Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIKUM

SISTEM PRODUKSI

ACARA 3

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN

Disusun Oleh:

Nama : Soffira Surya Cita

NIM : 20/460639/TP/12849

Hari, Tanggal : Rabu, 16 Maret 2022

Co-Asisten : Nadhif Fikri Ananda

Shift : Ganjil B (B1)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2022
BAB I

DATA

A. Struktur Pohon Produk

Gambar 1. Struktur pohon produk (bill of materials) produk x

B. Tabel Data Perencanaan Kebutuhan Bahan dan bill of materials


Item level Lead #per Onhand Lot Minimum
name time parent inventory size quantity
x 0 2 1 0 145 0

a 1 1 2 0 200 0

b 1 1 1 20 123 0

Pd1 Pd2 Pd3 Pd4 Pd5 Pd6 Pd7 Pd8


0 0 0 0 0 0 200 140

0 0 0 0 50 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Perhitungan lot sizing dengan EOQ per itemnya
2𝐷𝑆
EOQ =√
𝐻

Keterangan:
D : permintaan tahunan (unit)
S : biaya per pengadaan ($)
H : biaya penyimpanan per unit per tahun ($)
- Item x
Dx : 2500 unit
Sx : $ 25 per pengadaan
Hx : $ 6 per unit per tahun
2 𝐷𝑥 𝑆𝑥 2 𝑥 2500 𝑥 25
EOQ =√ =√ = 144,337 ≈ 145 unit
𝐻𝑥 6

- Item a
Da : 5000 unit
Sa : $ 20 per pengadaan
Ha : $ 5 per unit per tahun
2 𝐷𝑎 𝑆𝑎 2 𝑥 5000 𝑥 20
EOQ =√ =√ = 200 unit
𝐻𝑎 5

- Item b
Db : 2500 unit
Sb : $ 30 per pengadaan
Hb : $ 10 per unit per tahun
2 𝐷𝑏 𝑆𝑏 2 𝑥 2500 𝑥 30
EOQ =√ =√ = 122,474 ≈ 123 unit
𝐻𝑏 10
2. Tabel hasil perencanaan kebutuhan bahan dengan POM-QM for Windows (Material
Requirement Planning Result)

3. Tabel ringkasan Plan Order Release komponen produk (Gross Requirements Plan)

B. Pembahasan
Berdasarkan perhitungan lot sizing dengan menggunakan metode EOQ diperoleh
hasil ukuran lot item x, item a, dan item b. Perhitungan nilai EOQ x diperoleh ukuran lot
sebesar 144,337, dibulatkan ke atas menjadi 145 unit. Perhitungan nilai EOQ a diperoleh
ukuran lot sebesar 200 unit. Perhitungan nilai EOQ b diperoleh ukuran lot sebesar 122,474
dibulatkan ke atas menjadi 123 unit. Hasil perhitungan dibulatkan ke atas karena satuan
produk tidak dapat menggunakan pecahan atau desimal, sehingga produk per unit berupa
satuan per unit.
Berdasarkan hasil dari Material Requirement Planning, pada item x (level 0, lead
time 2, # per parent 1) terdapat kebutuhan kotor (gross requirement) sebanyak 200 pada
periode 7 dan sebanyak 140 pada periode 8. Pada periode 7 kebutuhan bersih (net
requirement) tetap 200 karena tidak adanya persediaan maupun jadwal penerimaan namun
karena lot size-nya 145, sehingga perusahaan harus memesan sebanyak 290 (dua kali 145)
item x untuk memenuhi kebutuhan yang di pesan selama 2 periode sebelumnya yaitu
periode 5 karena lead time-nya 2 periode. Pada periode 7, penggunaan hanya 200 dari total
pemesanan 290 sehingga terdapat sisa 90 sebagai on hand inventory di periode selanjutnya
yaitu periode 8. Kebutuhan bersih yang diperlukan menjadi 50 (140 dikurangi 90) dan
dipesan sebanyak 145 karena nilai minimum pemesanan dari ukuran lot sebesar 145
sehingga ada sisa 95 sebagai persediaan di periode selanjutnya, pemesanan ini untuk
periode 8 dilakukan pada periode 6.
Dalam membentuk satu item x dibutuhkan 2 komponen item a, sesuai dengan periode
order release item x, dibutuhkan gross requirement (dua kali jumlah pesanan item a) pada
periode 5 sebanyak 580 item a dan pada periode 6 sebanyak 290. Pada periode 4 terdapat
schedule receipt sebanyak 50 item b sebagai persediaan di periode 5 sehingga kebutuhan
bersihnya menjadi 530 (pengurangan dari 580 dengan 50) yang merupakan net requirement
(gross requirement dikurangi on hand dan schedule receipt). Jumlah yang dipesan
sebanyak 600, sedangkan ukuran lot-nya 200 sehingga kelipatan yang paling mendekati
530 yaitu 3 kalinya pada periode 4 untuk memenuhi kebutuhan di periode 5 (lead time
hanya 1 periode). Sisa pemesanan sebanyak 70 sebagai persediaan untuk periode 6
sehingga kebutuhan bersihnya menjadi 220 (berasal dari 290 dikurangi 70). Jumlah
pemesanan untuk periode 6 yaitu dua kali lot size-nya yakni 400 di periode 1 sebelumnya
(periode 5). Sisa dari penggunaan sebagai persediaan untuk periode selanjutnya yaitu pada
periode 7, 8, dan 9 sampai diperlukan lagi.
Selanjutnya pada item b (level 1, lead time 1, #per parent 1) , pada periode order
release item x diperlukan sebanyak 290 item a pada periode 5 dan sebanyak 145 pada
periode 6. Ada persediaan awal sebanyak 20 mulai dari periode 1 sampai periode 5
sehingga kebutuhan bersihnya (net requirement) menjadi 270. Ukuran lotnya sebanyak
123, maka pemesanan dilakukan melebihi kebutuhannya yakni sebanyak 369 (3 kali lipat
dari minimum lot) yang dipesan pada 1 periode sebelumnya (lead time hanya 1 periode)
yaitu periode 5. Sisa dari pemesanan tersebut sebagai persediaan pada periode selanjutnya
yaitu periode 6 sebanyak 99. Selain itu, ada penerimaan yang sudah dijadwalkan pada
periode tersebut sebanyak 50 sehingga jumlah persediaan dan penerimaan yang ada pada
periode 6 telah memenuhi kebutuhan sebanyak 145 dan sisanya sebanyak 4 item yang
dijadikan sebagai persediaan periode selanjutnya. Dengan demikian, pada periode 6 tidak
membutuhkan pemesanan kembali karena kebutuhan bersihnya 0, artinya telah terpenuhi.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil MRP yang diperoleh, praktikan dapat menyimpulkan bahwa:

1. Praktikan telah mampu melakukan perencanaan kebutuhan bahan dengan metode material
requirements planning (MRP) menggunakan software POM-QM for windows.
2. Input yang dibutuhkan dalam perencanaan kebutuhan bahan diantaranya master production
schedule (MPS), bill of materials (BOM), dan inventory records file.
3. Output yang dihasilkan dari perencanaan kebutuhan bahan dengan metode MRP
diantaranya yaitu primary reports, secondary reports, dan inventory transaction. Primary
reports yang dihasilkan dari praktikum ini berupa planned order dan order release per item
tiap periode. Item x dengan gross requirements sebesar 200 dan 140 unit pada periode 7
dan 8 perlu order release sebanyak 290 dan 145 unit pada periode 5 dan 6. Item a dengan
gross requirements sebesar 580 dan 290 unit pada periode 5 dan 6 perlu order release
sebanyak 600 dan 400 unit pada periode 4 dan 5. Item b dengan gross requirements sebesar
290 dan 145 unit pada periode 5 dan 6 perlu order release sebanyak 369 unit pada periode
4.

Anda mungkin juga menyukai