sini kita
mengacu pada "kesalahan pengukuran" yang
ditafsirkan secara luas. Kenyataannya, rangkaian
institusi yang penting bagi kinerja ekonomi sangat
kompleks, dan ukuran tunggal apa pun pasti hanya
mencakup sebagian dari "institusi yang sebenarnya",
1386 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001

MEJA4-IV REGRESI PDB LOGPER KAPITA

Basis
Basis Basis Sampel,
Basis Basis Sampel Sampel bergantung
Sampel dasar Sampel dasar Sampel Sampel dengan dengan variabel adalah
Basis Basistanpa tanpa tanpa tanpa benua keluaran log benua Afrika
sampel sampel Neo-Eropa Neo-Eropa Afrika boneka boneka per pekerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Panel A: Kuadrat Terkecil Dua Tahap

Perlindungan rata-rata terhadap 0,94 1.00 1.28 1.21 0.58 0,58 0,98 1.10 0,98
risiko pengambilalihan 1985-1995 (0,16) (0,22) (0.36) (0.35) (0.10) (0,12) (0,30) (0,46) (0,17)
Lintang - 0,65 0.94 0,04 - 1.20
(1.34) (1.46) (0,84) (1.8)
boneka Asia - 0.92 - 1.10
(0,40) (0,52)
boneka Afrika - 0,46 - 0,44
(0,36) (0,42)
"Lainnya"boneka benua - 0,94 - 0,99
(0,85) (1.0)

Panel B:Tahap Pertama untuk Perlindungan Rata-rata Terhadap Risiko Pengambilalihan pada tahun 1985-1995

Log mortalitas pemukim Eropa - 0,61 - 0,51 - 0,39 - 0.39 - 1.20 - 1.10 - 0,43 - 0.34 - 0.63
(0.13) (0,14) (0.13) (0,14) (0.22) (0,24) (0,17) (0,18) (0,13)
Garis Lintang 2.00 - 0,11 0,99 2.00
(1.34) (1,50) (1.43) (1.40)
boneka Asia 0,33 0,47
(0,49) (0,50)
boneka Afrika - 0,27 - 0,26
(0,41) (0,41)
Boneka benua "Lainnya". 1.24 1.1
(0.84) (0.84)
R2 0.27 0,30 0,13 0,13 0,47 0,47 0.30 0.33 0.28

Panel C: Kuadrat Terkecil Biasa

Perlindungan rata-rata terhadap 0,52 0,47 0,49 0,47 0,48 0,47 0,42 0,40 0,46
risiko pengambilalihan (0,06) (0,06) (0,08) (0.07) (0,07) (0,07) (0.06) (0,06) (0.06)
1985-1995 Jumlah observasi 64 64 60 60 37 37 64 64 61

Catatan:Variabel terikat pada kolom (1)-(8) adalah log PDB per kapita tahun 1995, PPP basis.Variabel terikat pada kolom (9) adalah keluaran log per pekerja,
dari Hall dan Jones (1999). "Perlindungan rata-rata terhadap risiko pengambilalihan 1985-1995" diukur pada skala dari Oto 10, di mana skor yang lebih tinggi
berarti lebih banyak perlindungan terhadap risiko pengambilalihan investasi oleh pemerintah, dari Political Risk Services. Panel A melaporkan estimasi
kuadrat terkecil dua tahap,instrumentasi untuk perlindungan terhadap risiko pengambilalihan menggunakan mortalitas pemukim kayu gelondongan; Panel
B melaporkan tahap pertama yang sesuai. Panel C melaporkan koefisien dari regresi OLS dari variabel dependen terhadap perlindungan rata-rata terhadap
risiko pengambilalihan. Kesalahan standar ada dalam tanda kurung. Dalam regresi dengan boneka benua, boneka untuk Amerika dihilangkan.Lihat
Lampiran Tabel Al untuk deskripsi dan sumber variabel yang lebih rinci.

menciptakan masalah kesalahan pengukuran yang Apakah perkiraan 2SLS masuk akal secara kuantitatif?
khas. Selain itu, yang penting bagi pendapatan saat Apakah itu menyiratkan bahwa perbedaan kelembagaan
ini kiranya bukan hanya institusi saat ini, tetapi juga dapat menjelaskan sebagian besar perbedaan pendapatan?
institusi di masa lalu. Ukuran institusi kami•

tions yang mengacu pada 1985-1995 tidak akan

berkorelasi sempurna dengan ini.19
19Kita dapat memastikan, sampai tingkat tertentu, apakah
perbedaan antara estimasi OLS dan 2SLS dapat disebabkan
oleh kesalahan pengukuran dalam variabel institusi dengan
menggunakan ukuran alternatif institusi, misalnya kendala
pada ukuran eksekutif. Menggunakan alat ini
yakin sebagai instrumen untuk perlindungan terhadap
ekspropriasi indeks • akan memecahkan kesalahan
pengukuran, tetapi bukan masalah endogenitas. Latihan ini
mengarah pada perkiraan efek perlindungan terhadap
pengambilalihan sebesar 0,87 (dengan kesalahan standar 0,16).
Ini menunjukkan bahwa "kesalahan pengukuran" dalam
variabel institusi (atau "rasio signal-to-noise" dalam variabel
institusi) adalah urutan besarnya yang tepat untuk menjelaskan
perbedaan antara perkiraan OLS dan 2SLS.
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI
referensi lintas negara? Mari kita sekali lagi
membandingkan dua negara "tipikal" dengan risiko
pengambilalihan yang tinggi dan rendah, Nigeria dan Chili
(negara-negara ini tipikal untuk regresi IV dalam arti bahwa
mereka secara praktis berada di garis regresi). Estimasi
2SLS kami, 0,94, menyiratkan bahwa perbedaan 2,24 dalam
risiko pengambilalihan antara kedua negara ini harus
diterjemahkan menjadi perbedaan 206 poin log (sekitar 7
kali lipat).Di dalampraktiknya, adanya kesalahan
pengukuran memperumit interpretasi ini, karena beberapa
perbedaan antara • indeks pengambilalihan Nigeria dan
Chile mungkin mencerminkan kesalahan pengukuran. Oleh
karena itu, perbedaan 7 kali lipat adalah batas atas.Di
dalambagaimanapun juga, estimasi pada Tabel 4
mengimplikasikan efek substansial, tetapi tidak terlalu
besar, dari perbedaan institusional pada pendapatan per
kapita.
Kolom (2) menunjukkan bahwa penambahan garis
lintang tidak mengubah hubungan; koefisien institusi
sekarang 1,00 dengan kesalahan standar 0,22.20
Hebatnya, variabel lintang sekarang memiliki tanda
"salah" dan tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan
bahwa banyak studi sebelumnya mungkin telah
menemukan garis lintang menjadi penentu yang
signifikan dari kinerja ekonomi karenadiaberkorelasi
dengan institusi (atau dengan komponen eksoge• nous
dari institusi yang disebabkan oleh pengalaman
kolonial awal).
Kolom (3) dan (4) mendokumentasikan bahwa hasil
kami tidak didorong oleh Neo-Eropa. Saat kami
mengecualikan Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan
Selandia Baru, perkiraan tetap sangat signifikan,
dan bahkan sedikit meningkat. Misalnya,
koefisien untuk institusi sekarang 1,28 (s.e.=
0,36) tanpa kontrol garis lintang, dan 1,21 (s.e.=
0,35) saat kita mengontrol garis lintang. Kolom
(5) dan (6) menunjukkan bahwa hasil kami juga
kuat untuk mengeluarkan semua negara Afrika
dari sampel kami. Perkiraan tanpa Afrika agak
lebih kecil, tetapi juga lebih akurat.Misalnya,
koefisien untuk institusi adalah 0,58 (se=0.1)
tanpa kontrol garis lintang, dan masih 0,58 (se=
0,12) saat kita mengontrol garis lintang.21
20Dalam estimasi 2SLS, semua kovariat yang termasuk
dalam tahap kedua, seperti garis lintang, juga termasuk dalam
tahap pertama..Ketika efek tahap pertama ini tidak terlalu
penting untuk argumen kami, kami tidak melaporkannya di
tabel untuk menghemat ruang.
21Kami harus mencatat pada titik ini bahwa jika kami membatasi sampel
hanya ke negara-negara Afrika, menggunakan hubungan tahap pertama
ASAL PEMBANGUNAN 1387
Di dalamkolom (7) dan (8), kami menambahkan
benua boneka ke regresi (untuk Afrika, Asia, dan
lainnya, dengan Amerika sebagai kelompok yang
dihilangkan). Penambahan boneka ini tidak mengubah
estimasi efek institusi, dan boneka secara bersama-
sama tidak signifikan pada tingkat 5 persen, meskipun
boneka untuk Asia berbeda secara signifikan dari
Amerika. Fakta bahwa boneka Afrika tidak signifikan
menunjukkan bahwa alasan mengapa negara-negara
Afrika lebih miskin bukan karena faktor budaya atau
geografis, tetapi sebagian besar disebabkan oleh
keberadaan institusi yang lebih buruk di Afrika.Terakhir,
di kolom (9) kami ulangi regresi dasar kami
menggunakan log output per pekerja yang dihitung
oleh Hall dan Jones (1999). Hasilnya sangat dekat
dengan hasil dasar kami. Koefisien 2SLS• adalah 0,98,
bukan 0,94 seperti pada kolom (1).22
Ini menunjukkan bahwa apakah kita menggunakan pendapatan
per kapita atau output per pekerja tidak banyak berpengaruh
pada hasil kita. Secara keseluruhan, hasil pada Tabel 4
menunjukkan pengaruh institusi yang besar terhadap kinerja
ekonomi.Di dalamsisa kertas, kami menyelidiki kekokohan hasil
ini.23
variabel perlindungan terhadap ekspropriasi menjadi jauh
lebih lemah, dan efek 2SLS institusi tidak lagi signifikan.
Efek 2SLS institusi terus menjadi signifikan ketika kita
menggunakan beberapa (namun tidak semua) ukuran
institusi. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa
hubungan antara kematian pemukim dan institusi lebih
lemah di Afrika.
22Hasil dengan kovariat lain juga sangat mirip. Kami
mengulangi regresi yang sama dengan menggunakan
berbagai ukuran alter• asli dari institusi, termasuk
kendala pada eksekutif dari kumpulan data Polity III,
indeks tradisi hukum dan ketertiban dari Layanan
Risiko Politik, ukuran hak properti dari Heritage
Foundation, ukuran aturan hukum dari Fraser Institute,
dan efisiensi peradilan dari Business International.
Hasil dan besarnya sangat mirip dengan yang
dilaporkan pada Tabel 4. Kami juga memperoleh hasil
yang sangat mirip dengan nilai tahun 1970 untuk
kendala eksekutif dan pendapatan per kapita pada
tahun 1970, yang menunjukkan bahwa hubungan
antara ukuran institusional dan pendapatan per kapita
berlaku lintas periode waktu. Hasil ini dilaporkan dalam
Lampiran versi kertas kerja,.
23Dalam versi kertas kerja, kami juga menginvestigasi kekokohan
hasil kami dalam subsampel yang berbeda dengan derajat kualitas
data yang bervariasi dan metode kon• yang berbeda.
menyusun perkiraan kematian. Hasilnya sangat sedikit berubah,
misalnya ketika kita hanya menggunakan data dari Curtin (1989),
Kematian karena Migrasi,ketika kita tidak menetapkan angka
kematian dari lingkungan penyakit yang berdekatan, kapan
1388 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA
V. Kekokohan
A.Kontrol Tambahan
Validitas hasil 2SLS kami pada Tabel 4 bergantung pada
asumsi bahwa mortalitas pemukim di masa lalu tidak
berpengaruh langsung pada kinerja ekonomi saat ini.
Meskipun anggapan ini tampaknya masuk akal (setidaknya
bagi kami), di sini kami membuktikannya lebih lanjut
dengan secara langsung mengendalikan banyak variabel
yang masuk akal dapat dikorelasikan dengan mortalitas
pemukim dan hasil ekonomi, dan memeriksa apakah
penambahan variabel-variabel ini memengaruhi estimasi
kami.24Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa hasil
kami berubah sangat sedikit dengan dimasukkannya
variabel-variabel ini, dan banyak variabel yang ditekankan
dalam penelitian sebelumnya menjadi tidak signifikan
setelah efek institusi dikendalikan.
La Porta dkk. (1999) berpendapat pentingnya
asal kolonial (identitas negara penjajah utama)
sebagai penentu institusi saat ini. Identitas
kekuatan kolonial juga penting karena mungkin
berpengaruh melalui budaya, seperti
dikemukakan oleh David S. Landes (1998). Pada
kolom (1) dan (2) Tabel 5, kami menambahkan
boneka untuk koloni Inggris dan Prancis (koloni
negara lain adalah grup yang dihilangkan). Ini
memiliki sedikit pengaruh pada hasil kami. Selain
itu, boneka Prancis pada tahap pertama
diperkirakan nol, sedangkan boneka Inggris
positif, dan signifikan secara marjinal. Oleh
karena itu, seperti yang disarankan oleh La Porta
et al. (1998), koloni Inggris tampaknya memiliki
institusi yang lebih baik, tetapi efek ini jauh lebih
kecil dan lebih lemah daripada spesifikasi yang
tidak mengontrol efek kematian pemukim pada
pengembangan institusi.25Oleh karena itu, hal-
penggunaan data untuk Amerika Latin dari stasiun angkatan
laut alih-alih uskup, dan saat kami tidak menggunakan data
dari sampel kecil Afrika.Hasil ini tersedia di Tabel Lampiran
SEBAGAI tersedia dari penulis, atau di Acemoglu et al. (2000).
24Joseph N. Altonji dkk. (2000) mengembangkan ekonometrika
metodologi untuk menilai pentingnya bias variabel yang
dihilangkan.Ide dasarnya adalah bahwa jika estimasi koefisien
yang menarik tidak berubah karena kovariat tambahan dimasukkan dalam
regresi, kecil kemungkinannya untuk berubah jika kami dapat
menambahkan beberapa variabel yang dihilangkan yang hilang.Kita
metodologi di sini adalah versi informal dari pendekatan ini.
25Apalagi boneka kolonial Inggris itu negatif dan
signifikan pada tahap kedua. Efek bersih menjadi koloni Inggris pada
pendapatan per kapita sebenarnyanegatif.Lebih spesifik-
DESEMBER 2001
pir bahwa koloni Inggris ditemukan berkinerja lebih
baik secara substansial dalam studi lain sebagian
besar karena Inggris menjajah tempat-tempat di
mana pemukiman mungkin, dan ini membuat
koloni Inggris mewarisi institusi yang lebih baik.
Untuk menyelidiki lebih lanjut masalah ini, kolom
(3) dan (4) memperkirakan regresi dasar kami
hanya untuk koloni Inggris. Mereka menunjukkan
bahwa hubungan antara kematian pemukim dan
institusi dan antara institusi dan pendapatan dalam
sampel 25 koloni Inggris ini sangat mirip dengan
yang ada di sampel dasar kami. Misalnya, estimasi
2SLS tentang pengaruh institusi terhadap
pendapatan sekarang adalah 1,07 (se=0,24) tanpa
mengontrol garis lintang dan 1,00 (se=0,22) dengan
garis lintang. Hasil ini menunjukkan bahwa
identitas penjajah bukanlah penentu penting pola
kolonisasi dan pengembangan kelembagaan
selanjutnya.
von Hayek (1960) dan La Porta dkk. (1999) juga
menekankan pentingnya asal hukum.Di dalam
kolom (5) dan (6), kami mengontrol asal hukum.Di dalam
sampel kami, semua negara memiliki asal hukum
Prancis atau Inggris, jadi kami cukup menambahkan
tiruan untuk asal hukum Prancis (banyak negara yang
bukan koloni Prancis tetap memiliki asal hukum
Prancis). Perkiraan kami tentang pengaruh institusi
pada pendapatan per kapita tidak terpengaruh.26
Argumen yang berasal dari Max Weber
memandang agama sebagai penentu utama kinerja
ekonomi. Untuk mengontrol hal ini, pada kolom (7)
dan (8), kami menambahkan fraksi populasi Katolik,
Muslim, dan agama lain, dengan Protestan sebagai
kelompok yang dihilangkan. Dalam tabel kami
melaporkan tingkat signifikansi bersama (nilai-p)
dari statistik-F yang sesuai untuk boneka ini serta
estimasi 2SLS dari
Secara umum, koloni Inggris rata-rata memiliki indeks
institusi sebesar 0.63 poin lebih rendah.Mengingat
estimasi 2SLS dari 1.10, ini berarti 69 poin log pendapatan
per kapita yang lebih tinggi untuk koloni Inggris (1.10X63=
69).Efek tahap kedua menjadi koloni Inggris adalah -78
poin log, menyiratkan -9 poin log (sekitar IO persen) efek
bersih negatif menjadi koloni Inggris. Penjelasan yang
mungkin untuk pola ini adalah bahwa para peneliti (Anglo-
Saxon") melebih-lebihkan bagaimana"institusi Prancis yang
buruk, dan regresi tahap kedua mengoreksi hal ini.
26Tahap pertama menunjukkan bahwa asal usul hukum Prancis
dikaitkan dengan institusi yang lebih buruk, tetapi demikian pula, efek
bersih dari asal usul hukum Prancis sebenarnya adalahpositif:-67 X
1.1 +89 = 15 poin log (sekitar 15 persen).
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL 1389

TABEL 5-IV REGRESI LOG GDP PER KAPITA DENGAN KONTROL TAMBAHAN

Inggris Inggris
Basis Basis koloni koloni Basis Basis Basis Basis Basis
sampel sampel hanya hanya sampel sampel sampel sampel sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Panel A:Kuadrat Terkecil Dua Tahap

Perlindungan rata-rata terhadap 1.10 1.16 1.07 1.00 1.10 1,20 0,92 1.00 1.10
risiko pengambilalihan, 1985-1995 (0,22) (0,34) (0,24) (0,22) (0,19) (0.29) (0,15) (0,25) (0.29)
Lintang - 0,75 - 1.10 - 0,94 - 1,70
(1,70) (1.56) (1,50) (1,6)
boneka kolonial Inggris - 0,78 - 0,80
(0,35) (0,39)
boneka kolonial Prancis - 0,12 - 0,06 O.o2
(0,35) (0,42) (0,69)
boneka asal hukum Perancis 0.89 0.96 0,51
(0,32) (0,39) (0,69)
p-nilai untuk variabel agama [0,001] [0,004] [0,42]

Panel B:Tahap Pertama untuk Perlindungan Rata-rata Terhadap Risiko Pengambilalihan pada tahun 1985-1995

Log mortalitas pemukim Eropa - 0,53 - 0,43 - 0,59 - 0,51 - 0,54 - 0,44 - 0,58 - 0,44 - 0,48
(0,14) (0,16) (0,19) (0,14) (0.13) (0,14) (0,13) (0,15) (0,18)
Garis Lintang 1.97 2.10 2.50 2.30
(1.40) (1.30) (1,50) (1,60)
boneka kolonial Inggris 0,63 0,55
(0,37) (0,37)
boneka kolonial Prancis 0,05 - 0,12 - 0,25
(0,43) (0,44) (0.89)
Asal hukum Prancis - 0.67 - 0,7 - 0.05
(0.33) (0,32) (0,91)
R2 0.31 0,33 0,30 0,30 0,32 0,35 0,32 0,35 0,45

Panel C:Kuadrat Terkecil Biasa

Perlindungan rata-rata terhadap 0,53 0,47 0.61 0,47 0.56 0,56 0,53 0,47 0,47
risiko pengambilalihan, (0,19) (0,07) (0,09) (0,06) (0,06) (0,06) (0,06) (0,06) (0,06)
1985-1995 Jumlah observasi 64 64 25 25 64 64 64 64 64

Catatan:Panel A melaporkan estimasi kuadrat terkecil dua tahap dengan log PDB per kapita (basis PPP) pada tahun 1995 sebagai variabel dependen, dan
Panel B melaporkan tahap pertama yang sesuai. Kasus dasar di kolom (1) dan (2) adalah semua koloni yang bukan Prancis atau Inggris. Variabel agama
dimasukkan dalam tahap pertama kolom (7) dan (8) tetapi tidak dilaporkan di sini (untuk menghemat ruang). Panel C melaporkan koefisien OLS dari regresi
log PDB per kapita pada perlindungan rata-rata terhadap risiko pengambilalihan, dengan variabel kontrol lainnya ditunjukkan dalam kolom tersebut (hasil
lengkap tidak dilaporkan untuk menghemat tempat). Kesalahan standar ada di dalam tanda kurung dan nilai-p untuk uji signifikansi bersama ada di dalam
tanda kurung. Variabel agama adalah persentase penduduk yang beragama Katolik, Islam, dan
agama "lain"; Protestan adalah kasus dasar. Sampel kami semuanya berasal dari Prancis atau Inggris (sebagaimana didefinisikan oleh La Porta et al., 1999).

pengaruh institusi.27Terakhir, kolom (9) menambahkan
semua variabel dalam tabel ini secara bersamaan.
Sekali lagi, kontrol ini memiliki pengaruh yang sangat
kecil pada perkiraan utama kami.
Kekhawatiran lain adalah bahwa kematian pemukim adalah
27Boneka agama signifikan pada tahap pertama, tetapi
sekali lagi mereka diperkirakan memiliki efek penyeimbang
pada tahap kedua, menyiratkan sedikit efek bersih agama pada
pendapatan.
berkorelasi dengan iklim dan karakteristik geografis
lainnya. Oleh karena itu, instrumen kami dapat
menangkap efek langsung dari variabel-variabel ini.
Kami menyelidiki masalah ini di Tabel 6. Di kolom (1)
dan (2), kami menambahkan satu set variabel suhu dan
kelembaban (semua data dari Philip M. Parker, 1997).
Dalam tabel kami melaporkan tingkat signifikansi
gabungan untuk variabel-variabel ini. Sekali lagi,
mereka memiliki sedikit pengaruh pada perkiraan
kami.
1390 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 200I

TABEL 6-- PEMERIKSAAN KEKUATAN UNTUK REGRESI IV PDB LOG PER KAPITA

Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis

sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Panel A: Kuadrat Terkecil Dua Tahap

Perlindungan rata-rata terhadap 0,84 0,83 0,96 0,99 (0,19) (0,21) 1.10 1.30 0,74 0,79 0.71
risiko pengambilalihan, 1985-1995 (0,28) (0,30) (0.33) (0,51) (0,13) (0,17) (0,20)
Lintang 0,07 - 0,67 - 1.30 - 0,89 - 2.5
(1,60) (1.30) (2.30) (1,00) (1,60)
nilai-p untuk variabel suhu nilai-p untuk [0,96] [0,97] [0,77]
variabel kelembaban Persentase [0,54] [0,54] [0,62]
keturunan Eropa pada tahun 1975 - 0,08 0,03 0,3
(0,82) (0,84) (0,7)
nilai-p untuk kualitas tanah nilai-p [0,79] [0,85] [0,46]
untuk sumber daya alam Dummy [0,82] [0,87] [0,82]
karena terkurung daratan 0,64 0.79 0,75
(0,63) (0.83) (0,47)
Fragmentasi etnolinguistik - 1,00 - 1.10 - 1.60
(0,32) (0,34) (0,47)

Panel B: Tahap Pertama untuk Perlindungan Rata-rata Terhadap Risiko Pengambilalihan pada 1985-1995

Log mortalitas pemukim Eropa 0.64 - 0,59 - 0,41 - 0,4 (0,17) - 0,44 -0.34 -0,64 -0,56 -0,59 (0,16) (0.17)
(0,17) (0,14) (0.15) 2.70 (0,15) (0,15) (0,21)
Garis Lintang 0,48 2.20 2.30 4.20
(2.00) (1,50) (1,50) (1.40) (2.60)
R2 0,39 0,41 0,34 0,34 0,41 0,43 0,27 0,30 0,59

Panel C: Kuadrat Terkecil Biasa

Perlindungan rata-rata terhadap 0,41 0,38 0,39 0.38 (0,06) (0,06) 0,46 0,42 0,46 0,45 0,38
risiko pengambilalihan, 1985-1995 (0,06) (0.06) (0,07) (0,07) (0,05) (0,06) (0,06)

Catatan:Panel A melaporkan perkiraan kuadrat-terkecil dua tahap dengan log PDB per kapita (basis PPP) pada tahun 1995, dan Panel B
melaporkan tahap pertama yang sesuai. Panel C melaporkan koefisien OLS dari regresi log PDB per kapita pada perlindungan rata-rata
terhadap risiko pengambilalihan, dengan variabel kontrol lainnya ditunjukkan dalam kolom tersebut (hasil lengkap tidak dilaporkan untuk
menghemat ruang). Kesalahan standar ada di dalam tanda kurung dan nilai-p untuk uji signifikansi bersama ada di dalam tanda kurung. Semua
regresi memiliki 64 pengamatan, kecuali yang termasuk sumber daya alam, yang memiliki 63 pengamatan. Variabel suhu dan kelembaban
adalah: suhu tinggi rata-rata, minimum, dan maksimum bulanan, dan suhu rendah minimum dan maksimum bulanan, dan kelembaban
minimum dan maksimum pagi, dan kelembaban minimum dan maksimum sore (dari Parker, 1997). Ukuran sumber daya alam adalah: persen
cadangan emas dunia saat ini, persen cadangan besi dunia saat ini, persen cadangan seng dunia saat ini, jumlah mineral yang ada di negara,
dan sumber daya minyak (ribuan barel per kapita). Ukuran kualitas tanah/iklim adalah stepa (lintang rendah), gurun (lintang rendah), stepa
(lintang tengah), gurun (lintang tengah), gurun stepa kering, gurun musim dingin yang kering, dan dataran tinggi. Lihat Lampiran Tabel Al
untuk definisi dan sumber variabel yang lebih detail.

Kekhawatiran terkait adalah bahwa di koloni
tempat orang Eropa menetap, populasi saat ini
terdiri dari sebagian besar orang Eropa. Orang
mungkin khawatir bahwa kita menangkap efek
langsung dari lebih banyak orang Eropa (yang
mungkin membawa "budaya Eropa" atau
hubungan khusus dengan Eropa). Untuk
mengontrolnya, kami menambahkan fraksi
populasi keturunan Eropa di kolom (3) dan (4)
Tabel 6. Variabel ini tidak signifikan, sedangkan
pengaruh institusi tetap sangat signifikan.
signifikan, dengan koefisien 0,96 (se=
0,28). Di kolom (5) dan (6), kami mengontrol ukuran
sumber daya alam, kualitas tanah (dalam praktiknya
jenis tanah), dan untuk apakah negara terkurung
daratan. Semua kontrol ini tidak • signifikan, dan
memiliki pengaruh yang kecil pada estimasi 2SLS kami
tentang pengaruh institusi terhadap pemasukan •
pendapatan per kapita.
Pada kolom (7) dan (8), kami menyertakan fragmentasi
etno• linguistik sebagai kontrol lain dan memperlakukannya
sebagai eksogen. Sekarang koefisiennya
VOL. 91 TIDAK.5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL
perlindungan terhadap pengambilalihan adalah
0,74 (se = 0,13), yang hanya sedikit lebih kecil
dari perkiraan dasar kami. Dalam Lampiran A,kami
menunjukkan bahwa penyertaan variabel endogen
berkorelasi positif dengan pendapatan atau
institusi akan membiaskan koefisien pada institusi
ke bawah.Karena fragmentasi etnolinguistik
cenderung endogen sehubungan dengan
pembangunan (yaitu, fragmentasi etnolinguistik
cenderung menghilang setelah pembentukan pasar
terpusat; lihat Weber [1976] atau Andersen [1983])
dan berkorelasi dengan kematian pemukim,
perkiraan 0,74 kemungkinan mengecilkan
pengaruh institusi terhadap pendapatan. Pada
kolom (9) dari Tabel 6, kami memasukkan semua
variabel ini bersama-sama. Meskipun sejumlah
besar kontrol, perlindungan terhadap
pengambilalihan pendapatan per kapita masih
sangat signifikan, dengan koefisien yang agak lebih
kecil yaitu 0,71 (se = 0,20), yang lagi-lagi cenderung
mengecilkan pengaruh institusi terhadap
pendapatan karena etnolinguistik fragmentasi •
diperlakukan sebagai eksogen.
Terakhir, pada Tabel 7, kami menyelidiki apakah
instrumen kami dapat menangkap efek umum penyakit
pada perkembangan. Sachs dan serangkaian rekan
penulis berpendapat pentingnya malaria dan penyakit
lain dalam menjelaskan • kemiskinan Afrika (lihat,
misalnya, Bloom dan Sachs, 1998; Gallup dan Sachs,
1998; Gallup et al., 1998). Karena malaria adalah salah
satu penyebab utama kematian pemukim, perkiraan
kami mungkin menangkap efek langsung dari malaria
pada kinerja ekonomi..Kami skeptis terhadap argumen
ini karena prevalensi malaria sangat endogen; negara-
negara miskin dengan institusi yang lebih buruklah
yang tidak mampu memberantas malaria.28Sementara
Sachs dan rekan penulis berpendapat bahwa malaria
mengurangi keluaran melalui kesehatan yang buruk,
angka kematian yang tinggi, dan ketidakhadiran•,
sebagian besar orang yang hidup dalam malaria tinggi
28Misalnya, Amerika Serikat menghilangkan malaria dari
Zona Terusan Panama, dan Australia menghilangkannya dari
Queensland (lihat Crosby, 1986 hlm. 141-42). Bahkan di Afrika,
ada kampanye yang sangat sukses melawan malaria, termasuk
di Aljazair dan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan
Seng Rio-Tinto di Zambia (dulu Rhodesia Utara). Program Roll
Back Malaria WHO berisi sejumlah rekomendasi efektif untuk
mengendalikan malaria yang relatif mudah diterapkan jika
keluarga memiliki cukup uang (misalnya, insektisida-kelambu
yang dirawat).
1391
daerah telah mengembangkan beberapa kekebalan
terhadap penyakit (lihat pembahasan di Bagian III, sub
• bagian A). Oleh karena itu, malaria harus memiliki
sedikit efek langsung pada kinerja ekonomi (walaupun,
jelas, itu akan menimbulkan biaya sosial yang sangat
tinggi). Sebaliknya, bagi orang Eropa, atau siapa pun
yang belum pernah terkena malaria saat masih kecil,
malaria biasanya berakibat fatal, menjadikan
prevalensi malaria sebagai penentu utama pemukiman
dan pembangunan kelembagaan Eropa.
Bagaimanapun, mengendalikan malaria tidak
mengubah hasil kami. Kami melakukan ini di kolom (1)
dan (2) dengan mengendalikan sebagian kecil populasi
yang tinggal di daerah di mana malaria falcipo•rum
endemik pada tahun 1994 (sebagaimana dibangun dan
digunakan oleh Gallup et al., 1998). Karena prevalensi
malaria pada tahun 1994 sangat endogen, argumen
pada Lampiran A mengimplikasikan bahwa
mengontrolnya secara langsung akan meremehkan
pengaruh institusi terhadap kinerja. Bahkan, co-efisien
pada perlindungan terhadap ekspropriasi sekarang
diperkirakan sedikit lebih kecil, 0,69 dari pada 0,94
seperti pada Tabel 4. Namun demikian, efeknya tetap
sangat signifikan dengan kesalahan standar 0,25,
sementara malaria itu sendiri tidak signifikan.
Dalam sebuah komentar pada kertas kerja versi
studi kami, John W. McArthur dan Sachs (2001)
membahas peran geografi dan institusi dalam
menentukan kinerja ekonomi. Mereka menerima kasus
kami tentang pentingnya institusi, tetapi berpendapat
bahwa spesifikasi yang lebih umum menunjukkan
bahwa lingkungan penyakit dan karakteristik
kesehatan negara ("geog• raphy" mereka) penting
untuk kinerja ekonomi. Secara khusus, mereka
memperluas pekerjaan kami dengan mengendalikan
harapan hidup dan kematian bayi, dan mereka juga
instrumen untuk variabel kesehatan menggunakan
variabel geografis seperti garis lintang dan suhu rata-
rata. Tabel 7 juga memperluas spesifikasi yang
disarankan oleh McArthur dan Sachs. Kolom (3)-(6)
memasukkan angka harapan hidup dan kematian bayi
sebagai kontrol eksogen. Estimasi menunjukkan
pengaruh yang signifikan dari kelembagaan terhadap
pendapatan, mirip dengan, tetapi lebih kecil dari,
perkiraan dasar kami. Kematian bayi juga sedikit
signifikan. Karena kesehatan sangat endogen, koefisien
pada variabel-variabel ini akan dibias ke atas,
sedangkan koefisien kelembagaan akan dibias ke
bawah (lihat Lampiran A). Estimasi ini karena itu
konsisten dengan
1392 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001

MEJA 7-GEOGRAFI DAN VARIABEL KESEHATAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Demam kuning
instrumen untuk
rata-rata
Instrumen hanya untuk perlindungan Instrumen untuk semua perlindungan terhadap
rata-rata terhadap risiko pengambilalihan Kanan-variabel sisi tangan risiko pengambilalihan

Panel A: Kuadrat Terkecil Dua Tahap

Perlindungan rata-rata terhadap 0.69 0.72 0,63 0,68 0,55 0,56 0.69 0.74 0.68 0.91 0,90
risiko pengambilalihan, 1985-1995 (0.25) (0,30) (0.28) (0.34) (0.24) (0,31) (0,26) (0.24) (0,23) (0,24) (0,32)
Lintang - 0,57 - 0,53 - 0,1
(1,04) (0,97) (0.95)
MalAri pada tahun 1994 - 0.57 - 0,60 - 0,62
(0,47) (0,47) (0,68)
Harapan hidup O.G3 0,03 0,02

(0.02) (0,02) (0.02)

Kematian bayi - 0.Gl - 0.Gl - 0.Gl
(0.005) (0,006) (0,01)

Panel B: Tahap Pertama untuk Perlindungan Rata-rata Terhadap Risiko Pengambilalihan pada tahun 1985-1995

Log mortalitas pemukim Eropa - 0,42 - 0,38 - 0,34 - 0,30 - 0,36 (0,19) - 0,29 - 0,41 - 0,40 - 0,40
(0.19) (0,17) (0,18) (0,18) (0.19) (0.17) (0.17) (0.17)
Garis Lintang 1.70 1.10 1,60 - 0.81 - 0,84 - 0.84
(1.40) (1.40) (1,40) (1,80) (1,80) (1,80)
malaria pada tahun 1994 - 0,79 - 0,65
(0,54) (0,55)
Harapan hidup 0,05 0,04
(0.02) (0,02)
Kematian bayi - 0,01 - 0,01
(0.01) (0,01)
Suhu rata-rata - 0.12 - 0,12 - 0.12
(0.05) (0.05) (0.05)
Jarak dari pantai 0,57 0,55 0,55
(0,51) (0,52) (0.52)
Boneka demam kuning - 1.10 - 0,81
(0,41) (0,38)
0,3 0.31 0.34 0,35 0,32 0,34 0.37 0.36 0.36 0.10 0,32

PanelC:Kuadrat Terkecil Biasa

Perlindungan rata-rata terhadap 0,35 0.35 0.28 0.28 0.29 (0.05) (0. 0.28 0.35 0.29 0.29 0,48 0.39
risiko pengambilalihan, (0.06) (0.06) 05) (0,05) (0,05) (0.06) (0,05) (0,05) (0.06) (0,06)
1985-1995 Jumlah observasi 62 62 60 60 60 60 60 59 59 64 64

BukaneS:Panel A melaporkan paling sedikit dua tahap-estimasi kuadrat dengan log PDB per kapita (basis PPP) pada tahun 1995, dan Panel B melaporkan
tahap pertama yang sesuai. Panel C melaporkan koefisien dari regresi OLS dengan log PDB per kapita sebagai variabel dependen dan perlindungan rata-
rata terhadap risiko pengambilalihan dan variabel kontrol lainnya ditunjukkan di setiap kolom sebagai variabel independen (hasil lengkap tidak dilaporkan
untuk menghemat ruang). Kesalahan standar ada dalam tanda kurung. Kolom (1)-(6) instrumen untuk aayhapus perlindungan terhadap risiko
pengambilalihan menggunakan mortalitas log dan asumsikan bahwa regressor lainnya adalah eksogen. Kolom (7)-(9) termasuk suhu rata-rata instrumen,
jumlah wilayah dalam jarak 100 km dari pantai, dan garis lintang (dari McArthur dan Sachs, 2001). Kolom (10) dan (11) menggunakan variabel boneka untuk
mengetahui apakah suatu negara mengalami epidemi demam kuning atau tidak sebelum tahun 1900 sebagai instrumen untuk perlindungan rata-rata
terhadap pengambilalihan. Lihat Lampiran Tabel Al untuk definisi dan sumber variabel yang lebih detail.

institusi menjadi penentu utama perbedaan suhu, dan jarak dari pantai sebagai • instrumen
pendapatan per kapita, dengan sedikit pengaruh selain instrumen kami, mortalitas pemukim.
dari variabel geografi/kesehatan. McArthur dan Sachs (2001) melaporkan bahwa
Kolom (7)-(9)melaporkan estimasi dari mod• els yang dalam regresi ini variabel institusi masih signifikan,
memperlakukan kesehatan dan institusi sebagai tetapi geografi/kesehatan juga signifikan. Berbeda
endogen, dan mengikuti McArthur dan Sachs, dengan hasil McArthur dan Sachs, kami
instrumen untuk mereka menggunakan latitude, mean menemukan bahwa hanya institusi yang signifikan.
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI
icant. Perbedaan ini disebabkan fakta bahwa McArthur
dan Sachs memasukkan Inggris dan Prancis dalam
sampel mereka. Inggris dan Prancis tidak termasuk
dalam sampel kami, yang hanya terdiri dari bekas
jajahan (tidak ada alasan untuk variasi angka kematian
pasukan Inggris dan Prancis di dalam negeri terkait
dengan perkembangan institusional mereka).Dia
ternyata begitu Inggris dan Prancis
ditinggalkan, spesifikasi McArthur dan Sachs
tidak menghasilkan bukti bahwa variabel
geografi/kesehatan memiliki efek penting
pada kinerja ekonomi.29
Sebagai strategi terakhir untuk melihat apakah
kematian pemukim dapat mewakili lingkungan penyakit
saat ini, kami memperkirakan model menggunakan
instrumen demam kuning. Ini adalah variabel dummy
yang menunjukkan apakah daerah tersebut pernah
terkena demam kuning (dari Oldstone, 1998; lihat
Lampiran Tabel Al). Ini adalah strategi alternatif yang
menarik karena demam kuning sebagian besar sudah
diberantas saat ini, sehingga dummy ini tidak boleh
dikorelasikan dengan lingkungan penyakit saat ini.
Kerugian dari pendekatan ini adalah variasi instrumen ini
lebih sedikit daripada variabel mortalitas pemukim kami.
Meskipun demikian, hasil demam kuning, yang dilaporkan
dalam kolom (10) dan (11) Tabel 7, menggembirakan.
Perkiraan dalam sampel dasar kami adalah 0,91 (se=0.24)
sebanding dengan perkiraan dasar kami sebesar 0,95
yang dilaporkan pada Tabel 4. Menambahkan boneka
benua dalam kolom (11)mengurangi perkiraan ini sedikit
menjadi 0,90 (lihat=0,32).30
29McArthur dan Sachs (2001) juga melaporkan spesifikasi dengan
lebih banyak instrumen. Namun, menggunakan enam atau tujuh
instrumen dengan hanya 64 pengamatan menyebabkan masalah
"terlalu banyak • instrumen", biasanya membiaskan estimasi IV
terhadap estimasi OLS (lihat John Bound et al., 1995). Oleh karena itu
kami tidak mengejar perkiraan ini lebih lanjut.
Terakhir, McArthur dan Sachs juga berpendapat bahwa
sampel ex• koloni kami mungkin tidak memiliki variasi
geografis yang cukup. Dalam pandangan mereka, ini mungkin
mengapa kami tidak menemukan peran variabel geografis.
Meskipun demikian, terdapat variasi substansial dalam variabel
geografi dalam sampel kami yang mencakup negara-negara
seperti Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia.
Standar deviasi jarak dari ekuator di dunia adalah 1,89, lebih
besar dari 1,33 dalam sampel kami.Ini terutama karena ada
sejumlah besar negara Eropa dengan garis lintang tinggi dalam
sampel dunia, tetapi tidak dalam sampel kami.
Jikakami menjatuhkan Neo-Eropa (tidak dilaporkan di sini), itu
30
perkiraan masih serupa dan sangat signifikan, 1,05 (se=
0,35).
ASAL PEMBANGUNAN 1393
B.Overidentifikasi Tes
Kami juga dapat menyelidiki validitas pendekatan
kami dengan menggunakan uji overidentifikasi.
Menurut teori kami, mortalitas pemukim (M)
mempengaruhi permukiman (S); pemukiman
mempengaruhi institusi awal ( C); dan institusi awal
mempengaruhi institusi saat ini (R)-cf., persamaan (2),
(3), dan (4). Kita dapat menguji apakah salah satu dari
variabel ini,C, S,DanM,memiliki efek langsung pada
pendapatan per kapita, logy,dengan menggunakan
ukuran dariCdan instrumen tambahan Sas. Tes overi•
dentifikasi menganggap bahwa salah satu dari
instrumen ini, katakanlahS,benar-benar eksogen, dan
menguji eksogen yang lain, seperti kematian pemukim.
Pendekatan ini berguna karena merupakan pengujian
langsung terhadap pembatasan pengecualian kami.
Namun, tes tersebut tidak dapat menyebabkan
penolakan jika semua instrumen tidak valid, tetapi
masih sangat berkorelasi satu sama lain. Oleh karena
itu, hasil harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Secara keseluruhan, uji overidentifikasi akan
menolak validitas pendekatan kami jika salah satu
(i) persamaan kepentingan, (1), tidak memiliki kon•
koefisien konstanta, yaitu logYa=kamu+aR,+E\,
Di manaSayamenunjukkan negara, atau (ii)CatauS
memiliki efek langsung pada pendapatan per kapita,
logySaya(yaitu, baik SatauCberkorelasi denganE),atau (iii)
kematian pemukim,M,berpengaruh pada logYayang
bekerja melalui variabel lain, seperti budaya.
Data mendukung pembatasan overidentifying•
tions tersirat oleh pendekatan kami.31Ini menyiratkan
bahwa, tunduk pada masalah kekuasaan yang biasa
terkait dengan tes overidentifikasi, kita dapat
mengesampingkan ketiga kemungkinan di atas. Hal ini
memberi kami keyakinan tambahan bahwa kematian
pemukim adalah instrumen yang valid dan bahwa
kami mengestimasi pengaruh institusi terhadap
kinerja saat ini dengan strategi variabel-instrumen
kami (yakni, tidak menangkap pengaruh variabel yang
dihilangkan).
31Dalam beberapa spesifikasi, uji overidentifikasi menggunakan
ukuran penolakan lembaga awal pada tingkat IO-persen (namun
tidak pada tingkat 5 persen).Sebenarnya ada alasan bagus untuk
mengharapkan lembaga sekitar tahun 1900 memiliki efek langsung
pada pendapatan saat ini (dan karenanya tes identifikasi berlebihan
untuk menolak batasan kami): lembaga ini harus memengaruhi
investasi modal fisik dan manusia pada awal abad ini, dan memiliki
beberapa efek pada pendapatan saat ini leayel melalui saluran ini.
1394 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001

TABEL 8-0UJI VERIDENTIFIKASI

Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis Basis
sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Panel A: Kuadrat Terkecil Dua Tahap

Perlindungan rata-rata terhadap pengambilalihan 0.87 0,92 0,71 0,68 0,72 0,69 0,60 0,61 0.55 0,56
risiko, 1985-1995 (0,14) (0.20) (0,15) (0,20) (0,14) (0,19) (0,14) (0,17) (0,12) (0.14)
Garis Lintang - 0,47 - 0,34 0.31 - 0,41 - 0,16
(1.20) (l.10) (1,05) (0,92) (0,81)

Panel B:Tahap Pertama untuk Perlindungan Rata-Rata Terhadap Risiko Pengambilalihan

pemukiman Eropa pada tahun 1900 3.20 2.90

(0,62) (0.83)
Kendala eksekutif pada tahun 1900 0,32 0,26
(0.08) (0.09)
Demokrasi pada tahun 1900 0,24 0,20
(0,06) (0,07)
Kendala pada eksekutif di tahun pertama 0,25 0.22
kemerdekaan (0,08) (0,08)
Demokrasi di tahun pertama kemerdekaan 0,19 0,17
(0,05) (0,05)
R2 0.30 0,30 0,20 0,24 0.24 0,26 0,19 0,25 0,26 0,30

Panel C:Hasil dari Overidentification Test

nilai-p (dari uji chi-kuadrat)

[0,67] [0,96] [0.09] [0.20] [0.11] [0,28] [0,67] [0,79] [0,22] [0,26]

Panel D: Tahap Kedua dengan Kematian Log sebagai Variabel Eksogen

Perlindungan rata-rata terhadap pengambilalihan 0,81 0,88 0,45 0,42 0,52 0,48 0,49 0,49 0,4 0,41
risiko, 1985-1995 (0,23) (0.30) (0.25) (0,30) (0.23) (0.28) (0,23) (0,25) (0,18) (0.19)
Log mortalitas pemukim Eropa - 0.D7 -0.05 -0.25 -0.26 -0.21 -0.22 -0,14 -0,14 -0,19 -0,19 (0,17) (0,18) (0,16) (0,17) (0,15)
(0,16) (0,16) (0,15) (0,13) (0,12)
Garis Lintang - 0,52 0,38 0,28 - 0,38 - 0,17
(1.15) (0,89) (0,86) (0,84) (0,73)

Catatan:Panel A melaporkan paling sedikit dua tahap-estimasi kuadrat dengan log PDB per kapita (basis PPP) pada tahun 1995 sebagai variabel dependen,
dan Panel B melaporkan tahap pertama yang sesuai (garis lintang disertakan dalam kolom bernomor genap tetapi tidak pernah signifikan dan tidak
dilaporkan di sini untuk menghemat tempat). Panel C melaporkan nilai-p untuk hipotesis nol bahwa koefisien perlindungan rata-rata terhadap risiko
pengambilalihan dalam regresi tahap kedua (yaitu., Panel A) adalah sama seperti ketika diinstrumentasi menggunakan kayu mati pemukim selain instrumen
yang ditunjukkan. Panel D melaporkan hasil dari regresi di mana log mortalitas dimasukkan sebagai variabel eksogen dan institusi saat ini diinstrumentasi
menggunakan instrumen alternatif yang ditunjukkan.Kesalahan standar ada dalam tanda kurung.Semua regresi dengan kendala eksekutif dan demokrasi
pada tahun pertama kemerdekaan juga memasukkan tahun-tahun sejak kemerdekaan sebagai regresi.Semua regresi memiliki 60 pengamatan, kecuali
dengan demokrasi pada tahun 1900 yang memiliki 59 pengamatan dan pemukiman Eropa pada tahun 1900 yang memiliki 63 pengamatan.

Hasil uji overidentifikasi, dan hasil terkait, menambah keleluasaan, dan menggunakan instrumen lain
dilaporkan pada Tabel 8. Di panel atas, Panel A, seperti pemaksaan terhadap eksekutif pada tahun 1900 dan
kami melaporkan estimasi 2SLS tentang pengaruh pada tahun pertama kemerdekaan, serta demokrasi pada
perlindungan terhadap pengambilalihan terhadap tahun 1900.
PDB per kapita menggunakan berbagai instrumen Panel D melaporkan versi uji overidentifikasi
selain tingkat kematian, sementara Panel B yang mudah ditafsirkan. Itu menambahkan log
memberikan tahap pertama yang sesuai. Perkiraan kematian sebagai regressor eksogen.Jikatingkat
ini selalu cukup dekat dengan yang dilaporkan kematian yang dihadapi oleh pemukim memiliki
pada Tabel 4. Sebagai contoh, pada kolom (1), kami efek langsung pada pendapatan per kapita, kami
menggunakan pemukiman Eropa pada tahun 1900 berharap variabel ini negatif dan signifikan.
sebagaihanyainstrumen bagi institusi. Ini Dalam semua kasus, ini kecil dan secara statistik
menghasilkan perkiraan efek 0,87 (dengan tidak signifikan. Misalnya, pada kolom (1), log
kesalahan standar 0,14), dibandingkan dengan mortalitas memiliki koefisien -0,07 (dengan
perkiraan awal kami sebesar 0,94. Kolom lainnya standar error 0,17). Hal ini menegaskan bahwa
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLV ET AL.: KOLONI
dampak tingkat kematian yang dihadapi oleh para
pemukim kemungkinan bekerja melalui pengaruhnya
terhadap institusi.
Akhirnya, untuk kelengkapan, di Panel C kami
melaporkan p-nilai dari yang sesuaix2 overi• tes
identifikasi. Ini menguji apakah koefisien 2SLS yang
diestimasi dengan instrumen yang • diindikasikan di
Panel A dan B versus koefisien yang diestimasi
menggunakan (log) mortalitas pemukim selain
instrumen yang "benar" berbeda secara signifikan
(misalnya, di kolom pertama , koefisien yang
menggunakan permukiman Eropa saja dibandingkan
dengan estimasi yang menggunakan himpunan Eropa•
tlements dan log mortalitas sebagai instrumen). Kami
tidak pernah menolak hipotesis bahwa mereka sama
pada tingkat signifikansi 5 persen. Jadi hasil ini juga
tidak menunjukkan bukti bahwa angka kematian yang
dihadapi para pemukim memiliki efek langsung-atau
efek bekerja melalui variabel selain institusi- pada
pendapatan per kapita.
VI. Penutup
Banyak ekonom dan ilmuwan sosial percaya bahwa
perbedaan institusi dan kebijakan negara adalah akar
dari perbedaan besar dalam pendapatan per kapita
antar negara. Namun, ada sedikit kesepakatan tentang
apa yang • menentukan sikap lembaga dan pemerintah
terhadap kemajuan ekonomi, membuatnya sulit untuk
mengisolasi sumber variasi eksogen dalam lembaga
untuk memperkirakan pengaruhnya terhadap kinerja.
Dalam makalah ini kami berargumen bahwa
perbedaan pengalaman kolonial dapat menjadi
sumber eksoge• perbedaan yang mencolok dalam
institusi.
Argumen kami bertumpu pada pre• mises berikut: (
1)Orang Eropa mengadopsi strategi kolonisasi yang
sangat berbeda, dengan institusi terkait yang berbeda.
Dalam satu ekstrim, seperti dalam kasus Amerika
Serikat, Australia, dan Selandia Baru, mereka pergi dan
menetap di koloni-koloni dan mendirikan institusi yang
menegakkan aturan hukum dan mendorong investasi.
Di ekstrem yang lain, seperti di Kongo atau Gold Coast,
mereka mendirikan negara-negara ekstraktif dengan
tujuan mentransfer sumber daya cincin dengan cepat
ke metropolis..Lembaga-lembaga ini merugikan
investasi dan kemajuan ekonomi. (2) Strategi kolonisasi
sebagian ditentukan oleh kelayakan permukiman
Eropa. Di tempat-tempat Eropa• dan menghadapi
tingkat kematian yang sangat tinggi, mereka bisa
ASAL PEMBANGUNAN 1395
tidak pergi dan menetap, dan mereka lebih cenderung
mendirikan negara ekstraktif. (3) Akhirnya, kami
berpendapat bahwa lembaga-lembaga awal bertahan
sampai sekarang. Penentu apakah orang Eropa dapat
pergi dan menetap di koloni, oleh karena itu, memiliki
pengaruh penting pada institusi saat ini. Kami
mengeksploitasi perbedaan ini sebagai sumber variasi
eksogen untuk memperkirakan dampak institusi
terhadap kinerja ekonomi.
Ada korelasi yang tinggi antara angka kematian
yang dihadapi oleh tentara, uskup, dan pelaut di
koloni dan permukiman Eropa; antara pemukiman
Eropa dan tindakan awal institusi; dan antara
institusi awal dan institusi hari ini. Kami
memperkirakan pengaruh besar institusi terhadap
pendapatan per kapita dengan menggunakan
sumber variasi ini. Kami juga mendokumentasikan
bahwa hubungan ini tidak didorong oleh outlier,
dan kuat untuk mengendalikan garis lintang, iklim,
lingkungan penyakit saat ini, agama, sumber daya
alam, kualitas tanah, fragmen etnolinguistik, dan
komposisi ras saat ini.
Diaberguna untuk menunjukkan bahwa temuan kami
tidak menyiratkan bahwa institusi saat ini telah ditentukan
sebelumnya • ditambang oleh kebijakan kolonial dan tidak
dapat diubah.Kami menekankan pengalaman kolonial
sebagai salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi
institusi. Karena angka kematian yang dihadapi oleh para
pemukim bisa dibilang eksogen, mereka berguna sebagai
instrumen untuk mengisolasi pengaruh institusi terhadap
kinerja. Faktanya, pembacaan kami adalah bahwa hasil ini
menunjukkan keuntungan ekonomi yang besar dari
peningkatan institusi, misalnya seperti dalam kasus Jepang
selama Restorasi Meiji atau Korea Selatan selama tahun
1960-an.
Ada banyak pertanyaan yang tidak dijawab oleh analisis
kami. Institusi diperlakukan sebagian besar sebagai "kotak
hitam": Hasilnya menunjukkan bahwa mengurangi risiko
pengambilalihan (atau meningkatkan aspek lain dari
"cluster institusi") akan menghasilkan keuntungan yang
signifikan dalam pendapatan per kapita, tetapi tidak
menunjukkan apa yang konkrit. langkah-langkah akan
mengarah pada perbaikan dalam lembaga-lembaga ini.
Fitur kelembagaan, seperti risiko pengambilalihan,
penegakan hak milik, atau supremasi hukum, mungkin
harus ditafsirkan sebagai hasil yang seimbang, terkait
dengan beberapa "lembaga" yang lebih mendasar,
misalnya, sistem presidensial versus sistem parlementer,
yang dapat diubah secara langsung. Analisis yang lebih
rinci tentang pengaruh institusi yang lebih fundamental
terhadap properti
1396 ECO AMERIKANTINJAUAN OMIC DESEMBER 2001
risiko hak dan pengambilalihan merupakan bidang penting sisa dari thepersamaan bantu,R,=Ko+
untuk studi masa depan. KZSaya +RSaya, dan sebagainyaK=cov(zi,R)/var(z)<
0,yang negatif karena fakta bahwa cov(Ri,
LAMPIRANXJ: BIASINEFFECKEF INSTITASTIONS z.)<0. Bentuk tereduksi untukzSayaadalah:
BILA ENDOGEN LAINNYA
VARIABLES AReTERMASUKeD 1
(Al) Z;=l _ cp7r((μ, + <p7r)
Untuk menyederhanakan notasi, misalkanR
,eks• genous, dan variabel lain yang endogen• + <f>aR;+ </>s;+R,;).
nous,zi,seperti prevalensi malaria atau
fragmentasi etnolinguistik,ditambahkan ke Kami memberlakukan kondisi keteraturancp •7T<1, sehingga
regresi. Kemudian, model persamaan terjadi peningkatan gangguan pada z-persamaan,Y/Saya,

simultan menjadi sebenarnyaymeningkatzi.Sekarang menggunakan formulir

yang diperkecil ini,kita bisa menulis

Y;=µ,0+aR;+7TZ;+BSaya
cov(z;,S;)
(A2) plima =A -K• var(R-;)

Di manaYSaya=catatanySaya:Kami menduga itusebuah ~0,cp<

0,Dan7T<0,yang menyiratkan bahwa kita menafsirkanz,
ASpengaruh negatif pada pendapatan. Lebih-lebih lagi,
alami iniyimplSayaitu cov(Y/Saya, S)<0 dan Di mana eh;adalah varian darie,DancreT)adalah
covfz.,R)<0,itu adalah,faktorz,kemungkinan kovarian oFeDanR,.
berkorelasi negatif dengan pengaruh positif Mengganti foRKdalam (A2), kita memperoleh:
pada pendapatan.
Argumen standar menyiratkan hal itu
plimA
(cre11+cpcr;) (1 cov(z;,R;)
=A - - .
cov(R;, B;) -<p7T)•var(R;) vartz.)

plimA=A+ var(R- Saya

)

cov(z;,B;) Ingat itucp<0,creT)<0,Dancovtz., R)<

= A- K 0. Oleh karena itu, plim &<A,dan kapanwe
var(R;) '
0

kontrol untuk variabel endogenzSaya,

koefisien pada variabel institusi kita akan bias
Di manaKDanR Saya adalah koefisien dan ke bawah.
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL 1397

TABEL LAMPIRAN Al: DESKRIPSI DATA DAN SUMBER

Log PDB per kapita, 1975 dan 1995: Purchasing Power Parity Basis, dari World Bank, World Development Indicators,
CD ROM,1999.
Keluaran log per pekerja, 1988: Seperti yang digunakan di Hall dan Jones (1999), dari www.stanford.edu/R-chadj.
Perlindungan rata-rata terhadap risiko pengambilalihan, 1985-1995: Risiko pengambilalihan investasi swasta asing oleh
pemerintah, dari Oto 10, di mana skor yang lebih tinggi berarti lebih sedikit risiko. Nilai rata-rata untuk semua tahun dari 1985 sampai 1995.
Data ini sebelumnya digunakan oleh Knack dan Keefer (1995) dan disusun dalam bentuk elektronik oleh IRIS Center (University of Maryland);
awalnya Layanan Risiko Politik.
Kendala eksekutif pada tahun 1900, 1970, 1990 dan tahun pertama kemerdekaan: Skala tujuh kategori, dari 1 sampai 7, dengan skor yang
lebih tinggi menunjukkan lebih banyak kendala. Skor 1 menunjukkan otoritas tidak terbatas; skor 3 menunjukkan keterbatasan ringan hingga
sedang; skor 5 menunjukkan keterbatasan substansial; skor 7 menunjukkan paritas eksekutif atau subordinasi. Sama dengan 1 jika negara
tidak merdeka pada tanggal tersebut. Tanggal kemerdekaan adalah tahun pertama negara itu muncul di PolitiksakitHimpunan data. Dari
PolitisakitHimpunan data,diunduh dari Konsorsium Antar Universitas untuk Penelitian Politik dan Sosial. Lihat Senjata• (1997). Demokrasi
pada tahun 1900 dan tahun pertama kemerdekaan: Skala 11 kategori, dari O hingga 10, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan lebih
banyak demokrasi.Poin dari tiga dimensi: Daya Saing Partisipasi Politik (dari 1 sampai 3); Daya Saing Perekrutan Eksekutif (dari 1 menjadi 2,
dengan bonus 1 poin jika ada pemilihan); dan Kendala pada Kepala Eksekutif (dari 1 sampai 4). Sama dengan 1 jika negara belum merdeka
pada tanggal tersebut. Dari kumpulan data Polity III. Lihat Gurr (1997). Pemukiman Eropa pada tahun 1900 dan persen keturunan Eropa
1975: Persen populasi Eropa atau keturunan Eropa pada tahun 1900 dan 1975.Dari McEvedy dan Jones (1975) dan sumber lain yang
tercantum dalam Lampiran Tabel A6 (tersedia
dari penulis).
Fragmentasi etnolinguistik: Rata-rata dari lima indeks fragmentasi etnolinguistik yang berbeda.Paskah dan Levine
(1997), seperti yang digunakan dalam La Porta et al. (1999).

Variabel agama: Persentase populasi yang menganut tiga agama yang paling banyak tersebar di dunia pada tahun 1980 (atau untuk tahun
1990-1995 untuk negara-negara yang baru terbentuk). Keempat klasifikasi tersebut adalah: Katolik Roma, Protestan, Muslim, dan "lainnya".
Dari La Porta dkk. (1999).
Dummy asal hukum Prancis: Asal usul hukum perusahaan atau kode komersial masing-masing negara.Sampel dasar kami adalah
semua French Commercial Code atau English Common Law Origin.Dari La Porta dkk. (1999).
Boneka kolonial: Boneka yang menunjukkan apakah negara itu Inggris,Koloni Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Belgia,
Belanda, atau Portugis.Dari La Porta dkk. (1999).
Variabel suhu: Suhu rata-rata, tertinggi bulanan minimum, tertinggi bulanan maksimum, terendah bulanan minimum,
dan maksimum bulanan terendah, semuanya dalam derajat Celcius. Dari Parker (1997).
Suhu rata-rata: 1987 suhu rata-rata tahunan dalam derajat Celcius. Dari McArthur dan Sachs (2001). Variabel
kelembaban: Minimum pagi, maksimum pagi, minimum sore, dan maksimum sore, semuanya dalam persen. Dari
Parker (1997).
Kualitas tanah: Dummies untuk stepa (lintang rendah), gurun (lintang rendah), stepa (lintang tengah), gurun (lintang tengah), gurun stepa
kering, musim dingin kering gurun, dan dataran tinggi. Dari Parker (1997).
Sumber daya alam: Persen cadangan emas dunia saat ini, persen cadangan besi dunia saat ini, persen cadangan seng
dunia saat ini, jumlah mineral yang ada di negara, dan sumber daya minyak (ribuan barel per kapita.) Dari Parker
(1997).
Boneka untuk terkurung daratan: Sama dengan 1 jika negara tidak berbatasan dengan laut. Dari Parker (1997).
Malaria pada tahun 1994: Populasi yang tinggal di daerah endemis malaria falciporum (persen).Gallup dan Sachs (1998).
Latitude: Nilai absolut dari garis lintang negara (mis., ukuran jarak dari ekuator), diskalakan untuk mengambil nilai antara O
dan 1, di mana O adalah ekuator. Dari La Porta dkk. (1999).
Log mortalitas pemukim Eropa: Lihat Lampiran Tabel A2, direproduksi di bawah, dan Lampiran B (tersedia dari
penulis).
Demam kuning: Dummy sama dengan 1 jika demam kuning mewabah sebelum tahun 1900 dan O sebaliknya.Oldstone (1998 p.69)
menunjukkan habitat vektor nyamuk saat ini; negara-negara tersebut diberi kode sama dengan 1. Selain itu, negara-negara yang terjadi
epidemi pada abad kesembilan belas, menurut Curtin (1989, 1998) juga diberi kode sama dengan1. Kematian bayi: Angka kematian bayi
(kematian per 1.000 kelahiran hidup). Dari McArthur dan Sachs (2001). Harapan hidup: Harapan hidup saat lahir pada tahun 1995. Dari
McArthur dan Sachs (2001).
Jarak dari pantai: Proporsi luas daratan dalam 100kmdari pantai. Dari McArthur dan Sachs (2001).
1398 TINJAUAN EKONOMI AMERIKA DESEMBER 2001

LAMPIRAN A2-0ATA TENTANG KEMATIAN

MenegaskanAge Menegaskanage

perlindungan perlindungan
Catat PDB melawan Catat PDB lagiST
Abbrevtertarik per kapita perampasan Utama Disingkat per kapita eXmilik MAdi dalam

nama yang digunakan (PPP) di mempertaruhkan kematian nama yang digunakan (PPP) di mempertaruhkan kematian
Bekas koloni dalam grafikS 1995 1985-1995 memperkirakan Bekas kolonieS dalam grafik 1995 1985-1995 memperkirakan

Aljazair DZA 8.39 6.50 78.2Jamaika SELAI 8.19 7.09 130

SebuahGola YANG LALU 7.77 5.36 280 Kenya KEN 7.06 6.05 145
Argentina ARG 9.13 6.39 68.9 Madagaskar MDG 6.84 4.45 536.04
AuStralia AUS 9.90 9.32 8.55 Malaysia SAYA 8.89 7.95 17.7
BahAmas BHS 9.29 7.50 85 Mali MLI 6.57 4.00 2940
BanglAdesh BGD 6.88 5.14 71,41 Malta MLT 9.43 7.23 16.3
Boliayia BOL 7.93 5.64 71 Meksiko MEX 8.94 7.50 71
Brazil BH 8.73 7.91 71 Maroko MERUSAK 8.04 7.09 78.2
Burkidan Faso BFA 6.85 4.45 280 Selandia Baru NZL 9.76 9.73 8.55
Kamerun CMR 7.50 6.45 280 Nikaragua NIC 7.54 5.23 163.3
BisaADA BISA 9.99 9.73 16.1 Niger NER 6.73 5.00 400
Chili CHL 9.34 7.82 68.9 Nigeria NGA 6.81 5.55 2004
Kolumbia KOL 8.81 7.32 71 Pakistan PAK 7.35 6.05 36.99
CHaingo(Sdrazzavsakit) GIGI 7.42 4.68 240 Panama PANCI 8.84 5.91 163.3
BiayaARika CRI 8.79 7.05 78.1 Paraguai MEMBONGKAR 8.21 6.95 78.1
CHaite d'SAYAayHaikemarahan CIV 7.44 7.00 668 Peru PER 8.40 5.77 71
Republik Dominika DOM 8.36 6.18 130 Senegal SEN 7.40 6.00 164.66
Ekuador ECU 8.47 6.55 71 Sierra Leone SLE 6.25 5.82 483
Mesir EGY 7.95 6.77 67.8 Singapurae SGP 10.15 9.32 17.7
El SalvadorHaiR LICIK 7.95 5.00 78.1 Afrika Selatan ZAF 8.89 6.86 15.5
Etiopia ETH 6.11 5.73 26 Sri LankaA LKA 7.73 6.05 69.8
Gabon MENGOBROL 8.90 7.82 280 Sudan SDN 7.31 4.00 88.2
Gambia GMB 7.27 8.27 1470 Tanzania TZA 6.25 6.64 145
Ghana GHA 7.37 6.27 668 Untuk pergi TGO 7.22 6.91 668
Guatemala GTM 8.29 5.14 71 Trinidad dan Tobago TIO 8.77 7.45 85
Guinea GIN 7.49 6.55 483 Tunisia TONG BESAR 8.48 6.45 63
Guyana PRIA 7.90 5.89 32.18 Uganda UGA 6.97 4.45 280
Haiti HTI 7.15 3.73 130 Uruguay URY 9.03 7.00 71
HonduraS HND 7.69 5.32 78.1 AS Amerika Serikat 10.22 10.00 15
Hongkong HKG 10.05 8.14 14.9 Venezuela 48. VEN 9.07 7.14 78.1
IndiA IND 7.33 8.27 63 VietnamAM VNM 7.28 6.41 140
Indonesia IDN 8.07 7.59 170 Zaire ZAR 6.87 3.50 240

REFERENSI Bakat: Pendekatan Ekuilibrium Umum."

Jurnal Ekonomi,September 1998,
Acemoglu, Daron. "Struktur Hadiah dan 108(450),hlm.1381-403.
Alokasi Bakat."Tinjauan Ekonomi Eropa, Altonji, Joseph; Penatua, Todd dan Taber, Christo•
Januari 1995,39(1), hal.17-33. pher."Seleksi pada Variabel yang Diamati dan
Acemoglu, Daron; Johnson, Simon dan Robinson, Tidak Diamati: Menilai Keefektifan Sekolah
James A. "Asal Usul Kolonial Katolik." Mimeo, Universitas Northwestern,
Perbandingan• Pengembangan Aktif: 2000.
Investigasi Empiris• tion." Kertas Kerja Anderson, Benediktus.Komunitas yang dibayangkan.
Biro Riset Ekonomi Nasional (Cambridge, London: Verso, 1983.
MA) No. 7771, Juni 2000. Bates, Robert H.Esai tentang ekonomi politik•
. "Pembalikan Keberuntungan: Geografi dan omy pedesaan Afrika.Cambridge: Cambridge
Institusi dalam Pembuatan Distribusi University Press, 1983.
Pendapatan Dunia Modern." Kertas Kerja Bertocchi, Graziella dan Canova, Fabio. "Telah melakukan
National Bu• Reau of Economic Research Masalah Kolonisasi untuk Pertumbuhan?
(Cambridge, MA) No. 8460, April 2001. Eksplorasi Empiris ke dalam Penyebab
Acemoglu, Daron dan Verdier, Thierry. "Sesuai• Sejarah Keterbelakangan Afrika." Pusat
Hak,Korupsi dan Alokasi Penelitian Kebijakan Ekonomi
VOL. 91 TIDAK. 5 ACEMOGLU ET AL.: KOLONI
Makalah Diskusi No. 1444, September
1996.
Besley, Timotius. "Hak Milik dan Berinvestasi•
ment Incentives: Teori dan Bukti dari
Ghana."Jurnal Ekonomi Politik,Oktober •
1995,103(5),hlm.903-37.
Bloom, David E. dan Sachs, Jeffrey D. "Geogra•
phy, Demografi, dan Pertumbuhan Ekonomi di
Afrika."Makalah Brookings tentang Aktivitas
Ekonomi•,1998, (2), hlm. 207-73.
Boon, Catherine.Modal pedagang dan
akar kekuasaan negara di Senegal,1930-1985.
New York: Cambridge University Press, 1992.
Terikat, John; Jaeger, David A. dan Baker, Regina
M. "Masalah dengan Estimasi Variabel
Instrumental Ketika Korelasi antara
Instrumen dan Variabel Penjelas
Endogen Lemah."Jurnal Asosiasi Statistik
Amerika,Juni 1995,90(430), hlm. 443-50.
Bruce-Chwatt, Leonard J.Malariologi esensial.
London: Wiley Medical Publications, 1980.
Kain, Philip J. dan Hopkins, Anthony G.Inggris
imperialisme: Inovasi dan ekspansi
1688-1914.New York: Longman, 1993.
Callaghy, Thomas M.Perjuangan negara-masyarakat:
Zaire dalam perspektif komparatif.New York:
Columbia University Press, 1984.
Coatsworth, John H. "Hambatan Ekonomi
Pertumbuhan di Meksiko abad ke-19."
Tinjauan Sejarah Amerika,Februari 1978,83(1),
hlm.80-100.
. "Batas Absolutisme Kolonial:
Mexico in the Eighteenth Century," dalam
Karen Spalding, ed.,Esai dalam sejarah
politik, ekonomi dan sosial Amerika Latin.
Newark, DE: University of Delaware Press,
1982, hlm. 25-51.
. "Ekonomi dan Institusional Trajecto•
ries in 19th Century Latin America," dalam
John H. Coatsworth dan Alan M. Taylor, eds.,
Amerika Latin dan ekonomi dunia sejak 1800.
Cambridge, MA: Harvard University Press,
1999, hlm. 23-54.
Coplin, William D.; O'Leary, MichaelK.Dan
Sealy, Tom.Panduan bisnis untuk risiko politik
untuk keputusan internasional,Edisi ke-2. New
York: Layanan Risiko Politik, 1991.
Crosby, Alfred.Imperialisme ekologis: Bi•
ekspansi logis Eropa 900-1900.
ASAL PEMBANGUNAN 1399
New York: Cambridge University Press,
1986.
kerumunan, Michael.Afrika Barat di bawah kolonial
aturan.Chicago:Northwestern University
Press, 1968.
Curtin, Philip D.Citra Afrika.Madiun,
WI:Universitas Wisconsin Press, 1964.
. "Epidemiologi dan Perdagangan Budak."
Triwulanan Ilmu Politik,Juni 1968, 83(2),
hlm.181-216.
. Kematian karena migrasi: pertemuan Eropa•
lebih dengan dunia tropis pada abad
ke-19.New York: Cambridge University
Press, 1989.
. Penyakit dan kerajaan: Kesehatan
Pasukan Eropa dalam penaklukan Afrika.
New York:Cambridge University Press,
1998.
Curtin, Philip D.; Feierman, Steven; Thompson,
Leonard dan Vansina, Jan.Sejarah Afrika:
Sejak masa awal hingga kemerdekaan,Edisi ke-2.
London: Longman, 1995.
Davis, Lance E. dan Huttenback, Robert A.Ibu•
mon dan pengejaran kekaisaran: Ekonomi
politik imperialisme Inggris, 1860-1912.
Cambridge: Cambridge University Press, 1987.
Denon, Donald.Kapitalisme pemukim: Dinamika•
ics pembangunan tergantung di belahan
bumi selatan.Oxford: Clarendon Press, 1983.
Berlian, Jared M.Senjata, kuman dan baja: The
nasib masyarakat manusia.New York: WW
Norton & Co., 1997.
Dunn, Richard S.Gula dan budak: Kebangkitan
kelas penanam di Hindia Barat Inggris
1624-1713.Chapel Hill, NC: University of
North Carolina Press, 1972.
Easterly, William dan Levine, Ross. "Afrika
Tragedi Pertumbuhan: Kebijakan dan
Perpecahan Etnis."Jurnal Ekonomi Triwulanan,
No• vember 1997,112(4),hlm.1203-50.
Eltis, David.Munculnya perbudakan Afrika di
Amerika.Cambridge: Cambridge University
Press, 2000.
Engerman, Stanley L.; Mariscal, Elisa dan
Sokoloff, Kenneth L. "Sekolah, Hak Pilih, dan
Kegigihan Ketidaksetaraan di Amerika •
icas, 1800-1945." Naskah tidak diterbitkan,
UCLA, 1998.
Engerman, Stanley L. dan Sokoloff, Kenneth L.
"Factor Endowment, Institusi, dan Jalur
Pertumbuhan yang Berbeda di antara Dunia Baru
1400 ORANG AMERIKA
Ekonomi," dalam Stephen Haber, ed.,
Bagaimana Amerika Latin tertinggal.Stanford,
CA: Stanford University Press, 1997, hlm.
260-304. Galenson, David W. "Pemukiman dan
Pertumbuhan Koloni: Penduduk, Tenaga
Kerja dan Pembangunan Ekonomi," dalam
Stanley L. Engerman dan Robert E. Gallman,
eds.,Sejarah ekonomi Cambridge Amerika
Serikat, volume I, era kolonial.New York:
Cambridge University Press, 1996, hlm.
135-208.
Gallup, John L.; Mellinger, Andrew D. dan Sachs,
Jeffrey D. "Geografi dan Pembangunan
Ekonomi." Biro Penelitian Ekonomi
Nasional (Cambridge, MA) Kertas Kerja
No. 6849, 1998.
Gallup, John L. dan Sachs, Jeffrey D. "The Eco•
nomic Burden of Malaria." Manuskrip yang tidak
diterbitkan, Harvard Center for International
Development, Oktober 1998.
Gann, Lewis H. dan Duignan, Peter.Set putih•
ler di Afrika tropis.Baltimore, MD: Pen•
guin, 1962.
. Penguasa Afrika Belgia.Pangeran•
ton, NJ: Princeton University Press, 1979.
Gilles, Herbert M. dan Warrell, David A.Bruce•
Malariologi esensial Chwatt,Edisi ke-3.
Lon•don: Arnold, 1993.
Grier, Robin M. "Warisan Kolonial dan Lingkungan•
Pertumbuhan ekonomi."Pilihan Publik,Maret 1999,
98(3-4),hlm. 317-35.
Gurr, Ted Robert. “Polity II: Struktur Politik
dan Perubahan Rezim, 1800-1986." Manuskrip
yang tidak diterbitkan, University of Colorado,
Boulder, 1997.
Gutierrez, Hector. "La Mortalite des Eveques
Amerika Latin aux XVIIe et XVIII Siecles."
Annales de Demographie Histo• rique,
1986, hlm. 29-39.
Hall, Robert E. dan Jones, CharlesSAYA. "Kenapa
Beberapa Negara Menghasilkan Jauh Lebih Banyak •
menempatkan Per Pekerja Daripada Yang Lain?"
Jurnal Ekonomi Triwulanan,Februari 1999,
114(1),hlm.83-116.
Hughes, Robert.Pantai yang fatal.London: Kol•
lin Harvill, 1987.
Jesiewicki, Bogumil. “Masyarakat Pedesaan dan
Ekonomi Kolonial Belgia," dalam D. Bir•
mingham dan PM Martin, eds.,Sejarah
Afrika Tengah, volume II.New York:
Longman, 1983, hlm. 95-125.
TINJAUAN EKONOMI DESEMBER 2001
Johnson, Simon; McMillan, John dan Woodruff,
Christopher. "Hak Properti dan Keuangan."
Kertas kerja yang tidak dipublikasikan,
Massachusetts Institute of Technology dan
University of California, San Diego, 1999.
Jones, Eric L.Keajaiban Eropa: Lingkungan•
negara, ekonomi dan geopolitik dalam •
sejarah Eropa dan Asia.Cambridge:
Cambridge University Press, 1981.
Knack, Stephen dan Keefer, Philip. "Lembaga
dan Kinerja Ekonomi: Uji Lintas Negara
Menggunakan Pengukuran Alternatif."
Ekonomi• dan Politik,November 1995, 7(3),
hlm. 207-27.
Landes, David S.Kekayaan dan kemiskinan dari
bangsa: Mengapa ada yang begitu kaya dan ada yang
begitu miskin.New York: WW Norton & Co., 1998.
Lang, James.Penaklukan dan perdagangan: Spanyol
dan Inggris di Amerika.New York:
Academic Press, 1975.
La Porta, Rafael; Lopez-de-Silanes, Florencio;
Shleifer, Andrei dan Vishny, Robert W. "Law
dan Keuangan."Jurnal Ekonomi Politik,
Desember 1998,106(6),hlm.1113-55.
. "Kualitas Pemerintahan”.Jurnal
Hukum, Ekonomi, dan Organizasi,April
1999,15(1),hlm. 222-79.
Lipset, Seymour M. "Syarat Sosial
Demokrasi Ditinjau Kembali."Tinjauan Sosiologi
Amerika• kal,Februari 1994, 59(1), hlm. 1-22.
Lockhart, James dan Schwartz, Stuart B.Lebih awal
Amerika Latin.New York: Cambridge Uni•
versity Press, 1983.
Lynch, John.Revolusi Amerika Spanyol,
1808-1826.New York: WW Norton & Co.,
1986.
Manning, Patrick.Perbudakan, kolonialisme, dan eko•
pertumbuhan ekonomi di Dahomey,1640-1980.New
York: Cambridge University Press, 1982.
. Francophone Afrika Sub-Sahara,
1880-1995.New York: Cambridge University •
site Press, 1988.
Mauro, Paulo. "Korupsi dan Pertumbuhan."Kuar•
Jurnal Ekonomi terly,Agustus 1995,
110(3),hlm.681-712.
Mazingo, Christopher. "Dampak Harta
Hak atas Kegiatan Ekonomi: Pelajaran dari
Reformasi Tanah Stolypin." Manuskrip yang
tidak diterbitkan, Institut Teknologi
Massachusetts, 1999.
McArthur, John W. dan Sachs, Jeffrey D. "Institut-
VOL. 91 TIDAK.5 ACEMOGLU ET AL.: ASAL PEMBANGUNAN KOLONIAL
tions and Geography: Comment on Acemoglu,
Johnson and Robinson (2000)." National Bu•
reau of Economic Research (Cambridge, MA)
Working Paper No. 8114, Februari 2001.
McCullough, David.Jalan antara
laut: Penciptaan Terusan Panama
1870-1914.New York: Simon dan
Schus•ter, 1977.
McEvedy, Colin dan Jones, Richard.Atlas dari
sejarah populasi dunia.New York: Fakta
Berkas, 1975.
McNeil, William H.Wabah dan orang-orang.Baru
York: Anchor Books, 1976.
Montesquieu, Charles de Secondat.Semangat dari
hukum.New York:Cambridge University
Press, [1748] 1989.
Najera, Jose A. dan Hempel, Joahim."Bur•
sarang Malaria." 1996, diunduh dari Organisasi
Kesehatan Dunia'Situs web Roll Back Mala• laria,
http://mosquito.who.int/docs/b.
Utara, Douglas C.Struktur dan perubahan dalam lingkungan•
sejarah nomik.New York: W.W. Norton &
Co., 1981.
William dan
Utara, Douglass C.; bukit musim panas,
Weingast, Barry. "Ketertiban, Kekacauan, dan
Perubahan Ekonomi: Amerika Latin vs.
Amerika Utara." Naskah tidak diterbitkan,
Hoover Institution, Stanford University, 1998.
Utara, Douglass C. dan Thomas, Robert P.Itu
kebangkitan dunia barat: Sebuah sejarah
ekonomi baru.Cambridge: Cambridge University
Press, 1973.
Oldstone, Michael BAVirus, wabah, dan
sejarah.New York: Oxford University Press,
1998.
Parker, Philip M.budaya nasional dari
dunia: Referensi statistik,Ensiklopedia
Statistik Lintas Budaya Dunia,
1401
Vol. 4.Westport, CT: Greenwood Press,
1997.
Peemans, Jean-Philippe. "Akumulasi modal
di Kongo di bawah Kolonialisme: Peran
Negara," dalam Lewis H. Gann dan Peter
Duignan, eds.,Kolonialisme di Afrika
1870-1960, volume 4, ekonomi
kolonialisme.Stanford, CA: Hoover
Institution• tion Press, 1975, 165-212.
Porter, Roy, ed.Cambridge mengilustrasikannya•
sejarah kedokteran.Cambridge: Cambridge
University Press, 1996.
Reno, William.Korupsi dan politik negara di
Sierra Leone.New York: Cambridge University •
site Press, 1995.
Roberts, Andrew.Sejarah Zambia.London:
Heinemann, 1976.
Robinson, Ronald E. dan Gallagher, John.Afrika
dan Victoria: Pikiran resmi im• perialisme.
London: MacMillan, 1961. Rodrik, Dani.
"Kemana Semua Pertumbuhan Itu Pergi?"
Jurnal Pertumbuhan Ekonomi,Desember
1999, 4(4), hlm.385-412.
Turner, Thomas dan Young, Crawford.Bangkitnya
dan kemunduran negara Zairian.Madison,
WI: University of Wisconsin Press, 1985.
von Hayek, Frederich A.Konstitusi lib•
erty.Chicago: Universitas Chicago Press,
1960.
Weber, EugenJ.Petani menjadi orang Prancis.
Stanford, CA: Stanford University Press,
1976.
Wittfogel, Karl A.Despotisme oriental: Kom•
studi paratif dari kekuatan total.New Haven,
CT: Yale University Press, 1957.
Muda, Crawford.Negara kolonial Afrika di
perspektif komparatif.New Haven, CT:
Yale University Press, 1994.